Pedoman Pelayanan Inkat - Revisi 9 Februari 2022
Pedoman Pelayanan Inkat - Revisi 9 Februari 2022
1
PEDOMAN PELAYANAN
2
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan RSUD Bali Mandara, maka ditetapkan
Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu untuk dijadikan acuan kerja yang
selanjutnya dipantau, dilaporkan, dan dibuatkan upaya perbaikan untuk peningkatan
mutu secara berkelanjutan.
dr. Ni Luh Wayan Sri Karyawati, DESS dr. Putu Gede Surya Wibawa, M.Biomed, Sp.PD
Ditetapkan oleh :
Plt. Direktur RSUD Bali Mandara
Provinsi Bali
3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan
karunianya Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu Tahun 2022 dapat
diselesaikan. Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu ini dibuat berdasarkan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Nomor
B.37.188.4/1956/HHP/RSBM tentang Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi
Kanker Terpadu. Semoga Pedoman Pelayanan ini bisa dijadikan acuan dalam
pelayanan di Instalasi Kanker Terpadu.
Kami menyadari bahwa penyusunan pedoman ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala saran dan masukan sangat kami harapkan untuk perbaikan
Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu di masa mendatang.
Akhir Kata semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kemurahan-Nya
dan berkah-Nya kepada kita.
4
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1. Latar Belakang............................................................................................... 1
2. Tujuan Pedoman............................................................................................ 1
3. Ruang Lingkup Pelayanan............................................................................. 2
4. Batas Operasional ......................................................................................... 2
5. Landasan Hukum .......................................................................................... 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN................................................................................ 3
1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia................................................................. 3
2. Distribusi Ketenagaan ................................................................................... 5
3. Pengaturan Jaga ........................................................................................... 6
BAB III STANDAR FASILITAS...................................................................................... 7
1. Denah Ruang................................................................................................. 7
2. Standar Fasilitas............................................................................................ 9
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN........................................................................ 13
1. Alur Pelayanan Sub Instalasi Onkologi Radiasi ........................................... 13
2. Alur Pelayanan Sub Instalasi Kemoterapi .................................................... 14
3. Kunjungan Baru dan Kunjungan Lama ......................................................... 17
4. Pasien yang Mendapatkan Pelayanan di RSUD Bali Mandara .................... 17
BAB V LOGISTIK ......................................................................................................... 18
BAB VI KESELAMATAN PASIEN ................................................................................ 19
1. Pengertian ..................................................................................................... 19
2. Tujuan............................................................................................................ 19
3. Tatalaksana Enam Sasaran Keselamatan Pasien........................................ 19
BAB VII KESELAMATAN KERJA................................................................................. 22
1. Pengertian ..................................................................................................... 22
2. Tujuan............................................................................................................ 22
3. Tatalaksana Keselamatan Kerja ................................................................... 23
4. Sasaran Keselamatan Kerja ......................................................................... 24
BAB VIII PEGENDALIAN MUTU ................................................................................. 25
BAB IX PENUTUP ....................................................................................................... 27
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Insidens kanker meningkat seiring dengan peningkatan angka harapan hidup
dan tingkat kesejahteraan hidup manusia. Sesuai data dari World Health
Organization (WHO) dan International Agency for Research on Cancer (IARC), saat
ini ditemukan kurang lebih 10 juta kasus baru kanker di dunia per tahun, dan
diperkirakan akan terus meningkat menjadi 15 juta kasus baru per tahun di tahun
2015, dimana dua pertiga kasus akan terjadi di negara berkembang, termasuk
Indonesia.
Pelayanan kanker terpadu merupakan pelayanan kesehatan yang kompleks
karena memerlukan peran multidisiplin, multivokasi, menggunakan peralatan yang
rumit dengan teknologi tinggi serta membutuhkan sumber radiasi berenergi sangat
tinggi (mencapai 20 MV), yang tidak berbau, berasa dan berwarna, akan tetapi
mempunyai dampak efek biologik jangka panjang yang menetap.
Selaras dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
nasional, khususnya penatalaksanaan pada penderita kanker, maka pusat-pusat
pelayanan kanker mengutamakan pelayanan yang berkualitas tinggi, paripurna,
terintegrasi dengan disiplin ilmu lain, bertanggung jawab secara profesi dan
berlandaskan pada etika kedokteran, mengikuti perkembangan IPTEK sesuai
Evidence Based Medicine (EBM) dan Value Based Medicine (VBM) serta
memperhatikan efektivitas, efisiensi dan kesehatan/keselamatan kerja, termasuk
diantaranya perlindungan radiasi terhadap pasien, petugas dan lingkungan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di Instalasi Kanker Terpadu perlu
dibuatkan standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam
tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan
pasien Instalasi Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara pada khususnya.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Instalasi Kanker
Terpadu dengan mutu tinggi, professional, serta mengutamakan keselamatan
pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan kesehatan di Instalasi Kanker Terpadu dapat berjalan baik
berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
1
b. Menciptakan pelayanan Instalasi Kanker Terpadu yang nyaman dan lingkungan
yang aman.
c. Pelayanan di Instalasi Kanker Terpadu dengan SDM yang professional, bekerja
sebagai tim dan mengutamakan keselamatan pasien.
D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu adalah merupakan pelayanan
spesialistik dan subspesialistik, terdiri dari pengobatan yang berdiri sendiri maupun
pengobatan kombinasi dengan modalitas lain, baik untuk pengobatan kanker
maupun non-kanker. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang erat dengan
disiplin ilmu lain yang bersama-sama menangani penyakit sejenis.
Pelayanan kanker dapat berupa radioterapi saja, kemoterapi saja, kombinasi
radioterapi dan kemoterapi, ataupun dapat dikombinasi dengan pengobatan lain,
baik berupa pengobatan bedah, atau bentuk pengobatan lainnya. Pelayanan kanker
merupakan suatu bentuk pelayanan yang membutuhkan kerja sama sangat erat
dengan bidang ilmu lain, seperti:
1. Patologi Anatomi.
2. Bidang ilmu lain yang bergerak di bidang onkologi.
3. Rehabilitasi medik.
4. Gizi Klinik.
5. Patologi Klinik.
E. LANDASAN HUKUM
1. UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. UU No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
5. UU No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
6. PP No 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN).
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
2
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Keperawatan di Rumah Sakit Khusus
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
11. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 3 Tahun 2013 Tentang
Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Radioterapi.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
4
9. Tenaga Farmasi
Tenaga farmasi yang bertugas dalam pelayanan di Instalasi Kanker Terpadu
adalah apoteker dan tenaga teknis farmasi yang telah mendapatkan pelatihan
handling kemoterapi dan mendapatkan surat tugas dari Direktur RSUD Bali
Mandara.
10. Petugas Administrasi
Tenaga non medis yang memiliki kompetensi untuk melakukan kegiatan
berupa pencatatan pasien baru, pendaftaran jadwal pasien, dan pembayaran dalam
suatu sistem register Departemen/Instalasi/Rumah Sakit.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Kepala Instalasi Kanker Terpadu dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh
Kepala Sub Instalasi Onkologi Radiasi dan Kepala Sub Instalasi Kemoterapi.
Distribusi ketenagaan di Instalasi Kanker Terpadu adalah sebagai berikut:
Kualifikasi Jumlah
No. Nama Jabatan Keterangan
Pendidikan Formal SDM
1. Kepala Instalasi Kanker Dokter Spesialis 1 Bersertifikat
Terpadu
2. Kepala Sub Instalasi Dokter Spesialis 1 Bersertifikat
Onkologi Radiasi
3. Kepala Sub Instalasi Dokter Spesialis 1 Bersertifikat
Kemoterapi
4. Penanggung Jawab Perawat S1 Ners / 1 Bersertifikat
Layanan Onkologi Radiasi Radioterapis/
Fisikawan Medis
5
13. Teknisi Elektromedis D IV/D III 2 Bersertifikat
Elektromedis
14. Teknisi Ruang Cetak SMA/SMK / S1 1 Bersertifikat
15. Petugas Administrasi D III sederajat 4 Bersertifikat
C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jaga semua bertugas 1 (satu) shift setiap harinya, yaitu:
1. Hari Senin sampai Kamis : 07.30 – 15.30 WITA (8 jam)
2. Hari Jumat : 07.00 – 13.00 WITA (6 jam)
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
1. Denah Sub Instalasi Onkologi Radiasi
7
2. Denah Sub Instalasi Kemoterapi
a. Ruang Poliklinik Onkologi
b. Ruang Kemoterapi
B. STANDAR FASILITAS
1. Fasilitas dan Sarana
Instalasi Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara berlokasi di Gedung Pelayanan
8
Kanker Terpadu lantai basement dan lantai 1. Lantai basement terdiri dari
ruang bunker Linac 1, ruang bunker Linac 2, ruang operator Linac 1, ruang operator
Linac 2, ruang server, ruang fisikawan medis/TPS, ruang istirahat, ruang moulding,
ruang bunker Brakiterapi, ruang operator Brakiterapi, ruang persiapan, ruang pasang
aplikator, ruang lepas aplikator, ruang pemulihan, ruang CT Simulator, ruang
operator CT Simulator, nurse station, ruang administrasi/back office, ruang
konsultasi, dan ruang dosimetri. Lantai 1 terdiri dari 3 ruangan Poliklinik, 1 ruang
tindakan, 3 ruang Kemoterapi, 3 Nurse Station, 1 ruang Kepala Instalasi dan Ruang
Rapat, 1 Ruang Perawat, 1 Ruang Farmasi, 2 Ruang BSC, 1 Ruang Alat Linen dan
BMHP.
2. Peralatan
Peralatan yang tersedia di Instalasi Kanker Terpadu mengacu pada KMK RI
Nomor 1427/MENKES/SK/XII/2006 tentang Standar Pelayanan Radioterapi di
Rumah Sakit dan Panduan Penyelenggaraan Pelayanan Kanker di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Komite Penanggulangan Kanker Nasional Indonesia.
NAMA
NO. FUNGSI FASILITAS
RUANGAN
1. Ruang Bunker Sebagai ruang treatment Laser, kamera, door interlock,
Linac 1 radiasi eksternal pasien indikator tanda aman yang terlihat
kanker dari pintu masuk, warning light,
barometer, thermometer,
hygrometer, AC, dan dehumidifier
2. Ruang Bunker Sebagai ruang treatment Laser, kamera, door interlock,
Linac 2 radiasi eksternal pasien indikator tanda aman yang terlihat
kanker dari pintu masuk, warning light,
barometer, thermometer,
hygrometer, AC, dan dehumidifier
3. Ruang Operator Sebagai ruang kontrol alat Meja, kursi, komputer konsol,
Linac 1 Linac printer, interkom, dan AC
4. Ruang Operator Sebagai ruang kontrol alat Meja, kursi, komputer konsol,
Linac 2 Linac printer, interkom, dan AC
5. Ruang Server Sebagai ruang kendali Server dan AC
semua komputer di
Instalasi Kanker Terpadu
6. Ruang Sebagai ruang Meja, kursi, komputer, printer,
Fisikawan perencanaan pengobatan light box, dehumidifier, dan AC
Medis/TPS radioterapi
7. Ruang Istirahat Sebagai ruang istirahat Meja, kursi, komputer, printer,
pegawai loker, dan AC
8. Ruang Moulding Sebagai ruang pembuatan Pembuatan blok individual,
blok individual dan alat- kompensator, penyimpanan
9
alat fiksasi lainnya Styrofoam, tray, dan bahan-
bahan blok
9. Ruang Bunker Sebagai ruang treatment Bed side shielding, emergency
Brakiterapi radiasi internal pasien source container, door interlock
kanker
10. Ruang Operator Sebagai ruang kontrol alat Meja, kursi, komputer konsol,
Brakiterapi Brakiterapi printer, interkom, light box, dan
AC
11. Ruang Sebagai ruang ganti dan Meja, kursi, komputer konsol,
Persiapan penyimpanan barang printer, interkom, dan AC
pasien
12. Ruang Pasang Sebagai ruang Meja pemeriksaan/meja aplikasi,
Aplikator pemasangan aplikator lampu pemeriksaan (lampu
untuk pasien Brakiterapi operasi/head lamp), fasilitas
anestesi dan recovery, cabinet
untuk aplikator dan kateter, C-
Arm, light box, lampu ultraviolet,
dan AC
13. Ruang Lepas Sebagai ruang pelepasan Meja pemeriksaan/meja aplikasi,
Aplikator aplikator untuk pasien lampu pemeriksaan (lampu
Brakiterapi operasi/head lamp), fasilitas
anestesi dan recovery, cabinet
untuk aplikator dan kateter, light
box, lampu ultraviolet, dan AC
14. Ruang Sebagai ruang pemulihan Bed pasien dan panel
Pemulihan dan observasi pasien
pasca Brakiterapi
15. Ruang CT Sebagai ruang Sinar laser, viewing box, warning
Simulator pengambilan citra pasien light, air conditioner, light box,
kanker untuk perencanaan dehumidifier, dan interkom
pengobatan
16. Ruang Operator Sebagai ruang kontrol alat Meja, kursi, komputer konsol,
CT Simulator CT Simulator printer, interkom, dan AC
17. Nurse Station Ruang assessment pasien Meja, kursi, komputer, printer, alat
kanker vital sign, dan ATK
18. Ruang Ruang penyimpanan Rak, lemari alat, dan AC
Administrasi/ peralatan-peralatan
Back Office keperawatan dan rekam
medis pasien
19. Ruang Ruang konsultasi pasien Meja, kursi, dan AC
Konsultasi kanker pasca radiasi
20. Ruang Ruang penyimpanan alat- Rak, lemari, dan AC
Dosimetri alat ukur kontrol kualitas
10
pelayanan exhaust fan (negative pressure),
kemoterapi defibrillator, monitor pasien
ODC dengan
kapasitas 12
BED
2. Ruang Ruangan untuk 6x6 m2 Bed, panel, wastafel, toilet
kemoterapi 2 memberikan pasien, AC, tempat sampah,
pelayanan televisi, exhaust (negative
kemoterapi pressure)
ODC dengan
kapasitas 2
BED
3. Ruang Ruangan untuk 3x6 m2 Bed, panel, wastafel, toilet
kemoterapi 3 memberikan pasien, AC, tempat sampah,
pelayanan televisi, exhaust (negative
kemoterapi pressure)
ODC dengan
kapasitas 1
BED
4. Nurse station (di Tempat yang - Meja nurse station, komputer, ATK,
dalam ruangan dipergunakan printer, kursi, rak/lemari dokumen,
kemoterapi) troli, alat TTV, HT
untuk
melakukan
aktifitas terkait
administrasi
dan
kelengkapan
RM pasien.
11
tindakan difungsikan 4x5 m2 luka,tempat sampah
untuk melayani infeksius,tempat sampah non
tindakan infeksius,lampu periksa,troly
keperawatan tindakan.
atau medis
9. Poliklinik 1 Ruang yang 4x5 m2 Meja,kursi,bed
difungsikan periksa,computer,tempat
untuk ruang sampah infeksius dan non
periksa 1 infeksius
12
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
13
B. Alur Pelayanan di Sub Instalasi Kemoterapi
PASIEN DATANG
PENDAFTARAN
POLIKLINIK ONKOLOGI
DPJP melakukan asessmen pasien
Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang lab dan atau
radiologi (pasien menuju lab dan radiologi untuk dilakukan
pemeriksaaan), hasil penunjang keluar, pasien kembali ke
poliklinik onkologi
DPJP memutuskan terapi pasien
SERI BERIKUTNYA
DAN PROSEDUR < 6
JAM
Perawat memastikan
protokol kemoterapi
sudah ditulis dengan
lengkap (koordinasi
KHOM)
Perawat poliklinik
memeriksa ketersediaan
obat ke farmasi
Pasien menuju nurse
station Sub Instalasi
Kemoterapi
menyerahkan pengantar
14 kemoterapi
Pasien PULANG
PASIEN DATANG
15
PASIEN DATANG
PENDAFTARAN
MENUJU KE DALAM
RUANG KEMOTERAPI
PEMBERIAN OBAT
KEMOTERAPI
OBAT KEMOTERAPI
SELESAI DIBERIKAN
PASIEN PULANG
Pasien menuju farmasi jika ada obat pulang
Pasien pulang melalui pintu lobby
16
C. Kunjungan Baru dan Kunjungan Lama
Penerimaan pasien adalah kegiatan pada tempat pendaftaran layanan kanker
terpadu yang mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran pasien rawat jalan yang
baru pertama berobat atau sudah pernah berobat di RSUD Bali Mandara yang meliputi:
1. Kunjungan baru yaitu pasien yang pertama kali datang ke pelayanan rawat jalan dan
belum pernah berobat ke RSUD Bali Mandara.
2. Kunjungan lama yaitu kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan baru.
3. Pengunjung baru adalah pengunjung yang baru pertama kali datang ke RSUD Bali
Mandara dan melakukan kunjungan di unit-unit Instalasi Kanker Terpadu sebagai suatu
kunjungan baru dengan kasus baru dan setiap pengunjung baru diberikan nomor
rekam medis yang diberikan satu kali yang berlaku seumur hidup.
4. Pengunjung lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan seterusnya ke unit
yang sama atau berbeda sebagai kunjungan lama atau kunjungan baru dengan kasus
lama dan kasus baru dan tidak mendapat nomor rekam medis lagi.
5. Pasien layanan kanker terpadu adalah pasien yang mendapatkan pelayanan medis di
Instalasi Kanker Terpadu RSUD Bali Mandara.
17
BAB V
LOGISTIK
A. LOGISTIK
Untuk kebutuhan logistik yang diperlukan di Instalasi Kanker Terpadu
diantaranya:
1. Alat Tulis Kantor
a. Bolpoint hitam
b. Buku ekspedisi
c. Buku folio
d. Buku tulis
e. Clip
f. Isi cutter
g. Isi staples
h. Isolasi
i. Kertas
j. Lem kertas
k. Penggaris
l. Pensil
m. Spidol board mark
n. Stabillo
o. Perforator
2. Alat Kesehatan
a. Troli Tindakan
b. Flashlight (Lampu Senter)
c. Gunting Kasa
d. Trolley Emergency
e. Tiang infus Kaki 5
f. Meteran
g. Document Trolley
h. Lemari Instrument
i. Lemari Linen
j. Lemari BMHP
k. Kupet + Tutup
l. Trolley Linen Bersih
m. Trolley Linen Kotor
n. Monitor Transport
o. Timbangan BB dan TB
18
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi, dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan, dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko (Depkes, 2008).
B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya kegiatan Patient Safety di rumah sakit adalah untuk :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas Rumah sakit termasuk di Instalasi Kanker Terpadu
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit yang mencakup Instalasi
Kanker Terpadu
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian yang tidak diharapkan.
19
2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
Melakukan komunikasi yang efektif, dilakukan di dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Termasuk di dalam memberikan pelayanan di Instalasi Kanker Terpadu
(Inkat) yang meliputi pelayanan Sub Instalasi Onkologi radiasi dan Sub Instalasi
Kemoterapi. Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien. Melakukan “Tulis Baca Kembali dan Konfirmasi”
pada saat menerima order lisan atau menerima instruksi lewat telephone dan pasang
cap “TBAK” sebagai pengingat dokter harus tanda tangan. Teknik yang dipergunakan
adalah tehnik SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation)
dipergunakan saat:
a. Melaporkan kondisi pasien
b. Serah terirna pasien ke ruang rawat lain
21
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan & kedokteran beserta prakteknya
yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif
dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-
penyakit umum.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Program K3RS di RSUD Bali Mandara adalah untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas pekerja rumah sakit dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, dengan jalan mencegah timbulnya dan mengurangi masalah
kesehatan kerja serta faktor-faktor risiko yang dapat terjadi pada masyarakat pekerja di
rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuk dan terbinanya unit organisasi pembina dan pelaksana kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit melalui kerja sama lintas program dan lintas
instalasi/unit.
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan kerja paripurna untuk masyarakat
pekerja di rumah sakit.
c. Terpenuhinya syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja di berbagai
jenispekerjaan di rumah sakit.
d. Meningkatnya kemampuan masyarakat pekerja rumah sakit dalam menolongdiri
sendiri dan ancaman gangguan dan risiko kesehatan dan keselamatan kerja.
e. Meningkatnya profesionalisme di bidang kesehatan dan keselamatan kerjabagi para
pembina, pelaksana, penggerak dan pendukung program K-3 dirumah sakit.
f. Terlaksananya sistem informasi kesehatan dan keselamatan kerja serta jaringan
pelayanannya di rumah sakit.
22
3. Pemasangan tanda pengenal untuk semua staf dan siswa/mahasiswa, menjaga
keamanan dan keselamatan pekerja dan staf rumah sakit selama proses pembangunan
berlangsung.
4. Melakukan monitoring kepatuhan seluruh staf terhadap program keamanandan
keselamatan rumah sakit.
5. Memberikan informasi kepada petugas IPSRS terkait resiko keamanan dan
keselamatan yang mungkin terjadi baik karena faktor lingkungan, faktor fasilitas
maupun pengunjung rumah sakit di Instalasi Kanker Terpadu
6. Menerima petugas IPSRS untuk melakukan observasi dan wawancara di Instalasi
Kanker Terpadu untuk mengidentifikasi area dan fasilitas beresiko. Petugas IPSRS dan
petugas bagian rumah tangga melakukan observasi menggunakan checklist dan
melakukan wawancara kepada petugas di Instalasi Kanker Terpadu untuk
mengumpulkan informasi terkait risiko keamanan dan keselamatan yang mungkin
terjadi baik karena faktor lingkungan, faktor fasilitas, maupun pengunjung rumah sakit.
7. Mengikuti sosialisasi program keselamatan dan keamanan kerja. Untuk menciptakan
kesadaran dan pemahaman dalam mendukung pelaksanaan program manajemen
keselamatan dan keamanan
8. Mendukung petugas IPSRS melakukan monitoring kepatuhan seluruh staf Instalasi
Kanker Terpadu terhadap program keamanan dan keselamatan rumah sakit.
Kepatuhan dimonitoring dengan melakukan inspeksi mendadak ke masing-masing unit
kerja secara berkala untuk menguji pemahaman terkait pelaksanaan program
keamanan dan keselamatan rumah sakit dan edukasi staf terkait dengan keselamatan
dan keamanan staf.
9. Membuat laporan insiden/cedera akibat fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan
keselamatan di blanko yang telah disediakan dan dilaporkan ke Komite Mutu.
24
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Bulan :
Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu
Tahun :
No Numerator (N) &
Judul Indikator Hasil Capaian Standar
Denominator (D)
1. Waktu Tunggu di N Jumlah pasien rawat jalan 100%
Poliklinik dengan waktu tunggu ≤ 60
Onkologi menit yang dicatat
Instalasi Kanker D Jumlah seluruh pasien
Terpadu rawat jalan yang dicatat
2. Kepuasan N Jumlah kumulatif penilaian ≥ 80%
Pelanggan Pada kepuasan pasien rawat
Instalasi Kanker jalan yang disurvei (dalam
Terpadu persen)
D Jumlah seluruh pasien
rawat jalan yang disurvei
3 Angka Kejadian N Jumlah pasien yang < 5%
Ekstravasasi mengalami Ekstravasasi
Akibat D Jumlah pasien yang
Pemberian mendapatkan Kemoterapi
Kemoterapi dalam sebulan
4 Tidak Adanya N Jumlah pasien kemoterapi 100 %
Kesalahan dalam sebulan dikurangi
Pemberian Obat jumlah pasien yang
Kemoterapi mengalami kesalahan
pemberian obat kemoterapi.
D Jumlah pasien yang
mendapatkan Kemoterapi
dalam sebulan
5 Waktu tunggu N Jumlah waktu tunggu 100%
pasien dari pasien dari selesai CT
selesai CT Simulator sampai
25
Simulator sampai penyinaran yang kurang
penyinaran dari 14 hari
D Jumlah pasien yang
dilakukan penyinaran dalam
bulan tersebut
6 QA/QC harian N Jumlah dilakukan QA/QC 100%
alat LINAC harian alat LINAC sebelum
sebelum penyinaran
penyinaran D Jumlah hari penyinaran
dalam bulan tersebut
7 QA/QC bulanan N Jumlah dilakukan QA/QC 100%
alat LINAC bulanan alat LINAC
D Jumlah dilakukan QA/QC
alat LINAC dalam bulan
tersebut
8. Down Time Alat N Jumlah down time alat >95%
LINAC LINAC tidak lebih dari 1 hari
D Jumlah down time alat
LINAC dalam bulan tersebut
26
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Bali
Mandara diharapkan mempunyai peranan penting sebagai pedoman untuk pelaksanaan
kegiatan pelayanan di Instalasi Kanker Terpadu sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan.
Penyusunan Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu ini adalah langkah
awal ke suatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerja sama dari
berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Kami menyadari bahwa
pedoman pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan
kritik guna menyempurnakan pedoman ini.
Akhir kata, semoga Pedoman Pelayanan Instalasi Kanker Terpadu ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan pemberi pelayanan.
27