KETKIM SABUN Siap Print
KETKIM SABUN Siap Print
KETERAMPILAN KIMIA
PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN
Kelompok 1
4. Umukhabibah (15312241048)
A. Tujuan
Mengetahui cara membuat sabun transparan melalui reaksi saponifikasi
B. Dasar Teori
Sabun digunakan sebagai pembersi baik untuk tubuh atau peralatan lainnya.
Sabun dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu sabun cream, sabun batang, dan
sabun cair. Sabun batang dikelompokkan menjadi tiga yaitu sabun opaque, sabun
transparan, dan sabuntranslucent. Ketiga jenis ini dibedakan berdasarkan
penampakannya. Sabun transparan merupakan sabun yang penampakannya paling
terang dan tembus pandang dan sabun translucent memiliki penampakan yang
mengabur (tidak transparan). Sedangkan sabun opaque adalah sabun yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai sabun mandi (Prihandana, Rama dkk :
2007).
Sabun transparan adalah sabun batangan dengan penampilan (performance)
transparan atau tembus pandang. Secara umum sabun ini dibuat dengan melarutkan
sedian minyak dan basa untuk membentuk stok sabun. Selanjutnya stok sabun
dilarutkan dengan alkohol pada kondisi panas untuk membentuk larutan jernih,
kemudian baru ditambah bahn lain seperti penyeras, pewangi, dan pewarna. Sabun
transparan terkadang disebut juga dengan sabun gliserin, karena dalam pembuatannya
ditambahkan gliserin yang berfungsi sebagai pelembab pada kulit (Erliza Hambali,
dkk : 2005).
1. VCO
Bahan utama dalam pembuatan VCO adalah daging buah kelapa. Daging buah
kelapa diparut dan dijadikan santan. Kualitas kelapa yang digunakan sangat
berpengaruh terhadap kualitas VCO yang dihasilkan. Semakin baik kualitas
kelapa yang digunakan maka semakin baik pula VCO yang dihasilkan, disamping
itu rendemennya juga tinggi, demikian sebaliknya.
Kelapa yang baik digunakan adalah kelapa yang merupakan varietas kelapa
lokal, berusia 11-13 bulan, di koclak akan terdengar bunyi nyaring, kulit sabut
bewarna coklat, belum berkecambah, dan ketebalan dagingnya berkisar antara 10-
15 mm.
2. Sabun Transparan
Menurut Erliza Hambali, dkk (2005), bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan sabun transparan adalah sebagai berikut :
a. Minyak
Kelompok minyak yang bisa digunakan adalah minyak kelapa, minyak
sawit, minyak jarak, minyak jagung dan minyak lainnya. Dalam laporan ini
minyak yang dipakai adalah minyak kelapa murni (VCO) yang kandungan
dominannya adalah asam laurat (44-53%).
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida sering kali disebut sebagai soda kaustik atau soda
api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan bisa menetralisir
asam. NaOH berbentuk kristal putih dan bersifat higroskopis (mudah
menyerap kelembapan).
c. Gliserin
Gliserin merupakan produk samping dari hidrolisis antara minyak
nabati dan air dalam menghailkan asam lemak. Gliserin berfungsi sebagai
pencipta kelembapan pada kulit. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak
berbau, dan memiliki rasa manis.
d. Gula Pasir
Gula pasir berbentuk kristal putih. Penambahan gula pasir ini berfungsi
untuk membentuk transparansi pada sabun dan membantu perkembangan
kristal pada sabun.
e. Etanol
Etanol berbentuk cair, jernih, dan tidak bewarna. Etanol dengan rumus
kimia C2H5OH digunakan sebagai pelarut karena sifatnya mudah larut dalam
air dan lemak.
f. Asam Stearat
Asam stearat dapat ditemukan pada minyak hewan dan nabati. Asam
stearat ini dapat berwujud cair dan padat. Pada pembuatan sabun transparan
ini asam stearat yang digunakan berbentuk kristal putih. Asam stearat
berfungsi sebagai pengeras sabun dan penstabil busa.
g. TEA
Penggunaan TEA pada pembuatan sabun transparan berfungsi sebagai
bahan pembantu pembeningan. TEA merupakan cairan kental yang bewarna
kecoklatan.
h. Pewarna
Pewarna ditambahkan dalam pembuatan sabun ini bertujuan untuk
memberikan cita ragam warna. Pewarna yang digunakan adalah pewarna
yang tidak memberikan efek samping terhadap produk. Pewarna yang baik
digunakan adalah pewarna untuk kosmetik grade.
i. Pewangi
Pewangi ditambahkan bertujuan untuk memberikan efek wangi pada
produk sabun yang dihasilkan. Sama dengan pewarna, pewangi yang
dibutuhkan tidak boleh memberikan efek yang berlawanan terhadap
transparansi sabun.
Asam lemak yang utama dalam VCO (asam laurat) berperan positif dalam
pembakaran nutrisi makanan menjadi energi, dan berfungsi sebagai antibakteri,
antiprotozoa, dan antivirus.
1. VCO
a. Bagi manusia
Kandungan asam laurat dan asam lemak jenuh lainnya yang tinggi
dalam VCO dapat digunakn untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti :
3) mengobati oesteoporosis
4) mencegah obesitas
b. Bagi industri
Selain itu, VCO sangat bermanfaat bagi dunia industri baik sebagai
bahan baku atau lainnya seperti:
1) Industri farmasi
2) Industri kosmetik
2. Sabun transparan
1. VCO
Proses pembuatan VCO bisa dilakukan dengan berbagai metode yaitu sebagai
berikut :
a. Pemanasan
Pada prinsipnya, pembuatan VCO dengan pemanasan sama seperti cara
tradisional. Pada tahap awal, daging kelapa diparut dan dijadikan santan
dengan perbandingan 500 gram daging kelapa dan 500 mL air. Selanjutnya
santan didiamkan selama 1 jam untuk memisahkan krim dan air. Dari dua
komponen yang ada diambil adalah krimnya dan dilakukan pemanasan
pada suhu 55-70 ºC sampai dihasilkan minyak. Setelah itu minyak
dipanaskan pada suhu 60-70 ºC sampai dihasilkan minyak kelapa murni.
c. Pancingan
d. Enzimatis
Pembuatan VCO secara enzimatis merupakan pemisahan minyak
dalam santan tanpa pemanasan. Enzim yang digunakan bisa berupa enzim
bromelin (pada nanas), enzim papain(daun papaya), enzim protease
(kepiting sungai). Pembuatan secara enzimatis dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu pembuatan santan, pembuatan VCO, dan penyaringan.
e. Sentrifugasi
Kelemahan yang ada pada proses ini adalah biaya produksi yang
mahal dan peralatan yang digunakan sulit serta harganya mahal.
2. Sabun transparan
Proses pembuatan sabun transparan adalah proses pemanasan,
pengadukan dan pendinginan. Tahap pertama minyak dipanaskan hingga
mencapai 60º C sambil diaduk menggunakan stirer dan ditambahkan basa
(NaOH) sedikit demi sedikit hingga terjadi proses penyabunan. Pengadukan
terus dilakukan sekitar 10 menit untuk memastikan penyabunan berjalan
sempurna. Langkah selanjutnya adalah mencampurkan asam stearat yang telah
dilelehkan kedalam stok sabun yang terbentuk dengan pengadukan yang terus
berlangsung. Setelah itu disusul dengan menambahkan alhohol, larutan gula,
TEA, dan gliserin (pengocokan tetap dilakukan). Setelah semua homogen suhu
pada campuran diturunkan dengan menghentikan pemanasan dan ditambah
dengan pewarna serta farfum sesuai selera. Langkah terakhir adalah dengan
menuangkan larutan kedalam ccetakan dan dibiarkan mengeras. Setelah
mengeras dilakukan proses pembongkaran dari cetakan dan siap digunakan.
C. Metodologi Praktikum
1. Tempat dan waktu
a. Tempat : Laboratorium IPA 2 FMIPA UNY
b. Waktu : Kamis, 24 November 2016
c. Pukul : 13.40-15.20 WIB
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Kaca arloji
2) Beaker glass 250 ml
3) Erlenmayer
4) Batang pengaduk
5) Gelas ukur
6) Pipet tetes
7) Termometer
8) Cetakan sabun
9) Kaki tiga
10) Pembakar spiritus
b. Bahan
1) VCO 10 g
2) NaOH 30 %
3) Gliserin 8 mL
4) Gula pasir 8 g
5) Etanol 95 % 8 g
6) Asam stearat 5 g
7) NaCl 0,04 g
8) Asam sitrat 0,04 g
9) Pewarna kosmetik 0,02 g
10) Pewangi 0,4 mL
3. Prosedur
G. Daftar Pustaka
Erliza. 2007. Penelitian Pembuatan Sabun Transparan. Bogor: IPB
Prihandana, dkk. 2007. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan. Jakarta:
Agromedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN