Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM IMPLEMENTASI K3

PENGUKURAN PENCAHAYAAN

Kelompok 3
Minat Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2019

1. Septi Dewi Yuliani 101611133008


2. Yasmien Alvira 101611133034
3. Aisyah Afnani 101611133104
4. Fitria Nurus Sakinah 101611133143
5. Tazkia Salsabila 101611133177

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
FORMULIR SURVEI PENCAHAYAAN

Nama Perusahaan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Airlangga
Unit Kerja : Ruang Diskusi K3
Tanggal Pengukuran : 15 Agustus 2019
Waktu Pengukuran : 09.45 – 11.00 WIB
Keadaan Cuaca : Cerah
Pelaksana : Kelompok 3 Mahasiswa Minat K3 2019
Tujuan Pengukuran : Untuk mengetahui intensitas pencahayaan di ruang
diskusi K3 FKM UNAIR
Alat dan Bahan : - Luxmeter merk Lutron seri LX-103 tahun 2010
- Kertas dan alat tulis
Prinsip Pengukuran
1. Pengukuran intensitas penerangan ini memakai alat lux meter yang
hasilnya dapat langsung dibaca
2. Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, kemudian energi
listrik dalam bentuk arus yang digunakan untuk menggerakkan jarum skala
3. Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca
pada layar monitor
Persyaratan Pengukuran
1. Pintu ruangan dalam keadaan sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan
dilakukan
2. Lampu ruangan dalam keadaan dinyalakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan
Cara Menggunakan Luxmeter
1. Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup
sensor.
2. Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik
pengukuran untuk intensitas penerangan setempat atau umum.
3. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat
sehingga didapat nilai angka yang stabil.
4. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitas
penerangan setempat dan untuk intensitas penerangan umum.
5. Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas
penerangan.
Cara Pengukuran Penerangan Umum
1. Sebelum pengukuran, tutup fotosel dengan bahan tidak tembus cahaya dan
memastikan bahwa jarum/display menunjukkan angka “0”
2. Sebelum pembacaan dilakukan pindahkan penutup dan biarkan sel
terpapar cahaya selama 5 menit
3. Pengukuran dilakukan pada bidang horizontal setinggi + 0,85 m di atas
lantai
4. Pakaian surveyor hendaknya berwarna gelap. Hal ini untuk mencegah
pantulan cahaya pakaian surveyor
5. Pembacaan dilakukan dengan keadaan perabot dan penghuni ruang pada
posisi kerja normal
6. Pengukuran dilakukan pada keseluruhan ruangan dengan jarak 90 – 100
cm antar titik pengukuran.
∑semua intensitas
7. Menghitung rata-rata dengan cara
∑titik pengukuran

Cara Pengukuran Penerangan Lokal


1. Lux meter di letakkan pada dasar tempat kerja (contohnya meja)
2. Pengukuran dilakukan lebih dari satu kali kemudian di rata – rata dengan
∑semua intensitas
cara
∑titik pengukuran

Cara Pengukuran Pantulan


1. Hadapkan fotosel pada dinding atau meja kemudian fotosel perlahan
diangkat menjauh hingga angka/jarum tetap (mis. A)
2. Mengukur intensitas cahaya lokal (mis. B)
A
3. Menghitung × 100%
B
KARAKTERISTIK TEMPAT KERJA

1. Identifikasi tempat kerja


Panjang : 5,5 meter Lebar : 3,75 meter Tinggi : 3 meter
Tempat kerja tersusun secara teratur

Gambar 1. Denah Ruang Diskusi K3

Gambar 2. Denah Langit – langit Ruang Diskusi K3

2. Gambaran dinding, langit-langit, dan lantai tempat kerja


Keadaan Permukaan
Gambaran Bahan Warna Susunan
Bersih Sedang Ket.
Dinding 3 sisi kayu, Coklat, Rata, √ Tidak
1 sisi putih simetris ada
tembok noda
Langit- Plafon Putih Rata, √ Tidak
langit simetris ada
noda
Keadaan Permukaan
Gambaran Bahan Warna Susunan
Bersih Sedang Ket.
Lantai Keramik Putih Rata, √ Tidak
simetris ada
noda
Permukaan Kayu Coklat Rata √ Tidak
Kerja ada
(meja) noda
Peralatan
Lemari Besi, Kayu
Meja Kayu Coklat √
8 Kursi
LCD
Proyektor
Papan Tulis Melamin
Rak Besi, kayu,
kaca
3 Pigura Kaca

Jenis Lampu : TL
Spesifikasi Lampu :
Jumlah Lampu Per Armatur : 2 dan 1
Jumlah Armatur :2
Banyaknya Deretan :2
Jumlah Armatur Per Deret :1
Tinggi Pemasangan : 3 meter
Jarak Pemasangan Antar Armatur : 3,6 meter
Keadaan Armatur (kebersihan) : Sedang
HASIL
1. Hasil Pengukuran
a. Pencahayaan Umum
Pengukuran penerangan umum pada Ruang Diskusi K3 dilakukan
dengan mengambil 15 titik pengukuran. Tiap titik pengukuran
berjarak 1 meter. Berikut ini adalah denah Ruang Diskusi K3 dan hasil
dari pengukuran penerangan umum di Ruang Diskusi K3:

Gambar 3. Titik Pengukuran Pencahayaan Umum

IP 1 = 96 IP 6 = 112 IP 11 = 81
IP 2 = 219 IP 7 = 82 IP 12 = 41
IP 3 = 161 IP 8 = 137 IP 13 = 34
IP 4 = 90 IP 9 = 72 IP 14 = 53
IP 5 = 204 IP 10 = 67 IP 15 = 48

Ʃ semua intensitas
Intensitas (lux) = Ʃ titik pengukur

=
IP 1+IP 2+IP 3+IP 4+IP 5+IP 6+IP 7+IP 8+IP 9+IP 10+IP 11+IP 12+IP 13+IP 14+IP 15
15
1407
= 15

= 93, 8
b. Pencahayaan Lokal
Pengukuran penerangan lokal pada Ruang Diskusi K3 dilakukan
pada objek kerja yaitu meja. Terdapat 4 meja dengan ukuran sedang
sebanyak 2 buah (meja 1 dan meja 4) dan berukuran besar sebanyak 2
buah (meja 2 dan meja 3). Pada meja berukuran sedang dilakukan
pengambilan titik pengukuran sebanyak 2 kali pada setiap meja.
Sedangkan pada meja yang berukuran besar dilakukan pengambilan
titik pengukuran sebanyak 3 kali pada setiap meja. Berikut ini adalah
gambar titik pengukuran dan hasil dari pengukuran penerangan lokal di
Ruang Diskusi K3:

Gambar 4. Titik Pengukuran Pencahayaan Lokal

Meja 1
IP 1 = 141
IP 2 = 156
Ʃ semua intensitas
Intensitas (lux) = Ʃ titik pengukur
297
= 2

= 148, 5
Meja 2
IP 1 = 114
IP 2 = 91
IP 3 = 78
Ʃ semua intensitas
Intensitas (lux) = Ʃ titik pengukur
283
= 3

= 94, 3
Meja 3
IP 1 = 87
IP 2 = 100
IP 3 = 127
Ʃ semua intensitas
Intensitas (lux) = Ʃ titik pengukur
314
= 3

= 104, 7
Meja 4
IP 1 = 73
IP 2 = 72
Ʃ semua intensitas
Intensitas (lux) = Ʃ titik pengukur
145
= 2

= 72,5

c. Pantulan
Pengukuran pantulan pada Ruang Diskusi K3 dilakukan pada
beberapa perlengkapan yang ada pada ruang tersebut yakni lemari
kaca, papan tulis, meja, dan dinding. Berikut ini adalah hasil dari
pengukuran pantulan pada Ruang Diskusi K3 :

1. Lemari kaca
Pengukuran pantulan lemari kaca dilakukan pada 4 lemari kaca
dengan mengambil 1 titik pengukuran pada setiap lemari.

IP 1
Intensitas pantulan (A) =4
Intensitas sumber (B) = 23
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
4
= 23 x 100%

= 17,4%
IP 2
Intensitas pantulan (A) =7
Intensitas sumber (B) = 41
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
7
= 41 x 100%

= 17,1%
IP 3
Intensitas pantulan (A) = 12
Intensitas sumber (B) = 81
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
12
= 81 × 100%

= 14,8%

IP 4
Intensitas pantulan (A) = 17
Intensitas sumber (B) = 78

Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber

17
= 78 x 100%

= 21,8%

IP 1+IP 2+IP 3+IP 4


% Total Pantulan = n
71,1%
= 4

= 17,8%
2. Papan tulis
Pengukuran pantulan papan tulis dilakukan dengan mengambil 3
titik pengukuran.
IP 1
Intensitas pantulan (A) = 49
Intensitas sumber (B) = 64
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
49
= 64 x 100%

= 76,6%
IP 2
Intensitas pantulan (A) = 72
Intensitas sumber (B) = 102
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
72
= 102 x 100%

= 70,6%
IP 3
Intensitas pantulan (A) = 55
Intensitas sumber (B) = 83
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
55
= 83 x 100%

= 66,3%
IP 1+IP 2+IP 3
% Total Pantulan = n
213,5%
= 3

= 71,7%
3. Meja
Terdapat 4 meja dengan ukuran sedang sebanyak 2 buah dan
berukuran besar sebanyak 2 buah Pada meja berukuran sedang
dilakukan pengambilan titik pengukuran sebanyak 2 kali pada
setiap meja. Sedangkan pada meja yang berukuran besar dilakukan
pengambilan titik pengukuran sebanyak 3 kali pada setiap meja.
Jadi total pengambilan titik pengukuran untuk pantulan meja adalah
10 titik.
IP 1
Intensitas pantulan (A) =8
Intensitas sumber (B) = 71
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
8
= 71 x 100%

= 11,3%
IP 2
Intensitas pantulan (A) =8
Intensitas sumber (B) = 72
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
8
= 72 x 100%

= 11,1%
IP 3
Intensitas pantulan (A) = 10
Intensitas sumber (B) = 81
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
10
= 81 x 100%

= 12,3%
IP 4
Intensitas pantulan (A) = 13
Intensitas sumber (B) = 98
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
13
= 98 x 100%

= 13,3%
IP 5
Intensitas pantulan (A) = 15
Intensitas sumber (B) = 125
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
15
= 125 x 100%
= 12%
IP 6
Intensitas pantulan (A) = 17
Intensitas sumber (B) = 153
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
17
= 153 x 100%

= 11,1%
IP 7
Intensitas pantulan (A) = 16
Intensitas sumber (B) = 145
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
16
= 145 x 100%

= 11%
IP 8
Intensitas pantulan (A) = 20
Intensitas sumber (B) = 113
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
20
= 113 x 100%

= 17,7%
IP 9
Intensitas pantulan (A) = 16
Intensitas sumber (B) = 93
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
16
= 93 x 100%

= 17,2%
IP 10
Intensitas pantulan (A) = 15
Intensitas sumber (B) = 79
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
15
= 79 x 100%

= 19%
IP1+IP2+IP3+IP4+IP5+IP6+IP7+IP8+IP9+IP10
% Total Pantulan = 10
136%
= 10

= 13,6%
4. Dinding
Pengukuran pantulan dinding dilakukan dengan mengambil 3 titik
pengukuran.

IP 1
Intensitas pantulan (A) =6
Intensitas sumber (B) = 32
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
6
= 32 x 100%

= 18,8%
IP 2
Intensitas pantulan (A) =9
Intensitas sumber (B) = 52
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
9
= 52 x 100%

= 17,3%
IP 3
Intensitas pantulan (A) =8
Intensitas sumber (B) = 42
Intensitas pantulan
% Pantulan = x 100%
Intensitas sumber
8
= 42 x 100%

= 19%
IP 1+IP 2+IP 3
% Total Pantulan = 3
55,1%
= 3
= 18,4%
2. Hasil Observasi
a. Bagaimana keadaan tempat kerja secara keseluruhan di tinjau dari
segi kesenangan & kenyamanan?
Keadaan tempat kerja di Ruang Diskusi K3 secara keseluruhan sudah
cukup nyaman dan menyenangkan, tetapi penataan tempat kerja
kurang rapi.

b. Apakah pencahayaan umum di tempat kerja cukup? Bagaimanakah


penambahan cahaya (supplementary lighting)?
Pencahayaan di tempat kerja kurang cukup dibuktikan dari hasil
pengukuran pencahayaan umum yang menunjukkan masih dibawah
NAB, yaitu 200 lux untuk ruang kerja umum (Permenkes no 70 tahun
2016). Penambahan cahaya menggunakan armatur kurang optimal
karena terdapat armatur yang hanya terisi satu lampu.

c. Bagaimanakah kebersihan lampu dan perlengkapannya serta keadaan


sekeliling? Kapan lampu (Armatur) dan sekitar di bersihkan?
Keadaan lampu dan perlengkapan di Ruang Diskusi K3 kurang bersih.

Tanyak ke Pak andik

d. Berapakah jumlah lampu yang telah rusak?


Tidak ada lampu yang rusak, namun terdapat armatur yang hanya terisi
satu lampu.

e. Apakah warna dinding, langit – langit, lantai dan peralatan kerja


telah memenuhi kriteria nilai pantulan?
Kami hanya mengukur pantulan dinding, meja, lemarikaca, dan papan
tulis pada Ruang Diskusi K3 karena hanya perlengkapan tersebut yang
berpotensi menghasilkan pantulan. Dinding pada Ruang Diskusi K3
berwarna gelap sehingga menurunkan efektivitas penerangan
dibuktikan dari nilai pantulan dinding (18,35%) yang belum memenuhi
kriteria.

f. Apakah di temukan sumber kesilauan?


Iya, terdapat sumber kesilauan pada Ruang Diskusi K3, yaitu papan
tulis karena terbuat dari bahan yang mengkilap.

g. Apakah di temukan bayangan yang mengganggu?


Tidak.

h. Perubahan apakah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki


pencahayaan?
1. Memodifikasi sistem pencahayaan yang telah ada dengan cara
menambah satu lampu lagi pada armatur yang hanya terisi satu
lampu.
2. Menggunakan pencahayaan alami di siang hari dengan
membuka gorden untuk menambah sumber pencahayaan.
3. Walaupun keadaan armatur dan lampu saat ini tidak terlalu kotor
dan tidak mempengaruhi pencahayaan yang dihasilkan, namun
pembersihan lampu dan armatur secara berkala dapat
menghilangkan debu yang bisa saja mempengaruhi pencahayaan
ruangan.
4. Mengganti warna atau melapisi dinding dengan warna yang
lebih cerah seperti warna putih karena warna cerah dapat
merefleksikan dan mendistribusikan cahaya lebih merata ke area
kerja.
(dugaan)
5. Mengganti lampu dengan lampu baru (tgt kapan terakhir kali
diganti-tanya pak andik)
6. Mengganti sumber pencahayaan dengan lampu yang memiliki
watt (daya) lebih tinggi (tgt berapa dayanya sekarang)
KESIMPULAN

1. Pencahayaan di ruang diskusi K3 masih dianggap kurang. Salah satu


penyebabnya adalah teradapat amartur yang hanya tersisi satu lampu dimana
seharusnya terisi dua lampu. Selain itu, terdapat juga sumber kesilauan yaitu
papan tulis karena papan tulis terbuat dari bahan yang mengkilap.
2. Intensitas cahaya di ruang diskusi K3 adalah sekitar 72 – 94 lux. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pencahayaan di ruang diskusi masih berada di bawah
NAB baik menurut Permenaker No 5 Tahun 2018 sebesar 300 lux dan
Permenkes No 70 Tahun 2016 sebesar 200 lux.
3. Intensitas cahaya pantulan di ruang diskusi K3 masih ada beberapa yang
belum memenuhi kriteria. Intensitas cahaya pantulan dinding adalah sekitar
18,4% dimana intensitas cahaya pantulan dinding yang dianjurkan adalah 40%
– 60%. Intensitas cahaya pantulan meja adalah 13,6 % dimana intensitas
cahaya pantulan meja yang dianjurkan adalah 25% - 45. Sedangkan intensitas
cahaya pantulan papan tulis dan lemari kaca sudah memenuhi kriteria.
Intensitas cahaya pantulan papan tulis adalah 71,7% dimana intensitas cahaya
pantulan papan tulis yang dianjurkan adalah > 20%. Intensitas cahaya
pantulan lemari kaca adalah 17,8% dimana intensitas cahaya pantulan lemari
kaca yang dianjurkan adalah 5% - 20%.
4. Rekomendasi yang disarankan oleh kelompok kami adalah dengan menambah
satu lampu lagi pada armatur yang hanya terisi satu lampu, menggunakan
pencahayaan alami di siang hari dengan membuka gorden untuk menambah
sumber pencahayaan, membersihkan lampu serta armatur secara berkala, dan
mengganti warna dinding dengan warna cerah.

Anda mungkin juga menyukai