Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KASUS MENDALAM PASIEN KOMPLIKASI

Penatalaksanaan Terapi Diit Pada Pasien Diabetes Militus Dengan


Hipertensi di Ruang Rawat Inap Etha Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto”
Semarang

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinis

Oleh :

Ana Maria soares


472016901

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2019
BAB I
PENEMUAN KASUS

1.1. Identifikasi Kasus


Ny M berusia 58 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 23 September 2019 dengan diagnosa
Diabetes Militus dengan Hipertensi . Ny M masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri sakit pada kaki
kanan akibat jatuh dari tempat tidur kemudian di bawa ke Rumah sakit . Ny M menempati ruang Etha.
Diabetes Militus merupakan akibat dari interaksi kompleks antara faktor genetik dan faktor
lingkungan. Beberapa proses patologis terlibat dalam terjadinya diabetes, mulai dari perusakan sel β
pada pankreas dengan konsekuensi defisiensi insulin, sampai abnormalitas yang berujung pada
resistensi insulin. Diabetes tipe 1 adalah akibat dari defisiensi insulin seluruhnya atau defisiensi insulin
mendekati total. Diabetes tipe II adalah sekelompok ganggungan heterogen yang karakteristik derajat
resistensi insulin yang bervariasi, gangguan sekresi insulin dan peningkatan produksi glukosa.
Diabetes tipe II diawali dengan suatu periode abnormalitas homeostasis glukosa, yang dikenal sebagai
impaired fasting glucose (IFG) atau Impaired Glucose Tolerance (IGT) (Putra, W.A., Berawi, K.N.
2015). Diabetes Militus (DM) jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya
komplikasi pada berbagai organ tubuh, diantaranya ginjal. Manifestasi lanjut dari kelainan ginjal pada
Diabetes Militus adalah Nefropati Diabetes. Menurut Tanto dan Hustrini (2014) diabetes melitus yang
ditandai dengan adanya hiperglikemia merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi.
Berdasarkan ADA(2017) dua orang dari 3 orang penderita diabetes melitus memiliki tekanan darah tinggi.
Cheung et al (2012) menyebutkan bahwa hiperglikemia sering disertai dengan timbul- nya sindrom
metabolik yaitu hipertensi, dislipidemia, obesitas, disfungsi endotel dan faktor protrombotik yang
kesemuanya itu akan memicu dan memper- berat komplikasi kardiovaskuler. Salah satu kom- plikasi
makroangiopati diabetes dapat terjadi karena perubahan kadar gula darah, gula darah yang tinggi akan
menempel pada dinding pembuluh darah. Setelah itu terjadi proses oksidasi dimana gula darah bereaksi
dengan protein dari dinding pembuluh darah yang menimbulkan AGEs. Advanced Glycosylated
Endproducts (AGEs) merupakan zat yang dibentuk dari kelebihan gula dan protein yang saling
berikatan. Keadaan ini merusak dinding bagian dalam dari pembuluh darah, dan menarik lemak yang
jenuh atau kolesterol menempel pada dinding pembuluh darah, sehingga reaksi inflamasi terjadi. Sel
darah putih (lekosit) dan sel pembekuan darah (trombosit) serta bahan-bahan lain ikut menyatu
menjadi satu bekuan plak (plaque), yang membuat dinding pembuluh darah menjadi keras, kaku dan
akhirnya timbul penyumbatan yang mengakibatkan perubahan tekanan darah yang dinamakan
hipertensi (Tandra, 2009)
Penyebab Kasus
Ny M menderita Diabetes Militus dan Hipertensi masuk rumah sakit karena jatuh dari tempat
tidur, status gizi Ny M baik tetapi ada Riwayat penyakit keluarga yaitu DM dan Hipertensi Ny M
asupan makan baik.

1.2. Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi kasus Ny M didiagnosa mengalami Penyakit Diabetes Militus dan
Hipertensi Ny M ada Riwayat penyakit dari kelurga yaitu Diabetes Militus dan Hipertensi.
BAB II
PENGKAJIAN KASUS

2.1. Data Dasar Pasien


Nama (Initial) : Ny M No RM : 207610
Umur : 58 tahun Ruang : Etha
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Masuk : 23 September 2019
Agama : Islam Tgl Kasus : 23September 2019
Pekerjaan/Penghasilan : - Alamat :-
Pendidikan :- Diagnosis Medis : DM dan Hipertensi

Aktivitas Fisik : sedang Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia

2.2. Riwayat Penyakit


Keluhan Utama Nyeri sakit pada kaki
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga Diabetes Militus Dan Hipertensi
Riwayat Penyakit Sekarang/Diagnosis Medis Diabetes Militus Dan Hipertensi
Riwayat Personal Ny. M adalah perempuan berusia 58 tahun,
suku Jawa, kebangsaan Indonesia datang ke
rumah sakit dengan keluhan nyeri sakit pada
kaki akibat jatunh dari tempat tidur.

2.3. Riwayat Gizi


Alergi/Pantangan terhadap makanan tertentu -
Diit yang pernah dijalankan -
Kebiasaan Makan Nasi 2x sehari dalam porsi kecil, tempe 1x
setiap hari, buah mangga dan alvokat 1 minggu
2x dan snack 1 hari 1 x. setiap hari.

Suplementasi Gizi -
Cara Pengolahan Makanan - sering di goreng, sesekali di kukus dan
ditumis
Gangguan Fungsi Gastrointestinal -
Perubahan Berat Badan -
Lain-lain -

2.4. Antropometri
Berat Badan Aktual : 61 kg Berat Badan Ideal :( TB - 100) – 10%
: (162 - 100) -10%
: =55,8 Kg
Tinggi Badan : 162cm IMT : BB (kg)/TB2(m)
: 61 / 1622
: 23,2 ( Baik )

Kategori IMT:
Kurus : < 17,0 – 18,5
Normal : 18,5 – 25,0
Gemuk : 25,0 - >27,0
Tinggi Lutut :-
Rentang Lengan : - Tinggi Badan Estimasi berdasarkan rentang lengan : -
Lingkar Lengan Atas :- %LLA :

Klasifikasi:
Gizi Baik : > 85%
Gizi Kurang : 70,1% - 84,9%
Gizi Buruk : < 70%
Lingkar Pinggang: - Rasio lingkar pinggang/pinggul :
Lingkar Pinggul : -
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan antropometri : Status gizi pasien Baik
berdasarkan hasil perhitungan IMT yaitu 23,2 kg/m2

2.5. Pemeriksaan Laboratorium


Pemeriksaan Kadar Rentang Normal Keterangan
GDS 324 mg/dl 75 – 140 mg/dl Tinggi
Hemoglobin 11,8 mg/dl 12-16 Rendah
Ureum 49,4 mg/dl < 42 mg/dl Tinggi
Kreatinin 1,18 mg/dl 0,5 – 1,0 mg/dl Tinggi
Hemotrokit 18,5% 40-48% Rendah
Leukosit 10,2 ribu/ml 5-10Ribu/ml Tinggi
Eritrosit 4,3 % 4,5-5,5 Rendah
Trombosit 284ribu/ml 150-400ribu/ml Normal
Kesimpulan : berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hasil GDS Ny M 324 mg/dl
lebih tinggi dari hasil normal GDS yaitu 75 - 150 mg/dl, hemoglobin 11,8mg/dl lebih rendah
Hemoglobin normal 12-16 mg/dl, ureum 49,4mg/dl lebih tinggi dari ureum normal < 42
mg/dl, kreatinin 1,18 mg/dl lebih tinggi dari kreatinin normal 0,5-1,0 mg/dl, Hemotokrit
18,5 mg/dl lebih rendah dari normal 40-50 %, leukosit 10,2 lebih tinggi dari normal
leukosit 5-10, Eritrosit 4,3% lebih rendah dari normal 4,5-5,5%, dan Trombosit Normal.
(Sumber: Rekam Medis Etha )

2.6. Klinik/Fisik
Pemeriksaan Fisik Hasil Rentang
Kesan Umum Tampak sakit sedang, lamah Normal

Suhu 360C 36-37oC


Repirate rate 20x/ Mnt 20-30x/mnt
Tekanan 212/100
Darah
Nadi 96 70-
100x/mnt
Kesimpulan : berdasarkan hasil pemeriksaan klinik dan fisik pasien pada tggl 16/9/19 RR, Nadi, Suhu normal.
(Sumber: Rekam Medis Etha )
2.7. Dietary History
a. Kesimpulan berdasarkan riwayat gizi
Implementasi Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Asupan Oral - - - -
Kebutuhan - - - -
% Asupan - - - -
Kesimpulan : -

b. Hasil Recall 24 jam (selasa, 23 September 2019)

Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)


Asupan Oral 316,5 8,9 5,4 62,6
Kebutuhan 1333,08 50 30 216,6
% Asupan 23,7 % 17,8 % 18% 28,7%
Kesimpulan : % Asupan zat gizi pasien ≥70 %

Standar % Asupan Menurut Depkes RI Tahun 1996


Diatas kebutuhan : > 120%
Normal : 90 – 119%
Defisit Ringan : 80 – 89%
Defisit Sedang : 70 – 79%
Defisit Berat : < 70%
BAB III
DIAGNOSIS GIZI

3.1. Simpulan hasil pengkajian kasus


Pengkajian kasus pasien atas Ny M dengan berat badan 61 kg, TB 162 cm, perhitungan IMT
23,2 kg/m2 menunjukkan bahwa status gizi Ny M baik . Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukan Gula darah sewaktu 324 mg/dl Ny M 324 mg/dl klinik dan fisik dari Ny M pada hari
pertama masuk dilihat Respiratsi Rate 20x/mnt, Nadi 96x , dan sushu 360C kemudian keluhan
utama sakit dibagian ulu hati dan nyeri pada kaki kanan setelah jatuh dari tempat .

3.2. Diagnosa Gizi


NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan sistem endokrin ditandai
dengan GDS 324 mg/dl
NC-1.4 Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan vaskuler ditandai dengan tekanan darah
tinggi 212/100 mmHg.
BAB IV
INTERVENSI GIZI

4.1. Perencanaan Intervensi Gizi


Jenis Diet : DM dan RG
Jenis Makanan : Nasi
4.1.1. Tujuan Diet:
- Membantu menurunkan / mengontrol gula dalam darah
- Membantu menurunkan tekanan dalam darah
-

4.1.2. Syarat/Prinsip Diet :


- Energi cukup kkal
- Protein tinggi yaitu 15 %
- Lemak sedang 20% dari kebutuhan energi total
- Karbohidrat cukup yaitu 65% dari kebutuhan energi total
- Pengunaan gula alternatif terbatas
- Vitamin dan mineral cukup
- Jumlah natrium 800 mg

4.1.3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


BBI = (TB – 100 ) - 10%
= (162 – 100 ) - 10%
= 55, 8 Kg
AMB = 665 + (9,6 x BB) + (1,8x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 61) + (1,8 x 162) – (4,7x 58)
= 665 + 585,6 + 291,6 – 272,6 = 1269,6 kkal
TEE = AMB +FA - FU
FA = 10% X 1269,6
= 126,9
FU =5% X 1269,6
= 63, 48
TEE = ABM+ FA –FU
= 1269,6 + 126,9 – 63,48
= 1333,08 kkal
Protein = 15% x 1333,08
= 199,962/4 = 50 g
Lemak = 20 % x 1333,08 kkal
= 266,616 / 9
= 30 g
Karbohidrat = 65 % x 1333,08 kkal
= 866,502/ 4
= 216,6 g

Kebutuhan energi : 1333, 08 kkal


Kebutuhan protein : 50 g
Kebutuhan lemak : 30g
Kebutuhan karbohidrat : 216,6 g

4.1.4. Jenis Diet, Bentuk Makanan, dan Cara Pemberian


Jenis diet : DM dan RG
Bentuk makanan : Nasi
Cara pemberian : Oral
Frekuensi : 3x sehari makanan besar dan 2x sehari snack

Bahan Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan:


Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras, ubi, singkong, kentang, Sumber karbohidrat tinggi


roti tawar, tepung terigu, sagu, natrium, seperti: cake, biskuit,
dan tepung singkong dan krekers

Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, Daging dan ikan yang
susu dan hasil olahannya diawetkan, seperti ikan asin,
dendeng, sarden, dan corned
beef

Sumber protein nabati - Semua kacang-kacangan dan


hasilnya yang merupakan
sumber protein bernilai
biologik tinggi.

Sayuran Rendah kalium, seperti caisim, Tinggi kalium, seperti: tomat,


kangkong, sawi, wortel, dan kol, bayam, bit, daun bawang,
terong. tauge kacang hijau, kacang
buncis, kembang kol, waluh, dan
rebung.

Buah-buahan Rendah kalium, seperti: jambu, Tinggi kalium. Seperti: anggur,


kedondong, manga, markisa, arbei, belimbing, duku, jambu
melon, semangka, nangka, pir, biji, jeruk, papaya dan pisang
salak, sawo.

Minuman - Berbagai minuman bersoda dab


beralkohol

Bumbu Semua jenis bumbu selain gula Semua jenis gula, madu

Sumber : Penuntun Diet, 2013

4.1.5. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Parameter Metode/Waktu Target Evaluasi

Fisik klinis Suhu (T) Cek rekam medis/setiap Normal Monev


hari
RR

Tekanan Darah
(TD)

Nadi (N)

Biokimia GDS Cek rekam medis Normal Monev

Asupan zat gizi Energi Recall 24 jam selama 2 hari Mencapai Monev
asupan >90%
Protein
Lemak

Karbohidrat

Parameter Metode/Waktu Target Evaluasi

Fisik klinis Suhu (T) Cek rekam medis/setiap hari Normal Monev

RR

Nadi (N)

Asupan zat gizi Energi Recall 24 jam selama 2 hari Mencapai Monev
asupan ≤ 90%
Protein

Lemak

Karbohidrat

4.1.6. Rencana Konsultasi Gizi


1. Pendidikan Gizi
Tujuan Susunan Tempat Media Waktu Materi

Memberi Memberi Etha Leaflet 15 menit Mengetahui dan memahami


pemahaman informasi makanan yang tidak boleh dan
kepada pasien tentang jenis boleh
dan keluarga diet yang
pasien tentang dijalani yaitu
asupan makanan yang
makanan yang dianjurkan dan
tepat tidak
dianjurkan

2. Konseling Gizi
Masalah Gizi Tujuan Materi Konseling Keterangan
Perubahan Nilai - Membantu - Edukasi makanan - Sasaran : Pasien dan
Laboratorium menurunkan kadar yang dianjurkan keluarga
GDSeu gula dalam darah dan tidak
- Membantu - Prinsip 3 J - Metode : wawancara atau
Penurunana menurunkan tekanan - Prinsip Diet konseling individu
kebutuhan darah
Natrium
- Alat : leaflet dari RS

- Waktu :
10 menit

- Ruang :
Etha

- Monev :
1. Hasil Labtorium
2. Hasil data klinis/ fisik

3. Kordinasi dengan tim lainnya


Berkordinasi dengan perawat untuk melihat catatan medis yang berkaitan dengan data biokimia
dan data klinis hasil diagnosis dokter agar dapat melakukan skrining lanjut sehingga dapat
memberikan jenis diet yang sesuai dengan hasil diagnose serta membantu pasien dalam
menjalani perawatan.

2.2. Pelaksanaan
2.2.1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
- Jenis diet : DM dan RG
- Bentuk makanan : Nasi
- Cara pemberian : Oral
- Frekuensi : 3x sehari makanan besar dan 2x sehari snack
- Nutrisi Oral :-

Energi Protein Lemak KH


(kkal) (g) (g) (g)
Standar diet 1648,7 57 50 249,6
Modifikasi (rekomendasi) 1348,5 50,8 59,4 153,5
Kebutuhan (planning) 1620 40,5 54 243
% standar diet 140% 92% 102%
/ kebutuhan

2.2.2. Distribusi Makanan Sehari

Perencanaan menu sehari berdasarkan jadwal siklus menu RS Panti wilasa Dr. Cipto Semarang
(Rabu, 11September 2019)
Jenis Makan Standar Diet Rekomendasi
Makan Pagi N 75g Nasi 150 g
L. Hewani 30 g L. Hewani telur dadar 55
Sayur 100 g L. Nabati tahu 50 g
Minyak 5 g Sayur daging gulai 40 g

Selingan Pagi Roti Bakar 50 Susu 1 gls

Makan Siang N 100 g Nasi 150 g


L. Hewani 100 g Prekedel kentang 40 g
L. Nabati (tahu) 50 g Sayuran sup 75 g
Sayur 100 g
Buah 100 g

Selingan Sore Singkong rebus 50 g Melon 80 g


Makan Malam N 100 g Nasi 100 g
L. Hewani 25 g L. Hewani ikan banden 40 g
L. Nabati 25 g L. Nabati tempe 40 g
Sayur 100 g Sayuran sup macaroni 75 g
Minyak 5 g
Selingan Malam Pisang Rebus

Kesimpulan Energi : 1267,7 kkal Energi : 1348,5


Protein : 40, 6g Protein : 50,8
Lemak : 24,1 g Lemak : 59,4
KH : 224,7 g KH : 153,5
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

5.1. Hasil Monitoring Data Fisik/Klinis


Pemeriksaan Fisik Hasil Rentang
Kesan Umum Tampak Sakit Sedang Normal
Hr/ 23/9/19 Ket 24/9/19 Ket 25/9/19 Ket 26/9/19
Tgl
T 36,C N 36,oC N 37 oC N 36oC 36-37oC
Respiration 24x/mnt N 22x/mnt N 20x/mnt N 22x/mnt N 20-30x/mnt
Rate
Tekanan 212/100 T 120/80 N 110/70 N 140/90 T -
Darah
Nadi 96x/mnt N 96x/mnt N 90x/mnt N 90x/mnt N 60-
100x/mnt

(Sumber: Rekam Medis Etha )


Hasil monitoring data fisik / klinis pasien kesan umum pasien lemah ; Suhu pasien pada saat
masuk rumah sakit pada tgl 23- 26 dalam batas normal, begitu pula dengan RR, dan Nadi tergolong
Tetapi Tekanan darah pasien dari awal masuk tinggi kemudian turun sampai normal tetapi pada tgl
26 pasien melakukan operasi pada kaki sebelah kanan akibat dari jatuh.

5.2 Hasil Monitoring Laboratorium


Pemeriksaan Kadar Keterangan
Tgl/hari 23/9/19 24/9/19 25/9/19 26/9/19
GDS 324mg/dl 169mg/dl 214 166mg/dl
Kesimpulan : berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hasil GDS Ny M 324 mg/dl
lebih tinggi dari hasil normal GDS yaitu 75 - 150 mg/dl, hemoglobin 11,8mg/dl lebih rendah
Hemoglobin normal 12-16 mg/dl, ureum 49,4mg/dl lebih tinggi dari ureum normal < 42
mg/dl, kreatinin 1,18 mg/dl lebih tinggi dari kreatinin normal 0,5-1,0 mg/dl, Hemotokrit
18,5 mg/dl lebih rendah dari normal 40-50 %, leukosit 10,2 lebih tinggi dari normal
leukosit 5-10, Eritrosit 4,3% lebih rendah dari normal 4,5-5,5%, dan Trombosit Normal
untuk GDS mengalami penurunan dari tagl 23 – tgl 26 terkecuali pada tgl 25, selain GDS
hanya melakukan pemeriksaan pada saat masuk rumah sakit awal.

5.3 Monitoring Asupan Makan Pasien Berdasarkan Recall 24 Jam Selama 2 hari implementasi
Asupan Zat Gizi
Hari/tanggal Uraian
E P L KH

Rabu, 23 September Asupan 107,2 47.7 g 49,2 111,4


2019
Kebutuhan 1333,08 50 30 216,6

% Asupan 8,04 95,4% 164 51,43%


Rabu, 24 September Asupan 1059.7 53.4 47.0 105.7
2019
Kebutuhan 1333,08 50 30 216,6

% Asupan 79,4% 106,8% 156,6% 48,47%

1059.7 kkal, protein 53.4 g lemak 47.0 g dan karbohidrat 105.7 g.


Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa asupan energi pada hari pertama sebesar 53%,
protein 86%, lemak 61%, dan karbohidrat 45%.. Walaupun terjadi peningkatan asupan selama 2 hari
intervensi, hasilnya belum memenuhi standar kebutuhan asupan pasien, Hal ini dikarenakan pasien
tidak menghabiskan makanan dari rumah sakit, Pasien tidak nafsu makan karena mual

5.2. Evaluasi Status Gizi


Selama intervensi terjadi perubahan asupan makan yang tidak terlalu signifikan, atau memenuhi
standar kebutuhan asupan pasien, walaupun mengalami sedikit peningkatan asupan setelah di
intervensi.
BAB VI
PEMBAHASAN

Ny M berusia 58 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 23 september 2019 dengan keluhan nyeri
sakit pada kaki kanan akibat jatuh dari tempat tidur dan nafsu makan pasien baik Ny M dengan diagnose
Diabetes Militus dan Hipertensi . Pasien memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu Diabetes Militus Dan
Hipertensi tetapi.
Skrining gizi dilakukan pada pemeriksaan awal untuk mengetahui pasien mengalami malnutrisi,
tidak berisiko malnutrisi atau kondisi khusus, Setelah melakukan skrining gizi, dilakukan pengambilan
data antropometri pasien Ny M Data yang diambil yaitu berat badang pasien. Pengukuran tingg badang
pasien dilakukan untuk menentukan status gizi tinggi badang pasien tidak dapat diketahui. Menentukan
status gizi pasien mengunakan IMT dan didapat hasil yaitu 23,2 sehingga status gizi pasien baik.
Hasil monitoring pada pemeriksaan data fisik / klinis pasien Ny M menunjukkan dari hari
pertama masuk rumah sakit pada tanggal 23 September 2019 tekanan darah pasien tinggi yaitu 212/100,
dan mengalami penurunan pada saat di rumah sakit sampai pada normal data Respirate Rate, Suhu dan
nadi dalam batas normal. Hasil laboratorium GDS Ny M ada maslah dalam data laboratorium yaitu data
GDS nya tinggi pada saat masuk di rumah sakit dengan 324 mg/dl yang tergolong sangat tinnggi tetapi
pada saat melakukan terapi diet yang diberikan di rumah sakit sudh mengalami perunahan yaitu GDS nya
turun hamper mendekati normal. Tetapi pasien selalu tidak menhabiskan nasi pada saat diwawancara
pasien mengatakan bawah takut GDS nya naik lagi maka dari itu selalu makan nasi sedikit tetapi untuk
lauk nabati dan protein dan sayur selalu habis.
Diet yang diberikan kepada pasien Ny M adalah jenis diet DM dan RG makanan biasa (Nasi) dengan
frekuensi 3x sehari makan besar dan 2x sehari snack (selingan), yaitu snack pagi dan snack sore.
Pemberian makanan biasa (nasi )dilakukan atas dasar kondisi pasien. Diet Nasi pada Ny M berusia 58
tahun masih. Diet diberikan yaitu DM dan RG dalam bentuk makanan ,Diet ini diberikan bila pasien
telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap Tujuan dari Diet ini
Membantu menurunkan / mengontrol gula dalam darah dan Membantu menurunkan tekanan dalam darah
Memenuhi kebutuhan energi dan protein lemak mineral yang cukup. (Buku penuntut diet atmasier)
Hasill recall 24 jam pada intervensi selama 2 hari menunjukkan ada peningkatan asupan yang sangat
baik, karena dilihat dari comestoknya tidak pernah habis ha dari saat pasien masuk pada tgl 23-26.. Hal
ini dikarenakan pasien ada nafsu makan dan ingin makan.
BAB VII
PENUTUP

7.1. KESIMPULAN
Dari studi kasus dapat ditarik kesimpulan bahwa
1. Pasien dengan diagnosa Diabetes Militus Dengan Hipertensi
2. Status gizi pasien baik berdasarkan pengukuran hail IMT 23,2 Baik.
3. Asupan zat gizi sebelum intervensi adalah energi sebesar 120,5 kkal, protein 1,2 g, lemak 4,5
g, dan karbohidrat 18,1g. asupan kurang
4. Diagnose gizi pasien yaitu ( NC 2.2 Dan NI. 1.4)
5. Persentase asupan pasien selama intervensi yaitu intervensi hari pertama energi 107,2 kkal,
protein 47,7 g lemak 49,2 g dan karbohidrat 111,4 g , dan intervensi hari kedua energi
1059.7 kkal, protein 53.4 g lemak 47.0 g dan karbohidrat 105.7 g.
6. Jenis diet yang diberikan adalah diet DM dan Hipertensi
DAFTAR PUSTAK

1. Perkeni 2015. Konsensus Pengelolaan dan Penegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di


Indonesia. PERKENI
2. Tandra,.H.2009. Kiss Diabetes Goodbye. Surabaya: JaringPena.
3. Tanto, C & Hustrini, N.M. 2014. Hipertensi. Kapita Selekta Kedokteran. Essentials of
Medicine. Edisi IV. II. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai