Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hayatun Nufus

Nim : 0502171019

Kelas : AKS V G

Mata Kuliah: Pemeriksaan Akuntansi Keuangan I

Dosen Pengampu: Fatkhur Rokhman, S.E, M.Si, CIFE

STANDAR-STANDAR AUDIT

I. Standar Audit Internasional


Internasional Standards on Auditing adalah suatu standar kompetensi bagi professional
yang bekerja di bidang auditing. ISA dikeluarkan oleh Internasional Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB) melalui Internasional Federation of Accountant (IFAC) pada
tahun 2009. ISA mempunyai lima bagian, yaitu:
1. Introduction mencakup tujuan, ruang lingkup, dan subjek materi.
2. Objective menjelaskan kepentingan auditor
3. Definitions yang menjelaskan pengertian yang dilakukan oleh ISA
4. Requirements adalah bagian yang menjelaskan bagaimana auditor seharusnya
5. Application and other explanatory material menjelaskan bagaimana pelaksanaan
berikut prosedur serta penjelasan hal lain yang masih terkait.
Secara garis besar ISA terdiri dari beberapa hal pokok, yaitu:
1. Tanggung jawab (responsibilities)
2. Perencanaan audit (Audit Planing)
3. Pengendalian internal (internal control)
4. Bukti audit (audit evidence)
5. Kesimpulan audit dan laporam audit (audit conclusion and audit report)
II. Standar Audit IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia)
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2011, SPAP adalah acuan yang ditetapkan menjadi ukuran
mutu yang wajib dipatuhi oleh akuntan public dalam pemberian jasanya. Kemudian untuk
perbaikan kualitas dilakukanlah sedikit perombakan pada tahun 2013 dimana SPAP=SA.
Standar audit atau SA terbagi kedalam enam kategori, yaitu:
1. Prinsip umum dan tanggung jawab (SA 200, 210, 220, 230, 240, 250, 260, 265)
2. Penilaian resiko dan respon terhadap resiko yang dinilai (SA 300, 315, 320, 330, 402,
450)
3. Bukti audit (SA 500, 501, 505, 510, 520, 530, 540, 550, 560, 570, 580)
4. Penggunaan hasil pekerjaan pihak lain (SA 600, 610, 620)
5. Kesimulan audit dan pelaporan (SA 700, 705, 706, 710, 720)
6. Area khusus (SA 800, 805, 810)
III. Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia
System audit intern pemerintah Indonesia disususn dengan sitematika yang terdiri dari:
1. Pendahuluan
Antara lain berisi latar belakang, definisi, tujuan dan fungsi standar, ruang lingkup,
landasan dan referensi, interpretasi dan perubahan.
2. Prinsip-prinsip dasar
Terdiri dari:
1000 – visi, misi, tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab APIP (Audit Charter)
1100 – independen dan objektivitas
1200 – kepatuhan terhadap kode etik
3. Standar Umum
Terdiri dari:
2000 – mengelola kegiatan audit intern
2100 – kewajiban auditor
2200 – program pengembangan dan penjaminan kualitas
4. Standar pelaksanaan audit intern
Terdiri dari:
3000 - mengelola kegiatan audit intern
3100 – sifat kerja kegiatan audit intern
3200 – perencanaan penugasan audit intern
3300 – pelaksanaan penugasan audit intern
5. Standar komunikasi audit intern
Terdiri dari:
4000 – komunikasi hasil penugasan audit
4100 – pemantauan tindak lanjut
IV. Standar Audit Keuangan Negara
Pemeriksaan keuangan Negara dilakukan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yaitu
lembaga Negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
Negara sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Standar audit keuangan Negara terdiri dari:
1. Kerangkan konseptual pemeriksaan.
2. Standar umum
3. Standar pelaksanaan pemeriksaan
4. Standar pelaporan pemeriksaan
V. Standar Audit Islam (Syariah)
Arti umum audit syariah adalah untuk melihat dan mengawasi, mengontrol dan melporkan
transaksi, sesuai aturan dan hukum islam yang bermanfaat, benar, tepat waktu, dan laporan
yang adil untuk pengambilan keputusan.
Pelaksanaan audit syariah, Prinsip umum audit AAOIFI adalah sebagai berikut:
1. Auditor lembaga keuangan Islam harus mematuhi “Kode etik professi akuntan” yang
dikeluarkan AAOIFI dan the International Federation of Accountants yang tidak
bertentangan dengan aturan dan prinsip Islam.
2. Auditor harus melakukan auditnya menurut standar yang dikeluarkan oleh Auditing
Standar for Islamic Financial Institutions (ASIFIs).
3. Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan kemampuan professional,
hati-hati dan menyadari segala keadaan yang mungkin ada yang menyebabkan laporan
keuangan salah saji.
Pelaksanaan audit terdapat cakupan audit yang harus dilakukan oleh auditor dalam
melaksanakan audit atas Lembaga Keuangan Islam yang disebut skop audit. Prosedur yang
dibutuhkan untuk melakukan audit sesuai standar audit untuklembaga keuangan Islam
berpedoman pada persyaratan yang ditentukan oleh:
1. Aturan dan Prinsip Islam
2. Standar ASIFIs
3. Badan Professi resmi
4. Peraturan leglasi lainnya
5. Peraturan dan prinsip yang tidak bertentangan dengan aturan Islam yang berkaitan
dengan penugasan.
6. International Standar on auditing dianggap termasuk didalam aturan ini sepanjang tidak
bertentangan dengan ASIFIs.

Anda mungkin juga menyukai