NIM : 1901103010060
Mid-Test Auditing
1. Struktur organisasi badan profesi IAPI di Indonesia
Struktur IAPI terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian dewan pengurus dan dewan
pengawas.
1) Dewan pengurus
Dewan pengurus terdiri dari satu ketua umum dan enam belas ketua
bagian. Bagian dewan pengurus adalah organ institute yang bertanggung jawab
atas kepengurusan untuk kepentingan dan tujuan institute, serta mewakili
institute baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Dewan Pengurus memiliki fungsi untuk melaksanakan semua aktivitas
demi mencapai tujuan didalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan Rapat Umum Anggota (RUA) atau Rapat Umum Anggota Luar Biasa
(RUALB), dan semua peraturan Asosiasi yang berlaku.
Wewenang dan tanggung jawab dewan pengurus adalah menetapkan
dan mengesahkan Peraturan Asosiasi, membentuk dan mengangkat orang yang
menjabat dalam struktur Perangkat Kepengurusan berdasarkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, mengusulkan pokok-pokok rancangan program
kerja dan anggaran tahunan Asosiasi untuk disetujui dan disahkan dalam RUA,
mengusulkan laporan tahunan Asosiasi untuk disetujui dan disahkan dalam
RUA, dan menunjuk atau menetapkan pihak lain untuk melaksanakan kegiatan
atau mewakili Asosiasi.
2) Dewan pengawas
Dewan pengawas erdiri dari satu ketua dan enam anggota. Bagian
dewan pengawas adalah organ istitut yang bertugas untuk melakukan pengawas
dan memberikan nasihat kepada dewan pengurus istitut dalam menjalankan
kegiatan kepengurusan.
Dewan Pengawas memiliki fungsi melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Dewan Pengurus Asosiasi dalam menjalankan
kegiatan kepengurusan. Hal ini sebagai bentuk mitigasi agar kegiatan IAPI tetap
berada dalam jalurnya.
Wewenang dan tanggung jawab dewan pengawas adalah mengawasi
pelaksanaan keputusan RUA atau RUALB yang dilaksanakan oleh Dewan
Pengurus, menangani keberatan yang diajukan Anggota terkait keputusan
sanksi yang ditetapkan oleh Komite Disiplin dan Investigasi, menerima atau
menolak permohonan keberatan dari Anggota yang dikenakan sanksi oleh
Komite Disiplin dan Investigasi, memberikan persetujuan terhadap usulan
pembubaran Asosiasi yang akan diajukan ke RUA atau RUALB, dan
mengusulkan untuk menyelenggarakan RUALB dengan agenda yang akan
dibahas kepada Dewan Pengurus .
Selain dua dewan tersebut, terdapat lima belas komite lain dibawah Dewan Pengurus
yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Lima belas komite tersebut adalah
1) komite organisasi dan hubungan kelembagaan
2) komite keanggotaan dan advokasi
3) dewan sertifikasi
4) komite pendidikan dan pelatihan profesi
5) dewan standar professional akuntan public
6) komite etika profesi
7) komite asistensi dan implementasi standarprofesi
8) dewan reviu mutu
9) komite disiplin dn investigasi
10) komite perpajakan
11) komite jasa investigasi
12) komite small and medium sized practices
13) forum akuntan sector jasa keuangan
14) forum komunikasi akuntan public
15) coordinator wilaya ( korwil )
2) Standar Pelaporan
Dalam melaporkan hasil audit, auditor harus memenuhi empat standar
pelaporan.
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Laporan auditor harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip
akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
4. Jenis-jenis audit dan jenis-jenis auditor yang sering berpraktik dalam dunia usaha.
Jenis-Jenis Audit
1. Audit Operasional adalah audit yang mengevaluasi efisiensi dan efektifitas
setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi.dalaam audit
operasional, review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada
akuntansi,mencakup juga evalusai atas struktur organisasi, operasi computer,
metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana auditor
menguasainya.
2. Audit Ketaatan dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit
mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh
otoritas yang lebih tinggi.
Contoh audit ketaatan :
Menetukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan
oleh kontroler perusahaan.
Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum.
Memeriksa perjanjian kontraktual dengan banker dan pemberi oinjaman
lainnta untuk memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan hokum
Menentukan apakah hipotik bank sesuai dengan regulasi pemerintah yang
baru diberlakukan.
3. Audit Laporan keuangan adalah audit yang dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kritetia tertentu.
Jenis-Jenis Auditor
1. Kantor Akuntan Publik adalah jenis auditor yang bertanggung jawab
mengaudit laporan keuangan historis yang dipblikasikan oleh semua perusahaan
terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup besar, dan banyak organisasi
nonkomersial yang lebih kecil. KAP sering juga disebut auditor eksternal atau
auditor independen.
2. Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk
Government Accountability Office (GAO) A.S sebuah badan nonpartisan
dalam cabang legislatif pemerintah federal. Tanggung jawab utama GAO
adalah melaksanakan fungsi audit bagi kongres.
3. Agen Penerimaan Negara atau internal revenue agent (IRS) bertugas untuk
mengaudit SPT pajak wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah
mematuhi peraturan pajak yang berlaku.
4. Auditor Internal adalah auditor yang memiliki tanggung jawab beragam,
tergantung si pemberi kerja.
6. Makna dari:
a. Etika Profesi
Etika secara garis besar dapat diartikan sebagai serangkaian prinsip atau
nilai moral. Para ahli filsafat, organisasi keagamaan,serta kelompok lainnya
telah mendefinisikan serangkaian prinsip dan nilai moral ini dengan berbagai
cara. Contoh serangkaian prinsip atau nilai moral yang telah ditentukan adakah
UU dan peraturan, doktrin gereja, kode etik bisnis bagi kelompok profesi dan
kode perilaku dalam organisasi.
Menurut Muchtar (2016), etika profesi merupakan aturan perilaku yang
memiliki kekuatan mengikat bagi setiap pemegang profesi. Sedangkan menurut
Lubis (1994) berpendapat etika profesi merupakan sikap hidup berupa
kesediaan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat
dengan keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas.
Jadi dapat diartikan bahwa etika profesi adalah sebagai suatu sikap
hidup yang bertujuan untuk dapat memberikan suatu pelayanan yang bersifat
profesional terhadap masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan adanya keahlian
atau keterampilan atau bahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.
Auditor
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu
dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu
perusahaan atau organisasi. Auditor berwenang untuk meninjau dan
memverifikasi keakuratan catatan operasional dan administrasi
perusahaan. Auditor juga bertanggung jawab melindungi perusahaan
dari penipuan dan membantu organisasi menemukan cara untuk
meningkatkan efisiensi operasional.
Auditor bertanggung jawab terhadap tugas-tugas seperti
melakukan dan mengontrol siklus audit perusahaan, menganalisis dan
mengevaluasi dokumen keuangan dan operasional perusahaan,
mengembangkan rencana tahunan perusahaan dan terlibat dalam
pengembangan pengetahuan berkelanjutan mengenai aturan, regulasi,
praktik terbaik, alat, teknik, dan standar kinerja perusahaan.