Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH BUDGETING PENYUSUNAN

ANGGARAN UTANG DAN MODAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Budgeting

Dosen Pengampu : Yulia Fitri, SE., M.Si.Ak

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6

1. Fahmi Rizki (1901103010020)


2. Alfathan Zahra (1901103010033)
3. Ullya Ajni Hati (1901103010060)
4. Muhammad Riza Aulia (1901103010075)
5. Putri Ayu Lestari (1901103010110)
6. Fildzah Ghassani (1901103010121)
7. Dewi Astuti (1901103010154)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021-2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin, segala puja dan puji hanya untuk Allah Tuhan semesta
alam. Mengawali kata pengantar ini, izinkan kami untuk mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya untuk kedua orang tua kami. Dari mereka kami mendapatkan semangat dan
ambisi yang besar untuk terus berusaha memiliki kehidupan yang lebih baik lewat
pendidikan.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Yulia Fitri, SE., M.Si.Ak selaku Dosen
Pengampu, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman kelompok kami yang telah
membantu sehingga dapat terselesaikan tugas Makalah Penyusunan Anggaran Utang dan
Modal ini.

Banda Aceh, 19 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penelitian 1

BAB II : PEMBAHASAN 3

A. Jenis Utang dan Manfaatnya 3


1. Jenis Utang 3
2. Manfaat Anggaran Utang dan Modal 4
B. Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang 5
1. Ekspansi 5
2. Struktur Modal 6
C. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang 10
1. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Pendek 10
2. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Panjang 12
D. Penyusunan Anggaran Modal 14
1. Perusahaan Perseorangan 14
2. Firma 15
3. Persekutuan Komanditer 17
4. Perseroan Terbatas 18
5. Koperasi 20

PENUTUP 22

A. Kesimpulan 22
B. Saran 22

DAFTAR PUSTAKA 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat maka diikuti pula dengan
perkembangan dalam dunia usaha. Setiap perusahaan bersaing untuk meningkatkan
kualitas dan eksistensinya di pasar. Untuk mampu bersaing di pasar maka setiap
perusahaan harus berusaha untuk memperluas akses pasar dan berkembang untuk menjadi
perusahaan yang lebih besar. Sehingga manajemen perusahaan harus mampu
berpikir kedepan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan diawal
yaitu untuk memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan perusahaan. Oleh
karena itu perlu adanya perencanaan dan pengawasan yang memadai.

Salah satu usaha perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah


dengan perluasan pasar yang menyebabkan peningkatan pada seluruh kegiatan
perusahaan
& baik dalam bidang produksi & pemasaran maupun pengembangan yang lainnya.
Meningkatkan aktivitas perusahaan akan menyebabkan kebutuhan modal kerja yang
meningkat. Modal kerja dapat diperoleh salah satunya melalui hutang & baik
hutang jangka pendek maupun jangka panjang.

Hutang yang timbul dalam suatu perusahaan perlu dikelola dengan baik agar
pemanfaatan dari hutang dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Selain hal tersebut
kita juga perlu untuk merencanakan anggaran hutang. Menyusun angaran hutang penting
bagi perusahaan untuk memanajemen hutang yang dimiliki sehingga frekuensi
penambahan hutang dan pembayaran hutang dapat dilakukan dengan lancar dan mampu
memberikan kontribusi kelancaran terhadap aktivitas perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis utang dan manfaatnya?


2. Apa saja faktor yang memengaruhi anggaran
utang?
3. Bagaimana ilustrasi penyusunan anggaran
utang?
4. Bagaimana penyusunan anggaran modal?

1
C. Tujuan

2
1. Untuk mengetahui apa saja jenis utang dan manfaatnya
2. Untuk mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi anggaran utang
3. Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi penyusunan anggaran utang
4. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran modal
BAB II
PEMBAHAS
A. Jenis Utang dan AN
Manfaatnya

Anggaran utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang.


Utang kebalikan dari piutang. Utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk
melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjam) selama jangka waktu
tertentu.

1. Jenis Utang

Utang terdiri atas utang jangka pendek (utang lancar) dan utang jangka
panjang (utang tak lancar). Utang jangka pendek (short-term debt) atau utang
lancar (current debt) adalah utang yang berjangka waktu paling lama 1
tahun, seperti utang usaha, beban terutang,wesel bayar,kredit modal
kerja,dan lain-lain. Utang jangka panjang (long-term debt) atau utang tak
lancar (noncurrent debt) adalah utang yang berajangka waktu lebih dari 1
tahun, seperti : utang obligasi , utang hipotek, kredit investasi, dan lain-lain.

Dari segi manajemen keuangan, utang jangka pendek (utang lancar)


diartikan sebagai utang yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta
lancar atau pembentukan kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar
dengan kas (asset lancar), atau utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam
di bank dalam bentuk kredit modal kerja.

Utang dagang beda dengan utang usaha. Utang dagang (trade payable)
adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang secara kredit. Utang
dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang. Utang usaha (account payable)
adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang/jasa secara kredit
untuk keperluan rutin(sehari- hari). Utang usaha terdapat pada bermacam
perusahaan, termasuk perusahaan dagang. Utang dagang sebagai kebalikan
daari piutang dagang, sedangkan utang usaha kebalikan dari piutang usaha.
Kredit modal kerja (working capital loan) adalah kredit yang
diberikan bank untuk keperluan modal kerja. Keperluan modal kerja mencakup
keperluan membayar gaji, membeli bahan baku(barang dagangan),
membayar utang usaha, dan lain-lain. Kredit modal kerja biasanya dalam
bentuk kredit rekening Koran, yaitu kredit yang dikaitkan dengan simpanan
giro. simpanan giro tanpa dikaitkan dengan kredit
(simpanan giro murni)., saldo rekening korannya yang dibuat bank bersaldo kredit,
artinya bank sebagai debitor dan giran sebgo kreditor. Sebaliknya kredit dalam bentuk
rekening Koran bersaldo debit, artinya bank sebagai kreditor dan giran sebagai debitor.

Beban terutang atau akrual beban (accured expenses) adalah utang sebagai akibat
pengakuan beban (expenses) pada ssaat terjadinya walaupun belum dibayar.
Beban terutang antara lain utang gaji dan upah, utang bunga, utang pajak,utang sewa,
dan lain- lain.

Wesel bayar (note payable) adalah utang wesel yang merupakan kebalikan
piutang wesel (wesel tagih). Utang wesel terjadi karena suatu perusahaan
mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan membayar sejumlah
utang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu, biasanya berjangka waktu
kurang dari 1 tahun.

Utang obligasi (bonds debt) adalah utang uang untuk jangka waktu yang
lebih dari 1 tahun yang dikeluarkan debitor (peminjam) dalam bentuk surat pengakuan
utang yang mempunyai nilai nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan
untuk membeli asset tetap(bangunan,mesin,dan alat). Terdapat 3 jenis obligasi, antara
lain:

1. Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitor dalam
waktu tertentu, tanpa memandang debitor memperoleh laba atau menderita rugi
2. Obligasi hasil ialah obligasi yang Bungannya dibayar debitor bila
debitor memperoleh laba, tetapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas bunga.
3. Obligasi yang dapat ditukarkan adalah obligasi yang memberikan kesempatan
kepada pemegang obligasi (kreditor) untuk menukarkannya dengan saham dari
perusahaan pembuat obligasi.
Kredit investasi (investment loan) adalah pinjaman yang diberikan bank
untuk keperluan memperoleh barang modal (harta tetap), seperti keperluan relokasi
pabrik, modernisasi,rehabilitasi alat/bangunan,ekspansi.dan lain-lain.

2. Manfaat Anggaran Utang dan Modal

Menambah utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dan modal
sendiri dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan,

4
memperluas kegiatan produksi, memperluas kegiatan pemasaran dengan tujuan
memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

5
Utang jagka pendek digunakan sebagai modal kerja, yaitu untuk membiayai
kegiatan rutin sehari hari seperti membeli bahan baku(barang dagangan) serta
membayar gaji dan upah. Dengan bertambahnya utang jangka pendek berarti
bertambah pula bahan baku yang dibeli (bagi perusahaan manufaktur) atau barag
dagangan yang dibeli (bagi perusahaan dagang)

Utang jangka panjang dan modal sendiri digunakan untuk membiayai asset tak
lancar, seperti memperoleh bangunan, mesin,dan alat. Utang jangka panjang dan
modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari bertambahnya kebutuhan jangka pendek
untuk modal kerja. Bahan baku bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan
harus diimbangi dengan menambah bangunan dan alat produksi dibelanjai dari utang
jangka pendek, hal ini dapat mengganggu likuiditas dan mengganggu kelancaran
membayar kewajiban yang harus segera dibayar.

Dengan peningkatan kegiatan produksi dan pemasaran (ekspansi) sebagi akibat


peningkatan pembelanjaan dengan utang dan modal sendiri dapat memperbesar laba.
Dari segi pemasaran hal ini dapat merebut peluang besar, sedangkan dari segi produksi
dapat menurunkan harga pokok produksi sehingga harga jual menjadi lebih rendah.
Semakin tinggi tingkat produksi maka semakin rendah biaya tetap per unit. Artinya
semakin tinggi tingkat produksi maka semakin banyak bahan baku yang dibeli dan
semakin banyak bahan baku(barang dagangan) yang dibeli maka semakin besar
kesempatan mendapatkan harga biaya variable per unit, karena bahan baku dan barang
dagangan salah satu unsur biaya variable yang pokok.

B. Faktor yang Memengaruhi Anggaran Utang

1. Ekspansi

Setiap perusahaan yang ingin menerapkan going concern atau tetap berjalan dan
sukses maka haruslah berusaha untuk dapat selalu berkembang. Berkembangnya suatu
perusahaan selalu menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang mengadakan
ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal untuk
keperluan ekspansi semakin lama semakin besar karena sifat ekspansi perusahaan yang
dilakukan scara berangsur-angsur.

5
Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena
perusahaan bekerja pada kapasitas produksi yang sudah ada. Namun apabila
kemudian

6
perusahaan harus menambah alat produksi atau membangun pabrik baru maka
kebutuhan modalnya akan bertambah. Pada ekspansi ini selain dibutuhkan tambahan
modal kerja juga dibutuhkan tambahan modal tetap. Dengan demikin pengertian
ekspansi itu dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja
maupun modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus menerus
di dalam perusahaan. Perluasan modal ini dapat memperbesar utang.

Apabila ekspansi perusahaan berdasarkan atas pertimbangan untuk memperbesar


atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut Karena motif
ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap
barang atau jasa yang dibuat oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya
mendorong perusahaan tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi
tambahan permintaan atau tambahan luas pasar. Makin besar jumlah produk yang
dijual berarti makin besar kemungkinan perusahaan untuk mendaat laba, sehingga
setiap pemimpin perusahaan mempunyai harapan untuk dapat selalu mengembangkan
dan memperluas perusahaannya.

Disamping motif ekonomi atau motif rasional yang diuraikan diatas,


terdapat motif lainnya yaitu motif fsikologis. Motif psikologis adalah motif yang
berdasarkan atas ambisi personal dari pemilik atau pemimpin perusahaan untuk
memperoleh prestise dan kekuasaan yang lebih besar.

Masalah yang penting dalam ekspansi ialah masalah penentuan besarnya optimal
perusahaan. Besarnya optimal perusahaan berbeda disetiap perusahaan bahkan dalam
satu perusahaanpun efisien maksimal dari tenaga kerja, modal dan manajemen dapat
berubah pada tingkat pertumbuhan yang berbeda. Besarnya optimal perusahaan
mungkin tercapai sebelum tercapainya efisiensi maksimal dari tenaga kerja, tetapi
sesudah tenaga kerja itu mencapai imbangan yang optimal dengan modal. Imbangan
yang paling baik antara pekerja ahli dengan pekerja kasar mungkin terdapat pada luas
produksi yang berbeda – beda. Besarnya optimal perusahaan selalu berubah dan hal ini
dipengaruhi oleh banyak factor, misalnya besarya dari watak persaingan, berubahnya
selera konsumen, serta kemajuan teknologi atau konjungtur.

2. Struktur Modal
Dalam hubungan dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan, dikenal
dengan adanya pedoman atau aturan struktur keuangan yang konservatif, baik vertikal
maupun horizontal. Aturan struktur financial (struktur keuangan ) konservatif yang
vertical memberi batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahan
mengenai besarnya modal asing (utang) dengan modal sendiri. Berdasarkan anggapan
bahwa pembelajaan yang sehat itu pertama – tama itu harus dibangun atas dasar atas
dasar modal sendiri, modal yang tahan resiko, maka aturan financial
tersebut menetapkan bahwa besarnya modal asing (hutang) dalam keadaan
bagaimanpun juga tidak melebihi besarnya modal sendiri. Koefisien utang, yaitu
angka perbandingan antara jumlah modal dengan modal sendiri tidak melebihi 1:1.
Setiap perluasan basis modal akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam
menanggung risiko yang akan dibelanjainya. Pandangan ini terutama didasarkan
pada “prinsip keamanan”, hal ini akan memberikan pengaruh yang baik
terhadap kreditor maupun terhadap perusahaan sendiri.

Aturan struktur financial konservatif yang horizontal memberikan batas


imbangan antara besarnya modal sendiri di satu pihak dengan besarnya aset tetap
plus sediaan, dilain pihak.aturan tersebut menyatakan bahwa secara keseluruhan “aset
tetap”dan “sediaan” harus sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri,
yaitu modal yang tetap tertanam di dalam prusahaan. Dengan kata lain, besarnya
modal sendiri tidak boleh kurang atau lebih kecil dari jumlah aset tetap plus
sediaan. Dengan demikian, keadaan yang dianggap normal oleh aturan tersebut ialah
keadaan besarnya modal sendiri sama besarnya dengan jumlah aset tetap plus sediaan.

Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil atau kurang dari besarnya aset tetap
plus sediaan, berarti aset tetap tersebut “kurang tertutup” oleh modal sendiri,
sehingga besarnya modal sendiri tidak cukup untuk menjamin atau menutup aset tetap
tersebut. Aset tetap dan sediaan merupakan aset yang akan tetap terikat dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang lama sehingga untuk mempelajari aset
tersebut juga diperlukan modal yang akan tetap tertanam dalam perusahaan, yaitu
dalam bentuk modal sendiri. Apabila besarnya modal sendiri lebih kecil dari aset tetap
plus sediaan, berarti bahwa sebagian dari aset tersebut dibelanjai dengan modal asing.
Apabila jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari jangka waktu terikatnya
dana dalam aset tersebut, hal ini akan menganggu likuiditas perusahaan yang
bersangkutan. Sebaliknya, apabila
jumlah modal sendiri lebih besar dari jumlah aset tetap tersebut, sehingga
kelebihannya itu dapat digunakan untuk menutup sebgian aset lancar.

Jadi, modal sendiri kecil maka besarnya utang (modal asing) juga
kecil,sebaliknya bila modal sendiri besar maka utang (modal asing) juga dapat besar,
tetapi tidak melebihi besarnya modal sendiri.

Sebagai contoh, perusahaan X mempunyai modal sendiri Rp. 100.000, aset


lancar Rp. 20.000 dan aset tak lancar Rp.80.000; sementara perusahaan Y mempunyai
modal sendiri Rp.60.000, aset lancar Rp. 10.000, aset tak lancar Rp. 50.000.
Perusahaan X dapat menambah utang maksimal Rp. 100.000, sedangkan perusahaan Y
dapat menambah utang maksimal Rp. 60.000

Contoh soal:
Skedul pengambilan hutang tahun depan dari suatu perusahaan adalah
sbb:
1. Pada bulan Januari ’th depan akan membeli komputer seharga Rp.
50.000.000,-, dengan syarat 60% dibayarkan tunai, sedangkan sisanya diangsur 6 kali
per bulan dengan bunga 2% per bulan. Pembayaran angsuran mulai bulan Feb’th
depan. Penyelesaian Soal Anggaran Hutang:
Pembelian Komputer:
Jumlah Rp. 50.000.000,-
60% tunai Rp. 30.000.000,-
Hutang Rp. 20.000.000,-
Bunga 2% x 6 x 20 jt = Rp.2.400.000,-
Hutang+Bunga =Rp. 22.400.000,-
Angsuran /bln =Rp. 22.400.000,-:6
kali
= Rp.
3.733.333,,-/bulan

2. Pada bulan April akan membeli peralatan kantor seharga Rp. 15.000.000,-
diangsur 4 kali mulai bulan Mei sampai Agustus, dengan bunga 2% per bln yang
dibayarkan pada angsuran terakhir.
Penyelesaian:
Pembelian Peralatan:
Jumlah Rp. 15.000.000,-
Bunga 2% x 4 x 15Jt = Rp.1.200.000,-
Karena bunga dibayakan pada akhir angsuran (bulan Agustus),
maka; Angsuran /bln= Rp. 15.000.000,- : 4 kali
= Rp. 3.750.000,- /bln (mei-Juli) Sedangkan untuk Agustus, angsurannya adalah= Rp.
3.750.000,- + Rp. 1.200.000,- = Rp.4.950.000,-

3. Pada bulan Agustus direncanakan akan membeli program sofware senilai Rp.
12.000.000,- dapat diangsur 3 kali mulai bulan Oktober – Desember thn depan.
Penyelesaian:
Pembelian Sofware:
Jumlah Rp. 12.000.000,-
Dibayar mulai Oktober-Des, masing-masing sebesar= Rp. 4.000.000,-/bln.

Anggaran hutang merupakan anggaran yg merencanakan jumlah hutang


pada waktu yad. Untuk hutang jangka pendek biasanya dilakukan perusahaan
untuk keperluan seperti: pembelian material, bahan pembantu maupun pinjaman bank
untuk keperluan kas.

Sedangkan hutang jika panjang dilakukan untuk kepentingan pembelian aktiva


tetap dan pembiayaan investasi yang relatif besar jumlahnya.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi Anggaran Hutang


1. Anggaran Pembelian Material
Semakin besar kebutuhan material pada satu periode berarti memerlukan
pembelian material yang semakin besar, shg kemungkinan tidak membayar dengan
tunai akan semakin besar, karena kondisi keuangan yang terbatas.
2. Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran yg semakin lunak biasanya akan menjadikan nilai
hutang yang diambil semakin besar. Syarat pembayaran akan meliputi tingkat
bunga, jangka waktu dan denda serta jatuh tempo pembayaran pada setiap bulan.
3. Tersedianya Modal Kerja
Bila modal kerja yang tersedia relatif besar maka sebagian besar pembelian
material dan keperluan yang lain dilakukan secara tunai, sehingga akan
meminimkan hutang yg akan diambil.
4. Kepercayaan Suplier dan Bank
Bila perusahaan cukup mendapatkan kepercayaan dari para suplier dan pihak
pemberi kredit karena selama ini reputasinya cukup baik, maka akan lebih mudah
untuk mendapatkan fasilitas kredit, baik dari para suplier dan pihak bank
untuk masa-masa yg akan datang.

C. Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang

Penyusunan anggaran utang merupakan tanggung jawab Departemen Keuangan.


Langkah pertama, Departemen Keuangan bekerja sama dengan Departemen Pembelian
Rutin untuk mengumpulkan data belian dan syaratnya. Langkah kedua, menghitung
anggaran utang usaha pada periode tertentu. Langkah ketiga, menyusun anggaran utang
usaha.

Untuk penyusunan anggaran utang jangka panjang untuk keperluan investasi,


Departemen Keuangan bekerja sama dengan Departemen Produksi untuk mengumpulkan
data alat produksi yang akan dibeli sebagai langkah pertama. Langkah kedua,
mengumpulkan data jangka waktu kredit dan bunga serta pembayarannya. Langkah
ketiga, menghitung dan menentukan besarnya anggaran utang.

Dalam hal penyusunan anggaran utang dibuat ilustrasi penyusunan anggaran utang
jangka pendek dan utang jangka panjang untuk kredit investasi.

1. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Pendek

Sebagai ilustrasi penyusunan anggaran utang jangka pendek berupa utang


usaha, misalkan belian dianggarkan dari PT Bulehai selama tiga bulan sebagai berikut.

Januari Rp 20.000

Februari Rp 30.000

Maret Rp 40.000 +

Jumlah Rp 90.000
Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5%
dari barang yg dibeli bila membayar dalam waktu 20 hari sejak barang diterima
dengan jangka win kredit paling lambat 30 hari.

Berdasarkan kebiasaan membayar:

a. 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari


belian. b. 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang
sama.
c. 20% dibayar dalam bulan kedua sesudah bulan belian.

Dari data tersebut dapat dihitung utang usaha yang dibayar sebagai

berikut: Utang usaha yang dibayar bulan :


Februari 50% x Rp 20.000 = Rp 10.000
Potongan 5% x Rp 10.000 = Rp 500

Rp 9.500
30 % x Rp 20.000 = Rp 6.000 +
Rp 15.500

Maret 20 % x Rp 20.000 = Rp 4.000


50 % x Rp 30.000 = Rp 15.000
Potongan 5 % x Rp 15.000 = RP 750 -
Rp 14.250
30 % x Rp 30.000 = Rp 9.000 +
Rp 23.250 +
Rp 27.250

April 20 % x Rp 30.000 = Rp 6.000


50 % x Rp 40.000 = Rp 20.000
Potongan 5 % x Rp 20.000 = Rp 1.000 –
Rp 19.000
30 % x Rp 40.000 = Rp 12.000 +
Rp 31.000 +
Rp 37.000
Mei 20 % x Rp 40.000 Rp 8.000

Dengan demikian, seluruh utang usaha yang dibayar kepada pemasok (kas
keluar) sebesar Rp 87.750, yaitu bulan Februari Rp 15.500, Maret Rp 27.250, April Rp
37.000, dan Mei Rp 8.000. Jumlah belian selama 3 bulan sebesar Rp 90.000, yaitu
seluruh utang usaha yang dibayar kepada pemasok sebesar Rp 87.750 tambah
potongan belian sebesar Rp 2.250

Potongan belian sebesar Rp 2.250, terdiri atas bulan: Februari Rp 500, Maret Rp
750, dan April Rp 1.000.

Adapun anggaran utang usaha PT Bulehai selama tiga bulan dapat dihitung
sebagai berikut:

Januari : Belian Rp 20.000


Februari : 20 % x Rp 20.000 Rp 4.000
Belian Rp 30.000 +
………….
Rp 34.000
Maret : 20 % Rp 30.000 Rp 6.000
Belian Rp 40.000 + ………….
Rp 46.000

2. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Panjang

Untuk beli mesin dan alat pabrik rencananya dibelanjai (dibiayai) dengan
kredit investasi bank sebesar Rp 11.000.000 dengan ketentuan:

a. Bunga 12% setahun dibayar tiap akhir tahun.


b. Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara
anuitas. c. Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun.
d. Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan
tenggang. waktu (grace period) 1 tahun, selama tenggang waktu bunga dibayar.

Menyusun rencana angsuran pinjaman (utang) di bank berjangka panjang


beserta bunganya dengan perhitungan sebagai berikut:

i ( 1 + i )t
A=P
( 1+ i ) t – 1

A = angsuran
P = Pinjaman = Rp 11.000.000
I = tingkat bunga = 12 %
t = tahun

Jangka waktu 5 tahun - tenggang waktu 1 tahun = 4 tahun


0,12 ( 1+
0,12 ) 4
A = 11.000.000
x
(1 + 0,12 ) 4 - 1

0,12 x
1,57351936
= 11.000.000
x
1,573519
6 -1
= Rp
3.621.579

Setelah membuat perhitungan yang menghasilkan angsuran pinjaman


setahun sebesar Rp 3.621.579, kemudian dibuat anggaran utang jangka
panjang seperti pada Tabel dibawah ini

X Bayar  
Tahun Angsuran
Pokok utang Bunga utang Sisa utang
1 Rp1.320.000   Rp1.320.000 Rp11.000.000
2 Rp3.621.579 Rp2.301.579 Rp1.320.000 Rp8.698.421
3 Rp3.621.579 Rp2.577.768 Rp1.043.811 Rp6.120.653
4 Rp3.621.579 Rp2.887.101 Rp743.478 Rp3.233.552
5 Rp3.621.579 Rp3.233.552 Rp388.027 Rp0
Sisa utang pada Tabel di atas merupakan anggaran utang jangka panjang di bank,
sedangkan angsuran merupakan jumlah kas keluar tiap akhir tahun. Kas masuk dari
pinjaman sebesar Rp 11.000.000 diterima awal tahun, tetapi dibayarkan kembali untuk
beli mesin dan ia pabrik seluruhnya pada awal tahun.

D. Penyusunan Anggaran Modal

Modal yang di maksudkan dalam bahasan pokok ini disebut juga dengan modal
sendiri. Modal sendiri adalah selisih lebih harta atas utang, Penyusunan anggaran modal
disini berupa anggaran perubahan modal. Anggaran perubahan modal antara badan usaha
yang satu dengan badan usaha yang lainnya berbeda. Bentuk badan usaha
diindonesia terdiri atas :
1. Perusahaan perseorangan
2. Firma
3. Persekutuan komanditer
4. Perseorangan terbatas
5. Koperasi

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang
dijalankan oleh satu orang pemilik. Setiap orang bisa menciptakan entitas bisnis
individual yang dibuat tanpa izin dan tanpa adanya prosedur khusus. Selain itu, hampir
setiap orang juga mempunyai kebebasan untuk bisa berkembang dalam menjalankan
bisnis usahanya tanpa ada paksaan terkait pembatasan modal untuk mendirikan
usahanya. Sementara itu, setiap perusahaan perseorangan biasanya hanya dimiliki oleh
satu pemilik saja. Tanggung jawab yang diemban oleh pemilik memiliki sifat
yang tidak terbatas.

Ciri-ciri dari perusahaan perorangan adalah:


 Usaha dimiliki oleh perseorangan
 Bentuk pengelolaannya sangat sederhana
 Modal yang dikeluarkan relatif tidak besar
 Kelangsungan bisnis tergantung pemiliknya sendiri
 Nilai penjualan dan juga nilai tambah yang diproduksi relatif
lebih kecil.

Jika dilihat dari bentuk manajemennya, sebuah perekonomian usaha


memang terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian usaha ekonomi yang dikelola secara
mandiri atau perseorangan, dan yang dikelola oleh grup perusahaan. Berikut ini adalah
interpretasi dari masing-masing bisnis ekonomi tersebut.

Anggaran Perubahan Modal Perusahaan Perseorangan


Sebagai contoh pabrik tempe selamat mempunyai data selama bulan januari 2017
sebagai berikut: modal selamat awal tahun januari 2017 sebesar Rp 100.000. Pada
tanggal 15 januari 2017 direncanakan tuan selamat menyetor uang tunai untuk
menambah modal sebesar Rp 10.000 untuk keperluan pribadi.laba bersih dianggarakan
badan januari 2017 sebesar Rp 15.000
Pabrik tempe selamat
Anggaran perubahan modal
Bulan berakhir 31 januari 2017
   
Modal Selamat Rp100.000
Setoran periode ini Rp50.000
laba bersih periode ini Rp15.000 +
  Rp165.000
Prive periode ini Rp10.000 -
Modal selamat 31 Januari 2017     Rp155.000

Laba menambah modal, sebaliknya rugi mengurangi modal dan prive juga mengurangi
modal.

Kelebihan Perusahaan Perseorangan


1. Usaha perseorangan tidak dikenakan pajak perusahaan seperti PT
atau firma
2. Pemilik usaha termasuk dalam bagian manajemen, sehingga
pengelolaan internalnya tidak begitu rumit dan pemilik pun bisa
dengan mudah dalam melakukan pemantauan.
3. Biaya yang dikeluarkan dalam hal manajemen cenderung
rendah, karena pemilik bisnis memiliki tugas sebagai karyawan
bisnis itu sendiri.
4. Tidak memerlukan proses administrasi hukum yang rumit, seperti
ke notaris hukum, dll.

Kelemahan Perusahaan Perseorangan


1. Pemilik bisnis memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
2. Sumber modal terbatas
3. Manajemen atau pengelolaan menjadi terganggu
4. Kurang terjaminnya kelangsungan usaha

2. Firma
Firma adalah sebuah bentuk badan usaha yang dijalankan oleh dua orang atau
lebih (disebut Firmant) dengan memakai nama bersama atau satu nama yang
digunakan bersama untuk memperluas usahanya. Sedangkan menurut Pasal 16
dan Pasal 18 KUHD, yang dimaksudkan dengan Perseroan Firma adalah tiap-tiap
perseroan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan di bawah
satu nama bersama, di mana anggota-anggotanya langsung bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap tindakan yang diadakan dengan orang-orang pihak ketiga.

Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah persekutuan


untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Kendati demikian,
firma bukanlah badan usaha yang berbadan hukum karena tidak ada pemisahan harta
kekayaan antara anggota- anggotanya, setiap anggota bertanggung jawab secara pribadi
untuk keseluruhan, selain itu firma tidak bisa dikatakan berbadan hukum, sebab
firma telah memenuhi syarat secara materiil namun belum memiliki syarat
formal berupa pengesahan atau pengakuan dari Negara dalam bentuk perundang-
undangan.

Ciri-ciri Firma
Ada beberapa ciri-ciri firma yang membentuk karakteristik badan usaha ini.
Mempelajari ciri-ciri firma dapat memberi pemahaman tentang beragamnya jenis
badan usaha yang ada dalam dunia bisnis. Berikut di antaranya :
 Anggota Firma biasanya sudah saling mengenal dan saling
mempercayai.
 Perjanjian Firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah
tangan.
 Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
 Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
Anggaran Perubahan Modal Firma
Sebagai contoh, Firma Pabrik Bata Keluarga mempunyai data selama tahun2017
sebagai berikut: modal awal tahun januari 2017 dari tuan kanda sebesar Rp 100.000 dan
tuan dinda Rp 90.000. bulan maret keduanya berencana untuk menambah modalnya
masing masing sebesar Rp 30.000 dan Rp 20.000. pada bulan juni tuan kanda bermaksud
menarik uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 20.000. begitu juga dengan
tuan Dinda sebesar Rp 10.000. laba bersih dianggarkan tahun ini sebesar Rp 40.000 dan
dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki masing-masing.

Firma Pabrik Bata Keluarga


Anggaran Perubahan Modal
Tahun berakhir 31 desember 2017
Modal kanda januari tahun 2017 Rp 100.000
Setoran periode ini Rp 30.000 +
Rp 130.000
Prive kanda Rp 20.000-
Rp 110.000

Bagian laba kanda Rp 110.000 x Rp 40.000 = Rp 20.295


Rp 20.000
Modal kanda akhir desember 2017 Rp 130.395
Modal dinda awal januari 2017 Rp 90.000
Setoran periode ini Rp 20.000+
Rp 110.000
Prive dinda Rp 10.000 –
Rp 100.000

Bagian laba dinda Rp 100.000 x 40.000 Rp 19.048


Rp 210.000
Modal dinda akhir desember 2017 Rp119.048+
Modal firma pabrik bata keluarga 31 desember 2017 Rp 250.000

Kelebihan Perseroan Firma


Sebelum mendirikan firma, penting untuk mengetahui kelebihannya guna
memaksimalkan badan usaha yang telah dibentuk dan untuk melancarkan urusan bisnis
ke depannya. Berikut kelebihan mendirikan bentuk badan usaha perseroan firma :
1. Jumlah modal mendirikan usaha cukup besar dari usaha perseorangan
sebab merupakan gabungan dari para pendiri sehingga mempermudah
perluasaan usaha
2. Dengan modal dan finansial dari beberapa orang yang terkumpul dan cukup
besar, mempermudah memperoleh kredit

16
3. Pendiri yang terdiri dari beberapa orang memiliki kemampuan manajemen
yang lebih besar karena pembagian kerja antar anggota yang seprofesi
dan mahir di bidang yang sama.
4. Tergabung alasan-alasan rasional
5. Perhatian anggota yang sungguh-sungguh pada perusahaan
6. Prosedur pendirian relatif mudah.

Kekurangan dalam Perseroan Firma

Selain mengetahui kelebihannya, penting pula untuk memahami


kekurangan
Perseroan Firma, berikut di antaranya :
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas pada seluruh utang perusahaan
2. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, memungkinkan
timbulnya perselisihan antara anggota apabila saling mendominasi
3. Kesalahan seorang Firma harus ditanggung Bersama
4. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang
anggota keluar, maka Perseroan Firma pun bubar
5. Utang usaha perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota Firma.

3. Persekutuan Komanditer atau Commanditer Vennootschap (CV)


Merupakan suatu badan usaha persekutuan yang dibentuk oleh seorang atau
lebih yang mempercayakan dana atau barang asetnya pada seorang atau lebih yang
menjalankan suatu perusahaan dan berperan sebagai seorang pemimpin untuk meraih
tujuan secara bersama-sama dengan suatu tingkat keterlibatan yang berbeda pada tiap
anggotanya.
Sedangkan para ahli berpendapat bahwa pengertian CV atau persekutuan
komanditer adalah suatu badan usaha yang mempersekutukan modal dananya dari
dua orang atau lebih yang akan terbagi lagi menjadi dua jenis sekutu. Setiap pemodal
yang berada dalam anggota CV terdiri dari pemodal aktif dan pemodal masif.
Pemodal aktif adalah pemodal yang berperan dalam memberikan modal dana
sekaligus ide atau tenaganya untuk kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan
pemodal pasif adalah pemodal yang hanya menyetorkan modal dana atau asetnya saja
untuk perusahaan tersebut. Selanjutnya, pembagian keuntungan akan disepakati secara
bersama-sama.

17
Setiap seorang sekutu komanditer memiliki status hukum yang sama
dengan seorang yang meminjamkan ataupun memberikan modal pada suatu
perusahaan dan diharapkan penanaman modal tersebut mampu memberikan hasil
keuntungan dari modal yang sudah disetorkan atau dipinjamkan.
Setiap sekutu komanditer tidak memiliki hak sama sekali untuk terlibat dalam
hal pengelolaan serta pengurusan CV. Artinya, setiap sekutu komanditer ini seolah-
olah tidak berbeda dengan pelepas uang yang sebelumnya sudah diatur dalam
Undang- Undang Pelepas Uang.

Berikut ini adalah status dan tanggung jawab sekutu komanditer serta
penanaman modal berdasarkan Pasal 20 KUHD.

1. Tidak ikut campur dalam pengurusan perusahaan atau tidak terlibat


langsung dalam CV
2. Setiap sekutu komanditer hanya menyetorkan modal uang atau asetnya
demi mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan. Untuk itu, setiap
sekutu komanditer atau CV bisa juga disebut sebagai sekutu penanam
modal terbatas.
3. Setiap kerugian CV akan ditanggung sendiri oleh Sekutu Komanditer dan
hanya terbatas pada jumlah modal atau uang yang sudah disetorkan.
4. Setiap nama sekutu komanditer harus disembunyikan dan tidak boleh
diketahui, oleh karena itu mereka sering disebut sebagai silent partner
atau sleeping partner.

Anggaran Perubahan Modal Persekutuan Komanditer (CV)


Sebagai contoh CV bubuhan mempunyai data sebagai berikut. Tuan ganal sebagai
sekutu aktif mempunyai modal awal januari 2017 sebesar Rp 100.000. tuan kacil
sebagai sekutu pasif mempunyai modal awal januari 2017 sebesar Rp 80.000.
Tuan ganal dan tuan kacil berencana menambah modal masing masing Rp 20.000
dan Rp 10.000 pada bulan februari 2017. Tuan ganal akan menarik prive bulan
november 2017 sebesar Rp 15.000. laba bersih dianggarkan tahun 2017 sebesar Rp
30.000 dan laba dibagi secara proporsional dengan modal masing-masing.
Modal sekutu aktif
Modal ganal awal januari 2017 Rp 100.000
Setoran modal Rp 20.000 +
Rp 120.000
Prive ganal Rp 15.000 –
Rp 105.000

Bagian laba ganal Rp 105.000 x Rp 30.000 Rp 16.154


Rp 195.000
Modal ganal akhir desember Rp 121.154
Modal sekutu pasif
Modal kecil awal januari 2017 Rp 80.000
Setoran periode ini Rp 10.000 +
Rp 90.000

Bagian laba kacil Rp 90.000 x Rp 30.000 Rp 13.846


Rp 195.000
Modal kacil akhir desember 2017 Rp 103.846 +
Modal CV bubuhan 31 desember 2017 Rp 225.000

CV Bubuhan
Anggaran Perubahan Modal
Tahun berakhir 31 desember 2017

Kelebihan persekutan komanditer


1. Proses pendirian relatif mudah. Tidak seperti perseroan terbatas (PT),
pendirian CV cenderung lebih mudah untuk dilakukan.
2. Lebih mudah untuk mendapatkan bantuan modal dari eksternal baik dari
investor, perbankan, atau koperasi. Karena adanya legalitas dari hukum, CV
mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dibanding tidak berbadan usaha.
3. Lebih mudah mendapatkan modal dari internal. Kemudahan ini karena CV
didirikan oleh orang-orang yang terlibat dalam persekutuan.

Kekurangan persekutuan komanditer


1. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas atas
2. Utang-utang perusahaan
3. Sering terjadi perbedaan pendapat antara sekutu-sekutu
4. Relatif sulit untuk mengumpulkan modal

4. Perseroan Terbatas (PT)


Pengertian PT secara umum adalah suatu unit atau badan usaha berbadan hukum
yang mana modalnya terkumpul dari berbagai saham, dan setiap pemiliknya memiliki
bagian dari banyaknya lembar saham yang dimiliki oleh masing-masing investor.
Lembar saham yang menjadi modal pembentukan Perseroan Terbatas bisa
diperjualbelikan sehingga akan ada perubahan status kepemilikan perusahaan tanpa
harus membubarkan perusahaan.

Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian PT adalah suatu bentuk badan


usaha yang melakukan kegiatan perkumpulan modal atau saham dengan kemampuan
mengatur saham yang baik, yang mana para pemilik saham di dalamnya memiliki
tanggung jawab sesuai dengan banyaknya saham yang dimiliki Biasanya, perusahaan
terbatas atau PT ini dibentuk oleh minimal dua orang atau lebih dengan melalui
kesepakatan yang diketahui oleh notaris yang nantinya akan dibuatkan akta
perusahaan. Lalu, akta tersebut harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan
HAM agar nantinya perusahaan tersebut resmi menjadi suatu badan usaha Perseroan
Terbatas atau PT.

Ciri-Ciri Perseroan Terbatas

Karakteristik yang menempel pada badan usaha bisa dianalisa apakah badan
usaha tersebut tergolong dalam unit badan Perseroan Terbatas atau tidak. Secara umum,
ciri-ciri PT adalah sebagai berikut:

 PT didirikan untuk mencari keuntungan


 PT mempunyai fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi
 Modal perusahaan PT didapat dari lembar saham yang dijual dan
obligasi.
 Perusahaan PT tidak memperoleh fasilitas apapun dari negara

Anggaran Laba Ditahan Perseroan Terbatas

PT Amanah
Anggaran laba ditahan
Tahun berakhir 31 desember 2017
Laba ditahan awal januari 2017 Rp 200.000
Laba bersih tahun 2017 Rp 10.000+
Rp 210.000
Deviden yang dibagikan Rp 5.000 -
Laba ditahan akhir desember 2017 Rp 205.000
Deviden adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Sebagai contoh pada
tahun 2016 perusahaan kecap sehat yang berbentuk PT mempunyai data laba ditahan
awal januari 2016 sebesar Rp 1.081.283 dan anggaran laba bersih selama empat triwulan
(triwulan I: Rp 739.601, triwulan II: Rp 1.255.311, triwulan III: Rp 593.939, dan
triwulan IV: Rp 249.021)
Perusahaan kecap sehat
Anggaran laba ditahan
Tahun 2016
keterangan I II III IV
Laba ditahan awal Rp1.081.283 Rp1.820.884 Rp3.076.195 Rp3.670.134

Laba bersih Rp739.601 Rp1.255.311 Rp539.939 Rp249.021


Laba ditahan Rp1.820.884 Rp3.076.195 Rp3.670.134 Rp3.919.155
akhir

Kelebihan Perseroan Terbatas:


1. Modal yang dikumpulkan lebih besar, yaitu melalui penjualan
saham.
2. Lebih mudah untuk melakukan perluasan usaha, didukung
oleh modal yang kuat.
3. Kemampuan mendapatkan kredit lebih baik, didukung oleh kredibilitas
perusahaan.
4. Tanggung jawab pemegang saham terbatas.
5. Manajemen perusahaan dapat dilakukan dengan lebih baik bedasarkan visi
dan misi perusahaan yang jelas.
6. Kelangsungan hidup PT lebih terjamin dengan semakin berkembangnya
usaha.
7. Saham dapat diperjualbelikan secara bebas.

Kekurangan Perseroan Terbatas:


1. Jual beli saham secara bebas dapat menimbulkan spekulasi. Pada kondisi
harga saham jatuh, PT yang besar pun bisa terancam bangkrut.
2. Rahasia perusahaan kurang terjamin karena seluruh kegiatan perusahaan
harus dilaporkan kepada pemilik modal/ saham.
3. Para pemegang saham kurang peduli terhadap kondisi perusahaan karena
lebih mengutamakan perolehan dividen.
4. Pajak perusahaan besar.
5. Pembagian wewenang dan pengawasan lebih kompleks sehingga
membutuhkan manajemen yang kuat.
6. Diperlukan biaya yang relative besar untuk mendirikan dan menjalankan PT.
7. Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat karena melibatkan banyak
bagian dalam perusahaa
5. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha berbentuk hukum dengan struktur modal


terdiri atas: simpanan pokok, simpanan wajib, modal cadangan, modal
sumbangan, laba ditahan (SHU – Sisa Hasil Usaha)

Tujuan Pembentukan Koperasi


1. Memajukan Kesejahteraan anggota
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Membangun tatanan ekonomi nasional

Manfaat Koperasi
1. Setiap anggota, pada akhir tahun akan mendapatkan keuntungan yang disebut Sisa
Hasil Usaha (SHU)
2. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
3. Setiap anggota dapat berlatih tanggung jawab

Fungsi dan Peran Koperasi


Dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 fungsi dan peran koperasi adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasioanl dengan koperasi sebagai saka gurunya.
4. Mewujudakan dan mengembangkan perekonomian nasioanl, yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Anggaran Perubahan Modal Koperasi
Koperasi Pegawai
Anggaran Perubahan Modal
Tahun berakhir 31 desember 2017
Simpanan pokok wajib Rp 500.000
Simpanan wajib awal januari 2017 Rp 200.000
Setoran periode ini Rp 20.000+
Simpanan wajib akhir desember 2017 Rp 220.000
Modal cadangan Rp 30.000
Modal sumbangan Rp 50.000
Sisa hasil usaha awal januari 2017 Rp 40.000
Laba bersih periode ini Rp 10.000 +
Rp 50.000
Sisa hasil usaha dibagikan Rp 15.000 -
Sisa hasil usaha akhir desember 2017 Rp 35.000
Modal sendiri koperasi pegawai 31 desember 2017 Rp 835.000

Kelebihan Koperasi
1. Mengutamakan kepentingan anggota
2. Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen
3. Dasar sukarela dan terbuka
4. Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba
guna kepentingan anggota
5. Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia

Kekurangan Koperasi

1. Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota


2. Memiliki daya saing yang lemah
3. Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal
4. Kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi
5. Konflik kepentingan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Utang merupakan kewajiban/utang sebagai hutang sekarang perusahaan yang


timbul dari kejadian masa lalu, dengan persetujuan dimana hasilnya akan
berguna bagi perusahaan, dan dapat menjadi sumber daya perusahaan.
Karakteristik dari hutang meliputi; pengorbanan manfaat ekonomi masa
mendatang,menjadi keharusan sekarang untuk mentransfer asset,timbul akibat
transaksi masa lalu.

Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang.


Utang kebalikan dari piutang. Pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya
transaksi pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan
proses produksi. Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila
utang tersebut dikelola dengan baik. Cara mengelola utang yang baik antara lain
dengan cara membuat anggaran utang.

Faktor yang mempengaruhi anggaran utang yaitu ekspansi dan struktur


modal. Selain itu ada factor lain yang mempengaruhin besar kecilnya anggaran utang
akan tergantung pada : Anggaran Pembelian Material, Syarat Pembayaran,
Tersedianya modal kerja dan kebijakan perusahaan dalam pembayaran utang,
Kepercayaan Suplier dan Bank. Informasi yang diperlukan untuk menyusun budget
utang antara lain: Rencana pembelian bahan mentah atau bahan pembantu yang
tertuang dalam budget pembelian bahan mentah, Keadaan persaingan para
pemasok bahan di pasar, Posisi perusahaan terhadap pihak pemasok bahan, Syarat
pembayaran yang ditawarkan oleh pihak penjual, Tersedianya modal kerja
perusahaan.

Penyusunan anggaran utang merupakan tanggung jawab departemen keuangan.


Langkah pertama, departemen keuangan bekerja sama dengan departemen
pembelian rutin untuk mengumpulkan data belian dan syaratnya. Langkah kedua,
menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu. Langkah ketiga, menyusun
anggaran utang usaha.
B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah


ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya
penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan
manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Nafarian, M. 2017. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat

Ismail, Ibnu. 2020. “Pengertian CV (Persekutuan Komanditer): Unsur, Ciri, dan


Tujuan Pembuatan CV”, https://accurate.id/bisnis-ukm/pengert ian-cv/ diakses
pada 1 November 2021.

Kurniasih,Wida. 2021 “Pengertian CV (Persekutuan Komanditer): Jenis, Tujuan,


Ciri dan Contohnya” https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cv/ diakses pada
1 November 2021.

Ismail, Ibnu. 2020. “PT (Perseroan Terbatas): Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan
Unsur-unsur PT” https://accurate.id/bisnis-ukm/pengert ian-pt/ diakses pada 1
November 2021.

Affifah, Farrah Putri. 2021. “Apa itu Koperasi? Inilah pengertian, Lengkap dengan
tujuan, Manfaat dan jenisnya”
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/13/apa-itu koperasi-inilah-
pengertian-lengkap-dengan-tujuan-manfaat-dan-jenisnya diakses pada 1
November 2021.

Trina, Dwik. 2017 “Anggaran Modal”


https://www.scribd.com/document/367687445/ANGGARAN-MODAL diakses pada
27 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai