BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dan Kurikulum 2013. Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan
acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur operasional.
Pengembangan KTSP dibawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau
kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
Seiring dengan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia yang cukup
dinamis berdampak pada harus adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap
pelaksanaan regulasi yang ada. Lahirnya Keputusan Dirjen Pendidkan Islam
Nomor 3932 Tahun 2016 tentang Penetapan Madrasah Pelaksana Kurikulum 2013
Tahun Pelajaran 2016/2017, maka berimplikasi bahwa madrasah harus
mempersiapkan diri untuk melaksanakan kurikulum 2013 secara utuh dalam
penyelenggaraan dan program pendidikan madrasah yang membudayakan
pembelajaran aspek ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta keberagamaan di
madrasah yang menghargai keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sehingga berdampak pula terhadap penyusunan dan pengembangan
KTSP di Madrasah pada setiap tahun pelajaran berjalan.
Buku 1,2,dan 3 KTSP pada madrasah merupakan komponen penting
berkenaan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada madrasah guna
1
2
mencapai 4 (empat) SNP yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Penilaian yang didalamnya meliputi pengelolaan pendidikan,
administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan prosedur penilaian.
Disamping itu pula pentingnya Buku KTSP guna mengukur ketercapaian SNP
melalui pelaksanaan akreditasi oleh BSNP.
Oleh karena itu, ketersediaan penyiapan bahan panduan ini merupakan
salah satu bentuk pelayanan dan pembinaan dari Kementerian Agama Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah pada Seksi
Kurikulum Evaluasi untuk memberi kemudahan dan standarisasi bagi
penyelenggaraan pendidikan pada madrasah yang meliputi (Madrasah Ibtidiyah
(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA/MAK) di provinsi
Jawa Barat dalam penyusunan dan pengembangan Buku 1,2 dan 3 KTSP pada
masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2, dan 3 KTSP pada Madrasah di
Lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa barat ini disusun
antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. belajar untuk memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 3 KTSP
pada Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa
Barat ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
2
3
3
4
C. Tujuan Penyusunan
Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1, 2 dan 3 KTSP pada
Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat
ini untuk menjadi acuan bagi:
1. Pendidik, dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan dan
mengelola KTSP secara optimal di madrasah;
4
5
5
6
6
7
7
8
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, Kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan Kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
8
9
Tabel 1.2
Penggunaan Tanah
Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat
No Penggunaan Belum
Sudah Sertifikat Total
Sertifikat
11
12
Tabel 1.3
Jumlah dan Kondisi Bangunan
Jumlah Ruang Menurut
Kondisi (Unit)
No. Jenis Bangunan
Rusak
Baik Rusak Berat
Ringan
1. Ruang Kelas 10
2. Ruang Kepala Madrasah 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha 1
5. Laboratorium Fisika
6. Laboratorium Kimia 1
7. Laboratorium Biologi
8. Laboratorium Komputer 1
9. Laboratorium Bahasa
10. Ruang Perpustakaan 1
Ruang Usaha Kesehatan Sekolah
11. 1
(UKS)
12. Ruang Keterampilan
13. Ruang Kesenian
14. Toilet Guru 1 1 1
15. Toilet Siswa 3 2 1
16. Ruang Bimbingan Konseling (BK)
17. Gedung Serba Guna (Aula)
18. Ruang OSIS 1
19. Ruang Pramuka 1
20. Masjid/Musholla 1
21. Gedung/Ruang Olahraga
22. Rumah Dinas Guru
23. Kamar Asrama Siswa (Putra)
24. Kamar Asrama Siswi (Putri)
25. Pos Satpam
26. Kantin 1
Table 1.4
12
13
Table 1.5
Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
Jumlah Unit Menurut Kondisi
No. Jenis Sarpras
Baik Rusak
1. Laptop 13 7
2. Personal Komputer 14 8
3. Printer 3 3
4. Televisi 1 -
5. Mesin Fotocopy - -
6. Mesin Fax - -
7. Mesin Scanner 2 -
8. LCD Proyektor 6 1
9. Layar (Screen) 1 -
10. Meja Guru & Tenaga 12 -
13
14
Kependidikan
Kursi Guru & Tenaga 12 -
11.
Kependidikan
12. Lemari Arsip 1 -
13. Kotak Obat (P3K) 1 -
14. Brankas - -
15. Pengeras Suara 16 -
16. Washtafel 4 -
17. Kendaraan Operasional (Motor)
18. Kendaraan Operasional (Mobil)
19. Mobil Ambulance
4. Rekap Siswa
Table 1.7
Jumlah Pendaftar & Jumlah Siswa Yang Diterima di Tingkat 10 TP 2018/2019
Jumlah Pendaftar Jumlah Diterima
No. Asal Sekolah
Lk. Pr. Lk. Pr.
1. MTs 21 53 21 50
2. SMP 20 26 20 26
3. SMP di Luar Negeri - - - -
4. Pondok Pesantren - - - -
5. Paket B - - - -
Table 1.8
14
15
Table 1.9
Kondisi Siswa dan Rombel Akhir TP 2017/2018 (Tahun Pelajaran Lalu)
Tingkat 10 Tingkat 11 Tingkat 12
No. Uraian Siswa & Rombel
Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.
1. Jumlah Siswa Awal TP
39 78 30 50 26 42
2017/2018
2. Jumlah Siswa Pindah Masuk
3. Jumlah Siswa Pindah Keluar 1 1
4. Jumlah Siswa Drop-out
Keluar
5. Jumlah Siswa Drop-out
Kembali
6. Jumlah Siswa Naik Tingkat 35 78 30 50
7. Jumlah Siswa Lulus 25 42
8. Jumlah Rombel 4 3 2
15
16
Tabel 1.10
Kegiatan Ektstrakurikuler Yang Diselenggarakan Madrasah
Jumlah
Diselenggarakan Siswa Prestasi Yang Pernah
No. Jenis Ekstrakurikuler
(Ya=1/Tidak=0) Yang Diraih
Mengikuti
1. Pramuka 1 155 3
2. PMR 1 35 -
3. Biologi 1 17 3
4. PASKIBRA 1 25 1
5. Karya Ilmiah Remaja (KIR) 1 15 -
6. Ekonomi 1 25 1
7. Fisika 1 16 2
8. Matematika 1 30 2
9. Sepakbola / Futsal 1 20 -
10. Bola Volly - 20 -
11. Bulutangkis 1 20 -
12. Tenis Meja 1 10 -
13. Kimia 1 30 1
14. Seni Suara / Paduan Suara - - -
15. Seni Musik / Alat Musik 1 15 3
16. Arabic Club 1 - -
17. English Club 1 - -
18. Seni Drama / Teater - - -
19. Pecinta Alam - - -
20. Tahfiz 1 52 -
21. Marawis / Nasyid 1 41
16
17
22. Kaligrafi - - -
23. Geografi 1 17 -
24. Qiroat 1 30 -
7. Keadaan Guru
Keadaan Guru Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta. berdasarkan kebutuhan dari sejumlah 9 (sembilan) kelas yang ada,
maka sudah mencukupi sesuai kebutuhan yaitu
Kepala Madrasaah = 1 Orang
Guru DPK = 2 Orang
GTY = 8 Orang
GTT = 20 Orang
Jumlah Semua = 30 Orang
Berdasarkan analisis kebutuhan, kelebihan dan kekurangan guru tetap / GTT
berdasarkan sejumlah mata pelajaran dan jumlah kelas adalah sebagai berikut :
Table 1.12
Analisis Kebutuhan Guru
Yang
No Guru Mapel Kebutuhan Kelebihan Kekurangan Ket
Ada
1 Alquran Hadits 1 3 2 -
17
18
2 Aqidah Akhlaq 1 1 - -
3 Fiqih 1 2 1 -
4 SKI 1 1 - -
5 PKn 1 1 - -
6 B. Indonesia 2 2 - -
7 Bahasa Inggris 1 1 - -
8 Bahasa Arab - 2 - -
9 Matematika 2 1 - 1
10 Fisika 1 1 - -
11 Biologi 1 1 - -
12 Kimia 1 2 1 -
13 Sejarah 2 1 - 1
14 Geografi 1 1 - -
15 Ekonomi 1 1 - -
16 Sosiologi 1 2 1 -
17 Seni Budaya 1 1 - -
18 Penjasorkes 1 1 - -
20 Prakarya 1 1 - -
JUMLAH 20 26 6 -
18
19
yang dimiliki kurang lebih 1.068 meter persegi, dengan batas-batas antara
lain :
- Sebelah barat berbatasan rumah penduduk
- Sebelah utara dengan jalan
- Sebelah Timur dengan rumah penduduk
- Sebelah selatan dengan jalan
9. Prestasi Akademik
Prestasi akademik yang pernah diperoleh siswa Madrasah Aliyah Madrasah
Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta adalah sebagai berikut;
Table 1.14
Prestasi akademik siswa Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta
Jenis
No Nama Siswa Prestasi Tahun Tingkat Ket
Lomba
1. Nurul Dwi Cahya KSM Juara 1 2016 Kab Kimia
2. Lia Aprilia KSM Juara 1 2016 Kab Ekonomi
3. Mery Meriam A KSM Juara 2 2016 Kab Fisika
4. Nurul Fitri KSM Juara 3 2016 Kab Biologi
5. Mery Meriam A EUREKA Juara 1 2016 Kab Fisika
Nanda Alya O UIN
Haya Dlya F Sunan
Gunung
Jati
Bandung
6. Lia Aprilia, YAP UPI Juara 2 2016 Kab Ekonomi
Sarmila Setiawati, Bandung
Nurul Latifah
7. Sarmila Setiawati OSN Juara 1 2017 Kab Ekonomi
8. Sarmila Setiawati KSM Juara 1 2017 Kab Ekonomi
9. Almira Rahmatu KSM Juara 1 2017 Kab Kimia
10. Okina Camelia KSM Juara 2 2017 Kab Matemat
ika
11. Nanda Alya O. KSM Juara 2 2017 Kab Fisika
12. Faoziah Hasanah KSM Juara 2 2017 Kab Biologi
13. Widya An-Nur OSN Juara 3 2018 Kab Kimia
20
21
Tabel 1.15
Prestasi non akademik siswa Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta
No Nama Siswa Jenis Lomba Prestasi Thn Tingkat Ket
1. As’ad Asror Fuad Aksara Sunda Juara 3 2016 Kab Pramuka
Jambore
Ranting
2. Almira Rahmatu Kaligrafi Juara 3 2016 Kab Pramuka
3. Group Perkemahan Juara 3 2016 Kab Pramuka
4. Taufik Aksioma Juara 2 2017 Kab Bulutangkis
5. Reza Renaldi W. Aksioma Juara 3 2017 Kab Tenis Meja
6. Siti Mutmainah Aksioma Juara 3 2017 Kab Singer
7. Almira Rahmatu Aksioma Juara 3 2017 Kab Tenis Meja
8 Siti Mutmainah PASKIBRA 2017 Kab PASKIBRA
KA
9 Riki Setiaji Juara 2 2018 Kab Murotal
10 Arifin Hamzah Gebyar Juara 1 2018 Kab Nasyid
Farisa Apriana Ramadhan
Irma Nurlaela DKR
Elza Mustika Purwakarta
Nurul Fitriah S.
11 Asri Lestri M. Juara 1 2018 Kab Rangking 1
21
1
Bagan 1.1.
Sttruktur Organisasi MA. MADRASAH ADABIYAH ISLAMIYAH Purwakarta
1
1
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH ALIYAH MADRASAH
ADABIYAH ISLAMIYAH (MAI) PURWAKARTA
1
2
2
3
diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang.
Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan.
Indikator Visi:
1. Peserta didik: Peserta didik yang akan menjadi corak dan karakter
keislamannya dalam kehidupan peradaban manusia.
2. Tangguh:
a. tangguh dalam memegang keyakinan kalimah “Syahadatain”;
b. tangguh dalam spiritual keagamaan;
c. tangguh dalam memegang prinsip-prinsip ajaran ahlussunnah wal
jama’ah;
d. tangguh dalam ilmu pengetahuan agama dan umum;
e. tangguh dalam kesehatan jasmani dan rohani;
f. tangguh dalam kesejahteraan hidup di dunia.
3. Berakhlakul karimah: melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Unggul dalam bidang agama: mampu menguasai ilmu-ilmu dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupannya dan berprestasi
dalam kegiatan-kegiatan extrakurikuler sesuai dengan bakat dan minatnya.
3
4
4
5
5
1
BAB III
MUATAN KURIKULER
A. Kerangka Dasar
Mulai tahun pelajaran 2015/2016 Madrasah Aliyah MAI Purwakarta telah
menerapkan Kurikulum 2013 dimulai dari jenjang paling rendah, yaitu kelas 10.
Adapun yang mendasari penerapan kurikulum 2013 antara lain sebagai berikut.
1 Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak
ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa
Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
1
2
2
3
3
4
4
5
B. Struktur Kurikulum
5
6
1. Standar Isi
Untuk semua jenjang kelas mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013,
yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok
Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan sebagai berikut.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi pada dimensi sikap untuk lulusan SMA/MA sebagai berikut.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
b. berkarakter, jujur, dan peduli,
c. bertanggungjawab,
d. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Kompetensi pada dimensi pengetahuan untuk lulusan SMA/MA sebagai
berikut. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta
kawasan regional dan internasional.
6
7
7
8
f. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri. Gradasi untuk dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan:
a. Perkembangan psikologis anak;
b. Lingkup dan kedalaman;
c. Kesinambungan;
d. Fungsi satuan pendidikan; dan
e. Lingkungan.
2. Struktur Kurikulum
8
9
Oleh karena itu struktur kurikulum Madrasah Aliyah MAI Purwakarta adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1.
Mata Pelajaran Umum
9
10
10
11
11
12
Tabel 3.3.
Kompetensi Inti Kelas X, XI dan XII Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, perilaku jujur, jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli
(gotong royong, jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro- aktif damai), santun, responsif dan pro- aktif
sebagai bagian dari responsif dan pro- sebagai bagian dari
solusi atas berbagai aktif sebagai bagian solusi atas berbagai
permasalahan dalam dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara berbagai berinteraksi secara
efektif dengan permasalahan dalam efektif dengan
lingkungan sosial dan berinteraksi secara lingkungan sosial dan
alam serta dalam efektif dengan alam serta dalam
menempatkan diri lingkungan sosial menempatkan diri
sebagai cerminan dan alam serta sebagai cerminan
bangsa dalam dalam menempatkan bangsa dalam
pergaulan dunia diri sebagai pergaulan dunia
cerminan bangsa
dalam pergaulan
dunia
12
13
13
14
Table 3.4.
Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013
14
15
D. Muatan Kurikulum
1. Mutan Lokal
15
16
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan
kondisi madrasah.
a. Pelayanan BK/BP
Pada umumnya siswa Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta adalah masa remaja yang dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik maupun mental. Sehingga pada masa-masa
ini permasalahan yang mereka alami kompleks, baik masalah dengan dirinya,
berhubungan dengan mental, sikap, minat dan motivasi belajar juga masalah
pergaulan dan masa depan. Dapat dikatakan dengan latar belakang keluarga
menengah ke bawah minat dan motivasi belajar siswa relatif sedang atau
kurang tinggi. Begitu pula dengan minat membaca, sebagian dari mereka di
samping sekolah, memiliki kegiatan membantu keluarga di rumah, sehingga
kesempatan untuk belajar perlu diberikan perhatian dan semangat. Sehingga
bisa dikatakan tingkat keingintahuan terhadap hal-hal baru relatif rendah. Dan
proses belajar siswa benar-benar dilaksanakan di sekolah, sehingga informasi
tentang pengetahuan sebagian besar didapat dari Madrasah. Minat dan
kebiasaan mencari informasi dengan membaca di perpustakaan baik di
sekolah maupun di luar sekolah masih relatif rendah.
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
d) Paskibra
Pembina : Apip Muksidin
21
22
Club Matematika
Pembina : Drs. Ansor
22
23
c. Kegiatan Pembiasaan
Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan
guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui
kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan terprogram, dan kegiatan
keteladanan. Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan
pembiasaan Tadarus Al-Qur’an One day one ‘ain, membaca Do’a dan Asma
ul-Husna pada jam pertama setiap harinya, Shalat dzuhur berjamaah pada jam
istirahat kedua setiap harinya. Program pembiasaan mencakup kegiatan yang
bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin,
spontan, dan keteladanan.
Tabel 3.5.
Tabel Kegiatan Pembiasan
23
24
4. Alokasi waktu
Dalam struktur kurikulum MA karena melaksanakan Kurikulum 2013
maka untuk kelas X, XI dan XII alokasi waktu perminngu menjadi 53 jam
belajar, dan untuk Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar adalah 45
menit.
Dengan alokasi waktu yang demikian itu, guru memiliki keleluasaan
waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa
aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta
didik perlu latihan untuk melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki
kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum
terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan
penilaian proses dan hasil belajar.
5. Minggu efektif
Menentukan jumlah minggu efektif setiap Tahun Ajaran baru adalah
sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh guru. Rincian Minggu Efekti
digunakan untuk menghitung berapa jumlah jam tatap muka dalam satu
24
25
semester, rincian minggu efektif dibuat dalan dua kali yakni pada semester
gasal dan juga pada semester genap dalam satu tahun ajaran.
Rincian Minggu Efektif Tahun Ajaran 2018/2019 ini terhitung memiliki
jumlah minggu efektif dalam semeseter gasal sebanyak 17 minggu efektif dan
jumlah minggu efektif dalam semester genap sebanyak 15 minggu efektif.
Cara penghitungan atau cara menentukan berapa banyak jumlah minggu
efektif dalam satu semester adalah dengan menghitung banyaknya jumlah
minggu yang tersedia dalam satu semester Tahun Ajaran 2018/2019 dikurangi
dengan jumlah minggu yang tidak efektif.
Setelah menentukan jumlah banyaknya minggu efektif dalam satu
semester, maka yang anda lakukan selanjutnya adalah mengalikan dengan
jumlah jam tatap muka pada mata pelajaran yang guru ampu, misalnya anda
mengajar Fiqih dan memiliki tatap muka sebanyak 2 Jam Pelajaran,
hitungannya adalah sebagai berikut Jumlah Minggu Efektif x Jumlah Jam
Tatap muka. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk
tahun pelajaran 2018/2019 adalah 32 minggu efektif.
6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata
Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir
yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata
pelajaran di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta diserahkan kepada
guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada pihak yang terkait.
25
26
26
27
Alam
1 Matematika B 70 B
2 Biologi B 70 B
I
3 Fisika B 70 B
4 Kimia B 70 B
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi B 70 B
2 Sejarah B 70 B
II
3 Sosiologi B 70 B
4 Ekonomi B 70 B
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
1 Ekonomi B 65 B
I
2 Geografi B 65 B
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
1 Biologi B 65 B
II
2 Kimia B 65 B
27
28
28
29
1 Geografi B 72 B
2 Sejarah B 72 B
II
3 Sosiologi B 72 B
4 Ekonomi B 72 B
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
I 1 Ekonomi B 67 B
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Kimia B 67 B
29
30
c. Fikih B 74 B
d. Sejarah Kebudayaan Islam B 74 B
2. PPKn B 72 B
3. Bahasa Indonesia B 72 B
4. Bahasa Arab B 72 B
5. Matematika B 72 B
6. Sejarah Indonesia B 72 B
7. Bahasa Inggris B 72 B
Kelompok B (Wajib)
8. Seni Budaya B 74 B
9. Penjasorkes B 74 B
10. Prakarya dan Kewirausahaan B 74 B
11. Bahasa Sunda B 69 B
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
1 Matematika B 74 B
2 Biologi B 74 B
I
3 Fisika B 74 B
4 Kimia B 74 B
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi B 74 B
2 Sejarah B 74 B
II
3 Sosiologi B 74 B
4 Ekonomi B 74 B
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
I 1 Ekonomi B 69 B
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Kimia B 69 B
30
31
31
32
b. Kriteria Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2018/2019 kelas XII telah menggunakan
Kurikulum 2013, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pasal 19 peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan setelah :
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan
setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian satuan/program pendidikan.
2) Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
Kelompok mata pelajaran agama islam dan akhlak mulia:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah;
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
Manusia dan Sarana Prasarana, dan secara tata letak Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta berdekatan dengan aktifitas
warga yang berpusat pada kegiatan usaha pasar tradisional, maka Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta menetapkan
kegiatan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sebagai keunggulan
lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal ini diberikan dalam bentuk karya
nyata peserta didik. Prinsip umum implementasi kecakapan hidup
implementasi pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum”
yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada
materi pesannya.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam
kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan local dan global.
Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta berupa mata
pelajaran kepesantrenan yaitu mata pelajaran Nahwu, shorof, muhadatsah,
ushul fiqih, insya, tauhid dan Mahfudat serta muhadhoroh bahasa Arab,
peserta didik diberikan sertifikat/ijazah bagi yang lulus dan tuntas dalam
materi tersebut.
b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Global.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan
hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode
mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
46
47
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem
paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur Kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan untuk
Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta berlangsung
selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan
pendidikan adalah Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk
SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 49 s.d. 53 jam pembelajaran.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan
pendidikan adalah sebagaimana tertera pada Tabel berikut.
Tabel 4.1.
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan
Pendidikan
Satuan Kls Satu Jumlah Minggu Waktu Jumlah jam
47
48
jam
jam
pemb. Efektif
Pendidik pemb. pembelajaran per tahun
tatap per tahun
an Per per tahun (@60 menit)
muka ajaran
minggu
(menit)
1300 jam
X, XI
pembelajaran
MA dan 45 53 32 1391,25
83475
XII
Menit
Tabel 4.2.
48
49
Jumlah
Ekuivalen
Kegiatan/
si Beban
No Kegiatan Tugas Kelas/ Bukti Fisik
Kerja Per
Kelompok/
Minggu
Orang
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Menjadi Pengelolaan kelas Satu kelas 6 jam Surat Tugas
Wali Kelas per tahun pelajaran sebagai wali
Berinteraksi kelas dari
dengan orang tua/ Kepala
peserta didik Sekolah
Pencatatan mutasi
peserta didik
Pengisian dan
pembagian buku
laporan penilaian
hasil belajar
49
50
kewali kelasan
2 Membina Menyusun program Pengurus 12 jam Surat Tugas
OSIS pembinaan OSIS OSIS pelajaran sebagai
Pembina OSIS
Mengkoordinasika dari Kepala
n kegiatan upacara Sekolah
rutin dan hari besar
nasional Program dan
jadwal
Penyelenggaraan kegiatan yang
latihan ditanda tangani
kepemimpinan oleh Kepala
dasar bagi peserta Sekolah
didik
Laporan hasil
Mengkoordinasika kegiatan
n berbagai kegiatan pembinaan
ekstrakurikuler dan OSIS
class meeting
Kegiatan lainnya
yang berkaitan
dengan pembinaan
OSIS
3 Menjadi Meningkatkan Satu kali 1 jam Surat Tugas
Guru Piket pelaksanaan dalam se pelajaran Per Semester
keamanan, minggu sebagai guru
kebersihan, piket dari
ketertiban, Kepala
keindahan, Sekolah
kekeluargaan,
kerindangan, Jadwal piket
kesehatan, yang ditanda
keteladanan dan tangani oleh
50
51
Menjadi guru
pengganti di kelas
kosong
Mencatat warga
sekolah yang tidak
disiplin
Melaporkan kasus-
kasus yang bersifat
khusus kepada
kepala sekolah
Melakukan
kegiatan lainnya
yang terkait guru
piket
4 Membina Menyusun program Satu paket 6 jam Surat Tugas
kegiatan pembinaan per tahun pelajaran sebagai
ekstrakuriku ekstrakurikuler Pembina
ler, seperti tertentu ekstrakurikuler
OSN, tertentu dari
Keagamaan, Melaksanakan Kepala
Prmauka, pembinaan Sekolah
Olahraga, kegiatan
Kesenian , ekstrakurikuler Program dan
UKS, PMR, tertentu jadwal
Pencinta kegiatan yang
Alam, dan Melaporkan ditanda tangnai
51
52
52
53
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
53
54
Tabel 5.1.
Waktu Pembelajaran
HARI WAKTU BELAJAR
54
55
55
56
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh Madrasah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak
untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.
3. Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat
antara lain:
Tahun Baru
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad SAW
Tahun Baru Imlek
Wafat Isa Al masih
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Hari Raya Natal dan Cuti Bersama
Hari Buruh Sedunia
Hari Lahirnya Pancasila
D. Rencana Kegiatan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta
56
57
57
58
TP. 2018/2019
19 Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018
20 Rapat Koordinasi & Evaluasi Pendidik dan 27 Oktober 2018 Triwulan
tenaga kependidikan
21 Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018
22 Supervisi, Monitoring dan Evaluasi 05 – 16 Nopember 2018 Semester
Ganjil
Tahun
Pelajaran
218/2019
23 Rapat koordinasi orang tua peserta didik 25 November 2018 Rencana
kelas XII Bimbel
dan Ujian
N JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET
O.
24 Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2018
25 Pelaksanaan LDKS, Pembentukan dan 23 – 25 November 2018
Sidang Umum MPK
26 Kampanye Calon Ketua dan Wakil OSIS 25 November 2018
2018/2019
27 Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS 27 November 2018
2018/2019
28 Rapat orang tua peserta didik kelas X, dan 25 November 2018 Semester
XI ( PAS)
29 Rapat koordinasi Pendidik dan Tenaga 1 Desember 2018 Rencana
Kependidikan Bimbel
30 Penilaian Akhir Semester Ganjil TP. 28 November s.d
2018/2019 08 Desember 2018
31 Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H 20 November 2018
32 Classmeeting dan pengolahan nilai LHB 10 – 13 Desember 2018
33 Remedial/Pengayaan 10 – 13 Desember 2018
34 Penyerahan buku LHB peserta didik 15 Desember 2018
35 Hari Raya Natal dan Cuti Bersama 24 – 25 Desember 2018
36 Libur akhir semester ganjil Tahun 16 – 31 Desember 2018
Pelajaran 2018/2019
37 Tahun Baru Masehi 2019 01 Januari 2019
38 Hari Pertama masuk semester genap TP. 02 Januari 2019
2018/2019
58
59
59
60
60
61
pengembangan dan revisi dari silabus tahun yang lalu melalui penugasan
yang diselenggarakan pada bulan Juli 2018.
2. Silabus setiap mata pelajaran disusun berdasarkan kalender
Pendidikan satuan Pendidikan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta, yakni 17 minggu efektif di semester 1 dan
15 minggu efektif di semester 2.
3. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
berdasarkan pada struktur Kurikulum yang tersedia di Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016 tentang standar isi.
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam
silabus, disesuaikan dengan standar kompetensi dasar tiap mata pelajaran
berdasarkan alokasi waktu yang tersedia, berdasarkan struktur Kurikulum
dan kebutuhan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta .
5. Cara Pengembangan Silabus Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta memfasilitasi para guru dalam
mengembangkan silabus melalui:
a. In house Training, bersama pengawas madrasah dan Kepala Seksi
Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kantor Kabupaten
Purwakarta;
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam
kelompok maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Madrasah;
f. Validasi ke Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag
Prov. Jawa Barat.
6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
61
62
62
63
BAB VI
PENUTUP
63
64
64