Anda di halaman 1dari 91

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dan Kurikulum 2013. Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan
acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur operasional.
Pengembangan KTSP dibawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau
kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
Seiring dengan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia yang cukup
dinamis berdampak pada harus adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap
pelaksanaan regulasi yang ada. Lahirnya Keputusan Dirjen Pendidkan Islam
Nomor 3932 Tahun 2016 tentang Penetapan Madrasah Pelaksana Kurikulum 2013
Tahun Pelajaran 2016/2017, maka berimplikasi bahwa madrasah harus
mempersiapkan diri untuk melaksanakan kurikulum 2013 secara utuh dalam
penyelenggaraan dan program pendidikan madrasah yang membudayakan
pembelajaran aspek ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta keberagamaan di
madrasah yang menghargai keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sehingga berdampak pula terhadap penyusunan dan pengembangan
KTSP di Madrasah pada setiap tahun pelajaran berjalan.
Buku 1,2,dan 3 KTSP pada madrasah merupakan komponen penting
berkenaan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada madrasah guna

1
2

mencapai 4 (empat) SNP yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Penilaian yang didalamnya meliputi pengelolaan pendidikan,
administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan prosedur penilaian.
Disamping itu pula pentingnya Buku KTSP guna mengukur ketercapaian SNP
melalui pelaksanaan akreditasi oleh BSNP.
Oleh karena itu, ketersediaan penyiapan bahan panduan ini merupakan
salah satu bentuk pelayanan dan pembinaan dari Kementerian Agama Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah pada Seksi
Kurikulum Evaluasi untuk memberi kemudahan dan standarisasi bagi
penyelenggaraan pendidikan pada madrasah yang meliputi (Madrasah Ibtidiyah
(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA/MAK) di provinsi
Jawa Barat dalam penyusunan dan pengembangan Buku 1,2 dan 3 KTSP pada
masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2, dan 3 KTSP pada Madrasah di
Lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa barat ini disusun
antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. belajar untuk memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan dan Pengembangan Buku 1,2 dan 3 KTSP
pada Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa
Barat ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

2
3

Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasionalsebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1733)
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Madrasah;

3
4

9. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang


Panduan Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pada Kurkulum
2013;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun
2016 tentang linearitas mata pelajaran
17. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
18. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor.
3459.A/Dj.I/PP.01.1/08/2016 tanggal 29 Agustus 2016. Tentang
Penyesuaian Kode Mapel Sertifikasi Guru dan Kewenangan Mengajar
pada Madrasah

C. Tujuan Penyusunan
Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Buku 1, 2 dan 3 KTSP pada
Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat
ini untuk menjadi acuan bagi:
1. Pendidik, dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan dan
mengelola KTSP secara optimal di madrasah;
4
5

2. Pengawas pendidikan madrasah dalam rangka pelaksanaan


supervisi akademik dan manajerial pada madrasah;
3. Pejabat berwenang pada Kantor Kementerian Agama, baik tingkat
provinsi, maupun kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi, supervisi
penyusunan, pengesahan dan pengelolaan kurikulum pada madrasah;
4. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah (TPKM) pada Kantor
Kementerian Agama, baik tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota
dalam melakukan koordinasi, penyusunan dan pengelolaan kurikulum
pada madrasah;
5. Pemangku kepentingan pendidikan madrasah lainnya dalam
membantu penyusunandan pengembangan kurikulum madrasah.

D. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP


Pengembangan Kurikulum Madrasah   Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta mengacu kepada karakteristik dan prinsip
pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta sebagai berikut:
1. Karakteristik KTSP
a. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
b. madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
d. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5
6

e. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas


yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f.kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
2. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat
dan dunia kerja. Oleh karena itu Kurikulum Madrasah Aliyah Madrasah
Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta dikembangkan untuk
meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi Kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
4. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta diarahkan kepada proses pengembangan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya dengan memperhatikan dan mengitegrasikan karakter bangsa.

6
7

E. Acuan Operasional KTSP


Pelaksanaan Kurikulum di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta dilaksanakan disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, Kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
Kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, Kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali

7
8

peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, Kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan Kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
Kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

8
9

Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu


ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11.Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan
dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.

F. Kondisi Objektif Madrasah


Dalam Pendidikan mempunyai 3 tugas pokok, yakni mempreservasi,
mentransfer dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Pendidikan juga sangat vital peranannya dalam mentransfer nilai-nilai dan jati diri
bangsa (van Glinken, 2004). Karena itu, setiap upaya untuk menjadikan
pendidikan dan pelatihan sebagai komoditi yang tata perdagangannyta diatur oleh
lembaga internasional bukan oleh otoritas suatu negara, memang perlu disikapi
dengan semangat nasionalisme yang tinggi serta dengan kritis oleh mnasyarakat
negara berkambang (Depdiknas, 2005).
Tema strategis pada periode tahun 2015-2020 ditekankan pada
pembangunan penguatan pelayanan. Setelah rasio kebutuhan dan kesediaan sarana
dan prasarana pendidikan nasional menjadi optimal, fokus selanjutnya adalah
bagaimana meningkatkan mutu pendidikan agar relevan dan berdaya saing.
Sasaran dan program-program kerja yang terkait harus mampu menjawab tuntutan
mutu dari kapasitas pendidikan yang semakin besar dan desentralisasi fiskal serta
otonomi daerah yang semakin dewasa.

1. Identitas Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta
a. Data Umum Madrasah
NSM : 131232140004
NPSN : 20277268
Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
Nama Madrasah :
(MAI) Purwakarta
Status Madrasah : Swasta
9
10

Waktu Belajar : Pagi


Jurusan/Program : IPA dan IPS
Kategori Madrasah : Madrasah Reguler
NPWP : 31.238.806.9-409.000
b. Alamat Madrasah
Jalan/Kampung & : Jl. Kapten Halim Gg. Banteng IV No. 59
RT/RW 0 4 / 0 1
Propinsi : Jawa Barat
Kabupaten/Kota : Purwakarta
Kecamatan : Purwakarta
Desa/Kelurahan : Nagrikidul
Nomor Telepon : 0264 - 8301828
Kode Pos : 4 1 1 1 1
Titik Koordinat : a. Latitude -6.5614717
b. Longitude 107.443285
Kategori : Dataran Rendah
c. Website dan Email
Alamat Website : www.mai-pwk.sch.id
Alamat email : mai_purwakarta@yahoo.com
d. Dokumen Perijinan & Akreditasi Madrasah
No. SK Pendirian : AHU-130.AH.01.04.2011
Tanggal SK : 1 0 / 0 1 / 2 0 1 1
No. SK Ijin : Kw.10.4/4/PP.00.6/2738/2010
Operasional
Tgl. SK Ijin : 2 8 / 0 4 / 2 0 1 0
Operasional
Status Akreditasi : A
No. SK
: 02.00/112/BAP-SM/SK/X/2015
Akreditasi
Tgl SK : 1 3 / 1 0 / 2 0 1 5
Akreditasi
Tgl. Berakhir : 1 3 / 1 0 / 2 0 2 0
Akreditasi
e. Penyelenggara Madrasah Swasta (Pertanyaan Khusus Madrasah Swasta)
1. Penyelenggara Madrasah Yayasan
2. Jika "Organisasi Keagamaan/Yayasan", sebutkan organisasi
afiliasi (Pilih salah satu jawaban) :
NU Muhammadiyah Persis PUI
DDI Mathlaul Anwar Al PERTI
Khairaat
Hidayatulloh Al Washliah Nahdlatul
Mandiri X Lainnya Yayasan Al Ikhlas Pasar Rebo
10
11

3. Apakah Madrasah berada di bawah naungan Pondok : Tidak


Pesantren

f. Data Kepala Madrasah


Nama Lengkap : Drs. Ansor
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Kepegawaian : PNS
NIP : 195910051994031001
Pendidikan Terakhir : S1
Status Sertifikasi : Sudah Sertifikasi
Nomor HP : +6287779512314
g. Data Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah
Nama Bendahara BOS : TB. NAWAWI P
Norek Madrasah : 7096824224
An. /Pemilik : MAS Madrasah Adabiyah Islamiyah
Rekening Purwakarta
Nama Bank : PT. Bank Mandiri Syariah
Cabang Bank : Purwakarta

2. Kondisi Sarana Prasarana Madrasah


a. Keberadaan Tanah (Status Kepemilikan dan Penggunaannya)
Tabel 1.1
Luas Tanah
Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat
No.
Belum
Kepemilikan Sudah Sertifikat Total
Sertifikat
1. Milik Sendiri 1.068 - 1.068
2. Sewa / Pinjam - - -

Tabel 1.2
Penggunaan Tanah
Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat
No Penggunaan Belum
Sudah Sertifikat Total
Sertifikat
11
12

1. Bangunan 1.097 - 1.097


2. Lapangan Olahraga 564 - 564
3. Halaman - - -
4. Kebun/Taman - - -
5. Belum digunakan - - -

Tabel 1.3
Jumlah dan Kondisi Bangunan
Jumlah Ruang Menurut
Kondisi (Unit)
No. Jenis Bangunan
Rusak
Baik Rusak Berat
Ringan
1. Ruang Kelas 10
2. Ruang Kepala Madrasah 1
3. Ruang Guru 1
4. Ruang Tata Usaha 1
5. Laboratorium Fisika
6. Laboratorium Kimia 1
7. Laboratorium Biologi
8. Laboratorium Komputer 1
9. Laboratorium Bahasa
10. Ruang Perpustakaan 1
Ruang Usaha Kesehatan Sekolah
11. 1
(UKS)
12. Ruang Keterampilan
13. Ruang Kesenian
14. Toilet Guru 1 1 1
15. Toilet Siswa 3 2 1
16. Ruang Bimbingan Konseling (BK)
17. Gedung Serba Guna (Aula)
18. Ruang OSIS 1
19. Ruang Pramuka 1
20. Masjid/Musholla 1
21. Gedung/Ruang Olahraga
22. Rumah Dinas Guru
23. Kamar Asrama Siswa (Putra)
24. Kamar Asrama Siswi (Putri)
25. Pos Satpam
26. Kantin 1

Table 1.4
12
13

Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran


Jumlah Unit Menurut Jumlah Ideal Yang
No. Jenis Sarpras Kondisi Seharusnya Ada
Baik Rusak Rusak Berat
1. Kursi Siswa 304 - -
2. Meja Siswa 304 - -
3. Loker Siswa - - -
Kursi Guru di ruang 10 - -
4.
kelas
Meja Guru di ruang 10 - -
5.
kelas
6. Papan Tulis 14 - -
7. Lemari di ruang kelas 10 -
8. Alat Peraga PAI 17 - -
9. Alat Peraga Fisika 13 49
10. Alat Peraga Biologi 43 87
11. Alat Peraga Kimia 26 43
12. Bola Sepak 2 1 5
13. Bola Voli 2 2 5
14. Bola Basket 2 2 5
15. Meja Tenis 1 - -
Lapangan - - -
16.
Sepakbola/Futsal
17. Lapangan Bulutangkis - 1 1
18. Lapangan Basket - 1 1
19. Lapangan Bola Voli - 1 1

Table 1.5
Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
Jumlah Unit Menurut Kondisi
No. Jenis Sarpras
Baik Rusak
1. Laptop 13 7
2. Personal Komputer 14 8
3. Printer 3 3
4. Televisi 1 -
5. Mesin Fotocopy - -
6. Mesin Fax - -
7. Mesin Scanner 2 -
8. LCD Proyektor 6 1
9. Layar (Screen) 1 -
10. Meja Guru & Tenaga 12 -
13
14

Kependidikan
Kursi Guru & Tenaga 12 -
11.
Kependidikan
12. Lemari Arsip 1 -
13. Kotak Obat (P3K) 1 -
14. Brankas - -
15. Pengeras Suara 16 -
16. Washtafel 4 -
17. Kendaraan Operasional (Motor)
18. Kendaraan Operasional (Mobil)
19. Mobil Ambulance

3. Rekap Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)


Table 1.6
Jumlah Kepala Madrasah, Wakil Kepala, Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PNS Non-PNS
No. Uraian
Lk. Pr. Lk. Pr.
1. Jumlah Kepala Madrasah 1 - - -
2. Jumlah Wakil Kepala Madrasah 1 - 3 -
3. Jumlah Pendidik (di luar Kepala & Wakil) - - 25 -
4. Jumlah Pendidik Sudah Sertifikasi 1 - 5 -
5. Jumlah Pendidik Berprestasi Tk. Nasional - - - -
6. Jumlah Pendidik Sudah Ikut Bimtek K-13 - - 2 -
7. Jumlah Tenaga Kependidikan - - 3 3

4. Rekap Siswa
Table 1.7
Jumlah Pendaftar & Jumlah Siswa Yang Diterima di Tingkat 10 TP 2018/2019
Jumlah Pendaftar Jumlah Diterima
No. Asal Sekolah
Lk. Pr. Lk. Pr.
1. MTs 21 53 21 50
2. SMP 20 26 20 26
3. SMP di Luar Negeri - - - -
4. Pondok Pesantren - - - -
5. Paket B - - - -

Table 1.8

14
15

Kondisi Siswa dan Rombel Semester Ganjil TP 2018/2019 (TP Sekarang)

Tingkat 10 Tingkat 11 Tingkat 12


No. Uraian Siswa & Rombel
Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.
1. Siswa Baru Tingkat 10 41 76
(Awal TP)
2. Siswa Naik dari Tingkat 35 72 33 47
Sebelumnya
3. Siswa Pengulang
4. Siswa Pindah Masuk
5. Siswa Pindah Keluar
6. Siswa Drop-out Keluar
7. Siswa Drop-out Kembali
8. Jumlah Siswa Total Saat Ini 41 76 35 72 33 47
9. Jumlah Rombel 3 4 3

Table 1.9
Kondisi Siswa dan Rombel Akhir TP 2017/2018 (Tahun Pelajaran Lalu)
Tingkat 10 Tingkat 11 Tingkat 12
No. Uraian Siswa & Rombel
Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.
1. Jumlah Siswa Awal TP
39 78 30 50 26 42
2017/2018
2. Jumlah Siswa Pindah Masuk
3. Jumlah Siswa Pindah Keluar 1 1
4. Jumlah Siswa Drop-out
Keluar
5. Jumlah Siswa Drop-out
Kembali
6. Jumlah Siswa Naik Tingkat 35 78 30 50
7. Jumlah Siswa Lulus 25 42
8. Jumlah Rombel 4 3 2

5. Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakurikuler


a. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Kurikulum Yang : Kurikulum 2013 Revisi
Digunakan 2017
2. Durasi 1 Jam Tatap : 45 Menit
Muka

15
16

3. Jam Belajar : Mulai pukul 7.00 sampai pukul 15.35


4. Buku Penunjang Pembelajaran
a. Buku Teks Siswa : Kurang Lengkap
b. Buku Teks Guru : Kurang Lengkap
c. Buku Referensi Lain : Kurang Lengkap

5. Keg. Rutin : X Pesantren Kilat X Sholat


Keagamaan Berjamaah

X Sholat Dhuha X BTQ

Sholat Tarawih X Latihan Dakwah

Tabel 1.10
Kegiatan Ektstrakurikuler Yang Diselenggarakan Madrasah
Jumlah
Diselenggarakan Siswa Prestasi Yang Pernah
No. Jenis Ekstrakurikuler
(Ya=1/Tidak=0) Yang Diraih
Mengikuti
1. Pramuka 1 155 3
2. PMR 1 35 -
3. Biologi 1 17 3
4. PASKIBRA 1 25 1
5. Karya Ilmiah Remaja (KIR) 1 15 -
6. Ekonomi 1 25 1
7. Fisika 1 16 2
8. Matematika 1 30 2
9. Sepakbola / Futsal 1 20 -
10. Bola Volly - 20 -
11. Bulutangkis 1 20 -
12. Tenis Meja 1 10 -
13. Kimia 1 30 1
14. Seni Suara / Paduan Suara - - -
15. Seni Musik / Alat Musik 1 15 3
16. Arabic Club 1 - -
17. English Club 1 - -
18. Seni Drama / Teater - - -
19. Pecinta Alam - - -
20. Tahfiz 1 52 -
21. Marawis / Nasyid 1 41
16
17

22. Kaligrafi - - -
23. Geografi 1 17 -
24. Qiroat 1 30 -

6. Keadaan Siswa / Peserta Didik


Secara terperinci keadaan siswa pada Tahun Pelajaran 2018/2019
adalah sebagai berikut :
Table 1.11
Keadaan siswa tahun pelajaran 2018/2019

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


X 41 76 117
XI 35 72 107
XII 33 47 80
Jumlah 109 195 304

7. Keadaan Guru
Keadaan Guru Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta. berdasarkan kebutuhan dari sejumlah 9 (sembilan) kelas yang ada,
maka sudah mencukupi sesuai kebutuhan yaitu
Kepala Madrasaah = 1 Orang
Guru DPK = 2 Orang
GTY = 8 Orang
GTT = 20 Orang
Jumlah Semua = 30 Orang
Berdasarkan analisis kebutuhan, kelebihan dan kekurangan guru tetap / GTT
berdasarkan sejumlah mata pelajaran dan jumlah kelas adalah sebagai berikut :

Table 1.12
Analisis Kebutuhan Guru
Yang
No Guru Mapel Kebutuhan Kelebihan Kekurangan Ket
Ada
1 Alquran Hadits 1 3 2 -
17
18

2 Aqidah Akhlaq 1 1 - -
3 Fiqih 1 2 1 -
4 SKI 1 1 - -
5 PKn 1 1 - -
6 B. Indonesia 2 2 - -
7 Bahasa Inggris 1 1 - -
8 Bahasa Arab - 2 - -
9 Matematika 2 1 - 1
10 Fisika 1 1 - -
11 Biologi 1 1 - -
12 Kimia 1 2 1 -
13 Sejarah 2 1 - 1
14 Geografi 1 1 - -
15 Ekonomi 1 1 - -
16 Sosiologi 1 2 1 -
17 Seni Budaya 1 1 - -
18 Penjasorkes 1 1 - -
20 Prakarya 1 1 - -
JUMLAH 20 26 6 -

8. Sarana Prasarana Pembelajaran


Sejak berdirinya (Tahun 1926) Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta kondisi sarana dan prasarana pembelajaran yang
dimiliki terus mengalami perubahan, berupa perbaikan-perbaikan (rehabilitasi),
penambahan dan penataan.
Secara garis besar sarana daan prasarana yang dimiliki Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta. sampai awal Tahun Pelajaran
2018/2019 adalah sebagai berikut :
a. Letak Sekolah
Gedung Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta
terletak di Jalan Kapten Halim Gg. Banteng IV No. 59 RT 04 RW 01
Kelurahan Nagrikidul Kec. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Luas tanah

18
19

yang dimiliki kurang lebih 1.068 meter persegi, dengan batas-batas antara
lain :
- Sebelah barat berbatasan rumah penduduk
- Sebelah utara dengan jalan
- Sebelah Timur dengan rumah penduduk
- Sebelah selatan dengan jalan

b. Sarana dan Prasarana


Table 1.13
Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta
Sarana & Jm Sarana & Jm
No Ket. No Ket
Prasana l Prasarana l
1 R,Kasek 1 B 17 Kantin 6 RR
2 R.Guru 1 B 18 Kursi Siswa 1 B
3 R.TU 1 B 19 Meja siswa 15 B
4 R Kelas 10 B 20 Kursi guru 2 B
5 R.Koperasi 1 B 21 Meja guru 15 B
6 R.Lab. 2 B 22 Papan tulis 0 B
7 Komputer 47 B 23 Lemari kelas 15 B
8 Gudang 1 B 24 Peraga PAI 15 B
9 R.Pustaka 1 B 25 Peraga Fisika 10 B
10 R.Keterampila - - 26 Peraga Kimia 10 B
11 n 1 B 27 Peraga 5 B
12 Mesjid 1 B 28 Biologi 13 B
13 R. BK 1 B 29 Bola Sepak 26 B
14 R.OSIS - - 30 Bola Volley 43 B
15 R.Kopsis 1 B 31 Bola Basket 5 RR
16 WC Kasek 1 B 32 Lapangan OR 2 B
17 WC Guru 6 B 33 Meja Tenis 2 B
WC Siswa Poyektor 1
19
20

9. Prestasi Akademik
Prestasi akademik yang pernah diperoleh siswa Madrasah Aliyah Madrasah
Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta adalah sebagai berikut;

Table 1.14
Prestasi akademik siswa Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta
Jenis
No Nama Siswa Prestasi Tahun Tingkat Ket
Lomba
1. Nurul Dwi Cahya KSM Juara 1 2016 Kab Kimia
2. Lia Aprilia KSM Juara 1 2016 Kab Ekonomi
3. Mery Meriam A KSM Juara 2 2016 Kab Fisika
4. Nurul Fitri KSM Juara 3 2016 Kab Biologi
5. Mery Meriam A EUREKA Juara 1 2016 Kab Fisika
Nanda Alya O UIN
Haya Dlya F Sunan
Gunung
Jati
Bandung
6. Lia Aprilia, YAP UPI Juara 2 2016 Kab Ekonomi
Sarmila Setiawati, Bandung
Nurul Latifah
7. Sarmila Setiawati OSN Juara 1 2017 Kab Ekonomi
8. Sarmila Setiawati KSM Juara 1 2017 Kab Ekonomi
9. Almira Rahmatu KSM Juara 1 2017 Kab Kimia
10. Okina Camelia KSM Juara 2 2017 Kab Matemat
ika
11. Nanda Alya O. KSM Juara 2 2017 Kab Fisika
12. Faoziah Hasanah KSM Juara 2 2017 Kab Biologi
13. Widya An-Nur OSN Juara 3 2018 Kab Kimia

10. Prestasi Non Akademik


Prestasi non akademik yang pernah diperoleh siswa Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta adalah sebagai berikut;

20
21

Tabel 1.15
Prestasi non akademik siswa Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta
No Nama Siswa Jenis Lomba Prestasi Thn Tingkat Ket
1. As’ad Asror Fuad Aksara Sunda Juara 3 2016 Kab Pramuka
Jambore
Ranting
2. Almira Rahmatu Kaligrafi Juara 3 2016 Kab Pramuka
3. Group Perkemahan Juara 3 2016 Kab Pramuka
4. Taufik Aksioma Juara 2 2017 Kab Bulutangkis
5. Reza Renaldi W. Aksioma Juara 3 2017 Kab Tenis Meja
6. Siti Mutmainah Aksioma Juara 3 2017 Kab Singer
7. Almira Rahmatu Aksioma Juara 3 2017 Kab Tenis Meja
8 Siti Mutmainah PASKIBRA 2017 Kab PASKIBRA
KA
9 Riki Setiaji Juara 2 2018 Kab Murotal
10 Arifin Hamzah Gebyar Juara 1 2018 Kab Nasyid
Farisa Apriana Ramadhan
Irma Nurlaela DKR
Elza Mustika Purwakarta
Nurul Fitriah S.
11 Asri Lestri M. Juara 1 2018 Kab Rangking 1

21
1

Bagan 1.1.
Sttruktur Organisasi MA. MADRASAH ADABIYAH ISLAMIYAH Purwakarta

1
1

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH ALIYAH MADRASAH
ADABIYAH ISLAMIYAH (MAI) PURWAKARTA

A. Tujuan Pendidikan Nasional dan Kelembagaan


Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya, Pasal 3 menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi
parameter utama untuk merumuskan Standar Nasinal Pendidikan. Standar Nasinal
Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidika nasional yang
bermutu.
Implikasinya, pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan
(mengembangkan) berbagai potensi yang ada pada manusia dalam konteks
dimensi keberagaman, moralitas, individualitas/personalitas, sosialitas dan
keberbudayaan secara menyeluruh dan terintegrasi. Singkatnya pendidikan
berfungsi memanusiakan manusia.

1
2

B. Visi Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti : perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan telah
memicu madrasah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta memiliki citra moral
yang menggambarkan profil madrasah yang diinginkan di masa datang yang
diwujudkan dalam Visi madrasah sebagai berikut:
“Terwujudnya peserta didik yang tangguh, berakhlakul karimah dan
unggul”.

C. Indikator Visi Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan
ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang
menjangkau masa yang akan datang (Akdon, 2006:94).
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi adalah
pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan
tugas pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain
yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan
baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang
mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah).
Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil
sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu

2
3

diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang.
Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan.
Indikator Visi:
1. Peserta didik: Peserta didik yang akan menjadi corak dan karakter
keislamannya dalam kehidupan peradaban manusia.
2. Tangguh:
a. tangguh dalam memegang keyakinan kalimah “Syahadatain”;
b. tangguh dalam spiritual keagamaan;
c. tangguh dalam memegang prinsip-prinsip ajaran ahlussunnah wal
jama’ah;
d. tangguh dalam ilmu pengetahuan agama dan umum;
e. tangguh dalam kesehatan jasmani dan rohani;
f. tangguh dalam kesejahteraan hidup di dunia.
3. Berakhlakul karimah: melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Unggul dalam bidang agama: mampu menguasai ilmu-ilmu dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupannya dan berprestasi
dalam kegiatan-kegiatan extrakurikuler sesuai dengan bakat dan minatnya.

D. Misi Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita madrasah yang berorientasi ke
depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat. Untuk mewujudkannya, madrasah menentukan langkah-langkah
strategis yang dinyatakan dalam Misi sebagai berikut :
1. Membentuk siswa untuk senantiasa berakhlakul karimah dalam
perilakunya sehari-hari.
2. Meningkatkan mutu pembelajaran untuk menyiapkan siswa agar dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi dan atau mengabdi kepada masyarakat.
3. Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan agama dan umum secara
memadai dan berkesinambungan.
4. Meningkatkan mutu akademis siswa sehingga berprestasi dan berdaya
saing secara global.
5. Membekali siswa dalam kemampuan berbahasa asing, Bahasa Arab dan
Bahasa Inggris.

3
4

6. Membekali siswa dalam kemampuan menggunakan komputer.


7. Membekali siswa dalam kemampuan skill of life sesuai bakat dan
minatnya.
8. Mewujudkan prestasi setiap siswa dalam bidang sains dan teknologi,
sehingga mampu menghadapi kehidupan di era globalisasi.
9. Mengembangkan sistem manajemen yang profesional dan berkualitas
dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

E. Tujuan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta
Tujuan madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan
untuk hidup mandiri serta berguna bagi nusa, bangsa dan agama dan dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal tersebut dapat dilihat antara lain:
1. Madrasah mengimplementasikan Kurikulum Madrasah Aliyah Madrasah
Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta.
2. Melaksanakan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Melaksanakan pengembangan profesionalitas guru melalui
workshop pembelajaran maupun penilaian.
b. Melaksanakan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan.
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepada pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran dan melaksanakan
pengembangan metode pembelajaran melalui workshop inovasi
pembelajaran.

a. Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran melalui


workshop pembelajaran.
b. Melaksanakan pengembangan strategi penilaian melalui workshop
penilaian.
c. Melaksanakan pengembangan bahan ajar/sumber pembelajaran
berbasis IT.
4. Melaksanakan rencana induk pengembangan fasilitas pendidikan.
a. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat
b. Mewujudkan kelas yang berbasis IT.

4
5

c. Mengembangkan perpustakaan berbasis IT.


d. Mewujudkan laboratorium komputer, IPA, dan bahasa yang
representative.
5. Melaksanakan pengembangan atau peningkatan standar kelulusan.
a. Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik di tingkat
propinsi dan nasional.
b. Melaksanakan sistem administrasi kesiswaan berbasis IT.
6. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan manajemen madrasah.
a. Mengadakan kelengkapan administrasi madrasah melalui sistem
administrasi sekolah berbasis IT.
b. Mengadakan team pengembang madrasah
c. Melaksanakan Menejemen Berbasis Sekolah.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
e. Melaksanakan supervisi klinis.
f. Menyusun RKT dan RKAM.
7. Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah.
a. Melaksanakan usaha penggalangan dana dari donator pendidikan.
b. Melaksanakan program subsidi silang dengan memperhatikan
kaum dhu’afa dan siswa berprestasi.
c. Pendayagunaan dana dari orang tua murid dan bantuan pemerintah.
8. Melaksanakan Pengembangan Penilaian.
a. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian.
b. Melaksanakan pengembangan perangkat/ model-model penilaian.
c. Melaksanakan program evaluasi pembelajaran bersama.
d. Melaksanakan bimbingan belajar.
Mengikuti kegiatan lomba akademis, non akademis dan keagamaan baik ditingkat
kabupaten, propinsi, maupun nasional.

5
1

BAB III
MUATAN KURIKULER

A. Kerangka Dasar
Mulai tahun pelajaran 2015/2016 Madrasah Aliyah MAI Purwakarta telah
menerapkan Kurikulum 2013 dimulai dari jenjang paling rendah, yaitu kelas 10.
Adapun yang mendasari penerapan kurikulum 2013 antara lain sebagai berikut.
1 Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak
ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk
pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa
Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik
di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan

1
2

kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang


diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).Dengan filosofi

2
3

ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta


didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama,
seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang
sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
umat manusia.
2 Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia
kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu
dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian
keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam
upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society)
3 Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta
konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya
dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjangpendidikan menengah khususnya SMA/MA. Oleh karena itu
implementasi pendidikan di SMA/MA yang selama ini lebih menekankan pada

3
4

pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada


proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi
mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui
pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4 Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis -6-
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1)
pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5 Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;

4
5

c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang
dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Diubah lagi yang kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015. Sifat perubahan hanyalah pada pasal-pasal tertentu saja, sehingga
regulasi yang pertama tetap berlaku.
6 Landasan Spiritual
Landasan spiritual madrasah adalah adanya kata-kata bijak dalam agama
Islam tentang keutamaan menuntut ilmu. Oleh karena madrasah berkembang di
lingkungan masyarakat Islam, maka kata-kata bijak tentang keutamaan menuntut
ilmu tersebut menginspirasi para pendiri madrasah. Dalam Al Qur’an Surat Al
Mujaadalah, ayat 11 artinya,” Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Dengan demikian, Kurikulum Madrasah Aliyah MAI Purwakarta
dikembangkan dengan mengacu kepada landasan filosofis, sosiologis,
psikopedagogis, teoritis, yuridis, dan spiritual di atas, sehingga diharapkan dapat
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia yang diwujudkan melalui berbagai aktifitas dan kreatifitas, baik kegiatan
intra maupun ekstrakurikuler.

B. Struktur Kurikulum

5
6

1. Standar Isi
Untuk semua jenjang kelas mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013,
yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok
Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan sebagai berikut.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi pada dimensi sikap untuk lulusan SMA/MA sebagai berikut.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
b. berkarakter, jujur, dan peduli,
c. bertanggungjawab,
d. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Kompetensi pada dimensi pengetahuan untuk lulusan SMA/MA sebagai
berikut. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta
kawasan regional dan internasional.

Istilah pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

6
7

pada SMA/MA dijelaskAN sebagai berikut.


1 Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
2 Konseptual
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan
spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
3 Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait
dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk
menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
4 Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik,
kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Kompetensi pada dimensi keterampilan untuk lulusan SMA/MA sebagai
berikut.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
a. kreatif,
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan

7
8

f. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri. Gradasi untuk dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan memperhatikan:
a. Perkembangan psikologis anak;
b. Lingkup dan kedalaman;
c. Kesinambungan;
d. Fungsi satuan pendidikan; dan
e. Lingkungan.

2. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah MAI Purwakartaterdiri atas mata pelajaran


umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran
peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok
C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, dan mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun
2014 tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab, maka ada penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran
agama dan Bahasa Arab. Sedangkan muatan lokal diisi mata pelajaran Bahasa
Daerah.

8
9

Oleh karena itu struktur kurikulum Madrasah Aliyah MAI Purwakarta adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1.
Mata Pelajaran Umum

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN
MINGGU
KELOMPOK A (WAJIB) Kelas X Kelas XI Kelas XII
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Arab 4 2 2
7. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (WAJIB)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Bahasa Daerah (Muatan Lokal) 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B
35 33 33
perminggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik 12 16 16
Mata pelajaran Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat
Jumlah Jam Tatap Muka 53 53 53

9
10

a. Mata Pelajaran Peminatan


Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.
Tabel 3.2
Mata Pelajaran Peminatan
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas X Kelas Kelas
XI XII
Peminatan Akademik
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
I
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
II
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Alam
1 Sosiologi 3 - -
I
2 Ekonomi 3 4 4
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
1 Kimia 3 4 4
II
2 Sosiologi 3 - -

C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Mata Pelajaran Muatan Nasional

10
11

Kompetensi Inti Kompetensi inti dirancang seiring dengan


meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.
Pada Kurikulum 2013 kompetensi dasar mata pelajaran berfungsi untuk
membentuk Kompetensi Inti. Kedudukan SKL, KI, dan KD mata pelajaran
pada Kurikulum Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta mengikuti Permendikbud 20 Tahun 2013, 67 Tahun 2013 serta
Permendikbud No. 23 Tahun 2016, Peraturan Gubernur No. 69 Tahun 2013
dan KMA Nomor 165 Tahun 2014.
Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran PAI dan PPkn pada ranah
sikap dipecah menjadi sikap religius dan sikap sosial. Pertama, sikap spiritual
yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik
yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan
pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.
Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk
melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata
pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan sebagai
sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata pelajaran tertentu pada
suatu jenjang kelas tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus
dimiliki oleh peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran
harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu,
semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus
berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti yang
akan dicapai dipaparkan berikut.

11
12

Tabel 3.3.
Kompetensi Inti Kelas X, XI dan XII Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang agama yang dianutnya.
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan 2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, perilaku jujur, jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli
(gotong royong, jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro- aktif damai), santun, responsif dan pro- aktif
sebagai bagian dari responsif dan pro- sebagai bagian dari
solusi atas berbagai aktif sebagai bagian solusi atas berbagai
permasalahan dalam dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara berbagai berinteraksi secara
efektif dengan permasalahan dalam efektif dengan
lingkungan sosial dan berinteraksi secara lingkungan sosial dan
alam serta dalam efektif dengan alam serta dalam
menempatkan diri lingkungan sosial menempatkan diri
sebagai cerminan dan alam serta sebagai cerminan
bangsa dalam dalam menempatkan bangsa dalam
pergaulan dunia diri sebagai pergaulan dunia
cerminan bangsa
dalam pergaulan
dunia

12
13

3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,


menerapkan, menerapkan, menerapkan,
menganalisis dan menganalisis dan menganalisis dan
mengevaluasi mengevaluasi mengevaluasi
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, konseptual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif prosedural, dan dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa tahunya tentang ilmu
pengetahuan, ingin tahunya pengetahuan,
teknologi, seni, tentang ilmu teknologi, seni,
budaya, dan humaniora pengetahuan, budaya, dan humaniora
dengan wawasan teknologi, seni, dengan wawasan
kemanusiaan, budaya, dan kemanusiaan,
kebangsaan, humaniora dengan kebangsaan,
kenegaraan, dan wawasan kenegaraan, dan
peradaban terkait kemanusiaan, peradaban terkait
penyebab fenomena kebangsaan, penyebab fenomena
dan kejadian, serta kenegaraan, dan dan kejadian, serta
menerapkan peradaban terkait menerapkan
pengetahuan penyebab fenomena pengetahuan
prosedural pada bidang dan kejadian, serta prosedural pada bidang
kajian yang spesifik menerapkan kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat pengetahuan sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk prosedural pada dan minatnya untuk
memecahkan masalah. bidang kajian yang memecahkan masalah.
spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.

13
14

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,


menyaji, dan mencipta menyaji, dan menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret mencipta dalam dalam ranah konkret
dan ranah abstrak ranah konkret dan dan ranah abstrak
terkait dengan ranah abstrak terkait terkait dengan
pengembangan dari dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri yang dipelajarinya sekolah secara mandiri
serta bertindak secara di sekolah secara serta bertindak secara
efektif dan kreatif, mandiri serta efektif dan kreatif,
mampu menggunakan bertindak secara mampu menggunakan
metode sesuai kaidah efektif dan kreatif, metode sesuai kaidah
keilmuan. mampu keilmuan.
menggunakan
metode sesuai
kaidah keilmuan.

Untuk kelas X, XI dan XII mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum


2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B,
Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang semuanya mengusung ke
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:

Table 3.4.
Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013

No. Kompetensi Inti Deskripsi


1. Sikap Religius Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Sikap Sosial Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas

14
15

berbagai permasalahan dalam berinteraksi


secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Memahami, menerapkan, menganalisis


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
3. Pengetahuan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
4. Keterampilan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang


untuk selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran.
Tahun Pelajaran 2018/2019 Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta sebagai pelaksana Kurikulum 2013 memiliki
kewajiban untuk menyusun dan melaksanakan Kurikulum 2013 yang
diberlakukan bagi kelas X, XI dan XII.

D. Muatan Kurikulum
1. Mutan Lokal

15
16

Berdasarkan hasil analisis keunggulan sosial budaya di lingkungan


madrasah maka jenis muatan lokal yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta seperti terdapat dalam
struktur Kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa Sunda.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Untuk Mata Pelajaran Muatan Lokal tersebut dilaksanakan dalam
pertemuan tatap muka yang diberikan untuk kelas X, XI dan XII.
b. Semua jurusan/program sebanyak 2 jam perminggu, dengan KI
dikembangkan secara mandiri.

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan
kondisi madrasah.
a. Pelayanan BK/BP
Pada umumnya siswa Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta adalah masa remaja yang dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik maupun mental. Sehingga pada masa-masa
ini permasalahan yang mereka alami kompleks, baik masalah dengan dirinya,
berhubungan dengan mental, sikap, minat dan motivasi belajar juga masalah
pergaulan dan masa depan. Dapat dikatakan dengan latar belakang keluarga
menengah ke bawah minat dan motivasi belajar siswa relatif sedang atau
kurang tinggi. Begitu pula dengan minat membaca, sebagian dari mereka di
samping sekolah, memiliki kegiatan membantu keluarga di rumah, sehingga
kesempatan untuk belajar perlu diberikan perhatian dan semangat. Sehingga
bisa dikatakan tingkat keingintahuan terhadap hal-hal baru relatif rendah. Dan
proses belajar siswa benar-benar dilaksanakan di sekolah, sehingga informasi
tentang pengetahuan sebagian besar didapat dari Madrasah. Minat dan
kebiasaan mencari informasi dengan membaca di perpustakaan baik di
sekolah maupun di luar sekolah masih relatif rendah.

16
17

Kelancaran pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling di madrasah


dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu guru BK, Kepala Madrasah dan guru-
guru mata pelajaran, sarana dan prasarana, program kerja dan juga peran serta
siswa di sekolah. Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam
pelayanan Bimbingan Konseling tentunya semua pihak di madrasah ikut
berperan serta dalam menunjang pelaksanaan. Salah satunya adalah siswa.
Bagaimana siswa dapat memanfaatkan dengan baik sebagaimana mestinya.
Siswa sebagai subyek sekaligus obyek dalam Bimbingan Konseling.
Maksudnya adalah bahwa Bimbingan Konseling dilaksanakan untuk siswa
agar dapat membantu siswa dalam proses belajar di madrasah menjadi pribadi
yang matang dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Oleh karenanya
dalam proses BK siswa seharusnya terlibat/ berperan aktif, sehingga BK
dapat berjalan dengan baik. Siswa akan berperan serta dalam proses BK,
ketika siswa mampu memahami dengan baik apa itu BK di sekolah. Dapat
dikatakan persepsi siswa tentang BK akan mempengaruhi pada pelaksanaan
dan pemanfaatannya.
Bidang layanan BK yang dilaksanakan meliputi bidang bimbingan
pribadi, bidang sosial, bidang belajar dan bidang karier.
1) Layanan Bidang Bimbingan Pribadi
Layanan bidang bimbingan pribadi ini dilaksanakan dengan tujuan siswa
dapat memahami tentang hal-hal yang berguna bagi dirinya untuk
kehidupan sekarang dan yang akan datang. Layanan bidang ini
dilaksanakan baik secara perorangan maupun klasikal di kelas secara
insidental.
2) Layanan Bidang Bimbingan Sosial
Layanan bidang bimbingan sosial ini diberikan kepada siswa dengan
tujuan agar siswa dapat memahami diri dan lingkungan sehingga siswa
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Seperti halnya bidang
bimbingan pribadi, bidang sosial ini juga melaksanakan secara klasikal
secara insidental.
3) Layanan Bidang Bimbingan Belajar dan Bidang Karir

17
18

Layanan bidang belajar dilaksanakan agar siswa memperoleh hasil


belajar yang optimal, sedang bidang karier agar siswa memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensinya.
Layanan bidang belajar diberikan pada semua siswa baik kelas X, XI dan
XII secara insidental sedangkan bidang karier diberikan pada siswa kelas
XI dan XII untuk memperoleh gambaran umum tentang dunia karier dan
prosedur lain teknik dalam memasuki dunia kerja.
Sedangkan jenis-jenis layanan kerja BK yang dilaksanakan di Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta sebagai berikut :
1) Layanan Orientasi
Layanan orientasi diberikan kepada siswa khususnya diawal masuk
sekolah, untuk kelas satu, untuk mendapatkan informasi tentang sekolah
dan kegiatannya, baik kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Sehingga siswa dapat mengenal sekolah dan dapat beradaptasi dengan
sekolah sehingga dapat belajar dengan baik.
2) Layanan Informasi
Layanan informasi diberikan agar siswa memahami tentang hal-hal yang
berguna bagi dirinya untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang,
diberikan baik pada kelas X, XI dan XII, misalnya informasi tentang
kesehatan bagi manusia. Layanan informasi dilaksanakan dengan bekerja
sama dengan instansi terkait. Layanan informasi ini dilaksanakan secara
insidental.
3) Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran sebagai bentuk bidang belajar yang membantu
siswa dalam memcahkan masalah-masalah belajar. Misal dengan
informasi tentang cara belajar efektif, cara mengisi waktu ruang, seperti
halnya layanan informasi dan orientasi, layanan pembelajaran
dilaksanakan secara insidental.
4) Layanan Konseling Perseorangan
Layanan konseling perorangan dilaksanakan agar siswa dapat terbantu
memecahkan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini dilaksanakan atas

18
19

dasar sukarela. Guru BK sebelumnya mengidentifikasi beberapa siswa


yang bermasalah, melalui prestasi siswa (kehadiran) kerja sama dengan
guru lain, guru dan wali kelas, raport siswa/ prestasi tertulis dan
selanjutnya ditangani melalui layanan konseling perorangan. Pada
umumnya siswa didatangkan oleh guru BK untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Yang sering dilaksanakan untuk kegiatan ini
adalah siswa yang bermasalah dengan tata tertib peraturan yaitu
kedisiplinan dan kurangnya minat belajar, akan tetapi selain didatangkan
oleh guru BK ada pula sebagian kecil dari siswa yang datang untuk
mengadukan masalah pada guru BK agar dapat terpecahkan masalahnya.
5) Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok adalah usaha bantuan untuk memecahkan
masalah siswa yang dilaksanakan secara kelompok, baik kelompok kecil/
besar dengan memanfaatkan dinamika oeh kelompok, sehingga siswa
dapat belajar memahami diri dan orang lain dalam kelompok sehingga
dapat belajar memberi solusi terhadap masalah orang lain. Untuk layanan
konseling kelompok ini di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta belum dilaksanakan secara efektif.
6) Layanan Penempatan/Penyaluran
Layanan ini dilaksanakan agar siswa dapat ditempatkan dan disalurkan
pada program studi yang tepat sesuai dengan potensinya sampai
memasuki dunia kerja. Akan tetapi di Madrasah Aliyah Madrasah
Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta layanan penempatan/ penyaluran
ini hanya dilaksanakan dalam membantu siswa memilih jenis program
studi.
Adapun beberapa kegiatan pendukung yang dilaksanakan adalah :
1) Kunjungan rumah, secara insidental, terhadap siswa yang
membutuhkan perhatian lebih karena masalah, guru BK
melaksanakan kunjungan rumah pada siswa untuk memperoleh
informasi dan membangun kerja sama dalam menangani
permasalahan yang dihadapi oleh siswa tersebut.

19
20

2) Himpunan data, ini dilaksanakan untuk menghimpun


datadata/ keterangan tentang diri siswa, termasuk bakat dan
minatnya.
3) Alih tangan kasus, terhadap masalah yang dihadapi oleh
siswa, namun guru BK merasa tidak mampu atau bukan wilayahnya.
Maka guru BK menjadikan alih tangan kasus misalnya pada siswa
yang bermasalah dengan belajar, sering kecapaian dan cepat lelah,
dan kurang konsentrasi, setelah diagresi, ada masalah dengan indera
penglihatan, maka alih tangan kasus siswa adalah ke dokter mata,
karena masalah tersebut bukan lagi menjadi wilayah penanganannya.
4) Konferensi kasus, konferensi kasus dilaksanakan oleh guru
BK, siswa dan orang tua serta pihak terkait untuk menyelesaikan
masalah yang ada. Yang pernah dilaksanakan dalam konferensi kasus
dalah terhadap siswa yang nakal, sehingga dikonferensikan untuk
mencari jalan pemecahan yang baik. Adapun pendekatan yang
dipakai dalam kegiatan BK adalah pendekatan konseling perorangan
dan konseling klien terapi yaitu pendekatan terhadap pemusatan
masalah siswa dengan pemberian saran dan nasihat, selanjutnya
siswa yang mengambil keputusan.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta melalui bidang seni, Olah
Raga, Keterampilan, dan Muhadhoroh. Pengembangan diri adalah merupakan
suatu pelajaran yang diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri
bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi
madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan yang dilaksanakan adalah:

20
21

a) Pramuka, yang menjadi ekstrakurikuler wajib bagi kelas X, XI


dan XII
Pembina Pramuka : Apip Muksidin
Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari Rabu Jam 15.30 s.d 17.00
Tempat : MA. MAI Purwakarta
b) Olah Raga
Volley Ball
Pembina : Apip Muksidin
Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari Sabtu Jam 15.30 s.d 17.00
Tempat : Lapangan Volley MA MAI Purwakarta
Futsal
Pembina : Ating Supardi, M.Pd.
Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari Jum’at Jam 14.00 s.d 15.00
Tempat : Lapangan Futsal TURBO
Tenis Meja
Pembina : Ating Supardi, M.Pd.
Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari Jum’at Jam 07.00 s.d 09.00
Tempat : Ruang Olahraga
Bulu tangkis
Pembina : Surahman, S.Pd
Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari Jum’at Jam 07.00 s.d 09.00
Tempat : Lapangan Bulu Tangkis
c) Kesenian Marawis dan Nasyid
Pembina : Riki Andrianto, S.Pd.I.
Waktu Pelaksanaan : Hari Rabu Jam 15.00 s.d 16.00
Tempat : MA. MAI Purwakarta

d) Paskibra
Pembina : Apip Muksidin

21
22

Waktu Pelaksanaan : Hari Kamis Jam 14.00 s.d 16.00


Tempat : Lapangan MA. MAI Purwakarta
e) PMR
Pembina : Apip Muksidin
Waktu Pelaksanaan : Hari Sabtu Jam 15.00 s.d 17.00
Tempat : Lapangan MA. MAI Purwakarta
f) Muhadhoroh
Pembina : Jenal, S.Ag.
Waktu Pelaksanaan : Hari Rabu Jam 14.00 s.d 16.00
Tempat : Ruang Kelas XII. IPA
g) Qiroat
Pembina : Hj. Tati
Waktu Pelaksanaan : Hari Ahad Jam 14.00 s.d 16.00
Tempat : Ruang Kelas XII. IPA
h) Tahfiz
Pembina : Wandi (Alhafiz)
Waktu Pelaksanaan : Hari Rabu dan Ahad Jam 15.30 s.d 17.00
Tempat : Ruang Kelas XII. IPA
i) Sains Club
Club Biologi
Pembina : Drs. Sobhan
Waktu Pelaksanaan : Hari Senin Jam 15.30 s.d 17.00
Tempat : Ruang Laboratorium
Club Kimia
Pembina : Surahman S.Pd
Waktu Pelaksanaan : Hari kamis Jam 15.30 s.d 17.00
Tempat : Ruang Kelas XII. IPA

Club Matematika
Pembina : Drs. Ansor

22
23

Waktu Pelaksanaan : Hari Sabtu 15.30 s.d 17.00


Tempat : Ruang Kelas XI. IPA 1
Club Fisika
Pembina : Hari Abdus Salam, S.Pd
Waktu Pelaksanaan : Hari Sabtu 15.30 s.d 17.00
Tempat : Ruang Kelas X. IPA 1
Club Ekonomi
Pembina : Asep Sudrajat, S.Pd
Waktu Pelaksanaan : Hari Jum’at 14.00 s.d 15.30
Tempat : Ruang Kelas X. IPS
Club Geografi
Pembina : Andry Arifin, S.Pd
Waktu Pelaksanaan : Hari Ahad 14.00 s.d 15.00
Tempat : Ruang Kelas X. IPS

c. Kegiatan Pembiasaan
Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan lingkungan
guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui
kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan terprogram, dan kegiatan
keteladanan. Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan
pembiasaan Tadarus Al-Qur’an One day one ‘ain, membaca Do’a dan Asma
ul-Husna pada jam pertama setiap harinya, Shalat dzuhur berjamaah pada jam
istirahat kedua setiap harinya. Program pembiasaan mencakup kegiatan yang
bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin,
spontan, dan keteladanan.

Tabel 3.5.
Tabel Kegiatan Pembiasan

23
24

Rutin Spontan Keteladanan


Upacara Membiasakan antri Berpakaian rapi
Tadarus Al-Qur’an, Memberi salam Memberikan pujian
Pembacaan Do’a dan
Asma’ul husna
Sholat berjama’ah Membuang sampah Tepat waktu
pada tempatnya
Kunjungan pustaka Musyawarah Hidup sederhana

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di madrasah.


Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah
ditetapkan oleh madrasah. Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat
kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi, psikologis peserta didik
merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

4. Alokasi waktu
Dalam struktur kurikulum MA karena melaksanakan Kurikulum 2013
maka untuk kelas X, XI dan XII alokasi waktu perminngu menjadi 53 jam
belajar, dan untuk Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar adalah 45
menit.
Dengan alokasi waktu yang demikian itu, guru memiliki keleluasaan
waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa
aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta
didik perlu latihan untuk melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki
kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum
terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan
penilaian proses dan hasil belajar.
5. Minggu efektif
Menentukan jumlah minggu efektif setiap Tahun Ajaran baru adalah
sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh guru. Rincian Minggu Efekti
digunakan untuk menghitung berapa jumlah jam tatap muka dalam satu

24
25

semester, rincian minggu efektif dibuat dalan dua kali yakni pada semester
gasal dan juga pada semester genap dalam satu tahun ajaran.
Rincian Minggu Efektif Tahun Ajaran 2018/2019 ini terhitung memiliki
jumlah minggu efektif dalam semeseter gasal sebanyak 17 minggu efektif dan
jumlah minggu efektif dalam semester genap sebanyak 15 minggu efektif.
Cara penghitungan atau cara menentukan berapa banyak jumlah minggu
efektif dalam satu semester adalah dengan menghitung banyaknya jumlah
minggu yang tersedia dalam satu semester Tahun Ajaran 2018/2019 dikurangi
dengan jumlah minggu yang tidak efektif.
Setelah menentukan jumlah banyaknya minggu efektif dalam satu
semester, maka yang anda lakukan selanjutnya adalah mengalikan dengan
jumlah jam tatap muka pada mata pelajaran yang guru ampu, misalnya anda
mengajar Fiqih dan memiliki tatap muka sebanyak 2 Jam Pelajaran,
hitungannya adalah sebagai berikut Jumlah Minggu Efektif x Jumlah Jam
Tatap muka. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) untuk
tahun pelajaran 2018/2019 adalah 32 minggu efektif.

6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata
Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir
yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata
pelajaran di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan minimal di Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta diserahkan kepada
guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada pihak yang terkait.

a. Kelas X Program IPA dan IPS


Kriteria ketuntasan minimal untuk kelas X di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik
dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, maka untuk tahun pelajaran

25
26

2018/2019 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian


kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran. Penetapan KKM
perkompetensi dasar (KD) mata pelajaran ini mempertimbangkan tingkat
kerumitandan kesulitan (kompleksitas) per KD untuk dicapai oleh Peserta
Didik, tingkatkemampuan rata-rata (intake) Peserta Didik madrasah dalam
mencapai KD danketersediaan sumber daya pendukung madrasah (tenaga,
sarana pendidikan). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata
pelajaranuntuk kelas X adalah sebagai berikut :
Table 3.6.
Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X Kurikulum 2013
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran Kelas X
Sikap Pengetahun Keterampilan
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits B 70 B
b. Akidah Akhlak B 70 B
c. Fikih B 70 B
d. Sejarah Kebudayaan Islam B 70 B
2. PPKn B 68 B
3. Bahasa Indonesia B 68 B
4. Bahasa Arab B 68 B
5. Matematika B 68 B
6. Sejarah Indonesia B 68 B
7. Bahasa Inggris B 68 B
Kelompok B (Wajib)
8. Seni Budaya B 70 B
9. Penjasorkes B 70 B
10. Prakarya dan Kewirausahaan B 70 B
11. Bahasa Sunda B 68 B
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu

26
27

Alam
1 Matematika B 70 B
2 Biologi B 70 B
I
3 Fisika B 70 B
4 Kimia B 70 B
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi B 70 B
2 Sejarah B 70 B
II
3 Sosiologi B 70 B
4 Ekonomi B 70 B
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
1 Ekonomi B 65 B
I
2 Geografi B 65 B
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
1 Biologi B 65 B
II
2 Kimia B 65 B

b. Kelas XI Program IPA dan IPS


Kriteria ketuntasan minimal untuk kelas XI di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik
dengan memperhatikan nilai raport di kelas X, maka untuk tahun pelajaran
2018/2019 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian
standarkompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran. Penetapan KKM
perkompetensi dasar (KD) mata pelajaran ini mempertimbangkan tingkat
kerumitan dan kesulitan (kompleksitas) per KD untuk dicapai oleh Peserta
didik, tingkat kemampuan rata-rata (intake) Peserta Didik madrasah dalam
mencapai KD dan ketersediaan sumber daya pendukung madrasah (tenaga,

27
28

sarana pendidikan). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata


pelajaranuntuk kelas XI adalah sebagai berikut :
Table 3.7.
Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XI Kurikulum 2013
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran Kelas X
Sikap Pengetahun Keterampilan
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits B 72 B
b. Akidah Akhlak B 72 B
c. Fikih B 72 B
d. Sejarah Kebudayaan Islam B 72 B
2. PPKn B 70 B
3. Bahasa Indonesia B 70 B
4. Bahasa Arab B 70 B
5. Matematika B 70 B
6. Sejarah Indonesia B 70 B
7. Bahasa Inggris B 70 B
Kelompok B (Wajib)
8. Seni Budaya B 72 B
9. Penjasorkes B 72 B
10. Prakarya dan Kewirausahaan B 72 B
11. Bahasa Sunda B 67 B
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
1 Matematika B 72 B
2 Biologi B 72 B
I
3 Fisika B 72 B
4 Kimia B 72 B
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

28
29

1 Geografi B 72 B
2 Sejarah B 72 B
II
3 Sosiologi B 72 B
4 Ekonomi B 72 B
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
I 1 Ekonomi B 67 B
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Kimia B 67 B

c. Kelas XII Program IPA dan IPS


Kriteria ketuntasan minimal untuk kelas XII di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik
dengan memperhatikan nilai raport di kelas XI, maka untuk tahun pelajaran
2018/2019 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian
kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran. Penetapan KKM
perkompetensi dasar (KD) mata pelajaran ini mempertimbangkan tingkat
kerumitandan kesulitan (kompleksitas) per KD untuk dicapai oleh Peserta
Didik, tingkat kemampuan rata-rata (intake) Peserta Didik madrasah dalam
mencapai KD dan ketersediaan sumber daya pendukung madrasah (tenaga,
sarana pendidikan). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata
pelajaranuntuk kelas XII adalah sebagai berikut :
Table 3.8.
Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XI Kurikulum 2013
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran Kelas X
Sikap Pengetahun Keterampilan
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits B 74 B
b. Akidah Akhlak B 74 B

29
30

c. Fikih B 74 B
d. Sejarah Kebudayaan Islam B 74 B
2. PPKn B 72 B
3. Bahasa Indonesia B 72 B
4. Bahasa Arab B 72 B
5. Matematika B 72 B
6. Sejarah Indonesia B 72 B
7. Bahasa Inggris B 72 B
Kelompok B (Wajib)
8. Seni Budaya B 74 B
9. Penjasorkes B 74 B
10. Prakarya dan Kewirausahaan B 74 B
11. Bahasa Sunda B 69 B
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
1 Matematika B 74 B
2 Biologi B 74 B
I
3 Fisika B 74 B
4 Kimia B 74 B
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi B 74 B
2 Sejarah B 74 B
II
3 Sosiologi B 74 B
4 Ekonomi B 74 B
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam
I 1 Ekonomi B 69 B
Lintas Minat Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Kimia B 69 B

7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

30
31

Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter


genap, dengan pertimbangan seluruh KI/KD yang belum tuntas pada semester
ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum
akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery
learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai
dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti
pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM
dimaksud.

a. Kriteria Kenaikan kelas


1) Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 75%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan
ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3) Khusus untuk Kelas X, peserta didik harus mencapai KKM untuk
Kompetensi Sikap Religius dan Sikap Sosial, Pengetahuan, dan
Keterampilan sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
a) Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak
melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau
non fisik.
b) Tidak terlibat tindak kriminal
4) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:
a. memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas
program studi untuk kelas X dan XI.

31
32

b. memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran


yang bukan ciri khas program studi untuk kelas XI.
c. Peserta Didik dinyatakan tinggal kelas (harus mengulang
di kelas yang sama) apabila :
- Peserta didik tidak mencapai KKM lebih dari 4 (empat)
mata pelajaran sampai batas akhir tahun pelajaran.
- Karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan
fisik, emosi, atau mental sehingga tidak mungkin berhasil
dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
d. Apabila nilai akhir pada salah satu semester ada yang
belum mencapai KKM, maka penentuan naik kelas atau tinggal
kelas diambil dari rata-rata nilai semestergasal dan genap.

b. Kriteria Kelulusan
Untuk tahun pelajaran 2018/2019 kelas XII telah menggunakan
Kurikulum 2013, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pasal 19 peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan setelah :
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan
setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus ujian satuan/program pendidikan.
2) Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
Kelompok mata pelajaran agama islam dan akhlak mulia:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Kerajinan melaksanakan ibadah;

32
33

(2) Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan;


(3) Jujur dalam perkataan dan perbuatan;
(4) Mematuhi aturan sekolah;
(5) Hormat terhadap pendidik;
(6) Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di
tempat lain

Kelompok mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan dan kepribadian:


80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Menunjukkan kemauan belajar ;
(2) Ulet tidak mudah menyerah ;
(3) Mematuhi aturan sosial ;
(4) Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif ;
(5) Berani bertanya dan menyampaikan pendapat ;
(6) Kerjasama dengan teman dalam hal yang positif ;
(7) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler satuan pendidikan.
Kelompok mata pelajaran estetika:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Apreasiasi Seni :
a. Seni Suara
b. Seni Lukis
c. Seni Rupa
(2) Kreasi Seni :
(a) Seni Suara
(b) Seni Lukis
(c) Seni Rupa

33
34

b) Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan:
80 - 100 = Sangat Baik (SB)
70 - 79 = Baik (B)
60 - 69 = Cukup (C)
< 60 = Kurang (D)
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
(1) Aktifitas dalam kegiatan Olah raga di satuan pendidikan;
(2) Kebiasaan hidup sehat dan bersih
(3) Tidak merokok
(4) Tidak menggunakan Narkoba
(5) Disiplin waktu
(6) Keterampilan melakukan gerak olah raga
2) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Apabila Nilai Ujian Sekolah (US) paling rendah sama dengan
KKM semester 6 (enam) untuk masing-masing mata pelajaran;
b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang
diujikan paling rendah sama dengan rata-rata KKM semester 1
sampai dengan 6.
3) Mengikuti Ujian Nasional.
Hasil UN digunakan sebagai dasar untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau Satuan Pendidikan;
b. pertimbangan seleksi masuk Jenjang Pendidikan berikutnya; dan
c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada Satuan Pendidikan
dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
8. Peminatan
Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, dan IPS
dilakukan mulai awal semester 1 (satu) kelas X. Pelaksanaan KBM sesuai
program jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) kelas X.

a. Kriteria Peminatan Program

34
35

Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan


potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan
hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan
nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan
melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang
bersangkutan.
b. Potensi dan Minat Peserta Didik
Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan
melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan
untuk mendeteksi potensi, minat, dan bakat.
c. Peminatan
Sesuai dengan pedoman peminatan dalam Kurikulum 2013, Kegiatan
pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik dilaksanakan bersamaan
dengan kegiatan penerimaan siswa baru, rambu-rambu kriteria penetapan
peminatan belajar peserta didik pada Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1) Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains
sebagai pilihan pertama.
b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN ≥ 55,00
c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang
relevan dengan bidang Matematika dan Sains.
d) Memiliki data perhatian orang tua.
e) Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP/MTs. pada peminatan
Matematika dan Sains (kalau ada).
f) Data deteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan
yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta.
2) Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan
pertama

35
36

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 50,00
c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan
bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial.
d) Memiliki data perhatian orang tua.
e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan
Sosial (kalau ada)
f) Data deteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan
yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh madrasah
merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik
melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh mata pelajaran
yang bersangkutan. Di samping itu, pendidikan kecakapan hidup diberikan
melalui kegiatan pengembangan diri yang telah disebutkan di atas. Salah satu
pendidikan kecakapan hidup yang saat ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta Purwakarta adalah PPM
(Pekan Pengabdian pada Masyarakat) dan kegiatan tersebut dilaksanakan
pada jenjang tahap kelas XII sebagai syarat dari kelulusan siswa dalam
menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta. PPM (Pekan Pengabdian pada Masyarakat) dilaksanakan
selama 2 (dua) minggu yang kepada visi dan misi Madrasah Aliyah Madrasah
Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional membagi life


skills menjadi empat jenis, yaitu:
1. Kecakapan personal (personal skills), yang meliputi kecakapan
mengenal diri (self awwarness) dan kecakapan berpikir rasional (rational
skills). Kecakapan mengenal diri, pada dasarnya merupakan penghayatan
diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan

36
37

warga negara., serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan


yang dimiliki, sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam
meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan lingkungannya.

2. Kecakapan sosial (social skills); Kecakapan sosial atau kecakapan


antar personal (interpesonal skills) mencakup; kecakapan komunikasi
dengan empati, dan kecakapan bekerja sama. Empati sikap penuh
pengertian dan seni komunikasi dua arah, perlu ditekankan karena yang
dimaksud berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan melainkan
isi dan sampainya pesan disertai dengan kesan baik yang akan
menumbuhkan hubungan harmonis.

3. Kecakapan akademik (academic skills). Kecakapan akademik


(academic skills) yang seringkali juga disebut kemampuan berpikir ilmiah
pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional
masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada
kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan.

4. Kecakapan vokasional (vocational skills) seringkali disebut


dengan “kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan, dengan
bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Di dalam
kehidupan nyata, antara general life skills (GLS) dan sfecifik skills (SLS)
yaitu antara kecakapan mengenal diri, kecakapan berpkir rasional,
kecakapan sosial, dan kecakapan akademik serta kecakapan vokasional
tidak berfungsi
Undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003, menyatakan pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.

37
38

Selanjutnya dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai ciri khas
Islam, menduduki peran penting dalam proses pembentukan kepribadian
anak didik sesuai dengan undang-undang di atas. Pendidikan di madrasah
diharapkan memiliki dua kemampuan sekaligus, yaitu tidak hanya memiliki
pengetahuan umum (IPTEK) tetapi juga memiliki kepribadian dan komitmen
yang tinggi terhadap agamanya (IMTAQ).
Madrasah diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang siap
dan mampu berkompetisi dengan situasi lokal maupun global melalui
pendidikan. Madrasah mempunyai peran yang sangat penting sebagai agen
dalam perubahan sosial (agent of social change). Melalui pendidikan di
madrasah akan diperoleh konservasi nilai-nilai dan kultur yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat.
Keberhasilan sistem pendidikan di madrasah dapat dilihat dari
kemampuan lulusannya (out put) menggunakan hasil pendidikan untuk hidup.
Oleh karena itu, sistem pendidikan yang bermutu seyogyanya mampu
memberikan bekal bagi lulusannya untuk menghadapi kehidupan atau
memberikan life skills pada peserta didik.
Pendidikan di madrasah sudah selayaknya diorientasikan pada
penanaman nilai-nilai life skill atau kecakapan untuk hidup yang menunjang
sistem pendidikan sudah terselenggara yang dapat memberikan kesempatan
kepada setiap peserta didik untuk memperoleh bekal keterampilan atau
keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya.

38
39

Madrasah berperan besar dalam memproduksi lulusan yang mampu


membuka peluang pekerjaan dengan membekali peserta didiknya dengan
nilai-nilai semangat yang tinggi, kerja keras, pantang menyerah, mandiri,
kreatif, dan inovatif.
Madrasah sebagai penyelenggara pendidikan sebaiknya mengemas
segala segi kegiatan pendidikan yang berorientasi pada kesiapan peserta
didik agar mampu menghadapi dunia global dengan segala tantangan dan
dapat mencapai kesuksesan di masa depan dengan menitikberatkan
pendikan kecakapan untuk hidup (life skills). Pada akhirnya, diharapkan
pendidikan benar-benar dapat meningkatkan taraf hidup dan martabat peserta
didik di masyarakat.
Berangkat dari pernyataan tersebut di atas maka Pendidikan kecakapan
hidup yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta mengarah kepada pendidikan kecakapan Sosial, dengan
lebih mengedepankan pembekalan kecakapan hidup agar lebih fokus
mengembangkan akademik skill dengan terus memantapkan general life skill
serta mengembangkan secara terbatas vocational skill atau kecakapan
kejuruan, karena sudah mengarah pada bidang pekerjaan tetentu yang ada di
masyarakat.

10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global
dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain kedalam Kurikulum sekolah yang
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat
dimanfaatkan untuk persaingan global.
a. Keunggulan Lokal
Pendidikan yang memamfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya
saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik. Melalui analisi potensi dan
kebutuhan daerah, serta analisis potensi sekolah yang meliputi Sumber Daya

39
40

Manusia dan Sarana Prasarana, dan secara tata letak Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta berdekatan dengan aktifitas
warga yang berpusat pada kegiatan usaha pasar tradisional, maka Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta menetapkan
kegiatan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sebagai keunggulan
lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal ini diberikan dalam bentuk karya
nyata peserta didik. Prinsip umum implementasi kecakapan hidup
implementasi pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum”
yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada
materi pesannya.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam
kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan local dan global.
Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta berupa mata
pelajaran kepesantrenan yaitu mata pelajaran Nahwu, shorof, muhadatsah,
ushul fiqih, insya, tauhid dan Mahfudat serta muhadhoroh bahasa Arab,
peserta didik diberikan sertifikat/ijazah bagi yang lulus dan tuntas dalam
materi tersebut.
b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Global.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan
hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dirancang melalui penggunaan variasi metode
mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar

40
41

sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan masing-


masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan
memecahkan persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik.
Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik
lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang
terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan
peserta didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat,
mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan
fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah
ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik
diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang
satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan
akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai
potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi
didepan kelas. Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan
peserta didik dalam menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang
berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari
kegiatan ini,peserta didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan
tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan
menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola emosi, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan
berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang,
tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan
menghargai adanya perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaa penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang
diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan
pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).

41
42

Selain melalui penggunaan variasi metode mengajar Kurikulum


keunggulan berbasis global yang dikembangkan di Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta adalah kemampuan
berbahasa Inggris/Arab dan penguasaan Teknologi Informasi serta Sains
Club. Bentuk pembinaan keunggulan berbasis global berupa:
1. Kegiatan English Club yang dilaksanakan setiap hari Selasa
2. Kegiatan Arabic Club yang dilaksanakan setiap hari Senin
3. Kegiatan perakitan computer
4. Kegiatan pembuatan Website Offline
5. Kegiatan Sains Club (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi,
Geografi dan Ekonomi) untuk menunjang peserta didik dalam
perlombaan-perlombaan baik berupa OSN ataupun KSM.

11. Pendidikan Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku
seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Ciri-
ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya
diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa
kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6) keorisinalan.
Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang
harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak
kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman
usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah
seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara
riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian
untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan

42
43

ide dan meramu sumber daya.


Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara
utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan
ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di
sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah,
guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai
suatu komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam
kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang
dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan
di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
a. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata
Pelajaran
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam
proses pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke
dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya
nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses
pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua
mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan
peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan
dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah
ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah
pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui
metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada
semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar

43
44

muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan


nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrasi nilai-nilai
kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan
menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai
kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang
terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi
RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah
pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-
nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan
yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan
pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat dilakukan
melalui langkah-langkah berikut:
 Mengkaji KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan
sudah tercakup didalamnya.
 Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di
dalam KD kedalam silabus.
 Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi
nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.
 Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-
nilai kewirausahaan ke dalam RPP.

b. Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan


Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang

44
45

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra


kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta
tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri
sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan
sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang
memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui
kegiatan mandiri dan atau kelompok.
c. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter
wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial,
kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan
kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta
didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan
kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan
sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan
pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan
terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara
khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh
pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah yang diikuti oleh semua peserta
didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan

45
46

pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian kedalam


kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya
peserta didik, dll).

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar

46
47

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem
paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur Kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan untuk
Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta berlangsung
selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan
pendidikan adalah Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk
SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 49 s.d. 53 jam pembelajaran.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan
pendidikan adalah sebagaimana tertera pada Tabel berikut.

Tabel 4.1.
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan
Pendidikan
Satuan Kls Satu Jumlah Minggu Waktu Jumlah jam

47
48

jam
jam
pemb. Efektif
Pendidik pemb. pembelajaran per tahun
tatap per tahun
an Per per tahun (@60 menit)
muka ajaran
minggu
(menit)

1300 jam
X, XI
pembelajaran
MA dan 45 53 32 1391,25
83475
XII
Menit

Perubahan beban belajar dari struktur Kurikulum 2006


ke Kurikulum 2013 menyebabkan beberapa guru tidak dapat
memenuhi tatap muka minimal 24 jam per minggu. Sehingga
berpotensi diputus tunjangan sertifikasinya.
Untuk mengantisipasi hal demikian, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Ekuivalensi Kegiatan Pembelajaran/Pembimbingan Bagi Guru
Yang Bertugas Pada SMP/MI SMA/MA/SMK/MAK yang melaksanakan
Kurikulum 2013.

Tabel 4.2.

Ekuivalensi Tatap Muka Guru Untuk Mencapai Minimal 24 Jam Per


Minggu

48
49

Jumlah
Ekuivalen
Kegiatan/
si Beban
No Kegiatan Tugas Kelas/ Bukti Fisik
Kerja Per
Kelompok/
Minggu
Orang
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Menjadi Pengelolaan kelas Satu kelas 6 jam Surat Tugas
Wali Kelas per tahun pelajaran sebagai wali
Berinteraksi kelas dari
dengan orang tua/ Kepala
peserta didik Sekolah

Penyelenggaraan Program dan


administrasi kelas jadwal
kegiatan yang
Penyusunan dan ditandatangani
laporan kemajuan oleh Kepala
belajar peserta Sekolah
didik
Laporan hasil
Pembuatan catatan kegiatan wali
khusus tentang kelas
peserta didik

Pencatatan mutasi
peserta didik

Pengisian dan
pembagian buku
laporan penilaian
hasil belajar

Dan lain-lain tugas

49
50

kewali kelasan
2 Membina Menyusun program Pengurus 12 jam Surat Tugas
OSIS pembinaan OSIS OSIS pelajaran sebagai
Pembina OSIS
Mengkoordinasika dari Kepala
n kegiatan upacara Sekolah
rutin dan hari besar
nasional Program dan
jadwal
Penyelenggaraan kegiatan yang
latihan ditanda tangani
kepemimpinan oleh Kepala
dasar bagi peserta Sekolah
didik
Laporan hasil
Mengkoordinasika kegiatan
n berbagai kegiatan pembinaan
ekstrakurikuler dan OSIS
class meeting

Kegiatan lainnya
yang berkaitan
dengan pembinaan
OSIS
3 Menjadi Meningkatkan Satu kali 1 jam Surat Tugas
Guru Piket pelaksanaan dalam se pelajaran Per Semester
keamanan, minggu sebagai guru
kebersihan, piket dari
ketertiban, Kepala
keindahan, Sekolah
kekeluargaan,
kerindangan, Jadwal piket
kesehatan, yang ditanda
keteladanan dan tangani oleh

50
51

keterbukaan (9K) Kepala


Sekolah
Mengadakan
pendataan dan Laporan hasil
mengisi buku piket piket per tugas

Menjadi guru
pengganti di kelas
kosong

Mencatat warga
sekolah yang tidak
disiplin
Melaporkan kasus-
kasus yang bersifat
khusus kepada
kepala sekolah

Melakukan
kegiatan lainnya
yang terkait guru
piket
4 Membina Menyusun program Satu paket 6 jam Surat Tugas
kegiatan pembinaan per tahun pelajaran sebagai
ekstrakuriku ekstrakurikuler Pembina
ler, seperti tertentu ekstrakurikuler
OSN, tertentu dari
Keagamaan, Melaksanakan Kepala
Prmauka, pembinaan Sekolah
Olahraga, kegiatan
Kesenian , ekstrakurikuler Program dan
UKS, PMR, tertentu jadwal
Pencinta kegiatan yang
Alam, dan Melaporkan ditanda tangnai

51
52

KIR pelaksanaan oleh Kepala


kegiatan Sekolah
ekstrakurikuler
tertentu Laporan hasil
kegiatan
pembinaan
ekstrakurikuler
tertentu
5 Menjadi Menagajar peserta Sesuai jam Sesuai SK mengajar
Tutor Paket didik Paket A, pelajaran dengan sebagai tutor
A, Paket B, Paket B, dan Paket per minggu alokasi
Paket C, C di PKBM/ SKB jam Jadwal
Paket C pelajaran kegiatan yang
Kejuruan, per ditandatangani
atau minggu, oleh Kepala
Program maksimal PKBM/ SKB
Pendidikan 6 jam
Kesetaraan pelajaran Laporan
pelaksanaan
tugas sebagai
tutor

B. Beban Belajar Tambahan


Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
terdiri dari:

52
53

a. Di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta pengaturan jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada
sistem paket sebagaimana tertera dalam struktur Kurikulum. Pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat di lakukan secara fleksibel
dengan jumlah jam belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan
untuk menambah maksimum 4 jam pelajaran setiap minggu secara
keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompentensi
untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di
dalam struktur Kurikulum yang tercantum dalam standar isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan berstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam sistem paket untuk madrasah aliyah adalah antara
0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka 2 x 45 menit maka tugas
mandirinya tidak lebih dari 60 persen x 90 menit. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompentensi.
c. Alokasi waktu untuk praktek,dua jam kegiatan praktek di madrasah
setara dengan 1 jam tatap muka. Empat jam praktek di luar madarasah
setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktek di Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta misalnya, pada
kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama dua jam
pelajaran setara dengan satu jam pelajaran merupakan tatap muka, sesuai
yang berlaku struktur Kurikulum madrasah aliyah.

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

53
54

Kalender pendidikan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah


(MAI) Purwakarta . mengacu kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dengan beberapa perubahan
yang disesuaikan dengan kegiatan khusus di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif
fakultatif dan hari libur.Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun
oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.Pengaturan waktu
belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan
dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga)
hari untuk melaksanakan Masa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yaitu mulai
tanggal 16 s.d 18 Juli 2018 kemudian dilanjutkan dengan Perkemahan Penerimaan
Tamu Ambalan (PPTA) kelas X tanggal 19 s.d 21 Juli 2018 . Sedangkan
permulaan tahun pembelajaran efektif untuk semua kelas dimulai pada hari Senin
tanggal 23 Juli 2017.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu
pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 5.1.
Waktu Pembelajaran
HARI WAKTU BELAJAR

54
55

Senin 07.00 – 16.10


Selasa 07.00 – 16.10
Rabu 07.00 – 14.40
Kamis 07.00 – 14.40
Sabtu 07.00 – 16.10
Minggu 07.00 – 16.10

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif


belajar sebagai berikut:
Tabel 5.2.
Waktu Pembelajaran Efektif
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efekti
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2018 4 1 pelaksanaan MATSAMA, Libur
Setelah Idul Fitri 1438 H
Agustus 2018 5 5
September 2018 4 2 PTS Ganjil TP 2018/2019
Oktober 2018 5 5
November 2018 4 4
Penilaian Akhir Semester, Pengisian
Desember 2018 4 0
LHB dan Libur Akhir Semester
Januari 2019 5 5 Libur Akhir Semester Ganjil
Pebruari 2019 4 4
PTS Genap TP. 2018/2019,
Maret 2019 4 2
Perkiraan UAMBN dan UM MA
April 2019 4 2 Perkiraan Ujian Nasional MA
Libur Awal Puasa dan Penilaian
Mei 2019 5 2
Akhir Tahun
Penilaian Akhir Tahun, Pengisian
LHB dan Libur Akhir Tahun dan
Juni 2019 4 0
Libur Sebelum Idul Fitri dan Libur
Idul Fitri 1438 H
Jumlah 53 32

C. Pengaturan Waktu Libur

55
56

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh Madrasah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak
untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.
3. Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat
antara lain:
 Tahun Baru
 Idul Fitri dan Cuti Bersama
 Idul Adha
 Tahun Baru Imlek
 Tahun Baru Hijriah
 Hari Raya Nyepi
 Maulid Nabi Muhammad SAW
 Tahun Baru Imlek
 Wafat Isa Al masih
 Hari Raya Waisak
 Kenaikan Isa Al Masih
 Hari Kemerdekaan RI
 Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
 Hari Raya Natal dan Cuti Bersama
 Hari Buruh Sedunia
 Hari Lahirnya Pancasila
D. Rencana Kegiatan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah
(MAI) Purwakarta

56
57

Rencana kegiatan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)


Purwakarta tahun pelajaran 2018/2019 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.3.
Rencana Kegiatan MA MAI Purwakarta
Tahun Pelajaran 2018/2019
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET
1 Raker Pengembangan Kurikulum KTSP 10 – 12 Juli 2018
MA MAI Purwakarta TP 2018/2019
2 Libur akhir tahun pelajaran, PPDB dan 01 – 15 Juli 2018
Libur Ramadhan sebelum tanggal 1
Syawal 1439 H
3 Seleksi Calon Siswa Baru Gelombang I 1 Februari-30 Maret
2018
4 Seleksi Calon Siswa Baru Gelombang II 01 – 24 Mei 2018
5 Rapat koordinasi orang tua peserta didik 30 Juni 2018
baru
6 Rapat Pembagian Tugas 21 Juli 2018
7 Seleksi Calon Siswa Baru Gelombang III 25 Mei – 10 Juni 2018
8 Pengumuman Hasil Seleksi PPDB 30 Juni 2018
2018/2019
9 Kegiatan Pengenalan Madrasah/MOPDB 16 – 18 Juli 2017
10 Perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan 19 – 21 Juli 2018
(PPTA) X Baru
11 Permulaaan Tahun Pelajaran 2018/2019 16 Juli 2018
12 Rapat Kerja Penyusunan RKAM 30 - 31 Juli 2018
13 Rapat koordinasi Kamad, Wakamad 28 Juli 2018
Kesiswaan, dan Pembina Ekstrakurikuler,
14 Rapat koordinasi Wakamad, BP/BK, Wali 4 Agustus 2018 Pembuata
kelas, dan TU dalam penyusunan Program n Program
Tahunan
15 Peringatan Kemerdekaan RI ke-71 17 Agustus 2018
(Perlombaan)
16 Hari Raya Idul Adha 1439 H 22 Agustus 2018
17 Tahun Baru Hijriyah ( 1 Muharam 1440 H) 11 September 2018 Pawai
Perlombaan
18 Penilaian Tengah Semester (PTS) Gasal 17 - 27 September 2018

57
58

TP. 2018/2019
19 Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018
20 Rapat Koordinasi & Evaluasi Pendidik dan 27 Oktober 2018 Triwulan
tenaga kependidikan
21 Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018
22 Supervisi, Monitoring dan Evaluasi 05 – 16 Nopember 2018 Semester
Ganjil
Tahun
Pelajaran
218/2019
23 Rapat koordinasi orang tua peserta didik 25 November 2018 Rencana
kelas XII Bimbel
dan Ujian
N JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET
O.
24 Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2018
25 Pelaksanaan LDKS, Pembentukan dan 23 – 25 November 2018
Sidang Umum MPK
26 Kampanye Calon Ketua dan Wakil OSIS 25 November 2018
2018/2019
27 Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS 27 November 2018
2018/2019
28 Rapat orang tua peserta didik kelas X, dan 25 November 2018 Semester
XI ( PAS)
29 Rapat koordinasi Pendidik dan Tenaga 1 Desember 2018 Rencana
Kependidikan Bimbel
30 Penilaian Akhir Semester Ganjil TP. 28 November s.d
2018/2019 08 Desember 2018
31 Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H 20 November 2018
32 Classmeeting dan pengolahan nilai LHB 10 – 13 Desember 2018
33 Remedial/Pengayaan 10 – 13 Desember 2018
34 Penyerahan buku LHB peserta didik 15 Desember 2018
35 Hari Raya Natal dan Cuti Bersama 24 – 25 Desember 2018
36 Libur akhir semester ganjil Tahun 16 – 31 Desember 2018
Pelajaran 2018/2019
37 Tahun Baru Masehi 2019 01 Januari 2019
38 Hari Pertama masuk semester genap TP. 02 Januari 2019
2018/2019

58
59

39 Upacara Hari Amal Bakti Kementerian 03 Januari 2019


Agama RI
40 Rapat Koordinasi PPDB TP. 2019/2020 9 Februari 2019
41 Rapat koordinasi dan evaluasi tim 7 Februari 2019
pengembang
42 Supervisi, monitoring dan evaluasi 11 – 21 Februari 2019
semester genap
43 Masa bimbingan belajar peserta didik kelas 07 Januari-14 Maret
XII 2019
44 Tahun Baru Imlek 2570 5 Februari 2019
45 Pelaksanaan Ujian Praktek Kelas XII 02 – 11 Maret 2019
46 Pelaksanaan Ujian Mulok Kelas XII 13 – 15 Maret 2019
47 Hari raya nyepi 7 Maret 2019
48 Rapat koordinasi dan evaluasi (kiat sukses 14 Maret 2019
UN)
49 Penilaian Tengah Semester genap kelas X 13 – 21 April 2018
dan XI
50 Wafat Isa Al Masih 16 Maret 2019
51 Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar 18 – 23 Maret 2019
Nasional (USBN)
52 Pelaksanaan UAMBN-BK 25 – 30 Maret 2019
53 Pelaksanaan Ujian Nasional Kelas XII 08 – 11 April 2019
54 Peringatan Isro Mi’raj Nabi Muhammad 3 April 2019
SAW 1439 H
55 Pembukaan Praktek Pengabdian 12 April 2019
Masyarakat (PPM)
56 Pelaksanaan PPM (Syarat Kelulusan Siswa 13 – 27 April 2019
Kelas XII)
57 Rapat kelulusan kelas XII 02 Mei 2019
58 Hari buruh internasional 01 Mei 2019
59 Peringatan Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2019
60 Perpisahan Kelas XII MA MAI Purwakarta 01 Mei 2019
Tahun 2019
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET
61 Perkiraan Libur Awal Ramadhan 6 – 8 Mei 2019
62 Hari raya waisak 2564 19 Mei 2019
63 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2019

59
60

64 Penilaian Akhir Tahun (PAT) TP. 14 – 26 Mei 2019


2018/2019
65 Remedial/Pengayaan 27 – 30 Mei 2019
66 Hari Lahir Pancasila 01 Juni 2019
67 Pesantren kilat bulan ramadhan 1439 H 27 – 28 Juni 2019
68 Classmeeting dan pengolahan nilai LHB 17 – 20 Juni 2019
69 Rapat kenaikan kelas 17 Juni 2019
70 Penyerahan LHB Peserta Didik Tahun 22 Juni 2019
Pelajaran 2018/2019
71 Libur idul fitri sebelum dan sesudah 02 – 16 Juni 2019
tanggal 1 syawal
72 Hari Raya Idul Fitri 1-2 Syawal 1440 H 10 – 11 Juni 2019
73 Libur akhir tahun pelajaran 2018/2019 dan 23 – 14 Juli 2019
PPDB
74 PPDB 2019/2020 01 – 13 Juli 2019
75 Libur semester genap tahun pelajaran 02 – 14 Juli 2019
2018/2019
76 Permulaaan Tahun Pelajaran 2018/2019 15 Juli 2019
77 Kegiatan Pengenalan Madrasah/MOPDB 15 – 17 Juli 2019
78 Perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan 18 – 20 Juli 2019
(PPTA) Kelas X Baru
79 Seleksi Calon Siswa Baru Gelombang I 01 Februari s.d 30
Maret 2019
80 Seleksi Calon Siswa Baru Gelombang II 01 – 24 Mei 2019
81 Rapat koordinasi orang tua peserta didik 30 Juni 2019
baru
82 Rapat Pembagian Tugas 21 Juli 2019
83 Seleksi Calon Siswa Baru Gelombang III 25 Mei – 10 Juni 2019

84 Pengumuman Hasil Seleksi PPDB 30 Juni 2019


2019/2020
85 Raker Pengembangan Kurikulum KTSP 09 – 11 Juli 2019
MA MAI Purwakarta TP 2019/2020

E. Pengembangan Silabus dan RPP


1. Pengembangan silabus di Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta tahun pelajaran 2018/2019 merupakan

60
61

pengembangan dan revisi dari silabus tahun yang lalu melalui penugasan
yang diselenggarakan pada bulan Juli 2018.
2. Silabus setiap mata pelajaran disusun berdasarkan kalender
Pendidikan satuan Pendidikan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta, yakni 17 minggu efektif di semester 1 dan
15 minggu efektif di semester 2.
3. Implementasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
berdasarkan pada struktur Kurikulum yang tersedia di Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016 tentang standar isi.
4. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran di dalam
silabus, disesuaikan dengan standar kompetensi dasar tiap mata pelajaran
berdasarkan alokasi waktu yang tersedia, berdasarkan struktur Kurikulum
dan kebutuhan Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI)
Purwakarta .
5. Cara Pengembangan Silabus Madrasah Aliyah Madrasah Adabiyah
Islamiyah (MAI) Purwakarta memfasilitasi para guru dalam
mengembangkan silabus melalui:
a. In house Training, bersama pengawas madrasah dan Kepala Seksi
Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kantor Kabupaten
Purwakarta;
b. Memberdayakan kelompok guru mata pelajaran (MGMP);
c. Mendatangkan Nara Sumber dari luar;
d. Penugasan penyusunan ditindak lanjuti dengan pembahasan dalam
kelompok maupun pleno;
e. Pengesahan oleh Kepala Madrasah;
f. Validasi ke Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag
Prov. Jawa Barat.
6. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
a. Mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa terhadap:
1) Karakteristik Mata pelajaran;
2) Tujuan Mata Pelajaran;
3) Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

61
62

4) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)


5) Silabus setiap mata pelajaran.
b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar, harus memberi pengalaman belajar kepada peserta
didik yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan umber
belajar. Pengalaman belajar yang diberikan dapat melalui pendekatan
pembelajaran bervariasi, dan berpusat pada peserta didik, serta memuat
kecakapan hidup yang perlu dilatihkan pada peserta didik serta nilai-
nilai karakter bangsa. Proses pembelajaran dirancang dengan
menggunakan pendekatan saintifik dengan mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, serta materi pelajaran yang faktual,
konseptual, dan prosedural.
c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Perumusan indikator pencapaian kompetensi mengacu kepada
hasil analisis materi dan potensi peserta didik agar dicapai perubahan
perilaku dan dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan
dan nilai-nilai karakter bangsa.
d. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk dan
penilaian diri. Lembaga Pendidikan dituntut untuk melaksanakan
penilaian autentik yang berarti penilaian asli dari awal, sepanjang
proses pembelajaran, dan nilai hasil belajar yang mencakup domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan karakteristik
Kompetensi Dasar yang diajarkan.
Sistem penilaian berbentuk penilaian berkelanjutan, artinya
semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan, ketercapaian kompetensi yang telah dicapai dan yang

62
63

belum tercapai.Untuk kompetensi yang belum tecapai diadakan


remedial baik individu maupun kelompok yang dilaksanakan sebelum
melanjutkan ke materi/KI/KD berikutnya.
e. Pengembangan Silabus dan RPP Berkelanjutan
1) Melakukan evaluasi dan revisi terhadap Kurikulum
madrasah minimal setiap akhir semester;
2) Mengadakan IHT tentang Kurikulum 2013, pendalaman
silabus dan penyusunan RPP untuk mata pelajaran PAI dan
Bahasa Arab.
3) Mengikut sertakan tenaga pendidik Madrasah Aliyah
Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta dalam
berbagai pelatihan, baik di sekolah, tingkat Kabupaten,
Provinsi, maupun tingkat nasional.

BAB VI
PENUTUP

Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah


Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta Tahun Pelajaran 2018/2019
telah selesai Kami laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami
rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Madrasah

63
64

Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta dan di Indonesia pada


umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan
diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan
membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Semoga dengan
diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi Madrasah dapat membawa
perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum Madrasah
Aliyah Madrasah Adabiyah Islamiyah (MAI) Purwakarta Tahun Pelajaran
2018/2019 telah selesai Kami laksanakan Purwakarta ini, kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a semoga Allah swt.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang
kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya.Amin.

64

Anda mungkin juga menyukai