SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh :
2015730028
2018
ii
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
NIM : 2015730009
Tanda Tangan :
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis, pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 17 Desember 2018
Yang Menyatakan
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing Utama
ABSTRAK
Latar Belakang. Self Direct Learning (SDL) adalah proses belajar yang dilakukan
atas inisiatif individu (mahasiswa itu sendiri) dalam aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani.
Pembelajaran Keterampilan Klinik dengan metode Self Directed Learning dapat
membangun kepercayaan diri pada mahasiswa dan meningkatkan Teknik
Keterampilan Kliniknya.
Tujuan. Untuk mengetahui hubungan antara Kesiapan self direct learning dengan
persepsi mahasiswa terhadap belajar keterampilan klinik pada mahasiswa
kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jakarta Angkatan 2016.
Metode. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif analitik yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel
independen dan variabel dependen dengan menggunakan pendekatan cross-
sectional. Pengambilan data sampel dengan teknik total sampling seluruh
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2016 di kampus Cirendeu dan
Cempaka Putih berjumlah 139 orang. Analisi uji statistik dengan uji korelasi
Gamma (CI = 95% dan α = 5%).
Hasil. Hasil uji statistik korelasi Gamma adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara Kesiapan Self Direct Learning dengan Persepsi mahasiswa terhadap belajar
keterampilan klinik pada mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Angkatan 2016 (p=0,000), arah
kekuatan hubungan kedua variabel positif dan besar kekuatan korelasi hubungan ke
dua variabel sempurna.
Kesimpulan. Dari uji korelasi Gamma didapatkan hasil terdapat hubungan
signifikan antara Kesiapan Self Direct Learning dengan Persepsi mahasiswa
terhadap belajar keterampilan klinik pada mahasiswa kedokteran Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Angkatan 2016.
ABSTRACT
Background. Self Direct Learning (SDL) is a learning process that is carried out
at the initiative of individuals (students themselves) in aspects of planning,
implementation, and assessment of the learning experiences that have been
undertaken. Clinical Skills Learning with the Self Directed Learning method can
build confidence in students and improve their Clinical Skills Techniques.
Objective. To find out the relationship between self direct learning readiness and
students' perceptions of learning clinical skills in medical students of the Faculty of
Medicine and Health, Muhammadiyah Jakarta University 2016 class.
Method. This study is a descriptive quantitative analytic, that is research goals to
reveal correlative relationships between the independent variables and the
dependent variable using a cross-sectional approach. Taking sample data with a
total sampling technique of all Medical Students at the Faculty of Medicine and
Health of Muhammadiyah Jakarta University in 2016 class (139 people) at
Cirendeu and Cempaka Putih. Analysis of statistical tests with Gamma correlation
test (CI = 95% and α = 5%).
Results. The results of the Gamma correlation statistical test is that there is a
significant relationship between Self Direct Learning Readiness and Student
Perception of learning clinical skills in medical students of the Faculty of Medicine
and Health of Muhammadiyah University Jakarta 2016 class (p = 0,000), the
strength of the relationship between the two variables is positive and the correlation
strength of two variables is perfect.
Conclusion. From the Gamma correlation test, it was found that there was a
significant relationship between Self Direct Learning Readiness and Student
Perceptions of learning clinical skills in medical students of the Faculty of Medicine
and Health, Muhammadiyah Jakarta University, 2016 class.
Keywords. Self Direct Learning Readiness, learning clinical skill
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 2015730028
TIM PENGUJI
Cap Institusi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta
salam saya curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan skripsi sebagai tugas akhir
dengan judul “Hubungan antara Kesiapan Self Direct Learning (SDL) dengan Persepsi
belajar keterampilan Klinik pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Angkatan 2016
” skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meyelesaikan pendidikan strata-1
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak motivasi dan bantuan
serta kemudahan yang diberikan secara tulus oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
6. dr. Robiah Khairani Hasibuan Sp.S, selaku Ketua Program Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
7. dr. Gladys Dwiani Tinovella Tubarad, MPd.Ked selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan bimbingan dengan tulus, sabar, pengertian dan selalu
memberikan dukungan serta bantuan disaat penulis sedang dalam kesulitan
8. dr. Zaira Naftassa, M. Biomed, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan arahan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan dokter dengan tepat waktu
9. dr. Abdul Baktiansyah, MKK,Sp.OK, yang telah membantu memberikan
penjelasan tentang metodelogi penelitian dalam pembuatan skripsi ini
10. Teman-teman Departemen Dewan Dakwah dan Syariah HMPD yang sudah
membantu saya dan bekerjasama dengan baik selama ini
11. Anggota-anggota Lelaki Kulkas (Thymus Boy) dan Teman teman angkatan 2015
(Thymus) yang sudah memberikan dukungan dan kerjasama selama masa pre-
klinik di FKK UMJ.
Penulis tentu menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca agar skripsi ini, supaya skripsi ini nantinya dapat menjadi skripsi yang lebih
baik lagi. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan pada
skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
1.3.1. Tujuan Umum .............................................................................................. 4
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.4.1. Bagi Peneliti .................................................................................................. 5
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan............................................................................. 5
1.4.3. Bagi Mahasiswa ............................................................................................ 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 6
2.1. Self Directed Learning ..................................................................................... 6
2.1.1. Definisi Self Direct Learning ........................................................................ 6
2.1.2. Karakteristik Self Directed Learning .......................................................... 7
2.1.3. Self Directed Learning Readiness (SDLR) .................................................. 7
2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Directed Learning Readiness . 9
2.1.5. Self Directed Learning Readiness Scale (SDLRS).................................... 13
2.1.6. Pembentukan Kemandirian Belajar......................................................... 13
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Self Direct Learning (SDL) adalah proses belajar yang dilakukan atas
inisiatif individu (mahasiswa itu sendiri) dalam aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani.
Pada metode ini dosen hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi
arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah
dilakukan individu mahasiswa tersebut. SDL bermanfaat untuk menyadarkan
dan memberdayakan mahasiswa,bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka
sendiri. Dengan adanya SDL, mahasiswa didorong untuk bertanggung jawab
terhadap semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya .Pada penelitian
Fathilla tentang pengaruh efikasi diri terhadap Self Direct Learning Readiness,
disebutkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara SDL dengan prestasi
belajar. Dalam proses pembelajaran tutorial atau problem based learning
(PBL) yang mengoptimalkan Self Directed Learning,mahasiswa secara
mandiri dapat mencari solusi dalam permasalahan klinis yang ada. Pada
penelitian McGrath tentang hasil Objective Structured Clinical Examination
(OSCE) yang berkaitan dengan SDL disebutkan bahwa proses Pembelajaran
Keterampilan Klinik yang mengoptimalkan Self Directed Learning dapat
membangun kepercayaan diri mahasiswa dan meningkatkan Teknik
Keterampilan Kliniknya. 3,5,6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Manajemen Diri
Dalam menerapkan Self Directed Learning, mahasiswa harus
memiliki kemampuan yang digunakan untuk mendukung Self Directed
Learning, kemampuan yang penting dalam penerapan Self Directed
Learning adalah self management (manajemen diri). Salah satu kunci
untuk menjadi pelajar yang sukses adalah manajemen diri. Pelajar yang
sukses akan mengatur diri sendiri atau mengontrol faktor- aktor yang
mempengaruhi proses belajarnya, menciptakan kondisi yang optimal
untuk belajar, dan menghilangkan rintangan yang dapat menganggu proses
belajarnya. Kemampuan self management adalah kemampuan diri dalam
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran, antara lain
pengaturan waktu, lingkungan belajar, emosi, dan hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan pembelajaran. 12,13
b. Keinginan Belajar
Keinginan Belajar Merupakan ketertarikan pada suatu pelajaran
sehingga dapat menimbulkan perubahan perilaku pada diri mahasiswa
yang lebih memperhatikan dan mengingat secara terus menerus yang
diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Keinginan untuk belajar dapat mempengaruhi
kualitas pencapaian hasil belajar. Dorongan untuk belajar timbul dari
c. Pengendalian Diri
Menurut Loyens, Pengendalian diri merupakan sikap hati-hati dan
cerdas dalam mengatur kehidupan, keseimbangan dan kebijakan yang
terkendali, dan tujuannya adalah untuk keseimbangan emosi, bukan
menekan emosi, karena setiap perasaan mempunyai nilai dan makna.
Mahasiswa yang mampu mengendalikan diri dengan baik maka akan
ccnderung Iebih mampu mengendalikan dirinya dalam menghadapi
permasalahan yang terjadi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak
mampu mengendalikan diri dengan baik. Pengendalian diri harus dimiliki
oleh mahasiswa agar mampu menyeimbangkan semangat, ambisi, dan
kemampuan keras mereka dengan kendali diri, sehingga mampu
memadukan kebutuhan pribadi dalam meraih prestasi. 12,13
a. Faktor internal
• Jenis kelamin
• Metode belajar
• Usia
Mood atau suasana hati yang baik dan kesehatan dianggap sangat
berpengaruh dalam keberhasilan proses SDLR karena mood dan kesehatan
yang baik dianggap dapat meningkatkan keinginan mahasiswa dalam
belajar mandiri. Mood adalah salah satu gejala utama dari respon tubuh
yang dapat mempengaruhi fisik hingga psikis seseorang, atau yang biasa
disebut stress, dilihat dari gejala mood, yaitu : kesulitan tidur, mudah
bingung, mudah lupa, bimbang, dan sulit berkonsentrasi.
• Intelegensi
• Pendidikan
• Tingkat Pengetahuan
b. Faktor Eksternal
• Waktu belajar
• Tempat belajar
• Motivasi belajar
Dukungan dan pola asuh orang tua yang baik dalam bidang
pendidikan dapat membantu anaknya membiasakan diri dalam belajar
sehari-hari dan mampu mempermudah proses SDLR.
a. Sumber sosial
Orang dewasa yang berada di lingkungan mahasiswa seperti orangtua,
pelatih,anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat
mengkomunikasikan nilai kemandirian belajar dengan modelling,
memberikan arah dan mengatur perilaku yang akan dimunculkan.
Written Assessment
Knows How Eg. MCQ, EMI
Written
Knows Assessment
b. Metode Penyampaiannya
Sebagaimana yang telah dikemukan dalam Piramida Miller, tentang
tingkatan penilaian keterampilan yang secara berurutan dimulai dari
knows, knows how, shows how, dan does. Ada 7 tahapan dalam
penyampaian latihan keterampilan klinik terutama keterampilan
prosedural yaitu, perencanaan, mendemonstrasikan prosedur, memberikan
mahasiswa kesempatan mencoba dan melakukan observasi, memberikan
feedback, mengajak pembelajar melakukan self-assesment, membolehkan
mahasiswa berlatih walaupun belum sampai kondisi yang ideal serta
memodifikasi pendekatan, mengantisipasi pembelajar yang kurang siap.
c. Mahasiswa Pesertanya
Hal-hal yang mempengaruhi peserta didik dalam penguasaan suatu
keterampilan antara lain prior knowledge, yaitu pengetahuan awal atau
kemampuan dasar yang sudah dimiliki sebelumnya; aptitudes atau tingkat
kecerdasan keterampilan / bakat yang dimiliki mahasiswa; umur
mahasiswa; gaya belajar mahasiswa serta sikap dan motivasi
mahasiswa.Pada sebuah setting pembelajaran menggunakan teman sebaya
sebagai pengajar (peer-assisted learning), motivasi mahasiswa peserta
bersifat motivasi eksternal sedangkan motivasi mahasiswa yang berperan
d. Instruktur Kliniknya
Instruktur adalah sebutan yang lazim digunakan untuk dosen yang
mengajarkan keterampilan klinik. Seorang instruktur atau dosen
memegang peranan sangat penting dalam pembelajaran klinik. Praktek
klinisi yang baik merupakan pusatnya pembelajaran klinik. Terdapat 12
peran seorang dosen klinik. Kedua belas peran tersebut mencakup 6 area
aktivitas dosen klinik diantaranya sebagai penyedia informasi bagi
mahasiswa, dosen sebagai role model, dosen sebagai fasilitator, dosen
sebagai asesor, dosen sebagai perencana serta dosen sebagai pengembang
materi dan bahan pembelajaran.
Mentor Learning
Facilitator
Student On-the-job
Assessor role model
Curriculum Teaching
Evaluator role model
Curriculum
Planner Lecture
Clinical or
Course practical
Organiser teacher
resource
Study guide material
producer creator
Peran lain yang juga disandang oleh seorang instruktur atau dosen
klinik yang dapat menciptakan proses pembelajaran klinik yang baik
diantaranya, Dosen klinik berperan sebagai seorang ahli (medical expert)
komunikator, kolaborator, manajer, advokat kesehatan, pembelajar
(scholar) serta sebagai seorang yang professional. Selain itu instruktur
juga hendaknya memahami tentang proses pembelajaran pada kelompok
kecil. Dosen klinik ketika bertindak sebagai instruktur latihan
keterampilan hendaknya mampu mengaktivasi prior knowledge
mahasiswa, memvariasikan proses pembelajaran untuk mengakomodir
gaya-gaya belajar pada mahasiswa, senantiasa bersikap baik dan menjaga
sikap professionalnya karena tanpa disadari instruktur dianggap sebagai
role-model bagi mahasiswa. Instruktur juga harus mampu membangkitkan
motivasi internal dari mahasiswa sehingga proses pembelajaran yang
terjadi lebih mendalam (deep-learning).
harus memadai. Peralatan tersebut berupa manikin serta bahan habis pakai
yang biasa digunakan. Kekurangan jumlah peralatan akan berimbas pada
kurangnya kesempatan mahasiswa untuk beratih keterampilan. Padahal
berlatih keterampilan di bawah supervisi tersebut merupakan salah satu
fase dalam teori akuisisi keterampilan yaitu pada fase asosiasi. Mahasiswa
sulit untuk bisa menjadi mahir jika tidak diberikan kesempatan untuk
berlatih. Mahasiswa juga harus diberikan feedback bagaimana cara
melakukan keterampilan yang dipelajari secara benar. Feedback dapat
membuat mahasiswa makin memperbaiki kesalahannya menuju
kemahiran. Lingkungan pembelajaran dapat berupa lingkungan fisik dan
lingkungan non-fisilk (sosial). Lingkungan fisik seperti ruangan, sarana
dan prasarana, pencahayaan ruangan, suhu ruangan, dan ventilasi udara.
Jika lingkungan fisik ini nyaman dan memenuhi kebutuhan fisiologis
mahasiswa maka proses latihan keterampilan akan berjalan dengan baik
serta akan meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berlatih keterampilan
dan bersungguh-sungguh kemampuan dirinya dengan segenap.
Lingkungan pembelajaran yang lain adalah lingkungan non-fisik
atau lingkungarn sosial. Faktor lingkungan sosial yang lain seperti sikap
dan cara instruktur membawakan materi menarik, pasien simulasi yang
cukup baik dan atraktif, antusiasme dari teman- teman anggota kelompok,
interaksi antar sesama teman anggota kelompok, dan lain- lain.
Kesemuanya dapat membangun motivasi dari peserta didik serta membuat
proses pembelajaran keterampilan menjadi lebih kondusif.
b. Kekurangan
• Membutuhkan banyak waktu ,biaya dan tenaga
• Membutuhkan alat dan sarana
• Harus merancang fakta kepengaturan laboratorium
• Pembelajarannya dengan kelompok kecil
• Keterampilan itu harus diulang
- Konten Materi
- Metode
Penyampaian - Menajemen diri
Materi - Keinginan untuk
- Mahasiswa belajar
- Instruktur Klinik - Pengendalian
- Peralatan dan diri
Lingkungan
belajar
Persepsi Belajar
Kesiapan Self
Keterampilan
Direct Learning
Klinik
BAB III
METODE PENELITIAN
yang didalamnya
terdapat tiga kategori
yang terdiri dari:
a. Manajemen diri - ≥ 56 =
• Kemampuan diri Baik
dalam mengatur - < 56 =
hal-hal yang Kurang
berkaitan dengan
pembelajaran,
antara lain:
pengaturan
waktu,
lingkungan
belajar, emosi,
dan hal-hal
lainnya yang
berkaitan dengan
pembelajaran.
• Manajemen diri
yang terdiri dari
14 pernyataan
b. Keinginan - ≥ 76 =
Untuk Belajar Baik
• Ketertarikan atau - < 76 =
kesenangan Kurang
dalam belajar dan
mempelajari hal-
hal baru serta
mencarı fakta-
fakta, menerima
saran & bantuan
orang lain untuk
meningkatkan
kualitas
pencapaian hasil
belajar .
• Keinginan untuk
belajar terdiri
dari 19 pernyataa
c. Pengendalian - ≥ 76 =
diri Baik
• Kemampuan - < 76 =
memahami diri Kurang
sendiri,
mengendalikan
perilaku dan
bertanggung
Jawab.
• Pengendalian diri
terdiri dari 19
pernyataan
terdiri dari :
a. konten materi
- ≥ 20 = Baik
terdiri dari 5 - < 20 =
pernyataan Kurang
b. Metode - ≥ 20 = Baik
Penyampaiannya < 20 =
terdiri dari 5 Kurang
pernyataan
c. Mahasiswa - ≥ 20 = Baik
Pesertanya < 20 =
pernyataan
d. Instruktur - ≥ 20 = Baik
Kliniknya < 20 =
pernyataan
e. Peralatan Serta
Lingkungan - ≥ 16 = Baik
Pembelajarannya. < 16 =
pernyataan
3.4.3. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau
diukur. Unit sampel dapat sama dengan unit populasi, tetapi dapat juga
berbeda.19
Pemilihan sampel menggunakan total sampling dari seluruh
mahasiswa Kedokteran FKK UMJ angkatan 2016 yang berjumlah 139
responden. Artinya, sampel yang digunakan adalah total populasi. Alasan
peneliti mengambil sampel ini karena mahasiswa angkatan 2016 merupakan
mahasiswa yang masih aktif perkuliahan dan telah banyak melakukan
pelatihan Keterampilan Klinik di Sistem atau Blok Kedokteran tahun ajaran
2018/2019 .
Karena populasi dalam penelitian ini diketahui maka dalam
pengambilan jumlah sampel peneiliti menggunakan rumus Slovin:20
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir.
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
𝟏𝟑𝟗
𝒏= = 103,153989 responden/103 responden
𝟏+𝟏𝟑𝟗 (𝟎,𝟎𝟓)𝟐
Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. 18
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kedokteran
UMJ tahap akademik angkatan 2016 yang berstatus aktif kuliah. Sedangkan
kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah mahasiswa yang tidak bersedia
mengisi informed consent dan tidak hadir kuliah. Dalam penelitian ini tidak
ada subjek yang drop out.
dari 14 item, (ii) keinginan untuk belajar yang terdiri dari 19 item, dan (iii)
pengendalian diri yang terdiri dari 1 item, berdasarkan 5 skala penilaian yaitu
(selalu-5), (hampir selalu 4). (kadang-kadang-3). (sangat jarang-2), dan (tidak
pernah1).13
3.5.1. Validitas
3.5.2. Reliabilitas
Reliabilitas terkait dengan keandalan atau keterpercayaan alat ukur.
Maksudnya sejauh mana alat ukur itu memberikan hasil yang kurang lebih
sama ketika diterapkan pada subjek penelitian yang sama dalam waktu yang
berbeda Suatu instrument dikatakan cukup konsisten/ reliable apabila
memiliki nilai Cronbach's Alpha ≥0,6. Penelitian ini menggunakan software
statistic komputer. Nilai reabilitas kuesioner ini sebesar 0,780 yang lebih
besar disbanding nilai Cronbach’s Alpha 0,6 maka pernyataan dinyatakan
reliabel.
Menurut Hastanto, ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus
dilalui yaitu: 10
3.7.1. Editing
3.7.2. Coding
3.7.3. Entry
3.7.4. Cleaning
statistik yaitu Tidak terdapat korelasi (|𝑟| = 0), Sangat rendah atau lemah
sekali (0,00 < |𝑟| ≤ 0,20), Rendah atau lemah tapi pasti (0,20 < |𝑟| ≤ 0,40),
Cukup berarti atau sedang (0,40 < |𝑟| ≤ 0,70), Tinggi atau Kuat (0,70 < |𝑟| ≤
0,90), Sangat tinggi atau kuat sekali (0,90 < |𝑟| ≤ 1,00), Sempurna ( |𝑟| =
1,00).21,22
Keputusan Uji gamma, H0 ditolak jika nilai dari Pvalue < α (005),
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dependen dengan
variabel independen. Sedangkan H0 diterima apabila nilai Pvalue > α (0,05),
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel dependen dengan
variabel independen.23,24
Gamma (Υ) = P – Q
P+Q
Ket :
P = Pasangan concordant
Q = Pasangan discordant
𝑃 + 𝑄2
z=Y√
𝑁 (1 − 𝑌 )
Ket :
Y = Gamma
P = Pasangan concordant
Q = Pasangan Discordant
N = Total Sampel
BAB IV
≥ 20 tahun 90 82,57%
Perempuan 77 70.6
Baik 55 50,5
Kurang 54 49.5
Kurang 72 66,1
Kurang 48 44
Kurang 47 43,1
Persepsi Belajar
Keterampilan Jumlah (n) Presentase (%)
Klinik
Baik 49 45
Kurang 60 55
Persepsi Terhadap
Konten Materi Jumlah (n) Presentase (%)
Keterampilan Klinik
Baik 75 68,8
Kurang 34 31,2
Persepsi Terhadap
Metode Penyampaian Jumlah (n) Presentase (%)
Keterampilan Klinik
Baik 76 69,7
Kurang 33 30,3
Persepsi Terhadap
Mahasiswa Jumlah (n) Presentase (%)
Keterampilan Klinik
Baik 75 68,8
Kurang 34 31,2
Persepsi Terhadap
Instruktur Jumlah (n) Presentase (%)
Keterampilan Klinik
Baik 52 47,7
Kurang 57 52,3
Persepsi Terhadap
Peralatan dan Jumlah
Presentase (%)
Lingkungan Belajar (n)
Keterampilan Klinik
Baik 32 29,4
Kurang 77 70,6
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue = 0,00 dengan nilai
α = 0,05. Hasilnya Pvalue lebih kecil dari nilai α maka hasil uji H0 ditolak, maka
terdapat hubungan antara Kesiapan Self Direct Learning (SDL) dengan
Persepsi belajar keterampilan klinik dan untuk nilai korelasi Gamma adalah
1,00 berarti kedua hubungan variabel memiliki korelasi yang sempurna dan
arah korelasi bernilai positif artinya semakin besar nilai Kesiapan Self Direct
Learning, maka semakin besar pula nilai Persepsi Belajar Keterampilan
Klinik.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Kesiapan Self Direct Learning (SDL) pada Mahasiswa Kedokteran
Angkatan 2016
Baik
50% 50%
Kurang
34%
Baik
Kurang
66%
44% Baik
56% Kurang
43% Baik
57% Kurang
45% Baik
55% Kurang
31%
Baik
Kurang
69%
30%
Baik
Kurang
70%
31%
Baik
Kurang
69%
Baik
52% 48%
Kurang
29%
Baik
Kurang
71%
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa Kedokteran FKK UMJ diharapkan dapat meningkatkan
kesiapan Self Directed Learning mahasiswa, karena Self Directed
Learning terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan dapat
membangun kepercayaan diri serta meningkatkan Teknik keterampilan
klinis mahasiswa.
2. Bagi Institusi
Institusi diharapkan dapat mensosialisasikan metode belajar Self Directed
Learning, Karena metode ini terbukti memiliki dampak yang baik bagi
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
19. Sabri L, Hastono S P. Statistik Kesehatan.1st ed, 7th Cet. Jakarta : Rajawali
Pers.2014 Maret. 177p
20. Pradana M, Reventiary A. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Sepatu Merek Customade.Jurnal Manajemen. 2016 Juni ;6(1):4
21. Kriesniati P, Yuniarti D, Nohe DH. Analisis Korelasi Somers’d Pada Data
Tingkat Kenyamanan Siswa-siswi SMP Plus Melati Samarinda.Jurnal
Barekeng. 2013;7(2):31-40
22. Vusvitasari R, Nugroho S, Akbar S. Kajian Hubungan Koefisien Korelasi
Pearson (ρ), Spearman-Rho (r), Kendall-Tau (τ), Gamma (G) , dan
Somers(dyx). E-jurnal Statistika
23. Ritchey FJ, Hill MG. Chapter Extensions to Chapter 13 of The Statistical
Imagination: Elementary Statistics for the Social Sciences. Chapter 13 Web
Site Extensions to The Statistical Imagination, 2nd Edition
24. Göktaş A, İşçi O. A Comparison of the Most Commonly Used Measures of
Association for Doubly Ordered Square Contingency Tables via Simulation.
Metodološki zvezki. 2011;8(1) : 17-37
25. Herawati O, Siroj R, Basir D. Pengaruh Pembelajar Problem Posing
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI
IPA SMA Negeri 6 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. 2010 Juni ;
4(1) : 75-76
26. Inastyarikusuma T. 2017. Perbedaan Skor Self Direct Learning Readinness
(SDLR) Antara Tahun Pertama dan Tahun Ketiga Mahasiswa Angkatan
2014 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.Skripsi.Universitas
Lampung
27. Hardisman, Yulistini. Pandangan Mahasiswa terhadap Hambatan pada
Pelaksanaan Skill Lab di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jurnal
Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2013 November;2(3): 180-187
Correlations
Total_Skor
p1 Pearson Correlation ,472
Sig. (2-tailed) ,008
N 30
p2 Pearson Correlation ,375
Sig. (2-tailed) ,041
N 30
p3 Pearson Correlation ,403
Sig. (2-tailed) ,027
N 30
p4 Pearson Correlation ,430
Sig. (2-tailed) ,018
N 30
p5 Pearson Correlation ,376
Sig. (2-tailed) ,040
N 30
p6 Pearson Correlation ,387
Sig. (2-tailed) ,035
N 30
p7 Pearson Correlation ,721
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
p8 Pearson Correlation ,643
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
p9 Pearson Correlation ,612
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
p10 Pearson Correlation ,606
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
p11 Pearson Correlation ,558
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
2. Karakteristik Usia
Frequencies
Statistics
Usia
N Valid 109
Missing 0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 20 tahun 17 15,6 15,6 15,6
≥ 20 tahun 92 84,4 84,4 100,0
Total 109 100,0 100,0
Frequencies
Statistics
JenisKelamin
N Valid 109
Missing 0
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 32 29,4 29,4 29,4
Perempuan 77 70,6 70,6 100,0
Total 109 100,0 100,0
Frequencies
Statistics
PersepsiBelajar
PengendalianDir KeinginanBelaja KeterampilanKli
SDLR ManajemenDiri i r nik
N Valid 109 109 109 109 109
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
MetodePenyam PeralatanLingku
KontenMateri paian Mahasiswa Instruktur nganBelajar
N Valid 109 109 109 109 109
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
MetodePenyam PeralatanLingku
KontenMateri paian Mahasiswa Instruktur nganBelajar
N Valid 109 109 109 109 109
Missing 0 0 0 0 0
Median 20,00 20,00 20,00 19,00 14,00
Minimum 13 15 14 13 4
Maximum 25 25 25 25 20
Frequency Table
SDLR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 54 49,5 49,5 49,5
Baik 55 50,5 50,5 100,0
Total 109 100,0 100,0
ManajemenDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 72 66,1 66,1 66,1
Baik 37 33,9 33,9 100,0
Total 109 100,0 100,0
PengendalianDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 47 43,1 43,1 43,1
Baik 62 56,9 56,9 100,0
Total 109 100,0 100,0
KeinginanBelajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 48 44,0 44,0 44,0
Baik 61 56,0 56,0 100,0
Total 109 100,0 100,0
PersepsiBelajarKeterampilanKlinik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 60 55,0 55,0 55,0
Baik 49 45,0 45,0 100,0
Total 109 100,0 100,0
KontenMateri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 34 31,2 31,2 31,2
Baik 75 68,8 68,8 100,0
Total 109 100,0 100,0
MetodePenyampaian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 33 30,3 30,3 30,3
Baik 76 69,7 69,7 100,0
Total 109 100,0 100,0
Mahasiswa
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 34 31,2 31,2 31,2
Baik 75 68,8 68,8 100,0
Total 109 100,0 100,0
Instruktur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 57 52,3 52,3 52,3
Baik 52 47,7 47,7 100,0
Total 109 100,0 100,0
PeralatanLingkunganBelajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 77 70,6 70,6 70,6
Baik 32 29,4 29,4 100,0
Total 109 100,0 100,0
NPar Tests
Crosstabs
Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
Value Standard Errora Approximate Tb Significance
Ordinal by Ordinal Gamma 1,000 ,000 21,179 ,000
Spearman Correlation ,895 ,039 20,806 ,000c
Interval by Interval Pearson's R ,895 ,039 20,806 ,000c
N of Valid Cases 109
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
1. Penyampaian materi
menggunakan alat peraga
2. Materi yang belum dipahami
mahasiswa akan diulangi lagi
oleh instruktur
3. Penyampaian materi
menggunakan video yang
berkaitan dengan keterampilan
klinik
4. Dalam mempraktikkan
keterampilan klinik, mahasiswa
di amati langsung oleh instruktur
5. Penyampaian materi
Keterampilan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
Mahasiswa/Peserta
1. Saya Selalu Belajar sebelum
dimulai kegiatan Keterampilan
Klinik
2. Saya selalu datang lebih awal
sebelum kegiatan keterampilan
klinik dimulai
3. Belajar kelompok membantu
saya memahami keterampilan
klinik yang diajarkan
4. Setiap mahasiswa dalam satu
kelompok memiliki persiapan
yang baik sebelum memulai
keterampilan klinik .
5. Saya selalu menanyakan materi
keterampilan klinik yang belum
jelas.
Instruktur Klinik
1. Intruktur menguasai Materi
Keterampilan Klinik.
2. Instruktur Selalu memberikan
kesempatan kepada mahasiswa
yang ingin mencoba
mendemonstrasikan
keterampilan klinik
3. Instruktur datang tepat waktu
4. Instruktur memberikan motivasi
untuk terus mengulang
keterampilan klinik diluar
kegiatan keterampilan klinik
5. Instruktur mengajukan
pertanyaan yang berkaitan
dengan materi kepada
mahasiswa di kegiatan
keterampilan klinik
Peralatan dan Lingkungan
Belajar
Kualitas dan kuantitas peralatan
1.
dan manekin cukup
Ruangan pembelajaran
2. keterampilan klinik sejuk ,
nyaman, dan kondusif
Kualitas dan kuantitas peralatan
atau manekin dapat
3.
meningkatkan kemampuan
keterampilan klinik
Ruang Pembelajaran
4. keterampilan klinik cukup untuk
satu kelompok (10-12 orang)
DATA PRIBADI
NIM : 2015730028
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Negara No.29 Tiuh Balak Pasar, Baradatu, Way Kanan,
Lampung
Email : derryarya_pratama@yahoo.co.id
KELUARGA
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN ORGANISASI
2016 - 2017 : Staff Ahli HMPD Departemen Dewan Dakwah dan Syariah