Anda di halaman 1dari 225

KATA PENGANTAR

Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan

pembangunan kesehatan yang berkesinambungan baik oleh Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan tersebut, dalam

tiga decade ini, telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan.

Di era sekarang ini sangat dirasakan bahwa pembangunan di bidang kesehatan

menjadi sangat kompleks, berkembang cepat, berubah cepat dan bahkan terkadang

menjadi tidak menentu.Menyadari keadaan seperti itu maka akselerasi pembangunan di

bidang kesehatan haruslah terarah, saling terkait, dan bermakna sehingga sangat perlu

suatu landasan yang kuat yaitu berupa prinsip dasar pembangunan kesehatan yang

mantap dan konsisten serta berkesinambungan.

Mengingat kompleksnya pembangunan dibidang kesehatan, maka diperlukan

kemampuan penyusunan kebijakan dan program pembangunan kesehatan yang lebih

sesuai, melalui perencanaan strategis pembangunan kesehatan yang dapat

mengantisipasi dan mengakomodir segala bentuk perubahan-perubahan terjadi.

Dari tinjauan diatas maka dapat dipahami bahwa untuk merencanakan

pembangunan di bidang kesehatan diperlukan (1).Prinsip dasar yang dipergunakan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 i


secara konsisten, (2).Perkembangan rencana pembangunan kesehatan dan (3) Strategi

dan kebijakan guna mencapai tujuan.

Guna menjawab kebutuhan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Nusa

Tenggara Timur menyusun suatu perencanaan yang berkelanjutan dalam bentuk

dokumen Rencana Strategis (Renstra) untuk lima(5) tahun ke depan (2013 – 2018).

Harapan dari disusunnya dokumen ini adalah dapat dipergunakan sebagai

pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan di

Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu 5 tahun mendatang (2013 – 2018).

Tiada gading yang tak retak demikian kata pepatah, demikian juga kami

menyadari masih banyak kekurangan di sana-sini sehingga dengan berjalannya waktu

tidak tertutup kemungkinan perubahan akan dilakukan demi sempurnanya dokumen ini

dan demi kesesuaian dengan kondisi terkini, sehingga masukkan dari berbagai pihak

terkait kami harapkan.

Pada kesempatan ini tak lupa kami sampaikan terima kasih atas dukungan

Australia Indonesia Partnership Health Strenghtening System (AIPHSS) yang telah

memberikan masukan-masukan pada setiap tahapan Penyusunan Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Provinsi NTT, serta mendatangkan para Expert untuk mendampingi

Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan

atas dukungannya pada tahap pelaksanaan Seminar Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Provinsi NTT. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Narasumber dari

Kementerian Kesehatan RI, Profesor Ascobat Gani, Kepala Bappeda Provinsi NTT dan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 ii


Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta

berbagai pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan

dukungan sehingga Dokumen Rencana Strategis ini dapat diterbitkan.

Selamat Bekerja, Tuhan memberkati kita.

Kupang, 17 Februari2014

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 iii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… iii
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR NOMOR: DINKES.SEK. 600/050/X/2013 TENTANG TIM PEMBAHAS
RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD) BIDANG KESEHATAN DAN PENYUSUN RENCANA STRATEGI
(RENSTRA) DINAS KESEHATANPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR YANG
BERWAWASANSISTEM KESEHATAN NASIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR PERIODE 2013 – 2018 .................................................................. vii
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATANPROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR NOMOR: DINKES.SEK.43/050/I/2014 TENTANG TIM PEMBAHAS
RPJMD BIDANG KESEHATAN DAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)TAHUN 2013 – 2018 ............................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………….............. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………............. 1
1.2. Landasan Hukum ………………………………………………………. 2
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………............................ 6
1.4. Sistimatika Penulisan ………………………………………............ 7
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR ……………………………………………………………….. 8
2.1. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi ………. 8
2.2. Sumber Daya Manusia ……………………………………………….. 10
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi …………………. 13
2.4. Tantangan Dan Peluang Pelayanan Dinas Kesehatan……. 38
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ………… 49
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi ……………………………. 49
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih ……………………………………………….. 90
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra
Provinsi………………………………………………………………………. 92
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis…………………………………………. 99
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis………………………………………….. 103

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 iv


BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN.. 105
4.1. VISI Dan MISI ………………………………………………………….. 105
4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan… 107
4.3. Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Lima Tahun Dinas
Kesehatan………………………………………………………………….. 122
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ………………… 133

BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT …………. 136

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 v


DAFTAR LAMPIRAN

1. KONTRIBUTOR

2. TAHAPAN PENYUSUNAN RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT

3. TABEL 5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

4. TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 vi


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS KESEHATAN
Jl. Palapa No. 22,  (0380) 822049 – 825734 Fax : 825735
K U P A N G - NTT

KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR: DINKES.SEK. 600/050/X/2013

TENTANG

TIM PEMBAHAS RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BIDANG KESEHATAN
DAN PENYUSUN RENCANASTRATEGI (RENSTRA) DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR YANG BERWAWASAN
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2013 – 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional di
bidang kesehatan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Provinsi NTT;

b. bahwa untuk mendukung perkembangan kebijakan Pemerintah


Daerah di Bidang Kesehatan dalam upaya mendekatkan
pelayanannya kepada masyarakat, diperlukan penyesuaian visi,
misi dan nilai-nilai yang perlu diakomodir dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2014 – 2018;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 vii


c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013 – 2014;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara RI Tahun 1958 Nomor 115,
Tambahan Lembar Negara RI Nomor 1649);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI
Tahun 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara RI. Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5063);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 viii


8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4741);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 28,
Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4737);

10 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang


. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2008
Nomor 61);

11 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana


. Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

12 Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem


. Kesehatan Nasional;

13 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


. 1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang Organissi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan;

14 Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10


. Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 010 Seri D Nomor 003,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nomor 0019);

15 Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 tahun


. 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Provinsi NTT;

16 Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor


. 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010;

17 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009


. tentang Sistem Kesehatan Nasional;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 ix


18 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/MENKES/SK/V/2009
. tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan Tahun 2005-2025;

19 Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor


. 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat
2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan
Kabupaten Sehat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Pertama : Tim Pembahas Rancangan RPJMD Bidang Kesehatan dan Penyusun
Rencana Strategi (Renstra) Dinas KesehatanProvinsi Nusa Tenggara
Timur yang Berwawasan Sistem Kesehatan Nasional Provinsi Nusa
Tenggara Timur Tahun 2013 - 2018
Kedua : Tim menyusun Rancangan RPJMD dan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018.

Ketiga : Rancangan RPJMD dan Rencana Strategis sebagaimana dimaksud


Diktum kedua digunakan sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan dalam
menetapkan RPJMD dan Renstra Bidang Kesehatan yang nantinya
digunakan dalam penyelenggaraan program pembangunan
kesehatan di Provinsi NTT.
Keempat : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penyusun Rancangan Renstra
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu Keputusan ini
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Kelima : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada dana AIP HSS dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2013.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 x


Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini,
maka akan diadakan perbaikan dan atau pembetulan seperlunya.

Tembusan :
1. Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang
(sebagai laporan);
2. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang;
(sebagai laporan);
3. Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
di Kupang (sebagai laporan);
4. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan
5. A r s i p

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xi


LAMPIRAN I :

KEPUTUSANKEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR : DINKES.SEK.600/050/X/2013

TENTANG

TIM PEMBAHAS RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BIDANG KESEHATAN
DAN PENYUSUN RENCANASTRATEGI (RENSTRA) DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR YANG BERWAWASANSISTEM
KESEHATAN NASIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERIODE 2013 – 2018

PENASEHAT : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT

TIM AHLI : DR.Dr. HIRONIMUS FERNANDEZ, MKES


Dr. PAULA Y. TIBULUDJI,MPH, PhD
DR. PIUS WERAMAN, SKM, M.Kes
Dr. XAVERIUS SEIKKA
Dr. HANAFI AZHARI
Dr. FELICIANUS P. PIRA,MPH
Dr. OLGA SANTOSA
Drs. WILLY TOKAN,MS
Drs. AGUSTINUS BEBOK,MS
Drs. JAKOBUS ATASOGE,MM

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xii


POKJA I : UPAYA KESEHATAN

KOORDINATOR : KABID YANMEDIK/Dr. MINAH SUKRI,MARS

KETUA : Ir. ISBANDRIO, MM

ANGGOTA : 1. DR. INA DEBORA RATULUDJI, S.Kep,M.Kes.


2. EMMA M.F. SIMANJUNTAK,SKM,MM, MScPH
3. YAHYA KIRANG, S.Sos
4. MAGDALENA D. SERAN, S.Si, MPH
5. ROBERTUS AKOIT, ST, M.Kes
6. AGUSTINA Y.R.KAMLASI, S.Si,MPH
7. DAMIANA DJAHARI, SKM
8. KHATARINA OLA, SKM
9. RASNAWATI, SKM
10. SYLVIA C. FRANCIS,S.Psi, MPHM
11. VINCE PANGGULA,SKM
12. EMERENSIANA KETE, SKM
13. HERMINA LEGIMA KANI, M.Kes

POKJA II : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KOORDINATOR : KABID KESMAS/DR.drg. MINDO SINAGA,MKes

KETUA : Drg. IIEN ADRIYANI, M.Kes.

ANGGOTA : 1. DR. SABINA GERO, SKM,M.KES.


2. JOSE NAIBUTTI,S.IP, M.Si.
3. MADE SUMIARTHA, SKM, M.Kes.
4. Drs. ALFRED FINA, M.Kes.
5. MADE SUMIARTHA, SKM, M.Kes.
6. TARSISIUS JELALU, SKM,M.Kes.
7. HELENA TOMASOWA, SKM,M.KeS
8. Dr. Y.T. KUSUMAWARDHANI
9. SITI ROMLAH,SKM,M.Kes
10. JEKIE L.PASANDE, SKM
11. BUNGSU A.ZINA,SKM

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xiii


POKJA III : MANAJEMEN, INFORMASI DAN REGULASI KESEHATAN

KOORDINATOR : Plt. SEKRETARIS /A.P MAMUN PATTY,SH,MSi

KETUA : Ir. ERLINA R. SALMUN, M.Kes

ANGGOTA : 1. Dr. S.M.J. KOAMESAH, MMR. MPPK


2. DR. RAFAEL PAUN, SKM, M.Kes.
3. Drg. MARIA SILALAHI, MPHM
4. KANISIUS KARMI, S.Sos
5. LUSI HERMANUS,SH,M.Hum
6. DONNA HUTAHAEAN, SKM,M.Kes
7. ERNAWATI ARKA, SE, MM
8. FOLKES SAUDILA, SIP, M.Hum
9. DOMINISEP OVIDIUS DODO,SKM,MPH
10. FLORENCE BERIBE,SKM
11. TADEUS ANDREAS,SKM,M.Kes.
12. ELIS APRIANTI, SE
13. USMAN HUSIN, SE
14. SAIFUL,SKM
15. YUDISTIRA YEWANGOE
16. HENDRY BOEKY,SKM

POKJA IV : PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KOORDINATOR : Plt.SEKRETARIS /A.P MAMUN PATTY,SH,MSi

KETUA : Dr.THERESIA RALLO, MPH

ANGGOTA : 1. JOYCE TIBULUDJI,SKM,M.Kes.


2. ARIJADI PRIYONO, SKM
3. NYOMAN SWASTIKA,SKM,M.Kes.
4. ACEP EFENDI, SKM, MSi
5. MARIA R. UN, SKM, MM
6. JANE NDAPAOLE,SKM,MSc
7. APRIS L. ISU, SKM
8. AMINA H. BAUN, SKM
9. MELKI IBU, SKM

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xiv


POKJA V : SDM KESEHATANPOKJA
KOORDINATOR : KABID PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN/A.P
MAMUN PATTY,SH,MSi
KETUA : LUKAS M. DJU, S.IP, MSI.

ANGGOTA : 1. URBANUS MAHOKLORI,S.H,M.Si


2. YUSTINA GOH,SKM,M.Kes.
3. FLORENTINUS,S.KEP,M.Kes
4. NI MADE OKA A.KASUMA, SP
5. KARTINI MANIHURUK,SKM,MM.
6. JOHANA DE ROZARI,S.Sos, MM
7. PETRUS GURNING,SKM,M.Kes
8. DERTY KOROH,SKM,M.Kes
9. VIKTOR E. BATMALO,SE, MM
10. YOSIAS HERE,S.KeS

POKJA VI : SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANANKOORDINATOR


KOORDINATOR : KA.UPTD POVABEKKES/Dra. STANY LAURENTZ,Apt

KETUA : DRS. BUDI WINARKO,M.KES.

ANGGOTA : 1. URBANUS MAHOKLORI,S.H,M.Si


2. I GEDE KABINAWA,SKM
3. MARLINDA KITU, S.Si
4. MARIA ANGGRAENI, S.Farm,Apt
5. AMELIA INAWATI SURAT,S.Si
6. DWI RAHAYU WIDYASTUTI,S.Si,Apt
7. DEWISANTY O. DAY,SKM
8. ANI TRISNAWATI,SKM
9. PETUGAS BALAI POM
10. PETUGAS RSUD JOHANES KUPANG

POKJA VII : PEMBIAYAAN KESEHATAN


KOORDINATOR : Plt.SEKRETARIS /A.P MAMUN PATTY,SH,MSi

KETUA : NYOMAN SANIAMBARA,SKM,MKES.

ANGGOTA : 1. FLORA TAMPOBULON,SKM,M.Kes


2. GOLDEFRIDUS KANISIUS,SKM

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xv


3. THERESIA M.FLORENSIA,SE,Mec.Dev
4. YENDRIS K.SAMRUT,SKM,M.Kes
5. SHERLY LITIK, SP, MKM
6. PETRUS ROMEO,SKM,MKes
7. JEFRY ARYANDRA,SKM
8. DECE M.N. PAY,SKM
9. YUDISTIRA KIKHAU,SKM
10. TONY TAPATAB, SE
11. YANSEN MARTEN MBAU,SKM

PETUGAS ADMINISTRASI

BENDAHARA : SIANE A. GALLA

ANGGOTA : 1. ADRIANA KIKHAU, A.Md

2. MARSELINUS ATASOGE,A.Md

3. YOS D. RINI,S.Kom

4. ELISABETH BALUKH,AM.d

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xvi


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS KESEHATAN
Jl. Palapa No. 22,  (0380) 822049 – 825734 Fax : 825735
K U P A N G - NTT

KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR: DINKES.SEK.43/050/I/2014

TENTANG

TIM PEMBAHAS RPJMD BIDANG KESEHATAN DAN TIM PENYUSUN RENCANA


STRATEGIS (RENSTRA)TAHUN 2013 - 2018
DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan Pembangunan


Nasional di bidang kesehatan, sesuai amanat Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu disusun
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 s/d 2018;

b. Bahwa untuk efektifitas penyusunan dokumen Rencana


Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2013 s/d 2018 perlu dibentuk Tim Penyusun
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Nusa Tenggara TimurTahun 2013 s/d 2018;

c. Bahwa sesuai butir b diatas, maka ditunjuk nama-nama


yang dianggap cakap dan mampu serta berdedikasi tinggi
untuk duduk sebagai tim penyusun Dokumen Rencana

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xvii


Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2013 s/d 2018 dengan suatu Surat Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara RI. Tahun 1992 Nomor100,
Tambahan Lembaran Negara 3495);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI. Tahun 2004
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusatdan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tahun 2007


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005 – 2025;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang


Penyelenggaraan Dekonsentrasi;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang


Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang


Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang


Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xviii


11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang


Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerinrah
Daerah kepada Masyarakat;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang


Evaluasi Kinerja Pemerintahan Otonomi Daerah ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Dana


Dekonsentrasi danTugas Pembantuan;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang


Organisasi Perangkat Daerah;

18. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005 –
2025;

19. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010


tentang Tahapan dan Tata cara Penyusunan Renstra
SKPD;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xix


22. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi
Nusa Tenggara Timur;

23. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Daerah Provinsi NTT;

Memperhatikan : a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional


(RPJMN) Tahun 2010 s/d 2013

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


(RPJMD) Tahun 2013 s/d 2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa


Tenggara Timur tentang Pembentukan Tim Pembahas
RPJMD Bidang Kesehatan dan Tim Penyusun Dokumen
Rencana Strategis (Renstra) 2013 – 2018 Dinas
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan susunan
keanggotaannya sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.

Kedua : Tim sebagaimana dimaksud pada diktum pertama


keputusan ini mempunyai tugas sebagai berikut :

• Bertanggungjawab terhadap kelancaran seluruh


proses dan mekanisme diskusi, penyusunan,
pembahasan dan seminar Rencana Strategis Bidang
Kesehatan Tahun 2013-2018;
• Melakukan penyediaan dan penyusunan data,
pengolahan data, pengolahan data, pencatatan dan
pelaporan dan pengarsipan terhadap seluruh
dokumen, surat-surat, naskah yang berkenaan
dengan penyusunan rencana strategis bidang
kesehatan tahun 2013-2018 sampai dengan
tersusunnya Dokumen Rencana Strategis Bidang
Kesehatan Tahun 2013-1018;
• Menyelesaikan semua tugas yang menjadi
tanggungjawab dan selalu berkoordinasi serta
melaporkan hasilnya kepada pejabat terkait yang
berwenang;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xx


Ketiga : Kepada Tim Pembahas RPJMD Bidang Kesehatan dan Tim
Penyusun Rencana Strategis Bidang Kesehatan Tahun
2013 s/d 2018 seperti dimaksud dalam dictum pertama
dapat diberikan upah kerja sesuai jenis kegiatan yang
telah ditetapkan bila anggaran tersedia.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xxi


LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR: DINKES.Sekr. 43/050/I/2014

TENTANG

TIM PEMBAHAS RPJMD BIDANG KESEHATAN DAN TIM PENYUSUN RENCANA


STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013 - 2018
DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Pelindung / Penasihat : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa


Tenggara Timur

Ketua : Klemens Kesule Hala, SH, M.Hum

Sekretaris : Ir. Erlina Salmun, M.Kes

Bendahara : Siane A. Galla

Anggota : • Dr. Xaverius Seikka


• Dr. Olga Santosa
• Dr. Felicianus P. Pira
• Drs. O.T Willy,MScPH
• Dr. Hanafi Azhari
• Drs. Jakobus Atasoge,MM
• Drs. Ad Do Hina, S.Th,MM
• Drs. Agus Bebok,MSi
• A.P. Mamun Patty,SH,MSi
• DR. dr. Paula Y. Tibuludji,MPH
• DR.Dr. Hironimus Fernades, M.Kes
• DR. Sabina Gero, SKM, M.Kes
• DR. Ina Ratuludji, S.Kep, M.Kes
• DR. Pius Wiraman, SKM, M.Kes
• DR. Rafael Baun, SKM, M.Kes
• DR. Ermi Ndun, SKM, MScPh
• Dr.S.M.J. Koamesah, MMR,MMPK
• DR. John S. Kotten,SH,MHum

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xxii


Pokja Pelayanan Medik
• Penanggungjawab : Emma M.F. Simanjuntak,SKM,MM,MScPH
• Anggota : • Drs. Budi Winarko, Apt
• Nyoman Saniambara, SKM,MKes
• Robertus Akoit, ST,MKes
• Jefry Aryandra, SKM
Pokja Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
• Penanggungjawab : DR. Drg. MindoSinaga, MKes
• Anggota : • Drg. Maria Silalahi, MPHM
• Drg. Iien Adriyani, MKes
• Ir. Isbandrio, MM
• Ni Made Oka Arpini, SP
Pokja Pengembangan Tenaga
Kesehatan
• Penanggungjawab : Lusiana Hermanus, SH. MH
• Anggota : • Lukas M, Dju, SIP,MSi
• Serafina Kapilawi, S.Sos
• Derty Koroh, SKM,MPH
• Adriana Khikau, AmdKL
Pokja Pencegahan dan
Penanggulangan Masalah
Kesehatan
• Penanggungjawab : dr. Theresia Ralo, MPH
• Anggota : • Joyce Tibuludji, SKM,MKes
• Arijadi Prijono, SKM
• Acep Effendi, SKM,MKes
• Bungzu A. Zina, SKM
Pokja UPT Laboratorium
Kesehatan
• Penanggungjawab : Drs. Agustinus Sally, Apt,MM
• Anggota : • Yahya Kirang, Ssos
• Maria Anggraeny, S.Farm

PokjaUPT
PelatihanTenagaKesehatan : A. T. Berkanis,S.Kep,Ners,M.H.Kes
• Penanggungjawab : • Kartini Manihuruk, SKM,MM
• Anggota • Marselinus Atasoge, AmdGz

Sekretariat Dinkes

Pokja Sub Bagian PDE : • Ernawati R. Arka, SE,MM


• Donna Hutahaean, SKM,MKes
• Folkes Saudila, SIP,MHum

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xxiii


PokjaSub BagianKeuangan : • GoldefridusKanisius, SKM
• Maria R.Un, SKM,MM

Pokja Sub Bagian Kepegawaian : • Kanisius Karmi, S.Sos


Umum • Yos D. Rini, S.Kom
• Elisabeth Baluk, AMdGz

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xxiv


Lampiran :

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 xxv


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada

perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta

pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,

antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui: 1) Meningkatkan akses

dan mutu upaya kesehatan yang berkelanjutan, 2) Meningkatkan efektifitas dan

efisiensi manajemen informasi dan regulasi kesehatan, 3) Meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, 4) Meningkatkan pemenuhan

SDM kesehatan, 5) Meningkatkan ketersediaan farmasi, alat kesehatan dan

makanan yang bermutu dan tepat guna bagi masyarakat, 6) Meningkatkan

penelitian dan pengembangan bidang kesehatan, 7) Meningkatkan efektifitas

dan efisiensi pembiayaan kesehatan.

Rencana Strategi (Renstra) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan

penjabaran dari visi, misi, dan program kepala SKPD yang penyusunannya

berpedoman kepada, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

Sistem Kesehatan Nasional sesuai Perpres. No. 72 Tahun 2012, RPJM Daerah

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 1


sesuai Perda No. 1 Tahun 2014, dan Indikator pada MDG,s memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,

dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat

daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam

kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Renstra Tahun 2013-2018 merupakan kesinambungan dari pembangunan

lima tahun sebelumnya dengan lebih mendorong sumber daya yang mampu

meningkatkan dan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

mengeliminir kendala dan tantangan pembangunan sesuai hasil analis

lingkungan strategis internal dan eksternal.

I.2. Landasan Hukum :

Landasan Hukum Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut :

• Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

• Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

• Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

(Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437);

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 2


• Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah; (Lembaran Negara RI No. 126 tahun

2004 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;

• Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

• Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Dekonsentrasi;

• Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Tugas Pembantuan;

• Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4585);

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 3


• Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

• Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

• Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 Pengelolaan Keuangan

Daerah;

• Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah Kepada Masyarakat;

• Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 4


Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

• Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

• Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja

Pemerintahan Otonomi Daerah;

• Peraturan Pemerintah No.7 tahun 2008 tentang Dana Dekon dan Tugas

Pembantuan;

• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

• Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat

Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5103);

• Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;

• Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa

Tenggara Timur Tahun 2005 – 2025;

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 5


• Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008

tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas di Provinsi NTT;

• Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi NTT Tahun 2013 – 2018;

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

• Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 Tahun

2008 tentang SPM Bidang Kesehatan

• Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Nomor Dinkes.Sekt 43/050/1/2014 tentang Rencana Strategis (RENSTRA)

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018.

I.3. Maksud dan Tujuan :

Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT ini adalah

tersedianya dokumen perencanaan kesehatan lima tahunan. Tujuan

penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT ini adalah tersedianya suatu

dokumen perencanaan strategic dan komperhensif yang menjamin adanya

konsistensi perumusan masalah daerah, perencanaan arah kebijakan dan

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 6


strategi, hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan

daerah di bidang kesehatan.

Dokumen ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan

Provinsi NTT serta penyelenggara Pemerintah Daerah dalam menjalankan

tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.

I.4. Sistematika Penulisan :

Sistematika Penulisan Renstra ini terdiri dari :

• Bab I : Pendahuluan

• Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD

• Bab III : Isu-isu Strategis berdasarkanTugas dan Fungsi

• Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

• Bab V : Rencana Program Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

• Bab VI : Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Sasaran

RPJMD

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 7


BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

2.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI

2.1.1. Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor: 10 Tahun


2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur ditetapkan bahwa:

• Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan


sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang kesehatan.

• Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Dinas Kesehatan


menyelenggarakan fungsi:

 perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;


 penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang kesehatan;
 pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
 pembinaan unit pelaksana teknis;
 pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan,
sarana dan prasarana serta rumah tangga;
 pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

2.1.2. Struktur Organisasi

Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan dibantu 4 Bidang


Dinas dan Sekretariat serta 3 Unit Pelaksana Teknis : (1) Bidang Pengembangan
SDM Kesehatan; (2) Bidang Kesehatan Masyarakat; (3) Bidang Pelayanan
Medik; (4) Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 8


(5) Sekretariat serta 3 Unit Pelaksana Teknis antara lain (1) UPT Pelatihan
Tenaga Kesehatan (2) UPT Laboratorium Kesehatan (3) UPT Pengelolaan Obat,
Vaksin dan Perbekalan Kesehatan:

• Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian yaitu :


a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
b. Sub Bagian Program, Data danEvaluasi
c. Sub. Bagian Keuangan

• Bidang Pengembangan SDM Kesehatan membawahi 3 (tiga) Seksi :


a. Seksi Pengkajian dan pendayagunaan SDM Kesehatan ;
b. Seksi Legilitas Tenaga dan Institusi Diklat;
c. Seksi Pendidikan dan Latihan

• Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi 3 (tiga) seksi:


a. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat;
b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak;
c. Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat

• Bidang Pelayanan Medik membawahi 3 (tiga) seksi :


a. Seksi Kefarmasian, Bahan dan PeralatanKesehatan;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Strata 2 dan Strata 3;
c. Seksi Asuransi Kesehatan dan Jaminan Pembiayaan dan Pemeliharaan
Kesehastan Masyarakat

• Bidang Pencegahan danPenanggulangan Masalah Kesehatan membawahi


3 (tiga) seksi :
a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit;
b. Seksi Penyehatan Lingkungan;
c. Seksi Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan.

• UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan


 Sub Bagian Tata Usaha;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 9


• UPTD Laboratorium Kesehatan;
 Sub Bagian Tata Usaha;

• UPTD Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan;


 Sub Bagian Tata Usaha;

Dapat dilihat pada bagan berikut ini :

2.2. Sumber Daya Manusia

Jumlah sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
memadai. Namun demikian dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan,
mengingat tugas-tugas dimasa yang akan datang lebih berat, terutama dalam

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 10


rangka menjalankan tugas pokok sebagai koordinator, perumus kebijakan,
pelaksanaan danpengendalian pembangunan bidang kesehatan.

Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Jenis


Kelamin Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012

JENIS KELAMIN
GOLONGAN PANGKAT LAKI- JUMLAH
PEREMPUAN
LAKI
I/a JuruMuda 0 0 0
I/b JuruMudaTk.I 0 0 0
I/c Juru 2 0 2
I/d JuruTk.I 0 0 0
JumlahGolongan I 2 0 2
II/a PengaturMuda 16 0 16
II/b PengaturMudaTk.I 9 3 12
II/c Pengatur 2 5 7
II/d PengaturTk.I 4 9 13
JumlahGolongan II 31 17 48
III/a PenataMuda 22 21 43
III/b PenataMudaTk.I 37 40 77
III/c Penata 12 24 36
III/d PenataTk.I 17 15 32
JumlahGolongan III 88 100 188
IV/a Pembina 2 6 8
IV/b Pembina Tk.I 5 4 9
Pembina
IV/c UtamaMuda 0 1 1
Pembina
IV/d UtamaMadya 1 0 1
Jumlah Golongan IV 8 11 19
Total 129 128 257

Dari jumlah tersebut pegawai yang berpendidikan S3 berjumlah 2 orang,


S2 berjumlah 28 orang, S1 berjumlah 109 orang, D3 berjumlah 31 orang,
D1 berjumlah 5 orang, SMA berjumlah 78 orang, SMP berjumlah 3 orang dan
SD berjumlah 1 orang.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 11


Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan
Jenis Kelamin Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012

PENDIDIKAN JENIS KELAMIN


NO LAKI- JUMLAH
TERAKHIR PEREMPUAN
LAKI
1 SD 1 0 1

2 SMP 3 0 3

3 SMA 55 23 78

4 D-1 4 1 5

5 D-3 8 23 31

6 S-1 44 65 109

7 S-2 12 16 28

8 S-3 2 0 2

Grand Total 129 128 257

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 12


2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi

Kinerja pelayanan Dinas kesehatan Provinsi NTT dapat dilihat dengan pencapaian indicator Bidang Kesehatan

melaluicapaian indicator Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2009 – 2013 :

TABEL 2.1.Realisasi Pencapaian Target Renstra 5 Tahun yang lalu.

PENCAPAIAN KINERJA SKPD

Indikator Kinerja Target


Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20
Meningkatnya Usia
1 Harapan Hidup 66 66.46 67.14 67.82 68.5 66.5 67.5 67.65 67.4 67.4 101 102 101 99 98
(Tahun)

Menurunnya Angka
220 kasus 198 kasus 184 ksus 171 kasus 141 kasus 286 kasus 252 kasus 206 ksus 192 ksus 153 ksus
Kematian Ibu (AKI)
2
per 100.000 kelahiran
Hidup 250 227 197 176 153 302 272 220 200 172 131 130 116 118 115

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 13


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

4133 3664 3108 2490


menurunnya angka 3461 ksus
kasus kasus kasus kasus 1219 1305 1272 1350 1173
Kematian Bayi (AKB)
3 kasus kasus kasus kasus kasus 27 29 35 47 49
per 1.000 Kelahiran
Hidup

47 42 37 32 27 13.1 12.1 12.8 15.1 13.2


menurunnya angka
kematian balita 6682 5758 4468 4057
5237 ksus
4 (AKABA) per 1.000 kasus Kasus kasus kasus 362 kasus 535 kasus 243 kasus 230 kasus 191 kasus 5 9 26 39 5
kelahiran hidup
balita 76 66 56 46 44

Cakupan Kunjungan
5 75 75 80 85 85 63,11 59,12 66,70 67,65 61,27 84,15 78,8 83,4 79,6 72,08
Ibu Hamil K4 95 %

Cakupan Komplikasi
6 Kebidanan yang 76 76 80 80 80 45.6 43.26 56.41 52.16 55 110 108 47 69 69
ditangani

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 14


Indikator Kinerja Target
Target Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Cakupan pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
7 85 85 85 85 85 87.48 71.77 78.43 81.71 76.18 89 89 90 95 90
yang memiliki
kompetensi
kebidanan

Cakupan Pelayanan
8 85 85 85 85 85 69.48 58.28 65.12 70.69 69 82 69 77 83 81
Nifas

Cakupan Neonatus
9 dengan komplikasi 73 73 75 80 80 7.9 11.53 15.4 15.72 82 78 49 37 -
yang ditangani

Cakupan Pelayanan
10 77 77 80 80 80 27.2 35.3 50.9 50.1 52.6 35 46 64 63 66
Anak Balita

Cakupan Peserta KB
11 67 67 70 75 75 70.2 57.4 68.9 67 69.5 105 86 98 89 93
Aktif

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 15


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Cakupan Kunjungan
12 85 85 85 85 85 82.29 83.3 92.3 92 61.72 97 98 109 108 73
Bayi

Acute Flacid Paralysis Per


13 2 2 2 2 2 4.14 4 5 5.3 6.5 207 200 250 265 325
(AFP) Rate 100.000

Persentase
14 % 85 85 86 87 88 70 78.2 75.6 80 - 82 92 88 92
kesembuhan TB
Angka keberhasilan
pengobatan
15 % 90 90 90 90 90 89 92 83 87 - 99 102 92 97
penderita baru TB
BTA (+)
Prosentase
peningkatan
16 % 40 47 55 62 70 34.95 38 42.8 43 39.86 87 81 78 69 57
penemuan penderita
baru TB BTA (+)

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 16


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Persentase
penemuan dan
17 pengobatan kasus % 9 41 11.8 1.11 3.02
Penumonia pada
balita

Persentase Demam
18 Berdarah Dengue % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
(DBD) yang ditangani

Prosentase
penurunan Kesakitan
19 Demam Berdarah % 11 6.68 2.68 2 1.8 9 9.22 6.7 3 10.7 84 138 250 150 594
Dengue (DBD) per
100.000 penduduk

Prosentase Angka
20 Kematian rabies per % 0.2 0.2 0.1 0.1 0 0.21 0.48 0.23 0.1 0.01 105 240 230 100 #DIV/0!
10.000 penduduk

Prosentase
penurunan kesakitan
21 % 19 13.07 7.07 5.02 4 17.7 24.64 23.02 13.5 8.96 93 189 326 269 224
diare /1000
penduduk

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 17


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Prosentase
penurunan kesakitan
22 % 20 17 14 11 4 30 29 24 22 17 150 171 171 200 425
malaria per 1.000
penduduk

Prosentase
penurunan Kesakitan
23 % 1 1 1 1 1 0.9 0.7 0.7 0.8 0.6 90 70 70 80 60
kusta per 100.000
penduduk

Prosentase
Penurunan
24 % 0.4 0.4 0.3 0.3 0.2 0.5 0.5 0.5 0.5 0.3 125 125 167 167 150
prevalensi HIV/AIDS
Per 1.000 penduduk

Prosentase
penurunan angka
25 % 8 6 4 2 1 0.01 0.01 0.02 0.01 0.023 0.1 0 1 1 2
kesakitan filariasis
per 10.000 penduduk

26 Derajat rumah Sehat % 51 55 60 65 70 51.01 45 48 47 50 99.8 82 80 72 71

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 18


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Persentase Rumah
27 % 51 55 60 65 70 68 70.51 73.4 78.59 80 134 128 122 121 114
dengan MCK sendiri

Persentase Rumah
Tangga dengan
28 % 51 58 67 76 85 48.1 51.76 54.5 59.2 62.6 94.1 89 81 78 74
Sumber Air Minum
Bersih

Frekwensi
Tersedianya
Informasi Bulanan
Tentang
29 Perkembangan 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100 100 100
Program Perbaikan
Gizi di Provinsi dan
Kabupaten/Kota
dalam Setahun

Persentase
Pemerintahan Desa
Yang Memiliki
30 20 30 40 60 80 0 - - - -
Dokumen Rencana
Intervensi Masalah
Gizi

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 19


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Cakupan Balita Yang


31 77 81 90 100 100 97.2 95.8 93.9 91.1 95.1 126.2 118 104 91 95
Mendapat KMS (K/S)

Prosentase Balita
32 ditimbang Posyandu 72 76 80 85 90 75.7 74.4 75.6 76.6 76.7 105.1 98 95 90 85
(D/S)

Cakupan Penanganan
BALITA dengan
33 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
pertumbuhan
terganggu

Persentase
penanganan BALITA
34 80 85 90 95 100 100 100 100 100 100 125 118 111 105 100
GIZI buruk sesuai
Standart

Persentase Ibu Hamil


35 medapat tablet Fe 90 85 86 87 88 90 62 66 67 72 72 72 77 77 82 80
Tablet

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 20


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Persentase bayi usia
36 0-6 bulan mendapat 23 30 37 44 50 16 22 34 60 72 70 74 93 135 144
Asi Eksklusif

Persentase Balita 6 -
37 59 bulan mendapat 76 79 82 86 90 79.3 82.2 84.3 84.8 84.5 104.342 104 103 99 94
Vitamin A

Meningkatnya
Persentase Cakupan
Penanganan Balita
38 84 88 92 96 100 100 100 100 100 100 119.048 114 109 104 100
Dengan Gejala
Pertumbuhan
Terganggu

Cakupan Desa Siaga


39 65 65 70 80 85 80 80 80 80 85 123 123 114 100 100
Aktif

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 21


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Meningkatnya
Persentase Bantuan
Pendidikan Bagi
Dokter Spesialis, Profil
40 6.57 2007 7.4 8.2 8.8 9.6 10 14,96 10,46 7,88 7,72 5,07 202 129 89,55 80,41 50,7
Dokter Muda, Dinkes
Mahasiswa
Kedokteran dan SDM
Kesehatan Lainnya

Meningkatnya
Persentase Registrasi
dan Pemberian Ijin
Profil
41 Tenaga Kesehatan 42.45 2007 50 57 65 73 80 100 100 60 50 100 200 175 92 68 125
Dinkes
Strategik Baik
Pemerintah maupun
Swasta

Meningkatnya
Persentase
Profil
42 Penyediaan Tenaga 71.3 2005 74 76.3 78.8 81.3 82 60 65 30 45 95 81 85 38 55 -
Dinkes
Kesehatan Strategis
Pemerintah

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 22


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Meningkatnya
Persentase Institusi
Pendidikan dan Profil
43 72 2007 78 84 90 95 100 95 90 95 100 100 122 107 106 105 100
Institusi Pelatihan Dinkes
Tenaga Kesehatan
yang Terakreditasi

Persentase Tenaga
Kesehatan Yang
44 0 2008 50 60 65 70 75 100 90 40 45 50 200 150 62 64 67
Profesional (Terlatih
dan Bersertifikat)

Persentase
Kelengkapan dan
45 Ketersediaan Alat 0 2008 80 85 90 95 100 90 90 09 48 15 113 106 10 51 15
dan Perlengkapan
UPT Latnakes

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 23


Indikator Kinerja
No sesuai Tugas dan Target SPM TargetTarget
IKK Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
Fungsi RKPD

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Meningkatnya
Persentase
Terlaksananya
Sistem Perencanaan
dan Penganggaran,
Profil
46 Pelaksanaan, 40 55 70 85 100 53 45 67 100 100 132.5 82 96 118 100
Dinkes
Pengendalian dan
Monev Terpadu di
Tingkat Provinsi dan
Seluruh
Kabupaten/Kota

Meningkatnya
Persentase Tertata
dan Terlaksananya
47 SIKDA Terpadu di 60 70 80 90 100 9.5 9.5 9.5 9.5 24 15.8333 14 12 11 24
Tingkat Provinsi dan
Seluruh
Kabupaten/Kota

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 24


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Meningkatnya
Persentase Tertata
dan Terlaksananya
48 SIKDA Terpadu di 60 70 80 90 100 9.5 9.5 9.5 9.5 24 15.8333 14 12 11 24
Tingkat Provinsi dan
Seluruh
Kabupaten/Kota

Meningkatnya
Persentase
Terlaksananya
Sistem Perencanaan
dan Penganggaran,
49 Pelaksanaan, 40 55 70 85 100 53 45 67 100 100 132.5 82 96 118 100
Pengendalian dan
Monev Terpadu di
Tingkat Provinsi dan
Seluruh
Kabupaten/Kota

50 Jumlah Rumah Sakit 33 34 35 36 37 33 36 37 41 43 100 106 106 114 116

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 25


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Prenstase jumlah
rumha sakit yang
51 memeliki Dokter 30 40 50 60 65 54.5 55.8 56.8 56.8 56.8 181.667 140 114 95 87
Spesialis sesuai
standart/Tipe RS

Rasio Puskesmas
52 Pembantu terhadap 24 24 24.5 25 25 24.1 22.5 23.6 22 22 102.553 94 96 88 88
100.000 pddk

Ratio Puskesmas
53 terhadap 100.000 6.4 6.5 6.5 6.6 6.6 6.5 6.6 6.6 7 7 101.563 102 102 106 106
pddk

Ratio Tempat Tidur


54 57 59 61 63 65 53.6 59.6 60.3 64 64 94.0351 101 99 102 98
RS/100.000 pddk

Prosentase
ketersediaan Obat
55 80 85 90 95 95 95 95 95 95 95 118.75 112 106 100 100
Esensial, Generik,
Bufer Stock

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 26


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Prosentase Kab/Kota
yang melakukan
56 Pengawasan 30 45 60 80 90 30 40 45 76 85 316.667 211 158 119 106
keamanan Pangan
dan Bahan berbahaya

Prosentase
pengawasan dan
pembelalan
terhadap rumah
57 30 45 60 80 90 20 40 50 75 85 100 89 75 95 94
tangga, obat
tradisonal, kosmetik,
produk komplemen
dan kroduk pangan

prosentase
pengawasan efektif
58 30 45 60 80 90 20 40 75 75 85 66.6667 89 83 94 94
mutu, keamanan dan
kasiat obat

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 27


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Prosentase Kab/Kota
yanag melakukan
pengendalian
penyaluran
59 Narkotika, 30 40 60 80 85 30 40 45 60 70 66.6667 100 125 94 100
Psikotopika, dan
Obat Keras yang
digunakan dalam
pengobatan
Prosentase
60 80 85 90 95 95 80 85 90 90 90 37.5 47 50 63 74
ketersediaan Obat

Terselenggaranya
Pelayanan Kesehatan
bagi Masyarakat
Miskin dan tidak
61 80 80 85 90 100 90.9 100 97.14 97.3 97.3 113.625 125 114 108 97
mampu di RS kelas III
yang dijamin
pemerintah sebesar
74,74 % menjadi 40%

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 28


Indikator Kinerja Target
Target
No sesuai Tugas dan Target IKK Indikator Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada Tahun ke
SPM
Fungsi RKPD Lainnya

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Penduduk Miskin
dan Tidak Mampu
mendapatkan Akses
jangkauan dan
62 66 75 84 92 100 92.8 100 90.48 100 100 140.606 133 108 109 100
kepersetaan dalam
Jaminan Pelayanan
Kesehatan dari
57,61% menjadi 100%

Penduduk Miskin
dan tidak mampu
63 mendapat pelayanan 80 85 90 95 100 100 100 100 100 100 125 118 111 105 100
kesehatan dari 74,4
% menjadi 100 %

Prosentase Pasien
64 Miskin yang terlayani 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
di Puskesmas

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 29


TABEL 2.2 ANGGARAN & REALISASI

RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA


ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI PADA TAHUN KE - RATA - RATA PERTUMBUHAN
NO URAIAN TAHUN KE -
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 ANGGARAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Program Pelayanan
1 Administrasi 861,410,600 1,290,595,000 2,747,255,100 2,542,606,590 2,159,904,504 807,468,600.00 1,037,681,355 2,303,184,117 ########### 2,015,201,325 93.74% 80.40% 83.84% 94.46% 93% 1,298,493,904.00 -0.01
perkantoran

Program
Peningkatan sarana
2 272,000,000 304,133,000 564,828,000 555,344,610 893,211,096 266,950,000.00 290,681,731 467,900,567 548,873,032 860,160,987 98.14% 95.58% 82.84% 98.83% 96% 621,211,096.00 -0.02
& prasarana
aparatur

Program
3 Peningkatan disiplin 83,270,000 148,700,000 3,025,000 15,000,000 83,190,750.00 148,655,450 3,024,500 - 99.90% 99.97% 99.98% 0 -83,270,000.00 -1
aparatur

Program
Peningkatan
4 25,000,000 30,000,000 25,000,000.00 29,975,000 100% 99.92% -25,000,000.00 -1
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur

Peningkatan
Pengembangan
5 Sistem Pelaporan 74,649,000 74,298,000 99.53% - -
Capaian Kerja dan
Keuangan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 30


RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA
ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI PADA TAHUN KE - RATA - RATA PERTUMBUHAN
TAHUN KE -
NO URAIAN
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program Obat dan
6 1,215,927,100 795,785,600 1,772,928,500 1,077,534,600.00 731,215,353 1,564,986,700 716,003,300 88.62% 91.89% 88.27% -1,215,927,100.00 -0.89
perbekalan kesh

Program Upaya
7 Kesehatan 296,212,625 302,656,100 292,222,200.00 292,149,200 98.65% 96.53% -296,212,625.00 -0.99
Masyarakat

Program Pembinaan
8 Upaya kesehatan 2,947,217,500 2,863,176,900 97.15% - -
Maysarakat

Program Pembinaan
9 15,684,280,000 6,842,571,600 14,612,310,683 5,856,927,688 93.17% 92.83% 6,842,571,600.00 0.93
Upaya kesehatan

Program
10 Pengawasan Obat 107,579,200 184,441,000 107,530,200.00 181,625,675 99.95% 98.47% -107,579,200.00 -1
dan Makanan

Program Promkes
11 dan Pemberdayaan 234,453,800 2,052,939,800 216,856,250 223,381,900.00 1,759,113,000 202,706,250 95.28% 85.69% 93.47% -234,453,800.00 -0.95
Masyarakat

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 31


RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA
ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI PADA TAHUN KE - RATA - RATA PERTUMBUHAN
TAHUN KE -
NO URAIAN
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program Perbaikan
12 403,200,500 1,828,800,000 403,061,200.00 1,826,527,050 99.97% 99.88% -403,200,500.00 -1
Gizi Masyarakat

Program Perbaikan
13 1,697,171,800 1,520,343,600 89.58% - -
Gizi

Program Bina Gizi


14 1,681,940,000 3,724,511,900 1,681,757,824 3,662,880,600 99.99% 98.35% 3,724,511,900.00 0.98
Kesh. Ibu & Anak

Program
15 Pengembangan 322,252,000 634,859,200 86,998,000 321,083,250.00 558,575,400 27,346,000 99.64% 87.98% 31.43% -322,252,000.00 -1
Lingkungan Sehat

Program
Pencegahan dan
16 1,175,457,600 205,536,900 1,165,832,200.00 203,411,270 99.18% 98.97% -1,175,457,600.00 -0.99
penanggulangan
Penyakit

Program
Pencegahan dan
17 1,512,556,300 110,000,000 1,210,634,150 80,963,300 80.04% 73.60% - -
penanggulangan
Penyakit Menular

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 32


RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA
ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI PADA TAHUN KE - RATA - RATA PERTUMBUHAN
TAHUN KE -
NO URAIAN
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program
Standarisasi
18 838,836,000 838,234,400.00 99.93% -838,836,000.00 -1
Pelayanan
Kesehatan

Program Kemitraan
19 Pelayanan 129,465,250 126,415,250.00 97.64% -129,465,250.00 -0.98
Kesehatan

Program Sumber
20 2,380,197,675 3,179,594,900 1,889,246,675.00 2,544,367,100 79.37% 80.02% -2,380,197,675.00 -0.79
Daya Kesehatan

Upaya Kesehatan
21 545,613,625 1,751,547,800 540,041,925.00 1,584,293,350 98.98% 90.45% -545,613,625.00 -0.99
Perorangan

Program pengadaan,
Peningkatan sarana
22 dan Prasaranan 1,598,040,000 1,598,040,000 100% - -
RS/RS Jiwa/RS
Paru/RS Mata

Pengembangan &
23 Pemberdayaan SDM 1,797,551,850 1,380,933,900 1,582,818,544 1,321,561,300 88.05% 95.70% 1,380,933,900.00 0.96
Kes

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 33


RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA
ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI PADA TAHUN KE - RATA - RATA PERTUMBUHAN
NO URAIAN TAHUN KE -
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Program Kebijakan
dan Managemen
24 372,377,000 367,803,100 98.77% - -
Pembangunan
Kesehatan

Dukungan
Manajemen &
25 3,460,115,450 9,049,858,750 3,231,823,216 8,256,958,577 93.40% 91.24% 9,049,858,750.00 0.91
Pelaksanaan Tgs
Teknis lainnya

Program Kerjasama
26 Lintas Bidang dan 615,558,800 455,849,900 74.05% - -
Lintas Wilayah

Program Pendidikan
27 86,575,000 80,125,000 92.55 - -
Kesehatan

Program
Peningkatan
28 20,000,000 11,750,000 58.75% 20,000,000.00 0.59
Pengembangan
Sistem Pelaporan

Program
29 Kefarmasian & Alat 750,000,000.00 893,867,300 829,810,225 95.47% 92.83% 893,867,300.00 0.93
Kesehatan

Program
Pengendalian
30 Penyakit & 146,914,500.00 2,012,194,750 145,032,047 1,551,325,850 98.72% 77.10% 2,012,194,750.00 0.77
Penyehatan
Lingkungan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 34


Gambar 2.1

Gambar 2.2

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 35


2.4. Tantangan Dan Peluang Pelayanan Dinas Kesehatan

Status kesehatan masyarakat ditentukan berbagai determinan penting di luar


kendali bidang kesehatan seperti faktor lingkungan (45%), faktor keturunan
(5%) dan faktor perilaku (30%). Sehingga kendali bidang kesehatan hanya
mempunyai kontribusi sebesar (20%) saja.Adapun tantangan dan peluang
pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi NTT sebagai berikut :

2.4.1. Kondisi Geographis yang sulit dalam melaksanakan pelayanan


kesehatan

Provinsi NTT mempunyai luas daratan 47.350,00 km2 yang terdiri dari
gugusan pulau besar dan kecil, jumlah seluruh pulau mencapai 1.192 buah,
termasuk 4 (empat) pulau besar yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor
(FLOBAMORA). Posisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebelah
Utara berbatasan dengan laut Flores, sebelah Selatan dengan lautan Hindia,
sebelah Timur dengan Negara Repoblik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan
Laut Timor dan sebelah Barat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kedudukan
Astronomis terletak pada 80 - 120 Lintang Selatan dan 1180 - 1250 Bujur
Timur. Selanjutnya Nusa Tenggara Timur memiliki kondisi geografis yang
bervariasi, seperti Pulau Flores, Alor, Komodo, Solor, Lembata dan pulau-pulau
sekitarnya di jalur utara terbentuk secara vulkanik. Sedangkan Pulau Sumba,
Sabu, Rote, Semau, Timor dan pulau-pulau sekitarnya di selatan merupakan
daerah karang, karena terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke permukaan.
Dengan kondisi seperti ini maka pulau-pulau yang terletak pada jalur
vulkanik dapat dikategorikan sebagai daerah yang subur, sedangkan daerah
karang pada umumnya kurang subur. Wilayah administratif Pemerintah Provinsi
NTT telah berkembang dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan
kependudukan.
Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten, 1 Kota, 306 Kecamatan dan
2.994 Desa/Kelurahan. Luas wilayah masing-masing kabupaten cukup
bervariasi, dimana Kabupaten Kupang memiliki luas terbesar yaitu 5.417,79 km2

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 36


dan yang terkecil adalah Kota Kupang dengan luas 160,3 km2. Dari segi
topografis, keadaan permukaan tanahnya sebagian besar (±70%) merupakan
daerah bergunung dan berbukit dengan kemiringan rata-rata 50 % ke atas
dengan morfologi yang agak gundul. Berdasarkan zone agroklimat, iklim di
Provinsi NTT adalah tipe D/E yaitu memiliki hari hujan <3 bulan atau sekitar 150
hari selama setahun dan selebihnya adalah musim kemarau.

2.4.2. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka kematian Ibu merupakan indikator keberhasilan pembangunan


sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian Ibu yang terkait
dengan proses kehamilan, persalinan dan nifas. Untuk melihat kecenderungan
AKI di Indonesia secara konsisten digunakan data hasil SKRT dan SDKI. AKI
menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 dan kembali
turun menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992. Selanjutnya
pada tahun 1995 kembali menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2002–2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI
2002–2003) dan kemudian menurun lagi menjadi 228 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Selanjutnya pada tahun 2010, AKI turun
menjadi 259 per 100.000 kelahiran hidup (SP, 2010). Walaupun cenderung
terus menurun, namun bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai
secara nasional pada tahun 2010 yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran
hidup, maka diperlukan upaya-upaya luar biasa untuk mengatasi
permasalahan ini.

AKI Provinsi NTT pada periode 2004–2010 cenderung mengalami


penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 2004 AKI NTT sebesar 554 per
100.000 kelahiran hidup (Surkesnas) dan menurun menjadi 306 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun berdasarkan hasil
Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, AKI meningkat menjadi 536 per 100.000
kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan angka nasional 259 per 100.000
kelahiran hidup (SP,2010) maka AKI NTT sangat tinggi. Untuk mengatasi

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 37


masalah ini maka Provinsi NTT telah menginisiasi terobosan-terobosan dengan
Revolusi KIA dengan motto semua ibu melahirkan di Fasiitas Kesehatan yang
memadai. Yang mana capaian indikator antaranya adalah menurunnya peran
dukun dalam menolong persalinan atau meningkatkan peran tenaga kesehatan
terampil dalam menolong persalinan.

Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun


2012 menunjukkan bahwa konversi AKI per 100.000 Kelahiran Hidup selama
periode 5 (lima) tahun (Tahun 2008–2012) mengalami fluktuasi. Jumlah kasus
kematian pada tahun 2008 menjadi 312 kematian atau 332 per 100.000
kelahiran hidup, selanjutnya menurun menjadi 286 kematian pada tahun 2009
atau 303 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2010 mengalami
penurunan lagi menjadi 250 atau 272 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun
2011 menurun lagi menjadi 208 atau 220 per 100.000 KH, dan pada tahun
2012 menurun menjadi 192 atau 200 per 100.000 KH. Selanjutnya Pada Tahun
2013 menurun lagi menjadi 170 Kasus atau 182/100.000 KH. Berikut ini
digambarkan Kasus Kematian Ibu dan Konversi AKI per 100.000 KH Prov. NTT
tahun 2008 – 2013, sedangkan rincian data per Kab/Kota dapat dilihat pada
lampiran gambar 2.3 dan 2.4

Gambar 2.3
Jumlah Kematian Ibu dan Bayi
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013

Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 38


Gambar 2.4

Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup


di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013

400

332 303
300 272

220

200 193
200

100

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012 Pencatatan dan Pelaporan


Revolusi KIA

2.4.3. Angka Kematian Bayi (AKB)

Data kematian pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei karena
sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan kematian di fasilitas
kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Indikator ini terkait langsung
dengan tingkat kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial,
ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan
kesehatannya. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai
sumber, yaitu Sensus Penduduk, Riskesdas, Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) dan Sensus Penduduk (SP).
Dalam beberapa tahun terakhir AKB di Indonesia telah banyak mengalami
penurunan yang cukup besar. AKB Nasional menurut hasil Surkesnas/Susenas
pada tahun 2001 sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2003 turun
menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003). Pada tahun 2007

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 39


kembali menurun menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), dan
selanjutnya pada tahun 2012 terus turun menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup
(SDKI, 2012).

Untuk Provinsi NTT, Angka Kematian Bayi juga menunjukkan penurunan


yang cukup bermakna, yaitu 60 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997
(SDKI), menurun menjadi 59 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003).
Selanjutnya pada tahun 2007 menurun lagi menjadi 57 per 1.000 kelahiran
hidup (SDKI, 2007), dan pada tahun 2012 kembali menurun hingga mencapai
45 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun angka ini sedikit lebih
tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 32 per 1.000
kelahiran hidup, namun penurunan AKB NTT ini cukup bermakna.

Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian pada bayi mengalami


fluktuasi dari tahun 2008–2012. Pada tahun 2008 sebanyak 1.208 atau 12,8 per
1000 kelahiran hidup. Selanjutnya mengalami peningkatan pada tahun 2009
sebanyak 1.240 kematian atau 13,1 per 1.000 kelahiran hidup. Tahun 2010
mengalami penurunan kembali dimana kematian sebesar 1.159 atau 12,5 per
1000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 1.210 kematian
atau 12,8 per 1000 Kelahiran Hidup. Pada tahun 2012 kasus kematian bayi
sebanyak 1.450 kematian atau 15,1 per 1000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun
2013 mengalami penurunan yaitu sebesar 1.173 kasus atau 13,2/1.000 KH.
Berikut ini adalah gambaran Kasus Kematian Bayi dan Konversi Angka Kematian
Bayi per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2008 – 2013 di Prov. NTT. (Gambar
2.5dan 2.6).

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 40


Gambar 2.5
Jumlah Kematian Bayi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013

1600
1450
1400 1208
1159
1200
1240 1210 1173
1000

800

600

400

200

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2008 s/d 2013

Gambar 2.6
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013

20

15.1
15 13.1 12.5 12.8 13.2
12.8

10

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012 Pencatatan dan


Pelaporan Revolusi KIA

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 41


2.4.4. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

AKABA menggambarkan tingkat peluang untuk meninggal pada fase


antara kelahiran dan sebelum usia lima tahun serta permasalahan kesehatan
anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular, dan kecelakaan. Indikator ini
juga menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besaran dan
tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap kali dipakai untuk
mengidentifikasi tingkat kesulitan ekonomi penduduk.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam
beberapa tahun terakhir terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna.
Pada tahun 1993 AKABA Nasional diperkirakan 81 per 1.000 kelahiran hidup
dan turun menjadi 44,7 pada tahun 2001 (Surkesnas, 2001). Selanjutnya turun
lagi menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007), dan
terus turun menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI,
2012).
Untuk Provinsi NTT, AKABA periode 2002–2012 mengalami fluktuasi. Hasil
Survei Kesehatan dan Rumah Tangga (SKRT) 1995 menunjukkan AKABA NTT
sebesar 81 per 1.000 kelahiran hidup yang menurun menjadi 68 per 1.000
kelahiran hidup. Dari hasil SDKI 2002-2003 terjadi peningkatan menjadi 72 per
1.000 kelahiran hidup dan kembali meningkat menjadi 80 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Selanjutnya pada tahun 2012, AKABA
NTT kembali menurun menjadi 58 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Walaupun AKABA NTT masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan AKABA
nasional yakni 40 per 1,000 kelahiran hidup, namun penurunan AKABA NTT ini
cukup bermakna.
Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun
2012, berdasarkan hasil konversi, selama periode 5 (lima) tahun jumlah kasus
kematian balita mengalami penurunan secara bermakna dari tahun 2008-2012.
Pada tahun 2008 sebanyak 409 kematian atau 4,3 per 1.000 kelahiran hidup,
pada tahun 2009 menurun menjadi 362 kematian atau 3,8 per 1000 kelahiran

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 42


hidup. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 535 kematian atau 5,8
per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi
1.400 atau 14,8 per 1.000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2012 kasus kematian
balita terus meningkat menjadi 1.714 atau 17,9 per 1.000 KH. Selanjutnya
Pada Tahun 2013 terjadi penurunan Kematian Anak Balita secara signifikan
menjadi 185 Kasus atau 2,7/1.000 KH. Berikut ini disajikan gambaran Kasus
Kematian Anak Balita danKonversi AKABA per 1.000 KH Prov. NTT tahun
2007 – 2013, sedangkan rincian per Kab/Kota data dapat dilihat pada
lampiran gambar 2. 7 dan 2.8

Gambar 2.7
Jumlah Kematian Balitadi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013

sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 43


Gambar 2.8
Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013

20 17.9

14.8
15

10
5.8
5 4.3 3.8 2.7

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2012, Laporan Pencatatan dan


Pelaporan 2013

Selanjutnya rincian jumlah kematian ibu, bayi, balita tahun 2008–2013 dapat

dilihat pada Gambar 2.9 berikut:

Gambar 2.9
Jumlah Kematian Ibu,Bayi dan Balita Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2008 – 2013

1,800
1,600
Jumlah Kematian

1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Kematian Ibu 312 286 252 208 192 193
Jumlah Kematian Bayi 1,208 1,240 1,159 1,210 1,450 1,173
Jumlah Kematian Balita 409 362 535 1,400 1,717 185

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012 dan Lap.Pencatatan dan Pelaporan


Rev.KIA

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 44


2.4.5. Presentase Balita Gizi Buruk

Persentase balita gizi kurang sebanyak 18,68 %; persentase balita gizi

buruk sebesar 1,5 %, dan gizi buruk sebesar 84,7 %. Kondisi status gizi balita

tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.10
Status Gizi balita Kabupaten/Kota tahun 2012
Kabupaten/Kota Balita Status Gizi Balita (Orang) Status Gizi Balita (%)
Ditimbang Buruk Kurang Baik Buruk Kurang Baik
KOTA KUPANG 13.005 282 2.327 10.396 2,2 18,68 79,9
KUPANG 20.708 858 5.001 13.239 4,1 24,32 63,9
TTS 29.889 190 2.710 26.989 0,6 4,10 90,3
TTU 12.383 183 1.624 10.576 1,5 13,09 85,4
BELU 28.469 1.095 7.446 19.907 3,8 26,13 69,9
ALOR 13.983 387 1.582 10.150 2,8 11,00 72,6
LEMBATA 9.475 122 1.921 7.424 1,3 22,22 78,4
FLORES TIMUR 17.940 191 2.433 15.251 1,1 12,78 85,0
SIKKA 22.085 155 4.792 17.138 0,7 0,00 77,6
ENDE 17.354 113 1.796 15.428 0,7 0,00 88,9
NGADA 11.629 12 1.429 10.188 0,1 12,81 87,6
NAGEKEO 10.156 31 689 9.436 0,3 7,44 92,9
MANGGARAI 24.759 14 548 24.197 0,1 2,40 97,7
MANGGARAI
21.753 139 3.094 18.520 0,6 15,44 85,1
BARAT
MANGGARAI
33.874 143 1.602 31.979 0,4 4,56 94,4
TIMUR
SUMBA BARAT
14.525 404 1.194 12.927 2,8 0,00 89,0
DAYA
SUMBA BARAT 9.978 110 1.519 7.947 1,1 15,20 79,6
SUMBA TENGAH 6.217 114 144 5.959 1,8 2,32 95,9
SUMBA TIMUR 18.360 330 736 17.273 1,8 4,12 94,1
ROTE NDAO 9.111 75 665 8.309 0,8 7,72 91,2
SABU RAIJUA 4.146 188 845 3.113 4,5 0,00 75,1
Jumlah/Total 349.799 5.136 44.097 296.346 1,5 12,68 84,7
Sumber : Profil Dinkes. NTT Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 45


2.4.6 Kondisi Tenaga Kesehatan di Provinsi NTT
Dari jumlah 14.863 orang tenaga kesehatan yang bekerja di sarana
pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012 terdiri
dari Tenaga paramedis perawatan yang meliputi tenaga Perawat sebanyak
6.551orang, tenaga Bidan sebanyak 3.798 orang,tenaga Medis sebanyak 1.077
orang,tenaga Farmasi sebanyak 777 orang,tenaga Gizi sebanyak 526
orang,tenaga Teknisi Medis sebanyak 578 orang,tenaga Sanitasi sebanyak 685
orang, tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 787 orang dan tenaga
fisioterapis sebanyak 84 orang. Lampiran tabel 74 sampai 78 menyajikan
rincian tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di
kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012. Untuk rincian jenis tenaga
kesehatan dengan perhitungan ratio per 100.000 penduduk menurut jenis
tenaga kesehatan disajikan pada Tabel2.10 di bawah ini.

Tabel 2.10

TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYARATIO PER 100.000 PENDUDUK


DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012

JENIS TENAGA KESEHATAN NTT NASIONAL

1. Dokter Umum 14 : 100 40 : 100


2. Dokter Spesialis 3 : 100 6 : 100
3. Dokter Gigi 3 : 100 11 : 100
4. Perawat 127 : 100 11 : 100
5. Bidan 73 : 100 7 : 100
6. Ahli Gizi 10 : 100 100 : 100
7. Sanitarian 12 : 100 22 : 100
8. Tenaga Kefarmasian 13 : 100 40 : 100
9. Sarjana Kesehatan Masyarakat 9 : 100 10 : 100
10.Keterapian Fisik 2 : 100 40 : 100
11.Keteknisian Medis 11 : 100 30 : 100

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 46


Dapat dilihat pada tabel di atas, ratio masing-masing jenis tenaga

kesehatan per 100.000 penduduk, menunjukkan bahwa ratio jenis tenaga

kesehatan per 100.000 penduduk yang terbanyak adalah tenaga keperawatan

127 per 100.000 penduduk dan terendah pada jenis tenaga kesehatan

Keterapian Fisik 2 per 100.000 penduduk. Pada tabel ini juga dapat dilihat

bahwa ratio Dokter Spesialis dan Dokter Gigi masih sangat rendah yakni 3 per

100.000, keadaan ini diharapkan akan meningkat sejalan dengan berbagai

kebijakan tetang ketenagaan baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk

menambah jumlah tenaga kesehatan terutama Dokter Umum, Dokter Spesialis

dan Dokter Gigi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan

masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia

yang ada terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2012 terdapat

9.628 orang PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan yang bertugas

di Puskesmas yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota, dengan rincian tenaga

Perawat dan Bidan sebesar 7.146 orang, tenaga medis 574 orang, Sanitarian

525 orang, tenaga Farmasi 380 orang, tenaga Gizi 343 orang, tenaga Teknisi

Medis 290 orang, Tenaga Fisioterapi 21 orang dan tenaga Kesehatan

Masyarakat sebanyak 349 orang.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan

penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000

penduduk. Pada rentang waktu tahun 2008 sampai 2012, jumlah puskesmas

rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan yang berarti.Pada tahun

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 47


2008 sebesar 6.4, tahun 2009 sebesar 6.5, pada tahun 2010 meningkat

menjadi 6.6, pada tahun 2011 terus meningkat menjadi 7.1 dan pada tahun

2012 ratio puskesmas tetap yakni 7.1.

Jumlah dan ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada tahun

2008 - 2012 disajikan pada Gambar 2.10berikut ini

GAMBAR 2.10
JUMLAH PUSKESMAS DAN RATIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDU DI
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012

PELUANG :

Adanya bantuan – bantuan Luar Negeri seperti : Australia Indonesia Partnership

Maternal Neonatal Health (AIPMNH), Australia Indonesia Partnership Health

Support System (AIPHSS), World Health Organization (WHO), United Nation

International Child Education Foundation (UNICEF), Nutrition Improvement

through Community Emprovement (NICE)

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 48


BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Dinas Kesehatan Provinsi

Beberapa isu-isu strategis yang dapat dikemukakan setelah dilakukan

identifikasi masalah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Bidang

Kesehatan adalah :

Beberapa isu-isu strategis yang dapat dikemukakan setelah dilakukan

identifikasi masalah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Bidang

Kesehatan adalah :

• Angka kematian Ibu (AKI)

Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun

2012 menunjukkan bahwa konversi AKI per 100.000 Kelahiran Hidup selama

periode 5 (lima) tahun (Tahun 2008–2012) mengalami fluktuasi. Jumlah kasus

kematian pada tahun 2008 menjadi 312 kematian atau 332 per 100.000

kelahiran hidup, selanjutnya menurun menjadi 286 kematian pada tahun 2009

atau 303 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2010 mengalami

penurunan lagi menjadi 250 atau 272 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun

2011 menurun lagi menjadi 208 atau 220 per 100.000 KH, dan pada tahun

2012 menurun menjadi 192 atau 200 per 100.000 KH . Selanjutnya Pada

Tahun 2013 menurun lagi menjadi 170 Kasus atau 182/100.000 KH. Berikut ini

digambarkan Kasus Kematian Ibu dan Konversi AKI per 100.000 KH Prov.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 49


• Angka Kematian Bayi (AKB)

Untuk Provinsi NTT, Angka Kematian Bayi juga menunjukkan penurunan

yang cukup bermakna, yaitu 60 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997

(SDKI), menurun menjadi 59 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003).

Selanjutnya pada tahun 2007 menurun lagi menjadi 57 per 1.000 kelahiran

hidup (SDKI, 2007), dan pada tahun 2012 kembali menurun hingga mencapai

45 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun angka ini sedikit lebih

tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 32 per 1.000

kelahiran hidup, namun penurunan AKB NTT ini cukup bermakna.

Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian pada bayi mengalami

fluktuasi dari tahun 2008–2012. Pada tahun 2008 sebanyak 1.208 atau 12,8

per 1000 kelahiran hidup. Selanjutnya mengalami peningkatan pada tahun

2009 sebanyak 1.240 kematian atau 13,1 per 1.000 kelahiran hidup. Tahun

2010 mengalami penurunan kembali dimana kematian sebesar 1.159 atau 12,5

per 1000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 1.210kematian

atau 12,8 per 1000 Kelahiran Hidup.Pada tahun 2012 kasus kematian bayi

sebanyak1.450 kematian atau 15,1 per 1000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun

2013 mengalami penurunan yaitu sebesar 1.173 kasus atau 13,2/1.000 KH.

Berikut ini adalah gambaran Kasus Kematian Bayi dan Konversi Angka

Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2008 – 2013 di Provinsi

NTT.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 50


• Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun

2012, berdasarkan hasil konversi, selama periode 5 (lima) tahun jumlah kasus

kematian balita mengalami penurunan secara bermakna dari tahun 2008-2012.

Pada tahun 2008 sebanyak 409 kematian atau 4,3 per 1.000 kelahiran hidup,

pada tahun 2009 menurun menjadi 362 kematian atau 3,8 per 1000 kelahiran

hidup. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 535 kematian atau 5,8

per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2011kembali meningkat

menjadi1.400 atau 14,8 per 1.000 kelahiran hidup.Pada Tahun 2012 kasus

kematian balita terus meningkat menjadi1.714 atau 17,9 per 1.000 KH.

Selanjutnya Pada Tahun 2013 terjadi penurunan Kematian Anak Balita secara

signifikan menjadi 185 Kasus atau 2,7/1.000 KH.

 Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang

penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan

pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrom

kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat

rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang

kurang mendukung pola hidup sehat. Keadaan gizi masyarakat akan

mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan

salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara

yang dikenal dengan istilah Human Development Index (HDI).

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 51


Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang

gizi makro dan kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan

protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan

ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein.

Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi

mikro.

Data menunjukkan di Provinsi NTT bahwa prevalensi gizi kurang menurun

dari 20,4% (SDKI 2007) menjadi 13,0% (Riskesdas 2010) dan kondisi tersebut

diikuti dengan penurunan prevalensi gizi buruk 9,0% (SDKI 2007) menjadi

4,9% (Riskesdas 2010).

Gizi buruk adalah satu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan

nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar

rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di

Indonesia kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi

utama yang banyak dijumpai pada balita.

Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut

UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :

- Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya

jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi

unsurgizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu

kemiskinan.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 52


- Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan

oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap

zat-zat makanan secara baik.

Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi burukyaitu:

- Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat

- Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak

- Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.

Untuk KEP yang ringan dan sedang/Gizi Kurang, gejala klinis yang bisa

dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus.

Sedangkan gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan

menjadi tiga tipe: marasmus, kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor.

Prevalensi Masalah GiziBuruk danKurang diukur dengan membandingkan

berat badan menurut umur. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

tahun 2011 pada kelompok balita gizi kurang yang dilaporkan sebesar 10,1%

dan pada tahun 2012 sebesar 12,6%. Sedangkan prevalensi gizi buruk tahun

2011 sebesar 1,2% dan pada tahun 2012 sebesar 1,4%.

Percepatan peningkatan status gizi perlu segera dilakukan karena masalah

gizi kurang/buruk masih cukup banyak. Upaya perbaikan ekonomi, perubahan

perilaku penduduk, memerlukan upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi

secara baik.

Status gizi seseorang terkait dengan permasalahan kesehatan secara

umum disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperberat

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 53


penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya

gangguan kesehatan secara individual. Bahkan status gizi janin yang masih

berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi

status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain

Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi

wanita usia subur ; Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan

pekerja wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

• Pengendalian Penyakit Yang dapat dicegah dengan Imunisasi

(PD3I)

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio di Provinsi NTT

telah melaksanakan program Eradikasi Polio (Erapo) yang terdiri dari

pemberian imunisasi Polio secara rutin dan Surveilans Acute Flaccid

Paralysis (S-AFP). Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-

Provinsi NTT tahun 2012, menunjukkan bahwa cakupan imunisasi Polio-3

pada bayi pada tahun 2012 sebesar 97,5%, sedangkan pada tahun 2011

sebesar 74,6 %, berarti pada tahun 2012 terjadi peningkatan cakupan

imunisasi Polio-4. Kabupaten/kota dengan cakupan Imunisasi Polio

≥ 100% ada 9 Kabupaten/Kota yakni Kota Kupang (102,9%), Kabupaten

Flores Timur (196,8%), Sabu Raijua (184,4%), Sumba Timur (119,9%),

Kupang (115,5%), TTU (114,8%), Belu (106,1%), Manggarai (104,7%)

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 54


dan Sikka (100,9%).Cakupan Imunisasi Polio dengan melihat pada

gambar 3.1 di bawah ini.

GAMBAR 3.1
CAKUPAN IMUNISASI POLIO-3 MENURUT KABUPATEN KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Upaya lain untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio adalah

kegiatan surveilans di Provinsi NTT, pertemuan antar Tim Ahli, Tim Teknis dan

pengelola S-AFP kabupaten/kota, Sosialisasi, Advokasi, dan Asistensi Teknis di

kabupaten/kota dan Rumah Sakit. Untuk mencari kemungkinan adanya virus

Polio liar yang bekembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja

dari kasus AFP yang menyerang masyarakat (Community Based

Surveillance/CBS) dan Rumah Sakit (Hospital Based Surveillance/HBS).

Berdasarkan kegiatan surveilans, AFP pada anak< 15 tahun pada tahun 2012

ditemukan sebanyak 96 kasus, dengan AFP rate sebesar 5,3 per 100.000 anak

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 55


usia < 15 tahun . Sedangkan tahun 2011 kasus AFP sebanyak 78 kasus,

dengan AFP rate sebesar 5,0 per 100.000 anak usia < 15 tahun. Tahun 2013

jumlah kasus ditemukan sebanyak 112 dengan AFP rate sebesar 6,5 per

100.000 anak usia< 15 tahun

• Pengendalian TB-Paru

Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan

pendekatan DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau

pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas

Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita

dengan pemeriksaan dahak pada suspek di sarana pelayanan kesehatan

yang ditindaklanjuti dengan pemberian paket pengobatan. Upaya

pemberantasan penderita TB selama tahun 2008-2012 terlihat pada

Gambar 3.2 berikut ini.

GAMBAR 3.2
JUMLAH PENDERITA TB BTA+, DIOBATI DAN PENDERITA SEMBUH
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 56


Gambar di atas menunjukkanbahwa pelaksanaan pemberantasan

penyakit TB dari tahun 2008-2012 menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2008

penderita BTA (+) sebesar 3.178 penderita, yang diobati sebesar 2.995

penderita dan yang sembuh 1.920 penderita, pada tahun 2009 penderita BTA

(+) mengalami penurunan menjadi 3.006 penderita, yang diobati sebanyak

3.419 dan yang mengalami kesembuhan sebanyak 2.346 penderita. Pada

tahun 2010 dari 3.708 penderita BTA (+), yang diobati sebanyak 3.222

penderita dan mengalami kesembuhan sebanyak 2.277 penderita. Sedangkan

pada tahun 2012 jumlah penderita BTA (+) naik menjadi 3.961 orang, ini

menurun jika dibandingkan pada tahun 2011. Sedangkan yang diobati

sebanyak 4.295 penderita dan sembuh sebesar 2.806 penderita.

• Pengendalian Penyakit ISPA

Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan

tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia

Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen

terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan

kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit

(MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung

ditangani di unit yang menemukan penderita tersebut.

Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT cakupan

pneumonia pada balita yang ditangani pada tahun 2012 adalah sebesar

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 57


19,2% dibanding dengan tahun 2011 sebesar 14,5%, berarti ada

peningkatan. Persentase penemuan dan pengobatan kasus Pneumonia pada

balita tahun 2012 per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 13

profil kesehatan dan trend 2008-2012 pada Gambar 3.3 berikut ini.

GAMBAR 3.3
PERSENTASE, JUMLAH PENEMUAN DAN PENANGANAN (PENGOBATAN)
KASUS PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Berdasarkan gambar tersebut di atas, jumlah balita yang ditangani

selama tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi penurunan yakni dari 100%

pada tahun 2008 menjadi 99,5% pada tahun 2009. Menurun lagi menjadi

75,9% pada tahun 2010, dan 14,5% pada tahun 2011. Lalu pada tahun

2012 meningkat menjadi 19,2%.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 58


• Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS

Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional menunjukkkan bahwa

persentase penduduk yang mempunyai persepsi benar bahwa seseorang

tidak dapat tertular HIV karena makanan yang disiapkan orang dengan

HIV/AIDS (ODHA) sebesar 32,9% dan yang mempunyai persepsi benar

bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV melalui gigitan nyamuk 23,5%.

Sedangkan penduduk yang mengetahui cara pencegahan yang benar

bahwa HIV dapat dicegah dengan berhubungan seksual hanya dengan satu

pasangan tetap yang tidak beresiko sebesar 49,4%, bahwa HIV dapat

dicegah dengan berhubungan seksual suami/istri saja sebesar 50,3%,

bahwa HIV dapat dicegah dengan menggunakan kondom saat berhubungan

seksual dengan pasangan beresiko sebesar 41,9%. Selanjutnya 44,9%

penduduk mengetahui bahwa HIV dapat dicegah dengan menggunakan

jarum suntik bersama dan 21,8% mengetahui bahwa HIV tidak dapat

dicegah dengan melakukan sunat/sirkumsisi.

Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan

penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang

ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan

penderita secara dini dan dilanjutkan dengan kegiatan konseling.

Sedangkan upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS

terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita

penyakit menular seksual (PMS). Penyakit menular seksual termasuk

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 59


HIV/AIDS sudah menjadi masalah kesehatan di provinsi NTT, terlihat

adanya kecenderungan penambahan kasus.

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit

HIV/AIDS ini antara lain : sasaran penanggulangan adalah kelompok umur

seksual aktif 15-45 tahun dan mencakup kelompok perilaku resiko tinggi

dan rendah di daerah dengan prevalensi penyakit menular seksual yang

tinggi; Upaya pencegahan dengan melakukan uji saring darah donor,

promosi kondom, penerapan kewaspadaan universal, pencegahan

penularan vertikal dan pencegahan penularan pada penyalahgunaan obat;

Surveilans dilaksanakan melalui sentinel setahun dan sulveilans ad hoc

dilaksanakan 2 kali setahun; KIE diarahkan pada kelompok resiko tinggi dan

masyarakat umum yang dilaksanakan dengan metode yang tepat dan

efektif yaitu lewat mimbar-mimbar dan lembaga keagamaan; Peningkatan

koordinasi lintas program dan sektor dalam naungan KPAD Provinsi;

Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan

masyarakat.

• Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan

kepanikan di masyarakat karena menyebar sangat cepat dan dapat

menyebabkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 60


ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Upaya pemberantasan DBD

dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan

serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus

(Menguras, Menutup, Mengubur dan Menabur larvasida), penyebaran ikan

pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat

mencegah/memberantas nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, juru

pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau Angka Bebas Jentik (ABJ),

serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.

Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun

2012 sebesar 1.542 kasus, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 424 kasus,

hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus pada tahun 2012.

Rincian jumlah kasus DBD pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran

Tabel 23profil kesehatan dan Gambar 3.4 di bawah ini.

GAMBAR 3.4
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 61


Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa penyumbang

penderita DBD tertinggi di Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012

adalah Kota Kupang sebesar 890 penderita, Sikka sebesar 136 penderita,

Ngada sebesar 117 penderita dan Sumba Timur sebesar 111 penderita.

• Pengendalian Penyakit Kusta

Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain

melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah,

survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke sarana

kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit Kusta.

Pada penderita kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket

MDT (Multi Drag Therapy Pausi Basiler (RFT PB) selama 6-9 Bulan maupun

Multi Drag Therapy Multi Basiler (MDT MB) selama 12-15 bulan berupa

Rifampicin dan Lampren. Hasil pengumpulan data Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT pada tahun 2012 dilaporkan bahwa jumlah

penderita kusta (baik PB dan MB) sebanyak 537 orang, sedangkan tahun

2011 sebanyak 155 orang, berarti ada peningkatan kasus pada tahun 2012.

Prevalensi penderita kusta pada tahun 2012 sebesar 1,10 per 10.000 orang.

• Pengendalian Penyakit Filaria

Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang

disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

Penyakit ini bersifat kronis dan bila tidak mendapat pengobatan dapat

menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 62


kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini dapat

mengakibatkan penderita tidak dapat bekerja secara optimal, bahkan

hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga,

masyarakat dan negara.

Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun

2011 penderita penyakit filariasis sebanyak 4.684 kasus, sedangkan tahun

2012 jumlah penderita penyakit filariasis sebanyak 501 kasus, ini berarti

terjadi penurunan kasus. Dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kabupaten

Sumba Barat Daya sebanyak 313 penderita dan Kab. Rote Ndao sebanyak

94 penderita.

• Akses Terhadap Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah

tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang

cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari

program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah.

Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat

kesehatan adalah ketersediaan sumber air bersih rumah tangga.

Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan

menurut Air Kemasan, Air Isi Ulang, Ledeng (meteran dan eceran), Sumur

Pompa Tangan (SPT), Sumur Terlindungi, Mata Air Terlindungi, Air

Hujan,Sumur Tak Terlindungi, Mata Air Tak terlindungi, Air Sungai dan

lainnya. Dari beberapa jenis sumber air bersih tersebut diketahui bahwa

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 63


persentase keluarga yang sumber air minumnya terlindungi adalah Hanya

sebesar 42,1%. Rincian data yang diperoleh dari Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota se - Provinsi NTT tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 64


• Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular berpotensi

KLB/wabah disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor

nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini menyerang sebagian besar anak usia

< 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa.

Pada tahun 2012 ditemukan kasus DBD sebanyak 1.542

kasus, dengan kasus tertinggi bahkan dinyatakan KLB oleh walikota yakni di

Kota Kupang jumlah kasus sebanyak 890 kasus, kematian sebanyak 13

orang dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0,8%, dan Angka kematian

tertinggi di Kota Kupang yaitu sebanyak 8 orang (CFR 0,9%), menyusul

Kab. Belu 3 orang meninggal, Kab. Ngada dan Sumba Timur masing-masing

1 orang meninggal.

• Diare
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan

konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan

menderita Diare bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air

besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.

Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012,

terdapat 2 (dua) Kabupaten yang mengalami KLB yakni Kab. Rote Ndao dan

Manggarai. Total penduduk terancam sebanyak 1.328 orang, total penderita

26 orang dengan jumlah kematian 1 orang dan CFR 3,85%.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 65


• Pengendalian Penyakit Malaria

Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan bahwa Provinsi NTT

merupakan Provinsi dengan Kasus Baru Malaria tertinggi dalam satu tahun

terakhir yakni sebesar 117,50/00. Berdasarkan data pengumpulan data Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT menunjukkan bahwa pada

tahun 2012 jumlah penderita malaria sebanyak 114.321 orang, sedangkan

pada tahun 2011 sebesar 118.494, hal ini menunjukkan bahwa ada

penurunan penderita malaria pada tahun 2012.

GAMBAR 3.5
JUMLAH KASUS MALARIA MENURUT KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Gambar 3.5 di atas menunjukkan bahwa penderita malaria yang

tertinggi pada tahun 2012 adalah Kabupaten Lembata sebanyak 22.083

orang, Kabupaten Sikka sebanyak 12.272 orang, Belu sebanyak 11.646dan

Alor sebanyak 11.370 orang.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 66


Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang

menjadi masalah kesehatan di Provinsi NTT, dimana penyakit ini masih

menjadi penyebab kematian bagi bayi, balita dan ibu hamil serta dapat

menurunkan produktifitas tenaga kerja. Penyakit ini juga salah satu

penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitment global

dalam Millenium Development Goals (MDGs).

Malaria disebabkan oleh parasit Plamodium yang hidup dan

berkembang biak dalam sel darah marah manusia yang ditularkan oleh

nyamuk malaria (Anopheles) betina. Hampir 90% desa di Provinsi NTT

hampir 100% desa endemis malaria. Wilayah endemis malaria pada

umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak

baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan

kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang

rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup

sehat.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menetapkan Stratifikasi

endemisitas malaria berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) suatu

wilayah di Indonesia menjadi 4 (empat) strata yaitu :Endemis Tinggi bila

API > 5 per 1000 penduduk

- Endemis Sedang bila API 1 -5 per 1000 penduduk

- Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1000 penduduk

- Non Endemis bila tidak ada penularan malaria

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 67


Sejak tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menggunakan

Indikator API di seluruh Provinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan Profil

Kesehatan Kabupaten/Kota, API per 1000 penduduk mengalami penurunan

yang signifikan. Pada tahun 2008 API Provinsi NTT sebesar 33 per 1000

penduduk, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 28 per 1000

penduduk. Pada tahun 2010 naik sedikit menjadi 30 per 1000 penduduk,

pada tahun 2011 kembali menurun menjadi 25 per 1000 penduduk, dan

pada tahun 2012 menurun lagi menjadi 23 per 1000 penduduk.

menampilkan gambaran API menurut Kabupaten Kota Tahun 2008 - 2012.

GAMBAR 3.6
ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) PER 1000 PENDUDUK
MENURUT KAB/KOTA SE PROVINSI NTT TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun

2012 Annual Parasit Incidence (API) mengalami penurunan

dibandingtahun2011 yaitu sebesar 2 per 1000 penduduk. Angka ini sangat

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 68


bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria

yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan

darah (konfirmasi laboratorium). Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan

darah di laboratorium tersebut merupakan pelaksanaan kebijakan nasional

pengendalian malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus

malaria klinis harus dikonfirmasi dengan laboratorium. Tahun 2012 kasus

malaria positif tertinggi di Kabupaten Lembata sebanyak 22.083 kasus,

sedangkan kasus terendah di Kota Kupang sebanyak 284 kasus.

• Filariasis

Penyakit Filariasis adalahpenyakit yang disebabkan oleh parasit

berupa cacing Filaris, yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wucherria

bancrofti, Brugaria malayi dan Brugaria timori. Penyakit ini menginfeksi

jaringan limfe (getah bening). Filaria menular melalui gigitan nyamuk yang

mengandung cacing Filaria dalam tubuhnya. Di dalam tubuh manusia cacing

tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe

sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan

dan organ genital.

Pada tahun 2012 ditemukan kasus baru Filariasis di Provinsi NTT

sebesar 414 kasus, dimana kasus yang tertinggi ditemukan di Kabupaten

Sumba Barat Daya yaitu sebesar 313 kasus.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 69


• Akses dan keterjangkauan terhadap fasilitas kesehatan yang

belum memadai :

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Jumlah Puskesmas yang terdata

sampai akhir 2012 sebanyak 348 unit dengan rincian jumlah puskesmas

Perawatan 160 unit dan puskesmas Non Perawatan 188 unit.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui

keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas

per 100.000 penduduk. Pada rentang waktu tahun 2008 sampai 2012,

jumlah puskesmas rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan

yang berarti.Pada tahun 2008 sebesar 6.4, tahun 2009 sebesar 6.5, pada

tahun 2010 meningkat menjadi 6.6, pada tahun 2011 terus meningkat

menjadi 7.1 dan pada tahun 2012 ratio puskesmas tetap yakni 7.1.

Jumlah dan ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada

tahun 2008 - 2012 disajikan pada Gambar 3.7

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 70


GAMBAR 3.7
JUMLAH PUSKESMAS DAN RATIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di

Puskesmas, beberapa Puskesmas non perawatan ditingkatkan statusnya

menjadi Puskesmas perawatan.Lokasi Puskesmas perawatan ini

ditempatkan di daerah yang jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya

yang rawan kecelakaan, serta di wilayah atau pulau-pulau yang

terpencil.Perkembangan jumlah Puskesmas perawatan dari tahun

2008–2012 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2008 sebanyak 110

unit, tahun 2009 meningkat menjadi 112 unit, tahun 2010 menjadi 127

unit, tahun 2011 meningkat terus menjadi 140 unit dan pada tahun 2012

menjadi 160unit.Perkembangan jumlah Puskesmas Perawatan dan

Puskesmas Non Perawatan pada tahun 2008 – 2012 disajikan pada

Gambar 3.8 berikut ini.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 71


GAMBAR 3.8
JUMLAH PUSKESMAS PERAWATAN DAN PUSKESMAS NON
PERAWATAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan terhadap

masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas dibantu dengan sarana

pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu sebagai

unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan

membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas

dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil pada tahun 2008 berjumlah

1.043 unit mengalami peningkatan menjadi 1.115 di tahun 2009, pada

tahun 2010 menurun menjadi 1.054, pada tahun 2011 kembali menurun

menjadi 1.050 unit dan pada tahun 2012 menjadi 1.045 unit. Rincian

jumlah pustu dan rasio terhadap 100.000 penduduk disajikan pada

gambar 3.9.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 72


GAMBAR 3.9
JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN RATIONYA
TERHADAP 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Berdasarkan keseluruhan jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan

(Puskesmas) di Provinsi NTT, pada tahun 2012 sebanyak 348 sarana, jumlah

sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas) terbanyak terdapat di KabupatenTTS

(28 sarana) dan Belu (26 sarana),dan Kabupaten yang paling sedikit jumlahnya

yaitu di Kabupaten Sabu Raijua yaitu 6 unit Puskesmas. Pada tahun 2012

jumlah Puskesmas Perawatan semakin meningkat dibandingkan dengan tahun

lalu adalah merupakan salah satu upaya untuk mendukung Revolusi KIA yang

dicanangkan pada tahun 2010 yaitu menyediakan fasilitas kesehatan yang

memadai agar ibu hamil dapat melahirkan selamat.

Penurunan jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) dari tahun 2010 sampai

2012 dikarenakan beberapa faktor diantaranya terjadinya penambahan jumlah

penduduk dan pemekaran wilayah sehingga status Pustu dinaikkan menjadi

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 73


Puskesmas.Untuk tahun 2012,Kabupaten dengan jumlah Pustu terbanyak yaitu

Kabupaten Kupang yakni 151 sarana dan paling sedikit di Kabupaten Sumba

Barat sebanyak 11 sarana.

• Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat

yang bergerak di bidang kuratif dan rehabilitatif, dan juga sebagai sarana

pelayanan kesehatan rujukan.Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan

terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit (umum dan

khusus) dari tahun 2009 - 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009

rumah sakit umum sebanyak 31 buah dan rumah sakit khusus 1 buah,

tahun 2010rumah sakit umum sebanyak 33 buah dan rumah sakit khusus 3

buah, pada tahun 2011 jumlah rumah sakit umum bertambah menjadi 36

buah dan rumah sakit khusus 4 buah, dan pada tahun 2013 jumlah rumah

sakit umum menjadi 37 buah dan rumah sakit khusus 4 buah. Rumah sakit

tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,

TNI/POLRI, dan swasta. Untuk mengetahui jumlah rumah sakit umum dan

khusus berdasarkan kepemilikannya pada periode tahun 2012 dapat dilihat

pada lampiran Tabel 70. Kemampuan Rumah sakit dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dilihat dari jumlah dan rasio tempat tidur

rumah sakit terhadap jumlah penduduk. Jumlah tempat tidur rumah sakit

umum milik pemerintah dan rumah sakit umum milik swastapada kurun 3

tahun terakhir dari tahun 2008 - 2010 mengalami peningkatan. Pada tahun

2011 jumlah tempat tidur rumah sakit umum mengalami peningkatan,

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 74


sedangkan jumlah tempat tidur rumah sakit swasta mengalami penurunan

disebabkan beberapa rumah sakit swasta tidak melaporkan data mengenai

jumlah tempat tidur. Dan pada tahun 2012 jumlah tempat tidur rumah sakit

umum sebanyak 1.868 dan jumlah tempat tidur rumah sakit swasta

sebanyak 894 buah. Gambaran peningkatan tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.10.

GAMBAR 3.10
PERKEMBANGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Ratio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk dihitung

berdasarkan jumlah keseluruhan tempat tidur baik rumah sakit pemerintah

maupun rumah sakit swasta. Selama tahun 2008 – 2012, ratio tempat tidur

rumah sakit relatif berubah dimana pada tahun 2008 sebesar 55.6, namun

mengalami sedikit penurunan pada tahun 2009 yakni sebesar 53.6, tahun

2010 meningkat menjadi 59.6, pada tahun 2011 kembali mengalami

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 75


penurunan menjadi 44.9, dan pada tahun 2012 kembali meningkat menjadi

56.4. Gambar 3.11 menyajikan jumlah tempat tidur dan rasio tempat tidur

per 100.000 penduduk pada tahun 2008 – 2012.

GAMBAR 3.11
JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT DAN RATIONYA
PER 100.000 PENDUDUK, DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

• Adapun mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan masih


rendah

Untuk melihat mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dapat dilihat

dalam rincian table 3.2 berikut ini.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 76


Tabel 3.2

Akses dan keterjangkauan perbekalan kesehatan (obat, vaksin, peralatan

dan perbekalan kesehatan lainnya) pemenuhan penyediaannya belum

optimal dapat dilihat melalui:

• Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Jumlah distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan

salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana

pelayanan kesehatan.Pada Gambar 3.12 disajikan jumlah sarana distribusi

sediaan farmasi dan alat kesehatan menurut jenis dari tahun 2008 – 2012.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 77


GAMBAR 3.12
JUMLAH SARANA DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN MENURUT JENIS
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008-2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Pengembangan Promosi untuk ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dan Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan belum

optimal , hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Pengembangan Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

merupakan salah satu langkah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat yang melibatkan potensi masyarakat didalamnya. Upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Polindes

(Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), Poskesdes (Pos

Kesehatan Desa), Desa Siaga, POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya

Kesehatan Kerja) dan sebagainya.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 78


Posyandu, merupakan salah satu bentuk UKBM yang telah lama

dikembangkan dan paling dikenal di masyarakat.Dalam menjalankan fungsinya

di masyarakat, Posyandu diharapkan dapat menyelenggarakan 5 program

prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi,

imunisasi dan penanggulangan diare.Untuk memantau perkembangan dan

penilaian kinerjanya, Posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata yaitu Posyandu

Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.Pada

tahun 2012 terdapat 9.329 Posyandu terdiri dari Posyandu Mandiri sebanyak

409 buah (4,4%) danPosyandu Purnama sebanyak 3.845 buah (41,2%).

Perkembangan Posyandu menurut strata dalam periode tahun 2008-2012

disajikan pada Gambar 3.13.

GAMBAR 3.13
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2008 - 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 79


• Pos Kesehatan Desa

Poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa disebut desa

siaga. Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan

kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes yaitu

pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko, lingkungan

dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan

dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan

yang diberikan di Poskesdes juga mencakup pertolongan persalinan dan

pelayanan KIA. Tenaga poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2

(dua) orang kader. Jumlah poskesdes pada tahun 2010 sebanyak 485 unit,

pada tahun 2011 berjumlah 364 unit dan pada tahun 2012 meningkat

menjadi 594 unit.

• Desa Siaga

Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan

secara mandiri. Menindaklanjuti Kepmenkes RI Nomor :

1529/Menkes/SK/X/2010, desa siaga dikembangkan menjadi desa siaga

aktif. Desa Siaga Aktif adalah pembentukan bentuk pengembangan dari

desa siaga yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan

kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos

Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah

tersebut seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan

Masyarakat Pembantu (Pustu) atau sarana kesehatan lainnya, dan atau

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 80


penduduknya mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveilans

berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan

anak, gizi, lingkungan, dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan

penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan sehingga

masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jumlah

desa siaga pada tahun 2010 sebanyak 917 desa, pada tahun 2011

meningkat menjadi 1.138 desa dan pada tahun 2012 sebanyak 1.233

desa.KabupatenFlores Timurmemiliki jumlah desa siaga terbanyak (209

desa siaga) sedangkan terendah di kabupatenTTS (21 desa), adapun

Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sabu Raijua tidak melaporkan jumlah

desa siaga.

• Ketersediaan Tenaga Kesehatan

Ketersediaan Tenaga Kesehatan tidak saja berasal dari pihak

pemerintah tetapi juga mendapat sumbangan dari pihak

swasta.Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan jenjang Diploma

yang berada dibawah binaan Kementerian Kesehatan dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan adalah Politeknik Kesehatan dan Non Poltekkes

(milik Swasta, TNI/POLRI dan Pemda). Program Pendidikan D-III tenaga

kesehatan dan program studi (Prodi) berkembang pesat terutama dari

sektor swasta karena semakin banyak diminati oleh masyarakat. Pada tahun

2008 – 2012, data tenaga kesehatan yang dihasilkan dari pendidikan yang

disediakan pemerintah dan swasta mengalami peningkatan yang

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 81


memuaskan sehingga jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di sarana

pelayanan kesehatan relatif mengalami peningkatan yaitu dari 10.529 orang

pada tahun 2008, meningkat menjadi 10.833 orang pada tahun 2009, tahun

2010 meningkat menjadi 13.496 orang, pada tahun 2011 meningkat

menjadi 14.253 orang dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 14.863

orang.

Jumlah 14.863 orang tenaga kesehatan yang bekerja di sarana

pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012

terdiri dari Tenaga Keperawatan yang meliputi tenaga Perawat sebanyak

6.551orang, tenaga Bidan sebanyak 3.798 orang, sedangkan tenaga Medis

(dokter umum dan dokter gigi) sebanyak 1.077 orang,tenaga Farmasi

sebanyak 777 orang,tenaga Gizi sebanyak 526 orang,tenaga Teknisi Medis

sebanyak 578 orang,tenaga Sanitasi sebanyak 685 orang, tenaga

Kesehatan Masyarakat sebanyak 787 orang dan tenaga fisioterapis

sebanyak 84 orang. Lampiran tabel 74 sampai 78 menyajikan rincian tenaga

kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota

dan provinsi pada tahun 2012. Untuk rincian jenis tenaga kesehatan dengan

perhitungan ratio per 100.000 penduduk menurut jenis tenaga kesehatan,

menunjukkan bahwa ratio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk

yang terbanyak adalah tenaga keperawatan 127 per 100.000 penduduk dan

terendah pada jenis tenaga kesehatan Keterapian Fisik 2 per 100.000

penduduk. Pada tabel ini juga dapat dilihat bahwa ratio Dokter Spesialis dan

Dokter Gigi masih sangat rendah yakni 3 per 100.000, keadaan ini

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 82


diharapkan akan meningkat sejalan dengan berbagai kebijakan tetang

ketenagaan baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menambah

jumlah tenaga kesehatan terutama Dokter Umum, Dokter Spesialis dan

Dokter Gigi di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mengenai Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan belum


terdata dengan baik .
Pada tahun 2012, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan latar

belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota berjumlah 1.192 orang. Jumlah tersebut didapat dari

tenaga Perawat dan Bidan sebesar 536 orang, tenaga Kesehatan

Masyarakat sebesar 290 orang, tenaga Farmasi 124 orang, Sanitarian 92

orang, tenaga Gizi 61 orang, tenaga Medis 57 orang dan tenaga Teknisi

Medis 32 orang. Untuk Dinas Kesehatan Provinsi, jumlah PNS dengan latar

belakang pendidikan kesehatan sebanyak 95 orang. Jumlah tersebut

berasal dari tenaga dokter 5 orang, dokter gigi 3 orang, Tenaga Kesehatan

Masyarakat 51 orang, Perawat 13 orang, tenaga Farmasi 7 orang, tenaga

Gizi 5 orang dan Tenaga Sanitarian 11 orang.

Jumlah PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan yang

bertugas di Rumah Sakit yang tersebar 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT

sebanyak 3.870 orang. Tenaga Perawat menduduki urutan pertama dan

terbanyak yaitu 2.013 orang, Tenaga Bidan 590 orang, Tenaga Medis 441

orang, tenaga Teknisi Medis 244 orang, tenaga Farmasi 250 orang, tenaga

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 83


Gizi 108 orang, tenaga Kesehatan Masyarakat 106 orang, Sanitarian 58

orang dan tenaga Fisioterapi sebanyak 60 orang

Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan

masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya

manusia yang ada terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun

2012 terdapat 9.628 orang PNS dengan latar belakang pendidikan

kesehatan yang bertugas di Puskesmas yang tersebar di 21

Kabupaten/Kota, dengan rincian tenaga Perawat dan Bidan sebesar 7.146

orang, tenaga medis 574 orang, Sanitarian 525 orang, tenaga Farmasi 380

orang, tenaga Gizi 343 orang, tenaga Teknisi Medis 290 orang, Tenaga

Fisioterapi 21 orang dan tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 349 orang

 Kualitas manajemen,sistem informasi dan regulasi bidang


kesehatan

Masih perlunya ditingkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan

pembangunan kesehatan dengan prinsip tatalaksana pemerintahan yang

baik secara eksternal maupun internal

Hal ini untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan

serta pengawasan pembangunan di bidang kesehatan, tersedianya sistem

informasi kesehatan yang terintegrasi yaitu Sistem Informasi Kesehatan

Daerah, serta penguatan implementasi perundang – undangan bidang

kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 84


Masih kurangnya di manfaatkan hasil penelitian dan teknologi di bidang

kesehatan sebagai dasar perumusan kebijakan dan program kesehatan

serta perlunya dikembangakan jumlah

• Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang

diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung

pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun

2012 terdapat berbagai sumber pembiayaan kesehatan seperti Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN), Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) dan Sumber

Pemerintah Lain dengan total anggaran sebesar Rp. 1.173.568.821.190,-

.Alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kabupaten/Kota tahun 2012

sebesar Rp. 855.133.295.927,-atau 72,9% dari total anggaran kesehatan;

sementara persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten/Kota

sebesar 39,0%. Untuk Alokasi angggaran kesehatan bersumber APBD

Provinsi sebesar Rp. 241.030.000,- atau 0,02% dari total anggaran

kesehatan; kemudian untuk Alokasi angggaran kesehatan bersumber APBN

ke Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012 sebesar

Rp. 294.337.469.864,-atau 25,1% dari total anggaran kesehatan. Untuk

alokasi angggaran kesehatan bersumber Pinjaman/Hibah Luar Negeri

(PHLN) sebesar Rp. 23.501.754.799,- atau 2,0% dari total anggaran

kesehatan dan alokasi angggaran kesehatan bersumber Pemerintah Lain

sebesar Rp. 355.270.600 atau 0,03% dari total anggaran kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 85


Besaran anggaran pelaksanaan pembangunan kesehatan yang

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2012 yang berasal

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTT

sebesar Rp. 42.897.928.991,- dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) sebesar Rp. 46.874.404.000,-. Alokasi dan realisasi

pelaksanaan anggaran Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2012 disajikan

pada Tabel 3.3 di bawah ini.

TABEL 3.3
ALOKASI DAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012
NO SUMBER DANA ALOKASI REALISASI %
42.897.928.991, 40.875.456.265,-
1 APBD Dinkes Provinsi 95,29
NTT :
17.138.283.000, 15.874.029.571,-
92,62
- Belanja Tidak Langsung
25.759.645.991, 25.001.426.694,-
- Belanja Langsung 97,06
46.874.404.000,
2 APBN (Dana 44.244.688.221,- 94,39
Dekonsentrasi)
85.120.144.486,-
TOTAL 89.772.332.991 94,82

Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan


Provinsi NTT Tahun 2012

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk bidang

kesehatan Provinsi NTT tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun

2012. Dalam DPA SKPD tahun 2012, jenis pembiayaan dibagi menjadi Belanja

Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung untuk

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 86


membiayai gaji pokok PNS/uang representatif; Tunjungan Keluarga, Tunjangan

Jabatan; Tunjangan Fungsional; Tunjangan Umum; Tunjangan Beras;

Tunjangan PPH/Tunjangan Khusus; Pembulatan Gaji; iuran Asuransi Kesehatan;

dan Tambahan Penghasilan Peningkatan Kesejahteraan Umum.

Pembiayaan kesehatan bersumber dana APBD Belanja Langsung

membiayai 9 Program yang terdiri dari : (1) Program pelayanan Administrasi

Perkantoran (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan

(4) Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat (5) Program Bina Gizi

Kesehatan Ibu dan Anak (6) Program Pegendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan (7) Program Peningkatan Gizi (8) Program Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM Kesehatan (9) Program Program Dukungan Manajemen

Pembangunan Kesehatan

TABEL 5.3
ALOKASI DAN REALISASI KEUANGAN BELANJA LANGSUNG
DINAS KESEHATAN DAN UPT LINGKUP DINAS KESEHATAN PROVINSI NTTTAHUN 2012
ALOKASI REALISASI
URAIAN
(Rp) (Rp) %
-Dinas Kesehatan Provinsi NTT 42.897.928.991,- 40.875.456.265,-
95,29

- Belanja Tidak Langsung 17.138.283.000,- 15.874.029.571,-


92,62
- Belanja Langsung 25.759.645.991,- 25.001.426.694,-
97,06

TOTAL 42.897.928.991,- 40.875.456.265,-


95,29

Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi
NTT Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 87


Pada Tabel 5.3 di atas, alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja

Langsung Dinas Kesehatan dan UPT lingkup Dinas Kesehatan Provinsi NTT

tahun 2012 berjumlah Rp. 42.897.928.991,- dibagi ke kantor Dinas Kesehatan

Prov. NTT, UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan Kupang, UPT Laboratorium

Kesehatan Kupang dan UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan

Kesehatan Kupang. Dari keseluruhan dana tersebut, anggaran yang terealisasi

sebesar 95,29% atau Rp. 40.875.456.265,-

Selain APBD, pembiayaan kesehatan juga berasal dari dana

Dekonsenstrasi/APBN. Dana APBN (Dana Dekonsentrasi) membiayai 6 program

yang terdiri dari : 1). Program Dukungan Manajemen dan Pelaksana Tugas

Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan; 2). Program Bina Gizi dan Kesehatan

Ibu dan Anak; 3). Program Pembinaan Upaya Kesehatan; 4). Program

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 5). Program Kefarmasian

dan Alat Kesehatan; 6). Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan. Pada tahun 2012 telah direalisasi sebanyak 94,39%

atau sebesar Rp. 44.244.688.221,- dari total alokasi dana APBN (Dekonsentrasi)

berjumlah Rp. 46.874.404.000,-. Rincian Alokasi dan realisasi dana

Dekonsentrasitahun 2012 dapat dilihat pada tabel 3.4.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 88


TABEL 3.4
ALOKASI DAN REALISASI KEUANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (DEKONSENTRASI)
DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT TAHUN 2012

ALOKASI REALISASI
NO PROGRAM
(Rp) (Rp) %

1 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas
4.351.050.000,- 4.179.799.100,- 96,06
Teknis Lainnya
Kementerian Kesehatan
2 Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan 25.999.691.000,- 24.883.692.990,- 95,71
Anak
3 Pembinaan Upaya
7.493.040.000,- 6.442.057.150,- 85,97
Kesehatan
4 Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan 4.574.743.000,- 4.439.410.000,- 97,04
Lingkungan
5 Kefarmasian dan Alat
2.349.880.000,- 2.193.728.981,- 93,35
Kesehatan

6 Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber
2.106.000.000,- 2.106.000.000,- 100,00
Daya Manusia
Kesehatan
TOTAL 46.874.404.000,- 44.244.688.221,- 94,39

Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan


Provinsi NTT Tahun 2012

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 89


Pada Tabel 5.4 disajikan Alokasi dan Realisasi Keuangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Dekonsentrasi) Dinas Kesehatan Provinsi NTT

Tahun 2012. Dapat dilihat bahwa Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

mendapatkan anggaran paling besar diantara keenam program lainnya, hal ini

disebabkan dalam program ini terdapat bantuan NICE yang ditujukan untuk

perbaikan gizi di 4 kabupaten yaitu Kota Kupang, Kab. Kupang, TTU dan Sumba

Barat.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih

VISI MISI , PROGRAM KEPALA VISI, MISI, PROGRAM SKPD


DAERAH
VISI : VISI :
“terwujudnya masyarakat nusa tenggara “ Penggerak Utama Terwujudnya
timur yang berkualitas, sejahtera dan Pembangunan Kesehatan
demokratis Masyarakat yang Berkualitas, Adil,
dalam bingkai negara kesatuan republik
Merata dan berkesinambungan
indonesia”

MISI : MISI :
Meningkatkan pelayanan pendidikan dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia
rangka terwujudnya mutu pendidikan, Kesehatan yang berkualitas dan
kepemudaan dan keolahragaan yang profesional
berdaya saing;
Meningkatkan derajat dan kualitas Peningkatan Manajemen, Informasi
kesehatan masyarakat melalui pelayanan dan Regulasi Kesehatan
yang dapat dijangkau seluruh masyarakat;
Memberdayakan ekonomi rakyat dan Peningkatan Pemberdayaan
mengembangkan ekonomi keparawisataan Masyarakat di Bidang Kesehatan
dengan mendorong pelaku ekonomi untuk
mampu memanfaatkan keunggulan potensi
lokal;

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 90


VISI MISI , PROGRAM KEPALA VISI, MISI, PROGRAM SKPD
DAERAH
Pembenahan sistem hukum dan reformasi Peningkatan Sediaan Farmasi, Alat
birokrasi daerah; Kesehatan dan Makanan

Mempercepat pembangunan infrastruktur Peningkatan Upaya Kesehatan


yang berbasis tata ruang dan lingkungan yang bermutu, adil, merata dan
hidup; terjangkau bagi seluruh
masyarakat serta berkelanjutan

Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, Penyediaan pembiayaan kesehatan


pemberdayaan perempuan, serta dalam rangka perlindungan
perlindungan dan kesejahteraan anak; kesehatan masyarakat

• Mempercepat pembangunan Kelautan dan Pembuatan penelitian/pengkajian


Perikanan; dibidang kesehatan dan
pengembangan kesehatan

Mempercepat penanggulangan kemiskinan,


bencana dan pengembangan kawasan
perbata

PROGRAM RPJMD PROGRAM RENSTRA


Program Peningkatan Kesehatan Program Peningkatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat

Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Program Peningkatan Kesehatan


Anak Ibu dan Anak

Program Pengendalian Penyakit dan Program Pengendalian Penyakit


Penyehatan Lingkungan dan Penyehatan Lingkungan

Program Peningkatan Gizi Program Peningkatan Gizi

Program Pengembangan dan Program Pengembangan dan


Pemberdayaan SDM Kesehatan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Program Manajemen, Informasi dan Program Manajemen, Informasi


Regulasi Pembangunan Kesehatan dan Regulasi Pembangunan
Kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 91


VISI MISI , PROGRAM KEPALA VISI, MISI, PROGRAM SKPD
DAERAH
Program Upaya Kesehatan Perorangan Program Upaya Kesehatan
Perorangan
Program Dukungan Manajemen dan Program Dukungan Manajemen
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Program Hibah Kemasyarakatan Bidang Program Hibah Kemasyarakatan
Kesehatan Bidang Kesehatan

Program Bantuan Sosial Bidang KesehataN Program Bantuan Sosial Bidang


KesehataN

3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi

Setelah dilihat perkembangan hasil pencapaian Renstra Kemenkes RI Tahun

2010-2014 dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2009- 2013 maka

isu yang menjadi prioritas untuk Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun

2013-2018 masih merupakan bagian dari draft Renstra Kemenkes RI Tahun 2015-

2019 antara lain:

 ISU STRATEGIS KEMENKES RI

• Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat

• Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular

• Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit tidak menular

• Menurunnya disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah

dan antartingkat sosial ekonomi serta gender.

• Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat rumah

tangga

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 92


• Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah terpencil,

tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

• Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan

 KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENKES RI

 Pertama, Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

ibu, anak, remaja, dan lanjut usia melalui (a) Peningkatan

ketersediaan sarana pelayanan kesehatan; (b) Peningkatan cakupan

kesinambungan pelayanan (continuum of care) kesehatan ibu dan anak;

(c) Peningkatan pemenuhan standar puskesmas PONEK dan RS PONEK;

(d) Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan ibu (24 jam/7 hari);

(e) Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi; dan (f) Peningkatan

pelayanan kesehatan lanjut usia.

 Kedua, Meningkatkan status gizi masyarakat melalui

(a) Peningkatan akses pelayanan gizi untuk remaja perempuan

(suplementasi gizi mikro), ibu hamil dan ibu menyusui (suplementasi gizi

mikro dan makro, konseling) dan bayi di bawah dua tahun (pemantauan

pertumbuhan, pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, suplemen gizi mikro,

penanganan kurang gizi dan kecacingan); (b) Penguatan perencanaan,

penyebaran dan kualifikasi tenaga gizi; (c) Penguatan pengaturan,

pelaksanaan dan pemantauan regulasi dan standar gizi pada produk

pangan; (d) Penguatan peran lintas sektor dalam penanganan gizi dan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 93


institusionalisasi RAD-PG; dan (e) Peningkatan perubahan perilaku

masyarakat

 Ketiga, Meningkatkan pengendalian penyakit menular, tidak

menular, dan penyehatan lingkungan melalui(a) Peningkatan

surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah; (b) Penguatan

sistem pengendalian zoonosis secara terpadu; (c) Peningkatan cakupan

imunisasi pada bayi; (d) Peningkatan ketersediaan vaksin dan tenaga

kesehatan; (e) Pemenuhan kebutuhan obat program;

(f) eliminasi/eradikasi penyakit terabaikan (neglected tropical diseases);

(g) Peningkatan penanggulangan faktor risiko penyakit tidak menular;

(h) Peningkatan penemuan penderita dan tata laksana kasus;

(i) Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi; (j) Peningkatan

pelayanan kesehatan jiwa; dan (k) Peningkatan akses terhadap air minum

dan sanitasi yang layak, termasuk perubahan perilaku higine dan sanitasi

(STBM).

 Keempat, Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan,

pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat kesehatan melalui

(a)Peningkatan ketersediaan dan manajemen supply chain obat program

dan bufferstock di fasilitas kesehatan; (b) Peningkatan penelitian,

pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional Indonesia;

(c) Peningkatan pelayanan kefarmasian; (d) Peningkatan ketersediaan

vaksin yang sesuai dengan pola penyakit; (e) Peningkatan kemandirian

produksi dan distribusi obat dan alat kesehatan dengan mendorong

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 94


regulasi untuk insentif produksi dalam negeri dan kerjasama dengan dunia

industri; (f) Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama

obat esensial generik dan penggunaan obat rasional; dan (g) Peningkatan

pengawasan mutu dalam pengadaan obat dan alat kesehatan.

 Kelima, Meningkatkan pengawasan obat dan makanan melalui

(a) Peningkatan kualitas sarana produksi, distribusi, dan sarana obat dan

makanan; (b) Peningkatan penelitian di bidang obat dan makanan;

(c) Penguatan sistem regulasi pengawasan obat dan makanan;

(d) Penguatan sistem laboratorium obat dan makanan; (e) Peningkatan

kemampuan pengujian mutu obat dan makanan, termasuk peningkatan

tenaga food inspector; (f) Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium

pengujian; (g) Peningkatan penerapan standar internasional laboratorium;

(h) Penyusunan standar dan pedoman pengawasan obat dan makanan;

(i) Peningkatan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat dan

makanan; (j) Pengembangan peraturan dalam rangka harmonisasi

standar; dan (k) Peningkatan pengawasan sarana produksi dan distribusi

obat dan makanan.

 Keenam, Menguatkan Jaminan Kesehatan Nasional melalui

(a) Peningkatan Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan kelompok

informal dan integrasi kepesertaan jaminan pembiayaan kesehatan lainnya

(Askes, TNI/Polri, Jasmostek, Jamkesda); (b) Peningkatan kerjasama

dengan provider non pemerintah, pengembangan standar provider JKN,

dan penguatan sistem rujukan; (c) Peningkatan standar kualitas

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 95


pelayanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan; (d) Pengembangan

sistem pembayaran, monitoring, dan evaluasi termasuk operation

research; dan (e) Meningkatkan cost-effectiveness pelayanan kesehatan

antara lain melalui penyusunan HTA (Health Technology Assesment) atau

NICE (National Institute of Health and Care Excellence).

 Ketujuh, Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat melalui (a) Pengembangan kebijakan publik berwawasan

kesehatan, termasuk pengembangan lingkungan yang mendukung

aktivitas fisik; (b) Peningkatan regulasi mengenai produk makanan yang

aman dan lebih sehat; (c) Penciptaan lingkungan yang mendukung

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); (d) Meningkatkan kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat termasuk pendidikan kesehatan kepada

masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

individu; (e) Peningkatan upaya promosi kesehatan dan pencegahan di

pelayanan kesehatan; termasuk peningkatan SDM kesehatan dalam

pelayanan promotif.

 Kedelapan,Manajemen dan Pembiayaan Kesehatan dengan

(a) Meningkatkan peran sektor kesehatan dalam pelayanan kesehatan

primer, promosi dan pencegahan; (b) Memperkuat mekanisme monitoring

evaluasi melalui sistem informasi menyeluruh dari fasilitas pelayanan,

kabupaten/kota, provinsi dan kabupaten/kota; (c) Meningkatkan fokus

penelitian dan pengembangan sesuai kebijakan dan program

pembangunan kesehatan; (d) Meningkatkan Penanggulangan krisis

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 96


kesehatan; (e) Memperkuat standar pelayanan kesehatan, termasuk

Standar Pelayanan Minimum; (f) Memperbaiki mekanisme pembiayaan,

termasuk BOK; (g) Meningkatkan cost-effectiveness pelayanan kesehatan

antara lain melalui penyusunan HTA (Health Technology Assesment) atau

NICE (National Institute of Health and Care Excellence);

(h) Menyeimbangkan pembiayaan antara promotif, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif; dan (i) Meningkatkan sumber pembiayaan kesehatan melalui

PPP, CSR, dan tarif/tax; (j) Meningkatkan sinergitas kebijakan

perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan di pusat dan daerah melalui

pembagian urusan.

 Kesembilan, Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan

kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui (a)Pengembangan

institusi/program studi untuk nakes tertentu, misal promkes, sanitarian,

spesialis kesehatan primer, public health ners; (b) Peningkatan jumlah

dokter spesialis; (c) Penyusunan standar dan prosedur penyelenggaraan

pendidikan nakes di semua jenjang; (d) Peningkatan kemitraan dan

kemandirian institusi pendidikan nakes, (e) Penyelarasan

perundangan/regulasi terkait pendidikan tenaga kesehatan antara

Kemenkes dan Kemendikbud; (f) Pelaksanaan internsip nakes termasuk

dokter, bidan, dan perawat, (g) Peningkatan kompetensi dan sertifikasi

terhadap seluruh jenis tenaga kesehatan, (h) Pengembangan kurikulum

pendidikan nakes yang mengacu pada standar nasional dan internasional,

(i) Peningkatan diklat nakes dan Aparatur nakes secara terencana dan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 97


berjenjang; (j) Penempatan nakes di pelayanan kesehatan dengan

menerapkan sistem paket (skill mixed) terutama pada DTPK,

(k) Peningkatan formasi nakes terutama pada daerah yang kekurangan

tenaga, (l) Perluasan model sister hospital dan flying doctor terutama

pada bagian timur Indonesia, (m) Pembuatan roadmap kebutuhan tenaga

kesehatan seluruh jenis tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan,

(n) Pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi bagi nakes

yang ditempatkan di DTPK, dan (o) Penguatan affirmative policy

penempatan tenaga kesehatan di DTPK

 Kerangka Pendanaan, Kerangka Kelembagaan dan Kerangka

Regulasi

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan diperlukan

peningkatan pendanaan kesehatan, baik bersumber dari dana publik

(pemerintah) maupuan keterlibatan dari non-pemerintah dan masyarakat.

Dalam kerangka kelembagaan dan regulasi perlu dilakukan peningkatan

sinergitas kebijakan perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan di

pusat dan daerah melalui pembagian urusan, termasuk nomenklatur

kelembagaan antara pusat dan daerah, perkuatan mekanisme monitoring

evaluasi

Dalam kerangka regulasi maka untuk mewujudkan target pembangunan

harus didukung dengan regulasi yang memadai. Berbagai UU terkait

kesehatan harus didukung dengan berbagai peraturan turunannya

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 98


3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis

 Keadaan Lingkungan

Dalam menggambarkan keadaan lingkungan, disajikan indikator-indikator

yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil upaya sektor-

sektor lain yang terkait.

Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya pemukiman

dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan

dan perkotaan serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-tempat

umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya.

Indikator–indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase

tempat - tempat umum sehat, dan persentase penduduk dengan akses air

minum.

• Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu rumah yang memiliki sarana air bersih (perpipaan, sumur

gali), memiliki jamban yang sehat dengan letak/jaraknya 10-11 meter dari

Sumur Gali, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah

yang kedap air dan tertutup sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya

vektor penyakit (lalat dan kecoak), ventilasi rumah yang baik, kepadatan

hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah terbuat dari lantai/kedap air.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 99


Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, secara

nasional hanya ada 24,9% rumah sehat, dan persentase yang terendah

yaitu di Provinsi NTT yaitu sebesar (7,5%). Sedangkan menurut data yang

dikumpulkan dari masing-masing profil kabupaten/kota se-Provinsi NTT

Tahun 2012 terdapat 869.001 rumah. Jumlah rumah yang dilakukan

pemeriksaan sebanyak 516.658 rumah (59,5%), rumah sehat sebanyak

315.832 buah (61,1%) meningkat dibanding tahun 2011 (54,3%)Tidak

semua rumah dapat diperiksa oleh karena masalah klasik, yaitu

keterbatasan biaya dan tenaga. Gambaran persentase rumah sehat

menurut Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT dapat dilihat pada Lampiran Tabel

62 profil kesehatan dan Gambar 3.14 berikut ini.

GAMBAR 3.14
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE - PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

Gambar tersebut di atas ada 11 Kabupaten/Kota yang capaiannya di atas

Rata-rata capaian Provinsi (61,1%) yaitu Kota Kupang, Kab. TTU, Belu,

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 100


Lembata, Flores Timur, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Manggarai Barat,

Sumba Barat dan Sabu Raijua. Perlu upaya program terkait untuk

meningkatkan persentase rumah sehat di Provinsi NTT.

• Tempat - Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM)

merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan berpotensi

menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, pasar,

dan lain-lain. TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan

makanan/minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki

sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air

limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan

banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai.

Data yang diperoleh dari Profil Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi

NTT tahun 2012 memperlihatkan bahwa jumlah TUPM yang ada sebanyak

10.300 buah, yang diperiksa 4.684 buah, yang masuk kategori TUPM sehat

sebanyak 2.877 buah (61,4%) berarti ada peningkatan dibanding pada

tahun 2011 (59,0%). Kabupaten/kota dengan TUPM sehat tertinggi adalah

Kab. Ende yakni sebesar 100%, sedangkan yang terendah di Kabupaten

Alor (28,0%), dan ada 2 (dua) kabupatenyang tidak melaporkan datanya

yakni Kab. Sabu Raijua dan Sumba Barat Daya. Rincian TUPM sehat

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 101


menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 67 profil

kesehatan dan pada Gambar 3.15 berikut ini.

GAMBAR 3.15
PERSENTASE TUPM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
SE-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012

Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012

• Akses Terhadap Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah

tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang

cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari

program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah.

Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat

kesehatan adalah ketersediaan sumber air bersih rumah tangga.

Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan

menurut Air Kemasan, Air Isi Ulang, Ledeng (meteran dan eceran), Sumur

Pompa Tangan (SPT), Sumur Terlindungi, Mata Air Terlindungi, Air

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 102


Hujan,Sumur Tak Terlindungi, Mata Air Tak terlindungi, Air Sungai dan

lainnya. Dari beberapa jenis sumber air bersih tersebut diketahui bahwa

persentase keluarga yang sumber air minumnya terlindungi adalah sebesar

42,1%.

3.5.. Penentuan Isu-isu Strategis

Metode Penentuan Isu Strategis Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018

melalui analisis semua data perkembangan kinerja pelayanan kesehatan selama

kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir , dan dilakukan pertemuan lokakarya dengan

tim pakar bidang kesehatan selama 3 (tiga) hari efektif guna membahas isu-isu

strategis yang akan berkembang untuk 5 (lima) tahun kedepan.

Beberapa isu-isu strategis yang dapat dikemukakan setelah dilakukan identifikasi

masalah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Bidang Kesehatan

adalah :

1. Masih tingginya Kasus Kematian Ibu, bayi dan balita.

2. Masih tingginya prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk

3. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular dan

Penyakit Tidak Menular (PTM).

4. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap Air Bersih dan Sanitasi

Dasar

5. Wilayah Provinsi NTT merupakan salah satu provinsi daerah yang rawan

bencana.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 103


6. Masih rendahnya akses keterjangkauan terhadap fasilitas kesehatan yang

memadai

7. Belum optimalnya mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

8. Akses dan keterjangkauan perbekalan kesehatan (obat, vaksin, peralatan

dan perbekalan kesehatan lainnya) pemenuhan penyediaannya belum

optimal.

9. Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT sebagai Laboratorium Rujukan belum

optimal.

10. Kondisi geografis Provinsi NTT berupa kepulauan dibutuhkan adanya sistem

rujukan regional (Sumba Timur, Manggarai, Ende, Sikka, Belu,RSUD

Johannes Kupang) .

11. Pengembangan Promosi untuk ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dan Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan belum

optimal

12. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kompetensi dan distribusi tenaga

kesehatan serta belum optimalnya dukungan regulasi ketenagaan

kesehatan.

13. Belum optimalnya kualitas manajemen dan pembiayaan kesehatan, sistim

informasi dan penelitian di bidang kesehatan.

14. Optimalisasi fungsi pelayanan internal di lingkup dinas kesehatan Provinsi

NTT

15. Optimalisasi Pemberi Pelayanan Kesehatan dalam pelaksanaan Jaminan

Kesehatan Nasional

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 104


BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI

4.1.1. VISI

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 150 ayat

(3) huruf b bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

untuk jangka waktu lima tahun merupakan penjabaran dari visi, misi dan

program kepala daerah yang pengesahannya berpedoman kepada RPJP Daerah

dan dengan memperhatikan RPJM Nasional. Visi NTT lima tahun ke depan yaitu

“TerwujudnyaMasyarakat Nusa Tenggara TimuryangBerkualitas, Sejahtera, Dan

Demokratis Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.

Berdasarkan rumusan di atas maka visi pembangunan Dinas Kesehatan Provinsi

NTT:

“ Penggerak Utama Terwujudnya Pembangunan Kesehatan


Masyarakat yang Berkualitas, Adil, Merata dan
Berkesinambungan.”

Makna dari Visi Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2013-2018 :

 Penggerak Utama :

Dinas Kesehatan Provinsi NTT berperan sebagai Penggerak Utama

Pembangunan Kesehatan di Provinsi NTT sesuai dengan tugas dan

fungsinya guna Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang

Berkualitas, Adil dan Merata.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 105


 Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas :

Upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa: Pemerintah Pusat,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun oleh

Masyarakat termasuk Swasta yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

peningkatan kualitas derajad kesehatan masyarakat NTT yang setingggi –

tingginya dapat terwujud.

 Adil dan Merata :

Bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, pemenuhan

pelayanan kesehatan harus berkeadilan, sehingga setiap orang berhak

mendapat akses atas pelayanan kesehatan dan merata ke seluruh wilayah

NTT serta memperhatikan efisiensi, efektifitas sesuai kebutuhan, tanpa

memandang perbedaan suku, golongan, agama, jenis kelamin, dan status

sosial ekonominya untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi -

tingginya.

 Berkesinambungan :

Untuk pencapaian indikator kinerja di bidang kesehatan dibutuhkan upaya

dan ketersediaan anggaran yang berkelanjutan.

4.1.2. MISI

Berdasarkan peran dan keterkaitan dengan berbagai bidang urusan

pemerintahan sebagaimana ditetapkan dalam Perda Nomor 7 tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Provinsi

Nusa Tenggara Timur serta sesuai dengan visi pembangunan kesehatan

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 106


sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka misi Dinas Kesehatan Provinsi

NTT dirumuskan sebagai berikut:

1. Peningkatan Upaya Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan

Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Yang Berkelanjutan.

2. Peningkatanpembiayaan kesehatan dalam rangka perlindungan

kesehatan masyarakat

3. Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas

dan profesional

4. Peningkatan ketersediaan LogistikFarmasi, Alat Kesehatan dan

Makanan

5. Peningkatan Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan

6. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan

7. Pembuatan Penelitian/Pengkajian dibidang Kesehatan dan

Pengembangan Kesehatan

4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan :

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pembangunan kesehatan

dalam lima tahun ke depan dapatdilihatpadatabel 4.1 berikut:

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 107


Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5

1 Meningkat- 1. Menurun- 1. Menurun- 172 150 128 106 75 Prog.


kan akses nya AKI, AKB nya kasus Peningka
dan mutu dan AKABA kematian ibu tan
upaya dar1 172 kesehatan
kesehatan ibu dan
yang anak
bermutu, 2. Menurun 1.173 1.150 1.127 1.100 1.075
adil, merata nya kasus
dan kematian bayi
terjangkau dari 1.305
bagi seluruh
masyarakat 3. Menurun 185 150 115 75 50
yang nya kasus
berkelanju- kematian
tan balita dari
dari 133
5. Persenta- 80% 82% 85% 90% 95%
se ibu
bersalin yang
ditolong oleh
tenaga
kesehatan
terlatih
(Cakupan PN)
dari 81,6 %
6. Persenta- 68% 70% 75% 80% 85%
se cakupan
KN Lengkap

6. Persenta- 60% 63% 66% 69% 72%


se cakupan
K4 dari 63%
7. Persenta- 43,50% 53% 56% 62% 70%
se pena-
nganan
komplikasi
obstetri dari
52,2%
8. Persenta- 11% 15% 20% 40% 50%
se pena-
nganan
komplikasi
neonatal dari
15,7 %
9. Meningkat 65% 70% 75% 80% 85%
nya
persalinan di
fasilitas
kesehatan
70%

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 108


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
2. Menurun- 1. Menurun- 33,2 31,7% 30,2% 28,7 27,2
kan kasus gizi nya
buruk dan prevalensi
kurang dan kekurangan
peningkatan gizi (gizi
status gizi ibu kurang dan
hamil dan buruk) dari Prog-ram
balita 33,2% jadi peningkat
25,7% an Gizi
2. Mening- 72% 81% 90% 91% 92%
katnya
Persentase
ibu hamil
yang
mendapat
tablet besi 90
dari 72 % jadi
93%.
3. Mening- 71,9% 76% 80% 81% 82%
katkan
persentase
bayi 0-5
bulan
mendapat ASI
Eksklusif dari
71,9 % jadi
83%.
4. Mening- 76,7% 81% 85% 87% 90%
katnya
persentase
balita yang
ditimbang di
Posyandu
(D/S) dari
76,7% jadi
90%
5. Mening- 84,5% 88% 90% 91% 92%
katnya
persentase
balita 6-59
bulan yang
mendapat
vitamin A dari
84,5%
6. Persen- 100% 100% 100% 100% 100%
tase balita
Gizi Buruk
yang
ditangani dari
100 %

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 109


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5

3. Meningkat- 1. Penam- 359 364 366 369 370


nya Akses, bahan jumlah
Mutu dan Pelayanan Prog.
Jumlah Kesehatan Upaya
pelayanan Dasar Keseha-
Kesehatan (Puskesmas) tan
Dasar dan dari 353 bh. Perora-
Rujukan ngan
2. Penam- 1.616 2.151 2.686 3.221 3.756
bahan jumlah
Pustu dari
1.081

3. Penam-
bahan jumlah
Pusling dari
.............

4. Pening- 29 33 37 41 45
katan jumlah
Puskesmas
PONED dari
25.
5. Penam- 18 19 20 21 22
bahan sarana
pelayanan
kesehatan
rujukan
(RSUD) dari
17 bh
6. Pening- 56 56 56 56 57
katan ratio
tempat tidur
per 100.000
penduduk
dari 55,5
7. Persen- 57 58 60 62 64
tase jumlah
RS yang
memiliki
dokter
spesialis
dasar sesuai
standar/tipe
RS dari 57%.
8. Persen- 50 53 53 59 65
tase RS yang
melaksakan
PONEK dari
50 %.
9. Mening- 7 9 11 13 14
katnya
jumlah RSUD
Kelas C dan B
dari 6 bh

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 110


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN 1 2 3 4 5
10. Persen- 0 0 20 40 60
tase RS
Pemerintah
dan Swasta
yang
melaksanaka
n Pelayanan
Gawat
darurat
11.Tersediany 0 1 1 1 1
a rumah sakit
jiwa dari 0.

12. Persen- 100% 100% 100% 100% 100%


tase
Pelayanan
spesialis
dasar dan
NAPZA di RS
13. Mening- 100% 100% 100% 100% 100%
katnya
kemampuan
petugas
laboratorium
dalam
pemeriksaan
sampel sesuai
standar
14. Mening- 20% 30% 40% 50% 60%
katnya
persentase
Labora-
torium
Puskesmas
yang
dilakukan
Bimbingan
Teknis
4. Pengen- 1.Mening- 100% 100% 100% 100% 100%
dalian dan katnya Prog.
penanggula- penanggu- Pengenda
ngan langan lian dan
penyakit Kejadian Luar Penye-
menular dan Biasa (KLB) hatan
tidak menular kurang dari Lingku-
24 jam ngan
2.Mening- 65% 100% 100% 100% 100%
katnya
persentase
desa yang
mencapai UCI
dari 65%

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 111


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
3.Menurun- 210/ 170/ 160/ 150/ 125/
nya 100.000 100.00 100.00 100.00 100.000
Prevalensi 0 0 0
Tuberku-losis
dari 210
penduduk
menjadi 125
per 100.000
penduduk.
4.Terken- 0,2% 0,3% 0,3% 0,4% 0,5%
dalinya
prevalensi
HIV pada
populasi
pendudukde
wasa usia
(15-49 tahun)
dari 0,2 %.
5.Menurun- 8,96/1000 7/1000 6/1000 5/1000 4/1000
nya angka
kesakitan
diare dari
8,96/1000
menjadi 4
/1000
6. Menurun- 22/100 17/ 15/ 8/1000 4/1000
nya kasus 1000 1000
Malaria
(Annual
Paracite
Index – API)
dari 22
menjadi 4 per
1000
penduduk
7. Menurun- 10,7/100.0 8/100. 6/100. 4/100. 2/100.00
nya angka 00 000 000 000 0
kesakitan
DBD dari
10,7/
100.000
8. Menu- 0,6/1000 0,5/ 0,3/ 0,2/ 0,1/ 1000
runnya 1000 1000 1000
prevalensi
Kusta
menjadi
0,6/1000
penduduk..
9.Mening- 75% 100% 100% 100% 100%
katnya
cakupan
imunisasi
dasar lengkap
pada bayi
usia 0-11
bulan dari
75%

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 112


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN 1 2 3 4 5
10.Menu- ≤ 1/ 1000 ≤ 1/ ≤ 1/ ≤ 1/ ≤ 1/
runnya 1000 1000 1000 1000
prevalensi
penyakit
Filariasis
menjadi ≤
1/1000
penduduk.
5. Meningkat- 1. Mening- 75% 76% 80% 82% 85%
Prog.
kan akses katnya TTU Pengenda
masyarakat yang lian dan
terhadap memenuhi
Penye-
sanitasi dasar syarat dari hatan
75% menjadi Lingku
85%. ngan
2. Mening- 55% 60% 65% 70% 75%
katnya TPM
yang
memenuhi
syarat dari 50
%% menjadi
75%.

3. Meing- 30% 45% 60% 75% 90%


katnya
pengelolaan
Limbah medis
di sarana
pelayanan
kesehatan
dari 25%
menjadi 90%.

4. Mening- 20% 50% 55% 60% 65%


katnya
Kab/Kota
yang
menyeleng-
garakan kota
sehat dari
20% menjadi
75%.

5. Mening- 76% 79% 82% 85% 88%


katnya
jumlah rumah
yang
memenuhi
syarat
kesehatan
dari 85%
menjadi
100%

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 113


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
SASARAN
1 2 3 4 5
6. Mening- 1.329 1.400 1.700 2.010 2.300
katnya
jumlah desa
yang
melaksana
kan STBM
dari 850
menjadi
2300.

7. Mening- 62% 63% 63,5% 64% 67%


katnya
persentase
akses
masyarakat
terhadap air
minum yang
berkualitas
dari 57%
menjadi 67%.
8. Mening- 20% 40% 60% 80% 100%
katnya
persentase
daerah
potensial
yang
melaksa-
nakan
strategi
adaptasi
dampak
kesehatan
akibat
perubahan
iklim dari 20%
menjadi
100%.
9. Mening- 40% 50% 60% 70% 80%
katnya
persentase
Kab/Kt yang
melakukan
pengawasan
kualitas air
minum

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 114


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
2 Meningkat- 1. Mening- Meningkat- 70% 70% 80% 90% 100%
nya katnya nya cakupan
penyediaan perlindungan masyarakat Prog.
anggaran kesehatan miskin yang Manajem
publik untuk bagi seluruh mendapat en,
kesehatan penduduk pembiayaan Informasi
dalam khususnya kesehatan dan
rangka penduduk dari 70%. Regulasi
mengurangi miskin. Keseha-
resiko tan
finansial
2. Peningka- 1. Mening- 13% 13% 15% 15% 15%
akibat
tan pembia- katnya
gangguan
yaan anggaran
kesehatan
kesehatan untuk fungsi
bagi seluruh
dalam rangka kesehatan
penduduk
pencapaian dari menja-di
terutama
luaran dan 15%
penduduk
sasaran hasil.
miskin
2. Persen- 30 35 40 45 50
tase Kab/Kota
yang telah
menjalan-kan
DHA dari 30
%

3. Berjalan- 100% 100% 100% 100% 100%


nya PHA
setiap tahun

4. Persen- 20% 30% 40% 50% 60%


tase kab/
kota yang
mempunyai
perbup/perw
ali untuk
pembiayaan
capaian SPM
20 %

3. Tersedianya Pemenuhan 1. Mening- 65 65 65 65 65


Sumber kebutuhan katnya
Daya tenaga jumlah
Kesehatan kesehatan dokter Prog.
yang strategis spesialis dari Pengemb
berkualitas sesuai ratio di 52 or angan dan
dan semua level pemberda
Profesional pelayanan yaan SDM
sesuai kesehatan. Kese-
standard. hatan

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 115


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
2. Mening- 592 592 592 612 612
katnya
jumlah dokter
umum dari
570 or

3. Mening- 180 180 180 200 200


katnya
jumlah dokter
gigi dari 158
or

4. Mening- 3.983 3.983 3.983 4.027 4.027


katnya
jumlah
perawat dari
3.939 or

5. Mening- 484 484 484 494 494


katnya
jumlah
perawat gigi
dari 474 or

6. Mening- 3.503 3.503 3.503 3.547 3.547


katnya
jumlah bidan
3.459 or

7. Mening- 471 471 471 486 486


katnya
jumlah ahli
gizi dari 466

8. Mening- 672 672 672 692 692


katnya
jumlah
tenaga
sanitarian
dari 657 or

9. Mening- 133 133 133 153 153


katnya
jumlah
apoteker dari
113 or

10. Mening- 572 572 572 602 602


katnya
jumlah SKM
dari 542

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 116


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN 1 2 3 4 5
11. Mening- 603 603 603 613 613
katnya
jumlah
asisten
apoteker dari
593 or

12. Mening- 111 111 111 116 116


katnya
jumlah Analis
Laborato-
rium dari 106
or

4 Meningkat- 1. Meningkat- 1.Persen-tase 100% 100% 100% 100% 100%


nyaa nya aksesibi- Tersedianya
Ketersediaan litas obat, vaksin
perbekalan masyarakat essential Prog.
kesehatan terhadap generik dan Pening
(Obat, sediaan obat, perbekalan katan
Vaksin, Alat vaksin, kesehatan di Keseha
Kesehatan, Perbekalan Kab/Kota tan
makanan, dan Alat menjadi Masya
minuman. Kesehatan 100% rakat
dan yang bermutu 2.Persen-tase 100% 100% 100% 100% 100%
perbekalan dan sesuai tersedianya
kesehatan standar peralatan
lainnya) yang kesehatan
bermutu dan yang
tepat guna mendukung
bagi hasil
masyarakat pemeriksaan
sampel di
Labora-
torium
3.Persen-tase 100% 100% 100% 100% 100%
peralatan
kesehatan
yang
dikalibrasi
setiap tahun

2. Meningkat- 1.Persen-tase 100% 100% 100% 100% 100%


nya pengawa- Kab/kota
san terhadap yang diawasi
obat, sediaan mutu obat,
farmasi sediaan
produk farmasi dan
pangan dan produk
konsumsi pangan.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 117


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
2.Persen-tase 70 75 78 81 83
Kab/Kota
yang
melakukan
pengawa-
saan
keamanan
pangan dan
bahan
berbahaya
dari 70%
3. Koordinasi Persentase 10 20 66 66 66
pelaksanaan sekolah yang
Rencana Aksi memiliki
Daerah kantin
Pangan dan sekolah yang
Gizi. layak

4. Menurun- Jumlah 70 75 78 81 83
nya tingkat Kab/Kota
peyalahgu- yang diawasi
naan pengen-
narkotika dan dalian
obat-obatan penyaluran
terlarang narkotika,
psikotropikad
an obat keras
yang
digunakan
dalam
pengobatan
dari 70%
5 Meningkat- a. Pening- 1. Persen- 100% 100% 100% 100% 100%
nya kualitas katan kualitas tase kab/kota
manajemen, perencanaan yang
sistem dan melaksana-
informasi penganggara kan Monev
dan regulasi n dan Terpadu
di bidang pengawasan
kesehatan pembanguna
n
Prog.
2. Persen tase 100% 100% 100% 100% 100% Manajem
kab/kota en
yang informasi
membuat dan
Rencana regulasi
Usulan Pembang
Kegiatan unan
berdasarkan Keseha
data tan

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 118


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
b. Tersedia- 1. Persen- 10% 50% 100% 100% 100%
nya sistem tase KabKota
informasi yang telah
kesehatan menjalan-kan
yang SIKDA
terintegrasi. manual dari
10%
2. Persen- 5% 25% 30% 40% 50%
tase KabKota
yang telah
menjalan-kan
SIKDA
Elektronik
dari 5 %
3. Persen- 100% 100% 100% 100% 100%
tase kab/kota
yang
mempunyai
profil
kesehatan
100%
c. Penguatan 1. Terlaksa- 100% 100% 100% 100% 100%
peraturan nanya
perundang- pemberian
undangan di surat izin bagi
bidang tenaga
kesehatan kesehatan
(SIB, SIP,
STRTTK) 100
%.

2.Terakre- 100% 100% 100% 100% 100%


ditasi tenaga
kesehatan
melalui
pemberian
surat tanda
registrasi
(STR) 60 %.

3.Mening- 0 0 100% 100% 100%


katnya
institusi
pelatihan
tenaga
kesehatan
yang
terakredi-tasi
menjadi
akreditasi
penuh

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 119


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN
1 2 3 4 5
4. Terlaksa- 3 3 4 4 2
nanya
pemberian.
Rekomen-
dasi izin
pembukaan
program
studi/diplo-
ma bidang
kesehatan
milik swasta.
5. Terlaksa- 100% 100% 100% 100% 100%
nanya
penetapan
angka kredit
bagi pejabat
fungsional
tenaga
kesehatan
lingkup Dinas
Kes. Prov.NTT
dan RSUD.
Prof.
Johannes
menjadi
100%
6. Persen-
tase RSUD
yang terakre-
ditasi versi
2012..

7. Persen- 94% 100% 100% 100% 100%


tase RSUD
yang
mempunyai
ijin
operasional
dari 94%.

8. Jumlah 1 Bh 3 BH 4 BH 5 BH 6 BH
RSUD yang
menjadi
BLUD dari 1
bh jadi 11

9. Mening- 100% 100% 100% 100% 100%


katnya
Kab/Kota
yang telah
mempunyai
regulasi
tentang
kawasan
tanpa rokok..

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 120


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- Program
SASARAN 1 2 3 4 5
6. Meningkat- 1. Meningkat- 1. Mening- 50% 52% 54% 56% 58%
nya Peran nya Perilaku katnya
Serta Hidup Bersih Perilaku Prog.
Masyarakat dan Sehat Hidup Bersih Peningkat
dalam (PHBS). dan Sehat an Kese-
Pembangu- (PHBS).dari hatan
nan 50% Masyarak
Kesehatan. at
2. Mening- 1638 1650 1670 1700 1725
katnya
jumlah
sekolah yang
mempro-
mosikan
kesehatan
dari 1638

2. Mening- 1. Mening-
katnya katnya
jumlah desa jumlah Desa
siaga aktif Siaga Aktif
dari 1297
1638 1650 1670 1700 1725
2. Tersedia- 1 1 1 1 1 Prog.
nya 1 (satu) Manajem
kajian en,
kesehatan Informasi
setiap tahun dan
Regulasi
Keseha-
tan

7 Terlaksana- Tersedianya Tersedianya 1 1 1 1 1 1 Prog.


nya penelti- hasil (satu) kajian Manajem
an/pengkaji- penelitan kesehatan en,
an di bidang atau setiap tahun Informasi
kesehatan pengkajian di dan
yang dapat bidang Regulasi
digunakan kesehatan Keseha-
untuk setiap tahun tan
pembuatan
kebijakan
program
pembangu-
nan dibidang
kesehatan

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 121


4.3. Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Lima Tahun Dinas Kesehatan

Berdasarkan Misi, Tujuan dan Sasaran tersebut di atas, maka strategi

dan kebijakan pembangunan kesehatan dalam lima tahun ke depan adalah :

Misi 1 : Peningkatan Upaya Kesehatan Yang Bermutu, Adil,


Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Yang
Berkelanjutan
Tujuan :

1. Meningkatkan mutu upaya kesehatan yang bermutu, adil, merata dan

terjangkau bagi seluruh masyarakat yang berkelanjutan.

2. Meningkatkanaksesketerjangkauanupayakesehatan yang bermutu, adil,

meratadanterjangkaubagiseluruhmasyarkat.

3. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui

pengembangan sistem kesehatan lingkungan kewilayahan untuk

menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Sasaran :

1. Menurunnya kasus kematian ibu, bayi dan balita.

2. Menurunkan prevalensi gizi buruk dan kurang dan peningkatan status gizi

ibu hamil dan balita

3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

4. Meningkatkan jumlah pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit)

5. Pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

6. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sanitasi dasar

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 122


Strategi :

1. Meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita dan Anak termasuk

KB.

2. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana kesehatan dasar

3. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana kesehatan rujukan.

4. Meningkatkan akses upaya kesehatan yang berkelanjutan baik dasar

maupun rujukan

5. Mendorong terwujudnya pengambil keputusan di tingkat desa dalam

penanganan Gizi dan masalah kesehatan.

6. Melakukan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular

dan tidak menular.

7. Melakukan investigasi dan kesiap siagaan penanganan krisis dan masalah

kesehatan lain.

8. Meningkatnya persentase Rumah Sakit Pemerintah yang

menyelenggarakan pelayanan rujukan bagi Orang Dengan HIV AIDS

(ODHA)

9. Melakukan imunisasi calon Jemaah Haji dengan vaksin meningitis 100%.

10. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui

pengembangan sistem kesehatan lingkungan kewilayahan untuk

menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 123


Kebijakan :

1. Peningkatan mutu/kualitas pelayanan kesehatan dalam akselerasi

penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak melalui

persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai;

2. Pembangunan puskesmas di daerah terpencil, perbatasan dan kepualauan

serta penguatan kapasitas infrastruktur rumah sakit daerah kabupaten

sebagai fasilitas rujukan .

3. Peningkatan jumlah dan mutu kapasitas institusi pelayanan kesehatan

dasar dan penguatan sistem rujukan;

4. Pemberdayaan masyarakat serta pengembangan kebijakan kesehatan

yang berkelanjutan dari hulu sampai hilir;

5. Melakukan upaya Eradikasipenyakit Polio danFrambusia

6. Pemberdayaan masyarakat dan koordinasi pelayanan KB dengan instansi.

7. Pemenuhan ketersediaan logistik/perbekalan kesehatan (vaksin, obat,

peralatan dan perbekalan kesehatan lainnya) yang bermutu dan aman

serta pendistribusiannya.

8. Peningkatan kualitas koordinasi lintas program dan sektor untuk perbaikan

gizi masyarakat, lingkungan hidup, pemberdayaan masyarakat,

peningkatan promosi dan pendidikan kesehatan.

9. Pengembangan jejaring kerjasama antar daerah dalam mengatasi

masalah-masalah kesehatan terutama masalah kesehatan lintas wilayah;

10. Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular

maupun tidak menular.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 124


11. Peningkatan penanggulangan akibat bencana dan Kejadian Luar Biasa

(KLB) serta penyehatan lingkungan;

12. Peningkatan pelayanan kesehatan komunitas, kesehatan matra, kesehatan

kerja, kesehatan jiwa, kesehatan khusus, dan kesehatan haji serta

pemerataan pelayanan kesehatan daerah terpencil, perbatasan dan

kepulauan (DTPK);

13. Memprioritaskan pencapaian sasaran MDG’s, komitmen nasional dan

internasional.

Misi2 : Peningkatan Pembiayaan Kesehatan Dalam Rangka


Perlindungan Kesehatan Masyarakat

Tujuan :

Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka

mengurangi resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk

terutama penduduk miskin

Sasaran :

1. Meningkatnya perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk khususnya

penduduk miskin.

2. Peningkatan pembiayaan kesehatan dalam rangka pencapaian luaran dan

sasaran hasil.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 125


Strategi :

1. Meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam JKN

2. Meningkatkan akses pembiayaan dan pelayanan kesehatan bagi seluruh

penduduk khususnya penduduk miskin

3. Penyediaan subsidi/asuransi kesehatan bagi seluruh penduduk khususnya

penduduk miskin.

4. Meningkatnya kerja sama masyarakat, swasta dan masyarakat madani

dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.

5. Meningkatnya pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif dan

Promotif

Kebijakan :

1. Pensinergian pembiyaan kesehatan masyarakat dengan JKN dan mitra

Potensial

2. Penyediaan anggaran pembiayaan kesehatan bersumber APBD

3. Kemitraan dengan donor agencies dan pemberdayaan masyarakat dalam

upaya kesehatan perorangan dan masyarakat

4. Realokasi anggaran secara proporsional di setiap sub sistem kesehatan

daerah

5. Pengembangan dan pemantapan kelangsungan pembiayaan dan

pemeliharaan sistem jaminan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin

dan tidak mampu.

6. Peningkatan pembiayaan untuk mencapai indikator SPM

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 126


Misi 3 : Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang
berkualitas dan profesional

Tujuan :

Tersedianya Sumber Daya Kesehatan yang berkualitas dan profesional sesuai

standard.

Sasaran :

Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan strategis sesuai ratio di semua level

pelayanan kesehatan.

Strategi :

1. Meningkatkan upaya pemenuhan Jumlah, Jenis, Kompetensi, Mutu dan

distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan

2. Pemberian bantuan pendidikan/beasiswa bagi tenaga kesehatan untuk

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi sesuai

kompetensinya.

3. Pengusulan penambahan tenaga dokter PTT dan bidan setiap periode

sesuai usulan Kab/Kota

Kebijakan :

1. Peningkatan jumlah, jenis, Kompetensi dan kualitas SDM kesehatan

serta pendistribusiannya di rumah sakit, Puskesmas dan jejaringnya

termasuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 127


2. Pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan di setiap level pelayanan

kesehatan

3. Kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga

kesehatan dalam pemenuhan tenaga kesehatan (Sister Hospital).

4. Peningkatan advokasi dan sosialisasi dalam pengembangan kapasitas

tenaga kesehatan.

5. Peningkatan kemampuan manajemen dan profesionalisme tenaga

kesehatan (Program Performance Manajer Leadership).

Misi 4 : Peningkatan Ketersediaan Logistik Farmasi, Alat Kesehatan


dan Makanan
Tujuan :

Meningkatnya Ketersediaan Logistik Farmasi (Obat, Vaksin, Alat Kesehatan,

makanan, minuman dan perbekalan kesehatan lainnya) yang bermutu dan

tepat guna bagi masyarakat.

Sasaran :

1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap sediaan obat,

vaksin, Perbekalan dan Alat Kesehatan yang bermutu dan aman, sesuai

standar

2. Meningkatnya Pengawasan terhadap obat, sediaan farmasi, produk pangan

dan konsumsi

3. Koordinasi Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi

4. Menurunnya Tingkat Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 128


Strategi :

Meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang bermutu

bagi masyarakat.

Kebijakan :

1. Kemitraan regional dalam penyediaan jumlah sediaan farmasi yang

bermutu, aman dan terjangkau

2. Peningkatan jumlah sediaan perbekalan kesehatan (obat, vaksin,

makanan, minuman, peralatan dan perbekalan kesehatan lainnya)

yang terstandar di setiap level pelayanan kesehatan

3. Pengetatan regulasi dan mekanisme pengawasan pangan dan

konsumsi pangan.

4. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap sediaan farmasi yang

bermutu, aman dan terjangkau

Misi 5 : Peningkatan Manajemen, Informasi dan Regulasi

Kesehatan

Tujuan :

Meningkatnya kualitas manajemen, sistem informasi dan regulasi di bidang

kesehatan

Sasaran :

a. Peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran serta pengawasan

pembangunan.

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 129


b. Tersedianya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.

c. Penguatan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan

Strategi :

1. Penataan dan Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan melalui

Peningkatan kapasitas SDM Pengelola Sistem Informasi Kesehatan baik

tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas dalam menjalankan Sistim

Informsi Kesehatan terutama SIKDA Manual dan Elektronik untuk menjamin

ketersediaan data dan informasi di semua level.

2. Penataan dan pengembangan sistem Perencanaan Penganggaran terpadu

dan Pengawasan pelaksanaan terpadu serta internal services untuk

peningkatan efektivitas dan efisiensi manajemen kesehatan.

Kebijakan :

a. Peningkatan kapasitas institusi dan terintegrasinya jaringan SIKDA di

seluruh kabupaten/kota;

b. Peningkatan kapasitas dinas kesehatan dalam pemahaman dan

penguasaan regulasi serta implementasinya;

c. Kemitraan dan koordinasi dengan organisasi profesi dan badan

yudikatif;

d. Peningkatan advokasi dan pengawasan terhadap implementasi

kebijakan serta pemberdayaan masyarakat;

e. Pemberdayaan masyarakat dan penatalaksanaan layanan publik yang

memadai (customer focus);

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 130


f. Kemitraan lintas sektor melalui pengembangan kebijakan berbasis bukti

(Evidence Based Policy)

g. Peningkatan kapasitas SDM dan terintegrasinya sistem pencatatan dan

pelaporan.

h. Peningkatan sistim informasi kesehatan daerah, surveilans, monitoring

dan evaluasi terpadu

Misi 6 : Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang

Kesehatan

Tujuan :

Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan.

Sasaran :

1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari 50 %

menjadi 70%.

2. Peningkatan proporsi desa siaga aktif dari 60 % menjadi 85% .

Strategi :

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

Kebijakan :

1. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan upaya kesehatan berbasis

masyarakat (UKBM);

2. Pengawasan melekat dan penguatan regulasi mengenai kesehatan

lingkungan dan kesehatan kerja;

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 131


3. Pemberdayaan masyarakat;

4. Kemitraan dengan masyarakat dan eksternal agencies;

5. Peningkatan kegiatan advokasi dan kemitraan yang sustain dengan

masyarakat.

Misi7 : Pembuatan Penelitian/Pengkajian di Bidang Kesehatan Dan


Pengembangan Kesehatan

Tujuan :

Terlaksananya peneltian/pengkajian di bidang kesehatan yang dapat

digunakan untuk pembuatan kebijakan program pembangunan dibidang

kesehatan

Sasaran :

Tersedianya hasil penelitan atau pengkajian di bidang kesehatan setiap tahun

Strategi :

1. Pengembangan penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan di bidang

kesehatan.

2. Menjalin kerja sama dalam hal penelitian/pengkajian di bidang kesehatan

dengan Institusipendidikankesehatanlainnya.

Kebijakan :

1. Pengembangan kegiatan penelitian sebagai masukan dalam perumusan

kebijakan dan program pembangunan kesehatan;

2. Penyediaan biaya penelitan atau pengkajian bersumber dana APBD

RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018 132


BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013 – 2018

ini mengacu pada Visi Misi Pemerintah Daerah Provinsi NTT yang disesuaikan dengan

Renstra Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan diharapkan dapat dijadikan

sebagai acuan dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan

Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam lima tahun kedepan berdasarkan Rencana

Program dan Kegiatan, indicator kinerja dan pendanaan indikatif. Semoga upaya Dinas

Kesehatan Provinsi NTT dalam lima tahun dapat lebih terarah dan terukur sesuai tabel

5.1 terlampir.

Berdasarkan RPJMD Provinsi NTT Tahun 2013-2018, maka pendanaan indikatif

per program pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018terlihat pada

tabel 5.2 dibawah ini.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 133


Tabel 5.2
TOTAL PAGU APBD PERPROGRAM PADA RENSTRA DINKES NTT 2013-2018
BERDASARKAN RPJMD NTT 2013-2018

THN THN THN THN THN THN


Program Prioritas 2013 2014 2015 2016 2017 2018
No
Pembangunan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(Juta) (Juta) (Juta) (Juta) (Juta) (Juta)
1 Program Peningkatan
Kesehatan Masyarakat 3807.3 11,847 14,224 16,328 18,744 21,520
2 Program Peningkatan
Kesehatan Ibu dan Anak 141 667 983 1,069 1,163 1,265
3 Program Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan 2012.2 652 717 789 868 955
Lingkungan

4 Program Peningkatan Gizi 3637 762 877 1,008 1,159 1,333


5 Program Pengembangan
dan Pemberdayaan SDM 1381 2,666 2,799 2,939 3,086 3,240
Kesehatan
6 Program Manajemen,
Informasi dan Regulasi 1098 789 1009 1049 1092 1137
Pembangunan Kesehatan
7 Program Upaya
Kesehatan Perorangan 3876 25,449 26,721 28,057 29,460 30,933
8 Program Hibah
Kemasyarakatan Bidang 0 4,850 5,093 5,347 5,614 5,895
Kesehatan
9 Program Bantuan Sosial 7958
Bidang Kesehatan 9,810 10,791 11,870 13,057 14,363

TOTAL……………………… 23,911 57,492 63,214 68,457 74,244 80,642

SUMBER : RPJMD Provinsi NTT 2013-2018

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 134


Grafik Perbandingan pagu APBD Per-Program pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi

NTT berdasarkan RPJMD Provinsi NTT Tahun 2013-2018 seperti terlihat dibawah ini :

GRAFIK PERBANDINGAN PAGU APBD PERPROGRAM


PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT TAHUN 2013-2018
BERDASARKAN RPJMD PROVINSI NTT TAHUN 2013-2018

35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0

Tahun 2013 Rp
(Juta)
Tahun 2014 Rp
(Juta)
Tahun 2015 Rp
(Juta)

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 135


BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI

Indikator Kinerja Dinas kesehatan Kesehatan adalah indikator kinerja yang

berhubungan dengan indikator makro bidang kesehatan pada RPJMD Provinsi NTT

Tahu 2013-2018 (Tabel 9 RPJMD). Adapun Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Tahun

2013-2015 dapat dilihat pada tabel 6.1 (Terlampir)

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan kerja keras demi tercapainya

Visi Misi Pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018 136


TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT

Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan
Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya Tersedianya 22 3,850 22 5,085 22 Kab/Kota 6,221 22 7,943 22 Kab/Kota 8,536 22 12,394
KESEHATAN MASYARAKAT kualitas pelayanan Obat Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota
kesehatan perbelkes di
masyarakat. 22 Kab/Kota

a Penyediaan Reagensia Tersedianya reagen 1 paket 1 paket 1,800 1 paket 1,800 1 paket 2,000 1 paket 2,338 1 paket 2,800 1 paket 3,000 UPTD UPTD Labkes
dan media dan bahan kimia Labkes
Pemeriksaan specimen lainnya yang
mendukung mutu
laboratorium
kesehatan

b Monev Terpadu Tersedianya data dan Data Lab. Di 22 kab/kt 231 22 kab/kt 240 22 kab/kt 245 22 kab/kt 250 22 kab/kt 300 UPTD 22 Kab/Kota
Kegiatan Laboratorium laporan kegiatan 21 Kab/kota Labkes
Monev

c Bimtek Laboratorium Jumlah Laboratorium adanya 21 22 kab/kt 129 44 Pusk 130 44 Pusk 132 44 Pusk 150 44 Pusk 153 UPTD 44 Pusk
Kesehatan ke Pada fasilitas laboratorium Labkes
Puskesmas pelayanan kesehatan dan 21 RSUD
yang mendapat yang di Bimtek
bimbingan tehnis dan
adanya laporan hasil
bimtek

d Pengambilan sampel Terlaksananya ± 4000 Casis 6 kab 570 6 kab 627 6 kab 699 6 kab 759 6 kab 835 UPTD 6 Kab
darah dan urine casis pemeriksaan terhadap Labkes
sampel darah dan
urine casis kesehatan
di NTT

e. Rujukan kemampuan Jumlah orang yang 10 or 10 or 160 10 or 175 10 or 184 10 or 250 10 or 268 UPTD Luar Provinsi
teknis pemeriksaan mengikuti rujukan Labkes
laboratorium pengetahuan
kesehatan

Page 1
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
f. Pendistribusian Obat, Terlaksanya kegiatan Tersedianya 22 135 22 200 22 Kab/Kota 350 22 400 22 Kab/Kota 500 22 1,585 UPTD 22 Kab/Kota
Vaksin dan Perbekalan pendistribusian Obat Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Povabekkes
Kesehatan di 22 OVABEKKES,Menjami perbelkes di
Kab./Kota n kecukupan 22 Kab/Kota
persediaan, menjamin
mutu dan keamanan
ovabekkes

g Penyediaan Obat , Tersedianya obat, 22 Kab/Kota 22 400 22 250 22 Kab/Kota 400 22 500 22 Kab/Kota 550 22 600 Bidang Kab/Kota
vaksin,Perbekalan vaksin dan perbekalan Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Yanmed
Kesehatan untuk kesehatan untuk
buffer stock Buffer Stock di
Kab/Kt.

h Pengadaan obat untuk Jumlah Paket 1 1 500 260 500 1 500 1 500 1 500 1 500 Bidang 22 Kab/Kota
KLB Pengadaan obat P2MK
untuk KLB

i Pengadaan bahan dan Tersedianya sarana 1 paket 1 paket 200 1 paket 200 1 paket 200 1 paket 220 1 paket 242 1 paket 266 UPTD
peralatan penunjang dan prasarana Labkes
untuk pemeriksaan laboratorium sesuai
laboratorium standar dan
peningkatan mutu
pemeriksaan

a Monitoring dan Terlaksananya Tersedianya 22 231 22 231 22 Kab/Kota 240 22 275 22 Kab/Kota 300 22 1,277 UPTD 22 Kab/Kota
Evaluasi kegiatan Monev Obat Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Povabekkes
Pendistribusian Obat, pendistribusian perbelkes di
Vaksin dan Perbekalan ovabekkes, 22 Kab/Kota
Kesehatan di 22 mendapatkan data
Kab/Kota laporan
pendistribusian
Ovabekes di IFK
Kab/Kota

b Bimbingan Teknis Jumlah Kab/Kota yang Tersedianya 22 250 22 250 22 Kab/Kota 300 22 350 22 Kab/Kota 400 22 1,550 UPTD 22 Kab/Kota
Pengelolaan Obat, di bimtek Obat Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Povabekkes
Vaksin dan Perbekalan perbelkes di
Kesehatan di 22 Kab/ 22 Kab/Kota
Kota

Page 2
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
c Pengawasan makanan Jumlah sarana yang 100 sarana 100 50 100 50 200sarana 189 110 sarana 70 120 sarana 75 130 sarana 80 Bidang 12 sarana di
menjelang hari raya diawasi sarana sarana Yanmed mana
besar saja????

d Pertemuan dalam 1 kl 360 Bidang


rangka peningkatan Yanmed
mutu pelayanan
kesehatan dasar dan
rujukan

e. Monev penggunaan Jumlah Kab/Kota yang 22 Kab/Kota 22 22 280 22 Kab/Kota 461 22 860 22 Kab/Kota 960 22 960 Bidang Kab/Kota
obat rasional, obat di monitorobat Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Yanmed
tradisional dan NAPZA rasional, tradisional
dan NAPZA

f. Sosialisasi tentang Jumlah Kab/kota yang 22 100 300 Bidang


Pengobatan tersosialisasi tentang Kab/Kota Yanmed
Tradisional ke pengobatan
kab/kota Tradisionalnya

g Pendataan Pengobat Jumlah Kab/kota yang 22 22 Kab/Kota 150 22 Kab/Kota 200 Bidang
Tradisional di didata pengobat Kab/Kota Yanmed
Kab/Kota Tradisionalnya

a Sampling bahan Jumlah Kab/Kota yang 16 Kab/Kota 16 59 22 59 22 Kab/Kota 59 22 260 22 Kab/Kota 300 22 270 Bidang Kab/Kota
makanan dan jajanan diambil samplingnya Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Yanmed
anak sekolah

b Pertemuan Advokasi Jumlah pertemuan 5 Kab 125 5 Kab 175 5 Kab 200 5 Kab 250 5 Kab 300 5 Kab 750 UPTD 5 Kab
Pembentukan UPT Advokasi Povabekkes
Pengelolaan Obat,
Vaksin dan Perbekalan
Kesehatan di
Kabupaten

Page 3
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
Meningkatnya Meningkatny 356 6,736 356 10,662 359 18,065 362 18,100 365 19,889 368 18,889
Akses dan Mutu a jumlah
Pelayanan RS puskesmas
dari 353 unit

a Penyediaan dana Tersedianya dana 0 0 - 1 PT 500 1 PT 3,000 1 PT 2,000 1 PT 3,000 1 PT 3,230 Bidang Provinsi
Operational Rumah operasional Rumah Yanmed
Sakit Jiwa Sakit Jiwa

b Penyusunan Master Tersedianya Master 0 0 - 1 PT 500 Bidang Provinsi


Plant Plant RS Jiwa Yanmed

c. Penyediaan gedung RS Tersedianya gedung 2 1 pt 2,900 4 unit 3,772 1 pt 3,000 1 pt 2,000 1 pt 3,000 1 pt 3,230 Bidang Provinsi
Jiwa RS Jiwa dari 2 gedung Yanmed
(poliklinik dan UGD)
menjadi 7 gedung (24
ruangan)

d. Penyediaan peralatan Tersedianya peralatan 0 1 pt - 1 pt 1,000 1 pt 1,500 1 pt 2,000 1 pt 3,000 3 pt Bidang Provinsi
medik dan non medik RS Jiwa sesuai standar Yanmed
RS Jiwa

e. Pelatihan dalam Terlatihnya tenaga 0 0 - 1 pt 150 2 kl 200 2 kl 250 2 kl 300 3 pt Bidang Provinsi
rangka penguatan pelayanan medik dan Yanmed
SDM dan manajemen keperawatan serta
manajemen

f. Penyediaan kendaraan Tersedianya 0 0 - 2 pt 600 2 pt 650 2 pt 700 2 pt 700 Bidang Provinsi


roda-4 kendaraan Yanmed
operasional dan
ambulance RS Jiwa

g Bimtek pelayanan Pelayanan kesehatan 0 0 - 0 - 2 pt 100 2 pt 100 2 pt 110 6 pt 310 Bidang Provinsi
kesehatan jiwa jiwa yang terbimtek Yanmed

a Pengadaan Peralatan Jumlah alat dan 1 paket 1 paket 1,500 1 paket 1,500 1 paket 2,000 1 paket 2,100 1 paket 2,800 1 paket 3,000 UPTD UPTD Labkes
dan Perlengkapan perlengkapan Labkes
untuk Laboratorium Laboratorium
Kesehatan

Page 4
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
b Pemenuhan Peralatan Tersedianya Paket PT 4 Pt 400 11Pt 11Pt 2,000 11 Pt 3,400 11 Pt 2,400 11 2,400 Bidang Kupang
untuk Penguatan Pengadaan Peralatan Yanmed
Rujukan Regionalisasi Kesehatan di Wilayah
Flores (RS TC.Hillres
Maumere, RS Ende, RS
Ruteng), Timor
(Atambua), Sumba (RS
Waingapu) dan RS
Rujukan RS Sabu dan
Alor serta RS Lainnya

c Pemenuhan Tersedianya 9 unit 5 unit 1,750 4 unit 1,400 10 Pt 3,500 10 Pt 3,500 11 Pt 2,400 11 2,400 Bidang Kupang
Ambulance untuk Ambulance di Rumah Yanmed
kebutuhan Rujukan Sakit dan P{uskesmas
utk rujukan pasien

d Pengadaan Tempat Tersedianya tempat 521 - - - - 66 buah 66 buah 66 buah 1,345 Bidang 22 Kab/Kota
Tidur untuk tidur untuk Yanmed
Puskesmas Puskesmas bantuan
Provinsi

a Penilaian RS Sayang Jumlah RS yang 0 23 RS 186 22kab/ko 350 30kab/kota 350 30kab/kota 350 30kab/kota 350 30 RS 30 RS Kab/Kota
Ibu dan Bayi dilaksanakan ta
Penilaian Sayang Ibu Bidang
dan Bayi Yanmed

b Pertemuan Terlaksananya 0 23 RS - 200 1kl 220 1 kl 240 1kl 250 1 kl 1 kl Kab/Kota


Pemantapan Program pertemuan
Gerakan Sayang Ibu pemantapan Program Bidang
dan Bayi RS Sayang Ibu Yanmed

c Pelatihan teknis dlm Jumlah RS yang 0 - 300 2kl 300 2kl 300 2k 6 kl Kab/Kota
rangka penguatan dilaksanakan
Program Sayang Ibu Penilaian Sayang Ibu Bidang
dan Bayi dan Bayi Yanmed

Page 5
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
d Penilaian Gerakan RS Terlaksananya 350 30kab/kota 350 30kab/kota 350 30kab/kota 350 30 RS 30 RS Kab/Kota
Bersih dan Tertib penilaian Gerakan RS
Bidang
Bersih dan Tertib
Yanmed

e. Pengumpulan data Jumlah kab/Kota yang Tersedianya 22kab/ko 22kab/ko 200 22kab/kota 100 22kab/kota 22kab/kota 118.6 22kab/kota 418.6 Kab/Kota
Sarana dan Prasarana didata data Sarana ta ta
di Puskesmas dan dan Prasarana
Rumah Sakit di Puskesmas
di 22 Kab/Kota Bidang
Yanmed

f. Pemetaan DTPK Terselenggaranya 0 22kab/ko 22kab/ko 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 495 Kab/Kota
pemetaan DTPK ta ta Bidang
Yanmed

g Bimtek Pelayanan Jumlah RS yang di terbim-teknya 22kab/ko 22kab/ko 140 22kab/kota 135 22kab/kota 150 22kab/kota 150 22kab/kota 575
Rumah Sakit lakukan bimtek 17 RSUD ta ta Bidang
Yanmed

h Pertemuan Evaluasi Jumlah pertemuan 1 kali 22kab/ko 22kab/ko 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 495 Kab/Kota
Program RS evaluasi program RS ta ta Bidang
Yanmed

i Sosialisasi & terlaksananya 22 Kab/Kota 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 495 Kab/Kota
pemantauan sosialisasi,
Akreditasi Puskesmas pemantauan Bidang
akreditasi puskesmas Yanmed

j Pertemuan Evaluasi Jumlah pertemuan 1 kali 22kab/ko 22kab/ko 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 165 22kab/kota 495 Kab/Kota
Program Puskesmas evaluasi program ta ta Bidang
Pusk. Yanmed

PROGRAM PENINGKATAN - Menurunnya Kasus 172 172 150 667 128 733 106 807 75 887 70 976
KESEHATAN IBU DAN Kematian Ibu dari 172
ANAK Kasus

- Menurunnya kasus 1305 1.173 1.150 1.127 1.100 1,075 1,025


kematian Bayi dari
1.305
- Penurunan kasus 133 185 kasus 150 kasus 115 Kasus 75 Kasus 55 kasus 40 kaus
kematian balita dari
133

Page 6
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
a. Magang PONED di Terlaksananya 4 org /2 pusk 5 org/ 4 5 org/6 96 5 org/12 162.9 5 org/12 165 5 org/24 318 5 org/24 320 Bidang
RSUD Kab magang PONED pusk pusk pusk pusk pusk pusk Kesmas
sebanyak 20 org (4
pusk) ditahun 2014
menjadi 25 org (24
pusk) di tahun 2018

a. Pelatihan MTBM- Terlaksananya 2 org/3 pusk 2 org/ 5 132.1 2 org/6 118 2 org/7 pusk - 132 2 org /8 2 org/6 118 Bidang
MTBS pelatihan MTBM- pusk pusk pusk pusk Kesmas
MTBS dari 2 org 5
pusk (2014) menjadi 2
org/8 pusk (2018)

a. EPP Pasca Pelatihan Terlaksannya EPP 1 134.1 1 kali 173.9 1 kl Bidang


MTBS-MTBM kali (2016) menjadi 2 Kesmas
kali (2018)

a. Pertemuan Tim AMP Terlaksananya 1 kali 1 kali 153 1 kali 200 1 kali 165 2 kali 200 1 kali 200 Bidang
oleh Tim Provinsi ke pertemuan AMP Kesmas
Kabupaten/Kota TK.Kab dari 1 kali
pertahun
a. Pendampingan Tim Terlaksananya 1 kali 1 kali 150 1 kali 170 2 kali 170 1 kali 156.1 1 kali 160 Bidang
provinsi dalam analisis pendampingan tim Kesmas
manajemen dan data provinsi dalam
PWS KIA di TK.Kab meningkatkan
kemampuan analisis
manajemen dan data
kia 1 kali per tahun

a. Monev Terpadu Terlaksananya monev 1 kali 1 kali 150 1 kali 200 1 kali 175 1 kali 213 1 kali 178 Bidang
Revolusi KIA terpadu Revolusi KIA Kesmas
dari 1 kali pertahun

b Melakukan Bimbingan Terlaksananya 0 - 1 kali 200 1 kali 195 1 kali 243 2 kali 209 Bidang
teknis dalam Bimbingan teknis Kesmas
melaksanakan P4K dalam melaksanakan
P4K 1 kali pertahun

Page 7
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
c Optimalisasi Pelayaan Terlaksananya 0 - 1 kali 200 1 kali 200 1 kali 243 1 kali 209 Bidang
PONEK di RSUD optimalisasi Kesmas
Pelayanan PONEK di
RSUD
a. Pendamingan peserta Terlaksanayna 0 - 1 kali 200 1 kali 200 1 kali 243 1 kali 209 Bidang
Festifal Kariatif Siswa pendampingan festifal Kesmas
ttg Program UKS di kariatif siswa ttg
Luar Prov. program UKS di luar
Prov

b Pemantauan kegiatan Terlaksananya 0 - 1 kali 200 1 kali 200 1 kali 243 1 kali 209 Bidang
penjaringan anak pemantauan kegiatan Kesmas
sekolah penjaringan anak
sekolah

c Evaluasi Program UKS Terlaksanay evaluasi 0 - 1 kali 200 1 kali 200 1 kali 243 1 kali 209 Bidang
termasuk lintas sektor Program UKS Kesmas
termasuk lintas sektor

Bidang
Kesmas
Meningkatnya Jumlah Persentase - 9,634 - 9,741 250 9,848 263 9,955 276 10,062 289 Bidang
dan Kualitas jumlah Kesmas
Posyandu, Desa Siaga, Posyandu
UKS dan Desa yang meningkat
Melaksanakan STBM dari

200 213 226 239 Bidang


Kesmas

a. Promosi Kesehatan Jumlah Tenaga yang 3 kali 3 kali 40 3 kali 40 3 kali 40 3 kali 50 Bidang Kupang
bagi masyarakat, PNS, medapatkan Kesmas
anak sekolah informasi kesehatan

b. Bimbingan teknis Jumlah posyandu 22 22 Kab/Kt 22 Kab/Kt 100 22 Kab/Kt 22 Kab/Kt 100 Bidang Kupang
Posyanduke 22 aktif Kab/Kt Kesmas
kab/kota

Page 8
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
a. Bimbingan teknis desa Jumlah desa siaga 22 22 Kab/Kt 100 22 Kab/Kt 22 Kab/Kt 100 22 Kab/Kt Bidang Kupang
siaga ke 22 kab/kota aktif Kab/Kt Kesmas

a. Pertemuan Kebijakan Jumlah pertemuan 2 kali 2 kali 30 2 kali 40 2 kali 50 2 kali 50 Bidang Kupang
berwawasan Kesmas
kesehatan terhadap
LS/LP

b. Pertemuan koordinasi Terlaksananya 0 - 2 kali 2 kali 30 2 kali 33 2 kali 36 80 39 Bidang


tentang pelaksanaan pertemuan koordinasi Kesmas
Desa Siaga LS/LP LP/LS TK Provinsi dari
Tk.Provinsi 1 kali pertahun

c Pertemuan Lintas 2 kali 50 2 kali 50 2 kali 50 2 kali 50 Bidang


Sektor dan Program Kesmas
dalam rangka STBM

PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya Satatus Menurunnya 31.7 762 30.2 877 28.7 1,008 27.2 1,159 25.7 1,333
GIZI Gizi Balita persentasi
bayi gizi
kurang dan
gizi buruk dari
33,2 %
menjadi

a Penyediaan sarana Meningkatnya 72 81 431 90 533 91 200 92 200 93 200 Bidang 22 Kab/Kota
program (alat persentasi ibu hamil Kesmas
antropometri, food yang mendapat 90
model, HES; dan tablet besi
media penyuluhan :
poster, leaflet, buku
tulis pesan gizi-
revolusi KIA

Page 9
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
b Peningkatan kapasitas Meningkatnya 71.9 76 80 81 106 82 106 83 106 Bidang 22 Kab/Kota
tenaga gizi dan tenaga persentasi bayi 0-5 Kesmas
kesehatan lain bulan yang mendapat
(penanganan gizi ASI Eksklusif
buruk, pemberian
makan balita, teknis
program)

c Bimbingan teknis Meningkatnya 76.7 81 315 85 328 86.7 328 88.4 353 90 353 Bidang 22 Kab/Kota
kegiatan Program (KLB persentasi balita yang Kesmas
gizi, PMT Bumil dan ditimbang di
Balita, survailans, posyandu (D/S)
manajemen program)

d Pengembangan Meningkatnya 84.5 87.25 90 91 350 92 476 93 650 Bidang 22 Kab/Kota


kemitraan untuk persentasi balita 6-59 Kesmas
Pemberdayaan bulan yang mendapat
Masyarakat (Umpan vitamin A
balik dan bimbingan
puskesmas untuk
lembaga desa, MMD,
dan pertemuan lintas
sektor

e Peningkatan Persentasi balita gizi 100 100 16 100 16 100 24 100 24 100 24 Bidang Kupang
manajemen program buruk yang ditangani Kesmas
(pertemuan
perencanaan, evaluasi
program, kordinasi
lintas program

PROGRAM Menurunnya angka Menurunnya 20 11.,60 652 10.92 717 10.24 789 9.56 868 8.87 955 Dinas Dalam dan
PENGENDALIAN PENYAKIT kejadian penyakit jumlah angka Kesehatan Luar
DAN PENYEHATAN pada penduduk dan kejadian (Bidang Prov.NTT
LINGKUNGAN (P2PL) meingkatnya kualitas penyakit P2MK)
kesehatan lingkungan. menular dari
12,29%

Page 10
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
a. Bimbingan dan Meningkatnya 17 20 15 150 12 152 9 160 6 200 4 200 Bidang
Asistensi Teknis kelengkapan dan P2MK
Program Malaria di ketepatan laporan
Kabupaten/Kota Program Malaria dari
Kabupaten/Kota;
dengan Kelengkapan
minimal 90 % dan
Ketepatan 80%

b. Pertemuan Koordinasi Menurunkan 1 50 1 65 1 70 1 80 2 80


Tk. Provinsi dengan API Malaria
Lintas Program dan dari 24 per
Lintas Sektor dalam 1000 pddk
Program Eliminasi
Malaria Prov. NTT

c. Pertemuan LS/LP utk Menurunnya - 1 kl 30 1 kl 40 1 kl 40 1 kl 40 Bidang


penurunan prevalensi angka P2MK
TB di tk Prov prevalensi TB
dari 210/1000
pddk

d Pertemuan LS/LP dlm Terkendali 1 kl 30 1 kl 40 1 kl 30 1 kl 30 Bidang


rangka pengendalian prev HIV pd P2MK
prevalensi HIV/AIDS di pddk dewasa
tk Prov dari 0.2 persen

Page 11
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
e Bimtek dlm rangka Terkendali 6 RS 40 6RS 40 6 RS 40 6 RS 40 Bidang
peningkatan mutu prev HIV pd P2MK
klinik VCT pddk dewasa
dari 0.2 persen

f Investigasi 117 2 80 2 80 2 80 2 90 Bidang


Penanggulangan P2MK
Kegawat Daruratan
Kesehatan dan kasus
potensial wabah/KLB
di Kab/Kota

g. Surveilans dan Respon 100 1 70 1 90 1 70 1 70 Bidang


KLB penyakit potensial P2MK
wabah di Kab/Kota

h ininvestigasi Jumlah Kab/Kota yang 5 Kab/Kota 5 5 35 5 Kab/Kota 30 5 Kab/Kota 59 5 Kab/Kota 30 5 Kab/Kota 30 UPTD Sesuai
laboratorium pd saat di investigasi Kab/Kota Kab/Kota Labkes Daerah KLB
KLB

a. Bimbingan Teknis Menurunnya 8 100 7 150 6 130 5 130 5 130 Bidang


Program Diare di Angka P2MK
Kabupaten/Kota Kesakitan
Diare dcari
8,96
a. Surveilans Kualitas Air Menurunnya 100 1 70 1 80 1 80 1 80 Bidang
di Kab/Kota Angka P2MK
Kesakitan
Diare dcari
8,96

a. Penyediaan IPAL Jumlah IPAL yang 1 Pt 88 1 Pt 165 UPTD Kupang


untuk Laboratorium dibangun Labkes
Kesehatan

PROGRAM UPAYA Pelayanan kesehatan Pelayanan 12 Bln 390 12 Bln 2,026 12 Bln 2,920 12 Bln 3,116 12 Bln 3,646 8,589
KESEHATAN PERORANGAN daasar dan rujukan Kesehatan
bagi masyarakat Bagi
Miskin Masyarakat
Miskin

664 660 658 658 658

Page 12
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
a Peningkatan Meningkatnya Bidang
Kemampuan petugas pengetahuan petugas Yanmed
teknis RS dalamrangka teknis dalam
JKN pelaksanaan
ProgramJKN 40 %
menjadi 100 %

- 43 RS 0 43 RS 129 43 RS 129 43 RS 129 43 RS 129 43 RS 129


- 22 Pengelola 0 22 PP 66 22 PP 66 22 PP 66 22 PP 66 22 PP 66
Program
b Advokasi program ke Peningkatan Bidang
DPR pembiayaan jaminan Yanmed
kesehatan bagi
masyarakat miskin
dan tidak mampu 100
%

- 10 Kali 1 kali 2 kali 10 2 kali 10 2 kali 10 2 kali 10 2 kali 10

c Sosialisasi Meningkatnya 20% Bidang


pemahaman Yanmed
masyarakat dan
petugas kesehatan
dalam pelaksanaan
Jaminan Kesehatan
Masyarakat 20 %
menjadi 100 %

- 10 Kali 2 kali 352 2 kali 352 2 kali 352 2 kali 352 2 kali 352
d Kajian pelaksanaan Tercapainya Bidang
Jaminan Kesehatan pemecahan masalah Yanmed
bagi masyarakat dari 70 % menjadi 100
%

- 5 Kali 1 kl 35 1 kl 35 1 kl 35 1 kl 35 1 kl 35

Page 13
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
e Promosi Meningkatnya Bidang
pemahaman Kesmas
masyarakat dan
petugas kesehatan
dalam pelaksanaan
Jaminan Kesehatan
Masyarakat 20 %
menjadi 100 %

- Promosi Kesehatan 5 PT 1 PKT 20 1 PKT 20 1 PKT 20 1 PKT 20 1 PKT 20 Bidang


cetak Kesmas

- Promosi Kesehatan 38 PT 12 PKT 12 8 PKT 8 6 PKT 6 6 PKT 6 6 PKT 6 Bidang


Elektronik Kesmas

- leaflet/brosur 10000 EX 2000ex 20 2000ex 20 2000ex 20 2000ex 20 2000ex 20 Bidang


f. Pertemuan LS/LP Meningkatnya Bidang
kerjasama dalam Yanmed
pelaksanaan Jaminan
Kesehatan
Masyarakat 100%

20 KALI 4 kl 20 4 kl 20 4 kl 20 4 kl 20 4 kl 20
a Bimtek Pelayanan Jumlah RS dibimtek 0 30 rs 200 30 rs 250 30 rs 260 30 rs 710 Bidang Seluruh RSUD
Kesehatan bagi Yanmed
Masyarakat miskin di
RS

a Rujukan dokter Jumlah Kab/Kota yang 234 4 390 4 698 11 Kab/Kota 700 12 750 12 Kab/Kota 750 12 2,898 Bidang Kab/Kota
Spesialis mendapat rujukan Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Yanmed
dokter specialis

a Peningkatan Jumlah RS Regional 6 - - - 6 rs 200 6 rs 200 6 rs 6 rs 200 6 rs 200 Bidang 6 RS Rujukan


Pelayanan Kesehatan yang dilakukan Yanmed
Rujukan Regional bimbingan teknis

Page 14
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
b Peningkatan SDM Jumlah RS yang sudah 6 - - - 6 rs 300 6 rs 300 6 rs 6 rs 300 6 rs 300 Bidang Seluruh RSUD
Rumah Sakit Rujukan terpenuhi pelayanan Yanmed
Regional spesialis dasar

c Sosialisasi, Terlaksananya 0 - - - 30 rs 500 30 rs 500 30 rs 500 30 rs 500 Bidang Seluruh RSUD


pemantauan, dlm sosialisasi,pemantaua Yanmed
rangka akreditasi RS n, dlm rangka
akreditasi RS

d Pengadaan Tempat Terpenuhinya - - - - 66 buah 66 buah 66 buah 1,345 Bidang 22 Kab/Kota


Tidur untuk Rumah kebutuhan tempat Yanmed
Sakit tidur di RS

e Penataan Manajemen, Persentase RSUD yang 100 - - - 100 100 100 100 100 Dinas Seluruh RSUD
Perencanaan, melaksanakan Kesehatan
Penganggaran, di perencanaan & Prov. NTT
Puskesmas dan RS penganggaran.

a Pelatihan Pelayanan Persentase UTD dan 5 rsud - - - - 30 rs & 15 200 30 rs & 15 250 30 rs & 15 260 30 rs & 15 710 Bidang Seluruh RSUD
Darah bagi petugas RS yang dilatih UTD UTD UTD UTD Yanmed
UTD dan Bank darah di Pelayanan Darah
RS

b Pertemuan Pertemuan 0 22 Kab/Kota 300 22 300 22 Kab/Kota 300 22 300 Bidang Seluruh RSUD
pembentukan dan pembentukan dan Kab/Kota Kab/Kota Yanmed
pemantapan jejaring pemantapan jejaring
pelayanan darah pelayanan darah

c Bimtek Pelayanan Jumlah RS dan UTD 0 30 rs & 15 200 30 rs & 15 250 30 rs & 15 260 30 rs & 15 710 Bidang Seluruh RSUD
Darah di RS dan UTD yang dibimtek UTD UTD UTD UTD Yanmed
Pelayanan Darah

d Peningkatan kualitas Jumlah fasilitas 6 Kab 6 Kab 6 Kab 6 Kab 6 Kab 6 Kab Bidang
pengelola alat kesehatan yang Yanmed
kesehatan dan dikalibrasi
standarisasi, peralatannya
perbaikan alat
kesehatan

Page 15
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
PROGRAM BANTUAN - Bantuan Sosial Tersedianya 12 Bln - 12 Bln 13,646 12 Bln 18,431 12 Bln 19,642 12 Bln 20,972 12 Bln 22,435 Bidang
SOSIAL BIDANG Penanganan Masalah jaminan Yanmed
KESEHATAN Gizi kesehatan
bagi
masyarakat
setiap tahun
(12 Bln)

- Bantuan Sosial
Kejadian Luar Biasa
Karena Penyakit dan
Bencana

- Bantuan Sosial
Jamkesda Provinsi

a Bantuan Sosial Terlaksananya Meningkatnya 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 Bidang
Kejadian Luar Biasa bantuan Sosial Jaminan Yanmed
Karena Penyakit dan Kejadian Luar Biasa Kesehatan
Bencana Karena Penyakit dan Bagi
Bencana Masyarakat
yang tidak
mendapatkan
jaminan sosial
kesehatan di
RSUD dan
Desa Mandiri
Angguar
Merah

b Bantuan sosial Seluruh masyarakat


kesehatan miskin dan
tidakmampu
mendapat pelayanan
kesehatan yang
memadai

Page 16
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
c Bansos Penanganan 5 PT 1 pt 1 pt 3,500 1 pt 7,000 1 pt 7,500 1 pt 8,399 1 pt 9,205 Bidang
masalah Gizi Kesmas

d Bansos KLB dan 5 PT 0 1 pt 3,146 1 pt 3,131 1 pt 3,712 1 pt 4,000 1 pt 4,500 Bidang


Bencana P2MK

e Bansos Jamkesda di RS 5 PT 1 pt 1 pt 3,500 1 pt 3,500 1 pt 3,500 1 pt 3,500 1 pt 3,500 Bidang


dan Desa Yanmed
Anggurmerah

f Bansos beasiswa Tersedianya - - - - - - 1,300 96 1,430 104 1,573 170 1,730 Dinkes/Bid.
dokter/ nakes lainnya beassiswa dr/drg, dan Nakes
nakes lainnya dari 83
orang

PROGRAM MANAJEMEN 1. Meningkatnya - 789 809 829 850 871


INFORMASI DAN efektifitas dan
REGULASI KESEHATAN efisiensi
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan sesuai
dengan prinsip
tatalaksana
pemerintahan yang
baik

a. Pendampingan Persentase kab/kota 22 Kab/Kt 360 22 Kab/Kt 22 Kab/Kt 200 22 Kab/Kt 200 22 Kab/Kt 200 Dinkes/ Kab/Kota
Penyusunan Renja yang membuat Sekret
Prov, Kab/Kota dan Rencana Usulan
Penyusunan RUK Pusk. Kegiatan (RUK)
berdasarkan data

a. Monev Terpadu Persentase 22 Kab/Kt 300 22 Kab/Kt 300 22 Kab/Kt 200 22 Kab/Kt 250 22 Kab/Kt 250 Dinkes/ Kab/Kota
Pelaksanaan Prog. Kes. Kabupaten/Kota yang Sekret
Di Kab/Kota meaksanakan monev
terpadu berbasis data
Hasil SIKDA TERPADU

Page 17
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
a. Bimtek SIKDA Persentase 10% 10% 0 100% - 100% 150 100% 199 100% 200 100% 161 Dinkes/
Kabupaten/Kota yang Sekret
melaksanakan SIKDA
Manual

a. Pelatihan SIKDA Persentase 4.8 4.8 0 4,8 - 25 150 35 150 45 50 Dinkes/


Elektronik Kabupaten/Kota yang Sekret
menjalankan SIKDA
Elektronik

a. Bimdal dan Persentase 22 Kab/Kt 129 22 Kab/Kt 129 22 Kab/Kt 22 Kab/Kt 120 22 Kab/Kt 200 Dinkes/ 22 Kab/Kota
Pengumpulan Data Kabupaten/Kota yang Sekret
UW-SPM menyusun SPM
berdasarkan data
SIKDA.

a. Pertemuan Persiapan Jumlah pertemuan 2 kali kali 40 2 kali 40 2 kali 40 2 kali Dinkes/ Kupang
Akreditasi pertemuan/ta pertemuan/t pertemuan pertemuan/ pertemuan Sekret
Laboratorium hun ahun /tahun tahun /tahun
Kesehatan

b Pertemuan persiapan Persentase RSUD yang 0 - - - - 25 25 25 25 Bidang Seluruh RSUD


Akreditasi RS versi diakreditasi versi 2012 Yanmed
2012

a. Pertemuan Persiapan Jumlah pertemuan 2 kali 2 kali 40 2 kali 40 2 kali 40 2 kali Dinkes.NTT Kupang
Akreditasi UPT pertemuan/ta pertemuan/t pertemuan pertemuan/ pertemuan /Bidang
Latnakes hun ahun /tahun tahun /tahun SDM

a. Pengadaan sarana Tersedianya sarana 1 Pt 1 Pt 1 Pt 60 UPT Labkes. Kupang


yang mendukung dan prasarana untuk
pelayanan informasi pelayanan publik
publik

Page 18
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
Meningkatnya Jumlah 1 Pt 200 1 Pt 220 1 Pt 242 1 Pt 266,2
pemanfaatan hasil penelitian
penelitian dan yang dapat
teknologi di bidang dijadikan
kesehatan sebagai rumusan
dasar perumusan
kebijakan dan
program kesehatan

a. Penelitian/kajian di Jumlah penelitian 1 Pt 1 Pt 200 1 Pt 220 1 Pt 242 1 Pt 266,2 Dinas Prov,


bidang kesehatan yang dapat dijadikan kesehatan Kab/Kota
rumusan & RSU D

PROGRAM Meningkatnya Meningkatnya 95 900 95 2,799 95 2,939 96 3,066 96 3,240


PENGEMBANGAN DAN pemenuhan rasio tenaga
PEMBERDAYAAN SDM kebutuhan SDM baik keseha-tan
KESEHATAN jumlah jenis, kualitas terhadap
maupun pemerataan penduduk
penyeba-rannya

a. Pelatihan TOT bagi 0 1 kl 287 0 0 0 UPT. Kupang


tenaga kesehatan Latnakes

b EPP Pelatihan TOT bagi 0 0 0 1 Kl 120 0 0 0 UPT. Kupang


tenaga kesehatan Latnakes

c Pelatihan MOT bagi 0 0 - 1 kl 159 0 - 0 UPT. Kupang


tenaga kesehatan Latnakes

d Pelatihan TOC bagi 0 0 - 0 0 168 0 UPT. Kupang


tenaga kesehatan Latnakes

Page 19
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
e EPP Pelatihan TOC 0 0 - 0 - 0 1 150 UPT. Kab.......
bagi tenaga kesehatan Latnakes

f Pelatihan TNA bagi 0 0 1 kl 150 UPT. Kupang


Nakes Latnakes

g Traning Need 0 0 - - - - 1 kl 133 UPT. Kupang


Assesment (TNA) Latnakes

h Pengembangan 0 1 Pt 122 1 Pt 128 1 Pt 128 UPT. Kupang


puskesmas binaan Latnakes

i Audit kontrol dalam 0 0 - 1 Pt 50 1 Pt 55 - - UPT. Kupang


rangka akreditasi Latnakes
institusi UPT

j Pelat. Jabfung Tenaga 0 2 1 1 1 Kl 135 UPT. Kupang


kesehatan Latnakes

k Penempatan dan Tersedianya tenaga 3 angkatan 3 800 3 900 80 1,300 96 1,430 104 1,573 170 1,730 Dinkes/Bid.
penarikan tenaga PTT dr/drg, dan Bidan PTT tenaga PTT angkatan angkatan Nakes
di Prov NT setiap periode per tenaga tenaga
tahun PTT PTT

l Bimbingan Teknis 6 6 104 6 203 6 223 6 246 Dinkes/Bid.


provinsi kepada Nakes
Institusi Pemda dan
Swasta dalam rangka
wisuda/angkat
sumpah (CHMK,
Maranatha, Pemkab
Waikabubak, Pemda
Atambua, Unipa
Maumere dan Lela)

Page 20
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
m - Bimbingan Teknis 6 6 292 6 321 6 353 6 389 Dinkes/Bid.
provinsi kepada Nakes
Institusi Pemda dan
Swasta dalam rangka
sipenmaru di CHMK,
Maranatha, Pemkab
Waikabubak, Pemda
Atambua, Unipa
Maumere dan Lela)

n Bimbingan Teknis 6 6 38 6 42 6 46 6 51 Dinkes/Bid. Kupang,


provinsi kepada Nakes Waikabubak,
Institusi Pemda dan Pemda
Swasta dalam rangka Atambua,
UAP di CHMK, Unipa
Maranatha, Pemkab Maumere
Waikabubak, Pemda dan Lela
Atambua, Unipa
Maumere dan Lela

o Monev 31 31 - 31 - 31 - 31 - Dinkes/Bid.
perkembangan Nakes
peserta pendidikan
tubel ke institusi
pendidikan dalam dan
luar provinsi

p Pertemuan 20 20 - 20 - 20 - 20 - Dinkes/Bid.
penjaringan Nakes
peminatan pendidikan
konsultan spesialis
obgyn dan anak

Page 21
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
q Pertemuan dan 1 1 - 1 - 1 - 1 - Dinkes/Bid.
konsultasi Nakes
perencanaan
pendidikan bantuan
bea siswa alokasi
siswa, dll

r Pengumpulan data 81.3 81.3 - 81.3 - 81.3 - 81.3 - Dinkes/Bid.


dalam rangka kajian Nakes
perencanaan
kebutuhan pendaya-
gunaan,
pendistribusian
strategis nakes

s konsultasi 81.3 81.3 - 81.3 - 81.3 - 81.3 - Dinkes/Bid. Jakarta


perencanaan Nakes
kebutuhan nakes
strategis
t Pendayagunaan dan 81.3 81.3 - 81.3 - 81.3 - 81.3 - Dinkes/Bid.
pendistribusia Nakes
mahasiswa PKN Prodi
Kebidanan dan
Keperawatan Poltekes
Kupang ke lokasi Desa
Mandiri Anggur Merah
di Kabupaten Kupang

Peningkatan Dinkes/Bid.
profesionalisme dan Nakes
kualitas SDM
Kesehatan

Page 22
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
a. Pemilihan tenaga 22 22 - 22 - 22 - 22 - Dinkes/Bid.
kesehatan teladan Nakes

b Penilaian angka kredit 28 28 55 28 61 28 67 28 73 Dinkes/Bid.


jabatan fungsional Nakes

c Pelaksanaan registrasi 1 1 8 1 8 1 9 1 10 Dinkes/Bid.


tenaga kesehatan Nakes

d Pelaksanaan 1 1 8 1 9 1 10 1 11 Dinkes/Bid.
pemberian ijin Nakes
rekomendasi Institusi
Diklat Negri, Pemda
dan Swasta

e Pelaksanaan uji 1 1 35 1 39 1 42 1 47 Dinkes/Bid.


kompetensi Nakes Nakes
oleh MTKP

f Pelatihan pendamping 0 1 125 0 - 1 150 0 - Dinkes/Bid.


dokter Intersip oleh Nakes
KIDI Provinsi NTT

g Peningkatan 0 1 225 0 - 0 - 0 - Dinkes/Bid.


kompetensi Tim Nakes
penilai Jafung
Kesehatan
h Pemberian 0 1 140 1 154 1 169 1 186 Dinkes/Bid.
rekomendasi ijin Nakes
pembukaan program
diploma bidang
kesehatan pada
institusi pendidikan
swasta bidang
kesehatan

Page 23
Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja
program dan kegiatan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD Lokasi
dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun
i Pertemuan koordinasi 0 1 60 1 66 1 73 1 80 Dinkes/Bid.
penempatan dokter Nakes
intensif dan monev
penempatan dokter
intensif

Page 24
TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT BERSUMBER DANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA (APBN)
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN Meningkatnya Koordinasi
TUGAS PEMBANTUAN LAINNYA Pelaksanaan Tugas,
KEMENTERIAN KESEHATAN Pembinaan dan Pemberian
Dukungan Manajemen
Kementerian Kesehatan

1 Pembinaan Administrasi a. Persentase (%) Pemenuhan Tersedianya


Kepegawaian Kebutuhan Sdm Aparatur (Pns tenaga dr/drg,
dan Ptt); b. Jumlah Tenaga dan Bidan PTT
Kesehatan yang setiap periode
didayagunakan dan diberi per tahun
insentif di DTPK dan DBK; c.
Jumlah residen yang
didayagunakan dan diberi
insentif; d. Persentase Produk
Administrasi Kepegawaian
yang dikelola melalui sistem
layanan Kepegawaian

- Tenaga PTT dan Penugasan


Khusus (00)
- Penyelenggaraan PTT 500 250 500 255 500 pegawai 306 500 pegawai 357 500 pegawai 408 500 pegawai 459 Subag 22 kab/kota
Provinsi NTT pegawai pegawai Kepegawaian

- Laporan Tahunan 22 25 30 35 40 45 Subag Dinkes Provinsi


Kepegawaian Kepegawaian

Page 1
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Rekonsiliasi SIMAK-BMN 8 32 38 45 51 58 Subag Denpasar


Tingkat Wilayah ke Denpasar Kepegawaian

2 Pembinaan Pengelolaan Jumlah Laporan Keuangan Tersedia-nya


Administrasi Keuangan dan Kementerian Kesehatan yang Laporan/
Barang Milik Negara sesuai dengan SAP dengan Tindak lanjut
opini wajar tanpa Laporan
pengecualian (WTP) Keuangan
Kemen-terian
Kesehatan
(SAK, SAB) dan
LHP 100%

- Pemutahiran Data TL LHP Laporan Hasil 12 96 12 laporan 67 12 laporan 80 12 laporan 94 12 laporan 107 12 laporan 121 Subag 22 kab/kota
Hasil Pemeriksaan Tim Pemeriksaan laporan Keuangan
Pemeriksa Fungsional Auditor dan
Tindak Lanjut
Penyelesaiann
ya (00)

- Pelaksanaan Dan Evaluasi 112 117 140 164 187 211 Subag Dinkes Provinsi
Pengelolaan Dana Keuangan
Dekonsentrasi

Page 2
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

3 Perencanaan dan Jumlah Dokumen Dokumen


Penganggaran Program Perencanaan anggaran kebijakan,
Pembangunan Kesehatan kebijakan dan evaluasi perenca-naan,
pembangunan kesehatan yang angang-garan
tersusun tepat waktu; Jumlah dan evaluasi
review kegiatan dan anggaran Kemen-terian
Kesehatan

- Perencanaan Anggaran Dan 6 733 12 1,118 12 Dokumen 1,342 12 Dokumen 1,565 12 Dokumen 1,789 12 Dokumen 2,012 Subag PDE Jakarta dan 22
RKAKL/DIPA Dokumen Dokumen Kab/Kota

- Kordinasi, Evaluasi Dan 8 Laporan 406 8 Laporan 429 8 Laporan 515 8 Laporan 601 8 Laporan 686 8 Laporan 772 Subag PDE Jakarta dan 22
Pelaporan Kegiatan Program Kab/Kota
Pembangunan Kesehatan

- Peningkatan Perencanaan 6 laporan 227 6 laporan 519 6 laporan 623 6 laporan 727 6 laporan 830 6 laporan 934 Subag PDE Jakarta dan 22
Program Kesehatan Kab/Kota

Pelatihan e-Renggar 65 orang 305 65 orang 257 65 orang 308 65 orang 360 65 orang 411 65 orang 463 Subag PDE Kupang

Page 3
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

4 Pengelolaan Urusan Tata Laporan Kegiatan dan Persentase (%) 0 0 1 laporan 359 1 laporan 431 1 laporan 503 1 laporan 574 1 laporan 646 Subag 22 kab/kota
Usaha, Keprotokolan, Rumah Pembinaan (00) Pengelo-laan Kepegawaian
Tangga, Keuangan, dan Gaji Pembaya-ran
Gaji PNS, CPNS
dan PTT Tepat
Jumlah,
Waktu, dan
Sasaran

5 Pengelolaan Data dan Penerbitan Buku Profil Persentase (%) 50 bk 242 50 bk 306 50 bk 367 50 bk 428 50 bk 490 50 bk 551 Subag PDE Dinkes Provinsi dan
Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota Keterse-diaan 22 /Kota
Dan Provinsi Profil
Kesehatan
Nasional,
Provinsi, dan
Kab/Kota Per
Tahun;
Persentase
Provinsi dan
Kab/Kota yang
memiliki bank
data
kesehatan;

Page 4
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

Pengelola Sik Provinsi Dan Persentase Provinsi 68 Provinsi 70 Provinsi dan 84 Provinsi dan 98 Provinsi dan 112 Provinsi dan 126 Subag PDE Dinkes Provinsi dan
Kab/Kota Provinsi dan dan 21 dan 21 21 Kab/Kota 21 Kab/Kota 21 Kab/Kota 21 Kab/Kota 22 /Kota
Kab/Kota yang Kab/Kota Kab/Kota
menyelenggar
akan sistem
informasi
kesehatan
terintegrasi

6 Pembinaan, Pengembangan Provinsi melaksanakan Persentase (%)


Pembiayaan dan Jaminan kegiatan pembiayaan dan Penduduk
Pemeliharaan Kesehatan jaminan kesehatan (00) (Termasuk
Seluruh
Penduduk
Miskin) yang
Memiliki
Jaminan
Kesehatan;
Tersedia nya
data NHA
setiap tahun

1. peningkatan pembiayaan 21 1,162 21 1,492 21 Kab/Kota 1,790 21 Kab/Kota 2,089 21 Kab/Kota 2,387 21 Kab/Kota 2,686 Sie JP2KM Dinkes Provinsi dan
jaminan kesehatan Kab/Kota Kab/Kota 22 /Kota

- Penyusunan program dan


rencana kerja/teknis/program

Page 5
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Evaluasi/laporan kegiatan

- Pengamanan jamkesmas di
21 kab/kota

7 Pemberdayaan Masyarakat Persentase (%) Rumah Tangga Peningka tan


dan Promosi Kesehatan yang Melaksanakan Perilaku Rumah tangga
Hidup Bersih dan Sehat (Phbs Ber-PHBS;
); Desa dan
Persentase Desa Siaga Aktif; Kelurahan
Jumlah Pos Kesehatan Desa Siaga Aktif;
yang Beroperasi Pelaksa naan
kegiatan dan
pembinaan;
Dokumen
perenca naan
program dan
anggaran;
Poskesdes
yang
beroperasi

- Peningkatan Rumah Tangga 7 laporan 492 7 laporan 1,001 7 laporan 1,201 7 laporan 1,401 7 laporan 1,602 7 laporan 1,802 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Ber-PHBS 22 /Kota

- Peningkatan Pengetahuan 0 0 22 470 22 Kab/Kota 564 22 Kab/Kota 658 22 Kab/Kota 752 22 Kab/Kota 846 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Yang benar tentang HIV AIDS Kab/Kota 22 /Kota

- Desa dan Kelurahan Siaga 7 laporan 59 47 56 66 75 85 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Aktif 22 /Kota

Page 6
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Pergerakan masyarakat 0 0 22 117 22 Kab/Kota 140 22 Kab/Kota 164 22 Kab/Kota 187 22 Kab/Kota 211 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
dalam pengendalian malaria Kab/Kota 22 /Kota

- Kabupaten dan Kota Yang 3 laporan 432 0 - 0 605 0 648 0 691 0 778 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Diadvokasi 22 /Kota

- Laporan Kegiatan dan 21 185 0 - 0 259 0 278 0 296 0 333 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Pembinaan Kab/Kota 22 /Kota

- Pelaksanaan Kegiatan 1 laporan 81 1 laporan 375 1 laporan 450 1 laporan 525 1 laporan 600 1 laporan 675 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Pembinaan 22 /Kota

- Perencanaan Program Dan 0 0 1 151 1 Dokumen 181 1 Dokumen 211 1 Dokumen 242 1 Dokumen 272 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
Anggaran Dokumen 22 /Kota

- Poskesdes yang beroperasi 0 0 1 laporan 1,892 1 laporan 2,270 1 laporan 2,649 1 laporan 3,027 1 laporan 3,406 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
22 /Kota

- Penyebaran informasi 1 laporan 73 0 - 0 102 0 110 0 117 0 131 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
kesehatan 22 /Kota

- Pengadaan media promosi, 0 0 0 - 22 Kab/Kota 208 22 Kab/Kota 228 22 Kab/Kota 251 22 Kab/Kota 1,045 Sie Promkes Dinkes Provinsi dan
alat bantu promosi 22 /Kota
laboratorium keliling

BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU Meningkatnya Ketersediaan


DAN ANAK dan Keterjangkauan Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu Bagi
Seluruh Masyarakat

Page 7
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

1 Pembinaan Gizi Masyarakat Persentase Balita Gizi Buruk


yang mendapat perawatan;
Persentase (%) Balita
Ditimbang Berat Badannya
(D/S)

- Puskesmas Mampu 110 324 110 220 110 264 110 308 110 352 110 396 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
Melaksanakan Tatalaksana puskesma puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas 22 /Kota
Gizi Buruk, Pertumbuhan, s
Surveillens Gizi, Konseling
Menyusui

- Kabupaten/Kota 10 200 0 0 0 280 0 300 0 320 0 360 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
menyelenggarakan kab/kota 22 /Kota
pembinaan Gizi masyarakat

- SDM yang ditingkatkan 262 orang 1,133 262 orang 933 262 orang 1,120 262 orang 1,306 262 orang 1,493 262 orang 1,679 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
kapasitas Teknis dan atau 22 /Kota
manajemen
- Laporan Kegiatan Sosialisasi, 4 laporan 490 4 laporan 577 4 laporan 692 4 laporan 808 4 laporan 923 4 laporan 1,039 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
Advokasi, Kampanye/Gerakan 22 /Kota
Masyarakat Dalam Rangka
Pembinaan Gizi

- Media Promosi 95000 lbr 93 95000 lbr 335 95000 lbr 402 95000 lbr 469 95000 lbr 536 95000 lbr 603 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
22 /Kota
- Laporan Pembinaan, 0 0 3 laporan 704 3 laporan 845 3 laporan 986 3 laporan 1,126 3 laporan 1,267 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
manajemen, fasilitasi dan 22 /Kota
monev
- TPG Kit 2000 set 214 22 set 123 22 set 148 22 set 172 22 set 197 22 set 221 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
22 /Kota

Page 8
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Laporan Pembinaan teknis, 5 laporan 746 8 laporan 832 8 laporan 998 8 laporan 1,165 8 laporan 1,331 8 laporan 1,498 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
supervisi, monitoring dan 22 /Kota
pendampingan

- Dokumen Perencanaan dan 2 116 6 48 6 dokumen 58 6 dokumen 67 6 dokumen 77 6 dokumen 86 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
Anggaran dokumen dokumen 22 /Kota

- Dokumen Evaluasi dan 2 240 2 162 2 dokumen 194 2 dokumen 227 2 dokumen 259 2 dokumen 292 Sie GIZI Dinkes Provinsi dan
Pelaporan kinerja dokumen dokumen 22 /Kota

2 Pembinaan Pelayanan Cakupan Kunjungan Neonatal


Kesehatan Anak Pertama (KN1);
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Bayi;
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Anak Balita;
Cakupan SD/MI melaksanakan
Penjaringan siswa kelas 1

SDM Yang Ditingkatkan


Kapasitas Teknis Dan Atau
Manajemen
1. Peningkatan Kapasitas 232 org 615 74 or 314 74 or 377 74 or 440 74 or 502 74 or 565 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Tenaga Kesehatan dalam 22 /Kota
upaya kelangsungan Hidup
Anak

Page 9
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

2. Laporan Pembinaan 21 249 1 laporan 200 1 laporan 240 1 laporan 280 1 laporan 320 1 laporan 360 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Teknis, Supervisi, kab/kota 22 /Kota
Monitoring Dan
Pendampingan
3. Dukumen Evaluasi Dan 1 18 1 485 1 dokumen 582 1 dokumen 679 1 dokumen 776 1 dokumen 873 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Pelaporan Kinerja dokumen dokumen 22 /Kota

4. Laporan Kegiatan 2 laporan 773 0 - 0 1,082 0 1,160 0 1,237 0 1,391 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Koordinasi, Sosialisasi, 22 /Kota
Advokasi
3 Pembinaan Pelayanan Persentase (%) Ibu Bersalin
Kesehatan Ibu dan Reproduksi yang Ditolong Oleh Nakes
Terlatih (Cakupan Pn);
Persentase (%) Ibu Hamil yang
Mendapatkan Pelayanan
Antenatal (Cakupan K4);
Persentase (%) Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang
Memberikan Pelayanan Kb
Sesuai Standar

- Dokumen Hasil Pertemuan 6 laporan 957 6 laporan 1,271 6 laporan 1,525 6 laporan 1,779 6 laporan 2,034 6 laporan 2,288 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Teknis dan Manajemen 22 /Kota

- Data dan pelaporan program 2 laporan 241 2 laporan 232 2 laporan 278 2 laporan 325 2 laporan 371 2 laporan 418 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
kesehatan ibu, KB dan 22 /Kota
reproduksi

Page 10
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Laporan pembinaan teknis, 3 laporan 353 3 laporan 751 3 laporan 901 3 laporan 1,051 3 laporan 1,202 3 laporan 1,352 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
supervisi, monitoring dan 22 /Kota
pendampingan

- Dokumen Perencanaan dan 2 232 2 190 2 dokumen 228 2 dokumen 266 2 dokumen 304 2 dokumen 342 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Anggaran dokumen dokumen 22 /Kota

- SDM yang ditingkatkan 174 orang 444 174 orang 423 174 orang 508 174 orang 592 174 orang 677 174 orang 761 Sie KIA Dinkes Provinsi dan
Kapasitas Teknis dan atau 22 /Kota
Manajemen
4 Dukungan Manajemen dan Persetanse satuan kerja yang
Pelaksanaan Tugas Teknis menyelenggarakan
Lainnya pada Program Bina administrasi kepemerintahan
Gizi dan Kesehatan Ibu dan sesuai ketentuan
Anak

- Dokumen Pengelolangan 1 6 1 6 1 dokumen 7 1 dokumen 8 1 dokumen 10 1 dokumen 11 Subag PDE Jakarta


Keuangan dokumen dokumen

- Dokumen Perencanaan 4 1,209 4 1,303 4 dokumen 1,564 4 dokumen 1,824 4 dokumen 2,085 4 dokumen 2,345 Subag PDE Provinsi dan Luar
Program dan Penganggaran dokumen dokumen daerah

- Dokumen Evaluasi dan 1 77 0 - 0 108 0 116 0 123 0 139 Subag PDE Provinsi dan Luar
Pelaporan Kinerja dokumen daerah

5 Pembinaan Upaya Kesehatan Jumlah Puskesmas yang


kerja dan Olahraga Melaksanakan Upaya
Kesehatan Kerja di Kawasan
Industri

- Dokumen kegiatan 1 215 2 216 2 dokumen 259 2 dokumen 302 2 dokumen 346 2 dokumen 389 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
koordinasi, sosialisasi, dokumen dokumen 22 /Kota
advokasi

Page 11
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Laporan Pembinaan Teknis, 0 - 1 laporan 60 1 laporan 72 1 laporan 84 1 laporan 96 1 laporan 108 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
Supervisi, Monitoring dan 22 /Kota
pendampingan

- Dokumen Evaluasi dan 0 - 1 45 1 dokumen 54 1 dokumen 63 1 dokumen 72 1 dokumen 81 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
Pelaporan Kinerja dokumen 22 /Kota
6 Pembinaan Pengembangan Jumlah Rs yang
dan Pengawasan Program Menyelenggarakan Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Kesehatan Tradisional, yang
Tradisional, Komplementer Aman dan Bermanfaat sebagai
dan Alternatif Pelayanan
Alternatif dan Komplementer;
Cakupan Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan
pembinaan pelayanan
kesehatan
Tradisional,Alternatif dan
Komplementer

- Laporan kegiatan koordinasi, 4 laporan 80 4 laporan 68 4 laporan 82 4 laporan 95 4 laporan 109 4 laporan 122 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
sosialisasi, advokasi 22 /Kota

- Provinsi yang mendapat 0 0 Provinsi 165 Provinsi dan 198 Provinsi dan 231 Provinsi dan 264 Provinsi dan 297 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
dukungan program pelayanan dan kab/kota kab/kota kab/kota kab/kota 22 /Kota
kesehatan tradisional, kab/kota
alternatif, dan komplementer

Page 12
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Laporan pembinaan teknis, 8 laporan 32 5 laporan 25 5 laporan 30 5 laporan 35 5 laporan 40 5 laporan 45 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
supervisi, monitoring dan 22 /Kota
pendampingan

- SDM yang ditingkatkan 20 orang 186 0 - 0 260 0 279 0 298 0 335 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
Kapasitas Teknis dan atau 22 /Kota
Manajemen
7 Bantuan Operasional Jumlah Puskesmasyang
Kesehatan (BOK) mendapatkan
bantuanoperasional kesehatan
dan menyelenggarakan
lokakarya mini untuk
menunjang pencapaian
Standar Pelayanan Minimal

1. Bantuan Operasional Puskesma


Kegiatan s
- Penyusunan Program dan 1,001 478 574 669 765 860 Sie JP2KM Dinkes Provinsi dan
Rencana Kerja Teknsi 22 /Kota
/Program
- Pembinaan dan Monev di 90 22 Kab/kt 81 22 Kab/kt 97 22 Kab/kt 113 22 Kab/kt 130 22 Kab/kt 146 Sie JP2KM Dinkes Provinsi dan
Kabupaten 22 /Kota

- BOK Kabupaten/Kota 362 pusk 1,448,000 362 pusk 1,448,000 362 pusk 1,737,600 362 pusk 2,085,120 362 pusk 2,502,144 362 pusk 3,002,573 Sie JP2KM Dinkes Provinsi dan
22 /Kota

Page 13
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

PROGRAM PEMBINAAN UPAYA Meningkatkan Upaya


KESEHATAN Kesehatan Dasar, Rujukan,
Tradisional, Alternatif dan
Komplementer, Kesehatan
Kerja, Olah Raga
dan Matra, Serta Standarisasi,
Akreditasi, dan Peningkatan
Mutu Pelayanan Kesehatan

1 Pembinaan Upaya Kesehatan Jumlah Kabupaten/kota yang


Dasar Memiliki RS Standar Kelas
Dunia (World Class);
Jumlah Puskesmas yang
Menjadi Puskesmas
Perawatan Di Perbatasan dan
Pulau-Pulau Kecil Terluar
Berpenduduk

- Provinsi yang mendapat Provinsi 3,212 0 - 0 4,497 0 4,818 0 5,139 0 5,782 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
dukungan pelayanan dan 21 22 /Kota
kesehatan Kab/kota

Page 14
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

2 Dukungan Manajemen dan Jumlah Unit Pelaksana Teknis


Pelaksanaan Tugas Teknis (UPT) Vertikal yang
Lainnya Sekretariat Ditjen Ditingkatkan Sarana dan
Bina Upaya Kesehatan Prasarananya;
Jumlah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Vertikal yang
Ditingkatkan Sarana dan
Prasarananya (New Initiative)

- Laporan Pembinaan Program 16 2,274 16 laporan 993 16 laporan 1,192 16 laporan 1,390 16 laporan 1,589 16 laporan 1,787 Sie S-2/3 dan Dinkes Provinsi dan
dan Rencana Kerja/Teknis laporan Labkes 22 /Kota
Program BUK

3 Pembinaan Pelayanan Persentase RSJ yang


Kesehatan Jiwa memberikan layanan sub
spesialis dasar dan napza
sesuai standar; Jumlah
Fasilitas Kesehatan yang
memberikan pelayanan wajib
lapor bagi pecandu narkotika

- Pembinaan dan Monitoring 1 laporan 131 1 laporan 267 1 laporan 320 1 laporan 374 1 laporan 427 1 laporan 481 Sie S-2/3 Dinkes Provinsi dan
Program Keswa 22 /Kota

4 Pengadaan Sarana Prasarana Presentase Sarana Prasarana 22 110000 22 kab/kota 132,000 22 kab/kota 154,000 22 kab/kota 176,000 22 kab/kota 198,000 Sie S-2/3 dan Dinkes Provinsi dan
kesehatan rujukan kesehatan rujukan kab/kota Labkes 22 /Kota

Page 15
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

5 Pengadaan Sarana Prasarana Presentase Sarana Prasarana 362 55000 Puskesmas 66,000 Puskesmas 77,000 Puskesmas 88,000 Puskesmas 99,000 Sie S-2/3 dan Dinkes Provinsi dan
kesehatan dasar kesehatan dasar Puskesmas Labkes 22 /Kota

PROGRAM PENGENDALIAN Menurunnya Angka Kesakitan,


PENYAKIT DAN PENYEHATAN Kematian dan Kecacatan
LINGKUNGAN Akibat Penyakit

1 Pembinaan Surveilans, Persentase (%) Bayi Usia 0-11


Imunisasi, Karantina dan Bulan yang Mendapat
Kesehatan Matra Imunisasi Dasar Lengkap;
Persentase desa yang
mencapai UCI;
Persentase faktor risiko
potensial PHEIC yang
terdeteksi di pintu negara;
Persentase penanggulangan
KLB < 24 jam;
Persentase terlaksananya
penanggulangan faktor risiko
dan pelayanan kesehatan
pada wilayah kondisi matra;
Persentase anak usia 0-11
bulan yang mendapatkan
imunisasi campak

Page 16
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Capaian cakupan bayi yang 1 229 10 1,305 10 dokumen 1,566 10 dokumen 1,827 10 dokumen 2,088 10 dokumen 2,349 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
mendapat imunisasi dasar Dokumen dokumen 22 /Kota
lengkap

- Tenaga Imunisasi yang 37 Orang 231,010 384 org 1,486 384 org 1,783 384 org 2,080 384 org 2,378 384 org 2,675 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
terlatih 22 /Kota
- KLB Penyakit menular yang 0 0 15 laporan 284 15 laporan 341 15 laporan 398 15 laporan 454 15 laporan 511 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
dapat ditangani <24 jam 22 /Kota

- Kab/Kota melaksanakan 1 Lokasi 89 7 lokasi 200 7 lokasi 240 7 lokasi 280 7 lokasi 320 7 lokasi 360 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
pengendalian faktor risiko 22 /Kota
penyelaman

- Lokasi situasi khusus dan 4 Lokasi 116 0 - 0 162 0 174 0 186 0 209 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
pengungsi yang dikendalikan 22 /Kota
faktor risikonya

- Penguatan Sistem 1 90 3 280 3 dokumen 336 3 dokumen 392 3 dokumen 448 3 dokumen 504 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
Kewaspadaan Dini Dokumen dokumen 22 /Kota

- Investigasi dan 9 110 0 - 0 154 0 165 0 176 0 198 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
Penanggulangan KLB Kejadian 22 /Kota
- Dokumen data dan informasi 12 19 0 - 0 27 0 29 0 30 0 34 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
Dokumen 22 /Kota

- Dokumen evaluasi dan 6 320 0 - 0 448 0 480 0 512 0 576 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
pelaporan Dokumen 22 /Kota

- Bahan Kesehatan 305 130 0 - 0 182 0 195 0 208 0 234 Sie PKDK Dinkes Provinsi dan
Buah/Lite 22 /Kota
r/Kg/Box

Page 17
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

2 Pengendalian Penyakit Angka Kesakitan Penderita


Bersumber Binatang Dbd Per 100.000 Penduduk;
Angka Penemuan Kasus
Malaria Per 1000 Penduduk;
Prosentase kasus zoonosa
yang ditemukan, ditangani
sesuai standar

- Laporan Pengendalian 1 Laporan 27 1 Laporan 128 1 Laporan 154 1 Laporan 179 1 Laporan 205 1 Laporan 230 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Arbovirosis 22 /Kota
(DBD/Chikungunya,JE)

- Laporan Pengendalian kasus 1 Laporan 31 1 Laporan 77 1 Laporan 92 1 Laporan 108 1 Laporan 123 1 Laporan 139 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
zoonosis lainnya (rabies, 22 /Kota
antraks, pes, leptospirosis)

- Laporan Pengendalian 1 Laporan 21 1 Laporan 50 1 Laporan 60 1 Laporan 70 1 Laporan 80 1 Laporan 90 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Filariasis di daerah endemis 22 /Kota

- Pemetaan vektor 22 105 22 80 22 96 22 112 22 128 22 144 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Kabupate Kabupaten Kabupaten/K Kabupaten/K Kabupaten/K Kabupaten/K 22 /Kota
n/Kota /Kota ota ota ota ota
- Pedoman Pengendalian 1 19 1 - 1 Pedoman 27 1 Pedoman 29 1 Pedoman 30 1 Pedoman 34 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Penyakit Bersumber Binatang Pedoman Pedoman 22 /Kota

- Tenaga kesehatan terlatih 25 Orang 55 25 Orang - 25 Orang 77 25 Orang 83 25 Orang 88 25 Orang 99 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
bidang penyakit bersumber 22 /Kota
binatang

Page 18
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

3 Pengendalian Penyakit Jumlah kasus TB per 100.000


Menular Langsung penduduk;
Persentase kasus baru TB Paru
(BTA positif) yang ditemukan;
Persentase kasus baru TB Paru
(BTA positif) yang
disembuhkan;
Jumlah kasus Diare per 1.000
penduduk;
Persentase ODHA yang
mendapatkan ART;
Jumlah orang yang berumur
15 tahun atau lebih yang
menerima konseling dan
testing HIV;
Persentase penduduk 15
tahun keatas menurut
pengetahuan tentang HIV dan
AIDS

- Laporan Pengendalian Kasus 10 27 10 Laporan 71 10 Laporan 85 10 Laporan 99 10 Laporan 114 10 Laporan 128 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
HIV pada orang dewasa Laporan 22 /Kota

- Laporan Pengendalian kasus 1 Laporan 76 1 Laporan 95 1 Laporan 114 1 Laporan 133 1 Laporan 152 1 Laporan 171 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
TB 22 /Kota
- Laporan Pengendalian Kasus 12 66 12 Laporan 132 12 Laporan 158 12 Laporan 185 12 Laporan 211 12 Laporan 238 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Diare Laporan 22 /Kota
- Laporan Penemuan Kasus 22 75 22 Laporan 185 22 Laporan 222 22 Laporan 259 22 Laporan 296 22 Laporan 333 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Neglected Disease Laporan 22 /Kota

- Dokumen evaluasi dan 0 0 1 962 1 Dokumen 1,154 1 Dokumen 1,347 1 Dokumen 1,539 1 Dokumen 1,732 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
pelaporan Dokumen 22 /Kota

Page 19
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- NSPK bidang Pengendalian 1 254 0 - 0 356 0 381 0 406 0 457 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Penyakit Menular Langsung Dokumen 22 /Kota

4 Pengendalian Penyakit Tidak Persentase (%) Provinsi yang


Menular Memiliki Perda Tentang
Kawasan Tanpa Rokok (Ktr);
Persentase (%) Provinsi Yang
Melakukan Pembinaan
Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular (SE,
deteksi dini, KIE dan
penanganan kasus)

- Pengembangan SDM 122 544 0 0 0 762 0 816 0 870 0 979 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Pengendalian PTM Orang 22 /Kota
- Pelatihan Program PTM 0 544 0 0 0 762 0 816 0 870 0 979 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
22 /Kota

- Advokasi Pengendalian PTM 1 Lokasi 110,940 1 Lokasi 41 1 Lokasi 49 1 Lokasi 57 1 Lokasi 66 1 Lokasi 74 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
22 /Kota

- Supervisi Pengendalian PTM 1 Lokasi 116,550 1 Lokasi 106 1 Lokasi 127 1 Lokasi 148 1 Lokasi 170 1 Lokasi 191 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
22 /Kota
- Surveilans Epidemiologi 1 Lokasi 13,400 1 Lokasi 45 1 Lokasi 54 1 Lokasi 63 1 Lokasi 72 1 Lokasi 81 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
PPTM 22 /Kota
- Komunikasi, Informasi dan 1 Laporan 151 0 0 0 211 0 227 0 242 0 272 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
Edukasi 22 /Kota
- Penguatan jejaring 1 Laporan 219,920 1 Laporan 66 1 Laporan 79 1 Laporan 92 1 Laporan 106 1 Laporan 119 Sie P2 Dinkes Provinsi dan
kemitraan 22 /Kota

Page 20
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

5 Penyehatan Lingkungan Persentase (%) Penduduk yang


Memiliki Akses Terhadap Air
Minum Berkualitas;
Persentase (%) Kualitas Air
Minum yang Memenuhi
Syarat;
Persentase (%) Penduduk yang
Menggunakan Jamban Sehat;
Jumlah Desa yang
melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)

- Dokumen Pelaksanaan 5 32 0 0 0 45 0 48 0 51 0 58 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan


Peningkatan Akses Air Minum Dokumen 22 /Kota

- Dokumen Pelaksanaan 3 188 1 71 1 Dokumen 85 1 Dokumen 99 1 Dokumen 114 1 Dokumen 128 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
Higiene Sanitasi Pangan Siap Dokumen Dokumen 22 /Kota
Saji

- Laporan keuangan dan BMN 12 14 12 Laporan 402 12 Laporan 482 12 Laporan 563 12 Laporan 643 12 Laporan 724 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
Laporan 22 /Kota

- Tenaga Teknis terlatih dalam 80 Orang 183 24 org 137 24 org 164 24 org 192 24 org 219 24 org 247 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
bidang Pengawasan Kualitas 22 /Kota
Air Minum

Page 21
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Dokumen Pelaksanaan 1 87 3 167 3 Dokumen 200 3 Dokumen 234 3 Dokumen 267 3 Dokumen 301 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
Pengawasan Kualitas Air Dokumen Dokumen 22 /Kota

- Dokumen data dan informasi 0 0 7 1,355 7 dokumen 1,626 7 dokumen 1,897 7 dokumen 2,168 7 dokumen 2,439 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
dokumen 22 /Kota
- dokumen evaluasi pelaporan 0 0 1 404 1 Dokumen 485 1 Dokumen 566 1 Dokumen 646 1 Dokumen 727 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
Dokumen 22 /Kota
- Dokumen Pelaksanaan STBM 2 245 3 102 3 Dokumen 122 3 Dokumen 143 3 Dokumen 163 3 Dokumen 184 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
Dokumen Dokumen 22 /Kota

- Dokumen pelaksanaan 1 34 1 30 1 Dokumen 36 1 Dokumen 42 1 Dokumen 48 1 Dokumen 54 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
peningkatan akses jamban Dokumen Dokumen 22 /Kota

- Tenaga teknis/masyarakat 8 Orang 244 26 org 1,491 26 org 1,789 26 org 2,087 26 org 2,386 26 org 2,684 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
terlatih bidang penyediaan 22 /Kota
jamban sehat

- Dokumen pelaksanaan 0 0 2 150 2 Dokumen 180 2 Dokumen 210 2 Dokumen 240 2 Dokumen 270 Sie Kesling Dinkes Provinsi dan
pengamanan limbah, udara Dokumen 22 /Kota
dan radiasi

6 Dukungan Manajemen dan Jumlah Upt Vertikal yang


Pelaksanaan Tugas Teknis Ditingkatkan Sarana dan
Lainnya pada Program Prasarananya;
Pengendalian Penyakit dan Jumlah rancangan regulasi dan
Penyehatan Lingkungan standar yang disusun

- Dokumen perencanaan dan 2 206 2 205 2 Dokumen 246 2 Dokumen 287 2 Dokumen 328 2 Dokumen 369 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
anggaran Dokumen Dokumen 22 /Kota

- Dokumen evaluasi dan 1 38 1 37 1 Dokumen 44 1 Dokumen 52 1 Dokumen 59 1 Dokumen 67 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
pelaporan Dokumen Dokumen 22 /Kota

Page 22
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Dokumen data dan informasi 0 0 1 108 1 Dokumen 130 1 Dokumen 151 1 Dokumen 173 1 Dokumen 194 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
Dokumen 22 /Kota
- laporan hasil konsultasi dan 0 38 0 - 0 53 0 57 0 61 0 68 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
perencanaan Program

- Laporan keuangan 12 197 12 Laporan 231 12 Laporan 277 12 Laporan 323 12 Laporan 370 12 Laporan 416 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
Laporan
- Laporan aset negara (BMN) 1 Laporan 60 0 - 0 84 0 90 0 96 0 108 Bidang P2MK Dinkes Provinsi

- Kegiatan kehumasan, 4 Laporan 281 4 Laporan 169 4 Laporan 203 4 Laporan 237 4 Laporan 270 4 Laporan 304 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
protokol dan pemberitaan

- Perangkat Pengolahan data 8 Unit 63 0 - 0 88 0 95 0 101 0 113 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
dan Komunikasi

- Pengepakan, pengiriman, 264 Paket 231 1 keg 96 1 keg 115 1 keg 134 1 keg 154 1 keg 173 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
pengangkutan barang 22 /Kota

- Tenaga Kesehatan Terlatih 82 Orang 509 60 Orang 360 60 Orang 432 60 Orang 504 60 Orang 576 60 Orang 648 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
22 /Kota
- Bahan Kesehatan 20 Paket 800 20 Paket 20 Paket 1,120 20 Paket 1,200 20 Paket 1,280 20 Paket 1,440 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
22 /Kota
- Pengendalian resiko 0 0 1 laporan 178 1 laporan 214 1 laporan 249 1 laporan 285 1 laporan 320 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan
lingkungan 22 /Kota

PROGRAM KEFARMASIAN DAN Meningkatnya Sediaan


ALAT KESEHATAN Farmasi dan Alat Kesehatan
yang Memenuhi Standar dan
Terjangkau Oleh Masyarakat

Page 23
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

1 Peningkatan Pelayanan Persentase (%) Instalasi


Kefarmasian Farmasi Rumah Sakit
Pemerintah yang
Melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian Sesuai Standar;
Persentase (%) Puskesmas
Perawatan yang
Melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian Sesuai Standar;
Persentase (%) Penggunaan
Obat Rasional di Sarana
Pelayanan Kesehatan Dasar
Pemerintah

- Laporan kegiatan dan 1 Laporan 225 315 338 360 405 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
pembinaan 22 /Kota
2 Peningkatan Ketersediaan Persentase (%) Ketersediaan
Obat Publik dan Perbekalan Obat dan Vaksin
Kesehatan

- Laporan kegiatan dan 1 Laporan 415 581 623 664 747 Sie farmasi/ Dinkes Provinsi dan
pembinaan Umum Povabekes 22 /Kota

- Sistem Pelaporan 1 Laporan 85 119 128 136 153 Sie farmasi/ Dinkes Provinsi dan
Ketersediaan Obat dan Alat Povabekes 22 /Kota
Kesehatan
- Biaya Operasional Instalasi 12 Bulan 738 1,033 1,107 1,181 1,328 Sie farmasi/ Dinkes Provinsi dan
Farmasi Povabekes 22 /Kota

Page 24
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

3 Peningkatan Produksi dan Persentase (%) Sarana


Distribusi Alat Kesehatan Produksi Alat Kesehatan dan
PKRT yang Memenuhi
Persyaratan Cara Produksi
yang Baik;
Persentase (%) Sarana
Distribusi Alat Kesehatan yang
Memenuhi Persyaratan
Distribusi;
Persentase (%) Produk Alat
Kesehatan dan PKRT yang
Beredar Memenuhi
Persyaratan Keamanan, Mutu
dan Manfaat;
Jumlah standard produk
kefarmasian yang disusun
dalam rangka pembinaan
produksi dan distribusi

- Laporan Kegiatan dan


Pembinaan Umum

Pemetaan Sarana Produksi 1 Laporan 85 119 128 136 153 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
Alkes dan PKRT dalam 22 /Kota
penerapan CPAKB/CPPKRTB
serta Sarana Produksi Alkes
dalam Penerapan CPAKB

Page 25
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

4 Peningkatan Produksi dan Jumlah bahan baku obat dan


Distribusi Kefarmasian obat tradisional produksi di
dalam negeri;
Jumlah standard produk
kefarmasian yang disusun
dalam rangka pembinaan
produksi dan distribusi

- Laporan Kegiatan dan 1 Laporan 84 118 126 134 151 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
Pembinaan 22 /Kota
- Sistem Pelaporan dan 1 Laporan 306 428 459 490 551 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
Perizinan Distribusi 22 /Kota
Kefarmasian
5 Dukungan Manajemen dan Persentase (%) satuan kerja
Pelaksanaan Tugas Teknis yang menyelenggarakan
Lainnya pada Program administrasi keuangan dan
Kefarmasian dan Alat pemerintahan sesuai
Kesehatan ketentuan

- Laporan manajemen 1 laporan 42 59 63 67 76 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan


keuangan dan Kekayaan 22 /Kota
Negara
- Dokumen perencanaan dan 0 0 1 17 1 dokumen 20 1 dokumen 24 1 dokumen 27 1 dokumen 31 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
pengelolaan program dan dokumen 22 /Kota
anggaran
- Laporan Kegiatan dan 1 Laporan 213 1 43 1 dokumen 52 1 dokumen 60 1 dokumen 69 1 dokumen 77 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
Pembinaan dokumen 22 /Kota
- Profil kefarmasian dan alat 1 Buku 180 0 - 0 252 0 270 0 288 0 324 Sie farmasi Dinkes Provinsi dan
kesehatan 22 /Kota
- Pendidikan dan pelatihan 0 0 355 org 1,540 355 org 1,848 355 org 2,156 355 org 2,464 355 org 2,772 Sie farmasi/ Dinkes Provinsi dan
teknis tenaga kefarmasian dan Povabekes 22 /Kota
PAM center

Page 26
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya pemenuhan Meningkatny 94 94 - 94 2,799 94 2,939 96 3,086 96 3,240 Dinas Luar dan dalam
SUMBER DAYA KESEHATAN kebutuhan SDM kesehatan a ratio tenaga Kesehatan Provinsi NTT
Provinsi NTT
Pendidikan dan pelatihan baik, jumlah, jenis, mutu kesehatan
tenaga kesehatan dan pemerataan serta terhadap
penyebaran penduduk,
ratio tenaga
terhadap
kualifikasi
faskes dan
ABK

- Penelaahan RKA/KL 1 22 1 17 1 18 1 20 1 22 1 24

- Laporan kegiatan dan 1 402 1 43 1 62 1 68 1 75 1 83


pembinaan
- PNS Daerah bidang 382 1,632 420 1,540 462 2,670 508 2,937 559 3,231 615 3,554
kesehatan yang mengikuti
Tubel

- Pertemuan konsultasi 1 43 2 17 2 18 2 20 2 22 2 24
pelaksanaan program
Diklat

- Penyusunan profil dan 1 4 22 255 22 476 22 524 22 576 22 634


Pengumpulan data Diklat
dan SDM Kesehatan

Page 27
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Pembinaan dan 0 - 2 159 4 175 0 - 0 - 4 228


pengawasan pendidikan
jarak jauh

- Sosialisasi PPDS-PPDGS- 1 15 1 44 1 48 1 53 1 58 1 64
BK di Provinsi NTT

- Monev terpadu 14 291 14 273 14 260 14 286 14 315 14 346


Perkembangan pendidikan
mahasiswa Tubel di 14
center pendidikan diluar
provinsi dan dalam Provinsi
NTT

- Monev terpadu 1 88 12 236 12 259 12 285 12 313 12 345


Perkembangan pendidikan
mahasiswa PPDS-PPDGS-BK
ke 12 center pendidikan

- Pertemuan dan 0 - 22 287 0 - 22 344 22 379 22 413


pembinaan pengawasan
mutu Nakes

- Pertemuan SAI 0 - 0 - 2 17 2 19 2 21 2 23

Page 28
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Peningkatan mutu Nakes 0 - 0 - 1 8,700 0 - 0 - 1 9,570


melalui pendidikan
berkelanjutan konsultan
dokter spesialis obgyn dan
anak

- Sosialisasi peminatan 0 - 0 - 22 319 0 - 0 - 22 415


pendidikan berkelanjutan
ke kabupatenkota institusi
Diknakes

- Pelatihan Bendahara dan 0 - 0 - 2 32 2 35 2 39 2 43


sertifikasi pengadaan
barang dan jasa

- Pembinaan dan
pengawasan pendidikan
jarak jauh

'-Pengadaan Alat pengolah 0 - 0 - 2 25 0 - 0 - 2 33


data
- Pelatihan TOT bagi tenaga 0 - 1 310 1 341 1 375 1 413
kesehatan
- EPP TOT bagi tenaga 0 - 1 163 1 179 0 - 1 197
kesehatan

Page 29
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

-Pengkajian kebutuhan 0 - 1 82 1 90 1 99 1 109


pelatihan

-Pelatihan Manajemen 0 - 1 132 0 - 1 13 1 15


Diklat

-Penyususan modul bidang 0 - 1 126 1 139 1 152 1 168


kesehatan

-Pendampingan 0 - 1 20 1 22 1 24 1 27
pembahasan RKAKL

-Pertemuan teknis 0 - 1 20 1 22 1 24 1 27
perencanaan program

Perencanaan dan
pemenuhan kebutuhan
tenaga kesehatan

- Monev Nakes kusus di 17 3 114 3 194 3 179 3 197 3 217 3 238 22 Kab/Kota
Kabupaten/Kota DTPK/DBK
untuk mengetahui
keberadaan dan
penayagunaan Nakes kusus

Page 30
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Pertemuan Sinkronisasi 0 - 0 - 1 190 81.3 209 81.3 230 81.3 253 Jakarta
dan informasi perencanaan
kebutuhan Nakes di 3
regional daratan Sumba,
Flores dan Timor

- Konsultasi perencanaan 1 9 1 18 1 36 1 40 1 44 1 48
kebutuhan Nakes strategis
(Biro Kepegawaian
Kemenkes RI)

- Konsultasi penyidik PNS 0 - 0 - 1 28 81.3 31 81.3 34 81.3 37 Kabupaten Kupang


(Biro Hukum) di Jakarta

- Mobilisasi 0 - 0 - 10 125 10 138 10 151 10 166


Pendayagunaan Nakes ke
daerah Bencana di 10
Kab/Kota

- Bimtek pengelolaan data 0 - 0 - 22 271 22 298 22 328 22 361


perencanaan kebutuhan
Nakes ke 22 Kab/Kota

Page 31
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Penyusunan Dokumen 0 - 0 - 22 99 22 109 22 120 22 132


perencanaan kebutuhan
Nakes Provinsi dan
Kab/Kota

- Pengadaan Alat pengolah 0 - 0 - 1 25 1 28 1 30 1 33


ketenagaan

Peningkatan
profesionalisme dan
kualitas SDM Kesehatan

Pelaksanaan ujian 441 202 10 98 10 108 10 119 10 130 10 143


kompetensi tenaga
kesehatan (Pembinaan
tenaga kesehatan)

- Pelatihan jabatan 0 - 1 184 1 278 1 306 1 336 1 370


fungsional kesehatan

- Pembinaan dan 0 - 7 163 7 179 7 197 7 217 7 239 7 Kabupaten/Kota


pengawasan tenaga
kesehatan WNA

- Sertifikasi tenaga 0 - 100 - 100 347 100 382 100 420 100 462 22 Kab/Kota, Prov
kesehatan (STR, SIP, SIP, dan Jakarta

STRTTK, Bukti Lapor


Apoteker, dll)

Page 32
target kinerja program dan kerangka pendanaan
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada akhir
Data Capaian
Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun
SKPD
program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Lokasi
Penanggun
(Output) perencanaan target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
kawab
(2012)

- Pembinaan dan 0 - 0 - 20 218 20 240 20 264 20 290 Kupang dan Jakarta


pengawasan organisasi
profesi oleh MTKP dan
Dinas Kesehatan Provinsi
NTT

- Pemberian rekomendasi 0 - 0 - 3 140 3 154 4 169 2 186 Kupang


ijin pembukaan program
studi/diploma bidang
kesehatan di Provinsi NTT

-Peningkatan kompetensi 0 - 0 - 100 217 100 239 100 263 100 289 Kupang
Tim Penilai jabatan
fungsional tenaga
kesehatan

- Pertemuan koordinasi 0 - 0 - 100 60 100 66 100 73 100 80 Kupang


komite internsip dokter
indonesia provinsi NTT

- Monitoring dan evaluasi 0 - 0 - 12 175 12 193 12 212 12 233 12 RSUD


pelaksanaan penempatan Kabupaten/Kota

dokter internsip di 12 RSUD


Kab/Kota dan Provinsi NTT

Page 33
TABEL 5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BERSUMBER DANA BANTUAN LUAR NEGERI (BLN)

target kinerja program dan kerangka pendanaan


Data Capaian Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun SKPD
Kondisi Kinerja pada akhir Lokasi
Tujuan sasaran indikator sasaran program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Penanggun
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 periode renstra SKPD
(Output) perencanaan kawab
(2018)
(2012)

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp


1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
Meningkatnya kualitas a) Peningkatan Kualitas Persen tase kab/kota DUKUNGAN MANAJEMEN DAN Meningkatnya Koordinasi
manajemen, sistem Perencanaan dan yang membuat Rencana TUGAS PEMBANTUAN LAINNYA Pelaksanaan Tugas,
informasi dan regulasi di Penganggaran serta Usulan Kegiatan KEMENTERIAN KESEHATAN Pembinaan dan Pemberian
bidang kesehatan pengawasan berdasarkan data Dukungan Manajemen
pembangunan Kementerian Kesehatan

3 Perencanaan dan Jumlah Dokumen Dokumen


Penganggaran Program Perencanaan anggaran kebijakan,
Pembangunan Kesehatan kebijakan dan evaluasi perenca-naan,
pembangunan kesehatan yang angang-garan
tersusun tepat waktu; Jumlah dan evaluasi
review kegiatan dan anggaran Kemente rian
Kesehatan

- Pelatihan DHA/PHA 65 orang 250 65 orang 250 65 orang 250 65 orang 250 65 orang 250 65 orang 250 Subag PDE Provinsi/ Kab/Kota

- Monev terpadu program 22 250 22 250 22 kab/kota 250 22 kab/kota 250 22 kab/kota 250 22 kab/kota 250 Subag PDE Provinsi/ Kab/Kota
pembanguna kesehatan kab/kota kab/kota

- Perencanaan kesehatan Provinsi 250 Provinsi 250 Provinsi dan 250 Provinsi dan 250 Provinsi dan 250 Provinsi dan 250 Subag PDE Provinsi/ Kab/Kota
terpadu dan 22 dan 22 22 Kab/Kota 22 Kab/Kota 22 Kab/Kota 22 Kab/Kota
Kab/Kota Kab/Kota

Page 1
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Data Capaian Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun SKPD
Kondisi Kinerja pada akhir Lokasi
Tujuan sasaran indikator sasaran program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Penanggun
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 periode renstra SKPD
(Output) perencanaan kawab
(2018)
(2012)

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp


1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
Tersedia-nya sistem Persen-tase kab/kota 5 Pengelolaan Data dan Terlaksananya SIKDA Terpadu Persentase (%) Provinsi 500 Provinsi 500 Provinsi dan 500 Provinsi dan 500 Provinsi dan 500 Provinsi dan 500 Subag PDE Provinsi/ Kab/Kota
informasi kesehatan yang mempunyai profil Informasi Ketersediaan dan 14 dan 14 14 Kab/Kota 14 Kab/Kota 14 Kab/Kota 14 Kab/Kota
yang terintegrasi. kesehatan 100% Profil Kab/Kota Kab/Kota
Kesehatan
Nasional,
Provinsi, dan
Kab/Kota Per
Tahun;
Persentase
Provinsi dan
Kab/Kota yang
memiliki bank
data
kesehatan;

Hibah kepada organisasi organisasi PMI, KPAD, Meningkat-nya cakupan 6 Penyediaan sarana dan Seluruh kelompok rasio tinggi
PMI, KPAD, bantuan bantuan pembangunan pelayanan kesehatan prasarana penyediaan sarana dapat diperiksa HIV/AIDS
pembangunan fisik, RS AU fisik, RS AU dan RS oleh organisasi PMI, penunjang pemeriksaan HIV
dan RS Swasta Swasta KPAD, bantuan AIDS di PMI dan KPAD
pembangunan fisik, RS
AU dan RS Swasta

- Penyediaan bahan habis 0 pt 0 0 1 pt 400 1 pt 400 1 pt 400 1 pt 400 1 pt 400 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
pakai di PMI, KPAD

- Penyediaan sarana 0 pt 0 0 1 pt 300 1 pt 300 1 pt 300 1 pt 300 1 pt 300 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
penunjang RS Kusta Damian
Lewoleba

- Penyediaan sarana 0 pt 0 0 1 pt 1,280 1 pt 523 1 pt 1,777 1 pt 2,044 1 pt 2,325 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
penunjangRS Kusta Damian
Cancar

- Penyediaan sarana dan 1 pt 0 0 1 pt 1,280 1 pt 523 1 pt 1,777 1 pt 2,044 1 pt 2,325 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
prasarana RS Swasta lainnya

Page 2
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Data Capaian Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun SKPD
Kondisi Kinerja pada akhir Lokasi
Tujuan sasaran indikator sasaran program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Penanggun
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 periode renstra SKPD
(Output) perencanaan kawab
(2018)
(2012)

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp


1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
2 Pembinaan Meningkatkan kapasitas PMI, Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
RS Swasta 100%

- Pembinaan dan monitoring 0 pt 0 0 1 pt 250 1 pt 250 1 pt 250 1 pt 250 1 pt 250 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
dan pelaksanaan hibah

3 Bantuan fisik Meningkatkan mutu Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota


pelayanan PMI dan RS 60%
menjadi 80%

- Pembangunan gedung bank 0 pt 0 0 1 pt 600 1 pt 600 1 pt 600 1 pt 600 1 pt 600 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota
darah

- Bantuan ambulance 1 pt 0 0 5 pt 2,000 5 pt 2,000 5 pt 2,000 5 pt 2,000 5 pt 2,000 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota

- Bantuan pembangunan 0 pt 0 pt 0 0 pt 1 pt 1000 - 0 - 0 - 0 - Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota


rawat inap AU

4 Pertemuan LS/LP Meningkatnya kerjasama 8 kl 0 0 2 kl 20 2 kl 20 2 kl 20 2 kl 20 2 kl 20 Sie JP2KM Provinsi/ Kab/Kota


dalam pelaksanaan hibah

Meningkat-kan akses dan Meningkat-nya Akses, Meningkatnya anggaran PROGRAM PEMBINAAN UPAYA Meningkatkan kualitas
mutu upaya kesehatan yang Mutu dan Jumlah untuk fungsi kesehatan KESEHATAN pelayanan kesehatan
bermutu, adil, merata dan pelayanan Kesehatan dari menjadi 15% masyarakat
terjangkau bagi seluruh Dasar dan Rujukan
masyarakat yang berkelanju-
tan 0 0 4 Kab 690 4 Kab (Flotim, 1,000 4 Kab 1,000 4 Kab (Flotim, 1,000 4 Kab 1,000 Dinas 4 Kab (Flotim, Ngada,
1 Dukungan AIPHSS dalam Jumlah kab/kota yang 0
pengembangan sistem mendapat dukungan AIP-HSS (Flotim, Ngada, SBD, (Flotim, Ngada, SBD, (Flotim, Kesehatan SBD, TTU)
rujukan kesehatan dalam pengembangan sistem Ngada, TTU) Ngada, SBD, TTU) Ngada, SBD, Provinsi NTT
SBD, TTU) TTU) TTU)
perorangan rujukan kesehatan perorangan

Page 3
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Data Capaian Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun SKPD
Kondisi Kinerja pada akhir Lokasi
Tujuan sasaran indikator sasaran program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Penanggun
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 periode renstra SKPD
(Output) perencanaan kawab
(2018)
(2012)

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp


1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
a Magang teknis pembuatan Meningkatnya kemampuan Jumlah orang 2 orang 78 2 orang 85 2 orang 96 2 orang 103 2 orang 114 2 orang 476 Surabaya
Pegawai UPT media kultur dan dan teknis dalam pembuatan yang
Terpenuhinya SDM yang resistensi TB / TB MDR media kultur dan dan mengikuti
Terlatihnya 2 orang petugas Laboratorium
mampu melaksanakan resistensi TB / TB MDR magang
magang pembuatan media Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan
kultur dan dan resistensi TB yang mengikuti magang
/ TB MDR
b Magang teknis magang Meningkatnya kemampuan Jumlah orang 2 orang 65 2 orang 62 2 orang 68 2 orang 75 2 orang 82 2 orang 352 Surabaya
Pegawai UPT Pemeriksaan Kultur dan teknis dalam Pemeriksaan yang
Terpenuhinya SDM yang Sensitivity TB Kultur dan Sensitivity TB mengikuti
Laboratorium
mampu melaksanakan magang
Terlatihnya 2 orang petugas Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan
magang Pemeriksaan Kultur yang mengikuti magang
dan Sensitivity TB
c Magang teknis pemeriksaan Meningkatnya kemampuan Jumlah orang 2 orang 75 2 orang 53 2 orang 58 2 orang 64 2 orang 71 2 orang 321 Surabaya
HIV teknis dalam pemeriksaan HIV yang
Pegawai UPT Terpenuhinya SDM yang mengikuti
Laboratorium mampu melaksanakan magang
Terlatihnya 2 orang petugas Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan HIV
magang Pemeriksaan
pemeriksaan HIV
d Pembentukan Jejaring Labkes Terbinanya Jejaring Labkes Jumlah orang 50 orang 250 50 orang 275 50 orang 303 50 orang 333 50 orang 366 50 orang 1,527 Kupang
Peserta Jejaring Labkes Terpenuhinya S Jejaring Provinsi dan Puskesmas, RS Provinsi dan Puskesmas, RS yang
Provinsi dan Labkes Provinsi dan di 22 Kabupaten / Kota sekabupaten / Kota mengikuti
Jejaring Labkes
Peningkatan SDM Jejaring Puskesmas, RS di 22 Puskesmas, RS di 22
Kabupaten / Kota Kabupaten / Kota Provinsi dan
Labkes NTT dan Puskesmas,
Puskesmas, RS
RS sekabupaten / Kota
sekabupaten /
e Magang teknis Pemeriksaan Meningkatnya kemampuan Jumlah orang 2 orang 650 2 orang 61 2 orang 68 2 orang 75 2 orang 82 2 orang 936 Surabaya
Pegawai UPT limbah domestik teknis dalam Pemeriksaan yang
Terpenuhinya SDM yang Pemeriksaan limbah domestik mengikuti
Laboratorium
mampu melaksanakan magang
Terlatihnya 2 orang petugas Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan
magang Teknik Pemeriksaan yang mengikuti magang
limbah domestik

Meningkatkan jumlah, PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya pemenuhan


jenis, mutu, dan SUMBER DAYA KESEHATAN kebutuhan SDM kesehatan
pemerataan serta baik, jumlah, jenis, mutu
penyebaran tenaga dan pemerataan serta
kesehatan termasuk SDM penyebaran
Kesehatan lainnya

Page 4
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Data Capaian Unit Kerja
Indikator Kinerja Program pada Tahun SKPD
Kondisi Kinerja pada akhir Lokasi
Tujuan sasaran indikator sasaran program dan kegiatan (Outcome) dan Kegiatan awal Penanggun
tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 periode renstra SKPD
(Output) perencanaan kawab
(2018)
(2012)

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp


1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 17 18 19 20
Meningkatnya Terpenuhi tenaga 1 Perencanaan dan Meningkatnya pemenuhan Meningkatny 94 94 94 94 94 94 SDM Provinsi/ Kab/Kota
Sumber Daya kesehatan di fasilitas pemenuhan kebutuhan kebutuhan SDM kesehatan a ratio dr.
Manusia Kesehatan kesehatan (sesuai rasio tenaga kesehatan baik, jumlah, jenis, mutu spesialis S2,
dan lainnya pertumbuhan dan pemerataan serta dr. umum
penduduk) penyebaran 570, drg. 158,
perawat
3939,
perawat gigi
474, bidan
3459, ahli gizi
466, AKL 657,
apoteker
113, SKM
542, Ass
apoteker
593,
laboratorium
106

Pemberdayaan profesi Meningkatnya 1 TOT Pengisian data 1 51 SDM Kupang


kesehatan dan Sumber Daya
pengembangannya sesuai Manusia Kesehatan
dengan kebutuhan sesuai dengan

Page 5

Anda mungkin juga menyukai