Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Genetika

PENGAMATAN KARIOTIPE, BARR BODY DAN DRUMSTICK


Muh Aydava Mubarok*, A. Ester, C. N. Felicity, F. Ferdian, G. R. Kirana, N. Jessica, S. Cleodora, D. S. H.
Lubis, S. Evani

Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
September 2019

Abstrak

Setiap kromosom mempunyai materi genetik yang berupa untaian DNA ditambah berbagai macam protein.
Kebanyakan eukariotik mempunyai dua set dari setiap kromosom. Pengelompokan kromosom yang didasarkan pada
ukuran, jumlah, dan bentuk disebut Kariotipe. Pengelompokan ini diperlukan karena jumlah kromosom dalam suatu
makhluk hidup terutama manusia sangat banyak dan dari pengelompokan tersebut dapat diketahui kondisi fenotip dari
makhluk hidup. Terdapat Drumstick yang merupakan kromatin seks yang terdapat dalam sel darah putih dan Barr body
yang merupakan kromosom X yang terinaktivasi. Disiplin ilmu yang mempelajari tentang kariotipe disebut dengan
sitogenetik yang mulai dikembangkan di abad ke-19 untuk mengimprovisasi pengobatan di dunia medis.

Kata kunci: Kromosom, Kariotipe, Drumstick, Barr body, dan sitogenetik.

1. Pendahuluan merupakan salinan hasil dari replikasi DNA.


Manusia memiliki kromosom yang berbeda antara Sentromer juga membagi kromosom menjadi dua
yang normal dengan yang abnormal. Untuk bagian yaitu p arm dan q arm. Bagian kromosom yang
mengetahui hal tersebut maka dilakukan proses terkondensasi dengan sempurna akan nampak lebih
karyotyping. Proses tersebut dilakukan untuk gelap dibandingkan dengan kromosom yang tidak
mengamati panjang, struktur, dan bentuk dari terkondensasi secara sempurna (Laimeheriwa 2018: 1-
kromosom. Kromosom merupakan kromatin yang 3)
menggumpal. Di tengah kromosom terdapat sentromer Kromosom dibagi menjadi empat jenis jika dilihat
yang terikat dengan dua sister chromatids yang dari letak sentromernya, yaitu: metasentrik yang

*) kelompok 10 pagi
sentromernya terletak di tengah kromosom sehingga Abnormalitas pada kromosom manusia diakibatkan
lengan kromosom tampak sama panjang, submeta jumlah dari kromosom yang kurang atau lebih dari
sentrik dengan sentromer yang terletak agak ke tengah, kadar normalnya. Jika dilihat dari struktur,
akrosentrik yang sentromernya terletak hampir di abnormalitas kromosom dapat dibagi menjadi tiga
ujung kromosom, dan telosentrik dengan posisi yaitu: delesi karena hilangnya materi genetic saat
sentromer di ujung kromosom (University of Vermon meiosis, inversi jika kromosom mempunyai segmen
2017: 9). yang acak, duplikasi jika terdapat penggandaan pada
segmen kromosom, translokasi karena segemn
Setiap kromosom yang terduplikasi, dapat dianalisis
kromosom pindah ke kromosom lain yang non
ukuran, bentuk, dan pola ikatannya. Kromosom-
homolog. Abnormalitas jika dilihat dari jumlah
kromosom lalu diurutkan dari yang terpanjang terlebih
kromosomnya dapat dibedakan menjadi euploidi dan
dahulu. Skema dari susunan kromosom itu disebut
aneuploidy. Euploidi terjadi jika jumlah set kromosom
dengan kariotipe. Cara yang dilakukan adalah
bervariasi. Contohnya adalah monoploidi (n), Diploidi
merangsang sel sample untuk bermitosis namun tidak
(2n), dan Poliploidi (3n, 4n, dst). Di sisi lain,
dapat membentuk spindle supaya kromosomnya
aneuploidi berupa variasi yang terjadi pada salah satu
terjebak (Simmons & Snustad 2010: 116-118)
kromosom saja seperti monsomi (2n-1), nulisomi (2n-
Kromosom manusia dibagi menjadi tujuh golongan 2), trisomi (2n+1), dan tetrasomi (2n+2) (Laimeheriwa
berdasarkan ukuran dan letak sentromernya. Golongan 2018: 1-2).
pertama adalah golongan a yang terdiri atas kromosom Terdapat penamaan pada proses kariotipe yang
1-3 yang metasentrik dan berukuran besar. Kedua berurutan dilihat dari jumlah kromosom, tipe
adalah kromosom b dengan nomor 4 dan 5 yang kromosom, dan tipe abnormalitas kromosom.
berkromosom submetasentrik dan berukuran besar. Contohnya adalah XX, del(5p) yang menandakan
Golongan ketiga adalah kromosom bernomor 6-12 dan wanita pederita sindrom cri du chat (University of
kromosom X atau bisa disebut dengan kromosom c South Bohemia Ceske Budejovice 2017: 17).
yang terdiri dari kromosom submetasentrik dan Ketidaksempurnaan pada jumlah kromosom ini
metasentrik yang berukuran cukup besar. Selanjutnya membawa manusia pada penyakit kelainan yang
ada kromosom golongan d yang bernomor 13-15 dibawa sejak lahir atau bias disebut juga dengan
dengan kromosom akrosentrik dan berukuran sedang. sindrom. Kelainan yang paling terkenal adalah Down
Golongan e yang bernomor 16-18 berbentuk syndrome yang ditandai dengan penambahan pada
metasentrik dan submetasentrik dengan ukuran yang kromosom nomor 21 yang diketahui oleh Langdon
cukup kecil. Golongan f berkromosom metasentrik Down pada tahun 1866. Penderita Down syndrome
yang berukuran kecil pada kromosom nomor 19-20. umumnya memiliki pertulangan yang pendek dan sendi
Golongan g dengan nomor 21-22 dan kromosom Y yang lemah, tengkorak yang lebar, hidung yang
berukuran sangat kecil serta berbentuk akrosentrik melebar pula, lidah besar, dan mental yang terganggu
(Univerzita Karlova 2017: 7) sehingga membutuhkan pendidikan dan kasih sayang

2
yang khusus. Contoh lainnya adalah sindrom Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati
klinefelter yang disebabkan oleh trisomi pada penyusunan kariotipe untuk memahami perbedaan
kromosom nomor 13 dan 18. Individu tersebut bias antara kromosom normal dengan kromosom yang
bertahan hidup karena salah satu kromosom X tidak abnormal serta mengamati barr body dan drumstick.
aktif. Tanda-tanda orang yang mederita Sindrom
klinefelter adalah mempunyai testis yang kecil, 2. Metodologi
payudara yang membesar, kaki dan lengan yang
Alat-alat yang dipakai dalam praktikum kariotipe,
panjang, dan bulu pada tubuh yang tidak tumbuh.
barr body dan drumstick adalah alat tulis, mikroskop,
Setiap individu yang menderita sindrom ini umumnya
telepon genggam untuk memfoto dan gunting untuk
memiliki barr body yang lebih dari satu pada sel
menggunting susunan kariotipe yang acak. Bahan-
mereka dan bagi yang mempunyai kromosom X yang
bahan yang digunakan yaitu preparat awetan sel
lebih dari dua akan mengalami gangguan mental.
leukosit dari sel epitel tunika mukosa mulut dan kertas
Sindrom lain yang cukup terkenal adalah Turner
susunan kromosom yang acak. Cara kerja praktikum
syndrome yang hanya mempunyai 45 kromosom, X
ini adalah dengan mengamati preparat di bawah
kariotipe. Secara fenotip berkelamin perempuan
bantuan mikroskop untuk mencari barr body dan
dengan ovarium yang tidak sempurna sehingga hampir
drumstick. Lalu menyusun susunan kromosom pada
bias dikatakan steril. Individu dengan sindrom ini
kertas yang telah disediakan seusai kariotipe yang ada
memiliki pertulangan yang pendek, leher yang
untuk mengidentifikasi set kromosomnya normal atau
berjaring, pendengaran yang kurang, dan sistem
abnormal.
peredaran darah yang tidak normal. Masih banyak jenis
sindrom yang ada di antara manusia saat ini, seperti
Edward syndrome, Patau syndrome, Triplo X
3. Hasil dan Pembahasan
syndrome, dan masih banyak lagi namun
kemungkinannya sangat kecil di antara 1/1000 sampai
1/10000 (Simmons & Snustad 2010. 124-126). Pada proses metafase dalam mitosis, kromosom
Kromatin sex terdiri atas barr body yang tampak menebal sehingga bisa dilihat dengan jelas
merupakan kromosom X yang tidak aktif pada sel (University of Florida 2017: 1). Proses karyotyping
somatik perempuan serta kromosom Z yang tidak aktif dapat menghasilkan rangkaian kromosom dengan
pada laki-laki, dan drumstick yang berada pada sel berbagai macam ukuran dan bentuk yang dapat
darah putih wanita. Kromosom X yang tidak aktif pada diidentifikasi. Hasil yang didapat dari pengamatan
tahap awal embrio berfungsi untuk mengimbangi dosis kariotipe kali ini adalah wanita dengan sindrom turner
gen ganda pada wanita. Hipotesis Lyon mengatakan yang disebabkan oleh hilangnya satu kromosom pada
bahwa setidaknya ada satu kromosom X yang inaktif nomor 23 karena terjadi proses monosomi saat
selama embryogenesis pada manusia (Heard & fertilisasi. Jika dinotasikan akan menjadi 45, X0 atau
Disteche 2006: 1). 45, X. Selain wanita penderita sindrom turner tersebut

3
ada juga kariotipe laki-laki normal yang bernotasi 44a
+ xy. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran
4. Kesimpulan
di halaman 6 dan 7 (Simmons & Snustad 2010: 116-
118).
Metode yang digunakan untuk melakukan proses
Pada pengamatan selanjutnya dapat dilihat barr karyotyping adalah dengan memacu sel untuk
body pada fase interfase pada sel wanita karena bermitosis tanpa menghasilkan benang spindle supaya
kromosom X terkondensasi dan struktur barr body kromosom-kromosom yang ingin diamati terjebak.
dapat dilihat seperti pada (Gambar 1) (Adams 2017: Karyotyping dilakukan untuk mengetahui apakah
1). Selanjutnya dapat ditemukan drumstick dari kandungan kromosom dari suatu individu normal atau
preparat yang diamati di pinggir sel neutrofil. abnormal. Ketidaknormalan pada susunan kromosom
Penampakan drumsticki dapat dilihat pada (Gambar 2) mengakibatkan individu mengalami penyakit yang
(Stellenbosch University 2013: 1) disebut sindrom yang sudah diderita sejak dalam masa
kandungan. Kromosom X dan kromosom Z yang
terinaktivasi disebut dengan barr body. Kromatin seks
yang terdapat pada sel darah putih disebut drumstick.

Daftar Acuan

Simmons, J. Michael & Snustad, D. Peter. 2010.


Principles of Genetics. 5th ed. John Wiley &
Gambar 1. Barr body 40 × 10 Sons, Inc., University of Minnesota: 821 hlm.
magnification.
Laimeheriwa, B. M. 2018. Sitogenetika dan Analisis
[Sumber: Dokumentasi kelompok 10]
Kromosom. Pattimura University: 1-12.

University of Vermon. 2017. Chromosomes.


http://www.uvm.edu/~biology/Classes/pastclasses
/295C/pdf/13_Chromosomes.pdf, diakses tanggal
1 Oktober 2019 pk. 18.40 WIB.

Univerzita Karlova. 2017. Human Chromosome.


http://biol.lf1.cuni.cz/AKaryo.pdf, diakses tanggal
1 Oktober 2019 pk. 21.05 WIB.
Gambar 2. Drumstick 40 × 10
magnification. University of South Bohemia České Budějovice. 2017,
ChromosomalMutations.http://kmb.prf.jcu.cz/user
[Sumber: Dokumentasi kelompok 10]

4
files/ media/file/slides_for_lecture_11.pdf diakses
tanggal 1 Oktober 2019 pk. 22.34 WIB.

Herard, E. & Disteche, C.M. 2006. Dosage


compensation in mammals: fine-tuning the
expression of the X chromosome. Genes. Jul 15;
20(14): 1848-6

Adams, Mike. 2017. Why aren’t Barr Body seen in


Karyotipe?.DalamQuora.https://www.quora.com/
profile/ Mike-Adams-50, diakses pada 2 Oktober
pk. 00.40 WIB.

Univeristy of Florida. 2017. Sex Chromosome and


Linkage Disorder.
http://plaza.ufl.edu/brownjc/SexChromosomeLink
ed%20Disorders%20homework.pdf, diaskes
tanggal 1 Oktober pk. 23.32 WIB.

Stellenvosch University. 2013. White Cell


MorphologicalBanormalities.https://www.sun.ac.
za/english/faculty/healthsciences/haematological_
pathology/Pages/White-blood-cell
morphology.aspx, diakses pada 2 Oktober 2019
pk. 01.25 WIB.

5
LAMPIRAN

6
47, XY

7
8

Anda mungkin juga menyukai