Anda di halaman 1dari 43

KESELARASAN HIDUP DALAM DONGENG SI KANCIL

(ANALISIS STRUKTUR NARATIF ALA MCKEAN)

Oleh:
Farahana (NIM tak terdeteksi di hati)
Ega (NIM tak terdeteksi di mata)
Imam Shofii (NIM tak terdeteksi karena mesum)
Akhmad Idris (055)

A. PENDAHULUAN

Dongeng Si Kancil merupakan satu di antara dongeng legend di Indonesia. Hal


ini dapat dibuktikan melalui buku mata pelajaran atau LKS (Lembar Kerja Siswa)
Bahasa Imdonesia yang digunakan oleh beberapa Sekolah Dasar. Dalam buku Mapel
atau LKS tersebut senantiasa dicantumkan dongeng Si Kancil. Selain dalam dunia
pendidikan, dongeng Si Kancil juga cukup laris dipakai untuk produk iklan. Satu di
antaranya adalah produk susu Dancow. Untuk menarik minat pembeli, perusahaan
tersebut memberikan bonus buku dongeng Si Kancil dalam setiap pembelian 1 pack
susu Dancow.

Dalam dunia sastra lisan, dongeng Si Kancil sampai diteliti oleh peneliti non
Indonesia dan menghasilkan sebuah teori yang dikenal dengan “Teori Struktur Naratif
ala McKean”. Menurut McKean, untuk menganalisis dongeng Si Kancil harus
menemukan enam motifem (Sudikan, 2015:100-101). Enam motifem tersebut yaitu: (1)
pembukaan cerita yang berupa deskripsi keadaan alam semesta yang gemahripah loh
jinawi; (2) ancaman bahaya pada si kancil; (3) kancil menghindari ancaman dengan cara
menipu musuhnya; (4) musuh kancil terperangkap dalam tipu daya kancil sebab
kelalaian dan ketamakannya; (5) musuh kancil menderita sebab tipu daya kancil; dan
(6) gemahripah loh jinawi alam semesta kembali seperti semula.

Makalah ini menyajikan analisis sepuluh judul dongeng Si Kancil dengan


menggunakan teori struktur naratif ala McKean dengan tujuan menemukan
keselarasan hidup dalam sepuluh judul dongeng tersebut. Sepuluh dongen tersebut
antara lain, (1) Kancil dan Tikus; (2) Kancil dan Gajah; (3) Kancil dan Kura-kura; (4)
Kancil dan Buaya; (5) Kancil dan Srigala; (6) Kancil dan Singa; (7) Kancil dan Monyet:
(8) Kancil mencuri timun; (9) Kancil dan Gigi Harimau; dan (10) Kancil, Semud, dan
Cicak.
B. PEMBAHASAN

1. DONGENG KANCIL DAN TIKUS


Di hutan hiduplah dua ekor Kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut.
Kedua ekor Kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya,
Kanca adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka
sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka
menjahili teman-temannya.
Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan.
Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut
di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah
Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil
tikus ke rumahnya.
"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
"Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata
Manggut.
"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana.
Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang
sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu,
di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak
memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap. Ketika tikus hampir mendekati
seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang
oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam
sungai.
"Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus.
Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut
mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia
mengantarkan tikus ke seberang sungai. Sesampai di seberang sungai tikus meminta
Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati,
kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya
dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita “Kancil dan Tikus” adalah Manggut, Kanca
dan tikus. Cerita ini tidak menggunakan tokoh bernama “Kancil” walaupun dalam
judulnya jelas tertera nama Kancil tetapi penulis menceritakan jika tokoh Manggut dan
Kanca adalah seekor Kancil. Cerita diatas menceritakan sosok Manggut yang licik dan
seeokor tikus yang cerdas, sama seperti sosok Kancil yang selama ini digambarkan
sebagai hewan yang licik namun cerdas. Ciri-ciri hewan Kancil yang licik dan cerdas
tersebut dimiliki oleh tokoh Manggut yang menggunakan kecedasannya untuk menipu
saudaranya sendiri yaitu si Kanca.

Hutomo (dalam Sudikan, 2015:100) menyatakan jika ada enam motifem atas
dasar analisis struktural Dundes yang dikombinasikan dengan metode historis dan
teori-teori hukum-hukum epos (epiclaws) dari Olrik oleh Mckean. Enam motifem
tersebut adalah: (1) pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang
tenang dan harmonis; (2) ancaman bahaya terhadap Kancil; (3) Kancil menghindari
ancaman dengan cara menipu musuhnya; (4) musuh Kancil menerima tipu daya Kancil
sebab kelopaan serta ketamakannya; (5) musuh Kancil menderita akibat tipu daya
Kancil; dan (6) setelah itu ketenangan dan keharmonisa alam semesta kembali seperti
sediakala. Hasil analisisnya adala sebagai berikut:

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis.
Pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan harmonis diceritakan dalam
cerita Kancil dengan judul “Kancil dan Tikus”. Hal ini bertujuan agar anak-anak
(sasaran utama penulis) mulai membayangkan keadaan tempat dimana cerita tersebut
berlangsung, dengan begitu anak-anak akan memiliki imajinasinya sendiri ketika
sedang membaca atau mendengar cerita ini. Kutipannya sebagai berikut:
Di hutan hiduplah dua ekor Kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor
Kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik
dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda.
Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman-
temannya.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa setting tempat dalam cerita tersebut adalah
didalam hutan yang digambarkan bahwa didalam hutan ada dua ekor Kancil kakak
beradik. Kedua Kancil bersaudara tersebut memiliki sifat yang berbeda. Walaupun
mereka memiliki sifat yang berbeda namun keadaan hutan tetap harmonis.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Setiap cerita pasti memiliki konflik. Tanpa adanya konflik maka cerita akan
membosankan atau monoton. Konflik memiliki daya tarik tersendiri bagi para
pembaca. Konflik dalam cerita Kancil adalah adanya bahaya yang mengancam
kehidupan Kancil. Kutipannya sebagai berikut:
Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya
Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana
makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
Kutipan diatas menceritakan bahwa Manggut kelaparan sehingga dia berani
mencuri makanan milik saudaranya dan ketika saudaranya bertanya dimana
makanannya maka si Manggut melimpahkan kesalahannya kepada tikus. Manggut
tidak ingin posisinya dalam bahaya sehingga dia menyakahkan tikus yang tidak
berdosa.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


Manggut memang sangat licik, dia ingin posisinya tidak terancam sehingga dia
memojokkan tikus dihadapan saudaranya. Dia tidak ingin posisinya terancam dan
terus memojokkan tikus. Manggut juga tidak ingin hubungan persaudaraanya dengan
Kanca menjadi rusak.
"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
"Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata
Manggut.
Kutipan diatas menjelaskan bagaimana Manggut memojokkan tikus. Tikus yang
tidak tahu apa-apa kebingungan menghadapi tuduhan yang diberikan oleh Kanca dan
Manggut. Manggutpun menipu Kanca dengan mengkambinghitamkan tikus. Dia ingin
posisinya aman sehingga dia melakukan apapun agar terhindar dari ancaman.

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Kancil memang hewan yang cerdik. Tikus yang tahu apa-apa masuk ke dalam
perangkap si Manggut. Ia menuruti apa yang diperintahkan oleh Manggut walaupun
dia sebenarnya tahu siapa yang salah tapi tikuspun diam.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian
sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang
perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa tikus masuk kedalam perangkap Kancil
karena Kancil yang cerdik. Mangggut memanfaatkan kecerdasannya untuk menjebak
tikus, tikus yang tidak tahu apa-apapun dengan mudah masuk kedalam perangkap
Kancil namun tikuspun mencium keburukan si Kancil yang sedang memaang
perangkap untuknya.

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


Kancil yang cerdikpun membuat musuhnya menderita. Setiap cara dilakukan
oleh Kancil agar dia mendapatkan poisisi aman walaupun dengan membuat orang lain
menderita. Hal tersebut ada pada kutipan:
Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai.
"Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus.
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa tikus menderita akibat ulah Kancil. Tikus
harus menderita karena harus berpura-pura tenggelam untuk menghukum si Manggut.
Tikus tahu akal-akalan yang dibuat oleh Kancil sehingga dia ingin mengakali Kancil
juga.

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


Di akhir cerita penulis menutup cerita dengan ketenangan dan keharmonisan
yang dimiliki oleh semua hewan. Tidak ada lagi hewan yang tidak jujur dan bertindak
jahat terhadap sesama. Penulis menginginkan ending yang baik untuk para pembaca
terutama para anak-anak karena memang sasaran pembaca untuk cerita fabel ini adalah
anak-anak.
Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut
menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa Kancil menerima hukuman atas
perbuatannya, Tikuspun membuat perangkap untuk Kancil dan Kancil masuk ke
dalam perangkapnya. Penulis ingin memberikan amanat agar kita selalu bertindak baik
karena setiap perbuatan pasti mendapatkan balasan yang setimpal.
2. SI KANCIL DAN GAJAH

Dongeng Si Kancil kali ini mengisahkan cerita si Kancil yang cerdik yang
kembali mengelabui Si Gajah yang dendam. Akibat rasa dendamnya yang tidak
berkesudahan si gajah akhirnya mendapatkan celaka. Adik-adik penasaran dengan
kisah cerita anak Kancil yang satu ini? Yuk kita ikuti ceritanya sampai selesai. Suatu
hari, Gajah sedang mencari-cari Kancil. Ia sangat marah kepada hewan kecil yang akal
itu, karena ia sering di bohongi oleh Kancil dan selalu membuat sang Gajah malu di
depan hewan-hewan lainnya.
Dengan perasaan yang sangat marah, Gajah terus mencari dan mencari setiap
hari. Setiap binatang terus di tanyai mereka. Namun, setiap binatang yang di
jumpainya hanya menggeleng-gelengkan kepala. Mereka sama sekali tidak tahu
dimana si Kancil. Gajah pun tidak pernah menyerah untuk mencari si Kancil.
Kemarahan Gajah semakin besar.
Suatu hari, udara terasa sangat panas sekali. Semua hewan mencari mencari
buah-buahan segar untuk di makan. Begitu pula si Kancil yang sangat cerdik itu.
Akhirnya, Gajah dapat menemukan di mana si Kancil.
‘’ Hei kau, hewan kecil yang licik! Mau lari kemana lagi sekarang?’’ teriak sang Gajah
dan menjulurkan belalainya untuk menangkap si Kancil.
Kancil sangat terkejut melihat sang Gajah berada di depannya. Kancil terus
mencari kesempatan untuk melarikan diri. Namun, kesempatan itu sangat kecil, ia
terus mencari akal untuk menyelamatkan diri. Karena sangat terkejut si Kancil hanya
duduk pasrah. Ia berdiam sejenak, kemudian membuka mulutnya.
‘’ Ampuni aku Gajah, aku sangat terkejut dengan kedatanganmu yang tiba-tiba.’’
Ujarnya.
‘’Sudah lama aku mencari mu kemana-mana, tapi tidak pernah aku dapat
menemukanmu. Tidak di sangka akhirnya aku bisa menemukanmu di sini. Karena kau
sudah aku temukan, maka aku akan membunuhmu.’’ Ancam sang Gajah.
Hewan yang besar itu mulai mengibas-ngibaskan belalainya yang panjang, dan
siap untuk menangkap si Kancil yang suka bohong itu.
‘’ Ampuni aku Gajah, untuk sekali ini saja. Aku mempunyai sebuah kabar berita yang
sangat penting bagimu. Aku akan menceritakan semuanya. Namun, kamu tidak boleh
tergesa-gesa membunuhku.’’ Kata Kancil.
‘’ Apa kabar yang sangat penting itu? Apa yang akan kau katakana penting bagiku?
Ceritakan segera, sebelum kau kubunuh!’’ Tanya sang Gajah.
‘’ Gajah, aku merasa sangat kesal dan marah, karena ada seekor hewan yang sekarang
ini ingin menantang kehebatanmu.’’ Kata si Kancil memperlihatkan rasa kesalnya.
‘’ Siapa yang kamu maksud? Tanya sang Gajah.
‘’ Menurut kabar tersebut, di hutan ini akan terjadi keributan dan akan
mengalahkanmu.’’
‘’ Lalu?’’ Tanya Gajah yang amarahnya mulai menurut.
‘’ Kalau kamu tidak keberatan, izinkan saya mencari siapa orang yang sudah berani
menantang kamu Gajah dan membawanya ke sini. Setelah itu silahkan kamu
membunuh ku kapan saja.!’’ Jawab si Kancil dengan sedih.
Gajah pun mulai termenung sejenak. Cerita si Kancil ia pikir serius.
‘’ Jadi, kapan kamu siap kapan saja akan ku bunuh?’’ Tanya Gajah.
‘’ Iya. Namun, saya hanya meminta waktu satu malam. Setelah saya dapat
menemukan dan membawanya ke hadapanmu. Saya siap untuk di bunuh.’’ Jawab
Kancil dengan tenang.
‘’ Baiklah, kali ini terakhir aku bisa percaya kepada mu. Besok siang, aku akan
menunggu di tempat ini, kau mengerti?’’ Tanya sang Gajah member kesempatan
terakhir bagi si hewan kecil yang licik.
Keesokan harinya, sebelum siang tiba. Gajah sudah menunggu di tempat yang di
janjikan. Gajah itu gampang sekali di bohongi dengan kata-kata manis si Kancil, ia
menunggu kehadiran Kancil dengan tidak sabar untuk membunuhnya. Namun, si
Kancil sengaja datang terlambat. Ia tahu kebiasaan sang gajah yang tidak suka dengan
udara panas.
Akhirnya, Kancil pun tiba di tempat itu. Namun, ia membawa pasukan Semut merah
yang sengaja di bawanya untuk membunuh sang Gajah. Gajah menunggu sangat lama
dan tertidur lelap di bawah pohon.
Si Kancil tersenyum, rencananya pasti akan berjala lancar. Dalam beberapa
menit pasukan Semut merah itu sudah masuk ke telinga sang Gajah. Semut-semut itu
menggerogoti otak sang Gajah. Sehingga hewan berbadan besar itu terguling-guling
kesakitan dan akhirnya mati bersama dendamnya yang tidak terwujud.

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Suatu hari, udara terasa sangat panas sekali. Semua hewan mencari mencari buah-buahan
segar untuk di makan.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


‘’ Hei kau, hewan kecil yang licik! Mau lari kemana lagi sekarang?’’ teriak sang Gajah dan
menjulurkan belalainya untuk menangkap si Kancil.
Kancil sangat terkejut melihat sang Gajah berada di depannya. Kancil terus mencari
kesempatan untuk melarikan diri. Namun, kesempatan itu sangat kecil, ia terus mencari
akal untuk menyelamatkan diri. Karena sangat terkejut si Kancil hanya duduk pasrah. Ia
berdiam sejenak, kemudian membuka mulutnya.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


‘’ Ampuni aku Gajah, untuk sekali ini saja. Aku mempunyai sebuah kabar berita yang
sangat penting bagimu. Aku akan menceritakan semuanya. Namun, kamu tidak boleh
tergesa-gesa membunuhku.’’

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Keesokan harinya, sebelum siang tiba. Gajah sudah menunggu di tempat yang di janjikan.
Gajah itu gampang sekali di bohongi dengan kata-kata manis si Kancil, ia menunggu
kehadiran Kancil dengan tidak sabar untuk membunuhnya. Namun, si Kancil sengaja
datang terlambat. Ia tahu kebiasaan sang gajah yang tidak suka dengan udara panas

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


Akhirnya, Kancil pun tiba di tempat itu. Namun, ia membawa pasukan Semut merah yang
sengaja di bawanya untuk membunuh sang Gajah. Gajah menunggu sangat lama dan
tertidur lelap di bawah pohon.
Si Kancil tersenyum, rencananya pasti akan berjala lancar. Dalam beberapa menit pasukan
Semut merah itu sudah masuk ke telinga sang Gajah

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


Semut-semut itu menggerogoti otak sang Gajah. Sehingga hewan berbadan besar itu
terguling-guling kesakitan dan akhirnya mati bersama dendamnya yang tidak terwujud.

Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Cerita Si Kancil dan Gajah adalah sifat mendendam
hanya akan merugikan diri sendiri. Saling memaafkan adalah sifat mulia yang akan
membawa kebahagiaan.
3. DONGENG Si KANCIL DAN KURA-KURA
Si Kancil dan kura-kura sudah lama bersahabat. Pada suatu hari mereka pergi
menangkap ikan di suatu danau. Berjumpalah si kancil dan kura-kura dengan seekor
kijang. Kijang ingin ikut serta. Lalu si kancil, kura-kura dan kijang pergi bertiga.
Sampailah mereka di sebuah bukit, si kancil, kura-kura dan kijang bertemu dengan
seekor rusa. Rusa juga ingin ikut. Segeralah rusa bergabung dalam rombongan. Dalam
perjalanan, di sebuah lembah berjumpalah mereka dengan seekor babi hutan. Babi
hutan menayakan apakah ia boleh ikut.
"Tentu saja, itu gagasan yang baik, daripada hanya berempat lebih baik berlima," jawab
kura-kura.
Setiba di bukit yang berikutnya, berjumpalah si kancil dan kura-kura beserta
kijang, rusa dan babi dengan seekor beruang. Lalu mereka berenam melanjutkan
perjalanannya. Kemudian mereka bertemu dengan seekor badak.
"Bagaimana kalau aku ikut," tanya badak.
"Mengapa tidak?", jawab mereka semua.
Bahkan bergabung pula seekor banteng. Dan berikutnya rombongan si kancil
dan kura-kura bertemu dengan seekor kerbau yang akhirnya ikut serta. Begitu pula
ketika mereka bertemu dengan seekor gajah.
Demikianlah, mereka bersepuluh berjalan berbaris beriringan mengikuti si kancil
dan akhirnya mereka sampai ke danau yang dituju. Bukan main banyaknya ikan yang
berhasil ditangkap. Ikan kemudian disalai dengan mengasapinya dengan nyala api
sampai kering. Keesokan harinya, beruang bertugas menjaga ikan-ikan ketika yang
lainnya sedang pergi menangkap ikan. Tiba-tiba seekor harimau datang mendekat. Tak
lama kemudian beruang dan harimau terlibat dalam perkelahian seru.
Beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan habis disantap oleh harimau. Berturut turut
mereka kemudian mendapat giliran menjaga ikan-ikan, yaitu gajah, banteng, badak,
kerbau, babi hutan, rusa dan kijang, semuanya menyerah. Sekarang tinggal si kancil
dan kura-kura yang belum mendapat giliran menjaga ikan-ikan. Kura-kura dianggap
tidak mungkin berdaya menghadapi harimau, maka diputuskanlah si kancil yang akan
menjaga ikan-ikan tersebut.
Sebelum teman-temannya pergi menangkap ikan, si kancil meminta teman-
temannya untuk mengumpulkan rotan sebanyak-banyaknya. Lalu masing-masing
dipotong kira-kira satu hasta. Tak lama kemudian tampak si kancil sedang sibuk
membuat gelang kaki, gelang badan, gelang lutut dan gelang leher.
Sebentar-sebentar kancil memandang ke langit seolah-olah ada yang sedang
diperhatikannya. Harimau terheran-heran, lalu perlahan-lahan mendekati si kancil.
Kancil pura-pura tidak mempedulikan harimau.
Harimau bertanya, "Buat apa gelang rotan bertumpuk-tumpuk itu?".
Jawab si kancil, "Siapa yang memakai gelang-gelang ini akan dapat melihat apa yang
sedang terjadi di langit".
Lalu dia menengadah sambil seolah-olah sedang menikmati pemandangan di
atas. Terbit keinginan harimau untuk dapat juga melihat apa yang terjadi di langit.
Bukan main gembiranya si kancil saat mendengar permintaan harimau. Si kancil
meminta harimau duduk di tanah dan melipat tangan dan kaki. Lalu dilingkarinya
kedua tangan, kedua kaki dan leher harimau dengan gelang-gelang rotan sebanyak-
banyaknya sehingga harimau tidak dapat bergerak lagi.
Setelah dirasa cukup, rombongan si kancil berniat kembali pulang ke rumah,
akan tetapi mereka bertengkar mengenai bagian masing-masing. Mereka berpendapat,
siapa yang berbadan besar akan mendapatkan bagian yang besar pula. Si Kancil
sebenarnya tidak setuju dengan usulan tersebut. Lalu si kancil mencari akal. Tiba-tiba
melompatlah si kancil dan memberi tanda ada bahaya datang.
Mereka semuanya ketakutan dan terbirit-birit melarikan diri. Ada yang jatuh
tunggang langgang, ada yang terperosok ke lubang dan ada pula yang tersangkut di
akar-akar pohon. Hanya si kancil dan kura-kura yang tidak lari. Lalu si kancil dan kura-
kura berdua pulang dan berjalan berdendang sambil membawa banyak sekali
bungkusan salai.
1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Si Kancil dan kura-kura sudah lama bersahabat. Pada suatu hari mereka pergi menangkap
ikan di suatu danau. Berjumpalah si kancil dan kura-kura dengan seekor kijang. Kijang
ingin ikut serta. Lalu si kancil, kura-kura dan kijang pergi bertiga. Sampailah mereka di
sebuah bukit, si kancil, kura-kura dan kijang bertemu dengan seekor rusa. Rusa juga ingin
ikut. Segeralah rusa bergabung dalam rombongan. Dalam perjalanan, di sebuah lembah
berjumpalah mereka dengan seekor babi hutan.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Tiba-tiba seekor harimau datang mendekat. Tak lama kemudian beruang dan harimau
terlibat dalam perkelahian seru.
Beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan habis disantap oleh harimau. Berturut turut mereka
kemudian mendapat giliran menjaga ikan-ikan, yaitu gajah, banteng, badak, kerbau, babi
hutan, rusa dan kijang, semuanya menyerah. Sekarang tinggal si kancil dan kura-kura
yang belum mendapat giliran menjaga ikan-ikan.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


Lalu dia menengadah sambil seolah-olah sedang menikmati pemandangan di atas. Terbit
keinginan harimau untuk dapat juga melihat apa yang terjadi di langit. Bukan main
gembiranya si kancil saat mendengar permintaan harimau.

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Si kancil meminta harimau duduk di tanah dan melipat tangan dan kaki. Lalu dilingkarinya
kedua tangan, kedua kaki dan leher harimau dengan gelang-gelang rotan sebanyak-
banyaknya sehingga harimau tidak dapat bergerak lagi.

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


Mereka semuanya ketakutan dan terbirit-birit melarikan diri. Ada yang jatuh tunggang
langgang, ada yang terperosok ke lubang dan ada pula yang tersangkut di akar-akar pohon.

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


Hanya si kancil dan kura-kura yang tidak lari. Lalu si kancil dan kura-kura berdua pulang
dan berjalan berdendang sambil membawa banyak sekali bungkusan salai.
4. SI KANCIL DAN BUAYA
Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di
pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar dan melihat matahari yang cerah
bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap karena pohon-pohon sangat lebat. Si Kancil ingin
berjemur di bawah terik matahari. Di sana ada sungai besar yang airnya dalam sekali.
Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa ada yang berbunyi di perutnya.
kruuuk…kruuuuuk…kruuuuuk.
Wah, rupanya Si Kancil sudah lapar. Si Kancil membayangkan betapa nikmatnya kalau
ada makanan kesukaannya yaitu ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang
sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Si Kancil berfikir sejenak.
Tiba-tiba Si Kancil melompat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo
keluaaaaar….. Aku punya makanan untukmu…!!” seperti itulah si Kancil berteriak
kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sungai yang dalam itu.
Sekali lagi Kancil berteriak, “Buaya…buaya… ayo keluar… mau daging segar
tidaaaak?”
Si Kancil Bicara kepada Buaya
lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Bruaaar… siapa yang
teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja.” “Hei Kancil, diam kau.. kalau
tidak aku makan nanti kamu.” Kata buaya kedua yang muncul bersamaan.
“Wah…. bagus kalian mau keluar, mana buaya yang lain?” kata si Kancil kemudian.
“Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanannya ini. Ayo keluar
semuaaa…!” si Kancil berteriak lagi.
“Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Begini buaya, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging
segar buat buaya-buaya di sungai ini,” makanya kalian harus keluar semua untuk
menghabiskan daging-daging segar ini.
Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera
memanggil teman-temannya untuk keluar semua.
“Hei, teman-teman semua, ada makanan gratis nih! Ayo kita keluaaaar….!” pemimpin
dari buaya itu berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah
buaya-buaya dari dalam air.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian
para buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku
akan menghitung satu persatu.”
Lalu tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris
berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti
jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata si Kancil yang segera melompat ke
punggung buaya pertama, sambil berteriak,
“Satuuu….. duaaaa….. tigaaaa…..”
Begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya yang satu ke
buaya lainnya. Hingga akhirnya si Kancil sampai di seberang sungai. Dan di dalam
Hatinya tertawa, “Mudah sekali ternyata.”
Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya-buaya
bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat
bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?” “Sebenarnya aku hanya ingin
menyeberangi sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya
ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian,” kata
si Kancil.
Para buaya kesal karena tipuan si Kancil
“Haaaa!….huaaaaaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas
kau kancil ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu geram.
Si Kancil segera berlari menghilang di balik pepohonan dan menuju kebun Pak
Tani untuk mencari ketimun makanan kesukaannya.

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir
hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar dan melihat matahari yang cerah bersinar. Di
dalam hutan terlalu gelap karena pohon-pohon sangat lebat. Si Kancil ingin berjemur di
bawah terik matahari. Di sana ada sungai besar yang airnya dalam sekali.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Si Kancil merasa ada yang berbunyi di perutnya.
kruuuk…kruuuuuk…kruuuuuk.
Wah, rupanya Si Kancil sudah lapar. Si Kancil membayangkan betapa nikmatnya kalau ada
makanan kesukaannya yaitu ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai,
bagaimana cara menyeberanginya ya? Si Kancil berfikir sejenak.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


Tiba-tiba Si Kancil melompat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo
keluaaaaar….. Aku punya makanan untukmu…!!” seperti itulah si Kancil berteriak kepada
buaya-buaya yang banyak tinggal di sungai yang dalam itu.
Sekali lagi Kancil berteriak, “Buaya…buaya… ayo keluar… mau daging segar tidaaaak?”
Si Kancil Bicara kepada Buaya

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil
teman-temannya untuk keluar semua.
“Hei, teman-teman semua, ada makanan gratis nih! Ayo kita keluaaaar….!” pemimpin dari
buaya itu berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buaya-buaya
dari dalam air.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para
buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku akan
menghitung satu persatu.”
Lalu tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari
tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata si Kancil yang segera melompat ke
punggung buaya pertama, sambil berteriak,
“Satuuu….. duaaaa….. tigaaaa…..”

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


“Sebenarnya aku hanya ingin menyeberangi sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk
lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku
mengerjai kalian,” kata si Kancil.
Para buaya kesal karena tipuan si Kancil
“Haaaa!….huaaaaaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas kau
kancil ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu geram.

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


Si Kancil segera berlari menghilang di balik pepohonan dan menuju kebun Pak Tani untuk
mencari ketimun makanan kesukaannya.
5. DONGENG KANCIL DAN SERIGALA LICIK
Dongeng si Kancil kali ini bermula di pada suatu hari Kancil berjalan-jalan
menuju ke padang rumput di pinggir hutan. Sampai di tengah perjalanan, kancil
bertemu dengan serigala. Kancil terkejut melihat serigala yang dulu pernah mengadu
domba antara si kancil dengan penghuni hutan lainnya. Masih ingatkah kalian cerita
tentang si kancil dan serigala yang suka mengadu domba?, ya kali ini si kancil bertemu
kembali dengan serigala yang licik yang ingin mencelakai si Kancil.
Kancil awalnya sangat malas bertemu dengan serigala, karena memang serigala
sangat licik dan dengan tipu dayanya, ia ingin sekali membuat kancil celaka dan tidak
disukai oleh penghuni hutan dan pada akhirnya si kancil tentu akan diusir dari hutan
dan tidak memiliki teman lagi.
Namun berbeda dengan si kancil, walau ia cerdik namun ia tidak mau
membenci teman-temannya. Ia tetap berhati baik dan mau berteman dengan siapa saja.
Akhirnya si kancil yang menyapa si serigala terlebih dahulu. "Hai serigala, sedang apa
kau disini, apa kau juga mau ikut dengan ku ke padang rumput tepi hutan sebelah
sana?" kata si Kancil menyapa si serigala yang sedang duduk asik di bawah pohon
yang rindang".
Memang dasar si serigala berhati busuk, ia bukannya membalas sapaan si kancil,
malah memalingkan muka dan tidak mau menatap lagi ke arah si Kancil. Mungkin ia
masih merasa kesal kalau ia dulu mau menjebak si kancil yang mencuri timun pak
petani, namun niat buruk nya itu ternyata ketahuan oleh si kancil dan justru ia yang
dikucilkan oleh para penghuni hutan yang lainnya.
"Baiklah kalau begitu, kamu tentu sedang tidak ingin diganggu ya" kata si kancil sambil
berlalu.
Tak lama kemudian, "Hei kancil tunggu.....!" teriak si serigala sambil membalikkan
badannya kembali dan memanggil si kancil yang sudah berjalan jauh.
Ternyata si serigala masih berfikir jahat terhadap si kancil, ia masih ingin
mencelakai si kancil agar tidak kembali lagi kehutan ini.
"Oh ya cil, aku ingat waktu kemarin adalah kesalahan aku menuduh kamu mencuri
timun pak petani, maaf kan aku ya cil" si serigala berkata pura-pura kepada si kancil.
"Oh itu, ya memang sudah aku maafkan kok, terus kamu pengen ikut aku ke padang
rumput sebelah sana?" tanya si kancil.
"Tidak cil, aku cuma mau mengundang kamu saja, nanti malam kamu datang yah ke
acara pesta di gua di balik bukit sana" pinta si serigala kepada si kancil.
Ternyata si serigala sudah memasang perangkap di depan mulut gua di sarang serigala,
agar si kancil jatuh terjerembab dan tidak bisa keluar dari perangkap yang serigala
pasang untuk si Kancil.
Malam itu si kancil datang memenuhi janjinya kepada si serigala, namun
alangkah terkejutnya si serigala. Perangkap yang ia pasang tidak bisa membuat kancil
masuk perangkap dan si kancil datang dengan sehat wal afiat.
Melihat muka si serigala yang terheran-heran sambil membuka mulutnya, si
kancil bertanya kepada si serigala, "Hellloooh, hai serigala, kok kamu kayak melihat
setan sih?" tanya si kancil kepada serigala. Serigala yang masih tidak percaya melihat
kancil bisa lolos dari perangkapnya, kemudian menyuruh kancil masuk dan
menjamunya dengan makanan yang enak.
Setelah pesta selesai, si Kancil segera pamit pulang. Si serigala masih tidak
percaya kalau si kancil bisa lolos dari perangkap yang ia pasang di depan mulut gua. Ia
kemudian memeriksa perangkap yang masih belum berhasil menjerumuskan kancil,
sambil di tepuk-tepuk dengan perlahan perangkapnya itu tapi tiba-tiba ia jatuh dan
terperosok kedalam lubang yang dalam yang ia pasang sendiri.
"Hahahahaha,.........hahahaha.....", serigala heran mendengar tawa yang terbahak-bahak
tersebut. Dari balik diatas lobang perangkap tersebut, muncullah si kancil sambil
tertawa kearah serigala yang sedang kesakitan di bawah lobang akibat kesakitan.
"Nah makanya jangan berniat jahat donk, serigala, kamu itu masih saja ingin
mencelakai aku, padahal khan aku sudah berbuat baik dengan mu, jadi begini nih
balasannya, kau jatuh ke dalam perangkapmu sendiri." si kancil tertawa kemudian
meninggalkan si serigala sendiri di dalam lobang.
1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Kancil berjalan-jalan menuju ke padang rumput di pinggir hutan.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Ternyata si serigala masih berfikir jahat terhadap si kancil, ia masih ingin mencelakai si
kancil agar tidak kembali lagi kehutan ini.
"Oh ya cil, aku ingat waktu kemarin adalah kesalahan aku menuduh kamu mencuri timun
pak petani, maaf kan aku ya cil" si serigala berkata pura-pura kepada si kancil.
"Oh itu, ya memang sudah aku maafkan kok, terus kamu pengen ikut aku ke padang
rumput sebelah sana?" tanya si kancil.
"Tidak cil, aku cuma mau mengundang kamu saja, nanti malam kamu datang yah ke acara
pesta di gua di balik bukit sana" pinta si serigala kepada si kancil.
Ternyata si serigala sudah memasang perangkap di depan mulut gua di sarang serigala,
agar si kancil jatuh terjerembab dan tidak bisa keluar dari perangkap yang serigala pasang
untuk si Kancil.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


Melihat muka si serigala yang terheran-heran sambil membuka mulutnya, si kancil
bertanya kepada si serigala, "Hellloooh, hai serigala, kok kamu kayak melihat setan sih?"
tanya si kancil kepada serigala. Serigala yang masih tidak percaya melihat kancil bisa lolos
dari perangkapnya, kemudian menyuruh kancil masuk dan menjamunya dengan makanan
yang enak.

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Setelah pesta selesai, si Kancil segera pamit pulang. Si serigala masih tidak percaya kalau si
kancil bisa lolos dari perangkap yang ia pasang di depan mulut gua. Ia kemudian memeriksa
perangkap yang masih belum berhasil menjerumuskan kancil,
5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil
Sambil di tepuk-tepuk dengan perlahan perangkapnya itu tapi tiba-tiba ia jatuh dan
terperosok kedalam lubang yang dalam yang ia pasang sendiri.

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


Nah makanya jangan berniat jahat donk, serigala, kamu itu masih saja ingin mencelakai
aku, padahal khan aku sudah berbuat baik dengan mu, jadi begini nih balasannya, kau jatuh
ke dalam perangkapmu sendiri." si kancil tertawa kemudian meninggalkan si serigala
sendiri di dalam lobang.

Hikmah dongeng anak si kancil dan serigala yang licik kali ini adalah kita harus
tetap berbuat baik kepada siapa pun dan jangan merasa dengki kepada makhluk lain.
Semoga cerita ini menghibur dan mohon doanya semoga blog ini terus menjadi blog
dongeng favorit kalian semua ya..Amin...
6. SI KANCIL DAN SINGA
Pada suatu hari si kancil sedang berjalan melewati padang rumput yang luas.
Dia bosan dengan suasana hutan dan ingin mencari udara segar. Suasana padang
rumput yang luas dan terbuka memberi suasana baru bagi fikiran kancil yang sedang
penat. Di sana kancil banyak bertemu kawan-kawan baru yang selama ini jarang dia
temui di dalam hutan. Ada banteng,kudanil,jerapah,rusa,dan masih banyak hewan-
hewan lainya yang hidupnya di alam terbuka.
Tak terasa hari sudah mulai sore,si kancil pun berniat pulang ke rumahnya di
dalam hutan. Di sepanjang jalan kancil bernyanyi riang untuk mengisi waktu dan
mengusir jenuhnya perjalanan karena perjalanan ke rumah bukanlah jarak yang dekat.
Hari itu si kancil mendapat banyak pengalaman baru dan teman-teman baru hingga
membuat kancil merasa gembira akan kunjunganya kali ini. Tapi sungguh sial bagi si
kancil ketika dia sampai di pinggir hutan dia bertemu dengan singa.
Tanpa menunggu aba-aba dengan reflek si kancil berlari untuk menjauh dan
menyelamatkan diri masuk ke dalam hutan. Tentu saja singa tak tinggal diam, dia pun
mengejar kancil dan mengikutinya masuk ke dalam hutan. Tapi karena singa biasa
hidup dan berburu di area padang rumput, dia sedikit kualahan mengejar kancil di
dalam hutan. Banyaknya semak dan akar membuat singa sedikit terhambat tapi
sebaliknya bagi kancil. Karena biasa hidup dalam hutan, dia tahu benar seluk beluk
hutan itu. Hingga si kancil tak kesulitan untuk berlari dengan bebas.
Ahirnya tibalah si kancil pada sebuah kolam yang sangat jernih hingga dia bisa
bercermin di atasnya. Karena rasa lelah setelah berlari, si kancil pun beristirahat di situ.
''Ah..istirahat dulu.Mungkin singa itu sudah tak mengejar ku lagi. Dia tak terbiasa
masuk hutan mungkin dia sudah menyerah lalu kembali ke padang rumput''.Gumam
kancil dengan nafas ngos-ngosan.
Tapi baru beberapa saat kancil beristirahat,tiba-tiba singa itu datang.
"Hai mahluk kecil, mau lari kemana lagi kau. Kau ini makanan jenis apa? Banteng
bukan, karena kau tak punya tanduk. Rusa juga bukan karena ukuran tubuh mu terlalu
kecil untuk ukuran rusa.Tapi tak apa lah..aku sedang lapar, paling tidak kau bisa
sedikit mengganjal perut
ku.Hahaha..ggrrrrrr''.Kata singa sambil menggeram.
Tentu saja si kancil terkejut dengan kedatangan singa yang tiba-tiba, kancil samansekali
tidak siap. Tapi kancil teringat dengan air kolam tadi,dan kini dia punya ide untuk
mengusir singa itu.
''Hai singa..kau tak kenal aku? Sungguh nyali mu besar sekali berani mengikuti ku
sampai tempat ku ini, sudah bosan hidup kau?''. Kata si Kancil menggertak.
Mendengar ucapan kancil, singa pun terkejut. Rasa penasaran muncul
dibenaknya karena baru kali ini ada mahluk sekecil si kancil berani menggertaknya.
''Kurang ajar..!!Berani sekali mahluk kecil seperti mu mengancam aku. Kau tak kenal
siapa aku?Aku adalah raja hutan penguasa padang rumput..''.Kata singa geram.
''Hah..aku kasihan kepada mu.Kau sangat bodoh sekali.Aku tadi lari bukan karena aku
takut pada mu, tapi aku memang sengaja memancing mu ke sini...tempat makan favorit
ku''. Kata si kancil dengan tenang.
''Kasihan?Bodoh?Tempat makan?Apa maksud mu?''. Tanya singa penasaran,mulai
timbul rasa takut di hatinya.
''Maksud ku..kau tertipu dengan penampilan ku. Banyak sudah singa-singa seperti mu
mati ku makan. Mereka tertipu dengan tubuh kecil ku dan mengejar ku sampai tempat
ini. Tapi sial bagi mereka..bukanya aku yang mereka makan malah sebaliknya mereka
yang ku makan''. Kata kancil meyakinkan.
''Hah..kau bohong..!! Binatang kecil seperti mu pasti hanya bersiasat untuk menipu ku,
agar kau tak jadi ku makan.. ''.kata singa.
''Aku tak bohong, aku hanya kasihan saja pada mu. Tapi karena aku sedang baik hati,
aku beri kau kesempatan.Aku memakan singa-singa yang lain dan mengumpulkan
kepala mereka di dalam lubang itu''. Kata kancil menunjuk ke arah kolam.
''Kau ku beri satu kesempatan untuk membuktikan sendiri, tengoklah ke dalam lubang
itu. Maka kau akan melihat kepala singa di dalamnya..tapi jangan lama-lama,keburu
kesabaran ku hilang''. Kata si kancil lagi.
Karena penasaran, singa pun menengok ke arah kolam. Dan ketika singa itu
melihat ke dalam kolam, dia melihat pantulan dari dirinya sendiri. Tapi karena dia
hanya menjulurkan kepalanya saja untuk melihat ke dalam kolam, maka dia hanya
melihat kepalanya saja. Sehingga dia mengira bahwa kepala singa yang ada di dalam
kolam itu adalah korban-korban si kancil seperti kata si kancil. Kontan saja singa itu
berlari ketakutan menuju ke arah padang
rumput meninggalkan si kancil yang hanya bisa tertawa geli melihat singa yang
ternyata bisa juga termakan tipu dayanya.

Nah adek-adek yang manis,hikmah yang bisa kita petik adalah..


Tak selamanya yang kuat itu selalu menang,karena banyak kejadian yang
membuktikan...kekuatan selalu kalah melawan akal. Jadi..belajarlah menggunakan
kecerdasan dan akal dari pada otot karena dengan akal...kalian bisa menemukan solusi
tanpa harus menggunakan.

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Pada suatu hari si kancil sedang berjalan melewati padang rumput yang luas. Dia bosan
dengan suasana hutan dan ingin mencari udara segar. Suasana padang rumput yang luas
dan terbuka memberi suasana baru bagi fikiran kancil yang sedang penat. Di sana kancil
banyak bertemu kawan-kawan baru yang selama ini jarang dia temui di dalam hutan. Ada
banteng,kudanil,jerapah,rusa,dan masih banyak hewan-hewan lainya yang hidupnya di alam
terbuka.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Tapi sungguh sial bagi si kancil ketika dia sampai di pinggir hutan dia bertemu dengan
singa.
Tanpa menunggu aba-aba dengan reflek si kancil berlari untuk menjauh dan menyelamatkan
diri masuk ke dalam hutan. Tentu saja singa tak tinggal diam, dia pun mengejar kancil dan
mengikutinya masuk ke dalam hutan. Tapi karena singa biasa hidup dan berburu di area
padang rumput, dia sedikit kualahan mengejar kancil di dalam hutan.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


''Aku tak bohong, aku hanya kasihan saja pada mu. Tapi karena aku sedang baik hati, aku
beri kau kesempatan.Aku memakan singa-singa yang lain dan mengumpulkan kepala mereka
di dalam lubang itu''. Kata kancil menunjuk ke arah kolam.
''Kau ku beri satu kesempatan untuk membuktikan sendiri, tengoklah ke dalam lubang itu.
Maka kau akan melihat kepala singa di dalamnya..tapi jangan lama-lama,keburu kesabaran
ku hilang''. Kata si kancil lagi.

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Karena penasaran, singa pun menengok ke arah kolam. Dan ketika singa itu melihat ke
dalam kolam, dia melihat pantulan dari dirinya sendiri. Tapi karena dia hanya menjulurkan
kepalanya saja untuk melihat ke dalam kolam, maka dia hanya melihat kepalanya saja.
Sehingga dia mengira bahwa kepala singa yang ada di dalam kolam itu adalah korban-
korban si kancil seperti kata si kancil.

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


kepala singa yang ada di dalam kolam itu adalah korban-korban si kancil seperti kata si
kancil. Kontan saja singa itu berlari ketakutan menuju ke arah padang rumput
meninggalkan si kancil

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


si kancil yang hanya bisa tertawa geli melihat singa yang ternyata bisa juga termakan tipu
dayanya.

Nah adek-adek yang manis,hikmah yang bisa kita petik adalah..


Tak selamanya yang kuat itu selalu menang,karena banyak kejadian yang
membuktikan...kekuatan selalu kalah melawan akal. Jadi..belajarlah menggunakan
kecerdasan dan akal dari pada otot karena dengan akal...kalian bisa menemukan solusi
tanpa harus menggunakan.
7. SI KANCIL DAN MONYET

Cerita anak anak singkat kali ini bercerita tentang si kancil dan si monyet. Walau
keduanya termasuk hewan yang cerdik, namun kecerdikan monyet jauh lebih menjurus
kearah negatif dibanding kecerdikan si kancil yang sering menolong. Suatu hari si
monyet datang menemui kancil, ternyata si monyet ingin meminjam beberapa
makanan milik kancil.

"Hai kancil, bolehkah aku meminjam beberapa pisang milik mu, nanti akan aku
kembalikan setelah aku bisa mencari pisang kembali, karena kakiku sedang sakit.\

Kancil kemudian memperhatikan kaki si monyet dan ternyata monyet hanya pura-pura
saja.

"Sebenarnya pisang ini bukan milik ku, ini adalah kepunyaan para kera di hutan yang
sedang pergi untuk mencari tempat barunya, tapi tidak apalah kalau kau ingin
memakannya, ambillah".

Si monyet sangat gembira, karena saking gembira ia lupa kalau ia tadi bilang kakinya
sedang sakit, ia langsung berjingkrak-jingkrak.

"Lho monyet, kenapa kau berjingkrak-jingkrak?, bukankankah kau tadi bilang kalau
kakimu sedang sakit?" tanya si kancil.

Monyet langsung berhenti dan tertawa, "Oops, aku lupa kancil, tapi aku sekarang
sudah sembuh kok..hehehe" si monyet menjawab dengan muka liciknya.

Si kancil langsung ditinggal pergi oleh si monyet, si monyet tertawa terbahak-bahak,


"Hahaha, akhirnya kena juga kau kancil aku tipu, memangnya kamu saja yang cerdik"
ledek si Monyet pergi keatas pohon sambil memegang beberapa pisang.

Tak lama kemudian terdengar teriakan "aduuh...aduhh. tolong perutku sakit" si monyet
pun terjatuh dari pohon karena memegang perutnya.

"Kancil menghampiri si monyet, kenapa kau monyet?" tanya si kancil, Si monyet tak
bisa menjawab ia hanya meringis kesakitan sambil memegang perutnya..

"hahaha..makanya kau jangan suka menipu, tahu sendiri akibatnya, pisang tadi adalah
pisang beracun yang tidak boleh dimakan oleh siapapun".
1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Suatu hari si monyet datang menemui kancil, ternyata si monyet ingin meminjam beberapa
makanan milik kancil.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


"Hai kancil, bolehkah aku meminjam beberapa pisang milik mu, nanti akan aku kembalikan
setelah aku bisa mencari pisang kembali, karena kakiku sedang sakit.

Kancil kemudian memperhatikan kaki si monyet dan ternyata monyet hanya pura-pura saja.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


"Sebenarnya pisang ini bukan milik ku, ini adalah kepunyaan para kera di hutan yang
sedang pergi untuk mencari tempat barunya, tapi tidak apalah kalau kau ingin
memakannya, ambillah".

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Si monyet sangat gembira, karena saking gembira ia lupa kalau ia tadi bilang kakinya
sedang sakit, ia langsung berjingkrak-jingkrak.

"Lho monyet, kenapa kau berjingkrak-jingkrak?, bukankankah kau tadi bilang kalau kakimu
sedang sakit?" tanya si kancil.

Monyet langsung berhenti dan tertawa, "Oops, aku lupa kancil, tapi aku sekarang sudah
sembuh kok..hehehe" si monyet menjawab dengan muka liciknya.

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


Tak lama kemudian terdengar teriakan "aduuh...aduhh. tolong perutku sakit" si monyet
pun terjatuh dari pohon karena memegang perutnya.

"Kancil menghampiri si monyet, kenapa kau monyet?" tanya si kancil, Si monyet tak bisa
menjawab ia hanya meringis kesakitan sambil memegang perutnya..

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


"hahaha..makanya kau jangan suka menipu, tahu sendiri akibatnya, pisang tadi adalah
pisang beracun yang tidak boleh dimakan oleh siapapun".
8. SI KANCIL MENCURI TIMUN

Pada saat itu disebuah hutan dekat pemukiman hidup se ekor hewan bernama
kancil, dia adalah se ekor hewan yang cerdik, pintar dan cerdas, namun karena cuaca
sangat cerah, angin berhembus sepoi-sepoi dan alunan ranting dan dedaunan membuat
si kancil menjadi ngantuk dan tertidur pulas. pada beberapa saat kemudian ada suara
hewan yang ramai berlari-larian dan ber teriak-teriak sehingga membangunkan si
kancil.

"Ayo cepat lari.... selamatkan dirimu ada bencana datang...!!!!" suara hewan lain
berteriak-teriak panik, si kancilpun kaget, kancil mendengar suara itu semakin lama
semakin mendekat kearah kancil dan kemudian kancil melihat se ekor kambing dan
bertanya kancil pada si kambing "hae kambing... ada apa kamu berlari-larian seperti
itu?" jawab kambing "ada kebakaran hutan cil... ayo cepat lari mencari tempat yang
aman".

Kancil pun tanpa berfikir panjang terus berlari dengan kencang dan mendahului
rombongan hewan yang ber lari lebih dulu. Setelah berlari dengan kencang, perasaan
kancil tidak enak dan berhenti sejenak lalu berkata "Lho... dimana hewan-hewan yang
lain..??" ternyata kancil sudah berlari sangat jauh dan terjauh dari musibah dan sampai
pada suatu daerah yang tidak dikenal oleh kancil "wah... aku sekarang ada di daerah
mana ya... aku kok gak kenal daerah ini... " dengan wajah lesu dan nafas ter engah-
engah akhirnya kancil beristirahat. setelah hilang rasa capeknya, kancil berjalan-jalan
untuk melihat situasi di sekeliling daerah yang baru di kenalnya itu.

Tak lama kemudian terdengar "krucuk... krucuk... krucuk..." dan kancil pun berhenti
dan mendengarkan dengan teliti, ternyata suara itu berasal dari perut sikancil. si kancil
bingung "ow.. ternyata itu suara dari perutku, wah.. aku harus nyari makan nih..." si
kancil pun berusaha untuk mencari makan, dan akhirnya si kancil tiba di sebuah
pinggir hutan.

Di pinggir hutan itu mata kancil melotot sambil berkata dalam hati "wow...!!!!!" ternyata
kancil melihat sebuah ladang dengan tanama sayur mayur yang hijau dan segar. Segera
kancil mendekat kesebuah ladang itu, semakin mendekat kancil melihat ada sebuah
tanaman kesukaanya yaitu mentimun, "Wah.. pucuk di cinta ulam pun tiba.." berkata
kancil dalam hati. Dengan muka lesu dan perut keroncongan kancil pun segera
mengambil makanan kesukaanya , "Huh.... Enak....!!!" kata kancil sambil mengelus
perutnya yang kenyang.
Setelah kenyang si kancil mencari tempat yang aman untuk berteduh, karena siang itu
cerah dan angin sedikit bertiup spoi-sepoi akhirnya kancil tertidur dengan di iringi
daun yang bergoyang.

Tak lama kemudian ada pak tani pemilik ladang sayur dan ladang mentimun itu
datang lalu melihat sebagian dari ladangnya berantakan "wah... ladangku kok
berantakan begini.. siapa yangmelakukan seperti ini? pasti ini ada hewan yang merusak
tanamanku" pak tani terus membebahi ladangnya yang rusak sambil bergunam "awas
ya... akan ku basmi siapa yang merusak tanamanku.."

Sementara itu kancil terbangun dari istirahatnya, dari tempat itukancil melihar ada se
orang manusia yang tinggi besar berwajah garang "Wuih... siapa itu? orang kok
klihatannya kejam buanget... wow.. takut...!!!" kancil terus saja memperhatikan pak tani
dan menunggu pak tani pergi "kok lama ya... pak tani kok gak pergi-pergi... aku sudah
ketagian ingin makan buah kesukaanku.."

Dan.... hari mulai sore dan pak tani meninggalkan ladangnya. sesampai dirumah pak
tani membuat sebuah boneka yang terbuat dari gambut yang menyerupai manusia
untuk di pasang di tengah ladangnya.

sementara pak tani meninggalkan ladangnya kancil mendatangi ladang dengan wajah
yang cukup gembira karena makanan kesukaannya sudah siap dimakan lagi. "Kriuk..
kriuk.. kriuk.." suara kancil memakan ketimun, setelah kenyang kancil meninggalkan
ladang dan mencari tempat untuk ber istirahat dimalam hari.

Dan... sampai pada dini hari pak tani datang ke ladang membawa boneka yang
dibuatyna tadi sore, pak tani menaruh bonekanya tepat di tengah ladang itu dan di
sekitar boneka itu ada sebuah jebakan kurungan untuk menangkap hewan yang
merusak tanamannya. Setelah terpasang bonekanya pak tani pulang dan ber istirahat
dirumah.

Pagi pun sudah datang, matari yang merah sudah terlihat, suara burung-burung
berkicau dan hewan lain mulai bergemruh membangunkan si kancil dari mimpi yang
indah diladang mentimun "Huam... ternyata sudah pagi...!!! olah raga dulu ah... biar
segar, biar lemas otot-ototku". Seperti biasa kancil suka berolah raga setelah bangun
tidur dan melemaskan otot yang kaku agar kembali lebih segar lagi. Setelah beberapa
saat kemudian kancil berjalan-jalan, kancil merasa lapar.. dan kembali lagi ke ladang
pak tani untuk mencari makan.
Setelah hapir sampai kancil berhenti sejenak lalu tercengung....!!! "Siapa itu? itu bukan
pak tani yang kemarin.. ah.. tunggu dulu sampai tidak ada orang.." akhirnya si kancil
menunggu untuk menunda sarapan paginya. Sudah lama sekali kancil menuggu
ternyata pak tani kok tetap ada di ladang "tumben nih pak tani di ladang betah amat.. "
sikancil bergerutu dalam hati.

Setelah luama buanget si kancil menunggu paktani pergi, ternyata tetap saja pak tani
tidak pergi-pergi (penulis : "yo mesti gak pergi-pergi lha itu boneka sawah kok...!!!")
akhirnya si kancil tidak tahan lagi dan sikancilpun memutuskan untuk pergi keladang
"ah... masa bodoh kebetulan pak tani gak pergi-pergi, daripada mati kelaparan aku
datangi saja pak tani sekalian meminta maaf... siapa tahu nanti setelah minta maaf aku
di kasih mentimun satu ladang ini hahahaha..." kancil sedang berhayal rupanya.

Kancil mulai berjalan dan mendekati boneka pak tani, kancil memanggil pak tani
dengan suara yang keras "pak tani.... " kancil bengong, "pak tani kok diam saja ya... apa
pak tani marah dengan aku karena kemarin sudah mencuri ketimunnya.." di panggil
lagi sama kancil "pak tani..." kancil bengong lagi "wah iya.. aku langsung minta maaf
saja sama pak tani" kancil ber suara dalam hati. akhirnya kancil meminta maaf pada
pak tani "pak tani.. aku minta maaf sudah mencuri dan merusak tanaman pak tani," si
kancil bengong lagi.. dalam hati berkata "pak tani kok diam saja ya..." anggapan kancil
pak tani sudah memaafkan perbuatannya itu, akhirnya kancil bertanya pada pak tani
"pak tani aku boleh ya mengambilnya lagi aku dari tadi belum makan.." kancil bengong
lagi dan berkata dalam hati "pak tani kok diam ya... brarti pak tani membolehkan
makan tanamannya tak makan" dan si kancil menoleh kanan kiri dan akhirnya melihat
tumpukan mentimun dan berkata lagi dalam hati "wah ternyata pak tani sudah
memaafkan, buktinya aku sudah di siapkan makanan yang segar untuk aku makan...
wah... cocok sekali dengan hayalanku.."

Tak lama kemudian perut si kancil semakin lama semakin keroncongan, dengan
gembiran dan tidak sabar kancil pun langsung menuju tumpukan mentimun dan buah-
buah segar, oh.. ternyata si kancil tidak tahu kalau itu jebakan.

dengan tergesah-gesah kancil datang ke jebakan pak tani, karena tidak hati-hati si
kancil melewati tali jebakan sehingga si kancil masuk kedalam kurungan perangkap
pak tani.

(Ternyata semua keberhasilan dengan merugikan orang lain belum tentu akan terus
berjalan dengan lancar, sesekali pasti akan gagal)
"Tolong... tolong... tolong..." kancil terus ber teriak meminta tolong, tak ada satupun
yang bisa menolong kancil. sesampai sore hari pak tani datang untuk melihat
jebakannya. ternyata pak tani berhasil. dengan wajah yang kesal "oh.. ini ternyata yang
merusak tanamanku dan mencuri mentimunku, baiklah nanti malam kamu akan ku
jadikan menu makan malam yang lezat" kancil pun takut dan berteriak "ampun...
ampun... ampun... aku jangan di jadikan menu makan malam mu pak tani.. kasihani
aku.. aku disini hanya sebatang kara..." sikancilpun akhirnya menyesali perbuatannya
itu dan dia mulai jera dengan perbuatannya, pak tani tanpa pandang bulu langsung
membawa pulang si kancil.

Setelah sesampai dirumah pak tani istirahat. pada saat istirahat sikancil ditaruh di
dekat anjing milik pak tani. kancil merasa takut dan resah karena dia akan tamat
riwayatnya dengan menu makan malam pak tani. akhirnya kancil berfikir dan mngotak
atik pikiran "Bagaimana ya bisa keluar dari kurungan ini?"

Tak lama berselang kemudian kancil melihat si anjing milik pak tani sedang berjalan-
jalan di sekitar rumah pak tani dan dipanggil anjing itu oleh kancil "woe.. anjing.." si
anjing berhenti berjalan dan mejawab "Heh.. kamu siapa? aku kok baru melihatmu
disini?"

jawab kancil "aku kancil... aku memang baru datang disini"

anjing bertanya lagi "ada apa kamu disini?"

kancil menjawab "hey.. anjing ayo kesini pelan-pelan jangan keras-keras bicaranya"

anjing akhirnya mendatangi si kancil "ada apa cil?"

si kancil mejawab "begini critanya.. nanti malam ada acara yang hebat njing.."

anjing berkata "acara hebat bagaimana?"

sikancil berbicara "lho.. apa kamu tidak tahu? nanti malam aku akan di ajak pak tani
untuk menghadiri sebuah pesta yang meriah, tapi aku tidak mau sebenarnya, kalau
kamu mau aku bisa bilang pada pak tani agar kamu yang menggantikan aku dan aku
akan menggantikanmu menjaga rumah, bagaimana menurutmu?"

si anjing berfikir dan berkata "ah.. kamu pasti bohong, seumur-umur aku disini aku
tidak pernah diajak pak tani pergi ke pesta tp kamu baru disini saja sudah diajak pergi
ke pesta"
si kancil "lha.. maka dari itu mumpung aku tidak mau kamu gantikan saja aku, nanti
aku akan bilang sama pak tani, aku kan teman dekat pak tani"

akhirnya si anjing termakan bujuk rayu kancil

kata si anjing "baiklah.. tapi bagaimana caranya cil..."

si kancil "begini kamu buka pintu krungan dari depan dan kurungan akan terbuka, saat
terbuka aku akan keluar dan aku segera masuk dalam kurungan ini"

si anjing "ok.. aku paham cil maksudmu, mari kita lakukan.."

akhirnya anjing melakukan intrupsi dari kancil dan akhirnya kurungan terbuka dan
segera sikancil keluar dan si anjing segra menggantikan posisi si kacil.

si kancil "ok.. bagus banget ini, oh ya anjing, kamu tunggu sebentar disini ya? aku akan
pergi menemui pak tani dan akan aku bilang bahwa kamu siap menggantikan aku"

anjing "ok cil.. jagan lama-lama soalnya aku sudah tidak sabar lagi untuk pergike pesta"

si kancil "iya.. nyante saja.."

akhirnya kancil pergi meninggalkan anjing dalam kurungan dan tidak kembali lagi,
dengan kejadian itu kancil sadar bahwa semua yang bukan miliknya tidak berhak dia
miliki, jika dipaksakan akan mendapat hukuman yang setimpal.

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Pada saat itu disebuah hutan dekat pemukiman hidup se ekor hewan bernama kancil, dia
adalah se ekor hewan yang cerdik, pintar dan cerdas, namun karena cuaca sangat cerah,
angin berhembus sepoi-sepoi dan alunan ranting dan dedaunan membuat si kancil menjadi
ngantuk dan tertidur pulas. pada beberapa saat kemudian ada suara hewan yang ramai
berlari-larian dan ber teriak-teriak sehingga membangunkan si kancil.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Dan... sampai pada dini hari pak tani datang ke ladang membawa boneka yang dibuatyna
tadi sore, pak tani menaruh bonekanya tepat di tengah ladang itu dan di sekitar boneka itu
ada sebuah jebakan kurungan untuk menangkap hewan yang merusak tanamannya. Setelah
terpasang bonekanya pak tani pulang dan ber istirahat dirumah.
dengan tergesah-gesah kancil datang ke jebakan pak tani, karena tidak hati-hati si kancil
melewati tali jebakan sehingga si kancil masuk kedalam kurungan perangkap pak tani.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


sikancil berbicara "lho.. apa kamu tidak tahu? nanti malam aku akan di ajak pak tani untuk
menghadiri sebuah pesta yang meriah, tapi aku tidak mau sebenarnya, kalau kamu mau aku
bisa bilang pada pak tani agar kamu yang menggantikan aku dan aku akan
menggantikanmu menjaga rumah, bagaimana menurutmu?"

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
akhirnya anjing melakukan intrupsi dari kancil dan akhirnya kurungan terbuka dan segera
sikancil keluar dan si anjing segra menggantikan posisi si kancil.

5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil


akhirnya kancil pergi meninggalkan anjing dalam kurungan dan tidak kembali lagi,
6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala
dengan kejadian itu kancil sadar bahwa semua yang bukan miliknya tidak berhak dia miliki,
jika dipaksakan akan mendapat hukuman yang setimpal.
9. SI KANCIL DAN GIGI HARIMAU

Pada suatu pagi yang cerah di hari minggu,si kancil sedang asik berlari-lari pagi.

Liburan sekolah dia manfa'atkan untuk mengunjungi padang rumput di pinggir


hutan.Udara yang segar dan langit yang cerah sangat menyenangkan untuk di
nikmati,jarang bisa melihat langit yang biru dan luas di tengah-tengah hutan yang lebat
di desanya.

Kali ini si kancil pergi sendiri,karena ketika dia berangkat tadi si ranggo dan buny
masih tertidur lelap.

Sang mentari sudah mulai tinggi bertengger di cakrawala.

Tanda bagi si kancil untuk segera pulang ke rumah.

Si kancilpun berlari-lari kecil dan masuk ke dalam hutan.Sesekali dia berhenti untuk
memakan daun-daun muda yang dia lewati.

Tiba-tiba dia di kejutkan oleh suara geraman yang sangat keras dan menyeramkan.

Hingga seluruh tubuhnya gemetar di buatnya.

Dan di lihatnya seekor harimau yang besar dan gagah telah menyeringai di depanya.

Perasaan terkejut dan takut meliputi hati si kancil.

Dia tahu..Bahwa tubuh dengan corak belang-belang,kuku yang panjang,dan taring


yang tajam di depanya adalah king Loreng.

Dia adalah raja penguasa seluruh hutan yang terkenal lalim dan kejam,serta suka
bertindak semena-mena.

Kancil sadar kalau hidupnya dalam bahaya,tapi bukan si kancil kalau sampai dia
kehabisan akal.

Maka si kancilpun tidak berusaha lari.

Dia tetap berjalan santai dengan pura-pura berjalan pincang mengangkat salah satu
kaki belakangnya.

"Woi mahluk kecil..!! Apa kau tak mengenal aku?".Teriak harimau.


"Hamba mengenal anda paduka.Tentunya dengan tubuh gagah,kuku,taring,dan tubuh
bercorak khas,tak ada yang tak mengenali paduka..Raja Loreng".Jawab kancil
merendah

"Berarti kamu tahu nyawa mu dalam bahaya,kenapa kau tak coba lari?".Tanya harimau
penasaran.

"Secepat dan segesit apapun hamba lari,hamba tahu tak akan bisa mengalahkan
kecepatan dan kegesitan paduka.

Dan ahirnya hamba pasti tertangkap juga..Apa lagi dengan keadaan kaki hamba yang
pincang ini..".Kata kancil.

"Hahahaha..Benar..Benar..Kau tak mungkin bisa mengalahkan kecepatan ku.

Tapi..Tak asik kalau kita tak main kejar-kejaran dulu,aku mau kamu lari..Dan nanti aku
akan mengejar mu..Kalo cuma begini saja,gak ada tantanganya sama sekali..".Pinta
harimau.

"Kalau itu memang keinginan paduka,hamba akan turuti.

Tapi sebelumnya..Jika boleh hamba minta satu permintaan..".Kata kancil.

"Oh..Iya..Iya..Silahkan..Aku tak akan menolak permintaan hewan seperti mu yang


sebentar lagi akan mati jadi sarapan ku.

Memangnya kamu minta apa..?".Tanya harimau.

"Hamba hanya minta tolong..Tolong paduka cabutkan duri yang menancap di kaki
belakang hamba,agar hamba bisa berlari dengan normal..".Pinta si kancil.

"Hahaha..Cuma itu? Baiklah..Akan ku cabutkan duri dari kaki mu".

Harimau pun kemudian menundukan kepalanya di belakang kancil,untuk melihat duri


yang menancap di kaki belakangnya. kisah disajikan oleh
dongengterbaru.blogspot.com

Tapi ketika harimau itu sudah menunduk sangat rendah,tiba-tiba si kancil menendang
dengan sekuat tenaga.

Karena kejadian itu,si harimau pun berteriak kesakitan karena satu giginya patah.

Dan si kancil tidak menyianyaiakan kesempatan itu.


Ketika harimau meraung-raung menahan sakit,secepat kilat kancil berlari dan
menghilang di balik semak-semak.

Nah..Mulai hari itulah perseteruan antara kancil dan harimau di mulai..

Harimau yang merasa harga dirinya di injak-injak oleh kancil,menyimpan dendam


yang terus di tahan.

Menunggu waktu yang tepat untuk membalas perbuatan kancil..Dalam kisah dan
waktu yang lain.. :)

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Pada suatu pagi yang cerah di hari minggu,si kancil sedang asik berlari-lari pagi.

Liburan sekolah dia manfa'atkan untuk mengunjungi padang rumput di pinggir


hutan.Udara yang segar dan langit yang cerah sangat menyenangkan untuk di
nikmati,jarang bisa melihat langit yang biru dan luas di tengah-tengah hutan yang lebat di
desanya.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Dan di lihatnya seekor harimau yang besar dan gagah telah menyeringai di depanya.

Perasaan terkejut dan takut meliputi hati si kancil.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


"Hamba hanya minta tolong..Tolong paduka cabutkan duri yang menancap di kaki belakang
hamba,agar hamba bisa berlari dengan normal..".Pinta si kancil.

4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Harimau pun kemudian menundukan kepalanya di belakang kancil,untuk melihat duri yang
menancap di kaki belakangnya.
5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil
Tapi ketika harimau itu sudah menunduk sangat rendah,tiba-tiba si kancil menendang
dengan sekuat tenaga.

Karena kejadian itu,si harimau pun berteriak kesakitan karena satu giginya patah.

6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala


Dan si kancil tidak menyianyaiakan kesempatan itu.
Ketika harimau meraung-raung menahan sakit,secepat kilat kancil berlari dan menghilang
di balik semak-semak.

Nah..Mulai hari itulah perseteruan antara kancil dan harimau di mulai..

Harimau yang merasa harga dirinya di injak-injak oleh kancil,menyimpan dendam yang
terus di tahan.
10. KANCIL, SEMUT, DAN CICAK

Pada Zaman dulu, disebuah hutan tinggallah seekor kancil, cicak dan kawanan
semut. Mereka hidup dengan bahagia di hutan tersebut. Hanya saja si Cicak agak nakal
dan sering mengganggu teman-temannya. Suatu hari Kancil sedang bercengkrama
dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang jalan setapak di hutan itu,
sementara para semut berlari-lari di belakangnya sambil menari dan menyanyi.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah yang ranum, mereka berteriak-
teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya. Maka Sang Kancil dengan gesit melompat
dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke tanah.

Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai
memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi
didorong beramai-ramai. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka
menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati buah apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul Cicak yang merayap
cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu
cepat-cepat kabur ke balik semak-semak. “Waaaduhhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!”
teriak para semut dengan kagetnya.

Kancil yang sedang enak-enak berjemur sambil menikmati manisnya buah apel jadi
kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak
badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut. Setelah
berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada
para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak
tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan


membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan
buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa.
Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu. Pesta
dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah
merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para
semut. Mereka tertawa, bergandengan tangan, menari sambil sebentar-sebentar melirik
ke tumpukan buah merah di pinggiran.
Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung
menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya
bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak
membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah
mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah. Cicak yang tengah
berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia
mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, hhmmm rasanya manis
dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa
dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali
mendekat dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya
Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu. “Jadi buah merah
tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri”
kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya. Rupanya para semut
tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir
adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah
merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa. “Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak
orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku.
Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe,
dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti
saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, biar
tidak mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa
menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi
curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam
bertindak dan berkata-kata. “Pencurinya adalah si Cicak. Biarlah nanti aku datang ke
rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak
mencuri lagi” kata Si Kancil.

Tak terasa, Si Cicak meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil.
Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak
bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil
akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak
kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk
yang baik hati.
Pesan Moral Cerita Dongeng Kancil, Semut dan Cicak adalah : Jangan kita balas
kejahatan dengan kejahatan. dengan kita berbuat baik pada orang yang telah menjahati
kita, maka orang tersebut akan berfikir dan kemungkinan besar akan menyadari
kesalahannya. Berbuat baik adalah perbuatan mulia.

1. Pembukaan cerita berupa pelukisan keadaan alam semesta yang tenang dan
harmonis
Pada Zaman dulu, disebuah hutan tinggallah seekor kancil, cicak dan kawanan semut.
Mereka hidup dengan bahagia di hutan tersebut. Hanya saja si Cicak agak nakal dan sering
mengganggu teman-temannya. Suatu hari Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan
semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang jalan setapak di hutan itu, sementara para semut
berlari-lari di belakangnya sambil menari dan menyanyi.

2. Ancaman bahaya terhadap Kancil


Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul Cicak yang merayap cepat
dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat
kabur ke balik semak-semak. “Waaaduhhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para
semut dengan kagetnya.

3. Kancil menghindari ancaman dengan cara menipu musuhnya


Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak
setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-
pingkal.
4. Musuh Kancil menerima tipu daya Kancil sebab kelopaan serta ketamakannya
Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung
menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur.
5. Musuh Kancil menderita akibat tipu daya Kancil
semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri
untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut
memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.
“Pencurinya adalah si Cicak. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa
sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.
6. Ketenangan dan keharmonisan alam semesta kembali seperti sediakala
Tak terasa, Si Cicak meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya
Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan
tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke
rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya
telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati.

SIMPULAN

Berdasarkan pada hasil analisis di atas, ditunjukkan bahwa struktur dongeng Si


Kancil selalu menunjukkan keselarasan hidup. Keselarasan hidup berarti dari kondisi
alam yang awalnya tenang dan harmonis, maka pada akhirnya juga akan kembali pada
kondisi alam yang tenang dan harmonis meskipun menghadapi beberapa ujian
(ancaman). Hal tersebut dipandang oleh McKean sebagai sebuah simbol atau ciri khas
orang Jawa yang memang pada dasarnya menginginkan keselarasan hidup.

D. RUJUKAN

Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Penelitian Sastraa Lisan. Lamongan: Pustaka Ilalang
Grup
http://kumpulanceritakancil.blogspot.co.id/2014/10/legenda-kancil-cerita-anak.html diakses
pada 02 Oktober 2016 pukul 13.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai