Anda di halaman 1dari 7

Bagian 1 benzena memiliki karakteristik yang khas

yang berpengaruh pada sifat kimianya.


Benzena & Turunannya 5) Struktur ikatan rangkap dua selang-seling
Benzena, C6H6 adalah senyawa hidrokarbon pada benzena berpengaruh pada stabilitas
aromatik dengan struktur tertutup siklik 6 benzena. Hal ini dibuktikan dengan data
dimana hibridisasi masing-masing atom reaksi hidrogenasi berikut:
karbonnya sp2.

Perhatikan struktur benzena berikut ini!

(Gambar 1)

Secara lebih sederhana biasanya sturuktur


benzena dituliskan sebagai:

(Gambar 2)

Beberapa hal terkait struktur benzena pada


gambar 2 yang perlu diperhatikan adalah,

1) Struktur tersebut dikenal sebagai struktur


hibrid resonansi Kekule.
2) Hanya ikatan antar atom karbon yang
ditunjukkan (ikatan C – H tidak
ditunjukkan).
3) Tanda panah dua arah, ( ) Gambar 3: Perbandingan tingkat energi
menunjukkan proses resonansi, yang pengubahan beberapa zat menjadi sikloheksana
menunjukkan struktur yang sebenarnya
berada di antara kedua struktur tersebut. Latihan 1:
Dengan kata lain struktur yang
1. Berdasarkan gambar 3,
ditunjukkan pada gambar 2 bersifat
a) berapakah energi stabilitas resonansi
khayal. Perhatikan pula bahwa tanda
pada benzena?
panah dua arah tersebut bukan
b) Bagaimana pengaruh energi stabilitas
menunjukkan kesetimbangan dinamis
tersebut terhadap reaktifitas ikatan
karena kesetimbangan dinamis memiliki
rangkap pada benzena (misal terhadap
tanda panah yang berbeda, yaitu:
reaksi adisi)? Jelaskan!
4) Panjang ikatan antar atom C yang
bersebelahan adalah sama, yaitu 140 pm. Ikatan Kimia atom-atom pada Benzena
Panjang ikatan antar atom C pada benzena
lebih pendek dibandingkan dengan
panjang ikatan C – C (156 pm), dan lebih
panjang dibandingkan ikatan rangkap C =
C (133 pm). Hal ini menunjukkan bahwa
ikatan rangkap dua selang-seling pada Gambar 4: Enam orbital p pada cincin benzena
saling tumpang tindih (overlapping) membentuk
1
ikatan rangkap ganda dalam dua bentuk resonansi dengan elektrofil melalui mekanisme
(hipotesis) substitusi (substitusi elektrofilik).

Hidrokarbon Aromatik

Awalnya kata “aromatik” ditujukan untuk


senyawa-senyawa yang beraroma
menyenangkan. Kini kata tersebut identik
dengan benzena dan turunannya atau
senyawa lain yang memiliki sifat sama dengan
Gambar 5: Struktur Lewis benzena (struktur
hipotesis)
benzena.

Latihan 2: Suatu molekul bersifat aromatis jika


memenuhi ke-4 ciri berikut:
Pada gambar 5, tunjukkan ikatan sigma (𝜎)
dan ikatan pi (𝜋) baik pada C–C maupun C–H! 1) Strukturnya siklik.
2) Planar atau pipih.
3) Memiliki ikatan pi (𝜋) yang terkonjugasi
(selang seling) sehingga memungkinkan
terjadinya resonansi.
4) Mengikuti aturan Huckel, yaitu senyawa
memiliki atom karbon sp2 (elektron pi)
Gambar 6: Setiap atom karbon pada benzena
dengan jumlah menurut deret: 2, 6, 10, 14,
memiliki orbital p yang membentuk ikatan pi (𝜋), 18, ..., dan seterusnya. Secara aljabar
dan setiap ikatan pi (𝜋) terdelokalisasi, yaitu jumlah elektron pi dapat diungkapkan
membentuk kawasan ikatan pi yang diperluas dengan persamaan:
berbentuk cincin di atas dan bawah atom karbon. 4𝑛 + 2 = jumlah elektron 𝜋
Pada setiap ikatan pi terdapat pasangan elektron, (dimana n = 0,1, 2, 3, 4, ... dst).
sehingga cincin benzena kaya elektron.
Contoh:
Delokalisasi adalah penggabungan beberapa
orbital molekul p yang dihasilkan tumpang Perhatikan beberapa struktur senyawa
tindih lebih dari dua atom yang dapat berikut!
mengalami resonansi.

Karenanya, deskripsi struktur benzena yang


paling tepat adalah: siklooktatetraena
benzena naftalena
(a) (b) (c)

atau, lebih
sederhana:

Lingkaran menggambarkan sistem delokalisasi Kation


pirola siklopentadiena
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat (d) (e)
disimpulkan bahwa benzena:
Dari senyawa yang diberikan, manakah yang
1) Kurang reaktif terhadap reaksi adisi meski merupakan senyawa aromatis?
tersusun atas beberapa ikatan rangkap
ganda. Jawab:
2) Ikatan rangkap ganda saling tumpang
tindih membentuk sistem delokalisasi (a) Benzena memiliki 6 elektron pi, sehingga
berbentuk cincin. berdasarkan aturan Huckel,
3) Cincin benzena kaya akan elektron, 6 = 4𝑛 + 2
sehingga benzena berpotensi reaktif 4 = 4𝑛
terhadap elektrofil (spesi pecinta elektron) 𝑛=1
n = 0,1, 2, 3, 4, ... dst.
dan tidak reaktif terhadap nukleofil.
sehingga struktur (a) merupakan senyawa
Karenanya, benzena cenderung bereaksi
aromatis.

2
Gambar 8: Resonansi yang terjadi pada kation
(b) Naftalena atau kamfer memilliki 10 siklopentadiena memungkinkan elektron pi
elektron pi, mengalami delokalisasi.
10 = 4𝑛 + 2
8 = 4𝑛
𝑛=2 4 = 4𝑛 + 2
2 = 4𝑛
Karenanya, naftelena termasuk senyawa 1
𝑛=
aromatis. 2
Meski memiliki struktur siklik dan ikatan
(c) Siklooktatetraena memiliki 8 elektron pi, rangkap terkonjugasi, namun kation
sehingga, siklopentadiena tidak patuh aturan Huckel
1
8 = 4𝑛 + 2 (karena memiliki nilai 𝑛 = ), karenanya
2
6 = 4𝑛 senyawa tersebut tidak bersifat aromatis.
3
𝑛=
2 Kesimpulan, berdasarkan contoh latihan dapat
3
disimpulkan bahwa:
𝑛 = bukan bilangan bulat sehingga  Senyawa aromatis dapat dipastikan
2
struktur (c) bukan senyawa aromatik. memiliki struktur siklik dan ikatan
rangkap terkonjugasi. Sedangkan,
(d) Pirola merupakan senyawa siklik  Senyawa yang memiliki struktur siklik dan
heteroatom (atom yang terlibat siklik lebih sistem ikatan rangkap terkonjugasi, belum
dari satu jenis atom). Pirola memiliki 4 tentu bersifat aromatis.
atom C sp2 dan pasangan elektron bebas
yang dimiliki atom N. Sehingga secara Latihan 3:
totalnya terdapat 6 elektron yang dapat
didelokalisasikan, Perhatikan beberapa struktur senyawa
berikut!

siklobutadiena
(a) piridin
(c)
(b)

Gambar 7: Resonansi yang terjadi pada pirola


memungkinkan elektron pi mengalami
delokalisasi.
Anion
siklopentadiena Kation siklopropena
6 = 4𝑛 + 2 (d) (e)
4 = 4𝑛 Jawab:
𝑛=1
Oleh karena itu pirola termasuk senyawa (a)
aromatis.
(b)
(e) Senyawa kation siklopentadiena memiliki (c)
ikatan rangkap terkonjugasi sebagaimana
ditunjukkan struktur resonansi berikut: (d)

(e) Kation siklopropena memiliki dua elektron


pi

2 = 4𝑛 + 2
𝑛=0

3
Nilai n yang patuh aturan Huckel adalah:
n = 0,1, 2, 3, 4, ... dst.
Sehingga struktur (e) termasuk aromatis.

Tentukan apakah senyawa berikut bersifat


aromatis atau non aromatis?
nitrobenzen fenil amin (anilin)

atau

[10] annulena [18] annulena asam benzensulfonat

Aturan Penamaan Senyawa Turunan Benzena

Struktur & nama-nama Beberapa Turunan


Benzena Monosubstitusi yang Umum

Monosubstitusi benzena pengertiannya dapat


dianggap sebagai penggantian satu atom H asetanilida
asam benzoat
pada benzena oleh suatu substituen seperti:
halida (−X), hidroksida (−OH), alkil (−R),
Struktur & nama-nama Beberapa Turunan
karboksilat (−COOH), dan lain-lain.
Benzena Disubstitusi atau lebih yang Umum

Alkil benzena:
Gunakan awalan di-; tri-; dst, untuk
substituen sejenis. Selain penomoran untuk
substituen sejenis, juga dapat digunakan
bromo benzena kloro benzena awalan o- untuk orto; m- untuk meta; dan p-
untuk para.

fenol anisol
(fenil alkohol) (fenil metil eter)
Jumlah
Nama Struktur senyawa
alkil

1 toluena

toluen stirena

2 xilena
benzaldehid asetofenon orto-xilena
(1,2-dimetilbenzena)
td = 144° C
tl = −27° C
tidak larut dalam H2O

4
Jumlah
Nama Struktur senyawa
alkil

gugus benzil

Contoh:

meta-xilena
(1,3-dimetilbenzena) fenil sikloheksana
td = 139° C
tl = −48° C
tidak larut dalam H2O

trans-2-fenil-2-butena

para-xilena
(1,4-dimetilbenzena)
td = 138° C fenil etanoat (fenil asetat)
tl = 13° C
tidak larut dalam H2O

benzil etanoat (benzil asetat)

Etil benzena m-dietil benzena


atau
benzil alkohol
1,3- dietil benzena
Latihan 4:
Jika substituen lebih dari dua, penomoran
Perhatikan struktur berikut!
dilakukan untuk jumlah substituen yang kecil

Nama senyawa tersebut yang benar adalah ...


A. anilin D. fenil amina
B. benzen amina E. benzil amina
C. fenil anilin
1,2,4-trietil benzena
bukan Tatanama untuk substituen tidak sejenis
1,4,6-trietil benzena
Urutan prioritas penomoran pada cincin
Cincin benzena sebagai subsituen (cabang) benzen:

Jika satu atom H lepas dari C6H6 maka akan −𝐂𝐎𝐎𝐇, −𝐒𝐎𝟑 𝐇, −𝐂𝐇𝐎, −𝐂𝐍, −𝐎𝐇, −𝐎𝐑, −𝐍𝐇𝟐 , −𝐑, −𝐍𝐎𝟐 , −𝐗
diperoleh – C6H5 yang disebut dengan gugus
fenil. Berdasarkan urutan prioritas penomoran,
perhatikan beberapa contoh berikut:

atau

gugus fenil gugus fenil

5
asam benzena-
1.4-
dikarboksilat

Nama Beberapa Senyawa Hidrokarbon


Poliaromatik (PAH)
asam 3-metilbenzoat asam 3-metil benzensulfonat

p-bromo anilin
atau m-bromo nitrobenzen
4-bromo anilin bukan naftalena, C10H8
m-nitro bromobenzen (kamfer / kapur barus)

2-bromo anisol salisilaldehid


atau atau
o-bromo anisol o-hidroksi benzaldehid antrasena, C14H10

asam 5-amin-2- 2,4,6-trinitrotoluen


klorobenzoat atau fenantrena, C14H10
bukan TNT
asam 3-amin-6-
klorobenzoat

Nama Trivial & IUPAC Dwiasam Aromatik

No. Struktur Nama asam benzo(a)pirena


ftalat (senyawa karsinogenik ditemukan pada tar
tembakau atau batubara)
atau
(1) Latihan 5:
asam benzena-
1,2- 1. Perhatikan tabel beberapa turunan
dikarboksilat senyawa benzena berikut:
isoftalat
No. Sturktur Nama
atau
(2)
asam benzena- (1) benzil klorida
1,3-
dikarboksilat
tereftalat
(3) m-karboksi
atau (2)
klorobenzena

6
No. Sturktur Nama
reagen

(3) 2,4,6 trikolorofenol

katalis (asam Lewis)

(4) p-hidroksi anilin Mekanisme:

Tahap 1 (cepat),
Struktur dan nama yang tepat ditunjukkan
oleh ...
Br – Br + FeBr3 → FeBr4– + Br+
A. (1) dan (2) D. (2) dan (4)
Tahap 2 (lambat, tahap penentu laju reaksi),
B. (1) dan (3) E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)

2. Sifat eksplosif dan struktur asam pikrat


sangat mirip dengan TNT. Keasaman asam
pikrat lebih kuat dibandingkan fenol.
Nama IUPAC dari senyawa ini adalah
Tahap 3: lepasnya proton (cepat),
2,4,6-trinitrofenol. Gambarkan struktur
asam pikrat tersebut!
+ H+
Reaksi Kimia Benzena dan Turunannya

Ikatan rangkap ganda pada benzena memiliki


kestabilan yang unik, karenanya benzena Tahap 4 (cepat),
menempuh jalur reaksi yang berbeda
dibandingkan ikatan rangkap ganda pada H+ + FeBr4– FeBr3 + HBr
alkena non aromatik.
Pada umumnya, alkena bereaksi melalui adisi Bandingkan brominasi sikloheksena terhadap
elektrofilik, dimana alkenanya berperan sebagai brominasi benzena berikut:
basa Lewis. Sedangkan benzena (pada kondisi
yang tepat), bereaksi substitusi aromatik Adisi
elektrofilik
elektrofilik. Nampaknya secara elektrostatis, pada alkena
cincin benzena yang kaya akan elektron pi
menjadi daya tarik tersendiri bagi elektrofil
(pecinta elektron). Substitusi
elektrofilik
pada benzena
Substitusi pertama

Pada reaksi substitusi pertama diperlukan Dengan tidak menunjukkan katalis,


katalis yang berperan sebagai asam Lewis. persamaan umum untuk keseluruhan reaksi
Katalis (asam Lewis) bereaksi dengan pereaksi substitusi elektrofil (E+) aromatik dari benzena
untuk menghasilkan elektrofil yang dapat ditulis sebagai berikut:
merupakan pensubstitusi yang sebenarnya.

Biasanya katalis asam Lewis yang biasanya


digunakan ialah: AlCl3, FeBr3, dan H2SO4.

Halogenasi
Tidak terlalu mengejutkan jika pembentukan
Perhatikan reaksi substitusi (halogenasi) zat antara kation adalah tahap laju penentu
benzena berikut: reaksi, karena pada saat itu sifat aromatisitas
benzena hilang sesaat.

Anda mungkin juga menyukai