PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam mengajarkan bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga, sehingga
mereka bertanggungjawab membimbing anggota keluarganya kejalan yang diridhai Allah.
Syarat menjadi pemimpin adalah adanya kelebihan laki-laki atas perempuan dan kemampuan
mereka dalam menafkahi istri dan anaknya. Meskipun sebagian besar mufassir sepakat
mengenai kepemimpinan laki-laki dalam keluarga, tetapi terdapat perbedaan pendapat terkait
syarat seorang laki-laki dapat menjadi pemimpin. Sebagian mufasir berpendapat bahwa
kepemimpinan secara otomatis melekat pada setiap laki-laki, seperti yang dijelaskan dalam
QS. al-Nisa’ [4]: 34. Namun adapula mufassir yang berpendapat bahwa ada persyaratan yang
harus dipenuhi untuk menjadi pemimpin dalam keluarga, sehingga ada kemungkinan
kepemimpinan tidak selamanya berada di tangan laki-laki.
Keharmonisan sebuah keluarga tidak bisa dilepaskan dari peranan seorang laki-laki.
Kedudukan laki-laki dalam sebuah keluarga mempunyai peranan yang sangat signifikan
terutama ketika menghadapi suatu masalah. Maka dalam makalah ini penulis bermaksud
memaparkan tentang kedudukan seorang laki-laki dalam sebuah keluarga.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari uraian tersebut adalah:
1. Bagaimana kedudukan laki-laki dalam ruang lingkup keluarga?
2. Bagaimana kedudukan laki-laki ketika menghadapi suatu masalah dalam ruang
lingkup keluarga?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui kedudukan laki-laki dalam ruang lingkup keluarga.
2. Untuk mengetahui kedudukan laki-laki dalam membina keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
.
B. KEDUDUKAN LAKI-LAKI DALAM MEMBINA KELUARGA
Adapun kedudukan sosok laki-laki dalam keluarga meliputi: memberikan teladan,
bertanggung jawab, dan menciptakan rumah tangga teladan.
a. Memberikan Teladan
Manusia dikatakan sebagai makhluk mulia di antara makhluk-makhluk ciptaan
lainNya, karena Ia menganugerahkan dengan akhlak. Manusia yang tidak memiliki akhlak,
maka ia tidak patut dikatakan sebagai manusia. Akhlak ini pun akan dimintai pertanggung
jawabannya di hadapan Allah swt. Begitu juga akhlak sosok laki-laki yakni suami dalam
rumah tangga terhadap isterinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Karena
isteri dan anak adalah amanah Allah swt. yang harus diperlakukan dengan baik oleh seorang
suami.
Karena kepemimpinan suami juga terkait dengan wewenangnya untuk mendidik
istrinya. Maka suami bertanggung jawab untuk membimbing istrinya, agar ia dapat
melaksanakan tugasnya sesuai tuntunan agama, baik perannya sebagai pendamping maupun
ibu. Meski sebagian perempuan bisa mandiri untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya, tetapi ada pula yang masih memerlukan bimbingan suami untuk menghadapi
kesulitan dalam hidupnya. Selain itu, perempuan (istri) juga membutuhkan pengetahuan dan
ketrampilan yang terkait dengan pendidikan, sehingga dapat mendampingi suami dalam
menyiapkan anak anak sebagai generasi penerus yang tangguh.
b. Bertanggung Jawab
Menjadi sosok laki-laki bukanlah hal yang gampang, begitupula dalam masalah
tanggung jawab yang harus diemban. Laki-laki adalah pemimpin, yang tentu akan
bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya. Sebelum menikah, seorang laki-laki
bertanggung jawab untuk memenuhi tuntutan-tuntutan agama, pekerjaan dan dirinya secara
seimbang. Tanggung jawab ini bertambah, setelah ia menyelesaikan masa lajangnya.
Di samping itu harus bertanggung jawab atas isterinya, juga bertanggung jawab atas
anak-anaknya. Pada saat itu, tuntutan yang menjadi beban bagi seorang laki-laki semakin
menumpuk. Oleh karena itu ruang lingkup pertanggung jawabannya semakin luas. Ia harus
mempertanggung jawabkan apa yang telah ia lakukan kepada dirinya sendiri, keluarga,
masyarakat dan juga tentunya kepada Allah swt.
Oleh sebab itu, seorang laki-laki harus mengetahui dengan baik karakter dan macam-
macam tanggung jawab yang harus diembannya, sehingga tidak terjadi tindakan ekstrem
dalam pengimplementasiannya, baik dengan berlebih-lebihan maupun sebaliknya. Dalam hal
ini para ahli fiqih dan ulama telah membahas banyak masalah tanggung jawab laki-laki dalam
Islam. Mereka menyimpulkan bahwa macam-macam tanggung jawab tersebut sebagai
berikut:
1. Tanggung jawab terhadap Allah swt dan agamanya
2. Bertanggung jawab terhadap anggota keluarga dalam posisinya sebagai pemimpin
dalam rumah tangga
3. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dengan menjaga dan memenuhi tuntutan-
tuntutannya.
4. Tanggung jawab terhadap profesi yang digelutinya dalam mencari rezeki yang baik
dan halal.
B. SARAN
Dalam penulisan ini, diharapkan pembaca lebih memahami kedudukan sosok laki-laki
dalam keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Gymnastiar, Abdullah. 2003. Menjemput Rezeki dengan Berkah. Jakarta: Republika.
Ketterman, Grace. 2005. Menjadi Seorang Ayah. Jakarta: Interaksara.
Ilyas, Yunahar. 2002. Problem Kepemimpinan dalam Islam, Tarjih Edisi ke 3.
KEDUDUKAN LAKI-LAKI DALAM KELUARGA
Diajukan Oleh
Kepada