Anda di halaman 1dari 13

1.

Pengertian makalah dan paper


Menurut Tanjung dan Ardial (2010:7) makalah adalah karya tulis yang memuat
pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut
dengan disertai analisis yang logis dan objektif.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman, bahwa yang


dimaksud makalah adalah sebuah karya tulis yang membahas pokok persoalan tertentu dan
ditulis secara sistematis serta melalui analisis yang logis dan objektif.
Sedangkan paper adalah tulisan yang memuat pembahasan dari sebuah topik tertentu
dengan dukungan data dan argumen yang valid dan kuat. Paper lebih terfokus dalam
pembahasan - pembahasan dan analisa dari topik/masalah yang bersangkutan.

2.Perbedaan makalah dan paper berdasarkan ciri cirinya


Ciri-ciri makalah adalah :

 Dibuat berdasarkan pengamatan atau penelitian tentang suatu hal.


 Topik makalah diangkat dari kajian literatur atau laporan hasil pelaksanaan kegiatan
lapangan.
 Ruang lingkup pembahasan isi makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam
suatu mata kuliah.
 Disusun secara sistematis, artinya topik permasalahan dibahas secara runtut dan
berkesinambungan.
 Biasanya memperlihatkan kemampuan mahasiswa dalam merangkai informasi dari
berbagai sumber menjadi satu kesatuan karya tulis yang terfokus pada topik tertentu.

Sedangkan ciri-ciri paper adalah :

 Berupa artikel ilmiah yang ditulis dalam format tertentu


 Biasanya merupakan hasil kajian tentang penelitian baru, bisa juga berisi review atas
penelitian yang telah ada sebelumnya.
 Berisi tentang pembahasan yang mengangkat topik-topik yang lebih ilmiah daripada
makalah.
 Pembahasan yang ada lebih menitikberatkan pada analisis masalah disertai data dan
argumen yang kuat
 Berisi berbagai pendapat para tokoh yang memberikan teori sesuai topik yang
dibahas.

3.Perbedaan paper dan makalah berdasarkan sistematika penulisannya

Setelah mengetahui ciri-ciri dan mulai memahami perbedaan diantara kedua hal
tersebut. Perlu juga diketahui mengenai sistematika penulisan dan bagian-bagian yang harus
ada dalam paper dan makalah. Makalah secara umum berisi bab per bab yang terdiri dari
Judul makalah (nama makalah, nama penulis, nomor induk penulis, perguruan tinggi, dan
tahun penyusunan makalah), BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, dan tujuan, BAB II Pembahasan berisi inti dan pembahasan dari makalah, BAB III
Kesimpulan dan saran, serta Daftar Pustaka yang berisi referensi dari isi bahan makalah.
Sedangkan sistematika penulisan paper yaitu tergantung pada peraturan yang biasanya
ditentukan oleh dosen.
Namun secara umum, paper terdiri dari Judul paper beserta nama penulis, nomor, dan
perguruan tinggi seperti di cover makalah, Abstrak (rangkuman isi paper), Pendahuluan berisi
perkenalan terhadap pokok masalah dan lingkup pembahasan, Konstruksi Argumen berisi
penguraian informasi yang mendukung gagasan pokok, Kesimpulan, dan Daftar
Pustaka/Referensi.
Contoh makalah

KENAKALAN REMAJA

KONSEP, PENYEBAB, DAN PERAN ORANG TUA DALAM MENANGGULANGINYA

Disusun oleh:
Anggun Miranda Ansori (10116885)
Nurasyah (15116570)
Dhea Aulia Andini (11116920)
Anindah Martiningrum (10116893)
Anis Marifatul Dienillah (10116899)
Eugenia Clarissa (12116400)
Riezka Yunistika (16116363)

2KA05
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan
pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar
mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal
sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui
tentang berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan
pergaulannya dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk
meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen mata kuliah dan juga teman-
teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa
mendatang.
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian kenakalan remaja 3
B. Ciri – ciri kenakalan remaja .......................................................................................3
C. Bentuk – bentuk kenakalan remaja ............................................................................4
D. Penyebab kenakalan remaja .......................................................................................5
E. Usaha penanggulan kenakalan remaja .....................................................................12
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................17
A. Kesimpulan ..............................................................................................................17
B. Saran ........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih
hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-
tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan
memiliki ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling
rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para
orang tua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si
remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh
karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan
terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi
pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi
segala tindak tanduk si remaja.

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup dan identitas yang
paling sesuai baginya

Dalam mencari jati dirinya remaja tidak jarang remaja membuat masalah sosial seperti
kenakalan remaja. Sampai saat ini permasalahan ini terus berkembang dan kian hari kian
memprihatinkan, saat ini sudah banyak kenakalan remaja diberbagai kalangan remaja-remaja
masa kini.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja

C. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang kenakalan remaja, penyebab berikut solusinya.

D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa memahami pengertian kenakalan remaja
2. Mahasiswa mengetahui faktor – faktor penyebab kenakalan remaja
3. Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan adalah kelainan tingkah laku, perbuatan maupun tindakan yang bersifat asosial
atau bahkan anti social yang melanggar norma sosial dan agama serta ketentuan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.

Pada umumnya usia remaja dapat dapat dikatagorikan sama dengan usia sekolah yang dapat
dikelompokkan menjadi:

1. siswa yang masih ada di bangku sekolah, umur 6 sampai 18 tahun.


2. Mahasiswa/ perguruan tingi, umur 18 sampai 25 tahun.
3. Pemuda diliar lingkungan sekolah/ perguruan tinggi umur 15 sampai 30 tahun
B. Ciri-Ciri Kenakalan Remaja
Ada beberapa ciri-ciri anak yang melakukan kenakalan remaja seperti (1) ngebut, (2)
pornografi, (3) pengrusakan barang rang lain, (4) geng, (5) berpakaian sembarangan, dan (6)
mengganggu orang lain. Berikut ini penjelasan mengenai ciri-ciri kenakalan remaja yang
sekarang sedang marak terjadi.

(1) Ngebut, yaitu mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang melampaui kecepatan
maksimum yang di tetapkan, sehingga dapat mengganggu bahkan membahayakan pemakai
jalan yang lain.

(2) pornografi di kalangan pelajar, baik dalam bentuk gambar-gambar cabul atau tidak
senonoh, majalah dancerita porno yang dapat merusak moral anak, sampai perdaran obat-obat
perangsang nafsu seksual, kontrasepsi penyalahgunaan barang-barang elektronik (missal
internet dan handphone) dan sebagainya.

(3) -anak yang suka pengrusakan-pengrusakan terhadap barang-barang atau milik orang lain
seperti mencuri, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan lingkungan, mengadakan
sabotase dan sebagainya.

(4) Membentuk kelompok atau gang dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan,
seperti kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, blackmetal. Yang di ikuti oleh
tindakan yang tercela yang mengarah pada perbuatan anarkis.

(5) Berpakaian dengan mode yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, misal: memakai
rok mini, youcansee, mamakai pakaian yang serba ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya,
sehingga di pandang kurang sopan di mata lingkunganya.
(6) Mengganggu/mengejek orang-orang yang melintas di depanya, jika menoleh atau marah
sedikit saja di anggapnya membuat gara-gara untuk dijahili.

(7) Dalam pengertian kenakalan, harus terlibat adanya suatu perbuatan atau tingkah laku
moral.

(8) Kenakalan tersebut memiliki tujuan yang a-sosial yakni dengan perbuatan atau tingakah
laku tersebut ia bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada dilingkungan hidupnya.

(9) Kenakalan remaja adalah suatu kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang berumur
diantara 13-17 tahun. Mengingat di Indonesia pengertian dewasa selain ditentukan oleh status
pernikahan, maka bisa ditambahkan bahwa kenakalan remaja yaitu suatu perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh mereka yang berumur anatara 13-17 tahun dan belum menikah.

C. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja


Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan
yaitu sebagai berikut ;

 kenakalan biasa, misalnya seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi
dari rumah tanpa pamit

 kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan misalnya seperti mengendarai
sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin

 kenakalan khusus misalnya seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah,
pemerkosaan dan lain sebagainya.

D. Penyebab Kenakalan Remaja


Perilaku ‘nakal’ remaja dapat disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal

Krisis identitas: suatu Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.

 Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak dapat mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima akan terseret pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang sudah mengetahui perbedaan dua
tingkah laku tersebut, tapi tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah
laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal

 Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya sebuah komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga dapat memicu perilaku negatif pada
remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak,
tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
 Teman sebaya yang kurang baik
 Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

E. Usaha Penanggulangannya
Telah banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja, baik
yang dilaksanakan oleh keluarga, lingkungan pendidikan dan dilingkungan masyarakat,
namun keberhasilannya belum memuaskan dan ternyata masih tetap terjadi kenakalan remaja.

Penanggulangan Kenaklan remaja perlu keterpaduan dalam pembinaannya antara keluarga,


lembaga pendidikan. Masyarakat dan pemerintah.

F. Pencegahan
 Lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama, haruslah memberikan pendidikan yang
baik bagi anak-anaknya.
 Orang tua harus mengawasi kegiatan anak, baik dirumah maupun kegiatan anak dan
pergaulan anak.
 memberikan anak pendidikan dalam keluarga, dimana orng tua memberikan pendidikan
moral dan budi pekerti dan pananaman nilai agama pada anak.
 Bagi si anak, hendaknyalah hati-hati dalam bergaul.
 Guru sebagai orang tua kedua haruslah memberikan pendidikan tambahan tentang
pendidikan moral dan budi pekerti dalam setiap pelajaran
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.
(1) Kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya.

(2) Ciri-ciri anak yang melakukan kenakalan remaja seperti ngebut, pornografi, pengrusakan
barang orang lain, geng, berpakaian sembarangan, dan mengganggu orang lain.

(3) Kenakalan remaja ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu keluarga, pergaulan,
pendidikan, dan waktu luang

(4) Langkah konkret yang dapat dilakukan oleh orang tua guna mencegah dan menangani
masalah ini yaitu kasih sayang, kebebasan, pergaulan anak, pengawasan pada media,
bimbingan, pembelajaran agama, dukungan pada hobi, dan orang tua sebaga tempat berkeluh
kesah.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, kami menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap
persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan
mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi
akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

 Kartini Kartono,1986, Psikologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, Rajawali, Jakarta


 Soerjono Soekanto, 1988, Sosiologi Penyimpangan, Rajawali, Jakarta
 Anonim. 2008. Kiat mengatasi kenakalan remaja. Diakses di Error! Hyperlink reference
not valid. pada 1 november 2017
 ———–. 2009. Kenakalan Remaja. Diakses di http://helda.info/2009/06/ kenakalan-
remaja/ diakses pada 1 november 2017
 http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ciri-bentuk-dan-penyebab-kenakalan-remaja-
beserta-contohnya-secara-lengkap/
 https://ketutpujaayu.wordpress.com/2011/01/30/kenakalan-remaja/
 http://hasnaazminurulazizah.blogspot.co.id/2015/06/materi-penyuluhan-kenakalan-remaja-
dan.html
Contoh paper

Anda mungkin juga menyukai