MEMAHAMI
IDENTIFIKASI
EVALUASI
REVISIT
PRIORITASI
KELOLA
Bagan diatas menunjukkan, pertama ada sumber risiko yaitu api. Api bisa menyebabkan kebakaran
dan kerugian bagi organisasi. Kemudian ada risk factors (factor risiko) yang menjadi katalis
(catalis), yaitu yanhg mempercepat atau memperbesar kemungkinan kemunculan kejadian yang
tidak diinginkan. Dalam contoh diatas, risk factors tersebut adalah minyak tanah yang ditaruh
didekat kompor. Situasi tersebut akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran. Jika
terjasi kebakaran maka gedung yang ditempati kompor tersebut akan terbakar. Dengan kata lain,
gedung tersebut menghadapi eksposur terhadap risiko kebakaran. Kemudian terjadi kejadian yang
tidak kita inginkan (peril) yaitu kebakaran. Setelah melakukan analisis sekuen semacam itu, kita
bisa melakukan pencegahan munculnya kejadian yang tidak diinginkan dengan memfokuskan
pada sekuen yang terjadi. Seperti contoh, api barangkali tidak bisa dihilangkan. Kita bisa
mengendalikan risiko (risk control) dengan menjauhkan minyak tanah dari kompor. Alternative
lain kita bisa mengggunakan kompor listrik yang tidak terpengaruh oleh minyak tanah. Kita juga
bisa melakukan susatu terhadap gedung yang ditempati langsung oleh kompor tersebut. Misal, kita
membuat gedung yang tahan api sehingga bisa mengurangi kemungkinan kerusakan karena
kebakaran. Kita juga bisa memasang tabung pemadam kebakaran di gedung tersebut, sehingga jika
muncul api, pencegahan bisa dilakukan dengan cepat.
Analisis semacam itu sangat sesuai untuk eksposur asset fisik seperti gedung yang rentan terhadap
kebakaran, bangunan yang rentan terhadap kebanjiran, dan sebagainya. Tetapi meskipun demikian,
analisis sekuen semacam itu juga bisa dipakai untuk risiko lainnya. Sebagai contoh, fidelity
investment mempunyai program risk event log, dimana setiap kerugian yang signifikan dicatat di
data base perusahan. Kemudian manajer risiko menganalisis akar permasalahannya, dan
alternative pencegahan yang bisa dilakukan.