Anda di halaman 1dari 3

Sistem Aksioma yang Lebih Lengkap

Selama dua millenium setelah karya Euclid, matematikawan menentukan bahwa


sistem lima postulat Euclid tidak cukup untuk berfungsi sebagai dasar geometri Euclidean.
Sebagai contoh, postulat pertama dari Euclid menjamin bahwa jika kita memiliki dua titik,
maka kita dapat menggambar sebuah garis., tetapi tidak ada postulat yang menjamin
keberadaan titik atau garis. Juga, ketika kita membahas ukuran segmen garis atau sudut, kita
mengasumsikan bahwa pengukuran itu mungkin dan bermakna, tetapi postulat Euclid tidak
membahas tentang masalah ini.
Sistem aksioma berikut ini sudah lengkap, (dimana sistem postulat Euclid tidak)
seperti itu, itu adalah sistem yang cukup untuk mendapatkan geometri. Geometri dan
pengembangannya identik menggunakan kedua sistem, tetapi masalah dalam menggunakan
sistem Euclid adalah seseorang harus membuat banyak asumsi yang tidak dinyatakan, yang
tidak dapat diterima.
 Aksioma 1:
Terdapat setidaknya dua garis.
 Aksioma 2:
Setiap garis adalah sekumpulan titik yang memiliki setidaknya dua elemen (ini menjamin
pada paling sedikit dua titik).
 Aksioma 3:
Untuk setiap pasangan titik P dan Q berbeda atau tidak, terdapat bilangan real non-
negatif PQ yang memenuhi sifat berikut:
a. PQ = 0 jika hanya jika P = Q dan
b. PQ = QP
 Aksioma 4:
Setiap pasangan titik P dan Q yang berbeda terletak pada setidaknya satu garis dan jika
𝑃𝑄 < 𝑎, garis itu unik (jika 𝑎 tidak terbatas maka kita mendapatkan geometri Euiclidean
dan/atau geometri hiperbolik, jika 𝑎 terbatas kita mendapatkan geometri eliptik).
 Aksioma 5:
Jika 𝑙 adalah garis dan P dan Q adalah dua titik pada 𝑙, terdapat korespondensi satu-satu
antara titik 𝑙 dan sistem bilangan real sedemikian hingga P berkorespondensi dengan nol
dan 𝑄 berkorespondensi dengan bilangan positif, dan untuk setiap dua titik 𝑅 dan 𝑆
dalam 𝑙, 𝑅𝑆 = |𝑟 − 𝑠|, dimana 𝑟 dan 𝑠 adalah bilangan real yang sesuai dengan R dan S
secara berurutan (hal ini memungkinkan kita untuk menerapkan sistem koordinat yang
tepat pada setiap garis)
 Aksioma 6:
Untuk setiap sudut 𝑝𝑞 (perpotongan garis P dan Q), berdegenerasi (merosot) atau tidak,
sesuai dengan bilangan real non-negatif yang memenuhi sifat sebagai berikut:
a. 𝑝𝑞 = 0 jika hanya jika 𝑝 = 𝑞, dan
b. 𝑝𝑞 = 𝑞𝑝
(ini untuk sudut apa yang Aksioma 3 lakukan untuk garis)
 Aksioma 7 :
𝛽 adalah ukuran dari setiap sudut lurus (kita mendapatkan sistem derajat dengan
membiarkan 𝛽 menjadi 180, 𝜋 dalam radian)
 Aksioma 8:
Jika O adalah asal mula dari sebuah pensil sinar garis, 𝑝 dan 𝑞 adalah dua sinar dalam
pensil, maka terdapat sistem koordinat 𝑔 untuk pensil O yang himpunan koordinatnya
adalah himpunan {𝑥: −𝛽 < 𝑥[𝛽, 𝑥 ∈ 𝑅} dan memenuhi sifat-sifat:
a. 𝑔(𝑝) = 0 dan 𝑔(𝑝) > 0 dan
b. Untuk setiap dua sinar r dan s dalam pensil itu, jika 𝑔(𝑟) = 𝑥 dan 𝑔(𝑥) = 𝑦 maka
𝑟𝑠 = |𝑥 − 𝑦| dalam kasus |𝑥 − 𝑦| [𝛽 dan 𝑟𝑠 = 2𝛽 − |𝑥 − 𝑦| dalam kasus |𝑥 − 𝑦| >
2𝛽
(Ini berlaku untuk sudut apa yang aksioma 5 lakukan untuk garis).
 Aksioma 9 (Prinsip Pemisahan bidang):
Terdapat korespondensi pada setiap garis 𝑙 dalam bidang dua wilayah 𝐻1 dan 𝐻2 dengan
sifat-sifat berikut:
a. Setiap titik pada bidang milik tepat satu dari 𝑙, 𝐻1 dan 𝐻2
b. 𝐻1 dan 𝐻2 masing-masing himpunan konveks dan
c. jika 𝐴 ∈ 𝐻1 dan 𝐵 ∈ 𝐻2 dan 𝐴𝐵 < 𝑎 maka 𝑙 memotong garis AB
(Ini membuat diskusi tentang “sisi” pada garis yang mungkin).
 Aksioma 10 :
Jika sinar bersamaan (konkuren) p, q dan r bertemu garis 𝑙 pada masing-masing titik P, Q
dan R dan l tidak melalui titik asal p, q dan r, kemudian Q diantara P dan R jika hanya
jika q diantara p dan r. (Ini pada dasarnya menjamin bahwa jika sebuah sinar “masuk”
segitiga pada satu titik, maka itu harus “keluar” di suatu tempat di sisi yang berlawanan.
Hal ini biasanya disebut prinsip Crossbar).
 Aksioma 11 (Kriteria kekongruenan SAS untuk segitiga):
Jika dalam dua segitiga terdapat korespondensi dimana dua sisi dan sudut yang diapit
pada satu segitiga adalah kongruen, masing-masing ke dua sisi yang sesuai dan sudut
yang diapit pada segitiga lainnya, maka segitiga-segitiga tersebut adalah kongruen.
 Aksioma 12:
Jika titik dan garis tidak melalui titik yang diberikan, terdapat garis (garis-garis) yang
melalui titik yang diberikan sejajar dengan garis yang diberikan (“Satu” memberikan
geometri Euclidean, “Tidak ada” garis memberikan Eliptik, dan “Dua” memberikan
Hiperbolik).
Perhatikan aksioma empat dan dua belas diucapkan sedemikian rupa sehingga pilihan
yang berbeda akan menyebabkan geometri yang berbeda. Postulat Euclid hanya mengarah
pada geometri Euclidean, tetapi sistem ini memberikan kita dengan sedikit modifikasi,
geometri Euclidean, hiperbolik dan elliptik.
Kita akan memulai diskusi tentang geometri hiperbolik dengan mengembangkan
geometri yang berasal dari empat postulat Euclid pertama, atau lebih tepatnya sebelas
aksioma pertama. Selama diskusi kita, kita akan merujuk pada postulat daripada aksioma
karena geometri yang akan kita bahas awalnya dikembangkan menggunakan postulat. Selain
itu, pembaca cenderung lebih akrab dengan postulat daripada aksioma.

Anda mungkin juga menyukai