Oleh:
Ziyadatul Husna
NISN 0031352240
Guru pembimbing : M.Ridha Ilhami `
2.2 Diskriminasi
Diskriminasi hampir sama dengan prasangka, bahkan kadang-
kadang kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian. Perbedaan
keduanya adalah bahwa kalau prasangka itu adalah sikap (attitude)
sedangkan diskriminasi adalah tindakan (action). Watson (1984)
menyatakan bahwa sikap diskriminasi adalah perlakuan negatif terhadap
kelompok tertentu. Sedangkan Brigham (1991) menyatakan bahwa
diskriminasi adalah perlakuan secara berbeda karena keanggotaannya
dalam suatu kelompok etnik tertentu. Kelompok etnik tersebut diantaranya
adalah suku, bahasa, adat istiadat, agama, kebangsaan, dan lainnya.
Swim (dalam Baron & Byrne, 1997) menyatakan bahwa
diskriminasi adalah tindakan negatif terhadap orang yang menjadi objek
prasangka seperti rasial, etnik, dan agama. Dapat dikatakan bahwa
diskriminasi adalah prejudice in actions. Menganggap orang negro itu
bodoh adalah prasangka sedangkan melarang mereka bekerja atau
bersekolah pada lembaga tertentukarena mereka berkulit hitam adalah
diskriminasi. Menganggap kaum wanita itu lemah adalah prasangka
sedangkan menghalangi mereka untuk menjadi pemimpin adalah
diskriminasi.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai
dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia
untuk membeda-bedakan yang lain. Diskriminasi juga berarti merujuk
kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana
layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu
tersebut.
Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yakni discrimination
yang artinya ‘perbedaan perlakuan’. Dalam bahasa Arab disebut dengan
‘tafriq’ dan merupakan sifat tercela yang harus dihapuskan, apalagi di
negara yang menganut sistem demokrasi. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia Karangan Purwodarminto, diskriminasi adalah perbedaan
perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, ras,
golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya. Istilah diskriminasi
kemudian meluas maknanya kepada segala bentuk pembedaan atas warga
negara atas dasar suku bangsa dan ras antar negara (SARA).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berbentuk penelitian lapangan
yaitu penelitian yang dilakukan langsung ke lapangan seperti
lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga, organisasi kelompok
masyarakat dan yang lainnya. Untuk itu, peneliti mempersiapkan
setting penelitian berupa keterangan lokasi penelitian, waktu penelitian,
sarana dan prasarana serta gambaran umum tempat penelitian. Berikut
penjelasan lebih rinci mengenai setting penelitian diantaranya :
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di Pondok Pesantren Darul Ma’rifah,
Desa Sungai Danau, kecamatan Satui, kabupaten Tanah Bumbu
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dalam melaksanakan penelitian lapangan,
peneliti memerlukan rancangan waktu yang tepat agar penelitian
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan
sehingga memperoleh hasil yang baik.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitiaan
Subjek penelitian ini adalah para santriwati di Pondok
Pesantren Darul Ma’rifah Desa Sungai Danau Kecamatan Satui
Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Objek Penelitian
Letak Pondok Pesantren Darul Ma’rifah ini di Jalan Karya
Bersama Desa Sungai Danau Kecamatan Satui Kabupaten
Tanah Bumbu
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai
suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai
dengan penentuan topik, pengumpulan data, dan menganalisis
data, sehingga nantinya diperoleh suatu pemahaman dan
pengertian atas topik, gejala atau isu tertentu. Jenis penelitian
yang dilakukan oleh penulis di sini adalah jenis penelitian
lapangan (field reseacrh) metode kualitatif yang menggunakan
pendekatan deskriptif-analitis. Desain deskriptif-analitik
ditujukan dengan mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta
situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan, kegiatan, sikap,
pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh
dari suatu fenomena. Untuk mampu memahami keadaan
lapangan secara teliti untuk menemukan data yang menunjang
dalam penelitian sehingga dalam proses analisisnya akan
menemukan suatu pemahaman yang mempunyai nilai kolerasi
sebagaimana tujuan dari penelitian kualitatif.
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif. Penelitian ini mempunyai gaya yang fleksibel
dengan melakukan fokus penelitian secara perlahan serta
mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan
keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan
menampilkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif
menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan
dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan
yang terjadi di dalam masyarakat. Penelitian lapangan yaitu
penelitian yang dilakukan di lapangan, seperti lingkungan
masyarakat, lembaga-lembaga, organisasi kemasyarakatan
dan lembaga penelitian. Pengertian lapangan dapat pula
diartikan sebagai penelitian dengan jalan terjun langsung ke
tempat penelitian untuk mengamati dan terlibat langsung
dengan objek penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data merupakan informasi yang diambil oleh
peneliti untuk menopang validitas hasil penelitian dan
mempermudah proses analisis. Data dalam penelitian
ini diperoleh dari dua sumber yaitu sebagai berikut :
a. Data primer adalah data yang diambil dari proses
wawancara. Dengan mengajukan pertanyaan pada
lima orang muslimah bercadar di Pondok Pesantren
Darul Ma’rifah. Pertanyaan mengenai kegiatan,
sikap masyarakat, serta faktor pendorong dan
penghambat wanita bercadar.
b. Data sekunder adalah data yang didapat dari
dokumen atau hasil laporan penelitian orang lain
tentang wanita bercadar.
3. Metode pengumpulan data
Proses pengambilan data yang sesuai dengan metode
penelitian kualitatif adalah dengan cara wawancara,
obsevasi lapangan dan dokumen yang ada.
a. Wawancara
Penulis disini menggunakan metode wawancara
yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan
yang sama kepada setiap responden terkait sikap
diskriminasi masyarakat terhadap wanita bercadar.
Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui
bagaimana bentuk sikap para wanita bercadar tersebut
dalam menyikapi diskriminasi masyarakat tradisional.
Dalam penelitian ini, dengan menggunakan model
wawancara yang terstruktur diharapkan mampu
memperoleh data yang seakurat mungkin. Beberapa
poin yang ditanyakan mengenai pertama sikap para
wanita bercadar dalam menghadapi diskriminasi para
masyarakat, kedua faktor pendorong dan penghambat
para wanita bercadar.
b. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
partisipan non-partisipan karena hanya melakukan
beberapa pengamatan saja tanpa terlibat langsung
dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan yang ada.
Dengan teknik pengamatan ini diharapkan penulis
mampu untuk melihat kehidupan dan tingkah laku para
wanita muslimah bercadar di Pondok Pesantren Darul
Ma’rifah.
c. Dokumentasi
Adapun pengumpulan data dengan menggunakan
metode dokumentasi ini meliputi pengumpulan dan
pengambilan gambar, rekaman wawancara, serta
mengumpulkan buku-buku, artikel, dan jurnal yang
terkait dengan masalah penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Bentuk analisis data yang digunakan penulis
disini adalah deskriptif analisis, yaitu memaparkan dan
menjelaskan secara jelas bagaimana sikap para wanita
bercadar tersebut dalam menghadapi diskriminasi para
masyarakat tradisional. Analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain. Analisis data bersifat induktif atau analisis
berdasarkan yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan
menjadi hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA