BAB I :
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................................5
1. Pengertian Adat yang Teradatkan..............................................................................................5
2. Contoh Adat yang Teradatkan..................................................................................................5
3. Sanksi Pelanggaran....................................................................................................................6
BAB IV : KESIMPULAN...................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Adat adalah kebiasaan yang sudah menjadi identitas komunitas suatu suku dalam menuruti
aturan dari hasil kesepakatan dalam hubungan dengan pencipta, sesama manusia, dan
lingkungan. Adat harus dipatuhi, mengandung sanksi atas pelanggaran, dan diwariskan secara
turun-temurun.
Kedatangan Islam di alam Melayu membawa konsep adat ke dalam makna yang lebih luas
dan mendalam. Mencakup keseluruhan cara hidup, yang sekarang ditakrif sebagai
“kebudayaan”, yakni yang berhubungan dengan undang-undang; sistem masyarakat, upacara,
dan segala bentuk kebiasaan masyarakat.
Adat sebagai kelakuan dan kebiasaan yang dianggap benar, misalnya menghormati orang
yang lebih tua. Adat sebagai prinsip asal-usul alam, misalnya ‘adat api membakar ‘adat air
membasah, dan ‘hidup dikandung adat, mati dikandung tanah Adat sebagai hukum dan
undang-undang dalam negara dan masyarakat umum, misalnya hukuman yang dikenakan
terhadap kesalahan dalam masyarakat, atau undang-undang adat dalam masyarakat adat
perpatih, serta berbagai hukum kanon lama dari zaman Melaka hingga sekarang. Adat dalam
arti upacara seringkali disebut adat-istiadat. Dalam bentuk ini, adat berada dalam lingkup
kepercayaan, agama, dan magis.
Di dalam adat istiadat Melayu Riau, masing masing wilayah budaya mempunyai konsep yang
beragam. Namun, secara umum terdapat empat konsep adat yaitu adat yang sebenar adat, adat
yang diadatkan, adat yang teradatkan. dan adat istiadat.
Dalam pembahasan kali ini, konsep adat yang akan dibahas adalah adat yang teradatkan.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Sanksi Pelanggaran
Pelanggaran terhadap adat mengandung sanksi seberat kedua tingkat adat.. Jika terjadi
pelanggaran, maka orang yang melanggar hanya ditegur atau dinasihati oleh pemangku adat
atau orang-orang yang dituakan dalam masyarakat. Namun, si pelanggar tetap dianggap
sebagai orang yang kurang adab atau tidak tahu adat. Ketentuan adat seperti ini biasanya
tidak tertulis, sehingga pengukuhannya dilestarikan dalam ungkapan yang disebut “pepatah
adat” atau “undang adat”. Apabila terjadi suatu kasus, maka diadakan musyawarah yang
menggunakan “ungkapan adať” yang disebut “bilang undang”.
BAB IV
KESIMPULAN
Adat yang teradat merupakan aturan budi pekerti sehingga membuat penampilan manusia
yang berbudi bahasa. Dipelihara dari zuriat (generasi) kepada zuriat berikutnya, sehingga
menjadi resam (tradisi) budi pekerti orang Melayu. Perubahan adat hanya terjadi dalam
bentuk ragam, bukan dalam hakiki dan tujuan semula. Umpamanya jika dahulu orang
memakai tengkuluk atau ikat kepala dalam suatu perhelatan adat, kemudian sekarang
memakai kopiah itu menjadi pakaian yang teradat.
Pelanggaran terhadap adat mengandung sanksi seberat kedua tingkat adat.. Jika terjadi
pelanggaran, maka orang yang melanggar hanya ditegur atau dinasihati oleh pemangku adat.
Namun, si pelanggar tetap dianggap sebagai orang yang kurang adab atau tidak tahu adat.
Ketentuan adat seperti ini biasanya tidak tertulis, sehingga pengukuhannya dilestarikan dalam
ungkapan yang disebut “pepatah adat” atau “undang adat”.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Al. 2018. Pendidikan Budaya Melayu Buku Pegangan Guru. Pekanbaru : Lembaga
Adat Melayu Riau.
Takari, Muhammad. 2019. Memahami Adat dan Budaya Melayu. Medan : Majelis Adat
Budaya Melayu Indonesia.