Anda di halaman 1dari 13

FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI

KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT POLIVINIL PIROLIDON


MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

RIAWATI

NIM. I 211 09 025

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI
KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT POLIVINIL PIROLIDON
MENGGUNAKAN METODE GRANULASI BASAH

NASKAH PUBLIKASI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

pada Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura Pontianak

Oleh:

RIAWATI

NIM. I 211 09 025

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
FORMULASI TABLET KUNYAH ATTAPULGIT DENGAN VARIASI
KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT POLIVINIL PIROLIDON MENGGUNAKAN
METODE GRANULASI BASAH

CHEWABLE TABLET FORMULATION OF ATTAPULGITE WITH THE


VARIATION OF POLIVINIL PIROLIDON CONCENTRATION AS BINDER
BY WET GRANULATION METHOD

Riawati, Siti Nani Nurbaeti, Liza Pratiwi


Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

ABSTRAK

Attapulgit merupakan obat diare golongan adsorben yang bekerja dengan menyerap
kuman dan toksin penyebab diare. Formulasi attapulgit menjadi bentuk sediaan tablet kunyah
dapat meningkatkan penerimaan dan efektivitasnya dalam terapi diare pada anak. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat polivinil pirolidon (PVP) dengan 3
variasi konsentrasi berbeda yaitu 1% b/v (formula 1), 3% b/v (formula 2) dan 5% b/v
(formula 3) terhadap sifat fisik tablet kunyah attapulgit yang dibuat dengan metode granulasi
basah. Evaluasi dilakukan terhadap sifat fisik tablet kunyah yang dihasilkan, meliputi uji
penampilan fisik, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu
hancur dan uji tanggapan rasa. Data yang diperoleh dibandingkan dengan literatur sesuai
dengan standar persyaratan yang ada dan dianalisa menggunakan ANOVA dengan taraf
kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi bahan pengikat
PVP pada pembuatan tablet kunyah attapulgit berpengaruh terhadap kekerasan, kerapuhan,
waktu hancur serta rasa tablet kunyah. Konsentrasi bahan pengikat PVP yang menghasilkan
tablet kunyah attapulgit dengan sifat fisik paling baik adalah 1% (b/v).
Kata kunci: attapulgit, PVP, tablet kunyah, granulasi basah

ABSTRACT

Attapulgite is primarily used as an adsorben in anti-diarrheal applications. It works


by adsorb microbe and toxin that cause diarrhea. Attapulgite was formulated into chewable
tablet to increase acceptability and effectiveness in children diarrhea therapy. The main
purpose of this research was to determine the effect of polivinil pirolidon (PVP) as binder
toward attapulgite chewable tablet physical properties. This research used PVP in 3
concentrations; 1% w/v (formula 1), 3% w/v (formula 2) and 5% w/v (formula 3). Chewable
tablets were made by wet granulation method. Tablet evaluation consist of physical
appearance, size and weight uniformity, hardness, friability, disintegration and taste
responses test. Data were analyzed theoretically and statistically. Statistical data analysis used
one way ANOVA with 95% confidence interval. The result showed that the variation of PVP
as binder in attapulgite chewable tablet formulation effect on tablet hardness, friability,
disintegration time and tablet taste. PVP concentration as binder that produces attapulgit
chewable tablet with the best physical properties is 1% (w/v).
Key words: attapulgite, PVP, chewable tablet, wet granulation
1. PENDAHULUAN konsistensi feses, mencegah dehidrasi dan
Diare masih merupakan masalah mengurangi jumlah oral rehydration
kesehatan yang penting di Indonesia. solution (ORS) yang dikonsumsi6.
Prevalensi diare klinis adalah sebesar Sediaan tablet attapulgit yang
9,0%. Kematian akibat penyakit diare beredar di pasaran saat ini kurang praktis
tersebar di semua kelompok umur dengan untuk digunakan oleh anak-anak karena
prevalensi tertinggi terdeteksi pada balita sulit untuk ditelan. Salah satu alternatifnya
(16,7%)1. Data Pusat Statistik Kota adalah dengan pembuatan sediaan tablet
Pontianak pada tahun 2008 menyebutkan kunyah attapulgit. Tablet kunyah
jumlah anak penderita diare merupakan merupakan tablet yang diformulasikan
penyakit yang terbanyak kedua setelah untuk dikunyah yang memberikan residu
penyakit pada saluran pernafasan yaitu rasa enak dalam rongga mulut, mudah
sebanyak 8.930 kasus berdasarkan data ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit
yang dikumpulkan dari 22 Puskesmas di atau tidak enak. Keuntungan tablet kunyah
Kota Pontianak2. dibandingkan dengan bentuk sediaan
Loperamid merupakan antidiare padat oral lainnya meliputi ketersediaan
golongan antimotilitas yang paling banyak hayati yang lebih baik dan melewati
digunakan dalam terapi diare saat ini3. proses disintegrasi yang lebih cepat.
Meskipun begitu penggunaan loperamid Selain itu, sediaan tablet kunyah juga
pada anak-anak dikontraindikasikan dapat digunakan sebagai pengganti bentuk
karena akan menyebabkan terkumpulnya sediaan cair karena sediaan ini dirancang
cairan di lumen usus diikuti peningkatan untuk memberikan permulaan kerja obat
(overgrowth) bakteri, gangguan digesti (onset) yang cepat, meningkatkan
dan absorbsi. Salah satu golongan obat penerimaan pasien (terutama anak-anak)
antidiare yang aman digunakan untuk karena memiliki cita rasa yang
anak-anak yaitu antidiare golongan menyenangkan7.
adsorben karena sifatnya yang tidak Tablet kunyah dapat dibuat
diabsorbsi oleh saluran pencernaan dengan berbagai metode, salah satunya
sehingga toksin dan mikroorganisme yang yaitu metode granulasi basah. Tablet
terserap langsung diekskresikan melalui kunyah dirancang dengan kekerasan yang
feses4. lebih rendah dari tablet konvensional
Salah satu antidiare golongan untuk menjamin dalam mengunyah
adsorben yang banyak digunakan saat ini tablet8. Salah satu bahan yang
adalah attapulgit. Tablet attapulgit berpengaruh terhadap kekerasan tablet
digunakan sebagai adsorben kuman dan kunyah adalah bahan pengikat. Semakin
toksin yang menyebabkan diare, besar konsentrasi bahan pengikat, semakin
disamping mengurangi kehilangan cairan keras tablet yang dihasilkan. Polivinil
tubuh dan frekuensi diare, attapulgit juga pirolidon atau PVP merupakan salah satu
memperbaiki konsistensi feses5. Attapulgit bahan yang umum digunakan sebagai
dapat mengurangi durasi dan tingkat bahan pengikat dalam pembuatan tablet,
keparahan diare yang ditunjukkan dengan dimana keunggulan PVP dibandingkan
menurunnya frekuensi kontraksi dan bahan pengikat lain yaitu dapat berfungsi
sebagai pengikat yang baik tidak hanya
untuk metode granulasi basah, tetapi juga Primostar) dilengkapi kamera dan
untuk granulasi kering atau kempa program Axiocam, serta alat–alat listrik
langsung. PVP larut sempurna dalam air dan gelas lainnya.
dan dapat berperan sebagai pengikat yang 2.1.2 Bahan
baik dengan bahan pengisi gula serta Bahan–bahan kimia lain yang
menghasilkan granul dengan sifat alir digunakan antara lain attapulgit (BASF),
yang baik9. PVP telah digunakan secara manitol (Merck), aspartam (Merck),
luas sebagai eksipien, terutama pada magnesium stearat (Brataco), talkum
sediaan tablet oral dan larutan10. (Brataco), aquadestilata.
Tujuan dari penelitian ini adalah 2.2 Pembuatan Granul dan Tablet
untuk mengetahui pengaruh dari
konsentrasi bahan pengikat PVP yang Formula tablet kunyah attapulgit
digunakan terhadap kualitas tablet kunyah dibuat dengan metode granulasi dengan
attapulgit yang dihasilkan dan bahan pengikat PVP dengan variasi
menentukan konsentrasi optimum bahan konsetrasi 1%, 3%, dan 5% (b/v). Formula
pengikat PVP yang menghasilkan tablet tablet kunyah attapulgit dapat dilihat pada
kunyah attapulgit yang memiliki mutu tabel 1.
paling baik sesuai dengan persyaratan 2.3 Evaluasi Granul
Farmakope Indonesia. 2.3.1 Uji distribusi ukuran granul
2. METODOLOGI
Distribusi ukuran granul diamati
2.1 Alat dan bahan
dibawah mikroskop. Jenis partikel yang
2.1.1 Alat
Alat–alat yang digunakan dalam diukur ditentukan apakah termasuk
penelitian ini adalah timbangan elektrik monodispers atau polidispers. Dilakukan
(Precisa), ayakan granul, oven listrik grouping. Dibuat grafik distribusi ukuran
(Memmert Gmbh Co Kg Model 400), partikel granul11.
corong, mesin tablet single punch, 2.3.2 Uji sifat alir
hardness tester (Electrolab EHO1P), Uji sudut diam
friability tester (Electrolab EF2), Diameter dan tinggi tumpukan
stopwatch, disintegration tester kerucut 100 gr granul yang terbentuk dari
(Electrolab ED2L), volumenometer mengalirkan granul melalui corong diukur
(Erweka SVM 102), mikroskop (Zeiss dan dihitung besar sudut diam granul12.
Primostar) dilengkapi kamera dan
Primostar) dilengkapi kamera dan
Tabel 1. Formulasi tablet kunyah attapulgit

Formula Keterangan
Bahan
F1 F2 F3
Attapulgit 300 mg 300 mg 300 mg Zat aktif
Manitol 280 mg 280 mg 280 mg Pengisi
PVP 0,01 g/ml 0,03 g/ml 0,05 g/ml Pengikat
Pewarna coklat q.s q.s q.s Pewarna
Pasta coklat q.s q.s q.s Perasa
Aspartam 5 mg 5 mg 5 mg Pemanis
Talk : Magnesium stearat (9:1) 10 mg 10 mg 10 mg Pelincir
Tabel 2. Data hasil evaluasi mutu fisik granul

Formula (x̄ ± CV)


Evaluasi Granul
F1 F2 F3
Sudut Diam (o) 36,89 ± 2,39 36,13 ± 3,55 37,16 ± 3,41
Pengetapan (%) 7,5 ± 6,67 6,5 ± 0,00 6,83 ± 11,13
Kompresibilitas (%) 7,46 ± 6,43 6,34 ± 0,31 6,83 ± 10,98
LOD susut pengeringan (%) 4,3 ± 14,6 4,4 ± 15,04 4,21 ± 12,57
MC susut pengeringan (%) 4,49 ± 15,23 4,61 ± 15,18 4,4 ± 13,03
Keterangan: F1: Formula 1 (PVP 1 % (b/v)); F2 : Formula 2 (PVP 3 % (b/v)); F3: Formula 3 (PVP 5 %
(b/v)); x̄: nilai rata-rata; CV: koefisien varian

Uji pengetapan dan kompresibilitas 2.4.4 Uji kerapuhan


Granul dimasukkan secara Dua puluh tablet yang telah
perlahan kedalam alat volumeter. dibebasdebukan ditimbang dan
Dihentakkan mesin pengetap sebanyak 10 dimasukkan ke dalam friability tester
hentakkan. Dicatat perubahan volume diputar selama 4 menit dengan kecepatan
yang terjadi. Diulangi sebanyak 10 25 rpm. Bobot tablet yang hilang dihitung
hentakkan lagi, hingga volume granul dan ditentukan persen nilai kerapuhan
tidak berubah lagi. Dihitung indeks tablet7.
pengetapan granul. Dari data uji
2.4.5 Uji kekerasan
pengetapan dihitung persen
kompresibilitas granul. Satu tablet diletakkan dengan
posisi tegak lulus pada alat hardness
2.3.3 Uji susut pengeringan granul
tester. Selanjutnya alat penekan diputar
Granul sebanyak 1 gr dimasukkan sampai tablet pecah. Dibaca skala alat
ke dalam krusibel yang sudah dikeringkan yang menunjukkan kekerasan tablet dalam
pada suhu 105°C selama 30 menit. satuan Kg14.
Krusibel berisi granul dikeringkan pada
2.4.6 Uji waktu hancur
suhu 105°C hingga bobot granul
konstan13. Satu tablet dimasukan pada
masing-masing tabung dari keranjang alat
2.4 Evaluasi Tablet
disintegration tester, digunakan air
2.4.1 Uji organoleptis
bersuhu 37°±2° C sebagai media. Pada
Penampilan fisik tablet yang akhir pengujian diamati semua tablet,
diamati meliputi tidak ada capping, dipastikan semua tablet hancur
cracking, picking dan karakteristik lain sempurna13.
yang menandakan adanya kerusakan
2.4.7 Uji tanggapan rasa
tablet7.
Tiga puluh responden ditemui dan
2.4.2 Uji keseragaman ukuran diminta untuk merasakan dan memberi
Sepuluh tablet diukur diameter tanggapan tentang rasa ketiga formula
dan tebal tablet menggunakan jangka tablet kunyah yang dibuat, dengan
sorong13. mengisi angket yang disediakan15.
2.5 Analisis Data
2.4.3 Uji keseragaman bobot
Data yang diperoleh dari hasil
Dua puluh tablet ditimbang pengujian evaluasi tablet dibandingkan
bersamaan. Dihitung bobot rata-rata tablet dengan kepustakaan yang sesuai. Data
dan persen penyimpangan bobot tablet 13. evaluasi ketiga formula percobaan, diuji
normalitas dan homogenitasnya lalu memiliki sifat alir yang baik12. Grafik
dilanjutkan dengan uji ANOVA dan uji distribusi ukuran granul dapat dilihat pada
post hoc dengan taraf kepercayaan 95%. gambar 1.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.3 Uji Susut Pengeringan
3.1 Evaluasi Mutu Fisik Granul Kandungan lembab suatu zat
3.1.1 Uji Sifat Alir dapat dinyatakan dengan menggunakan
LOD (Lost On Drying) dan MC (Moisture
Sifat alir granul yang dibuat Content). LOD yaitu suatu pernyataan
dievaluasi dengan menggunakan metode kadar kelembapan berdasarkan bobot
pengukuran secara tidak langsung. Data basah. Sedangkan MC merupakan
pada tabel 2 menunjukkan bahwa pernyataan kadar kelembaban berdasarkan
peningkatan konsentrasi PVP tidak bobot kering granul12. Nilai rata-rata LOD
berpengaruh signifikan terhadap sifat alir dan MC masing-masing formula
granul. Meskipun begitu, seluruh formula menunjukkan bahwa ketiga formula yang
masih memenuhi persyaratan untuk dibuat sudah memenuhi persyaratan susut
dikempa menjadi tablet dengan nilai pengeringan, dimana persen susut
sudut diam < 40°, nilai persen pengetapan pengeringan granul yang memenuhi
< 20% dan nilai persen kompresibilitas syarat kandungan lembab yang baik
berada pada rentang 5-12%. adalah pada rentang 2%-5%. Peningkatan
3.1.2 Distribusi Ukuran Partikel Granul konsentrasi bahan pengikat PVP diikuti
dengan penurunan persen LOD dan MC.
Hasil pengamatan terhadap
ukuran partikel granul yang diuji 3.2 Evaluasi Tablet
normalitasnya menunjukkan bahwa Granul yang sudah memenuhi
ukuran partikel granul berdistribusi persyaratan kemudian dikempa menjadi
normal dengan nilai p>0,05. Granul yang tablet dan dievaluasi. Hasil evaluasi dapat
distribusi ukuran granulnya normal dilihat pada tabel 3.

Gambar 1. Grafik distribusi ukuran partikel granul. Keterangan: distribusi ukuran granul diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x dan diukur dengan menggunakan program Axiocam. Jumlah partikel yang
diukur 1000 partikel.
3.2.1 Uji Organoleptis dinyatakan mempunyai ukuran yang
Beberapa permasalahan yang seragam yaitu bila diameter rata-rata tablet
umum ditemukan dalam pengempaan tidak lebih dari 3 kali tebal rata-rata tablet
tablet berupa capping, lamination, dan tidak kurang dari 1⅓ kali tebal rata-
chipping, cracking, sticking, picking, rata tablet13. Keseragaman ukuran
binding, mottling dan double impression12. menggambarkan reprodusibilitas dan
Permasalahan pada tablet kunyah terkait selanjutnya dengan keseragaman
attapulgit (gambar 2) yang dihasilkan kandungan dan juga terkait dengan faktor
yaitu mottling. Mottling merupakan istilah estetika16. Hasil uji post hoc (tabel 4)
yang digunakan untuk mendeskripsikan menunjukkan bahwa variasi konsentrasi
distribusi warna yang tidak merata pengikat PVP tidak memberikan
dipermukaan tablet, berbintik terang/ perbedaan yang signifikan pada ukuran
gelap. Penyebab utamanya adalah warna tablet yang dihasilkan.
zat aktif yang berbeda dengan eksipien 3.2.1 Uji Keseragaman Bobot Tablet
dan adanya migrasi zat warna selama Kunyah
proses pengeringan atau zat warna yang Uji keseragaman bobot tablet
ditambahkan tidak terbagi rata (tidak yang dilakukan menunjukkan tidak ada
homogen)12. Keseragaman warna tablet satu tablet pun dari ketiga formula yang
dapat menjadi salah satu parameter menyimpang dari kolom A maupun kolom
keseragaman kadar pada tablet. B. Syarat uji keseragaman bobot yaitu
Meskipun begitu, keseragaman bobot bobot rata-rata tablet tidak boleh lebih dari
tablet dengan bobot zat aktif 50 mg 2 tablet yang menyimpang dari kolom A
atau lebih, dengan perbandingan kadar (5% dari bobot tablet) dan tidak boleh ada
zat aktif dalam tablet 50% atau lebih satu tablet pun yang menyimpang dari
dari bobot tablet sudah dapat kolom B (10% dari bobot tablet)13. Uji
menggambarkan keseragaman kadar keseragaman bobot dipersyaratkan jika
tablet yang diuji tidak bersalut dan
dari tablet tersebut12.
mengandung 50 mg atau lebih zat aktif
tunggal yang merupakan 50% atau lebih
dari bobot satuan sediaan13. Keseragaman
bobot mengindikasikan keseragaman zat
aktif yang terkandung dalam tablet
tersebut12.
Keseragaman bobot tablet juga
dapat dilihat dari nilai CV bobot tablet,
F1 F2 F3
dimana keseragaman bobot dinyatakan
Gambar 2. Tablet kunyah attapulgit memenuhi syarat jika memiliki nilai CV ≤
Keterangan: F1: Formula 1 (PVP 1%); F2:
Formula 2 (PVP 3%); F3: Formula 3 (PVP 5%) 5%12. Tabel 3 menunjukkan bahwa ketiga
formulasi memiliki nilai CV kurang dari
3.2.2 Uji Keseragaman Ukuran Tablet 5%. Uji keseragaman bobot yang
Kunyah dilakukan menunjukkan formula 1, 2 dan
Tabel 3 menunjukkan bahwa 3 memenuhi persyaratan keseragaman
tablet kunyah attapulgit dari ketiga bobot sesuai dengan FI III maupun dari
formula memenuhi persyaratan nilai CV. Peningkatan konsentrasi
keseragaman ukuran. Suatu tablet pengikat PVP yang digunakan menyebab-
Tabel 3. Data Hasil Uji Evaluasi Mutu Fisik Tablet

Formula (x̅ ± CV)


Evaluasi Tablet
F1 F2 F3
Diameter Tablet (cm) 1,23 ± 0,43 1,24 ± 0,33 1,23 ± 0,66
Tebal Tablet (cm) 0,46 ± 0,56 0,48 ± 1,39 0,46 ± 1,35
Bobot Tablet (mg) 602,87 ± 0,873 605,33 ± 1,129 607 ± 1,967
Kekerasan (Kg) 5,34 ± 4,56 6,31 ± 4,87 7,76 ± 5,64
Kerapuhan (%) 0,61 ± 1,68 0,58 ± 4,85 0,34 ± 13,7
Waktu Hancur (detik) 33,67 ± 4,54 53,33 ± 8,86 57,33 ± 7,86
Keterangan: F1: Formula 1 (PVP 1 % (b/v)); F2 : Formula 2 (PVP 3 % (b/v)); F3: Formula 3 (PVP 5 %
(b/v)); x̄: nilai rata-rata; CV: koefisien variasi

kan penyimpangan bobot rata-rata tablet Tabel 4. Hasil uji post hoc tablet kunyah
kunyah attapulgit semakin besar, hal ini
disebabkan karena ukuran granul yang No Uji sifat fisik Nilai signifikan p
dihasilkan pada konsentrasi pengikat PVP tablet
F1:F2 F2:F3 F1:F3
tinggi lebih besar sehingga menurunkan kunyah
1 Keseragaman
sifat alir granul menyebabkan pengisian
ukuran tablet
die pada saat pengempaan kurang baik. Tebal 0,304 0,951 0,187
Uji post hoc (tabel 4) Diameter 0,776 0,776 1,000
2 Keseragaman
menunjukkan bahwa konsentrasi PVP bobot tablet
0,437 0,149 0,666
yang digunakan tidak memberikan 3 Kekerasan
0,004* 0,000* 0,000*
perbedaan yang signifikan terhadap tablet
keseragaman bobot tablet kunyah 4 Kerapuhan
0,595 0,001* 0,000*
tablet
attapulgit yang dihasilkan.
5 Waktu hancur
0,002* 0,463 0,001*
3.2.2 Uji Kekerasan Tablet Kunyah tablet
Keterangan: tanda * menunjukkan signifikansi
Data pada tabel 3 menunjukkan (p < 0,05); F1: Formula 1 (PVP 1 % (b/v)); F2
bahwa peningkatan konsentrasi pengikat : Formula 2 (PVP 3 % (b/v)); F3: Formula 3
yang ditambahkan diikuti dengan (PVP 5 % (b/v))
peningkatan tingkat kekerasan dari tablet
yang dihasilkan. Hal ini disebabkan 3.2.3 Uji Kerapuhan Tablet Kunyah
karena bahan pengikat akan membentuk Uji kerapuhan tablet kunyah
matriks internal selama proses granulasi attapulgit yang dilakukan menunjukkan
basah. Akibatnya, kekuatan granul dan bahwa kerapuhan tablet kunyah dari
kekuatan tablet meningkat seiring dengan ketiga formula sudah memenuhi syarat
peningkatan konsentrasi pengikat yang (data pada tabel 3). Syarat kerapuhan
digunakan7. tablet yang dikehendaki adalah sebesar
Kekerasan yang baik untuk tablet 1% atau kurang untuk tablet konvensional,
kunyah adalah 4-7 kp. Dimana 1 kp sedangkan untuk tablet kunyah (karena
(kilopond) adalah sama dengan tekanan kekerasan yang lebih rendah), nilai
sebesar 1 Kg12. Kekerasan tablet kunyah friabilitas sampai 4% dapat diterima 7.
formula 1 dan 2 memenuhi persyaratan Peningkatan konsentrasi bahan pengikat
kekerasan tablet. Tablet kunyah formula 3 PVP menghasilkan tablet dengan tingkat
tidak memenuhi syarat kekerasan tablet kerapuhan yang semakin kecil karena
karena nilai kekerasan tablet lebih dari 7 peningkatan konsentrasi pengikat PVP
kg. Uji post hoc yang dilakukan (tabel 4) menyebabkan tablet kunyah yang
menunjukkan bahwa ketiga formula dihasilkan semakin keras sehingga tingkat
berbeda signifikan satu sama lain. ketahanan tablet terhadap abrasi semakin
tinggi yang dilihat dari nilai kerapuhan Hasil penelitian yang telah
tablet kunyah yang semakin menurun dilakukan menunjukkan bahwa variasi
(tabel 3). Uji post hoc (tabel 4) yang konsentrasi bahan pengikat PVP pada
dilakukan dinyatakan bahwa formula 3 pembuatan tablet kunyah attapulgit
berbeda signifikan terhadap kedua berpengaruh terhadap kekerasan,
formula lain. kerapuhan, waktu hancur serta rasa tablet
3.2.4 Uji Waktu Hancur Tablet kunyah. Konsentrasi bahan pengikat PVP
Kunyah yang menghasilkan tablet kunyah
attapulgit dengan sifat fisik paling baik
Uji waktu hancur tablet kunyah adalah pada konsentrasi 1% (b/v). Hal ini
yang dilakukan menunjukkan bahwa dilihat dari tingkat kekerasan tablet
waktu hancur tablet kunyah dari ketiga formula 1 yang lebih rendah dibanding
formula sudah memenuhi syarat. Syarat formula 2 dan 3, meskipun begitu masih
uji waktu hancur yaitu tidak kurang 16 memenuhi persyaratan kerapuhan yang
dari 18 tablet yang diuji harus hancur diperbolehkan. Selain itu, tablet kunyah
sempurna dalam waktu kurang dari 15 formula 1 juga memiliki waktu hancur
menit13. Uji waktu hancur perlu dilakukan yang baik serta memiliki tingkat
terhadap tablet kunyah yang dihasilkan penerimaan yang paling baik dari resipien
untuk menunjukkan kemampuan tablet berdasarkan uji tanggapan rasa yang telah
berdisintegrasi7. dilakukan.
Peningkatan bahan pengikat PVP 4. KESIMPULAN
yang ditambahkan mempengaruhi waktu
hancur dari tablet kunyah attapulgit yang Hasil penelitian menunjukkan
dihasilkan, dimana semakin rendah bahwa variasi konsentrasi bahan pengikat
konsentrasi bahan pengikat yang PVP pada pembuatan tablet kunyah
ditambahkan, semakin cepat tablet hancur. attapulgit berpengaruh terhadap
Hal ini disebabkan karena tablet yang kekerasan, kerapuhan, waktu hancur serta
keras mempunyai bentuk yang lebih rasa tablet kunyah. Konsentrasi bahan
kompak dengan porositas yang kecil pengikat PVP yang menghasilkan tablet
sehingga menghambat penetrasi air ke kunyah attapulgit dengan sifat fisik paling
dalam tablet dan akhirnya memperlama baik adalah 1% (b/v).
waktu hancur tablet17. Uji Post Hoc (tabel DAFTAR PUSTAKA
4) menunjukkan bahwa formula 1 berbeda 1. Balai penelitian dan pengembangan
signifikan terhadap kedua formula yang kesehatan. Riset Kesehatan Dasar
lain. (RISKESDAS). 2007. Riset
3.2.5 Uji Tanggapan Rasa Tablet Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007.
Kunyah Kementrian Kesehatan Republik
Uji tanggapan rasa yang dilakukan Indonesia. Jakarta.
menunjukkan bahwa sebagian besar 2. Sutriswanto. 2011. Faktor-Faktor
panelis dapat menerima ketiga formula. yang Berhubungan dengan Kejadian
Kesimpulan dari uji tanggapan rasa yang Diare Akut pada Bayi/Anak Usia 6-24
dilakukan yaitu bahwa tablet kunyah Bulan (Studi Kasus Pontianak).
attapulgit yang paling disukai oleh Master Tesis. Program Pasca Sarjana
responden adalah tablet kunyah formula 1. Undip. Semarang.
3. Milala, Sembiring, A., Rahayu, Pudji, Pengisi pada Tablet Klofeniramin
R., Anggen, Tennes, A. 2011. Profil Maleat (CTM). Skripsi. Universitas
Pasien dan Profil Pengobatan Diare di Tanjungpura. Pontianak.
Klinik Medis Ubaya. Jurnal Ilmiah
12. Sulaiman, T.N.S. 2007. Teknologi dan
Sains dan Teknologi. Vol 5: 28-35
4. Nathan, Alan. 2010. Nonpresciption Formulasi Sediaan Padat. Pustaka
Medicines, Fourth Edition. Laboratorium Teknologi Farmasi
Pharmaceutical Press.USA. Hal. 90. Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta.
5. Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. Hal. 22; 66; 80-90; 107-112; 128-129;
2007. Obat-Obat Penting: Khasiat, 149.
Penggunaan dan Efek-Efek 13. Departemen Kesehatan Republik
Sampingnya, Edisi Keenam. PT. Elex Indonesia. 1995. Farmakope
Media Komputindo. Jakarta. Hal 297. Indonesia, edisi keempat. Departemen
6. Zaid MR, Hasan M, Khan AA. 1995. Kesehatan Republik Indonesia.
Attapulgite in The Treatment of Acute Jakarta. Hal 1086.
Diarrhoea : a Double-Blind Placebo- 14. Voigt, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran
Controlled Study. J Diarrhoeal Dis Teknologi Farmasi, Edisi kelima.
Res. Vol 13: 44-46. UGM Press. Yogyakarta.
7. Siregar, C.J.P. dan Wikarsa, S. 2008. 15. Nugroho A.K. 1995. Sifat Fisik dan
Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Stabilitas Tablet Kunyah Asetosal
Dasar - Dasar Praktis. Penerbit Buku dengan Bahan Pengisi Kombinasi
EGC. Jakarta. Hal. 196; 203; 377-379; Manitol Laktosa. Skripsi. Fakultas
417-418. Farmasi. Universitas Gadjah Mada.
8. Agoes, Goeswin. 2008. Yogyakarta.
Pengembangan Sediaan Farmasi, 16. Nugrahani, I., Rahmat, H.,
edisi revisi dan pengembangan. Djajadisastra, J.2005. Karakteristik
Penerbit ITB. Bandung. Hal. 222-226;
Granul dan Tablet Propranolol HCl
278-279.
9. Flottmann, Hubertus dan Quadir, dengan Metode Granulasi Peleburan.
Anisul.2008. Polyvinylpyrrolidone Jurnal. Vol II: 100-109.
(PVP)–One of The Most Widely Used 17. Jufri, M., Dewi, R., Ridwan, A., Firli.
Exipients in The Pharmaceuticals : An 2006. Studi Kemampuan Pati Biji
Overview. Drug Delivery Technology Durian sebagai Bahan Pengikat dalam
Vol 8: 6. Tablet Ketoprofen secara Granulasi
10. Rowe, Raymond C., Sheskey, Paul J., Basah. Jurnal Majalah Ilmu
Quinn, Marian E. 2006. Handbook of Kefarmasian, Vol. III: 78-86
Pharmaceutical Excipients, Sixth
Edition. The Pharmaceutical Press. MMMMMMMMMMMMMMMMMM
London. Hal 581-582; 605-606. MMMMMMMMMMMMMMMMMM
11. Anastasia, D. S. 2011. Uji Amilum MMMMMMMMMMMMMMMMMM
Buah Pisang Barangan (Musa MMMMMMMMMMMMjdfshdfjsdfjd
fjdfhjdfjsdfhjdfhjdsjhfsklhfuidfisuefksj
acuminate “AAA”) Sebagai Bahan
dMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM

Anda mungkin juga menyukai