Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN WAWANCARA

DENGAN TOKOH SUKSES PERANTAU MINANG


DALAM BIDANG AKADEMIK DAN PROFESI KEDOKTERAN
(Dr. ZUHDI DARMA)

A. Pengantar

Merantau adalah salah satu aktivitas masyarakat Minangkabau untuk mendidik


pemuda Minang menjadi individu “urang sabana urang”. Makna kalimat “urang
sabana urang” adalah seseorang yang mengetahui perihal awal dan akhir, tahu tentang
lahir & batin, peka terhadap persoalan yang berkembang di sekitarnya, punya rasa
malu dan sopan santun, serta punya rasa ingin tahu untuk memeriksa lebih lanjut (tahu
raso jo pareso). Ia digambarkan sebagai orang yang cerdik cendekia, arif bijaksana,
berakhlak mulia, banyak ilmunya. Orang seperti ini memenuhi syarat sebagai manusia
bermartabat. Hidupnya menjadi suri teladan bagi orang di sekitarnya. (Madjo-Indo
dalam Muntasyir dan Munir, 2009).

Merealisasikan filsafat hidup menjadi “urang sabana urang” dilakukan oleh


etnik Minangkabau salah satunya dengan “merantau”. Belum ada literatur yang secara
rinci mengulas tentang core value budaya merantau etnik Minangkabau. Namun
setidaknya ada tigasemangat yang terkandung dalam aktivitas “merantau” yaitu : 1)
Semangat mengubah nasib, 2) Semangat berpetualang mencari pengalaman hidup dan
3) semangat meraih kesuksesan.

Semangat mengubah nasib tergambar dalam pepatah “mambangkik batang


tarandam”, semangat berpetualang tergambar dalam pepatah “alam takambang jadi
guru” dan semangat meraih kesuksesan tergambar dalam pepatah “tabang basitumpu
inggok mancakam”. Nilai tersebut terkandung dalam kearifan budaya Minangkabau,
sehingga budaya merantau seperti memiliki Hidden Curriculum (kurikulum
tersembunyi) dan terinternalisasi secara perlahan kedalam kepribadian perantau etnik
Minangkabau.

Aktivitas merantau melahirkan banyak tokoh sukses sejak dahulu sampai


sekarang. Sebahagian besar tokoh sukses etnik Minang mengawali kesuksesan
karirnya di daerah rantau.Sebutlah Bung Hatta, Buya Hamka, M.Yamin dan banyak
tokoh sastra yang sangat terkenal di nusantara bahkan dikenal di dunia internasional.
Sukses tentu tidak dapat diartikan hanya pada makna materi semata. Sukses juga
bermakna terbangunnya kepribadian ideal yang memberi manfaat signifikan terhadap
diri sendiri dan orang lain baik dari segi pemikiran yang benar, sikap yang sesuai dan
keterampilan yang dimiliki. Tokoh sukses di era sekarang juga tidak kalah kiprahnya
baik di dunia politik, bisnis maupun pendidikan. Taufik Ismail, Basril Koto, Irwan
prayitno dan banyak tokoh sukses lainnya yang tidak tersebut karena tidak
terpublikasikan.

Kesuksesan perantau Minang diduga karena memiliki karakter kinerja yang


tangguh untuk berjuang menghadapi tantangan (struggle) di daerah rantau. Perantau
Minang tidak membawa modal materi yang cukup ketika pergi merantau. Pepatah
Minang menggambarkan kondisi tersebut dengan istilah“mambao tulang salapan
karek (membawa tulang delapan kerat)” yang bermakna hanya membawa apa yang
ada di badan. Kehidupan selanjutnya ditentukan oleh kemampuan individu
menghadapi masalah, menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan kejelian dalam
menangkap peluang usaha.

Karakter Kinerja dapat didefinisikan sebagai pilihan yang baik dan sikap yang
positif dalam melaksanakan pekerjaan sehingga memberikan pengaruh terhadap
kualitas pencapaian tujuan, kesuksesan pribadi dan kesuksesan sosial”.Menggali
karakter kinerja tokoh sukses perantau Minang diperlukan untuk menjadi acuan dalam
pengembangan karakter kinerjamahasiswa di Perguruan Tinggi. Hasil wawancara
dengan semua tokoh sukses perantau Minang akan dirangkum untuk menciptakan
sebuah “strategi bimbingan karir berbasis merantau”.

B. Instrumen
Wawancara tokoh sukses sebagai akademisi ini dibantu oleh beberapa
instrumen dengan pertanyaan terbuka dan tertutup. Tujuannya adalah untuk efektifitas
pelaksanaan wawancara sehingga tidak terlalu menyita waktu lama dalam proses
wawancara.

1. Instrumen pertama pada lampiran 1 berisi pertanyaan terbuka dimana responden


dapat dengan bebas menyampaikan pandangannya berdasarkan pengalaman dan
peristiwa yang ditemui dalam proses pencapaian kesuksesan karir.
2. Instrumen kedua pada lampiran 2 berupa pernyataan tertutup dimana responden
cukup mengisi ranking berdasarkan pengalaman dan peristiwa yang ditemui
dalam proses pencapaian karir.
3. Daftar pertanyaan ketiga pada lampiran 3, adalah untuk memperkokoh data
dalam instrumen kedua agar dapat dipahami secara lebih rasional.

Note : Responden diharapkan dapat mengisi Profil diri sebagaimana terdapat dalam
lampiran 4.

C. Penutup
Ucapan terimakasih atas kesediaan waktu responden dalam wawancara ini.
Hasil wawancara ini akan menjadi pedoman dalam menyusun sebuah strategi
bimbingan karir berbasis merantau. Strategi ini menjadi pendekatan baru dalam
bimbingan karir untuk mengembangkan karakter kinerja dan akan sangat membantu
dalam proses penyelesian studi saya pada program doktoral keilmuan bimbingan dan
konseling di Universitas Pendidikan Indonesia.
Lampiran 1

Responden diharapkan dapat memberikan pendapat dan pandangannya tentang indikator


karakter kinerja pada kolom 1 dan 2, dan menuliskannya dalam kolom 3 berdasarkan
pengalaman dan peristiwa yang dilalui dalam proses meraih kesuksesan karir.

1 2 3
Aspek Indikator Pandangan Responden
Pengetahuan Berpikir Kritis Berfikir kritis wajib dibudayakan, karena disitulah
(Rasa Ingin Tahu, Cinta peranan kita sebagai intelaktual untuk tidak menerima
Belajar, Berpikiran Terbuka, begitu saja segala sesuatu, kritis tentunya harus
Argumentatif) berdasarkan argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan (ZD01)
Berpikir Kreatif Pikiran kritis tanpa gagasan bagaikan sayur tanpa
(Gagasan baru, Fleksibelitas garam, untuk lebih komplit hal yang kita kritisi
dan Cekatan) hebdaknya dibarengi dengan gagasan gagasan sebagai
solusi. (ZD02)

Sikap Sikap Mental Kita harus percaya dengan kapasitas dan


(Percaya Diri, Berani, kapabilitas yang kita miliki, sehingga dengan
Gigih, Integritas, Kerja keyakinan itu kita bisa mengaktualusasikan diri
Keras) dengan gagasan gagasan buat perubahan. (ZD03)

Sikap Sosial
(Cinta, Kebaikan, Kecerdasan Altruism sedapat Mungkin mendasari tindakan dalam
Sosial hubungan sosial (ZD04)

Sikap Spiritual
(Keimanan, Amalan) Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh
(ZD05)

Keterampilan Komunikasi Penting, suapaya komunikasi yang dilakukan


(Penguasaan teknik, Tata bisa berjalan efektif, ide ide yang ada dalam
Bahasa, Gestur) pesan bisa tersampaikan dengan baik. (ZD06)

Negosiasi Negosiasi tujuannya adalah untukmemenangkan


(Penguasaan Tujuan, pertandingan, atau untuk “memaksakan l” ide kita
Pengenalan Lawan, dapat diterima orang lain, walau tidak seluruhnya
Kepribadian) sebagian boleh juga, jadi tekhnik menawar dan
penguasaan lawan sangat diperlukan. (ZD07)
Kerjasama Pemberian penghargaan akan menimbulkan
(Proaktif, Penghargaan perasaan berguna, sehingga akan meningkatkan
terhadap Job Deskription, keinginan buat belrjasama, luarannya tentu
Kesuksesan Tim) kesuksesan tim. (ZD08)
Manajemen Konflik Pemimpin organisasi dituntut menguasai
(Pemahaman konflik, manajemen konflik agar konflik yang muncul
Penggelolaan Konflik) dapat berdampak positif untuk meningkatkan
mutu organisasi, perbedaan pendapat bukannya
jadi saling melemahkan, tetapi perbedaan
pendapat bila di manage dengan baik akan
meningkat daya tahan organisasi. (ZD09)

Lampiran 2

 Dalam tabel dibawah ini tertulis 3 aspek karakter kinerja, yaitu aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagaimana tertulis pada kolom 1.
 Masing-masing aspek memiliki indikator yang telah dirangkum pada kolom 2.
 Pada kolom 3 responden diminta memberi rangking indikator per aspek
 Pada kolom 4 responden diminta memberi rangking (1-10) saja dari indikator secara
keseluruhan.
 Rangking hanya untuk membedakan indikator yang lebih dominan mempengaruhi
karakter kinerja dibanding indikator lain. Rangking tertinggi tidak mengurangi arti
pentingnya indikator dari rangking terendah.

1 2 3 4
Aspek Indikator Rangking Rangking
indikator/aspek indikator
Pengetahuan 1. Rasa Ingin Tahu 1 1
2. Cinta Belajar 2
(berpikir Kritis 3. Berpikiran Terbuka 6
& Berpikir 4. Argumentatif 3
Kreatif) 5. Gagasan Baru 5
6. Fleksibelitas 4
7. Cekatan 7
Sikap 1. Kepercayaan 1 3
2. Keberanian 5
(Mental, Sosial 3. Kegigihan 6
dan Spiritual) 4. Integritas 4
5. Kerja Keras 7
6. Cinta 8
7. Kebaikan hati 8
8. Kecerdasan Sosial 10
9. Keyakinan 2
10. Amalan 3
Keterampilan 1. Penguasaan teknik Komuniksai 1 2
2. Penggunaan Tata Bahasa 3
(komunikasi, 3. Gestur 6
negosiasi, 4. Penguasaan Tujuan 5
kerjasama dan 5. Pengenalan Lawan 8
resolusi 6. Kepribadian 2
konflik) 7. Proaktif 7
8. Penghargaan terhadap Job 11
Deskripsi,
9. Kesuksesan Tim 10
10. Pemahaman konflik 4
11. Penggelolaan Konflik 9

Lampiran 3

Pertanyaan terbuka (responden dapat menjawab semua pertanyaan ini saat


wawancara)

1. Alasan responden memberi rangking satu pada setiap aspek di kolom 3


a. Ilmu timbul dari keingin tahuan (ZD10)
b. Kepercayaan, kepercayaan sesuatu yang harus dipunyai bila bekerja dalam
satu tim (ZD11)
c. Penguasaan tekhnik penting, karena komunikasi yang baik tentu sumber
informasinya harus menguasai tekhnik komunikasi, sehingga pesan yang
dibawa dapat diterima dan dicerna dengan baik oleh penerima pesan. (ZD12)
2. Alasan responden memberi rangking satu pada kolom 4
Pengetahuan yang baik dalam segala aspek akan meberikan keseimbangan
spritual emosi dan inteligensi, sehingga menghasilkan sikap dan ketrampilan
yang baik pula. (ZD13)
3. Responden dapat menceritakan titik balik (turning point) perubahan dari kondisi
diri yang biasa saja menjadi sukses dalam usaha.
Pilihan buat fokus diusaha setelah menyadari bahwa birokrasi bukan ajang yang
pas buat memaksimalkan profesi sebagai ajang aktualisasi diri. (ZD14)
4. Responden diharapkan dapat menceritakan apakah kearifan budaya Minang
tentang merantau berpengaruh signifikan dalam pengembangan karakter kinerja
responden.
Sangat mempengaruhi, karatau madang dihulu babuah babungo balun, marantau
bujang dahulu dirumah paguno balun. Kegigihan dan sikap independensi dan
pantang menyerah menjadi pelecut dalam melakukan aktifitas. (ZD15)
5. Apakah pendapat responden tentang penelitian ini. Perlukan atau tidak. Berikan
alasannya.

Jambi, 4 September 2017


Confirm Ability

(Dr. Zuhdi Darma)


Lampiran 4

PROFIL TOKOH

A. Identitas Pribadi
Nama : Zuhdi Darma

Gelar Akademik : Dokter

Tgl. Lahir : 16 Februari 1970

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Kawin

Asal Kampung : Sungai Jambu Tanah Datar

Suku : Piliang Sani

Agama : Islam

B. Keluarga (Istri, Anak, Orang Tua dan Mertua)


Istri : Lola Susianti
Asal :Bukittinggu
Suku Bangsa : Minang Kabau
Jumlah Anak :1
Bapak / Suku Asal : Chaniago
Ibu / Suku Asal : Piliang Sani
Bapak Mertua/Suku Asal : Caniago
Ibu Mertua/Suku Asal : Jambak

C. Riwayat Pekerjaan/ Jabatan


1). Kepala Puskesmas Jambi Kecil
2) Kepala Puskesmas Pondok Meja
3) Kepala Puskesmas Sungai Bahar
4) Kepala RSUD Sungai Bahar
5) Dokter Fungsional RSUD Ahmad Ripin
6) Ketua IDI muaro Jambi

D. Riwayat Pendidikan (mohon isikan IPK di Perguruan Tinggi)


1) SD 1 Sungai Jambu
2) SMPN Si mabur Pariangan Tanah Datar
3) SMAN Padang Panjang
4)Fakultas Kedokteran Unand Padang
5)

D. Aktivitas Organisasi
1). Ikatan Keluarga Minang
2). IDI
3).
4)

(Boleh ditambahkan sendiri)


SURAT KETERANGAN

Saya yang bertanda tangan ini menerangkan bahwa :


Nama : Ismira, M.Pd
NIM : 1402490
Program Studi : Bimbingan Konseling
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
Judul Penelitian : “Bimbingan Karir Berbasis Merantau untuk
Mengembangkan Karakter Kinerja Mahasiswa”
Pembimbing : 1. Ahman, Prof., Dr, M.Pd.
2. Mamat Supriatna, Dr., M.Pd.
Telah melakukan wawancara dengan saya terkait disertasi yang sedang dilakukan.
Demikan keterangan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sesuai keperluannya.

Jambi, 4 September 2017


Responden

Dr. Zuhdi Darma

Anda mungkin juga menyukai