BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan,
pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi
tujuan pokok dalam pendidikan sejak 1942. Penelitian dan berbagai pendapat tentang hal itu, telah
menjadi topik pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick, 2000:1).
Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman pengajar tentang berpikir kritis
menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak mengajarkan atau melakukan penilaian ketrampilan
berpikir pada siswa. Seringkali pengajaran berpikir kritis diartikan sebagai problem solving, meskipun
kemampuan memecahkan masalah merupakan sebagian dari kemampuan berpikir kritis (Pithers RT,
Soden R., 2000).
Kemampuan berpikir kritis adalah kesatuan makna yang terdiri dari tiga kata, yaitu kemampuan,
berpikir dan kritis. Menurut KBBI, (2002 hlm 707), kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,
kekuatan, sanggup melakukan sesuatu. Pengertian berpikir (KBBI, 2002 hlm 872 adalah menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Sedangkan pengertian kritis adalah bersifat
tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, tajam dalam penganalisaan.
Menurut Gede Putra Adnyana (2011), berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara
terorganisasi dan mengevaluasi kualitas suatu alasan secara sistematis.
Berpikir kritis merupakan suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan penggunaan nalar.
Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan,
mengkategorikan, seleksi, dan memutuskan.Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang
tepat dalam berpikir dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan
lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah
maupun pencarian solusi.
Contoh Penerapan
Masalah
Kemampuan Berpikir Kritis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan
penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan
proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan
menilai/memutuskan.
Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam
berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu
dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir
kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah dan pencarian solusi.
Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan
kemampuan, seperti pengamatan (observasi), analisis,
penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik
pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat
mengatasi masalah-masalah/proyek komplek dan dengan hasil yang memuaskan
DAFTAR PUSTAKA
Murtadho, Fathiaty. 2012. Jurnal “Berpikir Kritis dan Strategi Metakognisi: Alternatif Sarana
Pengoptimalan Latihan Menulis Argumentasi” State University of Jakarta, Indonesia
Munandar, S. C. Utami. 2002. Kreativitas dan Keberbakatan : Strategi Mewujudkan Potensi
Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru . Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
https://marizaumami.wordpress.com/2010/06/15/makalah-berfikir-kritis/
blog.elearning.unesa.ac.id/penalaran-berpikir-kritis-roberth-h.ennis.html
uinsuska.academia.edu/Upaya_Meningkatkan_Kemampuan_Berpikir_Kritis.html
http://rianamuslikhah.blogspot.co.id/2013/07/berpikir-kritis-dan-pengambilan.html
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis adalah kesatuan makna yang terdiri dari tiga kata,
yaitu kemampuan, berpikir dan kritis. Menurut KBBI, (2002 hlm 707),
kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, sanggup melakukan
sesuatu. Pengertian berpikir (KBBI, 2002 hlm 872 adalah menggunakan akal
budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Sedangkan pengertian
kritis adalah bersifat tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan
atau kekeliruan, tajam dalam penganalisaan. Menurut Gede Putra Adnyana
(2011), berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara terorganisasi
dan mengevaluasi kualitas suatu alasan secara sistematis.
Berpikir kritis merupakan suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan
penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-
proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan
memutuskan.Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat
dalam berpikir dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan
yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis
sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah maupun pencarian solusi.
BAB II
PEMBAHASAN
Berpikir kritis adalah sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan
untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan
sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan
tindakan.
Berpikir kritis adalah mode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa
saja – di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan
menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan
menerapkan standar-standar intelektual padanya.
Ennis (Arief Achmad, 2007) menyebutkan beberapa kriteria yang dapat kita
jadikan standar dalam proses berpikir kritis, yaitu:
Clarity (Kejelasan)
Contoh, pertanyaan berikut tidak jelas: “Apa yang harus dikerjakan pendidik
dalam sistem pendidikan di Indonesia?” Agar pertanyaan itu menjadi jelas,
maka kita harus memahami betul apa yang dipikirkan dalam masalah itu. Agar
menjadi jelas, pertanyaan itu harus diubah menjadi, “Apa yang harus dikerjakan
oleh pendidik untuk memastikan bahwa siswanya benar-benar telah
mempelajari berbagai keterampilan dan kemampuan untuk membantu berbagai
hal agar mereka berhasil dalam pekerjaannya dan mampu membuat keputusan
dalam kehidupan sehari-hari?”.
Precision (ketepatan)
Depth (kedalaman)
Breadth (keluasaan)
Logic (logika)
Menurut Ennis (1996: 364) terdapat 6 unsur dasar dalam berpikir kritis yang
disingkat menjadi FRISCO :
F (Focus)
Untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini maka harus bisa
memperjelas pertanyaan atau isu yang tersedia, yang coba diputuskan itu
mengenai apa.
R (Reason)
I (Inference)
S (Situation)
Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir akan membantu
memperjelas pertanyaan (dalam F) dan mengetahui arti istilah-istilah kunci,
bagian-bagian yang relevan sebagai pendukung.
C (Clarity)
(Overview)
Berpikir kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel. Anda tidak akan
terlalu kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide dari orang lain. Anda
lebih mudah untuk menerima pendapat orang lain dan persepsi yang berbeda
dari persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan,
namun jika Anda telah terbiasa untuk berpikir kritis, maka dengan sendirinya,
secara spontanitas, hal ini akan mudah untuk Anda lakukan. Keuntungan lain
dari memiliki pikiran yang lebih fleksibel dari berpikir kritis adalah Anda lebih
mudah memahami sudut pandang orang lain. Tidak terlalu terpaku pada
pendapat Anda sendiri, dan lebih terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat
orang lain.
Lebih banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena berpikir
kritis. Dan manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan. Misalnya saja
Anda lebih mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku dalam menerima
pendapat orang lain, Anda tentu kaan lebih dihormati oleh rekan kerja Anda.
Karena Anda mau menerima pendapat orang lain dengan pikiran terbuka. Maka
rekan kerja Anda pasti akan menganggap Anda sebagai rekan kerja yang baik.
Di dalam lingkungan kerja, hal lain yang penting selain pekerjaan dan hubungan
dengan atasan adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja ini tentu saja
dipengaruhi oleh rekan-rekan kerja Anda. Jika hubungan Anda baik dengan
rekan kerja, situasi lingkungan kerja juga akan lebih baik dan lebih kondusif
serta produktif dalam bekerja.
4. Lebih Mandiri
Berpikir kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya tidak harus
selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi yang rumit dan
sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak perlu menunggu
seseorang yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah, karena Anda
sendiri juga mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dengan memiliki pikiran
yang kritis, Anda dapat memunculkan ide-ide, gagasan, serta saran-saran
penyelesaian masalah yang baik. Dengan berpikir kritis, akan melatih otak Anda
untuk berpikir lebih kritis, tajam, kreatif, serta inovatif.
Salah persepsi akan sering terjadi bila Anda tidak terbiasa berpikir kritis. Saat
Anda menerima sebuah pernyataan dari orang lain dan orang lain tersebut juga
percaya akan pernyataan tersebut maka jika Anda memiliki pemikiran yang
kritis Anda akan mencari kebenaran akan persepsi tersebut. Anda tidak akan
mudah salah dalam sebuah persepsi yang belum tentu benar hanya dengan orang
lain mengatakan hal tersebut adalah benar. Saat Anda tahu sebuah persepsi dari
orang lain tersebut salah Anda akan membantu bukan hanya diri Anda tapi juga
orang tersebut. Dengan semakin Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan
salah persepsi.
Berpikir kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta beralasan.
Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan menganalisa
suatu anggapan terlebih dahulu kemudian Anda kaitkan dengan sebuah fakta.
Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain. Sehingga hal tersebut
akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu atau ditipu oleh orang lain. Anda
akan memproses suatu informasi apakah relevan atau sesuatu yang mustahil
sehingga Anda dapat simpulkan sebagai sesuatu yang tidak benar atau
mengandung unsur kebohongan. Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif
dalam mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena
setiap mendapat suatu informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya
begitu saja, namun Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://marizaumami.wordpress.com/2010/06/15/makalah-berfikir-kritis/
blog.elearning.unesa.ac.id/penalaran-berpikir-kritis-roberth-h.ennis.html
uinsuska.academia.edu/Upaya_Meningkatkan_Kemampuan_Berpikir_Kritis.ht
ml
http://rianamuslikhah.blogspot.co.id/2013/07/berpikir-kritis-dan-
pengambilan.html