Artikel ini bersumber dari 11 jurnal yang berhubungan dengan infeksi Diphyllobothrium serta
penyakit zoonosis yang diakibatkan. Penyakit yang diakibatkan yaitu sparganosis invasi cacing pita plero-
cercoid spargana. Secara berurutan artikel ini membahas pengertian sparganosis dan diphyllobothriosis,
siklus hidup Diphyllobothrium, diphyllobothriosis pada anjing dan kucing, serta upacaya pencegahan dan
pengobatan diphyllobothriosis dan spirometrosis atau sparganosis.
Diphyllobothriasis adalah infeksi parasit intestinal yang disebabkan oleh cestode Diphylloboth-
rium. Upaya pencegahan infeksi Diphyllobothrium dapat dilakukan dengan mencegah anjing dan kucing
memulung makanan dilingkungan, membatasi aktivitasnya dialam liar, dan memberi makan daging yang
matang. Anjing dan Kucing dapat menjadi agen penyebaran Diphyllobothrium sp. melalui kontaminasi
air oleh feses. Hal ini dikarenakan pemilik memberi makan anjing atau kucing dengan viscera dari ikan
yang terinfeksi.
Pendahuluan Sparganosis
Diphyllobothriasis adalah infeksi parasit Sparganosis adalah penyakit parasit pada
intestinal yang disebabkan oleh cestode Diphyllo- manusia yang disebabkan oleh invasi jaringan
bothrium. Diphylobothrium latum adalah tubuh manusia oleh larva cacing pita plerocercoid
penyebab diphyllobothriasis paling umum, dan (spargana) dari genus Spirometra. Di Asia
menginfeksi manusia lewat konsumsi ikan yang Tenggara parasit ini disebut sebagai Spirometra
terinfeksi larva genus Diphyllobothrium yang me- mansoni dan di Amerika Utara sebagai S.
nyebabkan berbagai macam penyakit (Ito dan Mansonoides. Di benua lain disebut S. erinacei, S.
Budke 2014). europaei, S. theileri dan S. ranarum . Sumber pen-
Invasi parasit yang muncul memiliki ular adalah bangsa kucing piara ataupun kucing liar
pengaruh signifikan pada hewan liar dan domestik, dan bangsa anjing piara ataupun anjing liar. Tinja
serta manusia di seluruh dunia. Sparganosis adalah hewan tersebut yang berisi telur cacing dapat
penyakit zoonosis yang diperantarai anjing rakun, mencemari danau, kolam, dan genangan air
luak, babi hutan dan tuan rumah definitif (serigala, lainnya. Umumnya, penularan terjadi sewaktu
lynx). Kehadiran sparganosis pada babi hutan dan orang atau hewan minum dari sumber air tercemar
kemungkinan terjadinya pada hewan domestik dan memakan daging mentah atau tidak dimasak
(anjing dan kucing) harus dipertimbangkan jika dengan baik dari hewan yang berpotensi sebagai
zoonosis ini tidak didiagnosis secara rutin oleh inang antara. Spirometra sp.
dokter hewan (Sobocińska dan miniuk 2018) Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Pseudophyllidea
Family : Diphyllobothriidae
Genus : Spirometra
Spesies : Spirometra manson
(Soeharsono 2005).
2 | Judul Makalah
Siklus Hidup Diphyllobothriosis pada Anjing dan Kucing
Anjing dan kucing terinfeksi saat mereka
Siklus Hidup Diphyllobothrium sp. memakan plerocercoid pada inang antara (ikan)
atau inang paratenic. Diphyllobothrium spp.
ditemukan di usus halus anjing, kucing, dan mama-
lia pemakan ikan lain termasuk manusia. Baik an-
jing dan kucing rentan terhadap infeksi Diphyllo-
bothrium spp. setelah menelan ikan yang terin-
feksi, tetapi infeksi tidak ditularkan langsung an-
tara anjing dan kucing. Tidak seperti cacing cyclo-
phyllidean lain yang tahap dewasanya hampir non-
patogenik pada anjing atau kucing (inang defini-
tive), infeksi Diphyllobothrium spp. dapat me-
nyebabkan penyakit gastrointestinal pada anjing
dan kucing. Gejala klinis dapat berupa diare,
penurunan berat badan, dan muntah yang biasanya
dapat diatasi dengan terapi anthelmintic yang
sesuai. Tidak ada produk yang disahkan untuk pen-
Sumber: Global Healty, Division of Parasitic
gobatan infeksi Diphyllobothrium spp. pada anjing
Diseases
dan kucing. Praziquantel telah sukses digunakan
Telur tidak berembrio dipindahkan lewat feses
untuk mengobati cacing pita pseudophyllidean di
inang definitive. Dalam kondisi yang cocok mem-
anjing dan kucing; namun, dosis yang lebih tinggi
bentuk oncosphere yang berkembang menjadi cor-
dari yang berlabel (25mg/kg oral) dan durasi pen-
acidia. Setelah termakan oleh krustasea (inang an-
gobatan yang diperpanjang (2 hari berturut-turut)
tara pertama), coracidia akan berkembang menjadi
mungkin diperlukan untuk menghilangkan infeksi.
larva procercoid, krustasea yang terinfeksi larva
Satu dosis praziquantel (35mg/kg oral) juga direk-
procercoid dimakan oleh inang antara kedua (bi-
omendasikan untuk mengobati infeksi pada kuc-
asanya ikan kecil), larva procercoid bermigrasi ke
ing. Pengobatan Diphyllobothrium spp. pada an-
jaringan dimana mereka berkembang menjadi
jing dan kucing harus dikombinasikan dengan
larva plerocercoid (spargana), yang merupakan
pencegahan konsumsi ikan mentah atau infeksi
tahap infeksius untuk inang definitive. Plerocer-
ulang mungkin terjadi. Pencegahan predasi dan ak-
coid bermigrasi ke jaringan otot ikan yang lebih be-
tivitas memulung dengan menjaga kucing di dalam
sar; manusia (dan inang definitive lainnya)
ruangan dan anjing terbatas dengan tali atau di hal-
mendapatkan parasite lewat konsumsi ikan inang
aman berpagar akan membatasi kesempatan anjing
paratenik yang kurang matang. Di dalam inang
dan kucing untuk mendapatkan infeski cestode ini
definitif, plerocercoid berkembang menjadi cacing
(Conboy 2009).
dewasa di usus halus. Diphyllobothriids dewasa
menempel pada mukosa usus dengan dua bothria
scolexnya. Diphyllobothrium dewasa bisa men-
capai panjang 10 m dan 3000 proglotida. Telur
muda akan dikeluarkan dari proglotida (mencapai
1.000.000 telur per hari per cacing) dan dipin-
dahkan lewat feses. Telur nampak di feses 5-6
minggu setelah infeksi. Peran anjing dalam
penyebaran Diphyllobothrium sp. dari kontaminasi
air dengan feses tidak bisa diremehkan. Pelaut ka-
dang memberi makan anjingnya dengan viscera
dari ikan yang terinfeksi (Semenas et al. 2014)
Data Kelompok
1. Muh. Kholid Ridwan (B04170081)
2. Berlyana Sagita (B04170082)
3. Elsi Nidya Putri Erita (B04170083)