Anda di halaman 1dari 6

24 Masruroh, dkk : Penentuan ukuran Kristal …melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer

Penentuan ukuran Kristal (crystallite size) lapisan tipis PZT dengan metode XRD
melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer

Masruroh1)*, Algafari Bakti manggara3), Titus Papilaka3) dan Rachmat Triandi T2)
1)
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Brawijaya
2)
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Brawijaya
3)
Program pasca sarjana program studi Kimia, FMIPA, Universitas Brawijaya
*email : rafizen_02@yahoo.com

Ukuran kristal (crystallite size) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Debye Scherrer
dengan nilai panjang gelombang, intensitas, 2θ, dan FWHM yang dihasilkan dari uji XRD.
Persamaan Debye Schrerrer menunjukkan bahwa nilai ukuran kristal yang dihasilkan akan
berbanding terbalik dengan nilai FWHM, sedangkan nilai FWHM dipengaruhi oleh intensitas
masing-masing bidang kristal, dimana semakin tinggi intensitas maka nilai FWHM semakin kecil.
Dalam paper ini perhitungan ukuran kristal dilakukan pada lapisan tipis PZT, hasil perhitungan
diperoleh ukuran kristal sebesar 22,22 nm.

Kata kunci: Ukuran Kristal, persamaan Debye Scherrer, XRD.

PENDAHULUAN logam yang ditembak [1]. Gejala


Penentuan karakter struktural material, interferensi dan difraksi adalah hal
baik dalam bentuk pejal atau partikel, umum dalam bidang cahaya.
kristalin atau amorf, merupakan Percobaan fisika dasar standar untuk
kegiatan inti dalam ilmu material. menentukan jarak antar kisis dilakukan
Pendekatan umum yang diambil adalah dengan mengukur sudut berkas difraksi
meneliti material dengan berkas radiasi dari cahaya yang diketahui panjang
atau partikel berenergi tinggi. Radiasi gelombangnya. Persyaratan yang harus
bersifat elektromagnetik dan dapat dipenuhi adalah kisi bersifat periodi
bersifat monokromatik maupun dan panjang gelombang cahaya
polikromatik. Dengan memanfaatkan memiliki orde yang sama dengan jarak
hipotesa de Broglie mengenai dualitas kisi yang akan ditentukan.
frekuensi radiasi dan momentum Percobaan ini secara langsung
partikel, maka gagasan tentang panjang dapat dikaitkan dengan penerapan sinar
gelombang dapat diterapkan dalam X untuk menentukan jarak kisi dan
eksitasi elektron. jarak antar atom dalam kristal.
Sinar X adalah suatu radiasi Pembahasan difraksi kisi kristal dengan
elektromagnetik dengan panjang kisi – kisi tiga dimensional cukup
gelombang (λ ≈ 0,1 nm) yang lebih rumit, namun Bragg
pendek dari panjang gelombang cahaya menyederhanakannya dengan
tampak (λ = 400 – 800 nm). Apabila menunjukkan bahwa difraksi ekivalen
elektron ditembak dengan cepat dalam dengan pemantulan simetris oleh
suatu ruang vakum maka akan berbagai bidang kristal, asalkan
dihasilkan sinar X. Radiasi yang persyaratan tertentu dipenuhi.
dipancarkan dapat dipisahkan menjadi Pemanfaatan metode difraksi
dua komponen yaitu (a) spektrum memegang peranan penting untuk
kontinu dengan rentang panjang analisis padatan kristalin. Selain untuk
gelombang yang lebar dan (b) meneliti ciri utama struktur, seperti
spektrum garis sesuai karakteristik parameter kisi dan tipe struktur kristal,
Masruroh, dkk : Penentuan ukuran Kristal …melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer 25

juga dimanfaatkan untuk mengetahui λ = panjang gelombang sinar-X (Å)


susunan berbagai jenis atom dalam d = jarak antar kisi (Å)
kristal, kehadiran cacat, orientasi, dan θ = sudut difraksi (derajat)
ukuran butir. Ukuran Kristal lapisan n = 1,2,3, dst. (orde difraksi)
tipis PZT dihitung dari hasil XRD
dengan merujuk pada puncak-puncak Sampel untuk analisis XRD dapat
pola difraktometer melalui persamaan berupa bubuk, padatan, lapisan tipis,
Debye Scherrer. atau pita. Jumlah minimum sampel
yang diperlukan hanya beberapa
KAJIAN PUSTAKA miligram namun dengan jumlah yang
Difraksi sinar-X merupakan suatu besar (gram) maka akan didapatkan
teknik yang digunakan menentukan keakuratan yang lebih baik. Metode
sistem kristal (kubus, tetragonal, XRD merupakan metode non
ortorombik, rombohedral, heksagonal, destruktif, artinya sampel tidak rusak
monoklin, triklin), kualitas kristal padat saat dianalisis dan dapat
(kristal tunggal, polikristalin, dan dipergunakan untuk analisis yang
amorf), simetri kristal, menentukan lainya.
cacat kristal, mencari parameter kristal Hasil analisis dengan XRD
(parameter kisi, jarak antar atom, adalah berupa difraktogram yang
jumlah atom per unit sel), identifikasi berupa susunan garis atau puncak
campuran dan analisis kimia [4]. dengan intensitas dan posisi berbeda-
Prinsip kerjanya yaitu ketika sinar-X beda yang spesifik pada material yang
yang monokromatik jatuh pada sebuah dianalisis. Tiap fase kristalin
kristal maka sinar-X tersebut akan mempunyai susunan difraktogram
dihamburkan ke segala arah, tetapi yang karakteristik, maka dapat
karena ada keteraturan letak atom- digunakan sebagai sidik jari untuk uji
atom dalam kristal maka pada arah identifikasi [3]. Penentuan kesesuaian
tertentu saja gelombang hambur akan struktur kristal yang terbentuk
berinterferensi konstruktif dan pada dilakukan dengan mencocokkan setiap
arah lainnya akan berinterferensi puncak yang muncul pada
destruktif [1]. Atom-atom dalam difraktogram pada nilai sudut 2θ dan d
kristal dapat dipandang sebagai unsur tertentu hasil analisis dengan data dari
yang membentuk keluarga bidang JCPDS (Joint Committee Powder
datar yang mempunyai jarak Diffraction Standar) sehingga
karakteristik antara bidang [3]. Syarat diperoleh informasi orientasi bidang
yang diperlukan agar berkas yang kristal yang terbentuk. Jika semua
sejajar ketika dihamburkan atom-atom orientasi bidang kristal teridentifikasi
kristal akan berinterferensi konstruktif dipastikan struktur kristal terdapat
adalah memiliki beda jarak lintasan kesesuain.
tepat nλ, dimana selisih jarak antara 2 Difraksi sinar X dapat
berkas sejajar adalah 2d sin θ, dan digunakan untuk menentukan ukuran
memenuhi persamaan Bragg. kristal (crystallite size) dengan fase
tertentu [3]. Penentuannya merujuk
pada puncak-puncak utama pola
nλ = 2d sin θ (1.1)
difraktogram melalui pendekatan
persamaan Debye Scherrer yang
Keterangan: dirumuskan:
26 Masruroh, dkk : Penentuan ukuran Kristal …melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer

gelombang, intensitas, 2θ, dan FWHM


(1.2) yang dihasilkan dari uji XRD.
D=
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil modifikasi persamaan Debye Gambar 1 menunjukkan difraktogram
Scherrer digunakan untuk menentukan lapisan tipis PZT. Puncak-puncak yang
satu nilai ukuran kristal [2]. muncul semua teridentifikasi dan terdapat
Persamaan modifikasi Debye Scherrer kesesuaian dengan data standar dari
dirumuskan sebagai berikut: JCPDS No. 33-784 yang mengindikasikan
bahwa struktur perovskit dari PZT dengan
orientasi bidang kristal (001), (110), (111),
ln β = ln = ln + ln (1.3) (200), (201) & (210), (211), (002), dan
(310) yang spesifik untuk struktur kristal
perovskit PZT. Munculnya sebaran
Keterangan: orientasi bidang kristal menunjukkan
D = ukuran kristal bahwa serbuk PZT yang dihasilkan
K = faktor bentuk dari kristal (0,9-1) memiliki struktur polikristalin.
λ = panjang gelombang dari sinar-X
(1,54056 Å)
β = nilai dari Full Width at Half Maximum
(FWHM) (rad)
θ = sudut difraksi (derajat)

orientasi
komposisi
2θ bidang 1/cos θ FWHM (β) rad ln 1/cos θ (x) ln β (y)
Zr/Ti
kristal
22,17644 100 1,018421872 0,007679 -4,86928 0,018254
31,20162 110 1,037784671 0,004538 -5,39537 0,037088
38,46446 111 1,058814485 0,006981 -4,96459 0,057150
44,76889 50:50 200 1,079252188 0,011169 -4,49459 0,076268
50,42724 201,210 1,103466935 0,015358 -4,17613 0,098457
55,81587 211 1,128667079 0,006283 -5,06995 0,121037
64,94961 022 1,182987094 0,011169 -4,49459 0,168043

METODE PENELITIAN
Karakterisasi struktur kristal lapisan tipis
PZT diobservasi dengan XRD pada sudut
2θ = 15o - 80o, dengan sumber sinar X dari
logam tembaga (Cu) dengan panjang
gelombang (λ) Kα1 sebesar 0,15406 nm.
Hasil XRD diperoleh difraktogram yang
hasilnya dibandingkan dengan
difraktogram PZT standar dari JCPDS no
33-784 untuk PZT. Perhitungan ukuran
kristal dihitung dengan menggunakan Gambar 1 Difraktogram lapisan tipis PZT
persamaan (1.3) dengan nilai panjang
Masruroh, dkk : Penentuan ukuran Kristal …melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer 27

Ukuran kristal dapat dihitung Hasil perhitungan ukuran kristal lapisan tipis
dengan menggunakan persamaan (1.3) PZT menunjukkan ukuran kristal sebesar 22,22
dengan nilai panjang gelombang, nm.
intensitas, 2θ, dan FWHM yang telah
dihasilkan dari uji XRD. Persamaan Debye
Schrerrer menunjukkan bahwa nilai ukuran
kristal yang dihasilkan akan berbanding
terbalik dengan nilai FWHM, sedangkan
nilai FWHM dipengaruhi oleh intensitas
masing-masing bidang kristal, dimana
semakin tinggi intensitas maka nilai
FWHM semakin kecil. Berdasarkan
persamaan 1.3 dibuat grafik hubungan ln
(1/cos θ) sebagai sumbu x dan ln β sebagai Gambar 2 Grafik hubungan ln (1/cos θ) versus ln β
sumbu y sehingga diperoleh nilai intersep
yang nilainya sama dengan ln (Kλ/D),
maka nilai ukuran kristal (D) = (Kλ /e(nilai KESIMPULAN
intersep)
). Sebagai kesimpulan, paper ini telah
Perhitungan nilai (ln 1/cos θ) dan mendemonstrasikan perhitungan ukuran
(ln β) hasil analisis XRD lapisan tipis PZT kristal dengan menggunakan persamaan
pada semua orientasi bidang kristal Debye Scherrer untuk lapisan tipis PZT.
ditunjukkan pada tabel berikut: Nilai panjang gelombang, intensitas, 2θ,
dan FWHM dihasilkan dari uji XRD. Dari
Dari persamaan modifikasi Debye persamaan modifikasi Debye Schrerrer
Schrerrer pada tabel 1 dibuat grafik dibuat grafik hubungan ln (1/cos θ) sebagai
hubungan ln (1/cos θ) sebagai sumbu x dan sumbu x dan ln β sebagai sumbu y
ln β sebagai sumbu y sehingga diperoleh sehingga diperoleh nilai intersep yang
nilai intersep yang nilainya sama dengan ln nilainya sama dengan ln (Kλ/D), dan nilai
(Kλ/D) seperti ditunjukkan pada Gambar ukuran kristal (D) didapatkan hubungan
2, dan nilai ukuran kristal (D) didapatkan (D) = (Kλ /e(nilai intersep)). Dari hubungan
hubungan D = (Kλ /e(nilai intersep)). Dari nilai intersep, nilai K dan λ maka dapat
grafik diperoleh nilai intersep sebesar - dihitung ukuran Kristal (D). Hasil
5,088 dan nilai K = 0,89 serta λ= perhitungan ukuran kristal lapisan tipis
0,15406 nm. Dari hubungan nilai intersep, PZT menghasilkan ukuran kristal sebesar
nilai K dan λ maka dapat dihitung ukuran 22,22 nm.
Kristal.
Hubungan antara ukuran Kristal, nilai
intersep, K dan λ ditunjukkan oleh
persamaan di bawah ini:

Ukuran Kristal (D) =

= = 22,22 nm
28 Masruroh, dkk : Penentuan ukuran Kristal …melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer

DAFTAR PUSTAKA [3] West, Anthony. R., 1989. Solid State


[1] Cullity, B.D. dan Stock, S.R, 2001. Chemistry and Its Application. New
Element of X-Ray Diffraction. Third York: John Wiley and Sons.
Edition, New Jersey : Prentice Hall. [4] Zakaria, 2003. Analisis Kandungan
[2] Monshi, Ahmad., Mohammad, R. F., Mineral Magnetik pada Batuan
Mohammad, R. M., 2012. Modified Beku dari Daerah Istimewa
Scherrer Eqquation to Estimate More Yogyakarta dengan Metode X-Ray
Accurately Nano-Crystallite Size Difraction. Fakultas Keguruan dan
Using XRD. World Journal of Nano Ilmu Pendidikan, Kendari: Universitas
Science and Engineering, Vol. 2, pp. Haluoleo.
154-160.
Masruroh, dkk : Penentuan ukuran Kristal …melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer 29

Anda mungkin juga menyukai