Anda di halaman 1dari 27

MODUL PPKN KELAS XI

SEMESTER GANJIL
TAHUN 2018/2019

DISUSUN OLEH :

EVY DIANI, S.PD

SMK NEGERI 1 BOJONGGEDE


BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN, SENI, KERAJINAN, PARIWISATA
DAN TEKNOLOGI INFORMATIKA
Terakreditasi “A” SK No. 02.00/694/BAP-SM/XI/Tanggal : 28 Oktober 2010
Alamat : Jl Raya Perum Pura Kec. Bojonggede Kab. Bogor Kode Pos 16320
Telp : 0251 – 8551934, Fax : 0251 – 8551962
e-mail : hubin@smkn1bojonggede.sch.id website: www.smkn1bojonggede.sch.id
Kata Pengantar

Alhamdulilah puji dan syukur kita panjatan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Modul PPKN Kelas XI Semester Ganjil ini, yang
berisi ringkasan seluruh materi dan tugas tugas mandiri yang ada disemester Ganjil.

Dibuatnya Modul PPKN Kelas XI Semester Ganjil adalah tugas yang harus dikerjakan
oleh kelas XI, yang disemester ini sedang melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
selama tiga sampai enam bulan. Dimana tugas tugas dalam modul ini pengerjaan dan
pengumpulannya disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Semua tugas ini
untuk memenuhi penilaian semester ganjil dan selanjutnya akan diproses untuk nilai
rapot semester ganjil.

Namun penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan modul ini banyak terdapat
kekurangan baik dalam bentuk, tulisan susunan dan isi dalam Modul ini. Masukan dan
saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa selanjutnya,dan akhirnya
penulis ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menyusun Modul
PPKN Kelas XI Semester Ganjil.

Bojonggede, September 2018

Penulis

Evy Diani,S.Pd

i
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PPKn KELAS XI


SEMESTER GANJIL
TAHUN 2018/2019
SMK NEGERI 1 BOJONGGEDE

Telah disahkan pada tanggal 10 September Bulan September 2018

Kepala Sekolah Guru PPKn

Dadan Supriatno,S.ST Evy Diani,S.Pd


Nip.196404061995121001

Ii
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar i
Lembar pengesahan ii
Daftar Isi iii
Kompetensi Isi dan Kompeensi Dasar kelas XI semester ganjil iv
Penutup v

KD. 1. Pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

KD. 2. Sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

KD.3. Sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

KD.4. Dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945

iii
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
BERDASARKAN IRISAN PERMENDIKBUD NOMOR 24 TAHUN 2016
DENGAN
SK DIRJEN NOMOR 330 TAHUN 2017

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : PPKn
Penyusun : YUSNAWAN LUBIS

Dalam kaitannya dengan SMK, Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus


dapat mengakomodir karakteristik khas SMK, sehingga Kompetensi Dasar yang kemudian
dijabarkan dalam indikator dan dioperasionalkan dalam materi pembelajaran yang tidak
hanya berupa teori-teori kewarganegaraan belaka, tetapi dibelajarkan pula materi-materi
praktis yang menjadi bekal bagi siswa SMK ketika bekerja, misalnya materi tentang
ketenaga kerjaan.

Selain itu kuantitas KD juga harus menyesuaikan dengan karakteristik SMK. Harus
diingat, siswa SMK mesti melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Hal tersebut tentu saja
akan berpengaruh pada jumlah tatap muka di kelas. Sehingga, idealnya jumlah KD mata
pelajaran PPKN di SMK tidak terlalu banyak, tetapi bobot KDnya yang mesti tebal.

Keberadaan SK Dirjen Nomor 330 Tahun 2017 pada awalnya menimbulkan


polemik. Ada yang beranggapan SK tersebut menghapus keberadaan Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan guru SMK. Akan
tetapi setelah diklarifikasi terhadap tim penyusun SK dirjen tersebut, Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tidak dihapus oleh SK Dirjen Nomor 330 Tahun 2017. Keberadaan
SK tersebut untuk melengkapi KI KD yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016. Dengan kata lain dapat ditegaskan, Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 untuk SMK
masih berlaku dan harus diimplementasikan dengan penyempurnaan yang bersumber
pada SK Dirjen Nomor 330 Tahun 2016. Oleh karena itu, untuk memudahkan guru, berikut
ini kami sajikan irisan KI KD Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dengan SK Dirjen
Nomor 330 Tahun 2017.

KELAS XI

KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN


NO
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
I Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghargai hak asasi 1.1.1 Menerima hak asasi manusia
manusia berdasarkan berdasarkan perspektif Pancasila
perspektif pancasila sebagai sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
anugerah Tuhan yang Maha Esa.
Esa 1.1.2 Menghargai hak asasi manusia
berdasarkan perspektif Pancasila
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
NO KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
Esa.

1.2 Menghargai nilai-nilai ke- 1.2.1 Menjalankan nilai-nilai Ketuhanan


Tuhanan dalam berdemokrasi dalam berdemokrasi Pancasila
Pancasila sesuai Undang- sesuai Undang-Undang Dasar
Undang Dasar Negara Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945.
1945 1.2.2 Menghargai nilai-nilai Ketuhanan
dalam berdemokrasi Pancasila
sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
1.3 Mensyukuri nilai-nilai dalam 1.3.1 Menyakini nilai-nilai dalam sistem
sistem hukum dan peradilan di hukum dan peradilan di Indonesia
Indonesia sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Dasar Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun Tahun 1945 sebagai bentuk
1945 sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
pengabdian kepada Tuhan
1.3.2 Mensyukuri nilai-nilai dalam sistem
Yang Maha Esa
sistem hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai
bentuk pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri peran Indonesia 1.4.1 Menghayati peran Indonesia dalam
dalam mewujudkan mewujudkan perdamaian dunia
perdamaian dunia sebagai sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Esa 1.4.2 Mensyukuri peran Indonesia dalam
mewujudkan perdamaian dunia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa

1.5 Bersyukur pada Tuhan Yang 1.5.1 Menghayati nilai-nilai yang


Maha Esa atas nilai-nilai yang membentuk kesadaran akan
membentuk kesadaran akan ancaman terhadap negara dan
ancaman terhadap negara strategi mengatasinya berdasarkan
strategi mengatasinya asas Bhinneka Tunggal Ika sebagai
berdasarkan asas Bhinneka anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.5.2 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha
Tunggal Ika
Esa atas nilai-nilai yang membentuk
kesadaran akan ancaman terhadap
negara dan strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika

1.6 Bersyukur pada Tuhan Yang 1.6.1 Menghayati nilai-nilai persatuan


Maha Esa atas nilai-nilai dan kesatuan bangsa dalam Negara
persatuan dan kesatuan Kesatuan Republik Indonesia
bangsa dalam Negara sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Kesatuan Republik Indonesia Esa
1.6.2 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha
Esa atas nilai-nilai persatuan dan
NO KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia

II Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,


kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Bersikap peduli terhadap hak 2.1.1 Toleran terhadap hak asasi manusia
asasi manusia berdasarkan berdasarkan perspektif Pancasila
perspektif pancasila dalam dalam kehidupan berbangsa dan
kehidupan berbangsa dan bernegara
bernegara
2.1.2 Cinta damai dalam rangka
mewujudkan hak asasi manusia
berdasarkan perspektif Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2.2 Berperilaku santun dalam 2.2.1 Menghargai perilaku santun dalam
berdemokrasi Pancasila sesuai berdemokrasi Pancasila sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun Republik Indonesia Tahun 1945.
1945 2.2.2 Mengamalkan perilaku santun
dalam berdemokrasi Pancasila
sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2.3 Menunjukkan sikap disiplin 2.3.1 Disiplin terhadap sistem hukum dan
terhadap aturan sebagai peradilan sesuai dengan Undang-
cerminan sistem hukum dan Undang Dasar Negara Republik
peradilan di Indonesia Indonesia
2.3.2 Tanggung jawab terhadap sistem
hukum dan peradilan sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia

2.4 Bersikap toleran dan cinta 2.4.1 Toleran sebagai refleksi peran
damai sebagai refleksi peran Indonesia dalam perdamaian dunia
Indonesia dalam perdamaian dalam hidup bermasyarakat,
dunia dalam hidup berbangsa dan bernegara
bermasyarakat, berbangsa dan 2.4.2 Cinta damai sebagai refleksi peran
bernegara Indonesia dalam perdamaian dunia
dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

2.5 Bersikap responsif dan 2.5.1 Responsif terhadap ancaman


proaktif atas ancaman negara dan strategi mengatasinya
terhadap negara strategi berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
mengatasinya berdasarkan Ika
asas Bhinneka Tunggal Ika 2.5.2 Proaktif terhadap ancaman negara
dan strategi mengatasinya
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika
NO KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
2.6 Bersikap proaktif dalam 2.6.1 Responsif dalam menerapkan nilai-
menerapkan nilai-nilai nilai persatuan dan kesatuan bangsa
persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik
bangsa dalam Negara Indonesia
Kesatuan Republik Indonesia 2.6.2 Proaktif dalam menerapkan nilai-
nilai persatuan dan kesatuan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia

III Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1 Menganalisis 3.1.1 Mengkaji konsep Hak dan
pelanggaran hak asasi Kewajiban Asasi Manusia
manusia dalam perspektif 3.1.2 Mengkaji substansi Hak dan
pancasila dalam kehidupan Kewajiban Asasi Manusia dalam
berbangsa dan bernegara Pancasila
3.1.3 Mengidentifikasi hak dan kewajiban
tenaga kerja sebagai bagian hak
asasi manusia
3.1.4 Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia
terutama yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan
3.1.5 Menganalisis upaya Penegakan Hak
Asasi Manusia
3.2 Mengkaji sistem dan dinamika 3.2.1 Menganalisis dinamika penerapan
demokrasi Pancasila sesuai demokrasi di Indonesia
dengan Undang-Undang Dasar 3.2.2 Menganalisis upaya membangun
Negara Republik Indonesia kehidupan yang demokratis di
Tahun 1945 Indonesia
3.2.3 Menganalisis perwujudan budaya
politik dan demokrasi di Indonesia
3.2.4 Mengevaluasi peran Pers sebagai
salah satu pilar demokrasi di
Indonesia

3.3 Menganalisis sistem hukum 3.3.1 Mendeskripsikan sistem hukum di


dan peradilan di Indonesia Indonesia
sesuai dengan Undang-Undang 3.3.2 Mendeskripsikan sistem peradilan
Dasar Negara Republik di Indonesia
Indonesia Tahun 1945 3.3.3 Menampilkan sikap yang sesuai
dengan hukum di Indonesia
3.3.4 Mengkaji sistem hukum
internasional dan peradilan
internasional
3.3.5 Menganalisis keterkaitan sistem
hukum dan peradilan nasional
dengan sistem hukum dan peradilan
internasional
NO KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
3.4 Menganalisis dinamika peran 3.4.1 Mendeskripsikan hakikat hubungan
Indonesia dalam perdamaian dan perjanjian Internasional
dunia sesuai Undang-Undang 3.4.2 Mengkaji pelaksanaan politik luar
Dasar Negara Republik negeri Indonesia
Indonesia Tahun 1945 3.4.3 Menganalisis peran perwakilan
Indonesia di luar negeri
3.4.4 Menganalisis peran Indonesia di
berbagai organisasi internasional
3.4.5 Mengevaluasi kerjasama dan
perjanjian internasional yang
bermanfaat bagi Indonesia

3.5 Mengkaji kasus-kasus 3.5.1 Mengidentifikasi ancaman terhadap


ancaman terhadap Ideologi, integrasi nasional
politik, ekonomi, sosial, 3.5.2 Menganalisis strategi dalam
budaya, pertahanan, dan mengatasi berbagai ancaman
keamanan dan strategi terhadap bidang ideologi, politik,
mengatasinya dalam bingkai ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan dalam membangun
Bhinneka Tunggal Ika
integrasi nasional
3.5.3 Mengkaji partisipasi masyarakat
dalam mengatasi berbagai ancaman
terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan dalam membangun
integrasi nasional

3.6 Mengidentifikasi faktor 3.6.1 Mendeskripsikan makna persatuan


pendorong dan penghambat dan kesatuan bangsa
persatuan dan kesatuan 3.6.2 Mengkaji kehidupan bernegara
bangsa dalam Negara dalam Konsep Negara Kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia Republik Indonesia berdasarkan
Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.6.3 Menganalisis faktor pendorong dan
penghambat persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia
3.6.4 Menidentifikasi sikap dan perilaku
menjaga keutuhan NKRI

IV Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.1 Menyaji hasil analisis 4.1.1 Menyaji hasil kajian tentang konsep
pelanggaran hak asasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
manusia dalam perspektif 4.1.2 Menyaji hasil kajian tentang
pancasila dalam kehidupan substansi Hak dan Kewajiban Asasi
berbangsa dan bernegara Manusia dalam Pancasila
4.1.3 Menyaji hasil identifikasi tentang
hak dan kewajiban tenaga kerja
sebagai bagian hak asasi manusia
4.1.4 Menyaji hasil analisis tentang kasus-
kasus pelanggaran hak asasi
manusia terutama yang berkaitan
dengan ketenagakerjaan
NO KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
4.1.5 Menyaji hasil analisis tentang upaya
Penegakan Hak Asasi Manusia

4.2 Menyajikan hasil kajian 4.2.1 Menyaji hasil analisis tentang


tentang sistem dan dinamika dinamika penerapan demokrasi di
demokrasi Pancasila sesuai Indonesia
dengan Undang-Undang Dasar 4.2.2 Menyaji hasil analisis tentang upaya
Negara Republik Indonesia membangun kehidupan yang
Tahun 1945 demokratis di Indonesia
4.2.3 Menyaji hasil analisis tentang
perwujudan budaya politik dan
demokrasi di Indonesia
4.2.4 Mempresentasikan hasil evaluasi
tentang peran Pers sebagai salah
satu pilar demokrasi di Indonesia

4.3 Menyaji hasil analisis tentang 4.3.1 Mempersentasikan deskripsi


sistem hukum dan peradilan di tentang sistem hukum di Indonesia
Indonesia sesuai dengan 4.3.2 Mempersentasikan deskripsi
Undang-Undang Dasar Negara tentang sistem peradilan di
Republik Indonesia Tahun Indonesia
1945 4.3.3 Menyaji hasil kajian tentang sistem
hukum internasional dan peradilan
internasional
4.3.4 Mempresentasikan hasil analisis
tentang keterkaitan sistem hukum
dan peradilan nasional dengan
sistem hukum dan peradilan
internasional
4.3.5 Mendemontrasikan sikap patuh
terhadap hukum yang berlaku
4.3.6 Melakukan penelitian sederhana
tentang tingkat kepatuhan hukum
masyarakat
4.3.7 Mempresentasikan hasil penelitian
tentang tingkat kepatuhan hukum
masyarakat
4.4 Menyaji hasil analisis 4.4.1 Mempresentasikan deskripsi
dinamika peran Indonesia tentang hakikat hubungan dan
dalam perdamaian dunia perjanjian Internasional
sesuai Undang-Undang Dasar 4.4.2 Menyaji hasil kajian tentang
Negara Republik Indonesia pelaksanaan politik luar negeri
Tahun 1945 Indonesia
4.4.3 Menyaji hasil analisis tentang peran
perwakilan Indonesia di luar negeri
4.4.4 Menyaji hasil analisis tentang peran
Indonesia di berbagai organisasi
internasional
4.4.5 Mempresentasikan hasil evaluasi
tentang kerjasama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia

4.5 Merancang dan melakukan 4.5.1 Menyaji hasi identifikasi tentang


penelitian sederhana tentang ancaman terhadap integrasi nasional
4.5.2 Menyaji hasil analisis tentang strategi
NO KI/KD PERMENDIKBUD NOMOR 24 ALTERNATIF INDIKATOR PENCAPAIAN
TAHUN 2016 KOMPETENSI (IPK)
potensi ancaman terhadap dalam mengatasi berbagai ancaman
Ideologi, politik, ekonomi, terhadap bidang ideologi, politik,
sosial, budaya, pertahanan, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan dan strategi dan keamanan dalam membangun
mengatasinya dalam bingkai integrasi nasional
BhinnekaTunggal Ika 4.5.3 Melakukan penelitian tentang
partisipasi masyarakat dalam
mengatasi berbagai ancaman
terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan dalam membangun
integrasi nasional.
4.5.4 Mempresentasikan penelitian
tentang partisipasi masyarakat dalam
mengatasi berbagai ancaman
terhadap bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan dalam membangun
integrasi nasional
4.6 Menyaji hasil identifikasi 4.6.1 Menyaji deskripsi tentang makna
tentang faktor pendorong dan persatuan dan kesatuan bangsa
penghambat persatuan dan 4.6.2 Mempresentasikan hasil kajian
kesatuan bangsa dalam tentang kehidupan bernegara dalam
Negara Kesatuan Republik Konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia Indonesia berdasarkan Undang-
undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.6.3 Menyaji hasil analisis faktor
pendorong dan penghambat
persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia
4.6.4 Menampilkan sikap dan perilaku
menjaga keutuhan NKRI
BAB I
Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila

A. Konsep hak dan kewajiban asasi manusia

Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang melekat pada diri manusia sejak
manusia diciptakan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang dimiliki setiap
orang tentunya tidak dapat dilaksanakan sebebas-bebasnya, karena ia berhadapan
langsung dan harus menghormati hak yang dimiliki orang lain. Hak asasi manusia terdiri
atas dua hak yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan. Tanpa
adanya kedua hak ini maka akan sangat sulit untuk menegakkan hak asasi lainnya.

Selain mempunyai hak asasi, setiap manusia juga mempunyai kewajiban asasi. Kewajiban
asasi manusia adalah menghormati, menjamin dan melindungi hak asasi manusia lainnya.
Hak hidup, kebebasan dan kebahagiaan seorang manusia dapat dijamin atau terlindungi,
apabila ia sendiri menjamin dan melindungi hak hidup, kebebasan dan kebahagiaan orang
lain. Apabila hal tersebut tidak terwujud, maka akan terjadi pelanggaran HAM. Dengan
demikian secara sederhana bahwa pelanggaran hak asasi manusia itu adalah pelanggaran
atau pelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang kepada orang lain.

B. Substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila


a. Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian.
Dengan kata lain, Pancasila sangat menghormati hak asasi setiap warga
negara maupun bukan warga negara Indonesia. Semua sila Pancasila
mengandung nilai-nilai penghormatan atas hak asasi manusia.

b. Jaminan hak asasi manusia oleh Pancasila dapat dilihat dari nilai-nilainya
yang terdiri atas nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.

c. Hak asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila terletak pada ketentuan
setiap sila Pancasila, yang kemudian dijabarkan dalam nilai instrumental
yang berupa ketentuan peraturan perundang-undangan tentang hak asasi
manusia, yang diimplementasikan dalam praktik kehidupan sehari-hari

1
C. Kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia
Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia:
a. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas,
36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim kasus ini
menetapkan 14 terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas.
b. Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996. Dalam kasus ini
lima orang tewas, 149 orang luka-luka dan 23 orang hilang. Keputusan majelis hakim
kasus ini menetapkan empat terdakwa dinyatakan bebas dan satu orang terdakwa
divonis 2 (dua) bulan 10 hari.
c. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus
ini 5 (lima) orang tewas. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis
dua terdakwa dengan hukuman 4 (empat) bulan penjara, empat terdakwa divonis 2-5
bulan penjara dan 9 orang anggota Brimob dipecat dan dipenjara 3-6 tahun.
d. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998. Dalam kasus ini lima orang
tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi Semanggi II pada tanggal 24 September 1999 yang
memakan lima orang korban meninggal.
e. Penculikan aktivis, pada bulan April 1997-April 1999. Dalam kasus ini 20 orang aktivis
dinyatakan hilang (9 orang diantaranya telah dibebaskan dan 11 orang dinyatakan
hilang). Mahkamah Militer memvonis komandan Tim mawar Kopassus dengan 22
bulan penjara dan dipecat dari TNI, empat orang terdakwa dipecat dan divonis 20
bulan penjara, tiga orang terdakwa divonis 16 bulan penjara dan tiga orang terdakwa
divonis 12 bulan penjara.

D. Upaya penegakan hak asasi manusia


1. Pembentukan Komnas Ham
2. Pembentukan Insrumen Ham
3. Pembentukan Pengadlan Ham

2
Uji Kompetensi I
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat.
1. Bedakanlah makna hak asasi manusia dengan hak warga negara?
2. Mengapa terjadi pelanggaran HAM?
3. Uraikan jaminan terhadap hak asasi manusia yang terdapat dalam Pancasila.
4. Apa yang akan terjadi apabila dalam proses penegakan hak asasi manusia,
Pancasila tidak dijadikan dasar atau landasan ?
5. Mengapa liberalisme dan sosialisme tidak patut dijadikan landasan dalam
proses penegakan hak asasi manusia di Indonesia?
6. Sekarang ini begitu sering terjadi peristiwa pelanggaran HAM di
masyarakat, seperti pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan sebagainya.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Siapa yang paling bertanggung jawab
untuk mengatasi persoalan tersebut? Apa peran kalian untuk menyelesaikan
persoalan tersebut?
7. Apa yang harus dilakukan pemerintah dalam mencegah terjadinya ham ?
8. Sebagai warga masyarakat apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian
Terhadap menegakan ham !
9. Berikan contoh penegakan ham disekolah !
10. Mengapa kita ikut bertanggung jawab dalam penegakan ham ?

3
4
BAB 2
Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila

A. Hakikat Demokrasi

Kata demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu demos yang
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat. Kata ini kemudian diserap menjadi salah satu kosakata
dalam bahasa Inggris yaitu democracy. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-
sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Kebanyakan orang mungkin sudah terbiasa dengan istilah demokrasi. Tapi tidak
menutup kemungkinan masih ada yang salah mempersepsikan istilah demokrasi ini.
Bahkan tidak hanya itu, konsep demokrasi bisa saja disalahgunakan oleh para
penguasa terutama penguasa yang otoriter untuk memperoleh dukungan rakyat
supaya kekuasaannya tetap langgeng.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang
berarti pemerintahan rakyat. Hal tersebut bisa diartikan bahwa dalam sebuah negara
demokrasi kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.

B. Dinamika Penerapan Demokrasi di Indonesia


Dibagi dalam lima periode, yaitu :
1. Pelaksanaan Demokkrasi di Indonesia pada Periode 1945-1949
2. Pelaksanaan Demokkrasi di Indonesia pada Periode 1949-1959
3. Pelaksanaan Demokkrasi di Indonesia pada Periode 1959-1965
4. Pelaksanaan Demokkrasi di Indonesia pada Periode 1965-1998
5. Pelaksanaan Demokkrasi di Indonesia pada Periode 1998-sekarang
C. Membangun kehidupan yang demokrasi di Indonesia

1. Pentingnya kehidupan yang demokrasi


Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara yang demokratis, apabila
di dalam pemerintahan tersebut rakyat memiliki persamaan di depan hukum,
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, dan
memperoleh pendapatan
bertanggung jawab.

2. Perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi


Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya. Pada
dasarnya timbulnya budaya demokrasi disebabkan karena rakyat tidak senang adanya
tindakan yang sewenang-wenang baik dari pihak penguasa maupun dari rakyat
sendiri. Oleh karena itu, kehidupan yang demokratis hanya mungkin dapat terwujud
ketika rakyat menginginkan terwujudnya kehidupan tersebut.
Bagaimana caranya supaya kita dapat menjalankan kehidupan yang demokratis? Untuk
menjalankan kehidupan demokratis, kita bisa memulainya dengan cara menampilkan
beberapa prinsip di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a. membisakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum
yang berlaku;
b. membiasakan diri bertindak demokratis dalam segala hal;
c. membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
d. membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan
kekerasan;
e. membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara
yang demokratis;
f. selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah;
g. selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan
secara pribadi;
h. menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
i. menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
j. mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
k. membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
Uji Kompetensi Bab 3
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat.
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Jelaskan macam-macam demokrasi.
3. Jelaskan soko guru demokrasi universal.
4. Jelaskan nilai demokrasi Pancasila jika dibandingkan dengan demokrasi lainnya.
5. Buktikan bahwa negara Indonesia adalah negara demokratis baik secara normatif
maupun empirik.
6. Kemukakan prinsip-prinsip yang perlu dilaksanakan untuk mewujudkan kehidupan yang
demokratis.
7. Bagaiman menurut kamu pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada saat ini !
8. Perilaku yang bagaimana yang mendukung tegakknya demokrasi
BAB 3
Sistem Hukum Dan Peradilan di Indonesia

A. Sistem Hukum di Indonesia

Sistem hukum suatu negara mencerminkan kondisi objektif dari negara yang
bersangkutan sehingga sistem hukum suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Sistem
hukum merupakan hukum positif atau hukum yang berlaku di suatu negara pada saat
sekarang. Sistem hukum bertujuan untuk mempertahankan, memelihara, dan
melaksanakan tertib hukum bagi masyarakat suatu Negara. Sistem hukum Indonesia
merupakan keseluruhan peraturan hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi
seluruh masyarakat Indonesia yang berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pelaksanaan tata hukum tersebut dapat dipaksakan oleh
alat-alat negara yang diberi kekuasaan.
B. Sistem Peradilan di Indonesia

Digambarkan hierarki lembaga peradilan yang ada di Indonesia.

Bagan 1: Lembaga Peradilan Nasional

Lembaga
Peradilan
Nasional

Mahkamah Agung

Peradilan Peradilan
Umum Khusus

Pengadilan Peradilan Peradilan Peradilan Peradilan


Tinggi Agama Syariah Tata Usaha Militer

Pengadilan Pengadilan Pengadilan


Pengadilan Tinggi Tinggi Tata Militer
Negeri Usaha
Pengadilan Pengadilan
Agama Pengadilan Tinggi
Tata Usaha
Negara Pengadilan
Militer
Utama

Pengadilan
Militer
Pertempuran

Sumber: Disarikan dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan


Kehakiman
C. Sikap yang sesuai dengan hukum

Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata
dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem
hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang
warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang
dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran
untuk:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada;
c. menegakkan kepastian hukum.

Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dapat
dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum;
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.

D. Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia

UJI KOMPETENSI 3
Jawablah soal-soal berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pengadilan dan peradilan?
2. Bagaiman sistem hukum di Indonrsia ?
3. Apa yang dimaksud dengan hukum pidana dan hukum perdata? Jelaskan
perbedaannya jika ditinjau dari proses hukum?
4. Mengapa peradilan militer dibedakan dengan peradilan lainnya? Berikan contoh
kasusnya.
5. Apa yang dimaksud dengan kasasi? Jelaskan fungsi dan wewenang Mahkamah
Agung dan Mahkamah Konstitusi.
6. Permasalahan mengenai tindak korupsi ditangani oleh pengadilan apa? Bagaimana
kaitannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?
7. Apa yang kamu ketahui tentang KPK !
8. Buatlah bagan hirarki lembaga peradilan di Indonesia !
BAB 4
DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

A. Pola Hubungan Internasional yang dibangun Indonesia

Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang


bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui
batas-batas ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para
ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi politik luar
negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional. Ketiga konsep tersebut
sebenarnya memiliki makna yang berbeda satu sama lain, akan tetapi
mempunyai persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang
melampaui batas-batas negara (lingkup internasional). Untuk memperluas
pemahaman kalian, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep tersebut.

a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan
untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang
bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh
suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan
dan tindakan beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara
maupun antarnegara dengan organisasi internasional.

Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala


kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui, baik secara de facto maupun de jure
oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara
lain karena faktor-faktor berikut:

a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan


hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri
bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama
dengan negara lain.

Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah


ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. bentuk kerja
sama dan perjanjian internasional

yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar
negeri Indonesia. Selain itu, politik luar negeri juga memberikan corak atau
warna tersendiri bagi kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan
oleh suatu negara.

B. Perjanjian Internasional yang dilakukan Indonesia

Perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang penting dalam


pelaksanaan hubungan internasional. Biasanya negara-negara yang
menjalin hubungan atau kerja sama internasional selalu menyatakan ikatan
hubungan tersebut dalam suatu perjanjian internasional. Di dalam perjanjian
internasional, diatur hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antarnegara
yang mengadakan perjanjian dalam rangka hubungan internasional.

Apa sebenarnya perjanjian internasional itu? Secara umum perjanjian


internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau antara negara
dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu
berupa hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian
tersebut.

Perjanjian internasional menjadi sumber hukum terpenting bagi hukum


internasional, karena lebih menjamin kepastian hukum. Di dalam proses
perumusan suatu perjanjian internasional, yang paling penting adalah adanya
kesadaran masing-masing pihak yang membuat perjanjian untuk mematuhinya
secara etis normatif.
Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili
negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima
atau suatu organisasi internasional. Atau dengan kata lain, perwakilan yang
kegiatannya melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang
yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut
sebagai diplomat.
Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara
biasanya saling menempatkan perwakilan diplomatik
dengan negara mitranya.

C. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia

Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang


mencakup hal-hal berikut ini.
a. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga
dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah
negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah
negaranya.
b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik
dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara
lainnya.
c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa
di negara penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan
negaranya.
d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingankepentingan
warga negaranya yang berada di luar negeri.
e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara
pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Uji Kompetensi Bab 4
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat!
1. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara mengadakan
hubungan internasional.
2. Kemukakan klasifikasi perjanjian internasional.
3. Jelaskan tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional.
4. Jelaskan peran perwakilan diplomatik Republik Indonesia.
5. Deskripsikan berbagai bentuk kerja sama dan perjanjian internasional yang
dilakukan Indonesia dengan negara lain.
Penutup

Demikianlah Modul PPKN Kelas XI Semester ganjil disusun, untuk dikerjakan tugas
tugas mandiri oleh kelas XI dalam rangka memenuhi penilaian disemester ganjil, namun
sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan tugas di
modul ini, yaitu :

1. Seluruh tugas dikerjakan pada kertas folio dilengkapi dengan nama kelas dan
tanggal pengumpulan
2. Seluruh materi untuk lengkapnya terdapat dalam soft copy PPKn kelas XI
3. Tugas dikumpulkan sesuai dengan jadwalnya
4. Adapun hal hal yang belum jelas dapat ditanyakan langsung ke guru PPKn Bapak
Dede Cahyana,Ibu Evy Diani atau Ibu Apriliana

Akhir kata terima kasih kami ucapkan dan kepada siswa kelas XI selamat mengerjakan
dengan penuh tangung jawab.

Bojonggede, September 2018

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai