Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

(Studi Kasus Karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru)


Oleh:

Gabriela Ningrum Natalia1 & Seno Andri2


Gabrielasiregar@yahoo.com
1
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Riau
2
Dosen Program Studi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Riau

Kampus Bina Widya


Jl. H.R. Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

This study aims to analyze organizational culture and career development and its
influence on organizational commitment of the PT. Suka Fajar Subs. Pekanbaru.
Organizational Culture as a variable (X1), Career Development as a variable (X2), and
Organizational Commitment as a variable (Y). The method in this research is descriptive
quantitative by using SPSS 21, where in the sample used are employees of 68 is done, by
purposive sampling method and technique of data collection through questionnaires.
The results of the analysis using validity test, reliability test, determination test, simple
linear regression test, multiple linear regression test, t test and F test. it can be concluded that
organizational culture have a significant effect on organizational commitment of the PT. Suka
Fajar Subs. Pekanbaru, career development have a significant effect on organizational
commitment of the PT. Suka Fajar Subs. Pekanbaru, as well as organizational culture and
career development have a significant effect on organizational commitment of the PT. Suka
Fajar Subs. Pekanbaru

Keywords: Organizational Culture, Career Development, and Organizational Commitment

PENDAHULUAN bertahan ditengah ketatnya persaingan.


Latar Belakang Komitmen organisasi karyawan merupakan
Sumber daya manusia memiliki peran salah satu faktor yang diperlukan dalam
yang sangat penting bagi sebuah organisasi mempertahankan keberlangsungan dan
karena sumber daya manusia merupakan kemajuan organisasi. Hal ini dikarenakan
penggerak utama dalam pengelolaan komitmen organisasi mampu
seluruh sumber daya yang dimiliki demi meningkatkan daya saing organisasi.
tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Untuk Porter dan Smith (dalam Temaluru,
mencapai visi, misi, serta tujuan organisasi 2001) mendefinisikan komitmen organisasi
diperlukan sumber daya manusia yang sebagai sifat hubungan antara pekerja dan
profesional dan memiliki dedikasi tinggi organisasi yang dapat dilihat dari keinginan
terhadap organisasi, yang kemudian akan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi
memberikan kontribusi positif bagi tersebut, kesediaan untuk menjadi sebaik
organisasi. Salah satu permasalahan yang mungkin demi kepentingan organisasi
dihadapi organisasi dalam dunia bisnis saat tersebut dan kepercayaan dan penerimaan
ini adalah bagaimana organisasi mampu yang kuat terhadap nilai – nilai dan tujuan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


organisasi. Nilai – nilai organisasi permintaan suku cadang atas semua
berfungsi sebagai landasan untuk kendaraan tersebut untuk semua tipe dan
berperilaku dan menjadi tuntutan dari bentuk serta pemberian jaminan pabrik dan
organisasi agar dilakukan oleh karyawan, service dilakukannya penjualan kepada
untuk itu diperlukan adanya acuan baku konsumen. Sejalan dengan apa yang
yang diberlakukan oleh suatu perusahaan. diungkapkan oleh Nasution (1996) bahwa
Acuan baku tersebut adalah budaya peranan transportasi tidak hanya untuk
organisasi yang secara sistematis menuntun melancarkan arus barang dan mobilitas
karyawan untuk meningkatkan komitmen manusia namun juga membantu
bagi perusahaan (Moeljono, 2005). Selain tercapainya pengalokasian sumber-sumber
itu, penelitian yang dilakukan Maulana ekonomi secara optimal. Transportasi
Bima, Muhammad Irfan (2015) merupakan sektor penting sebagai
menunjukkan bahwa budaya organisasi penunjang pengembangan dan pemberi jasa
terbukti memiliki pengaruh positif terhadap bagi perkembangan ekonomi. Karena itu
komitmen organisasional pada Rumah jasa transportasi harus tersedia secara
Sakit Ibnu Sina Makassar. merata dan terjangkau oleh masyarakat
Penilaian suatu komitmen karyawan untuk mendukung pertumbuhan dan
dalam suatu organisasi perusahaan, banyak perkembangan kota. Disamping itu, kondisi
ditentukan oleh keberhasilan sosial ekonomi yang sudah membaik
pengembangan karier yang diterapkan menimbulkan minat masyarakat untuk
karyawan dalam hasil kerjanya. Tudero memiliki kendaraan transportasi sendiri,
(2004) menyatakan bahwa pengembangan sehingga tingkat kebutuhan kendaraan
karier (career development) memainkan transportasi menjadi tinggi. Di Riau
peranan penting dalam meningkatkan terdapat beberapa perusahaan yang menjual
komitmen karyawan untuk mencapai tujuan kendaraan transportasi dengan berbagai
suatu organisasi atau perusahaan. merek dan jenis. Masing-masing
Keberadaan pengembangan karier juga perusahaan berusaha untuk merebut pasar
diperlukan oleh setiap karyawan untuk sebesar mungkin, dengan kata lain masing-
meningkatkan komitmen kerja sumber daya masing perusahaan berusaha untuk
manusia. penelitian yang dilakukan Ventje memikat masyarakat konsumen agar
Jeffry Kuhuparuw (2011), hasil analisis mengkonsumsi kendaraan transportasi
menunjukkan bahwa pengembangan karir yang dipasarkan perusahaannya. Salah
berpengaruh positif dan siginifikan satunya adalah PT. Suka Fajar Cab.
terhadap komitmen organisasi. Penelitian Pekanbaru (sebagai dealer resmi
ini menemukan bahwa komitmen Mitsubishi).
organisasi karyawan dalam bekerja akan Dari pembahasan umum tentang
dipengaruhi oleh pengembangan karir pada budaya organisasi, pengembangan karir dan
PT. Bank Danamon, Kota Ambon. Semakin komitmen organisasi maka dapat ditarik
baik bentuk pengembangan karir karyawan kesimpulan bahwa dengan adanya budaya
pada suatu organisasi tentunya akan organisasi dan pengembangan karir yang
meningkatkan komitmen karyawan baik maka dapat meningkatkan komitmen
terhadap organisasi tersebut. organisasi pada PT. Suka Fajar Cab.
Transportasi merupakan industri jasa Pekanbaru.
yang memiliki fungsi pelayanan publik dan Rumusan Masalah
misi pengembangan nasional, yang secara Berdasarkan penjelasan yang telah
umum menjalankan fungsi sebagai ditelah diuraikan dan dilatar belakang maka
pendukung pertumbuhan ekonomi, penulis merumuskan masalah sebagai
pengembangan wilayah, dan pemersatu berikut: “Bagaimana Pengaruh Budaya
wilayah Negara Kesatuan Republik Organisasi Dan Pengembangan Karir
Indonesia (NKRI). pelayanan atas Terhadap Komitmen Organisasi Pada

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


Karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru 3) Perasaan dihargai
?” 4) Kerja sama
Tujuan 5) Kejelasan organisasi
1) Untuk Mengetahui Budaya 6) Dukungan dan perhatian
Organisasi Pada Karyawan PT. Pengembangan Karir
Suka Fajar Cab. Pekanbaru Menurut Handoko (2012)
2) Untuk Mengetahui Pengembangan pengembangan karir merupakan upaya-
Karir Pada PT. Suka Fajar Cab. upaya pribadi orang karyawan untuk
Pekanbaru mencapai suatu rencana karier. Menurut
3) Untuk Mengetahui Komitmen Rivai (2009) pengembangan karir adalah
Organisasi Pada Karyawan PT. proses peningkatan kemampuan kerja
Suka Fajar Cab. Pekanbaru individu yang dicapai dalam rangka
4) Untuk Mengetahui Pengaruh mencapai karir yang diinginkan, indikator
Budaya Organisasi Terhadap pengembangan karir adalah sebagai
Komitmen Organisasi Pada berikut:
Karyawan PT. Suka Fajar Cab. 1) Kebutuhan karir
Pekanbaru 2) Dukungan perusahaan dalam bentuk
5) Untuk Mengetahui Pengaruh moril
Pengembangan Karir Terhadap 3) Dukungan perusahaan dalam bentuk
Komitmen Organisasi Pada PT. materiil
Suka Fajar Cab. Pekanbaru 4) Pelatihan
6) Untuk Mengetahui Pengaruh 5) Perlakuan yang adil dalam berkarir,
Budaya Organisasi Dan 6) Informasi karir
Pengembangan Karir Terhadap 7) Promosi
Komitmen Organisasi Pada 8) Mutasi
Karyawan PT. Suka Fajar Cab. 9) Pengembangan tenaga kerja
Pekanbaru Komitmen Organisasi
LANDASAN TEORI Menurut Spencer (dalam Sudarmanto,
Budaya Organisasi 2009), komitmen organisasi adalah
Menurut Robbins dan Judge (dalam kemampuan individu dan kemauan
Sunyoto, 2013) mendefinisikan budaya menyelaraskan perilakunya dengan
organisasi sebagai suatu sistem makna kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi
bersama yang dianut oleh para anggota dan bertindak untuk tujuan atau kebutuhan
organisasi yang membedakan organisasi organisasi. Meyer dan Allen (dalam Umam
tersebut dengan organisasi yang lain. 2012), merumuskan suatu definisi
Budaya organisasi merupakan sistem mengenai komitmen dalam berorganisasi
penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai sebagai suatu konstruk psikologis yang
yang berkembang dalam suatu organisasi merupakan karakteristik hubungan anggota
dan mengarahkan perilaku anggota- organisasi dengan organisasinya dan
anggotanya memiliki implikasi terhadap keputusan
Mas’ud (2004) mengemukakan bahwa individu untuk melanjutkan
budaya organisasi merupakan sistem keanggotaannya dalam berorganisasi,
makna, nilai-nilai, dan kepercayaan yang membagi komitmen organisasi menjadi tiga
dianut bersama dalam suatu organisasi, macam atas dasar sumbernya, yaitu :
yang menjadi rujukan untuk bertindak dan 1) Komitmen afektif
membedakan suatu organisasi dengan 2) Komitmen berkesinambungan.
organisasi lain, sehingga indikator budaya 3) Komitmen normatif
organisasi adalah : Hubungan Budaya Organisasi Terhadap
1) Keterbukaan Komitmen Organisasi
2) Rasa aman dengan pekerjaan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


Porter dan Smith (dalam Temaluru, baik bentuk pengembangan karir karyawan
2001) mendefinisikan komitmen organisasi pada suatu organisasi tentunya akan
sebagai sifat hubungan antara pekerja dan meningkatkan komitmen karyawan
organisasi yang dapat dilihat dari keinginan terhadap organisasi tersebut.
kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi Hipotesis
tersebut, kesediaan untuk menjadi sebaik Berdasarkan kerangka dasar teori maka
mungkin demi kepentingan organisasi penulis merumuskan suatu hipotesis
tersebut dan kepercayaan dan penerimaan adalah:
yang kuat terhadap nilai – nilai dan tujuan
H1 : Budaya Organisasi mempunyai
organisasi. Nilai – nilai organisasi
berfungsi sebagai landasan untuk pengaruh yang signifikan terhadap
berperilaku dan menjadi tuntutan dari Komitmen Organisasi PT. Suka
organisasi agar dilakukan oleh karyawan, Fajar Cab. Pekanbaru.
untuk itu diperlukan adanya acuan baku H2 : Pengembangan Karir mempunyai
yang diberlakukan oleh suatu perusahaan. pengaruh yang signifikan terhadap
Acuan baku tersebut adalah budaya Komitmen Organisasi PT. Suka
organisasi yang secara sistematis menuntun
Fajar Cab. Pekanbaru.
karyawan untuk meningkatkan komitmen
bagi perusahaan (Moeljono, 2005). H3 : Budaya Organisasi dan
Selain itu, penelitian yang dilakukan Pengembangan Karir secara
Maulana Bima, Muhammad Irfan (2015) bersama-sama mempunyai pengaruh
menunjukkan bahwa budaya organisasi yang signifikan terhadap Komitmen
terbukti memiliki pengaruh positif terhadap Organisasi PT. Suka Fajar Cab.
komitmen organisasional pada Rumah Pekanbaru.
Sakit Ibnu Sina Makassar.
Hubungan Pengembangan Karir METODE PENELITIAN
Terhadap Komitmen Organisasi Lokasi Penelitian
Penilaian suatu komitmen karyawan Penelitian ini dilakukan pada PT Suka
dalam suatu organisasi perusahaan, banyak Fajar Cab. Pekanbaru yang berlokasi di
ditentukan oleh keberhasilan jalan soekarno hatta kav. 141 Pekanbaru,
pengembangan karier yang diterapkan Riau, Indonesia.
karyawan dalam hasil kerjanya. Tudero Populasi dan sampel
(2004) menyatakan bahwa pengembangan Populasi dalam penelitian ini adalah
karier (career development) memainkan seluruh karyawan PT. Suka Fajar Cab.
peranan penting dalam meningkatkan Pekanbaru yang berjumlah 214 orang.
komitmen karyawan untuk mencapai tujuan Dengan menggunakan rumus slovin
suatu organisasi atau perusahaan. didapatkan 68 responden yang dijadikan
Keberadaan pengembangan karier juga sampel. Adapun metode pengambilan
diperlukan oleh setiap karyawan untuk sampel dalam penelitian ini menggunakan
meningkatkan komitmen kerja sumber daya metode purposive sampling.
manusia. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan Ventje Teknik pengumpulan data yang
Jeffry Kuhuparuw (2011), hasil analisis digunakan dalam penelitian ini adalah
menunjukkan bahwa pengembangan karir kuesioner dan metode wawancara. Skala
berpengaruh positif dan siginifikan pernyataan yang digunakan adalah skala
terhadap komitmen organisasi. Penelitian likert. Skala likert adalah skala yang
ini menemukan bahwa komitmen digunakan secara luas yang meminta
organisasi karyawan dalam bekerja akan responden menandai derajat persetujuan
dipengaruhi oleh pengembangan karir pada atau ketidak setujuan terhadap masing-
PT. Bank Danamon, Kota Ambon. Semakin masing dari serangkaian pernyataan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


mengenai objek stimulus dalam terlihat bahwa indikator dukungan
pengukurannya setiap item skala perusahaan dalam bentuk moril yang
mempunyai bobot 1 sampai dengan bobot 5 memiliki skor tertinggi dibandingkan
skala likert. dengan indikator lainnya, sedangkan yang
Teknik Analisis Data terendah pada indikator promosi. Tingginya
Dalam penelitian ini menggunakan skor dukungan perusahaan dalam bentuk
metode penelitian deskriptif kuantitatif. moril dibandingkan indikator lainnya
Untuk analisis kuantitatif dicari dikarenakan PT. Suka Fajar Cab.
menggunakan bantuan program SPSS. Pekanbaru telah memberikan motivasi dan
Untuk menguji hipotesis dilakukan uji penghargaan atas hasil pekerjaan bagi
validitas, uji reliabilitas, analisis regresi karyawan.
liner sederhana dan berganda, uji koefisien Analisis Deskriptif Komitmen
determinasi, uji t dan uji F. Organisasi Pada PT. Suka Fajar Cab.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pekanbaru
PENELITIAN Komitmen organisasi pada PT. Suka Fajar
Analisis Deskriptif Budaya Organisasi Cab. Pekanbaru secara keseluruhan berada
Pada PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru kategori Baik. Baik disini dapat diartikan
Budaya organisasi pada PT. Suka Fajar bahwa komitmen organisasi pada PT. Suka
Cab. Pekanbaru secara keseluruhan berada Fajar Cab. Pekanbaru sudah berjalan
kategori Baik. Baik disini dapat diartikan dengan baik hal ini dapat diartikan bahwa
bahwa budaya organisasi pada PT. Suka karyawan memiliki komitmen organisasi
Fajar Cab. Pekanbaru sudah berjalan yang sudah cukup tinggi, tetapi perlu
dengan baik hal ini dapat dilihat bahwa ditingkatkan lagi karena masih adanya
banyaknya karyawan yang memberikan masalah-masalah SDM di dalam
tanggapan baik. perusahaan sehingga akan mempengaruhi
Implementasi budaya organisasi yang komitmen organisasi yang telah ada pada
dilakukan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru.
terlihat bahwa indikator dukungan dan Dari variabel komitmen organisasi
perhatian yang memiliki skor tertinggi pada PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru
dibandingkan dengan indikator lainnya, terlihat bahwa indikator komitmen normatif
sedangkan yang terendah pada indikator yang memiliki skor tertinggi dibandingkan
kejelasan organisasi. Tingginya skor dengan indikator lainnya, sedangkan yang
dukungan dan perhatian dibandingkan terendah pada indikator komitmen
indikator lainnya dikarenakan PT. Suka berkelanjutan. tingginya skor komitmen
Fajar Cab. Pekanbaru telah memberikan normatif dibandingkan indikator lainnya
sanksi-sanksi yang jelas dan kejelasan dikarenakan karyawan selalu mematuhi
tanggung jawab sesuai tugas pokoknya di peraturan dan norma-norma yang ada di
dalam perusahaan. perusahaan serta selalu bertanggung jawab
Analisis Deskriptif Pengembangan Karir atas pekerjaan yang diberikan oleh
Pada PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru perusahaan.
Pengembangan karir pada PT. Suka Uji Validitas
Fajar Cab. Pekanbaru secara keseluruhan Uji validitas merupakan uji yang
berada kategori Baik. Baik disini dapat digunakan untuk mengukur sah atau valid
diartikan bahwa pengembangan karir pada tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru sudah dikatakan valid jika pertanyaan pada
berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat kuesioner mampu untuk mengungkap suatu
bahwa banyaknya karyawan yang yang akan diukur oleh kuesioner
memberikan tanggapan baik. tersebut.Masing-masing item bisa
Realisasi Pengembangan karir yang dikatakan valid apabila rhitung > rtabel.
dilakukan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru Dengan menggunakan jumlah responden

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


sebanyak 68 orang, maka nilai rtabel dapat variabel lebih besar dari 0,6. Untuk variabel
diperoleh melalui persamaan degree of budaya organisasi (X1) nilai Cronbach’s
freedom = n-2, jadi df = 68-2 = 66, dengan Alpha sebesar 0.963, pada variabel
taraf signifikansi 0,05 dan pengujian 2 arah pengembangan karir (X2) nilai Cronbach’s
didapat rtabel sebesar 0,239. Dari pengujian Alpha 0.945, dan variabel komitmen
validitas dengan pengujian SPSS organisasi (Y) nilai Cronbach’s Alpha
menyatakan bahwa semua butir pernyataan sebesar 0.894. Hal ini menunjukan bahwa
dapat digunakan karena rhitung > dari rtabel. keseluruhan variabel yaitu variabel X1, X2,
Sehingga dapat dikatakan telah memenuhi dan Y sudah memenuhi kriteria nilai batas
syarat validitas. dan dapat dinyatakan reliabel serta layak
untuk disebarkan kepada responden guna
penelitian, sehingga seluruh daftar
Uji Reliabilitas pernyataan yang merupakan indikator dari
Dari pengujian menggunakan SPSS seluruh variabel adalah reliabel.
menunjukan Cronbach’s Alpha tiap
Tabel 1
Rekapitulasi Uji Pengaruh Budaya Organisasi (X1) Terhadap Komitmen Organisasi (Y)
Koefisien
Pengaruh Konstanta R Square thitung ttabel
Regresi
X1 Y 9,534 0,286 0,509 8,266 1,997
Sumber: Data Olahan Penelitian, 2017
Koefisien Determinasi (R2) antara
Regresi Linier Sederhana Antara Budaya Organisasi terhadap Komitmen
Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi
Organisasi Dari hasil uji koefisien determinasi
Berdasarkan hasil uji koefesien regresi (R2) diketahui R Square merupakan
yang sudah dimasukkan kedalam tabel koefisien determinasi. Dan diperoleh nilai
rekapitulasi diatas maka dapat dirumuskan R Square sebesar 0,509. Artinya adalah
persamaan regresi untuk pengaruh budaya bahwa sumbangan pengaruh variabel
organisasi terhadap komitmen organisasi, budaya organisasi terhadap variabel
sebagai berikut: Y =9,534+ 0,286X. komitmen organisasi adalah sebesar
Berdasarkan persamaan regresi tersebut 50,9%. Sedangkan sisanya 49,1%
dapat dijelaskan sebagai berikut : dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
1) Koefisien Regresi untuk komitmen dimasukkan dalam model regresi ini.
organisasi bernilai positif, artinya Uji Signifikasi (uji t) Antara Budaya
budaya organisasi berpengaruh positif Organisasi Terhadap Komitmen
terhadap komitmen organisasi. Organisasi
2) Nilai Konstanta (a) adalah 9,534 ini Dari hasil uji t diketahui bahwa thitung
artinya jika budaya organisasi nilainya 8,266 > ttabel (1,997) dan sig. (0,000) <
(0), maka komitmen organisasi bernilai 0,05, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
9,534. yang berbunyi budaya organisasi
3) Nilai Koefisien Regresi variabel mempunyai pengaruh yang signifikan
budaya organisasi bernilai positif, yaitu terhadap komitmen organisasi pada
0,286 ini dapat diartikan bahwa setiap karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru
peningkatan budaya organisasi sebesar diterima. Artinya secara parsial variabel
1 satuan maka akan menaikan budaya organisasi berpengaruh signifikan
komitmen organisasi sebesar 0,286. dan positif terhadap komitmen organisasi
pada karyawan PT. Suka Fajar Cab.
Pekanbaru. Hal ini dapat diartikan semakin

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


kuat suatu budaya organisasi maka akan
mempengaruhi komitmen organisasi pada
karyawan.
Tabel 2
Rekapitulasi Uji Pengaruh Pengembangan Karir (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y)
Koefisien
Pengaruh Konstanta R Square thitung ttabel
Regresi
X1 Y 2,969 0,283 0,562 9,211 1,997

Sumber: Data Olahan Penelitian, 2017


Regresi Linier Sederhana Antara dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Pengembangan Karir Terhadap dimasukkan dalam model regresi ini.
Komitmen Organisasi Uji Signifikasi (uji t) Antara
Berdasarkan hasil uji koefesien regresi Pengembangan Karir Terhadap
yang sudah dimasukkan kedalam tabel Komitmen Organisasi
rekapitulasi diatas maka dapat dirumuskan Dari hasil uji t diketahui bahwa thitung
persamaan regresi untuk pengaruh (9,211)> ttabel (1,997) dan sig. (0,000) <
pengembangan karir terhadap komitmen 0,05, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
organisasi, sebagai berikut: Y yang berbunyi pengembangan karir
= 2,969+ 0,283X. Berdasarkan persamaan mempunyai pengaruh yang signifikan
regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai terhadap komitmen organisasi pada
berikut : karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru
1) Koefisien regresi untuk pengembangan diterima. Artinya secara parsial variabel
karir bernilai positif, artinya pengembangan karir berpengaruh
pengembangan karir berpengaruh signifikan dan positif terhadap komitmen
positif terhadap komitmen organisasi, organisasi pada karyawan PT. Suka Fajar
2) Nilai konstanta (a) sebesar 2,969. Cab. Pekanbaru. Hal ini dapat diartikan
Artinya adalah apabila variabel diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa
pengembangan karir diasumsikan (0), semakin baik pengembangan karir maka
maka komitmen organisasi sebesar komitmen organisasi semakin tinggi di
2,969. dalam peruasahaan.
3) Nilai koefisien regresi variable
pengembangan karir sebesar 0,283.
Artinya bahwa setiap penigkatan
pengembangan karir 1 satuan maka
akan meningkatkan komitmen
organisasi 0,283.
Koefisien Determinasi (R2) antara
Pengembangan Karir terhadap
Komitmen Organisasi
Dari hasil uji koefisien determinasi
(R2) diketahui R Square merupakan
koefisien determinasi. Dan diperoleh nilai
R Square sebesar 0,562. Artinya adalah
bahwa sumbangan pengaruh variabel
pengembangan karir terhadap variabel
komitmen organisasi adalah sebesar
56,2%. Sedangkan sisanya 43,8%
Tabel 3

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


Rekapitulasi Uji Pengaruh Budaya Organisasi (X1) dan Pengembangan Karir (X2)
terhadap Komitmen Organisasi (Y)
Koefisien
Pengaruh Konstanta R Square Fhitung Ftabel
Regresi
X1 Y 0,164
1,967 0,668 65,344 3,14
X2 Y 0,190
Sumber: Data Olahan Penelitian, 2017
Regresi Linier Berganda Antara Budaya bahwa sumbangan pengaruh variabel
Organisasi dan Pengembangan Karir budaya organisasi dan pengembangan karir
Terhadap Komitmen Organisasi terhadap variabel komitmen organisasi
Berdasarkan hasil uji koefesien regresi adalah sebesar 66,8%. Sedangkan sisanya
yang sudah dimasukkan kedalam tabel 33,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang
rekapitulasi diatas maka dapat dirumuskan tidak dimasukkan dalam model regresi ini.
persamaan regresi untuk pengaruh budaya Uji Simultan (Uji F/ANOVA)
organisasi dan pengembangan karir Dari hasil pengujian secara simultan
terhadap komitmen organisasi, sebagai diperoleh hasil Fhitung sebesar 65,344
berikut : Y = 1,967+ 0,164X1 + 0,190X2. sedangakan nilai Ftabel 3,14. Hal ini berarti
Berdasarkan persamaan regresi tersebut Fhitung> dari nilai Ftabel dan nilai
dapat dijelaskan sebagai berikut : signifikansi 0,00 < α 0,05. Jadi dapat
1) Koefisien regresi untuk budaya disimpulkan bahwa hipotesis yang
organisasi dan pengembangan karir berbunyi budaya organisasi dan
bernilai positif, artinya budaya pengembangan karir secara bersama-sama
organisasi dan pengembangan karir mempunyai pengaruh yang signifikan dan
berpengaruh positif terhadap positif terhadap komitmen organisasi pada
komitmen organisasi. karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru
2) Nilai konstanta (a) sebesar 1,967. diterima. Artinya variabel budaya
Artinya adalah apabila variabel budaya organisasi dan pengembangan karir secara
organisasi dan pengembangan karir bersama-sama berpengaruh signifikan
diasumsikan (0), maka komitmen terhadap komitmen organisasi pada
organisasi sebesar 1,967. karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru.
3) Nilai koefisien regresi variable budaya Hal ini dapat diartikan bahwa semakin
organisasi sebesar 0,164. Artinya perusahaan dapat meningkatkan budaya
bahwa setiap peningkatan budaya organisasi dan pengembangan karir maka
organisasi 1 satuan maka akan komitmen organisasi akan semakin tinggi.
meningkatkan komitmen organisasi PEMBAHASAN
sebesar 0,164. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
4) Nilai koefisien regresi variable Komitmen Organisasi
pengembangan karir sebesar 0,190. Hasil uji regresi secara parsial
Artinya bahwa setiap penigkatan menunjukkan hasil signifikan pada variable
pengembangan karir 1 satuan maka budaya organisasi terhadap komitmen
akan meningkatkan komitmen organisasi sebesar 0.000 lebih kecil dari
organisasi sebesar 0,190. toleransi kesalahan α = 0.05. Nilai koefisien
Koefisien Determinasi (R2) Antara regresi sebesar 0,286 dapat diartikan bahwa
Budaya Organisasi dan Pengembangan setiap peningkatan budaya organisasi maka
Karir Terhadap Komitmen Organisasi akan meningkatkan komitmen organisasi.
Dari hasil uji koefisien determinasi Hasil uji t diketahui bahwa nilai nilai thitung
(R2) diketahui R Square merupakan bernilai 8,266 > ttabel bernilai 1,997 yang
koefisien determinasi. Dan diperoleh nilai memiliki arah positif mengindikasikan
R Square sebesar 0,668. Artinya adalah bahwa semakin kuat suatu budaya

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


organisasi maka akan mempengaruhi organisasi sebesar 0.000 lebih kecil dari
komitmen organisasi pada karyawan. toleransi kesalahan α = 0.05. Nilai koefisien
Besarnya pengaruh budaya organisasi regresi sebesar 0,283 dapat diartikan bahwa
dapat dilihat dari koefisien determinasi setiap peningkatan pengembangan karir
(R2) diketahui R Square merupakan maka akan meningkatkan komitmen
koefisien determinasi. Dan diperoleh nilai organisasi. Hasil uji t diketahui bahwa nilai
R Square sebesar 0,509. Artinya adalah nilai thitung bernilai 9,211 > ttabel bernilai
bahwa sumbangan pengaruh variabel 1,997yang memiliki arah positif
budaya organisasi terhadap variabel mengindikasikan bahwa semakin baik
komitmen organisasi adalah sebesar pengembangan karir maka semakin tinggi
50,9%. Sedangkan sisanya 49,1% komitmen organisasi.
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak Besarnya pengaruh pengembangan
dimasukkan dalam model regresi ini. Maka karir dapat dilihat dari koefisien
hipotesis yang menyatakan bahwa determinasi (R2) diketahui R Square
“pengembangan karir mempunyai merupakan koefisien determinasi. Dan
pengaruh yang signifikan terhadap diperoleh nilai R Square sebesar 0,562.
komitmen organisasi pada PT. Suka Fajar Artinya adalah bahwa sumbangan pengaruh
Cab. Pekanbaru” terbukti. variabel pengembangan karir terhadap
Berdasarkan hasil penelitian ini variabel komitmen organisasi adalah
diketahui adanya pengaruh yang positif dan sebesar 56,2%. Sedangkan sisanya 43,8%
signifikan budaya organisasi terhadap dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
komitmen organisasi. Pengaruh yang dimasukkan dalam model regresi ini. Maka
ditimbulkan bersifat positif dan signifikan, hipotesis yang menyatakan bahwa
artinya bahwa semakin kuat dan semakin “pengembangan karir mempunyai
baik budaya organisasi yang terdapat pada pengaruh yang signifikan terhadap
PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru maka komitmen organisasi pada PT. Suka Fajar
komitmen organisasi akan semakin tinggi. Cab. Pekanbaru” terbukti.
Hasil ini konsisten dengan hasil Berdasarkan hasil penelitian ini
penelitian Maulana Bima, Muhammad diketahui adanya pengaruh yang positif dan
Irfan (2015) dengan judul penelitian signifikan pengembangan karir terhadap
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap komitmen organisasi. Pengaruh yang
Komitmen Organisasional Karyawan ditimbulkan bersifat positif dan signifikan,
menunjukkan hasil uji t membuktikan artinya bahwa semakin baik pengembangan
bahwa variabel budaya organisasi karir yang terdapat pada PT. Suka Fajar
berpengaruh terhadap variabel komitmen Cab. Pekanbaru maka komitmen organisasi
organisasi pada karyawan Rumah Sakit akan semakin tinggi.
Ibnu Sina Makassar. Seperti yang Hasil ini konsisten dengan hasil
diungkapkan Robbin (2008) bahwa salah penelitian yang dilakukan Ventje Jeffry
satu hasil yang spesifik dari budaya Kuhuparuw (2011), hasil analisis
organisasi yang kuat adalah menurunnya menunjukkan bahwa pengembangan karir
tingkat perputaran karyawan, berpengaruh positif dan siginifikan
keharmonisan tujuan yang tercapai antara terhadap komitmen organisasi. Penelitian
karyawan dan organisasi melalui budaya ini menemukan bahwa komitmen
akan membangun suatu komitmen organisasi karyawan dalam bekerja akan
organisasional dalam diri karyawan. dipengaruhi oleh pengembangan karir.
Pengaruh Pengembangan Karir Semakin baik bentuk pengembangan karir
Terhadap Komitmen Organisasi karyawan pada suatu organisasi tentunya
Hasil uji regresi secara parsial akan meningkatkan komitmen karyawan
menunjukkan hasil signifikan pada variable terhadap organisasi tersebut. Tudero (2004)
pengembangan karir terhadap komitmen menyatakan bahwa pengembangan karier

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


(career development) memainkan peranan PT. Suka Fajar cab. Pekanbaru maka
penting dalam meningkatkan komitmen komitmen organisasi akan semakin tinggi.
karyawan untuk mencapai tujuan suatu Ketika suatu organisasi memiliki
organisasi atau perusahaan. Keberadaan budaya organisasi yang kuat maka
pengembangan karier juga diperlukan oleh karyawan akan bangga dan senantiasa
setiap karyawan untuk meningkatkan akan setia terhadap organisasi tersebut,
komitmen kerja sumber daya manusia. sehingga meningkatkan komitmen
Pengaruh Budaya Organisasi dan organisasi di dalam dirinya. Jika karyawan
Pengembangan Karir Terhadap merasakan adanya kemajuan karir yang
Komitmen Organisasi mereka alami selama bekerja tentunya akan
Hasil uji regresi secara simultan membuat karyawan tersebut memiliki
menunjukkan hasil signifikan pada variable komitmen yang tinggi terhadap organisasi.
budaya organisasi dan pengembangan karir Sebaliknya jika budaya organisasi dan
terhadap komitmen organisasi sebesar pengembangan karir kurang baik maka
0.000 lebih kecil dari toleransi kesalahan α cenderung melemahkan komitmen
= 0.05. Nilai koefisien regresi sebesar 0,164 organisasi. Karyawan yang memiliki
untuk budaya organisasi dan 0,190 Untuk komitmen rendah akan berusaha mencari
pengembangan karir. Dapat diartikan tempat lain bagi dirinya untuk berkembang
bahwa setiap peningkatan budaya dan beradaptasi, sehingga karyawan dapat
organisasi dan pengembangan karir maka memastikan keberlangsungannya saat ini di
akan meningkatkan komitmen organisasi. tempat yang sesuai dengan dirinya tersebut.
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai KESIMPULAN DAN SARAN
Fhitung 65,344 > Ftabel 3,14 dengan nilai Kesimpulan
signifikan 0.000 yang memiliki arah positif 1) Budaya organisasi pada PT. Suka Fajar
mengindikasikan bahwa semakin baik Cab. Pekanbaru dinilai sudah baik,
budaya organisasi dan pengembangan karir artinya Budaya organisasi yang telah
maka semakin tinggi komitmen organisasi. ada pada PT. Suka Fajar Cab.
Besarnya pengaruh budaya organisasi Pekanbaru sudah berjalan atau
terhadap komitmen organisasi dapat dilihat berlangsung dengan baik. Indikator
dari nilai R2 sebesar 0,668, artinya bahwa Dukungan dan Perhatian memiliki skor
sumbangan pengaruh variable budaya tertinggi dibandingkan indikator
organisasi dan pengembangan karir lainnya dikarenakan pemimpin pada
terhadap variabel komitmen organisasi PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru selalu
adalah sebesar 66,8%. Sedangkan sisanya memberikan motivasi kerja dan selalu
33,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang memberikan perhatian dengan apa
tidak termasuk dalam penelitian ini. Maka yang dikeluhkan karyawan.
hipotesis yang menyatakan bahwa “budaya 2) Pengembangan karir pada PT. Suka
organisasi dan pengembangan karir Fajar Cab. Pekanbaru dinilai sudah
mempunyai pengaruh yang signifikan baik, artinya bahwa PT. Suka Fajar
terhadap komitmen organisasi pada PT. Cab. Pekanbaru telah melakukan atau
Suka Fajar cab. Pekanbaru” terbukti. memberikan pengembangan karir yang
Berdasarkan hasil penelitian ini baik terhadap setiap karyawan.
diketahui adanya pengaruh yang positif dan Indikator dukungan perusahaan dalam
signifikan budaya organisasi dan bentuk moril memiliki skor tertinggi
pengembangan karir terhadap komitmen dibandingkan indikator lainnya
organisasi. Pengaruh yang ditimbulkan dikarenakan adanya penghargaan atas
bersifat positif dan signifikan, artinya hasil pekerjaan yang diberikan
bahwa semakin baik budaya organisasi dan pimpinan PT. Suka Fajar Cab.
pengembangan karir yang dilakukan oleh Pekanbaru .

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


3) Komitmen Organisasi pada PT. Suka pimpinan lebih memperhatikan tingkat
Fajar Cab. Pekanbaru dinilai sudah kedisplinan karyawan dalam bekerja
baik, artinya komitmen organisasi pada maupun tugas yang diberikan, serta
karyawan sudah cukup tinggi. dalam prosedur dan peraturan,
Indikator komitmen afektif memiliki sehingga proses penyelesaian
skor tertinggi dibandingkan indikator pekerjaan lebih efektif dan efisien.
lainnya dikarenakan hubungan 3) Dalam komitmen berkelanjutan pada
emosional yang baik karyawan PT. Suka Fajar Cab. Pekanbaru, untuk
terhadap organisasinya, identifikasi mempertahankan keberlangsungan
dengan organisasi, dan keterlibatan kerja karyawan di dalam organisasi
karyawan dengan kegiatan di sebaiknya pimpinan memperhatikan
organisasi. faktor kebutuhan moril dan materiil
4) Budaya organisasi secara parsial dari karyawan sehingga karyawan
berpengaruh positif dan signifikan dapat memberikan dedikasi yang baik
terhadap komitmen organisasi. bagi perusahaan.
Semakin baik atau kuatnya budaya 4) Dari hasil penelitian diketahui bahwa
organisasi yang ada pada PT. Suka pengaruh budaya organisasi terhadap
Fajar Cab. Pekanbaru, maka komitmen komitmen organisasi berpengaruh
organisasi akan semakin tinggi, secara positif dan signifikan. Untuk
begitupun sebaliknya. kedepannya ada baiknya PT. Suka
5) Pengembangan karir secara parsial Fajar Cab. Pekanbaru membantu untuk
berpengaruh positif dan signifikan mengembangkan budaya organisasi
terhadap komitmen organisasi. karena budaya organisasi dapat
Semakin baik pengembangan karir membimbing karyawan untuk bekerja
yang ada pada PT. Suka Fajar Cab. sesuai kebijakan yang ditetapkan
Pekanbaru, maka komitmen organisasi perusahaan.
akan semakin tinggi, begitupun 5) Dari hasil penelitian diketahui bahwa
sebaliknya. pengaruh pengembangan karir
6) Budaya organisasi dan pengembangan terhadap komitmen organisasi
karir secara simultan berpengaruh berpengaruh secara positif dan
positif dan signifikan terhadap signifikan. Untuk kedepannya ada
komitmen organisasi. Semakin baik baiknya PT. Suka Fajar Cab.
atau kuat budaya organisasi dan Pekanbaru dapat meningkatkan lagi
pengembangan karir yang ada pada PT. pengembangan karir yang diberikan,
Suka Fajar Cab. Pekanbaru, maka misalnya memberikan kesempatan
komitmen organisasi akan semakin karir yang sama kepada karyawan PT.
tinggi, begitupun sebaliknya. Suka Fajar Cab. Pekanbaru agar
Saran karyawan dapat mengembangankan
1) Sebaiknya dalam melakukan budaya karirnya kearah yang lebih baik.
organisasi yang terdiri dari beberapa 6) Dari hasil penelitian diketahui bahwa
indikator salah satunya indikatornya pengaruh budaya organisasi dan
kejelasan organisasi, agar perlu pengembangan karir terhadap
ditingkatkan sanksi-sanksi yang jelas komitmen organisasi berpengaruh
pada perusahaan lagi misalnya ketika secara positif dan signifikan. Untuk
karyawan terlambat masuk kerja kedepannya ada baiknya PT. Suka
karena alasan yang tidak masuk akal. Fajar Cab. Pekanbaru dapat membuat
2) Pada pengembangan karir PT. Suka budaya organisasi semakin
Fajar Cab. Pekanbaru terdiri dari berkembang dan pengembangan karir
beberapa indikator salah satunya yang fleksibel agar komitmen
indikatornya promosi jabatan, agar

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


organisasi yang ada pada PT. Suka Industri Organisasi. Depok: Bagian
Fajar Cab. Pekanbaru semakin tinggi. PIO Fakultas Psikologi UI.
Tudero, 2004. Manajemen Sumber Daya
DAFTAR PUSTAKA Manusia. Penerbit PT. Gramedia
Handoko, Hani, 2012. Manajemen Pustaka Utama, Jakarta.
Personalia & Sumberdaya, BPFE, Umam, Khaerul, 2012. Perilaku Organisasi,
Yogyakarta. CV. Pustaka Setia, Bandung.
Kuhuparuw, Ventic Jeffry, (2011). Dengan Sudarmanto, 2009. Kinerja &
judul penelitian Pengaruh Pengembangan Kompetensi SDM.
Pengembangan Karir & Kompensasi Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Terhadap Komitmen Organisasional
pada PT. Bank Danamon, Kota
Ambon.
Mas.ud, Fuad (2004), Survai Diagnosis
Organisasional Konsep & Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Maulana Bima, Muhammad Irfan. (2015)
dengan judul penelitian Pengaruh
Budaya Organisasi Terhadap
Komitmen Organisasional Karyawan
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ibnu
Sina Makassar).
Moeldjono, D. 2005. Budaya Organisasi
Dalam Tantangan. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Nasution, M.N, 1996. Manajemen
Transportasi. Jakarta : Balai Akasara
Rivai, Veitzal, 2009. Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk perusahaan.
Rajagrafindo, Persada, Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2008. Organizational
Behavior, Tenth Edition (Perilaku
Organisasi Edisi ke Sepuluh), Alih
Bahasa Drs. Benyamin Molan. Jakarta
: Salemba Empat
Sudarmanto.2009. Kinerja dan
Pengembangan Kompetensi SDM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sunyoto, Danang, 2013. Manajemen
Sumber Daya Manusia. APS (Center
For Academic Publishing Service),
Yogyakarta.
Temaluru, J. 2001. Hubungan antara
Komitmen terhadap Organisasi dan
Faktor-faktor Demografis dengan
Kepuasan Kerja Karyawan.
Pengembangan Kualitas Sumber Daya
Manusia dari Perspektif Psikologi

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12

Anda mungkin juga menyukai