Anak Wayang - Drama
Anak Wayang - Drama
MASUT
Guru, terimakasih banyak atas ilmu yang berikan kepadaku, apalah artinya diriku andai
tidak ada guru.
GURU
Masut, masut! Kamu harus tahu, barang siapa seseorang mempunyai ilmu walaupun
sedikit harus diberikan kepada orang lain.
ISTRI MASUT
Akan lebih baik kalau mengobrol sambil meminum teh hangat
GURU
Bisa saja istri kamu!
PENGAWAL 1
Maaf, guru! Ada perintah dari paduka raja yang harus saya beritahukan kepada guru
GURU
Katakanlah!
PENGAWAL 1
Paduka raja perintahkan guru agar memberantas pemberontak di wilayah tetangga,
karena banyak warga yang menderita dan mati
MASUT
Guru, perkenankan hamba yang pergi ke medan perang, karena sudah saatnya saya
mengabdikan diri hamba untuk negara dan bangsa ini
GURU
Baiklah!
ISTRINYA
Kamu akan meninggalkan aku sendiri, kamu rela meninggalkan aku
ISTRINYA
Bagimana aku tahu kalau kamu selamat atau tidak
MASUT
Kau akan tahu aku selamat atau tidak
ISTRINYA
Bagimana caranya?
MASUT
Kalau aku selamat, maka balai balai bamboo ini akan selalu bersih tapi kalau balai balai
bamboo ini ada bercak bercak darah berarti aku tidak selamat
ISTRINYA
Tapi kamu harus janji akan selamat dan cepat pulang
MASUT
Aku janji, kalau begitu aku pergi dulu,
ISTRINYA
Hati hati
BLACK OUT
BABAK II
SEBUAH MEDAN PERANG, MASUT DAN PASUKAN YANG LAIN BERADU
PEDANG, TOMBAK DAN TANPA DIDUGA, PASUKAN MUSUH MENGEPUNG
MASUT DAN PASUKAN LAIN
PIMPINAN PEMBERONTAK
Lebih baik kalian menyerah dan membantu kita
MASUT
Aku tidak sudi berjabat tangan dengan pemberontak
ANAK BUAH I
Jaga mulutmu atau kusobek!
PIMPINAN PEMBERONTAK
Fitnah apa lagi yang raja ucapkan, kalian hanya dijadikan alat kekuasaan raja
MASUT
PIMPINAN PEMBERONTAK
Dulu, raja kalian memfitnah kalau kami banyak membakar lading lading warga yang
mengakibatkan banyak warga yang mati kelaparan, tapi itu bohong, kami tidak pernah
membakar lading lading, kami membela warga yang hasil ladangnya di ambil oleh raja
untuk di berikan kepada kerajaan tetangga. Kami disini kelaparan, kami disini
kekuarangan makanan
MASUT
Jadi maksud mu, raja memanfaatkan kita untuk memperluas jaringan dengan kerajaan
kerajaan tentangga tapi dengan berakibat rakyat menderita.
PIMPINAN PEMBERONTAK
Bawa mereka ke kampung
ANAK BUAH II
Siap!
BABAK III
PAGI YANG MENDUNG, ISTRINYA MASUT KELUAR DARI RUMAH, DAN
LANGSUNG MENUJU BALAI BALAI BAMBU TAPI ALANGKAH KAGETNYA
KETIKA ISTRI MASUT ME;IHAT DAN BANYAK SEKALI BERCAK BERCAK
DARAH.
ISTRI MASUT
Ya tuhan, kenapa bercak bercak ini muncul! Apakah dia tertangkap atau mati, ya tuhan
kini aku hidup sendiri, tiada teman hatiku. Apa yang harus kuperbuat. Coba aku melarang
masut pergi, pasti tidak akan terjadi seperti ini.
BLACK OUT
BABAK IV
MASUT DAN PIMPINAN PEMBERONTAK SEDANG DUDUK BERHADAPAN DI
SEBUAH RUANGAN, DENGAN JENDELA DI SAMPING MERKA
MASUT
Aku baru mengetahui kalau semua ini salah! Jadi apa maksud dari raja ?
PIMPINAN PEMBERONTAK
Sekitar empat tahun yang lalu, saat itu aku dan raja berteman, tapi ketika dia
MASUT
Ada apa?
PIMPINAN PEMBERONTAK
Sudah lihatlah keluar
PIMPINAN PEMBERONTAK
Apa yang kamu lihat?
MASUT
Kesedihan para ibu dan banyak anak kecil yang menangis. Lantas apa yang akan kita
lakukan?
PIMPINAN PEMBERONTAK
Aku akan memperjuangkan hak hak anak bangsa ini, kita semua sama, bukan para saja
yang boleh buang air.
ANAK BUAH I
Maaf tuan!
PIMPINAN PEMBERONTAK
Ada apa?
ANAK BUAH I
Tuan, prajurit kerajaan kabur dari penjara.
PIMPINAN PEMBERONTAK
Kejar dan bunuh dia
ANAK BUAH I
Baik tuan!
KAWI
Bukannya saya tidak menghargai suami kamu, tapi kamu sendiri tahu bagimana kalau
perempuan cantik seperti kamu hidup sendiri, maukah kamu menerima lamaranku?
ISTRI MASUT
Bukannya aku menolak tapi aku merasa kalau suamiku masih hidup dan apa kata orang
kalau kita menikah, kamu perjaka sedangkan aku janda.
KAWI
Peduli apa dengan mereka, aku yang akan menjalani hidup ini, bukan mereka, sungguh
aku sangat cinta sama kamu.setahun sudah kamu menunggu masut, tapi nyatanya kamu
harsu merelakan semuanya
ISTRI MASUT
Baiklah!
KAWI
Baiklah apa?
ISTRI MASUT
Aku terima lamaran kamu!
KAWI
Terima kasih, aku akan persiapkan semuanya dengan meriah. Mari kita pergi ?
ISTRI MASUT
Pergi kemana ?
KAWI
Kita ke keluarga aku!
BABAK VI
KAMPUNG PEMBERONTAK, SEDANG RAMAI PIMPINAN PEMBERONTAK BERDIRI
MEMBELAKANGI MASUT YANG DUDUK
MASUT
Tidak ada gunanya!
RAJA
Kawan lama, bagaimana dengan kabarmu!kamu harus tahu kalau kamu tidak akan pernah
unggul dariku!
PIMPINAN PEMBERONTAK
Penindas!
RAJA
Siapa yang tertindas, bukakah aku sudah menawarimu tempat yang layak di sampingku
tapi kamu dengan sombong menolak
PIMPINAN PEMBERONTAK
Aku tidak sudi duduk bersama dengan orang orang munafik seperti kalian
RAJA
Kau yang munafik! Aku tahu kamu sangat membutuhkan hasil panen tapi tetap bersikares
tidak ingin menyatakan diri.
PIMPINAN PEMBERONTAK
Coba kalau aku tidak membantumu saat itu, mungkin rakyat tidak akan menderita seperti
ini. Ini janji yang dulu kau ucapkan, apakah kelaparan yang telah kau berikan kepada
rakyat? Apakah penyakit penyakit yang tiada obatnya yang kau beri untuk anak anak di
negri ini. Kau dan para entrimu hanya mementingkan diri sendiri, coba kalian fikir,
sudajh berapa banyak rakyat yang mati sia sia, ini ulah kalian, kalian dengan enak
membawa paksa hasil panen, guru guru hanya boleh mengajarkan anak anak para mentri,
tabib tabib hanya boleh mengobati keluarga raja dan mentri, apa itu semua yang telah kau
berikan kepada rakyat?
RAJA
Diam! Aku muak mendengar ocahanmu
MASUT
Oh, begini istri yang tidak tahu diri, suami sedang perang ini malah menikah lagi! Baik,
aku akan bikin perhitungan
MASUT
Maaf, mas! Boleh saya meminjam anak wayang ini
DALANG
Maaf mas, tidak boleh karena sebentar lagi akan dipakai
MASUT
Biar saya yang mendalanginya
DALANG
Jangan mas, bisa kacau mas!
MASUT
Mau pergi atau belati ini yang bicara
DALANG
Baik mas!
RAMA
Ayu aku akan pergi ke medan perang, maukah kau menunggu aku pulang?
SINTA
kang mas, aku akan menunggumu sampai kau pulang, tapi bagimana caranya aku tahu kau
selamat atau tidak
RAMA
RAMA
selama di medan perang aku menemukan kebenaran, aku baru tahu kalau sebenarnya yang salah
adalah raja, dan mereka menjamuku seperti tamu dari jauh, tapi alangkah pedih hati ini ketika
aku pulang dan menemukan engkau bersiap berakad!
TAMAT