Anda di halaman 1dari 8

TIKET MASUK PRAKTIKUM KIMIA

SPEKTROFOTOMETRI

1. PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis!
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya
visible. Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis)
melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat (Anas, 2013).
Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan
dekat dengan inframerah (NIR) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara
langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum
elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi
spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state (Anas,
2013).
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spektrum cahaya tampak dan warna komplementer!
Sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat
oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi
sebesar 299–149 kJ/mol (Anas, 2013).
Warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna komplementer dari warna
yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang memiliki serapan
maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna dilewai radiasi,
atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan secara selektif
sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan (Yanoff, 2009).
3. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva standar/kurva baku! (25)
Kurva standar merupakan standar dari sampel tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman
ataupun acuan untuk sampel pada percobaan. Pembuatan kurva standar bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara konsentrasi larutan dengan nilai absorbsinya sehingga
konsentrasi sampel dapat diketahui. Terdapat dua metode untuk membuat kurva standar yakni
dengan metode grafik dan metode square (Anas, 2013).
4. Jelaskan hukum yang melandasi spektrofotometri ! (30)

Hukum Lambert-Beer

Hukum Lambert-Beer (Beer`s law) adalah hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-
Beer(Dachriyanus,2008).
Hukum Beer jika dirumuskan dengan model matematika adalah :
A = ɛ.b.C
A = Absorban (serapan)
ɛ = Koefisien ekstingsi molar (M-1cm-1)
b = Tebal Kuvet (cm)
C = Konsentrasi (M) (Dachriyanus, 2008).
Atau
A = E.b.C
E = Koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1cm-1)
b = Tebal Kuvet (cm)
C = Konsentrasi (gram/100 ml) (Dachriyanus, 2008).

2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai
sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
(380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV- Vis
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif (Anas, 2013).

2. Pengertian Spektrum Cahaya Tampak dan Warna Komplementer


 Cahaya tampak adalah sebagian kecil dari spektrum elektromagnetik dengan
rentang panjang gelombang antara 400 – 700 nm (Yanoff, 2009).
 Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari
disebut warna komplementer. Warna yang diserap oleh suatu senyawa atau
unsur adalah warna komplementer dari warna yang teramati.
Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang memiliki serapan
maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna
dilewai radiasi, atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang
gelombang tertentu, akan secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap
akan diteruskan (Underwood, 2009).

3. Hukum yang Melandasi Spektrofotometri


Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer (Beers’s Law) adalah hubungan linearitas antara absorban
dengan konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer (Dachriyanus, 2008).
Bunyi hukum Lambert-Beer sebagai berikut :
- Bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium transparan, maka
intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium
yang mengabsorbsi
- Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut.
(Anas, 2013).
Hukum Beer jika dirumuskan dengan model matematika adalah :
A = ɛ.b.C
A = Absorban (serapan)
ɛ = Koefisien ekstingsi molar (M-1cm-1)
b = Tebal Kuvet (cm)
C = Konsentrasi (M) (Dachriyanus, 2008).
Atau
A = E.b.C
E = Koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1cm-1)
b = Tebal Kuvet (cm)
C = Konsentrasi (gram/100 ml) (Dachriyanus, 2008).
3. TINJAUAN BAHAN

a. Larutan KMnO4 (karakteristik sifat bahan dan kegunaannya dalam praktikum)


Larutan KMnO4 atau Kalium Permanganate merupakan salah satu bahan kimia yang
mudah teroksidasi dan merupakan zat pengoksidasi yang kuat. Sehingga larutan ini
biasa juga di gunakan sebagai oksidator. KMnO4 berbentuk Kristal berwarna ungu
kehitaman dengan titik didih : 32,350C dan titik beku : 2,830C. KMnO4 dapat larut
dalam methanol dan mudah terurai oleh sinar matahari . KMnO4 juga bereaksi dengan
materi yang tereduksi dan mudah terbakar menimbulkan bahaya api dan ledakan.
KMnO4 dapat digunakan sebagai oksidator yang kuat (Ambasta,2008).

b. Aquades (Karaktersitik sifat bahan dan kegunaannya dalam praktikum)


Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan, sama dengan air murni dan tidak
ada mineral-mineral lain Aquades merupakan cairan atau air yang biasanya digunakan
di dalam laboratorium sebagai pelarut atau bahan yang ditambahkan saat titrasi. Nama
lain aquades adalah air suling, berat molekunya sekitar 18,20 gr/mol dan rumus
molekulnya adalah H2O. Karakteristik aquades yaitu cairan jernih tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa. Dalam penyimpaan sebaiknya di tempat tertutup
(Ambasta, 2008).
4. DIAGRAM ALIR

1. Penentuan panjang gelombang maksimum

Larutan KMnO4 10-3 M

Diencerkan menjadi 10 ml 3 x 10-4 1M

Larutan KMnO4 3 x 10-4 1M dimasukkan kedalam kuvet

Diukur absorbansinnya pada panjang gelombang 500-560 nm

Dicatat nilai absorbansinya

Nilai absorbansi tertinggi

Hasil
2. Pembuatan kurva standar

Larutan KMnO4 10-3M

Dimasukkan ke dalam masing – masing labu ukur

1 ml KMnO4 1x10-3 M 2 ml KMnO4 10-3 M 3 ml KMnO4 10-3 M

9 ml 8 ml 7 ml

Aquades Aquades Aquades

4 ml KMnO4 10-3 M 5 ml KMnO4 10-3 M

6 ml 5 ml

Aquades Aquades

Dimasukkan kedalam 5 kuvet

Diukur absorbansinya (A) dengan menggunakan λ maksimum yang diperoleh sebelumnya

Dicatat nilai absorbansinya (A)

Dibuat kurva standar antara absorbansi (sumbu y) terhadap konsentrasi (sumbu x)

Hasil
3. Pengukuran absorbansi sampel KMNO4

Sampel KmnO4

Dimasukkan kedalam kuvet

Diukur absorbansi pada λ maksimum yang digunakan pada pembuatan kurva standar

Dicatat nilai absorbansinya

Ditentukan konsentrasi larutan sampel dengan menggunakan kurva standar

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Ambasta, B.K. 2008. Chemistey for Engineers. New Delhi: Laxmi Publications
Anas. 2013. Spektrofotometer Ultraviolet – Visible. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Dachriyanus. 2008. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. Padang:
Press Universitas Andalas
Khopka, S.M. 2006. Basic Concepts of Analytical Chemistry. New Delhi: New Age
International
Underwood, A.L dan R.A day, J.R. 2009. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta
Yanoff, Myron, Jay S. Duker dan James J. Augsburger. 2009. Ophthalmology Ed. 3. China:
Elsevier Health Sciences

Anda mungkin juga menyukai