Anda di halaman 1dari 15

Materi TTM TAP (Rev)

MANAJEMEN OPERASI

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Manajemen operasi merupakan satu set aktivitas untuk memperoleh nilai tambah produk melalui
proses transformasi dari sejumlah input menjadi output. Input boleh jadi terdiri dari material, karyawan, dan
peralatan. Melalui proses konversi, input akan diubah menjadi output yang bernilai lebih besar (karena
mempunyai nilai tambah) dari pada input semula. Sebagaimana diketahui, produksi adalah penambahan
nilai. Produksi dilakukan dengan proses konversi dari input menjadi output. Dengan demikian produksi dapat
diukur melalui beberapa variabel, bisa melalui input, bisa melalui proses, bisa pula melalui output.
Produktivitas sebenarnya mengukur sesuatu yang telah dicapai dan seberapa tinggi tingkat pencapaian yang
telah dilakukan. Ada dua metoda yang populer untuk mengukur produktivitas dalam sebuah perusahaan.
Cara yang pertama adalah membuat perbandingan antara output dengan inputnya. Hasil perbandingan ini
yang disebut dengan produktivitas masing-masing input. Cara yang kedua adalah membuat perbandingan
antara kondisi aktual dan normatif. Dengan cara yang kedua ini akan dapat diketahui seberapa tinggi tingkat
keberhasilan yang telah dicapai dalam perusahaan tersebut.

1. Produktivitas sebagai perbandingan output dengan input.

Units Produced
Productivity = --------------------
Inputs Used

Units Produced
Productivity = ---------------------------------
Material + Labour+ Capital

Contoh:
PT. RODA DUNIA memiliki data mengenai input dan hasil produksi (output) sebagai berikut.
Tabel 1. Data Output dan Input Periode 1 PT. RODA DUNIA

Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)


(1) (2) (3) = (1) x (2)
Produk unit 800 900 720.000
Bahan baku unit 400 250 100.000
TKL Jam 600 175 105.000
Peralatan jam 800 125 100.000
Jumlah input Rp - - 305.000

~1~
Materi TTM TAP (Rev)

Dari data tersebut kita akan dapat menghitung produktivitas masing-masing input yang ada di
perusahaan tersebut dengan cara membandingkan langsung antara output dan inputnya. Atau dengan kata
lain, menurut metode ini produktivitas adalah output dibagi input. Perhatikan Tabel 1, kita dapat menghitung
masing-masing produktivitas sebagai berikut.

Tabel 2. Produktivitas Periode 1 PT. RODA DUNIA

Produk- Bahan Baku TKL Peralatan Total


tivitas
Satuan 2,00 (800:400) 1,33  (800:600) 1,00 (800:800)
Rupiah 7,20 6,86  7,20  2,36
(720.000:100.000) (720.000:105.000) (720.000:100.000) (720.000:305.000)

Dari perhitungan produktivitas tersebut, kita dapat mengukur dua hal:


a. Dapat mengetahui porsi masing-masing input terhadap output. Semakin besar nilai input dengan nilai
produktivitas yang sama berarti semakin rendah porsi input dalam pembentukan output. Manajer operasi
perlu untuk lebih memperhatikan pengendalian input yang mempunyai porsi lebih tinggi. Karena ukuran
yang mudah untuk dinilai adalah Rupiah, maka kalau diperhatikan maka tenaga kerja langsung perlu
mendapatkan pengendalian yang lebih besar .
b. Dapat mengetahui tingkat efisiensi masing-masing input. Semakin tinggi nilai produktivitas berarti
semakin tinggi tingkat efisiensi input tersebut. Manajer operasi perlu mempertahankan tingkat efisiensi
input yang tinggi dan mendorong tingkat efisiensi input yang masih rendah.

2. Produktivitas sebagai perbandingan kondisi aktual dengan normatif


Cara kedua untuk menentukan produktivitas adalah dengan membandingkan kondisi aktual (senyatanya
yang terjadi) dengan normatif (yang seharusnya/standar yang ditetapkan).

Contoh:
Pada data PT. RODA DUNIA dalam Tabel 2 merupakan kondisi aktual. Namun demikian, PT. RODA DUNIA
mempunyai data standar penggunaan bahan, TKL, dan peralatan sebagai berikut.

Tabel 3. Output dan Input Periode 1 PT. RODA DUNIA (normatif)

Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)


Produk unit 900 900 810.000
Bahan baku unit 400 225 90.000
TKL Jam 500 150 75.000
Peralatan jam 750 100 750.000
Jumlah input Rp - - 240.000

~2~
Materi TTM TAP (Rev)

Dengan cara yang sama, kita dapat menghitung produktivitas normatif PT. RODA DUNIA seperti
pada Tabel 4.

Tabel 4. Produktivitas Periode 1 PT. RODA DUNIA (normatif)

Produktivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total


Satuan 2,25 1,80 1,20
Rupiah 9,00 10,80 10,80 3,38

Selanjutnya kita dapat membandingkan kondisi aktual dengan kondisi normatif seperti pada Tabel
5.

Tabel 5. Produktivitas Periode 1 PT. RODA DUNIA (aktual : normatif)

Produktivitas Aktual Normatif Aktual : normatif


(1) (2) (3) = (1) : (2)
Bahan baku 2,00 2,25 88,88%
Satuan TKL 1,33 1,80 74,07%
Peralatan 1,00 1,20 83,33%
Bahan baku 7,20 9,00 80,00%
Rupiah TKL 6,86 10,80 63,49%
Peralatan 7,20 10,80 66,67%
Total 2,36 3,38 69,95%

Dari perbandingan antara aktual dan normatif tersebut terlihat semua angka berada di bawah 100%.
Hal ini berarti bahwa perusahaan tersebut belum mencapai kondisi ideal yang telah dicanangkan sebelumnya
secara normatif. Produktivitas (%) dalam rupiah terlihat lebih kecil daripada satuan memberitahukan kepada
kita bahwa di samping pencapaian secara satuan (phisikal) belum tercapai, pencapaian secara rupiah lebih
rendah. Hal ini menunjukkan terdapatnya celah-celah kekurangan dan kondisi tidak efisien di dalam
perusahaan tersebut. Misalnya saja, harga bahan baku yang lebih tinggi dari yang seharusnya, tarif tenaga
kerja langsung yang lebih besar, dan biaya penggunaan peralatan per jam yang lebih tinggi. Informasi-
informasi ini akan sangat membantu manajer operasi untuk membuat keputusan operasional yang lebih baik
bagi pelaksanaan proses konversi pada khususnya dan kepada perusahaan pada umumnya.

LATIHAN
PT. CITRA LESTARI merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan dan minuman ringan
dan telah beroperasi selama 20 tahun. Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam dua tahun terakhir,
pihak manajemen menginginkan adanya efisiensi di segala bidang untuk menekan ongkos produksi. Untuk
tujuan tersebut, pihak manajemen ingin mengetahui produktifitas mereka agar dapat diperoleh informasi

~3~
Materi TTM TAP (Rev)

komponen produksi manakah yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Data mengenai output dan input
nyata yang digunakan PT. CITRA LESTARI adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Data Output dan Input Periode 1 PT. CITRA LESTARI (aktual)

Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp)


Produk unit 900 800
Bahan baku unit 500 300
TKL Jam 400 200
Peralatan jam 700 200
Jumlah input Rp - -

Tabel 2. Output dan Input Periode 1 PT. CITRA LESTARI (normatif)

Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp)


Produk unit 900 700
Bahan baku unit 600 225
TKL Jam 500 150
Peralatan jam 700 100
Jumlah input Rp - -

Berdasarkan data tersebut, coba Anda analisis kondisi produktivitas PT. Citra Lestari dan berikan
pendapat Anda, langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh pihak manajemen!

JAWABAN
Menghitung produktivitas PT. CITRA LESTARI (aktual)
Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Produk unit 900 800

Bahan baku unit 500 300

TKL Jam 400 200

Peralatan jam 700 200

Jumlah input Rp - -

~4~
Materi TTM TAP (Rev)

Produktivitas:
Produktivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total
Satuan

Rupiah

Menghitung produktivitas PT. CITRA LESTARI (normatif)


Keterangan Satuan Jumlah satuan Harga/satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Produk unit 900 700

Bahan baku unit 600 225

TKL Jam 500 150

Peralatan jam 700 100

Jumlah input Rp - -

Produktivitas:
Produktivitas Bahan Baku TKL Peralatan Total
Satuan

Rupiah

Menghitung produktivitas Periode 1 PT. CITRA LESTARI (aktual : normatif)


Produktivitas Aktual Normatif Aktual : normatif
Bahan baku
Satuan
TKL

Peralatan

Bahan baku
Rupiah
TKL

Peralatan

Total

~5~
Materi TTM TAP (Rev)

PEMILIHAN LOKASI

Permasalahan mengenai pemilihan lokasi berkaitan dengan pemilihan lokasi baru karena perusahaan baru
berdiri atau karena perusahaan melakukan ekspansi. Dalam ranah manajemen operasi, pemilihan lokasi
dimaksudkan untuk pemilihan lokasi fasilitas yang dapat berupa pemilihan lokasi pabrik, pemilihan lokasi
gudang, atau pemilihan lokasi untuk perusahaan jasa (toko, konsultan, dokter, dll).

1. Pemilihan lokasi dengan penilaian kuantitatif faktor lokasi


Pemilihan lokasi dengan cara ini dilakukan dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
lokasi, misalnya pasar, sumber material atau bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, tersedianya sumber
tenaga atau pembangkit listrik, transportasi, dll.

Contoh:
PT. MAKMUR ABADI tengah mempertimbangkan untuk melakukan perluasan pabrik karena semakin
meningkatnya permintaan. Dalam menentukan pabrik yang baru, pihak manajemen PT. MAKMUR
ABADI menggunakan metode mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi. Ada dua
alternatif pilihan kota yang secara perkiraan kasar dirasa cukup representatif untuk dijadikan lokasi pabrik
baru, yaitu di Bekasi atau di Semarang. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi oleh
pihak manajemen adalah sebagai berikut.

Faktor Lokasi Hasil penilaian Hasil penilaian


Bekasi Semarang
Lokasi pasar Sangat baik Baik
Lokasi sumber material Kurang Baik
Tersedianya tenaga kerja Cukup Sangat baik
Tersedianya sumber tenaga Sangat baik Kurang
Insentif ekonomis Cukup Sangat kurang
Komunitas lingkungan Kurang Baik
Fasilitas transportasi Kurang Sangat baik
Persyaratan teknis Sangat baik Cukup
Harga tanah Cukup Baik

Untuk dapat menentukan kota manakah yang dipilih, maka hasil penilaian secara kualitatif tersebut harus
dikuantitatifkan. Misalnya, apabila hasil penilaian adalah sangat baik diberi nilai 5, baik diberi nilai 4,
cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Masing-masing faktor juga perlu diberi bobot mengingat

~6~
Materi TTM TAP (Rev)

setiap faktor mempunyai pengaruh yang tidak sama tehadap pemilihan lokasi. Perusahaan harus
menentukan faktor manakah yang dianggap berpengaruh bagi keberhasilan perusahaan dan faktor
manakah yang tidak. Pihak manajemen memutuskan bahwa sumber material dan ketersediaan tenaga
kerja memiliki pengaruh terbesar bagi perusahaan. Oleh karena itu manajemen perusahaan memberi
bobot 3 untuk kedua macam faktor lokasi tersebut. Pengaruh yang agak besar bagi perusahaan adalah
faktor komunitas lingkungan, sehingga diberi bobot 2. Faktor yang lain semuanya diberi bobot 1. Dengan
adanya pembedaan besar pengaruh masing-masing faktor lokasi tersebut maka perhitungan pemilihan
lokasi sebagai berikut.

Faktor Lokasi Bekasi Semarang


H N B T H N B T
(NxB) (NxB)
Lokasi pasar SB 5 1 5 B 4 1 4
Lokasi sumber material K 2 3 6 B 4 3 12
Tersedianya tenaga kerja C 3 3 9 SB 5 3 15
Tersedianya power SB 5 1 5 K 2 1 2
Insentif ekonomis C 3 1 3 SK 1 1 1
Komunitas lingkungan K 2 2 4 B 4 2 8
Fasilitas transportasi K 2 1 2 SB 3 1 3
Persyaratan teknis SB 5 1 5 C 3 1 3
Harga tanah C 3 1 3 B 4 1 4
Jumlah 42 52

Keterangan:
H = hasil, N = nilai, B = bobot, T = total

Dari tabel di atas dapat terlihat ternyata kota Semarang memiliki nilai yang lebih tinggi daripada kota
Bekasi. Oleh karena itu, PT. MAKMUR ABADI sebaiknya memilih mendirikan pabrik baru di Semarang.

2. Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya


Pemilihan lokasi berdasarkan analisis biaya dilakukan dengan mempertimbangkan biaya tetap dan
biaya variabel. Lokasi yang dipilih ditentukan berdasarkan biaya yang paling murah.

Total biaya = biaya tetap + (kapasitas/jumlah unit produk x biaya variabel)

Contoh:
~7~
Materi TTM TAP (Rev)

PT. LANGGENG SEJAHTERA berencana untuk mendirikan pabrik baru. Pabrik baru ini
direncanakan beroperasi pada kapasitas 10.000 unit per periode. PT. LANGGENG SEJAHTERA mempunyai
alternatif lokasi di Cikarang atau Bogor. Setelah manajemen perusahaan melakukan analisis biaya untuk
masing-masing alternatif lokasi tersebut, manajemen perusahaan mengetahui bahwa biaya tetap per periode
dan biaya variabel per unit yang harus dikeluarkan perusahaan pada masing-masing alternatif lokasi tersebut
adalah apabila mendirikan di Cikarang, maka biaya tetap yang ditanggung adalah sebesar Rp20.000.000 per
periode dan biaya variabel sebesar Rp2.000 per unit. Sedangkan apabila mendirikan pabrik di Bogor, maka
biaya tetap yang akan ditanggung adalah sebesar Rp40.000.000 per periode dan biaya variabel adalah
sebesar Rp1.000 per unit.

JAWABAN
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dicari biaya total per lokasi sebagai berikut.
Cikarang : 20.000.000 + (10.000 x 2.000) = 40.000.000
Bogor : 40.000.000 + (10.000 x 1.000) = 50.000.000

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka PT. LANGGENG SEJAHTERA sebaiknya mendirikan pabrik
di Cikarang karena biaya totalnya lebih murah.

LATIHAN
1. PT. ABADI tengah mempertimbangkan untuk mendirikan gudang baru seiring dengan meningkatnya
permintaan produk dan luasnya daerah pemasaran. PT. ABADI memiliki alternatif pilihan lokasi yaitu di
Surabaya atau di Semarang. Faktor-faktor yang dinilai berpengaruh terhadap pilihan lokasi gudang
adalah daerah pemasaran, keamanan, sarana transportasi, pajak daerah, dan harga tanah. Hasil
analisis awal terhadap dua kota tersebut adalah sebagai berikut.

No. Faktor Surabaya Semarang


1. Daerah pemasaran Sangat baik Sangat baik
2. Keamanan Kurang Cukup
3. Sarana transportasi Baik Sangat baik
4. Pajak daerah Baik Baik
5. Harga tanah Sangat baik Baik

Pihak manajemen akan menganalisis faktor-faktor tersebut. Faktor yang dinilai sangat baik diberi nilai
5, baik diberi nilai 4, cukup diberi nilai 3, dan kurang diberi nilai 2. Pihak manajemen memutuskan bahwa
pajak daerah merupakan faktor paling penting dan diberi bobot 3. Keamanan dan sarana transportasi
merupakan faktor penting berikutnya dan diberi nilai 2, daerah pemasaran dan harga tanah diberi nilai
1. Berdasarkan data tersebut, analisislah lokasi mana yang sebaiknya dipilih!.

~8~
Materi TTM TAP (Rev)

2. PT. MAJU akan mendirikan pabrik baru karena semakin meningkatnya permintaan produk. Pabrik baru
tersebut direncanakan akan dibangun di Surabaya, Cikarang, Semarang, atau Bekasi. Data biaya tetap
dan biaya variabel adalah sebagai berikut.

Nama Kota Biaya tetap/th Biaya variabel/unit


Surabaya Rp55.000.000,- Rp250.000,-
Cikarang Rp57.000.000,- Rp225.000,-
Semarang Rp53.000.000,- Rp270.000,-
Bekasi Rp58.000.000,- Rp260.000,-

Tentukan lokasi mana yang sebaiknya dipilih apabila perusahaan merencanakan tingkat produksi
sebesar 5.000 unit per periode.

~9~
Materi TTM TAP (Rev)

PERSEDIAAN

Setiap perusahaan manufaktur akan memiliki persediaan karena dibutuhkan untuk kelancaran proses
produksi. Bahan baku merupakan persediaan yang harus ditentukan jumlahnya dengan benar agar produksi
dapat berjalan sekaligus dapat menghemat biaya. Adanya persediaan akan menimbulkan dua macam biaya
yaitu biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan penyimpanan persediaan sepanjang waktu tertentu. Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang
berkaitan dengan pemesanan barang. Kedua biaya tersebut bersifat kebalikan. Misalnya, kita melakukan
pemesanan bahan baku untuk satu tahun dalam sekali waktu, misalnya di awal tahun, maka biaya yang
mengikuti adalah biaya pesan menjadi murah (hanya memesan satu kali) sedangkan biaya simpan menjadi
mahal (karena menyimpan dalam jumlah yang banyak). Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan agar
penggunaan kedua biaya tersebut menjadi optimal. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan
Economic Order Quantity (EOQ). Suatu perusahaan tidak dapat memesan barang yang diperlukan hanya
satu kali di awal tahun karena beebrapa alasan, misalnya gudang tidak mencukupi atau bahan tidak tahan
lama. Oleh karena itu dilakukan beberapa kali pembelian dalam satu tahun. Nah, dengan EOQ akan dapat
diketahui jumlah pembelian yang paling optimal (Q) untuk setiap kali pemesanan sehingga biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan menjadi seimbang.

Rumus EOQ: 2 PR
Q
C

Q = jumlah optimal untuk setiap kali pemesanan


P = biaya pemesanan setiap kali pesan
R = kebutuhan barang selama satu tahun
C = biaya penyimpanan per unit

Contoh Soal:
PT. Damai Sentosa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi alat-alat elektronik. Salah satu bahan
baku yang diperlukan adalah bahan AA yang banyak digunakan untuk berbagai jenis produk. Permintaan
tahunan untuk bahan AA adalah 1.000 unit. Biaya pemesanan adalah Rp100.000 per pemesanan, dan biaya
penyimpanan adalah Rp5.000 per unit. Tentukan jumlah optimal setiap pemesanan!

Jawab.
R = 1.000
P = 100.000
C = 5.000

~ 10 ~
Materi TTM TAP (Rev)

Q
2 PR = 2(100.000)(1.000)
C 5.000

= 40.000
= 200 unit
Artinya, dalam setiap kali pemesanan, bahan AA akan dipesan sebanyak 200 unit.

Setelah kita mengetahui jumlah optimal dalam setiap pemesanan (Q), kita juga dapat mengetahui jumlah
pemesanan yang dibuat sepanjang tahun (N) dan waktu yang diinginkan antar pemesanan (T) sebagai
berikut:

Permintaan R
Jumlah pemesanan dalam satu tahun: N = --------------------------------- = ----
Jumlah unit yang dipesan Q

Jumlah hari kerja per tahun


Jumlah waktu antar pemesanan: T = ------------------------------------
N

Contoh Soal:
Berdasarkan data PT. Damai Sentosa sebelumnya, maka untuk menentukan jumlah pemesanan dalam satu
tahun (N) dan waktu antar pemesanan (T) dengan jumlah hari kerja 250 hari adalah sebagai berikut.

Permintaan
N= = 1.000 = 5 pesanan per tahun
Jumlah unit yang dipesan 200

Jumlah hari kerja per tahun 250


 50 , artinya pemesanan berikutnya dilakukan 50 hari setelah
T= = 5
Jumlah pemesanan pemesanan sebelumnya.

Berdasarkan contoh tersebut, maka Anda dapat simpulkan bahwa untuk jenis bahan AA,
pemesanan optimal yang dilakukan PT. Damai Sentosa adalah sebanyak 5 kali pemesanan per tahun
dengan jumlah pembelian sebanyak 200 unit per pemesanan. Jarak antar pemesanan adalah 50 hari sejak
pemesanan sebelumnya dilakukan.

LATIHAN
PT. Sandang Prima merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian mulai pakaian anak-anak sampai
dengan pakaian dewasa. Dalam berproduksi, PT. Sandang Prima menggunakan setidaknya tiga bahan baku

~ 11 ~
Materi TTM TAP (Rev)

utama , yaitu bahan baku A, bahan baku B, dan bahan baku C. Agar dapat melakukan pekerjaan dengan
lebih efektif, PT. Sandang Prima memutuskan untuk menggunakan sistem EOQ dalam pengadaan bahan
bakunya. Sistem ini diharapkan mampu menghemat sebanyak 25% dari biaya persediaan yang selama ini
dikeluarkan PT. Sandang Prima. Adapun data biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan kebutuhan bahan
selama satu tahun untuk bahan baku yang digunakan adalah:
- Biaya pemesanan Rp. 500.000 / pesan (untuk semua bahan baku)
- Biaya penyimpanan Rp. 10.000 / roll (untuk semua bahan baku)
- Kebutuhan bahan baku A = 100.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku B = 80.000 roll per tahun
- Kebutuhan bahan baku C = 50.000 roll per tahun

1. Tentukan pembelian yang paling optimal masing-masing bahan untuk setiap kali pesan dengan
menggunakan EOQ.
2. Berapa kali pemesanan dilakukan dalam satu tahun?

PENJADWALAN PROYEK
(DIAGRAM JARINGAN KERJA)

Proyek merupakan suatu usaha untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas yang bersifat unik dan tidak
rutin. Apabila tugas-tugas yang ada bersifat rutin, maka kegiatan tersebut tidak tergolong sebagai suatu
proyek. Pengertian proyek bukan hanya sebatas pada kegiatan-kegiatan pembangunan gedung-gedung
saja, tetapi dapat juga berupa kegiatan-kegiatan lain yang tidak bersifat fisik. Contoh proyek misalnya
konstruksi fasilitas dan gedung-gedung seperti rumah, pabrik, pusat perbelanjaan; pengembangan sistem
persenjataan misalnya pesawat tempur baru atau kapal perang baru; pengembangan sistem satelit baru,
konstruksi jaringan pipa minyak, pengembangan sistem computer baru, perencanaan konser musik atau
turnamen olahraga; serta pengenalan produk baru ke pasar.

Untuk menentukan waktu penyelesaian suatu proyek, maka dapat digunakan diagram jaringan kerja. Aturan-
aturan dalam penggambaran diagram jaringan kerja adalah sebagai berikut.

Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan

Kegiatan B dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dan


A B C kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan B selesai.

~ 12 ~
Materi TTM TAP (Rev)

Activity on Node (AON) Arti dan Kegiatan

Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B


A
selesai.
C

B
Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A
A
selesai.
C

Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan


A C
B keduanya sudah selesai.

B D

Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A dan B


A C selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B
selesai.
B D

Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A


A B D selesai; kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan B
dan C selesai.
C

Contoh:

Rumah sakit ”Sehat Murah” mendapat teguran dari dinas kesehatan setempat berkaitan dengan polusi udara
yang ditimbulkan oleh rumah sakit. Pimpinan rumah sakit akan membangun sistem penyaringan udara untuk
mengurangi polusi udara, dan dinas kesehatan memberikan waktu selama 16 minggu. Agar dapat melakukan
pembangunan dengan lebih cepat, pimpinan rumah sakit menggunakan jasa kontraktor sehingga waktu 16
minggu dapat dipenuhi. Pihak kontraktor mulai menyusun jadwal kerja proyek sebagai berikut.

PENJADWALAN PROYEK
~ 13 ~
Materi TTM TAP (Rev)

RUMAH SAKIT ”SEHAT MURAH”

Kegiatan Penjelasan Kegiatan Waktu (minggu)


Pendahulu
A Membangun komponen - 2
internal
B Memodifikasi atap dan lantai - 3
C Membangun tumpukan A 2
D Menuangkan beton dan A, B 4
memasang rangka
E Membangun pembakar C 4
temperatur tinggi
F Memasang sistem kendali C 3
polusi
G Membangun alat pencegah D, E 5
polusi udara
H Pemeriksaan dan pengujian F, G 2

Tentukan waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan diagram jaringan kerja !

A C F

2 2 3

E
H
4
2

B D
G
3 4
5

Setelah diagram jaringan kerja tergambar, maka langkah selanjutnya adalah menentukan berapa lama waktu
penyelesaian proyek dengan menggunakan jalur kritis. Jalur kritis adalah jalur yang memiliki waktu terlama
diantara jalur-jalur yang lain di dalam diagram jaringan kerja.

Berdasarkan gambar tersebut, maka kita uraikan terlebih dahulu jalur-jalur yang ada dan kita jumlahkan
waktu penyelesaiannya. Kemudian kita pilih yang memiliki jalur terlama.

1. Jalur A-C-F-H = 2+2+3+2 = 9 minggu


~ 14 ~
Materi TTM TAP (Rev)

2. Jalur A-D-G-H = 2+4+5+2 = 13 minggu


3. Jalur A-C-E-G-H = 2+2+4+5+2 = 15 minggu
4. Jalur B-D-G-H = 3+4+5+2 = 14 minggu

LATIHAN
Suatu perusahaan akan melakukan pembangunan dengan urut-urutan pekerjaan sebagai berikut.
Kegiatan Kegiatan Waktu (bulan)
Pendahuluan
A - 2
B A 5
C B 1
D B 10
E C 3
F C 6
G D 8
H E,F 5
I G,H 7

Gambarkan diagram jaringan kerja dan tentukan jalur kritisnya. Berapa lama proyek dapat diselesaikan?

~ 15 ~

Anda mungkin juga menyukai