JURNAL
Oleh
SIRA DIFATIGUNA
Drs. MAMAN SURAHMAN, M.Si.
Dr. RISWANTI RINI, M.Si.
The research problem was children low fine motoric skill aged 4-5 years old in
Dharma Wanita Kindergarten Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir barat.
This study aimed to determine the influence of play activities by using playdough
toward children fine motoric skills. The study was using Pre-Experimental
method with One Group Pretest-Posttest design. The sampling technique used was
saturated sampling. Data were collected by observation and documentation. Data
were analyzed by using cross tables and simple linear regression analysis. The
study results showed that there was an influenced between play activity by using
playdough toward fine motoric skills. It was evidenced by the increasing of 4-5
years old children fine motor skill in Dharma Wanita Kindergarten, Kecamatan
Pesisir Utara, Kabupaten Peisisir Barat, as muchas 4 to 5 per meeting
improvement indicators.
Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemampuan motorik halus pada anak
usia 4-5 tahun di TK Dharma Wanita Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Pesisir
Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas bermain
menggunakan playdough terhadap kemampuan motorik halus anak. Metode
penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental dengan desain One Grup
Pretest-Posttes. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi atau pedoman
observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data silang dan analisis uji
regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara
aktivitas bermain menggunakan playdough terhadap kemampuan motorik halus
anak, dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan motorik halus pada
anak usia 4-5 tahun di TK Dharma Wanita Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten
Pesisir Barat sebanyak 4-5 capain indikator setiap pertemuan.
kepada anak sejak lahir hingga umur mencakup pemanfaatan dengan alat-
6 tahun dengan cara merangsang dan alat untuk bekerja dan obyek yang
usia dini adalah suatu upaya yang dipilih sendiri oleh anak, karena
anak sejak lahir sampai dengan usia memperoleh hadiah atau pujian”
kecil seperti jari jemari dan tangan adanya gerakan-gerakan yang terjadi
karena adanya koordinasi otot-otot memperoleh kesenangan, tapi juga
besar, seperti berjalan, melompat, bermanfaat untuk meningkatkan
berlari dan melempar, sedangkan perkembangan otak nya. Dengan
dalam permainan motorik halus playdough, anak-anak bisa membuat
melatih kooordinasi otot tangan bentuk apa pun dengan cetakan atau
dalam beraktivitas seperti dengan kraetivitasnya masing-
bermainplaydough, melipat, masing.
menggunting, meronce, meremas dan Hasil studi pendahuluan di TK
sebagainya. Dharma Wanita Kecamatan Pesisir
Utara Kabupaten Pesisir Barat
Playdough merupakan salah satu alat
menunjukkan bahwa Rendahnya
permainan edukatif yang aman untuk
kemampuan motorik halus anak dan
anak dan dapat mengembangkan
guru kurang menstimulasi motorik
seluruh aspek perkembangan anak
halus anak. Media dan alat
usia dini. Membuat playdough dapat
permaianan edukatif yang digunakan
melatih motorik halus anak usia dini.
kurang bervariasi. Berdasarkan hasil
Anak-anak dapat menggunakan
wawancara dengan guru-guru di TK
tangan dan peralatan untuk
Dharma Wanita Kecamatan Pesisir
membentuk adonan melalui
Utara Kabupaten PesisirBarat dalam
pengalaman tersebut, anak-anak
pengembangan motorik halus yang
mengembangkan koordinasi
selama ini dilakukan dikelas belum
mata,tangan dan ketangkasan serta
pernah menggunakan alat permainan
kekuatan tangan yang dapat
yang dibuat sendiri. Pembelajaran
menstimulasi perkembangan motorik
yang diberikan kepada anak-anak
anak untuk menulis dan
langsung calistung tanpa memberi
menggambar.
stimulasi terlebih dahulu terhadap
Menurut Anggraini dalam Haryani motorik halus anak serta anak belum
(2014:59) menyatakan permainan bisa mengkoordinasikan antara mata
playdoughadalah salah satu aktifitas dan tangan
yang bermanfaat untuk
perkembangan otak anak. Dengan
bermain playdough, anak tak hanya
METODE instrumen penelitian dan lembar
observasi/pedoman observasi.
Metode penelitian ini menggunakan
Pre-Experimental Designsdengan Populasi pada penelitian ini adalah
desainOne Grup Pretest-Posttes. seluruh anak di TK Dharma Wanita
Prosedur dalam penelitian ini adalah Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten
sebagai berikut (1) Tahap Persiapan : Pesisir Barat dengan jumlah 38
Pembuatan kisi-kisi instrumen anak.Teknik sampel pada penelitian
penelitian, Membuat Rancangan ini menggunakan sampling jenuh
Kegiatan Harian (RKH) yang (penuh) atau sampling total.
menggunakan playdough, Pembuatan Sampling jenuh (penuh) ini adalah
lembar observasi/pedoman observasi, teknik penentuan sampel bila semua
Menyediakan beberapa media/alat anggota populasi digunakan sebagai
yang akan digunakan untuk sampel. Sehingga jumlah sampel
menunjang pelaksanaan kegiatan yang diambil dalam penelitian ini
bermain.(2) Tahap Pelaksanaan : adalah jumlah keseluruhan populasi
Pertemuan dilakukan 6 (enam) kali sebanyak 38 anak. Variabel pada
pertemuan, Lembar observasi/ penelitian ini adalah aktivitas
pedoman observasi digunakan bermain playdough (X) dan
sebelum dan sesudah pemberian kemampuan motorik halus (Y).
perlakuan menggunakan
Penelitian ini menggunakan teknik
playdough.(3)Tahap Pengumpulan
pengumpulan data observasi dan
Data: Pengamatan pada
dokumentasi, instrument penelitian
pembelajaran konvensional
menggunakan lembar observasi atau
menggunakan lembar
pedoman observasi. Setelah diberi
observasi/pedoman observasi,
perlakuan, data yang diperoleh
Pelaksanaan pembelajaran dengan
dianalisis untuk mengetahui besarnya
menggunakan palydough, kemudian
peningkatan kosakata dasar anak
diamati dengan menggunakan lembar
usiadini. Sebelum dilakukan
observasi/pedoman observasi. (4)
pengujian hipotesis terlebih dahulu
Tahap Akhir: Pengolahan dan
dilakukan uji analisis data yaitu uji
analisis data hasil penelitian yang
analisis table silang dan analisis
diperoleh dengan menggunakan
hipotesis menggunakan uji regresi (Akif) sebanyak 14 anak, katagori
linier sederhana dengan rumus Ŷ = a CA (Cukup Aktif) sebanyak 13 anak,
+ bX Sugiyono (2014: 261). dan pada katagori KA (Kurang
Aktif) sebanyak 8 anak. Sedangkan
hasil observasi aktivitas bermain
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dilakukan sesudah diberi
Data yang diperoleh dari penilitian
perlakuan dengan menggunakan
kemudian direkap. Berikut ini
playdough yang terletak pada
rekapitulasi aktivitas belajar
katagori SA (Sangat Aktif) sebanyak
menggunakan media buku gambar
18 anak, katagori A (Aktif) sebanyak
bercerita dan peningkatan kosakata
12 anak,katagori CA (Cukup Aktif)
dasar sesudah dan sebelum diberi
sebanyak 8 anak dan pada katagori
perlakuan atau diberi media buku
KA (Kurang Aktif) tidak ada anak
gambar bercerita, sebagai berikut:
yang memperoleh katagori tersebut.
Tabel 1.Rekapitulasi Nilai Aktivitas Sehingga dapat disimpulkan aktivitas
bermain pada katagori SA (Sangat
Bermain Playdough
Aktif) sebelum menggunakan
No Katagori Interv Sebelum Sesudah playdough sebesar 7,89 %,
al (fo) (%) (fo) (%)
1 SA 17-20 3 7,89 18 47,36 sedangkan sesudah diberi perlakuan
2 A 13-16 14 36,84 12 31,58
3 CA 9-12 13 34,21 8 21,06 dengan menggunakan playdough
4 KA 5-8 8 21,06 0 0,00
Jumlah 38 100,00 38 100,00 sebesar 47,36 %.
Keterangan:
Tabel 2. Rekapitulasi Kemampuan
SA = Sangat Aktif
A = Aktif Motorik Halus
CA = Cukup Aktif
No Katago Interva Sebelum Sesudah
KA = Kurang Aktif ri l
(fo) (%) (f0) (%)
dari tanah liat yang terbuat dari demikian dapat disimpulkan bahwa