bahan yang ketika benar diterapkan dapat menghambat laju aliran panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Insulasi tersebut menghambat aliran panas ke dalam atau keluar dari gedung karena resistensi thermal yang tinggi. Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005) Insulasi Thermal Keuntungan insulasi thermal: • Membantu mengurangi ketergantungan pada sistem mekanis/listrik dalam operasional bangunan, sehingga menghemat energi dan sumber daya alam yang terkait. • Biaya operasional bangunan berkurang dan penghematan energi cukup besar dengan modal sedikit (sekitar 5% dari biaya konstruksi bangunan). • Emisi polutan udara berkurang. • Kepuasan dan kenyamanan pengguna. • Meningkatkan kenyamanan thermal bangunan. • Mengurangi tingkat kebisingan. • Meningkatkan keutuhan dan jangka waktu massa struktur bangunan. • Membantu mencegah kondensasi uap pada permukaan bangunan. • Membantu dalam penghambat panas dan mencegah menjalarnya api ke dalam gedung jika terjadi kebakaran. Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005) Insulasi Dinamis Metode penyediaan suplai sistem ventilasi udara segar yang telah difilter dimana fungsi dinding sebagai sumber pasokan, penukar panas, dan penyaring polutan udara sebelum memasuki ruangan. Sumber: Imbabi, M.S.-E. (2006)
• Radical Rethink • Insulating cell
• Thin wall – Petrochemical materials • Lightweight wall – ZODP CFC-Free • Healthy ventilation • Construction • Dynamic Breathing – Rainscreen Building (DBB) – Modular Cell Wall • Dynamic U Value – Timber frame • Air cleaning wall – Roofs or walls Sumber: Murphy, B. (2007) 3 Konsep Utama Breathability
• Gerakan uap air melalui bahan dan
Vapour konstruksi permeability
• Kemampuan bahan untuk menyerap,
Hygroscopicity menyimpan dan melepaskan uap
• Kemampuan bahan untuk menyerap,
menyimpan dan melepaskan air Capilarity sebagai cairan. Sumber: Morgan, C. (2008) Konsep Breathability 4 area dasar pada dinding dimana air memiliki dampak terhadap kinerja bangunan: • Pada permukaan luar: Penetrasi hujan dan kondisi eksternal lainnya • Di tengah: Kinerja thermal bangunan dan kondisi interstisial • Pada permukaan bagian dalam: Gambar. Aliran panas dan massa pada breathing wall. Kondensasi permukaan Sumber: Imbabi, M.S.-E. & A. Peacock. http://www. cibse.org/pdfs/8cimbabi.pdf • Di dalam gedung: Kualitas udara dalam ruangan Sumber: Neil (2005) Strategi Pemilihan Material • Strategi desain umum • Strategi desain umum dalam penggunaan dalam pemilihan material: material: • Design for reuse • Potential for reuse & recycling • Design for recycling • Embodied ecological impact • Design for durability • Embodied energy impact • Design to reduce the amount of • Toxicity material used Sumber: Yeang, K. (1999) • Design to minimase waste • Design for upgrading • Design for refilling • Design for replacement • Design to reintroduction into natural environment • Design to remanufacture • Design for repair & maintenance Strategi Pemilihan Material Equilibrium Moisture Content (EMC) menentukan penyesuaian bahan untuk perubahan kelembaban selama periode yang tidak terbatas yang diperlukan untuk mencapai keadaan stabil.
Sumber: Neil (2005)
Strategi Pemilihan Material Kinerja aktual dari bahan yang berbeda dan dampaknya terkait konsep breathability dalam bangunan.
Sumber: Neil (2005)
Konfigurasi Insulasi Material
a. Penempatan insulasi di dalam massa
b. Penempatan insulasi di luar massa c. Penempatan insulasi di tengah massa Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005) Konfigurasi Insulasi Material
a. Penempatan insulasi di dalam pondasi beton
b. Penempatan insulasi di luar pondasi beton Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005) Konduktivitas Thermal
Konduktivitas Thermal adalah kemampuan suatu
material dalam menghantarkan kalor dari adanya perbedaan temperatur udara tinggi ke temperatur udara rendah melalui mekanisme radiasi, konduksi, dan konveksi.
“k” value (W/m degC)
Semakin rendah nilai konduktivitas termal →
semakin baik insulasi termal.
Sumber: Koenigsberger, et al. (1974)
Konduktivitas Thermal
Sumber: Koenigsberger, et al. (1974)
Konduktansi Thermal
b = ketebalan material (m2 degC/W)
Sumber: Koenigsberger, et al. (1974)
Konduktansi Permukaan Thermal
1/fi = internal surface resistance (m2 degC/W)
Rb = resistance of the body 1/fo = external surface resistance (m2 degC/W) f = film conductance U = transmitansi termal Sumber: Koenigsberger, et al. (1974) Transmitansi Thermal
Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005)
Transmitansi Thermal
Sumber: Koenigsberger, et al. (1974)
Transmitansi Thermal
Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005)
Perhitungan Transmitansi Thermal
Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005)
Thermal Gradien
Sumber: Al-Homoud, Mohammad S. (2005)
Daftar Pustaka Al-Homoud, Mohammad S. 2005. Performance Characteristics and Practical Applications of Common Building Thermal Insulation Materials. Building and Environment 40: 353–366. Bryan, M. 2007. P10 Dynamic Insulation-Climate Change Readiness Radical Thinking. http://www.scribd.com/doc/32112771/J-P10-Dynamic-Insulation-U-value-0-0- Radical-Thinking-RIBA-S-Presented-to-Architects-CPD diakses 3 Januari 2011. Imbabi, M. S.-E. 2006. Modular Breathing Panels for Energy Efficient, Healthy Building Construction. Renewable Energy 31 (2006) 729–738. Imbabi, M.S.-E. & A. Peacock. Smart Breathing Walls for Integrated Ventilation, Heat Exchange, Energy Efficiency & Air Filtration. http://www.cibse.org/pdfs/8cimbabi. pdf diakses 3 Januari 2011. Koenigsberger, et al. 1974. Manual of Tropical Housing and Building. London: Longman. Morgan, C. 2008. Breathing Buildings. SelfBuild.ie - Extend & Renovate Ireland. http:// www.locatearchitects.co.uk/download/moisture-in-buildings.pdf diakses 3 Januari 2011. Neil. 2005. Breathability: The Key to Building Performance. http://www. josephlittlearchitects.com/documents/NBT_Breathability_in_buildings.pdf diakses 3 januari 2011. Yeang, K. 1999. The Green Skyscrapper, The Basis for Designing Sustainable Intensive Buildings. Munich: Prestel Verlag.