Dalam proses aktivitas organisasi terkait dengan 4 aspek yang saling mengisi
dan melengkapi, yaitu :
1. Plan (Perencanaan)
2. Do (Pelaksanaan)
3. Check (Pemeriksaan)
4. Act (Tindakan)
Empat aspek tersebut dikenal sebagai konsep PDCA, yaitu siklus peningkatan
proses (Process Improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus
seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya. Konsep siklus PDCA (Plan, Do, Check dan
Act) ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika
Serikat yang bernama Dr. William Edwards Deming.
PDCA sangatlah cocok untuk dipergunakan untuk skala kecil kegiatan continues
improvement untuk memperpendek siklus kerja, menghapuskan pemborosan di tempat
kerja dan produktivitas. Manfaat dari PDCA antara lain :
1. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit
organisasi;
2. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi;
3. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang
runtun dan sistematis;
4. Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja;
5. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
HASSET PDKB HASSET PDKB BOPS/APB ENJINIRING HASSET PDKB HASSET PDKB PDKB P3B JB APP
Persiapan
Inspeksi Rutin Usulan Analisa
Lapangan Pembuatan
Oleh Personil Assessment Keselamatan Pembuatan
Evaluasi Laporan
GI GI dan GITET Pekerjaan Jadwal PDKB
(AKP)
Offline YA
Permintaan Perubahan
PDKB Blocking Relay Setting Relay
PDKB
Permintaan Evaluasi AKP Persetujuan Pelaksanaan Laporan
Urutan Laporan
Pelaksanaan ke Asman PDKB Blocking
Skala Prioritas
PDKB Relay
TIDAK
Pernyataan
Offline Blocking Pelaksanaan
Relay PDKB
Koordinasi
Jadwal sesuai
dengan
Prioritas
BOPS/APB
Tidak Pengarsipan
Selesai Pekerjaan
Selesai
Pelaksanaan Selesai
oleh PDKB Setuju Setuju TIDAK
Jadwal
Pengembalian
Setting Awal
Relay
Tidak Persiapan
Setuju Suku YA
Cadang
Peralatan
Pelaksanaan Permintaan
Penormalan Penormalan
Setting Relay Setting Relay
Persiapan Pernyataan
PDKB Penormalan Sistem
Ditunda/ Setting Relay Normal
Dijadwal Ulang
Pemeliharaan
HASSET APP
Pada alur tersebut terlihat bahwa dalam proses kerja terdiri dari :
1. Inspeksi / Asessment
2. Pendataan Inspeksi
3. Survey / JSA (Job Safety Analysis)
4. Perencanaan pekerjaan
5. Pelaksanaan pekerjaan
6. Pelaporan
Dari keempat alur kerja tersebut, letak perbedaannya hanya pada penjadwalan
Inspeksi. Dimana untuk kondisi normal, penjadwalan Inspeksi/assessment bisa
dilakukan oleh PDKB dan APP sesuai dengan tingkat prioritas. Selanjutnya disampaikan
melalui surat ke Manajer Unit Pengelola PDKB atau Manajer Unit Pengelola Aset.
Sedangkan dalam kondisi Darurat, temuan anomali bisa langsung di tujukan ke PDKB
melalui persetujuan Manajer Unit Pengelola PDKB atau Manajer Unit Pengelola Aset.
Untuk lebih rinci untuk alur kerja PDKB (terlampir).
Membuat JSA yang sesuai dengan kebutuhan terdiri dari lima tahapan sebagai
berikut :
a. Memilih/ menentukan jenis pekerjaan
b. Menentukan petugas/ tim analisa keselamatan pekerjaan
c. Membagi proses kerja menjadi beberapa tahapan
d. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan
e. Menentukan tindakan untuk mengontrol atau menghilangkan potensi bahaya
Hasil dari proses tersebut dituangkan ke dalam Lembar Kerja JSA yang selanjutnya
untuk diproses untuk mendapatkan persetujuan. Pada lampiran terdapat contoh instruksi
langkah demi langkah dan contoh yang penting.
Syarat penting lainnya adalah suportif, tidak menghakimi dan mau mendengarkan ide-ide serta
akan menemukan suatu jawaban untuk membuat suatu tempat kerja yang selamat.
Pembentukan Tim tergantung dari organisasi dan ukuran dari grup pekerja, kompleksitas dan
tingkat risiko dari proses kerja,. Sebagai tambahan terhadap orang yang mengerjakan
pekerjaan trsebut, anggota tim harus dipilih dari pekerja ainnya, supervisor dan spesialis
keselamatan.
Mulai
Menerima SP3B
(Pengawas (K3)
Perlu Mensurvey
Survey? (Pengawas (K3)
Membuat JSA
(Pengawas (K3)
Memeriksa JSA
(Pengawas pekerjaan)
JSADisetujui?
Menyetujui JSA
ASMAN PDKB
Selesai
Penyusunan jadwal pada PDKB Gardu Induk berdasarkan informasi yang masuk
dari :
a. Asessment personil PDKB GI
b. Laporan dari Supervisor GI
c. Laporan dari Supervisor HARGI Basecamp
d. Asisstant Manajer Pemeliharaan Pengelola Aset
Berdasarkan info yang masuk tersebut, maka disusunlah jadwal sesuai dengan
tingkat prioritas, dengan kriteria sebagai berikut :
Suplai VIP
Bay yang paling sulit padam
GI Radial
Suhu hotspot tertinggi
Tingkat kekritisan peralatan yang paling tinggi
Dalam penyusunan jadwal harus di koordinasikan dan disepakati dengan pemilik
aset (Asman Pemeliharaan dan Supervisor GI) untuk kemudian diajukan permohonan
ijin ke bidang Operasi Sistem/ Area Pengatur Beban/ Unit Pengatur Beban.
Pembuatan
Jadwal PDKB
Persetujuan
Asman PDKB
Enjiniring
Koordinasi
dengan BOPS/
APB
Setuju
Jadwal
Persiapan Persiapan
Material PDKB
Setiap pelaksanaan pekerjaan PDKB Gardu Induk harus sesuai dengan instruksi
kerja (IK) yang sudah ada, yaitu :
No Nomor Instruksi Kerja (IK) Judul Instruksi Kerja (IK)
1 IKA / 040 / 112-801 Perakitan scaffolding
2 IKA / 040 / 112-802 Perbaikan Hotspot Klem 1 Sisi Pemisah 500 kV
Perbaikan Hotspot Klem 2 Sisi Pemisah-
3 IKA / 040 / 112-803
Blankpole 500 kV
Perbaikan Hotspot Klem 2 Sisi Pemisah-Rope 500
4 IKA / 040 / 112-804
kV
Perbaikan Hotspot Contact Finger Pemisah_Pole
5 IKA / 040 / 112-805
500 kV
Perbaikan Hotspot Contact Finger Sisi Pemisah-
6 IKA / 040 / 112-806
Rope 500 kV
7 IKA / 040 / 112-807 Perbaikan Hotspot Klem 2 Sisi Pmt 500 kV
Perbaikan Hotspot Paralel Group Line Dropper
8 IKA / 040 / 112-808
Pemisah 500 kV
9 IKA / 040 / 112-809 Perbaikan Hotspot Klem 1 Sisi Pmt 150 kV
10 IKA / 040 / 112-810 Akses Hot Man Dengan Sky Ladder
Penggantian Pms 3 Phasa Dengan Metode By
11 IKA / 040 / 112-811
Pass Menggunakan Konduktor 150 kV
12 IKA / 040 / 112-812 Perbaikan T-Clamp Pada 70 kV
13 IKA / 040 / 112-813 PerbaikanKlem CTSatu Sisi 150 kV
Penggantian Isolator Suspension Pada
14 IKA / 040 / 112-814
Serandang 150 kV
15 IKA / 040 / 112-815 Perbaikan T-Clamp pada Gardu Induk
16 IKA / 040 / 112-816 Perbaikan Paralel Group Line pada Gardu Induk
Perbaikan Konduktor Rantas di Serandang
17 IKA / 040 / 112-817
dengan Armor Rods
Penggantian Lightning Arrester (LA) 150 kV
18 IKA / 040 / 112-818
Menggunakan Portable DS
19 IKA / 040 / 112-819 Penggantian PMT dan CT 150 kV pada Bus Tie
Perbaikan Hotspot Pada Satu Sisi Klem Wave
20 IKA / 040 / 112-820
Trap Tanpa Menjumper P1 dengan P1
21 IKA / 040 / 112-821 Penggantian Konduktor Jumper Antar Peralatan
Sebelum mulai bekerja sebagai sebuah tim, para anggota dan orang yang
bertanggung jawab atas tugas harus melakukan analisis sebelumnya, studi dan
merencanakan kegiatan yang akan dikembangkan, dalam rangka memenuhi prinsip-
prinsip teknis dasar dan langkah-langkah keamanan yang lebih baik berlaku untuk
tugas. Kemudian, pada setiap tugas yang harus dilakukan, orang yang bertanggung
jawab atas tim harus:
1. Verifikasi penjelasan rinci tentang tugas, yaitu, lembar petunjuk di mana tugas-tugas
yang dijelaskan secara rinci, langkah demi langkah, diatur oleh kinerja, maka
memungkinkan linemen harus siap untuk kemungkinan resiko dan siap untuk
merekomendasikan tindakan pengendalian pencegahan.
2. Lakukan analisis rinci dari pekerjaan yang akan dilakukan, memastikan semuanya
sempurna dipahami
3. Mengidentifikasi tempat di mana pekerjaan akan dilakukan, melalui diagram jelas,
print out dll, memastikan tidak ada keraguan tentang tempat yang tepat.
4. Memperjelas informasi tentang semua kondisi lokasi, keberadaan lainnya, kesulitan
akses, titik referensi, penyeberangan melalui jalan-jalan, dll
5. Diskusikan prosedur yang direkomendasikan untuk melakukan tugas tersebut.
Tim PDKB Gardu Induk yang terdiri dari beberapa linesmen, yang memenuhi
syarat untuk melakukan tugas pemeliharaan pada peralatan GI, struktur, konduktor, atau
asesorisnya.
Mengingat risiko dan kompleksitas tugas yang dilakukan oleh linemen
pemeliharaan dalam keadaan bertegangan, kualifikasi masing-masing linemen ini
memerlukan perhatian khusus, serta verifikasi dan pemenuhan semua persyaratan
kualifikasi tersebut (kompeten). Oleh karena itu, program berkelanjutan pada semua
linemen harus dilakukan, dengan tujuan mempertahankan kemampuan teknis, fisik, dan
kondisi psikologis.
1. Mencari data titik yang terjadi pada kondisi emergency, antara lain :
a. suhu terakhir
b. T/L bay atau T/R bay
c. komponen peralatan
d. model komponen
e. perkiraan tinggi komponen peralatan dari permukaan tanah
f. besar arus maksimal yang mengalir
g. foto lokasi komponen peralatan
2. Mengumpulkan personil secepat mungkin, baik personil utama tim PDKB
maupun dari personil fasilitas (pengemudi)
3. Mempersiapkan peralatan kerja dan APD sesuai data yang di peroleh pada
poin 1
4. Berangkat ke lokasi kerja yang mengalami hotspot.