K.9 Hakikat Dan Teknik Mendongeng
K.9 Hakikat Dan Teknik Mendongeng
Oleh Kelompok 9
Nurlaili (06021281924064)
DOSEN PENGAMPU
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah swt., Rob Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang senantiasa memberi pertolongan kepada para hamba nya.
Tak lupa.senantiasa tercurah solawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw.,
keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kesedian bagi para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan yang ada
baik dari segi materi maupun dari segi bahasa sehingga penulis bisa memperbaiki
kesalahan yang ada.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja, terutama
bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................... .. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mendongeng......................................................................... 6
2.2 Jenis-jenis Mendongeng......................................................................... 6
2.3 Manfaat Mendongeng..............................................................................8
2.4 Proses Mendongeng.................................................................................8
2.5 Tahapan Mendongeng.............................................................................11
2.6 Teknik dalam Mendongeng.....................................................................13
iii
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui hakikat dari mendongeng.
1.3.2 Untuk mengetahui konsep dari mendongeng.
1.3.3 Untuk mengetahui manfaat dari mendongeng.
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana cara menjadi pendongeng yang baik.
5
PEMBAHASAN
6
2. Sage yaitu dongeng kepahlawanan, keberanian, atau sihir seperti sihir dongeng Gajah
Mada
3. Fabel ialah dongeng tentang binatang yang dapat berbicara atau berperilaku seperti
manusia
4. Legenda merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang sebuah peristiwa
tentang asal-usul suatu benda atau tempat
5. Cerita Jenaka yaitu cerita yang berkembang di masyarakat dan dapat membangkitkan
tawa
6. Cerita Pelipur Lara biasanya berbentuk narasi yang bertujuan untuk menghibur tamu
di pesta dan kisah yang diceritakan oleh seorang ahli
7. Cerita Perumpamaan yaitu cerita yangberbentuk dongeng yang mengandung kiasan,
contohnya adalah didaktik dari Haji Pelit.
7
diguanakan untuk menyindir prilaku manusia tanpa membuat manusia tersinggung,
contohnya dongeng kancil, kelinci daan kura-kura.
5. Dongeng Sejarah
Dongeng sejarah merupakan doengeng yang terkait dengan suatu peristiwa
sejarah. Dongeng inibanyak yang berrtemakan pahlawan. Contohnya, kisah-kisah
para nabi sahabat Rasulullah SAW, sejarah perjuangan Indonesia, sejarah tokoh-
tokoh pahlawan dan lain-lain.
6. Dongeng Terapi
Dongeng terapi adalah dongeng yang diperuntukkan bagi anak-anak korban
bencana atau anak-anak yang sakit. Dongeng terapi adalah dongeng yang bisa
membuat rileks saraf-saraf otak dan membuat tenang hati mereka. Oleh karena itu,
dongeng ini didukung pula oleh kesabaran pendongengnya dan music yang sesuai
dengan terapi sehingga membuat anak merasa nyaman dan enak.
Dari jenis-jenis dongeng tersebut memiliki nilai-nilai moral yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pembentukan karakter anak. Hanya saja, pendidik perlu memilihkan
dongeng yang sesuai dengan usia dan perkembangan psikologi serta minat anak.
Pada saat mendongeng ada beberapa faktor yang yang dapat menunjang
berlangsungnya proses mendongeng agar menjadi menarikuntuk disimak (Asfandyar:2007:
MacDonald, 1995; Musfiroh,2008) antara lain yaitu :
Kontak mata, pendongeng harus melakukan kontak mata dengan audientce,
pandanglah mata audientce dan diam sejenak dengan melakukan itu maka
mata audience akan meras dirinya diperhatiakn dan diajak untuk berinteraksi.
Selain itu juga dengan melakukan kontak mata maka kita dapat melihat
apakah audience menyimak jlan cerita yang di dongengkan. Dengan begitu,
pendongeng dapat mengetahui reaksi dari audience
Mimik wajah, pada waktu pelaksanaan kegiatan mendongeng berlangsung,
pendongeng harus dapat mengekspresikan wajahnya sesuai dengan situyang
didongengkan.
Gerak tubuh, cerita dongeng akan terasa berbeda jika pendongeng melakukan
gerakan-gerakan yang mengeekspresikan apa yang dilakukan tokoh-tokoh
yang didongengkan, lain halnya, jiak pendongng hanya mendonheng dengan
posisi yang statis dari awal hingga akhir. Dongeng ini mebuat audience
merasa bosan dan akhirnya antusian para audience berkurang.
12
Suara, suara juga berpengaruh dari tinggi rendahnya suara yang didengarkan
pendongeng untuk membuat audience merasakn situasi dari cerita yang
didongengkan.
Kecepatan, faktor kecepatan juga mempengaruhi menarik atau tidaknya cerita
yang di dongengkan. Pendongeng harus mampu mengatur keceptan dalam
mendongeng agar dongeng yang disampaikan tidak terlalu lam dan juga tidk
terlalu cepat.
Alat peraga, mendongeng dengan menggunakan alata bantu peraga dapat
membuata doengeng yang disampaikan lebi menarik.
c. Sesudah kegitan mendongeng
Setelah selesai mendongeng, pendongeng dapat mengajak audience untuk
menginggat kembali dongeng yang disampaikan. Namun sebelumnya, berilah waktu
bagi audience untuk beristirahat sejenak. Bunanta (2005) menyebutkan, setelah acara
mendongeng berakhir pendongeng dapat melakukan sesi tanya jawab dengan
audience tentan6g seputar cerita yang tadi dibawakan. Aktivitas ini dapat melatih
rasa percaya diri untuk tmpil didepan bnayak orang.
15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mendongeng merupakan salah satu keterampilan berbicara yang menjadi salah satu
cara yang biasanya digunakan untuk melestarikan cerita-cerita rakyat dan mengembangkan
kemampuan seseorang dalam menyampaikan sebuah cerita. Mendongeng menjadi salah
kebudayaan yang patut dilestarikan karena melalui mendongeng kita bisa memberikan
pengetahuan dan nilai moral melalui cerita yang disampaikan. Oleh karena itu, sebagai
generasi penerus bangsa sudah seharusnya kita menjadikan dongeng sebagai sarana untuk
mengembangkan kemampuan kita khususnya kemampuan berbicara.
16
DAFTAR PUSTAKA
Bunanta, Murti. 2009. Buku, Dongeng, dan Minat Baca. Jakarta: Murti Bunanta Foundation.
Habsari, Zakia. 2017. Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak. 1(1): 23-24.
17