Oleh:
Pembimbing:
2019
Pendahuluan
Sakit kepala merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di dunia. Jenis
sakit kepala primer dengan prevalensi tertinggi adalah tension-type headache dan
migrain. Di negara Malaysia, prevalensi dalam satu tahun dapat mencapai 26,5%
untuk tension-type headache dan 9,0% untuk migraine.
Faktor diet, konsumsi alkohol, dan melewatkan jadwal makan pencetus
timbulnya migrain dan tension-type headache. Jenis makanan yang dapat menjadi
pencetus migrain adalah coklat, keju, dan kopi. Ketika makanan tersebut dihindari,
sakit kepala cenderung akan membaik.
Malaysia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara, yang
memiliki 3 kelompok etnis utama, yaitu etnis melayu, etnis tiongkok, dan etnis india.
Multi etnis ini ini dapat merepresentasikan populasi Asia. Tidak banyak literatur
mengenai jenis makanan sebagai faktor pencetus sakit kepala di Asia tenggara,
terutama Malaysia. Kita berhipotesa bahwa etnis melayu memiliki faktor pencetus
yang berbeda dengan etnis lainnya.
Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor pencetus migrain dan TTH pada pasien di Malaysia,
dengan etnis melayu, tiongkok, dan india.
Metode
Kriteria Pasien
Pasien dengan migrain dan TTH, dengan gejala sakit kepala minimal 1 kali
dalam 3 bulan terakhir, berusia diatas 18 tahun, pada periode April 2010 hingga Juni
2017, dan telah menyetujui mengikuti penelitian secara legal.
Hasil
Total 715 pasien memenuhi kriteria inklusi, dan 31 tidak memenuhi kriteria
dikarenakan data yang tidak lengkap, sehingga ada total 684 pasien dengan migrain
dan TTH secara keseluruhan.
Pasien dengan migrain sejumlah 319 orang (46,6%) dan sebanyak 365 pasien
dengan TTH (53,4%). Subtipe dengan jumlah terbanyak yaitu frequent TTH (212
pasien, 31%). Subtipe lainnya yaitu migrain tanpa aura (188 pasien, 27,5%), migrain
dengan aura (106 pasien, 15,5%) dan infrequent TTH (50 pasien, 7,3%), dan migrain
kronik (91 pasien, 28,8%).
Jenis makanan lainnya yang dapat menjadi faktor pencetus migrain atau TTH
yaitu kopi (136 pasien, 19,9%), diikuti dengan coklat (51 pasien, 7,5%), dan makanan
yang mengandung MSG (38 pasien, 5,6%).
Berdasarkan etnis, etnis melayu cenderung memiliki pengaruh diet yang dapat
mencetuskan migrain dibandingkan etnis india. Selain itu, etnis melayu cenderung
memiliki pengaruh diet yang mencetuskan TTH dibandingkan etnis tiongkok. Etnis
melayu juga memiliki pengaruh diet yang mencetuskan TTH dibandingkan etnis
india.
Terdapat bukti bahwa adanya peningkatan IgG, kalsitonin, dan nitrit oksida
dalam terjadinya migrain. Sehingga, penilaian IgG spesifik terhadap makanan
merupakan cara yang ideal untuk mendeteksi jenis makanan yang dapat
memprovokasi migrain / TTH pada suatu individu. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara mengganti pola diet, sehingga episode migrain dapat dicegah. Pembatasan diet
sesuai dengan antibodi IgG dinilai bermanfaat dalam menurunkan frekuensi serangan
migrain.
Kesimpulan
Melewatkan jadwal makan dapat menjadi pencetus migrain dan TTH. Selain
itu, coklat dan kopi secara signifikan dapat mencetuskan timbulnya migrain
dibandingkan TTH.