KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI DIVERSIFIKASI TANAMAN
SAYURAN BERBASIS TEKHNOLOGI HIDROPONIK
A. Isu dan Focus Pengabdian Aktual
Desa Bulu merupakan salah satu desa di Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo yang terletak di daerah gugusan kota. Dari sisi geografis kecamatan Kraksaan memiliki wilayah seluas 37,78 km². Temperatur udara di kecamatan Kraksaan seperti kecamatan lainnya yang berketinggian ± 0 sampai 250 meter diatas permukaan air laut suhu udaranya relatif panas sebagaimana daerah dataran rendah pada umumnya yaitu antara 36 sampai 39˚ C. Luas tanah sawah yang ada di bulu 131,700 dan tanah kering 180,700 jika ditotal yaitu 312,400. Dari segi irigasi desa Bulu memiliki 131,700. Dari sisi pekarangan yaitu 97,239 dan tegalan sebanyak 64,961. Dengan jumlah penduduk 4,853. Di wilayah Desa Bulu dalam melakukan transaksi perdagangan secara umum sama dengan di wilayah desa lain yakni dilakukan di pasar. Guna menunjang aktivitas perdagangan yang merupakan bagian dari kegiatan perekonomian sudah banyak warga yang memiliki toko maupun kios sehingga mempermudah warga memenuhi kebutuhan sembako untuk keperluan sehari-harinya. Sedangkan untuk penunjang kegiatan perekonomi seperti fasilitas keuangan per desa, desa Bulu memiliki 2 koperasi.1 Kondisi masyarakat dampingan kita kebanyakan masyarakat kota yang cenderung tertutup. Cara berpikir dan bertindak masyarakat dampingan kita lebih rasional dan berprinsip ekonomi. Desa Bulu identik dengan masyarakat didesa lainnya dimana mereka memiliki potensi hayati yang perlu dikembangakan secara optimal agar supaya memiliki daya guna bagi masyarakat setempat. Budaya masyarakat setempat lebih dominan pada aspek pertanian sebagai sumber penghasilan utama bagi mereka. Begitu juga secara ekonomi kondisi masyarakat di desa Bulu masih dalam kategori menegah kebawah, sehingga perlu adanya ikhtiar untuk meningkatan kesejahteraan 1 https://probolinggokab.bps.go.id/publication/2015/10/27/8f1b32d9f091c42ea184e24a/kecamatan-kraksaan- dalam-angka-tahun-2015.html masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan perekonomian masyarakat melalui kegiatan melalui tanaman sayuran berbasis hidroponik Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit. Pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik memang tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik hanya layak dipertimbangkan mengingat dapat dilakukan di pekarangan rumah,atap rumah maupun lahan lainnya. Cara bercocok tanam secara hidroponik sebenarnya sudah banyak dipakai oleh beberapa masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem tersebut. Sistem ini dapat menguntungkan dari kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya, serta dapat memaksimalkan lahan pertanian yang ada karena tidak membutuhkan lahan yang banyak.2
2 A. Krismawati. Teknologi Hidroponik and Dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan. BPTP: Malang., 2012.
Kritik Dan Saran Mengenai Permasalahan Dampak Alih Fungsi Kritik Dan Saran Lahan Pertanian Terhadap Perlindungan Hak Masyarakat Atas Pangan Studi Di Kabupaten Banjar