Anda di halaman 1dari 35

KAJIAN KOMUNIKASI BISNIS PADA AGROINDUSTRI

TEMPE SUPER SUMBER MAS DI KECAMATAN PATRANG


KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi


Bisnis pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember

Asisten Pembimbing:
Wardatul Chamro’

Oleh
Golongan K/ Kelompok 6

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan


Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peran strategis
dalam membangun perekonomian Indonesia. Pertanian yang dimaksud adalah
pertaniandalam arti luas yang berarti mencakup subsektor tanaman pangan,
hortikultura (buah dan sayur), perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan.
Masing-masing subsektor tersebut merupakan bagian penting dari pertanian yang
perludiperhatikan keberlanjutannya. Hal ini dikarenakan usaha pertanian
merupakan kegiatan yang beresiko tinggi karena terkait dengan
ketergantungannya dengan alam. Pertanian adalah salah satu jenis kegiatan
produksi yang berlandaskan padaproses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan
hewan. Pengertian pertanian secara umum adalah suatu kegiatan manusia yang
termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga
kehutanan. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian biasa dipahami oleh semua orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak(Soetriono,2013).
Menurut Nainggolan dan Aritonang (2012), menunjukkan bahwa kegiatan
agribisnis merupakan kegiatan yang berbasis pada keunggulan sumberdaya alam
(on farm agribusiness) dengan penerap an teknologi dan sumberdaya manusia
bagi perolehan nilai tambah (off-farm agribusiness) dan kegiatan yang memiliki
spektrum yang luas, dari skala usaha kecil, rumah tangga hingga skala usaha
besar, sehingga usaha mempercepat pertumbuhan sektor agribisnis dengan kondisi
petani yang lemah (modal, skill, pengetahuan dan penguasaan lahan yang
terbatas) akan dapat ditempuh melalui penerapan sistem pengembangan
agribisnis. Agribisnis adalah pertanian yang organisasi danmanajemennya secara
rasional dirancang untuk mendapatkan nilai tambah komersial secara maksimal
dengan menghasilkan barang atau jasa yang diminta pasar. Konsepsional sistem
agribisnis dapat diartikan sabagai semua aktivitas mulai dari pengadaan dan
penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang
dihasilkan oleh usahatani dan agroindustri. Agribisnis merupakan suatu sistem
yang terdiri dari berbagai sub sistem diantaranya (1) subsistem pengadaan dan
penyaluran sarana produksi, teknologi,dan pengembangan sumberdaya manusia,
(2) subsistem budidaya dan usahatani, (3) subsistem pengolahan hasil pertanian
dan agroindustri, (4) subsistem pemasaran hasil pertanian, (5) subsistem sarana
dan prasarana, dan (6) subsistem pembinaan. Subsistem diatas saling berhubungan
antara subsistem satu dengan yang lainnya, apabila saja seperti subsistem
agroindustri maka tidak dapat
dikatakan sebagai agribisnis. Suatu kegiatan agribisnis perlu dilakukan
komunikasi agar dapat mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan
perusahaan.
Menurut Nurmala dkk. (2012), Komunikasi merupakan proses
penyampaian dan pemindahan pesan maka faktor utama yang harus ada adalah
bahasa dalam berkomunikasi. Proses komunikasi tersebut dapat dilakukan melalui
bahasa verbal dan non verbal. Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan
penyampaian pesan dari sesorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia, karena tanpa
komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun
organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Pentingnya komunikasi bagi manusia
tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Adanya
komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Kurang
atau tidak adanya suatu komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan.
Komunikasi tidak akan berlangsung bila tidak ada simbol-simbol (bahasa) yang
dipertukarkan. Bahasa tidak akan memiliki makna jika tidak dilihat dalam konteks
sosial atau ketika ia dipertukarkan. Proses penyampaian informasi tersebut
membutuhkan suatu kemampuan dan keterampilan dalam memaknai pesan baik
bagi komunikator ataupun komunikan sehingga proses penyampaian informasi
dapat berhasil. Komunikasi mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
aspek motivasi. Atasan dapat memberikan motivasi dengan komunikasi yang baik
pada bawahan,sehingga dapat terjalin hubungan yang erat. Komunikasi
memberikan peranan pada organisasi yang bergerak di bidang bisnis.
Menurut Indah (2013), bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu
yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar
mendapat keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di
dalamindustri. Barang dan jasa biasanya diproduksi untuk memenuhi permintaan
masyarakat. Komunikator seharusnya memahami dengan baik bagaimana
menyusun kata-kata, mengubah situasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan
dan mengetahui cara memilih media komunikasi yang tepat. Bisnis dapat
memberikan dampak positif pada pemilik bisnis, tetapi bisnis juga dapat
memberikan dampak negatif apabila mengalami kebangkrutan. Bisnis itu dapat
memberikan pendapatan baik untuk produsen maupun konsumen. Produsen
biasanya dalam bisnis mempunyai strategi pengembangan yang perlu diterapkan
agar bisnis tersebut dapat memberikan peningkatan pada perusahaan tersebut.
Menurut Logahan dan Yohana (2013) komunikasi bisnis adalah komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencangkup berbagai macam bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal untuk mencapai tujuan
tertentu. Seorang komunikator yang baik pada komunikasi bisnis harus memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik dan juga harus mampu menggunakan
berbagai media atau alat komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan bisnis
dapat tercapai. Komunikasi bisnis tersebut berkaitan erat dengan komunikasi
pemasaran (marketing communication). Komunikasi bisnis yang efektif sangat
tergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima
pesan. Seseorang dapat menggunakan tulisan dan lisan dalam menyampaikan
pesan – pesan bisnis sedangkan untuk menerima pesan bisnis dapat menggnakan
pendengaran dan bacaan. Komunikasi lisan lebih mudah, efisien, dan cepat dalam
menyampaikan pesan – pesan bisni. Orang – orang dalam dunia bisnis cenderung
lebih suka memperoleh dan mendapatkan informasi daripada menyampaikan
informasi. Komunikasi dapat memberikan informasi mengenai agroindustri
tempe.
Tempe merupakan salah satu makanan khas penduduk Indonesia. Tempe
terbuat dari hasil fermentasi yang banyak dan mudah didapatkan oleh siapa saja
dan juga dapat dikonsumsi oleh semua jenis umur. Kandungan gizi terdapat pada
tempe terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, dan mineral, selain sebagai sumber
protein, tempe juga memiliki manfaat fungsional yang menjadikan produk ini
bernilai tambah tinggi. Kandungan gizi dan manfaat fungsionalnya mampu
menumbuhkan kesadaran manusia untuk mencukupi kebutuhan gizi dengan harga
yang terjangkau sehingga tempe menjadi salah satu usaha yang memiliki peluang
yang sangat besar. Agroindustri Tempe Super Sumber Mas merupakan salah satu
agroindustri tempe yang sudah berdiri cukup lama sekitar 20 tahun di Jember.
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas merupakan produsen tempe yang sampai
saat ini masih bertahan dalam persaingan bisnis.yang sangat kompetitif.
Perusahaan ini sudah memiliki lebih dari 50 pesaing yang berada di dalam suatu
wilayah. Perusahaan yang memiliki lebih dari 50 pesaing tingkkat kompetitif
memaksa perusahaan untuk harus tetap menjaga stabilitas kinerja perusahaan.
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas merupakan produsen tempe sehingga
kedelai merupakan bahan baku produksi yang digunakan oleh perusahaan dan
perusahaan memakai produk kedelai impor untuk bahan produksinya. Komunikasi
yang terjalin antara manajer dengan karyawan dalam Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas menggunakan komunikasi internal.
Menurut Lesmana (2012), komunikasi internal merupakan komunikasi yang
terjadi dalam lingkungan perusahaan. Komunikasi internal sangat berperan
penting terhadap kemajuan perusahaan. Komunikasi ini terjadi karena terdapat
sebuah struktur dalam organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja SDM
dalam organisasi. Kualitas komunikasi ditentukan dari frekuensi dan
intensitasnya. Akan selalu ada konflik dan atau hal yang dianggap tidak sesuai
dalam sebuah organisasi. Dengan adanya komunikasi internal dapat membantu
perusahaan menjalin hubungan dengan karyawannya, agar karyawan tersebut
merasa terikat dengan perusahaan dan berusaha semaksimal mungkin untuk
berkontribusi, karena baginya perusahaan bukanlah di luar dirinya, namun bagian
dari dirinya. Komunikasi internal yang terjadi pada Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada karyawan dari
manajernya agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan
innstruksi yang diberikan oleh manajer.
Komunikasi antar budaya merupakan pembagian pesan yang berbentuk
informasi yang disampaikan secara lisan atau tertulis atau metode lainnya yang
dilakukan oleh dua orang yang berbeda latar balakang budayanya. Secara umum
ada empat kategori fungsi utama komunikasi, yaitu fungsi informasi, fungsi
instruksi, persuasive, dan fungsi menghibur. Apabila empat fungsi utama itu
diperluas maka akan ditemukan dua fungsi lain, yaitu fungsi pribadi, dan fungsi
sosial. Fungsi pribadi komunikasi dirinci ke dalam fungsi menyatakan identitas
sosial, integrasi sosial, kognitif, dan fungsi melepaskan diri atau jalan keluar,
sedangkan fungsi sosial terinci atas fungsi pengawasan, menghubungkan atau
menjembatani, sosialisasi, dan menghibur. Komunikasi antar budaya didefinisikan
sebagai situasi komunikasi antara individu-individu atau kelompok yang memiliki
asal-usul bahasa dan budaya yang berbeda. Definisi dasar berikut komunikasi
adalah hubungan aktif yang dibangun antara orang melalui bahasa, dan sarana
antar budaya bahwa hubungan komunikatif adalah antara orang-orang dari budaya
yang berbeda, di mana budaya merupakan manifestasi terstruktur perilaku
manusia dalam kehidupan sosial dalam nasional spesifik dan konteks lokal,
misalnya politik, linguistik, ekonomi, kelembagaan, dan profesional. Komunikasi
antar budaya yang terjalin di dalam Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu
dalam komunikasi antar karyawan yang berbeda bahasa sehingga antar karyawan
berusaha memahami bahasa yang digunakan oleh karyawan lainnya agar mampu
berkoordinasi satu sama lain agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik
(Suryani, 2013).
Strategi pengembangan Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu
menekankan pada kontinuitas serta menjaga kualitas tempe. Tempe merupakan
bahan pangan pelengkap yang banyak dicari oleh konsumen karena tempe dapat
terjangkau oleh semua kalangan dari golongan atas sampai bawah, serta manfaat
dan keunggulan yang terkandung pada tempe, sehingga produk ini diharapkan
mampu untuk meningkatkan pendapatan pengusaha. Tujuan dari kegiatan usaha
tempe adalah untuk peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, serta efisiensi
yang dapat dicapai dari usaha tempe ini. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti
ingin mengkaji komunikasi internal dan eksternal, komunikasi antarbudaya dan
strategi pengembangan yang dilakukan oleh Agroindustri Tempe Super Sumber
Mas tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi internal dan eksternal Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?
2. Bagaimana Komunikasi antar budaya yang diterapkan di Agroindustri Tempe
Super Sumber Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?
3. Bagaimana strategi pengembangan yang dilakukan Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal perusahaan Agroindustri
Tempe Super Sumber Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
2. Untuk mengetahui Komunikasi antar budaya yang diterapkan di Agroindustri
Tempe Super Sumber Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
3. Untuk Mengetahui strategi pengembangan yang dilakukan perusahaan
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten
Jember.

1.3.2 Manfaat
1. Bagi pemerintah, sebagai bahan informasi dalam pengambilan kebijakan,
terutama dalam agroindustri tempe.
2. Bagi pelaku usaha, sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang
komunikasi bisnis pada Agroindustri Tempe Super Sumber Mas di
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
3. Bagi mahasiswa,untuk mendapatkan informasi mengenai komunikasi bisnis
pada Agroindustri Tempe Super Sumber Mas di Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember.

BAB 3. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


3.1 Lokasi Agroindustri Tempe Super Sumber Mas
Kecamatan Patrang adalah satu kecamatan dari 31 kecamatan yang ada di
Kabupaten Jember dengan jarak kurang lebih 5 km arah utara dari ibukota
kabupaten. Kantor pemerintahan Kabupaten Jember, Pendapa Wahyawibawa
Graha dan beberapa kantor cabang bank nasional terletak di seputar alun-alun
Jember yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Patrang. Terdapat beberapa
SKPD di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Jember, rumah sakit milik
Pemerintah Kabupaten Jember, rumah sakit milik pemerintah provinsi maupun
swasta atau BUMN berada di wilayah Kecamatan Patrang. Fasilitas umum seperti
stasiun kereta api, kantor pos besar, Masjid Jami’ Al Baitul Amin. Beberapa
sekolah juga tersebar di wilayah Kecamatan Patrang, mulai dari tingkat SD hingga
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta ada di wilayah Kecamatan Patrang.
Secara administratif batas wilayah Kecamatan Patrang adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Arjasa, Sukorambi dan Pakusari
Sebelah Timur : Kecamatan Sumbersari dan Pakusari
Sebelah Selatan : Kecamatan Kaliwates
Sebelah Barat : Kecamatan Sukorambi dan Kaliwates
Agroindustri tempe super sumber mas berlokasi di Jalan Ciliwung gang 1
No. 70 RT. 05 RW. 25 Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten
Jember. Tempe Super Sumber Mas adalah salah satu produsen tempe yang sampai
saat ini masih bertahan dalam persaingan bisnis yang sangat kompetitif.
Agroindustri ini sudah berdiri pada tahun ‘90an. Agroindustri memiliki lebih dari
50 pesaing yang berada dalam satu wilayah. Tingkat kompetitif memaksa
agroindustri untuk harus terus menjaga stabilitas kinerja agroindustri.
Agroindustri sangat lemah dalam melakukan manajemen di agroindustri.
Lemahnya manajamen agroindustri membuat agroindustri kesulitan dalam
menjaga stabilitas labanya. Lemahnya manajemen agroindustri berdampak pada
proses produksi agroindustri. Perencanaan yang kurang matang dan kurang
adanya proses evaluasi menimbulkan berbagai permasalahan seperti kelebihan
produksi, penjualan yang tidak terencana atau alokasi biaya produksi lainnya yang
tidak efisien. Perusahaan biasanya memproduksi 5 kuintal kedelai kering per hari,
jumlah ini berdasarkan permintaan pasar. Perusahaan belum memiliki
perencanaan yang terstruktur dalam setiap biaya yang akan dikeluarkan untuk
memproduksi tempe setiap produksinya. Perusahaan mengeluarkan biaya lebih
bersifat kondisional atau sesuai kebutuhan.

Gambar 1. Logo Agroindustri Tempe Super Sumber Mas


Gambar 1 menunjukkan logo agroindustri tempe super sumber mas.
Pemberian logo pada suatu perusahaan penting dilakukan unuk memberi identitas
pada usaha tersebut. Logo juga berfungsi agar produk tersebut tidak diklaim oleh
orang lain. Logo agroindustri tempe super sumber mas tersebut memiliki makna
tersendiri. Logo tanaman tersebut adalah tanaman kedelai, yang berarti
agroindustri tersebut adalah agroindustri kedelai yang mengubah produk kedela
menjadi tempe, sedangkan tulisan “sumber mas” adalah nama agroindustri
tersebut.
Pemberian naman pada suatu produk dapat menggambarkan makna atau
harapan dari suatu produk tersebut. Terdapat makna dari penamaan agroindustri
tempe super sumber mas, yaitu Super dan Sumber Mas. Super didapat dari
konsumen yang mengatakan bahwa produksi tempe pada agroindustri tersebut
memiliki kualitas super atau kualitasnya bagus. Sumber Mas adalah harapan
keluarga agar usaha agroindustri ini dapat menjadi sumber rejeki bagi banyak
orang. Super Sumber Mas berarti agroindustri tersebut ingin menghasilkan produk
tempe yang berkualitas super atau bagus sehingga agroindustri tersebut dapat
menjadi sumber rejeki bagi banyak orang.

3.2 Struktur Organisasi Agroindustri Tempe Super Sumber Mas


Struktur organisasi dalam usaha Agroindustri Tempe Super Sumber Mas masih
tergolong sederhana, karena usaha ini masih tergolong dalam usaha kecil menengah dan
juga pemilik sekaligus ikut campur sebagai pekerja. Bentuk struktur organisasi pada
usaha Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu terdapat pada gambar berikut:
Pemilik Perusahaan Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas

Bagian Bagian Bagian Bagian


Pembuatan Pengolahan Pengemasan Pemasaran

Gambar 1. Struktur Organisasi Agroindustri Tempe Sumber Mas


Struktur organisasi agroindustri tempe Super Sumber Mas terdiri dari
pemilik perusahaan agroindustri yang membawahi 4 orang pegawai. Pemilik
perusahaan bertugas sebagai koordinator jalannya proses produksi, dan sebagai
perencana proses serta kuantitas tempe yang akan diproduksi. Pimpinan
bertanggung jawab langsung terhadap jalannya operasioanal perusahaan secara
keseleruhan. Terlihat bahwa pimpinan juga berperan langsung dalam kegiatan
produksi yakni pada bagian pemasaran dan bagian keuangan, sehingga pimpinan
tidak hanya bertugas mengawasi akan tetapi turut menjadi pekerja dalam kegiatan
produksi tempe. Pemilik agroindustri tempe juga bertanggung jawab dalam
membuat perencanaan, strategi dan kebijakan yang menyangkut operasi industri
tempe. Menyusun anggaran kebutuhan pembuatan tempe serta mencari peluang
pemasaran tempe, menjamin operasional industri tempe secara hokum, melakukan
control secara keseluruhan atas operasional industri dari tempe, dan memegang
kendali atas keputusan penting yang bersifat umum berkaitan dengan financial.
Empat pegawai agrindustri ini memiliki tugas dan perannya masing-
masing yang telah diatur sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki, dan telah
melewati masa pelatihan pegawai yang telah dijadwalkan. Peran dan tugas
keempat pegawai agroindustri tempe Super Sumber Mas ini dibagi ke dalam
setiap proses pengelolaan tempe, mulai dari pemilihan bahan baku hingga ke
proses pemasaran. Pegawai pertama bertugas sebagai penerima bahan baku tempe
yakni kedelai. Bahan baku tempe tersebut telah dipasok oleh petani yang menjadi
mitra agroindustri Tempe Super Sumber Mas ini sehingga pegawai tidak perlu lagi
datang ke lokasi karena petani yang akan mengirimkannya ke pabrik. Bahan baku
yang telah diterima akan disortir kembali oleh pegawai untuk memastikan bahan
baku yang digunakan baik dan bermutu agar kualitas tempe terjaga. Kualitas
tempe agroindustri Tempe Super Sumber Mas sudah terkenal baik dan enak oleh
masyarakat sehingga konsistensi kualitas selalu dijaga dengan baik.
Pegawai kedua dan ketiga berperan pada bagian pengelolaan kedelai
menjadi tempe. Pengelolaan kedelai meliputi proses pembersihan kedelai,
pemasakan hingga pencetakan tempe. Proses ini dilakukan sesuai dengan kriteria
yang ada, dan kebersihan selalu diutamakan. Pekerja diwajibkan memakai sarung
tangan untuk menjaga kualitas tempe. Pegawai keempat berperan pada bidang
pengemasan dan pemasaran tempe dan bertugas memperkenalkan produk tempe,
merekrut pelanggan baru, serta mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasar
dan keadaan para pesaing. Peran pegawai keempat selain pada bidang
pengemasan dan pemasaran juga berberan dalam bidang keuangan. Bagian
keuangan bertugas dan bertanggung jawab penuh atas pembukuan keuangan
perusahaan serta mengawasi dan mencatat setiap pengeluaran dan penerimaan
perusahaan dalam bentuk laporan harian, bulanan, dan tahunan. Pada usaha
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas pimpinan sering kali ikut serta baik dalam
proses produksi sampai dengan pemasaran. Pimpinan melakukan hal ini agar
keuntungan industri dan kepuasan konsumen bisa terpenuhi. Namun hal ini tidak
sesuai dengan faktor manajamen, dimana sistem manajamen tidak terstruktur
dengan baik.

3.3 Produk Agroindustri Tempe Super Sumber Mas


Tempe adalah salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Tempe
merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai dengan menggunakan
jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae atau beberapa bahan lain yang
diproses melalui fermentasi yang dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses
fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa
sederhana sehingga mudah dicerna. Produksi atau pembuatan tempe kebanyakan
dilakukan oleh industri skala kecil dan rumah tangga. Metode dalam
memproduksi tempe umumnya menggunakan cara-cara yang tradisional. Artinya,
masih belum menerapkan teknologi modern.
Pembuatan tempe dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu melalui
tahap pengupasan, pencucian, penirisan, peragian, pembungkusan dan fermentasi.
Tempe merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi yang kompleks,
seperti protein, lemak, energi, serat, kalsium, fosfor, besi, karotin dan kandungan
lainnya. Secara kuantitatif, nilai gizi tempe mamang lebih rendah dari kedelai.
Namun secara kualitatif tempe memiliki nilai cerna yang lebih baik, hal ini
disebabkan karena kadar protein akan meningkat akibat aktifitas
enzim proteolitik yang mengakibatkan protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe
menjadi mudah dicerna didalam tubuh dibandingkan kedelai.
Produk tempe memang memiliki banyak kandungan gizi, sehingga tidak
salah jika produk tempe menjadi konsumsi harian masyarakat Indonesia. Tempe
merupakan produk yang sudah tidak asing didengar telinga masyarakat Indonesia
karena saat ini sudah banyak agroindustri pengolahan tempe. Agroindustri
pengolahan tempe mulai berkembang pesat karena kebutuhan masyarakat
terhadap produk tempe tersebut. Tempe menjadi salah satu produk olahan rumah,
karena proses pembuatan tempe tergolong sederhana dan tidak banyak memakan
tempat. Sehingga banyak agroindustri yang telah berdiri umumnya berada di
perkampungan warga atau perumahan.
Agroindustri Super Sumber Mas merupakan salah satu agroindustri yang
mengolah kedelai menjadi tempe. Agroindustri Super Sumber Mas sudah
mengolah tempe sejak lama dan produk tempe yang dihasilkan sudah tersebar
dipasaran. Agroindustri ini mengolah tempe menjadi beberapa ukuran yaitu kecil,
sedang dan besar. Setiap ukuran tempe memiliki harga jual sendiri dipasaran.
Ukuran kecil dijual dengan harga Rp 2.500 per buah, ukuran sedang Rp 5.000 per
buah dan ukuran besar dijual dengan harga Rp 10.000 per buah. Harga yang
ditentukan sudah termasuk harga yang berlaku dipasaran. Harga tempe yang
ditentukan umumnya jarang berubah, jika terjadi kenaikan harga bahan dasar
(kedelai) maka harga jual tidak berubah namun biasanya ukuran tempe yang
dikurangi dari ukuran sebelumnya. Agroindustri umumnya tidak berani menaikan
harga karena takut pelanggan tetap akan beralih pada produk olahan lain dan
perusahaan kehilangan pelanggan tetap.
Produk yang dihasilkan oleh Agroindustri Tempe Super Sumber Mas saat
ini hanya berupa produk tempe. Agroindustri Super Sumber Mas belum mengolah
tempe menjadi produk lain seperti kripik tempe atau yang lainnya. Agroindustri
ini masih fokus pada pengolahan tempe saja. Produk tempe yang dihasilkan dulu
hnya dijual kepada tetangga saja, namun saat ini produk tempe yang dihasilkan
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas juga sudah dapat didapatkan dipasar-
pasar. Tempe yang dihasilkan juga masih produk original, belum ada
perekmbangan untuk membuat tempe dengan rasa-rasa.

3.4 Mitra Bisnis Agroindustri Tempe Super Sumber Mas


Kemitraan usaha merupakan jalinan kerjasama usaha yang saling
menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah atau besar
(perusahaan mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha
besar sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat. Kemitraan
akan menghasilkan efisiensi yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan
karenanya menguntungkan semua pihak yang bermitra. Alasan terjadinya
kemitraan yaitu meningkatkan profit pihak-pihak yang bermitra, memperbaiki
pengetahuan situasi pasar, memperoleh tambahan pelanggan, meningkatkan
pengembangan produk, dan memperbaiki proses serta kualitas produksi.
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas memiliki mitra usaha untuk melancarkan
dan mempermudah jalan usahanya.
Kemitraan usaha bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain,
khususnya yang besar atas yang kecil, melainkan menjamin kemandirian pihak-
pihak yang bermitra. Kemitraan usaha yang diingkan bukanlah kemitraan yang
tetap dilandasi oleh tanggung jawab moral dan etika bisnis yang sehat, yang sesuai
dengan demokrasi ekonomi. Syarat dan ketentuan bermitra dengan agroindustri
tempe super sumber mas adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum yang sama.
2. Saling menghargai.
3. Saling memberikan kontribusi.
4. Saling menguntungkan dan ada efek sinergi.
Mitra usah akan membantu Agroindustri Tempe Super Sumber Mas dalam
menyediakan supply kedelai dan bahan bakar produksi yakni gas elpiji 3 kg.
Kelebihan bermitra dengan supply gas elpiji yaitu mempermudah dalam kegiatan
produksi pembuatan tempe sedangkan kekurangannya yaitu terjadinya
keterlambatan dalam pengiriman gas elpiji kepada pihak Agroindustri Tempe
Super Sumber Mas. Mitra usaha Agroindustri tenpe super sumber mas yakni PT
Asoya Pagoda yaitu perusahaan yang berproduksi dibidang kedelai. PT Asoya
Pagoda dengan agroindustri tempe super sumber mas dalam penyediaan kedelai.
PT Asoya Pagoda ini mendapatkan keuntungan besar dalam bermitra dengan
pihak argoindustri karena dengan adanya kerjasama ini memilki pelanggan tetap
dalam seminggunya sebesar 92 sak yang per saknya berisikan 50 kg dan dengan
bermitra dengan pihak PT. Asoya Pagoda Agroindustri Tempe Super Sumber Mas
dapat memutar modal usaha PT. Asoya Pagoda dilakukan seminggu setelah
barang (kedelai) dikirim. Kerjasama diantara keduanya diharapkan dapat terus
berlangsung dan berjalan lancar karena sama sama saling menguntungkan kedua
belah pihak. Kekurangan dari bermitra dengan PT. Asoya Pagoda yaitu stok
kedelai tidak datang tepat waktu sehingga pengolahan produksi tempe super
sumber mas tertunda dan kualitas produksi belum terjamin.
Mitra usaha kedua yaitu percetakan sablon Rajawali yaitu kerjasama
dibidang penyuplaian plastik. Pihak rajawali diuntungkan karena memilki
pelanggan tetap. Pihak Agroindustri Tempe Super Sumber Mas mendapatkan
keuntungan bermitra dengan percetakan sablon Rajawali yaitu mendapatkan
kualitas plastik yang baik karena pihak percetakan sablon Rajawali memproduksi
plastik berkualitas baik dan tinggi sehingga kerusakan plastik dalam proses
packing dapat diminimalisir dan menghemat biaya produksi dibidang packing
sedangkan kelemahan dari bernitra dengan percetakan sablon Rajawali yaitu stok
plastik yang diproduksi percetakan tidak datang tepat waktu sehingga proses
packing Tempe Super Sumber Mas tertunda.
Mitra kerjasama tambahan di Agroinsutri Tempe ini yaitu reseller atau
pedangan pengecer yang berjumlah cukup banyak yaitu 10 pengecer. Hal ini
sangat menguntungkan bagi pihak Agroindustri karena dengan memiliki
penegecer tetap otomatis tempe yang diproduksi memilki pasar tetap untuk di
keluarkan atau dijual. Kelebihan bermitra dengan resseler atau pedagang pengecer
tempe super sumber mas yaitu mempermudah dalam penjualan atau pemasaran
Tempe Super Sumber Mas. Kekurangan bermitra dengan resseler atau pedagang
pengecer Tempe Super Sumber Mas yaitu stok bahan baku tempe tidak datang
tepat waktu sehingga resseler atau pedagang pengecer tempe super sumber mas
tidak dipercaya lagi dengan para konsumennya.
Mitra usaha yang dijalankan oleh agroindustri tempe super sumber mas
memiliki dampak positif bagi agroindustri ini. Pertama dengan bekerjasama
dengan PT asoya pagoda pihak argoindustri diuntungkan karena tidak perlu modal
besar untuk mendapatkan supply kedelai. Kedua bermitra dengan pihak
percetakan sablon rajawali yaitu mendapat keuntungan plastik kemasan terjamin
kualitas dan ukurannya. Ketiga bekerja sama dengan pihak penyuplai gas yaitu
mendapat keuntungan hemat waktu , tenaga karena penyuplai melakukan
pengantaran gas setiap harinya. Kesimpulannya dalam bermitra pihak agroindustri
tempe super sumber mas memilki banyak keuntungan dan kersama dapat terus
dilanjutkan dengan baik.

BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal Agroindustri Tempe Super Sumber
Mas di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Besarya potensial pengembangan pasar tempe di Indonesia, yang tercermin
dari banyaknya kosumsi tempe, dimana hampir setiap kepala rumah tangga selalu
mengkomsumsi tempe setiap harinya dan dimungkinkan akan terus meningkat
seiring menambahnya jumlah penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk yang
bisa menjadi konsumen tempe, maka dirasakan perlunya penyesuaian terhadap
strategi yang sudah dilakukan, sehingga pemasarannya lebih luas lagi dan mudah
dinjangkau oleh masayarakat. Konsep strategi komunikasi yang dilakukan oleh
agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” adalah menjadi role model bagi
agroindustri tempe di Jember. Agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” memiliki
visi dan misi menjadi agroindustri tempe yang dominan di Kabupaten Jember.
Agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” memiliki tagline “nikmat, murah dan
sehat” mulai merubah arah komunikasi bisnisnya, yang sebelumnya hanya
berfokus pada pasar disekitar agroindustri, kini mulai mengembangkan pasarnya
dan memposisikan sebagai produsen tempe yang tidak hanya nikmat dan murah
tetapi juga menyehatkan. Agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” menyadari
bahwa dengan strategi dan komunikasi bisnis yang tepat dan selalu menjalankan
prinsip kehati-hatian maka akan terus mampu untuk bersaing dimasa mendatang.
Komunikasi merupakan suatu tindakan untuk menyampaikan pesan secara
lisan, tertulis maupun isarat, dengan berkomunikasi dapat terjadi proses saling
tukar menukar informasi dan dapat dijadikan sebagai media untuk
mengekspresikan pesan tertentu. Komunikasi bisa digunakan untuk memberikan
arah dan kemungkinan bagi pengambil keputusan, karena komunikasi dapat
digunakan untuk memberikan keyakinan dan memberikan sebuah komando.
Komunikasi yang dilakukan di Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu
komuniasi internal dan koumunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah
pertukaran pemikiran, ide, gagasan dan konsep dalam lingkup perusahaan,
komunikasi ini dapat terjadi karena ada struktur dalam organisasi. Komunikasi
internal pada Agroindustri Tempe Super Sumber Mas dapat terjadi secara formal
dan informal. Komunikasi pada agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” berupa
penyampaian informasi dari pemilik kepada karyawan. Komunikasi pada
agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” cukup baik dikarenakan jalinan
pengertian antara pemilik dan karyawan yang cukup dekat, sehingga apa yang
dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan dilaksanakan. Komunikasi
pada agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” itulah yang dapat mengurangi
tingkat kesalahan yang ada sehingga tujuan organisasi kemungkinan besar akan
tercapai. Komunikasi sendiri akan memberikan seseorang menerima berita dan
informasi sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran atau perasaan pemilik
agroindustri sehingga karyawan dapat mengerti. Kegiatan komunikasi pada
agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” berupa pemberian pesan yang tidak
hanya sekedar informatif tetapi juga persuasif, agar karyawan bersedia menerima
suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi formal dapat dilakukan melalui mata rantai komando dimana
struktur tanggung jawab pengambilan keputusan dari tingkat kewenagan tertinggi
ke tingkat terendah. Komunikasi dilakukan dari menejer yang memiliki tingkat
kewenangan tertinggi, kepada karyawan yang memiliki tingkat kewenangan
terendah. Komunikasi yang terjadi di Agroindustri Tempe Super Sumber Mas
dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada karyawan dari menejer untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dalam menjalankan
tugasnya masing-masing. Komunikasi informal dilakukan antar sesama karyawan
atau pekerja di Agroindustri Tempe Super Sumber Mas. Komunikasi eksternal
pada Agroindustri Tempe Super Sumber Mas dapat terjadi secara formal dan
informal. Kontak formal terjadi pada saat pemasaran tempe dan saat berhubungan
dengan masyarakat serta konsumen potensial. Kontak informal terjadi antar
sesama karyawan atau pekerja.
Komunikasi internal agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” merupakan
suatu komunikasi yang penting dalam kegiatan agroindustri tempe. Komunikasi
internal pada agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” diperlukan sebagai sarana
untuk saling bertukar informasi yang ada diantara pemilik agroindustri, kepala
bagian, hingga karyawan dalam agroindustri, hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan dan kesalahpahaman diantara orang-orang dalam agroindustri “Tempe
Super Sumber Mas”, sehingga kegiatan usaha agroindustri ini dapat berjalan
dengan baik. Komunikasi internal pada agroindustri “Tempe Super Sumber Mas”
dapat terjadi secara formal dan informal. Secara formal dapat terjadi secara
vertikal, horizontal dan diagonal. Berdasarkan uraian diatas arus komunikasi
internal yang terjadi pada agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” dapat dilihat
pada Gambar 4.1

Pemilik Agroindustri

Bagian Bagian Divisi Bagian


Pengolahan Pengemasan Pemasaran
Grading

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan


Keterangan :
: Arus informasi internal formal antar atasan dan bawahan (vertikal)
: Arus informasi horisontal
: Arus informasi internal informal
Gambar 4.1 Arus Komunikasi Internal Agroindustri Tempe Super Sumber Mas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa arus komunikasi
agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” berupa arus komunikasi vertikal, arus
komunikasi horizontal dan arus komunikasi diagonal. Arus informasi vertikal
yang terjadi di agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” merupakan komunikasi
atau penyampaian pesan yang berlangsung dari pimpinan (pemilik) agroindustri
menuju ke anggota (bawahan) atau karyawan. Arus informasi vertikal yang terjadi
berupa perintah dari pimpinan (pemilik) kepada kepala bagian dan bawahan
(karyawan). Perintah yang diberikan yaitu ketika pemilik agroindustri “Tempe
Super Sumber Mas” memberikan informasi kepada seluruh kepala bagian dan
karyawan jika terdapat pembeli baru yang membutuhkan persediaan tempe
sehingga kegiatan produksi harus ditingkatkan lagi. Pemilik agroindustri “Tempe
Super Sumber Mas” juga memberikan perintah pada kepala bagian pengolahan
bahan baku jika bahan baku yang akan diproduksi telah tersedia kemudian diolah.
Arus informasi vertikal yang terjadi juga ketika terdapat karyawan yang berbuat
kesalahan, maka kepala bagian akan memberikan informasi kepada pemilik
agroindustri untuk selanjutnya diberikan pengarahan agar karyawan tersebut tidak
berbuat kesalahan lagi. Arus informasi vertikal juga terjadi ketika terdapat
karyawan yang mengeluh mengenai tugasnya, maka kepala bagian akan
memberitahukannya kepada pemilik agroindustri untuk diberikan solusi terbaik
bagi karyawan tersebut.
Arus informasi horizontal agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” berupa
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup perusahaan diantara orang-orang
yang memiliki kedudukan sejajar, misalnya antar sesama karyawan dan sesama
kepala bagian. Arus informasi horizontal terjadi di agroindustri “Tempe Super
Sumber Mas” ketika antara kepala bagian yang satu dengan kepala bagian yang
lain saling berkoordinasi mengenai tugasnya, misalkan kepala bagian pengolahan
bahan baku akan memberikan informasi kepada kepala bagian grading bahwa
tempe telah jadi dan siap untuk digrading. Kepala bagian grading juga akan
memberikan informasi kepada kepala bagian pengemasan jika tempe yang
dikemas siap untuk dipasarkan, untuk selanjutnya akan diteruskan pada kepala
bagian pemasaran untuk dipasarkan.
Arus informasi diagonal di agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” berupa
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup perusahaan diantara orang-orang
yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur. Arus informasi
diagonal terjadi ketika pemilik agroindustri “Tempe Super Sumber Mas”
memberikan arahan atau teguran langsung kepada karyawan dari setiap kepala
bagian. Arahan atau teguran yang diberikan dengan maksud agar karyawan lebih
memperhatikan tanggungjawab sehingga tidak terjadi kesalahan. Arahan yang
diberikan kepada karyawan bisa berupa pada karyawan bagian pengolahan bahwa
kegiatan pengolahan tempe kurang baik serta arahan atau teguran pada karyawan
grading bahwa proses grading kurang tepat karena terdapat produk yang
seharusnya masih layak dijual akan tetapi di buang. Arahan lain juga diberikan
kepada bagian pengemasan berupa kemasan yang kurang baik sehingga diganti
dengan kemasan yang lebih awet dan tahan lama. Arahan atau teguran dari
pemilik agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” kepada karyawan pemasaran
juga berupa promosi yang dilakukan secara menarik dengan menawarkan produk
di sekitar lokasi agroindustri dengan menyebarkan selebaran mengenai
agroindustri “Tempe Super Sumber Mas”.
Komunikasi internal dalam perusahaan umumnya juga berupa presentasi,
namun pada agroindustri “Tempe Super Sumber Mas” tidak ada presentasi.
Presentasi ini digantikan oleh evaluasi. Pemilik agroindustri “Tempe Super
Sumber Mas” melakukan evaluasi dalam rapat rutinan setiap satu bulan sekali
kepada seluruh bagian dan karyawan yang bekerja pada agroindustri “Tempe
Super Sumber Mas”. Evaluasi yang dilakukan di agroindustri “Tempe Super
Sumber Mas” berupa kegiatan komunikasi antara pemilik kepada para
pegkerjanya. Evaluasi biasanya menyangkut keluhan-keluhan maupun pekerjaan
antar sesama karyawan. Evaluasi yang disampaikan ini biasanya terjadi melalui
komunikasi yang bersifat santai, sehingga antar karyawan lebih bebas dalam
membicarakan permasalahannya. Informasi yang ada biasanya akan menjadi
masukan bagi karyawan, kepala bagian, hingga pemilik agroindustri untuk
kegiatan usaha agroindustri ke depannya.
Komunikasi eksternal yang dilakukan pada agroindustri tempe ini
dilakukan guna membawa informasi baik kedalam maupun keluar agroindustri.
Pihak agroindustri selalu bertukar pesan dengan pelanggan, penjual atau
pedagang, pesaing dan masyarakat sekitar agroindustri. Komunikasi eksternal
terkadang dilakukan secara hati-hati serta diatur terutama dalam masa krisis.
Komunikasi eksternal yang dilakukan berupa penyediaan bahan baku berupa
kedelai. Kegiatan komunikasi ini dilakukan oleh pemilik agroindustri kepada
tengkulak kedelai. Komunikasi eksternal yang dilakukan pemilik agroindustri
juga berupa pemasaran produk tempe. Pemilik agroindustri menyerahkan proses
pemasaran kepada bagian pemasaran guna memasarkan produk tempe “Tempe
Super Sumber Mas”. Kegiatan promisi merupakan salah satu komunikasi
eksternal yang dilakukan oleh agroindustri “Tempe Super Sumber Mas”. Promosi
bertujuan untuk mengenalkan produk tempe kepada pelanggan sekitar dan
pedagang pegecer, selain itu kegiatan negosiasi juga termasuk dalam komunikasi
eksternal yang dilakukan di agroindustri “Tempe Super Sumber Mas”. Negosiasi
berlangsung untuk mendapatkan harga yang saling menguntungkan satu sama lain
sehingga tidak terjadi kerugian pada kedua belah pihak.
Komunikasi eksternal yang dilakukan pada agroindustri tempe ini
dilakukan guna membawa informasi baik kedalam maupun keluar agroindustri.
Pihak agroindustri selalu bertukar pesan dengan pelanggan, penjual atau
pedagang, pesaing dan masyarakat sekitar agroindustri. Komunikasi eksternal ini
diatur secara hati-hati oleh pihak agroindustri agar tidak terjadi kesalahan yang
merugikan seperti kualitas bahan baku yang tidak sesuai. Komunikasi eksternal
yang dijalankan terjadi secara informal sebagai bagian dari strategi bisnis yaitu
mengakrabkan diri dengan pihak luar agroindustri. Pihak agroindustri melakukan
cara-cara yang bertujuan untuk memajukan usahanya seperti negosiasi bisnis dan
promosi bisnis. Berdasarkan uraian diatas arus komunikasi eksternal Tempe Super
Sumber Mas dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut.

Penyedia Bahan Baku Pelanggan Sekitar Pedangang Pengecer

Pemilik Agroindustri

Bagian
Gambar Pengolahan
4.2. Bagian
Arus Komunikasi Eksternal Agorindustri Tempe Pemasaran
Super Sumber Mas
Komunikasi eksternal yang dilakukan agroindustri Tempe Super Sumber
Mas terjadi antara pihak agroindustri sendiri dengan beberapa pihak seperti
penyedia bahan baku. Bahan baku yang dibutuhkan agroindustri adalah kedelai
yang dipasok dari pihak penyedia bahan baku. Komunikasi eksternal ini diawali
dengan pertemuan langsung antara pemilik agorindustri dengan pihak penyedia
bahan baku. Setelah kesepakatan terjadi komunikasi berikut-berikutnya
dilaksanakan antara bagian pengolahan agroindustri dengan penyedia bahan baku
tanpa harus melalui pemilik agroindustri lagi.
Komunikasi eksternal lain yang dilakukan pihak agroindustri untuk
memajukan usahanya adalah komunikasi dengan konsumen yang berada di
sekitar tempat agroindustri. Komunikasi yang terjadi disini bagi pelanggan
bertujuan untuk memesan produk tempe yang diproduksi oleh agroindustri tempe
Super Sumber Mas , pemesanan dapat dilakukan secara langsung melalui tatap
muka dan dapat juga melalui pesan singkat menggunakan telepon genggam. Awal
merintis, pemilik agroindustri menjual produk tempenya diawali dari
konsumen sekitar tempat usaha.
Komunikasi eksternal juga dilakukan pihak agroindustri dengan pihak
pedagang pengecer yang menjual kembali produk tempe Super Sumber Mas
dimana pihak yang berkomunikasi adalah bagian pemasaran agroindustri
tempe. Awalnya pihak agroindustri datang ke pedagang-pedagang seperti di
pasar ataupun di toko-toko yang mau memasarkan produknya lebih luas lagi.
Komunikasi tersebut terjadi dengan obrolan biasa antara pemilik agroindsutri
dengan pihak-pihak pedagang pengecer dan tidak menggunakan surat perjanjian
secara resmi serta hanya dengan saling percaya satu sama lain. Komunikasi
tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa pihak distributor bersedia membantu
untuk memasarkan produk dari agroindustri tempe Super Sumber Mas. Seiring
dengan berjalannya waktu yang awalnya komunikasi hanya dengan percakapan
secara langsung sekarang sudah biasa menggunakan telepon.
Promosi merupakan bagian dari strategi pemsaran dan memegang peranan
penting bagi kelangsungan suatu usaha. Promosi bertujuan untuk memberikan
informasi, mengajak dan mengingatkan suatu produk yang dihasilkan dan dijual
oleh suatu perusahaan. Promosi dari agroindustri tempe Super Sumber Mas
dilakukan melalui beberapa cara misal antar mulut ke mulut yang mengenalkan
produk tempe ini, melalui brosur, broadcast di telepon genggam, menjadi sposor
suatu kegiatan dll. Promosi ini dilakukan oleh bagian pemasaran dan juga
kontribusi dari pemilik sendiri. Media yang digunakan disesuaikan dengan pasar
atau konsumen yang ingin dicapai yang dianggap juga berpotensi sebagai
pelanggan nantinya. Salah satu proses promosi awal agroindustri tempe Super
Sumber Mas yaitu dengan memasarkan kepada masyarakat sekitar agroindustri.
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai proses promosi dan persuasi atau ajakan
kepada pelanggan agar bisa menjadi pelanggan tetap produk tempe super
sumber mas. Kegiatan tersebut dilakukan tidak dalam waktu singkat saja
namun hingga pelanggan terus bertambah dan usaha terus berkembang. Hinga
saat ini pihak agroindustri tetap menjaga kontinuitas hubungan yang terjalin
dengan konsumen sekitar agorindustri, namun kini pemesana juga dapat
dilakukan dengan menguhubungi bagian pemasaran agorindustri tempe Super
Sumber Mas.
Sama seperti kegiatan usaha lain, dalam agroindustri Tempe Super Sumber
Mas juga melakukan kegiatan negosiasi bisnis. Negosiasi awal dilakukan oleh
pemilik agroindustri sendiri dengan pihak penyedia bahan baku dengan cara
bertatap muka secara langsung. Negosiasi ini terjadi untuk mencari
kesepakatan harga dan kualitas bahan baku yang diminta. Negosiasi yang
dilakukan tidak mengalami hambatan yang berarti karena pihak agroindustri
dengan penyedia bahan baku sama-sama setuju dengan permintaan masing-
masing pihak semisal tentang penetuan harga jual beli dan kuantitas serta
kualitas bahan baku yang harus disediakan. Strategi negosiasi yang terjadi
antar kedua belah pihak yang telah disepakati termasuk strategi negosiasi win-
win. Kegiatan negosiasi lain yang terjadi dalam agroindustri ini secara langsung
atau tatap muka antara bagian pemasaran dengan pihak pedagang pengecer untuk
menentukan kesepakatan harga. Setelah terjadi kesepakatan harga pihak pedagang
pengecer bersedia untuk membantu memasarkan produk tempe Super Sumber
Mas serta pihak agroindustri harus tetap mempertahankan kualitas produknya
sesuai dengan harga yang telah disepakati. Strategi negosiasi disini yang terjadi
adalah negosiasi win-win karena kedua belah pihak saling sepakat dan saling
diuntungkan.
Komunikasi eksternal dalam suatu usaha dapat dilakukan dengan cara lain
yaitu dengan melakukan presentasi bisnis. Presentasi bisnis berfungsi sebagai
bentuk komunikasi lisan yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada
perserta atau audiens yang relatif homogen dari berbagai tingkatan. Agroindustri
Tempe Super Sumber Mas dalam pelaksanaanya belum pernah melakukan
presentasi bisnis. Presentasi bisnis tidak pernah dilakukan di agroindustri tersebut
karena usaha tersebut tergolong kecil menengah atau UMKM yang pemiliknya
lebih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Pemilik juga sudh cukup puas
dengan cakupan pemasaran tempe produksinya dimana beliau tidak perlu
mengantarkan tempe-tempe tersebut ke tempatnya namun tempe produksinya
akan diambil oleh tengkulak atau pedagang yang akan menjualnya kembali.
Pemilik agroindustri Tempe Super Sumber Mas juga tergolong masih berpola
pikir tradisional.
Negosiasi yang terjadi tidak selalu berjalan lancar namun terkadang
mengalami beberapa hambatan. Hambatan yang dialami agroindutri dengan pihak
pedagang kecil adalah saat awal penawaran produk pihak pedagang pengecer
tidak menerima karena masih ada tempe lain yang harganya lebih murah dari
tempe Super Sumber Mas. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut pihak
agroindustri mencari distributor lain karena masih tetap ingin mempertahan harga
yang telah ditentukan serta yakin akan kualitas yang dimiliki oleh produknya.
Kendala lain dalam komunikasi eksternal Agroindustri Tempe Super Mas yaitu
antara pihak agroindustri dengan penyedia bahan baku . Hambatan yang terjadi
misal terlambatnya waktu pengiriman bahan baku kepada pihak agroindustri
sehingga pihak agroindustri harus mengurangi jumlah produksinya hingga stok
bahan baku datang. Solusi yang diberikan penyedia bahan baku kepada pihak
agroindustri ialah memberi potongan harga jual kedelai yang harus diabayar
pihak agorindustri.

4.2 Komunikasi Antarbudaya di Agroindustri Tempe Super Sumber Mas di


Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Komunikasi antar budaya didefinisikan sebagai situasi komunikasi antara
individu-individu atau kelompok yang memiliki asal-usul bahasa dan budaya yang
berbeda. Komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem
simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam
menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Komunikasi antarbudaya pada
dasarnya mengkaji bagaimana pengaruh budaya terhadap aktivitas komunikasi,
mengetahui makna pesan verbal dan nonverbal menurut budaya-budaya yang
bersangkutan, cara dan waktu yang tepat untuk mengkomunikasikannya baik
dalam bentuk komunikasi verbal maupun non verbal.
Budaya organisasi sering diartikan sebagai suatu sistem makna bersama
yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dan organisasi
-organisasi lain, sehingga dalam suatu budaya organisasi yang kuat, nilai inti
organisasi itu dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas. Anggota
organisasi yang semakin banyak menerima nilai-nilai inti dan makin besar
komitmen mereka pada nilai itu, makin kuat budaya tersebut. Konsisten dengan
hal tersebut maka budaya yang kuat akan mempunyai pengaruh yang besar pada
perilaku anggota-anggotanya karena tingginya tingkat kebersamaan dan intensitas
menciptakan suatu iklim internal dan kendali perilaku yang tinggi. Komunikasi
antarbudaya trebagi menjadi komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
Komunikasi antarbudaya secara internal yang ada di Agroindustri Tempe
Super Sumber Mas terjadi antara pemilik usaha ke pekerja, pekerja ke pemiliki
usaha, serta pekerja ke pekerja. Komunikasi yang digunakan antara pemilik usaha
dengan pekerja di Agroindustri Super Sumber Mas adalah komunikasi non formal.
Komunikasi antarbudaya yang terjadi antara pemiliki usaha ke pekerja pada
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu pemilik usaha selalu berusaha
mengharmoniskan pekerja yang berbeda etnis dengan cara memberlakukan orang
yang berbeda etnis untuk melakukan satu pekerjaan yang sama, sehingga akan
mulai terbiasa berkomunikasi walaupun berbeda etnis. Pemilik usaha tidak pernah
membedakan pendidikan yang diterima oleh pekerja, pemilik usaha membagi
pekerjaan pekerja berdasarkan kemampuan atau skill individu. Pemilik usaha akan
melakukan rapat dengan pekerja tanpa membedakan etnis, saat rapat pemilik
usaha menyampaikan bahwa semakin banyak peminat sehingga pekerja
diharapkan mampu meningkatkan hasil produksinya.
Komunikasi antarbudaya yang terjadi antara pekerja dengan pemilik usaha
umumnya terjadi ketika akan melakukan laporan tentang pekerjaannya. Pekerja
yang berbeda etnis pada Agroindustri Tempe Super Sumber Mas tetap bekerja
dengan baik serta melakukan praktek kejujuran pada pemilik usaha tanpa
memandang etnis pekerja. Agroindustri Tempe Super Sumber Mas akan
melakukan rapat bulanan untuk melakukan evaluasi kerja. Evaluasi kerja
diharapakan mampu membuat pekerja jujur jika mengalami masalah atau
kesulitan dalam bekerja. Arus komunikasi ke atas bisa dilakukan dengan hal lain
yaitu jika pekerja melakukan kesalahan dalam bekerja yang tidak sesuai aturan.
Pemiliki dapat melakukan evaluasi kepada pekerja yang melakukan kesalahan,
selanjutnya pemiliki dapat memberikan nasehat agar pekerja tidak akan
melakukan kecerobohan lagi dalam bekerja. Perbedaan etnis dan budaya antara
pekerja dengan pemilik usaha tidak akan menghambat terjadinya rapat evaluasi
bulanan.
Komunikasi di Agroindustri Tempe Super Sumber Mas terjadi antara
pekerja dan pekerja. Komunikasi antarbudaya pada Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas dapat dilihat dari cara berpakaian pekerja, umumnya pekerja dengan
etnis jawa maupun etnis madura tidak memiliki banyak perbedaan saat
berpakaian. Kesenjangan komunikasi antar pekerja di Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas tidak terjadi. Komunikasi masih berlangsung dengan baik walaupun
memiliki bahasa yang berbeda. Perbedaan perilaku antara pekerja dengan etnis
jawa dan etnis madura terlihat dengan jelas, pekerja dengan etnis jawa umumnya
akan lebih lemah lembut dan sabar, namun pekerja dengan etnis madura akan
lebih tegas dalam berbicara atau bersikap. Komunikasi antarbudaya dari pekerja
ke pekerja dalam aplikasinya terjadi ketika pekerja yang membersihkan bahan
baku akan memberi informasi kepada pekerja pengelolah bahan baku bahwa
bahan baku sudah siap diolah. Pekerja pengolahan bahan baku memberi informasi
kepada pekerja pekerja yang melakukan peragian pada tempe memberikan
informasi kepada pekerja pada bagian pengemasan bahwa tempe yang sudah
diberi ragi siap untuk dikemas. Proses pengemasan selanjutnya produk tempe
akan diteruskan kepada bagian pemasaran untuk dilakukan pemasaran produk
tempe.
Komunikasi informal yang terjadi di Agroindustri Tempe Super Sumber
Mas terjadi antar pekerja. Komunikasi informal merupakan komunikasi yang
lebih santai. Pekerja yang banyak terdiri dari ibu-ibu umumnya akan membuat
komunikasi informal di Agroindustri Tempe Super Sumber Mas lebih beragam.
Komunikasi informal yang terjadi antar pekerja umumnya banyak percakapan
mengenai keluhan-keluhan tentang pekerjaan dan kehidupan pribadi, namun
hampr 80% menyangkut bisnis. Keluhan-keluhan yang disampaikan pekerja
melalui komunikasi informal yang santai menajadi acuan pemilik usaha dan
pekerja untuk lebih memperbaiki Agroindustri Tempe Super Sumber Mas ke
depannya.
Bahasa yang digunakan oleh karyawan Agroindustri Tempe Super Sumber
Mas umumnya bahasa jawa dan bahasa madura. Perbedaan bahasa sedikit banyak
akan mempengaruhi proses komunikasi. Perbedaan bahasa kadang menimbulkan
kesalahpahaman dalam mengartikan suatu informasi dalam proses kerja, kadang
pula perbedaan bahasa mempengaruhi pemahaman pekerja ketika menerima
pembagian kerja dan kadang pula terjadi miskomunikasi ketika berkoordinasi.
Perbedaan penggunaan bahasa dalam komunikasi tidak boleh dibiarkan terus
menerus karena hal ini akan menjadi penghambat untuk kegiatan produksi yang
dilakukan. Pekerja dalam agroindustri dapat mengajarkan bahasa madura kepada
masyarakat jawa, begitupun sebaliknya. Solusi yang dapat dilakukan dengan
adanya perbedaan bahasa yaitu dengan cara berkomunikasi menggunakan bahasa
nasional atau bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia akan mengurangi
terjadinya miskomunikasi ketika melakukan produksi saat bekerja atau ketika
pekerja berkoordinasi satu sama lain.
Kendala pada komunikasi informal dapat berasal dari diri sendiri maupun
lingkungan sekitar. Kendala yang berasal dari diri sendiri yaitu kepercayaan diri
untuk melakukan komunikasi dengan pekerja yang tidak disukai. Solusinya
dengan lebih memperbaiki komunikasi antar pekerja lagi agar tidak ada
permusuhan. Selanjutnya kendala yang berasal dari lingkungkan sekitar, berupa
kendala perbedaan bahasa yang digunakan antar pekerja. Solusinya dengan cara
menggunakan bahasa nasional atau bahasa Indonesia ketika berkomunikasi,
penggunaan bahasa Indonesia akan mengurangi terjadinya miskomunikasi antar
pekerja ketika menerima informasi atau ketika pekerja berkoordinasi.
Komunikasi eksternal pada komunikasi antarbudaya adalah komunikasi
yang dilakukan oleh pimpinan organisasi atau perusahaan dengan khalayak di luar
organisasi atau perusahaan. Komunikasi eksternal antarbudaya penting dilakukan
karena banyak terdapat orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda di
luar usaha tersebut. Berkomunikasi dengan orang yang memiliki kebudayaan lain
harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi salah paham diantara kedua
belah pihak. Komunikasi eksternal antar budaya yang terlibat di dalamnya adalah
pemilik usaha, pekerja dan para konsumen, mereka saling berkomunikasi
menggunakan bahasa yang digunakan dalam sehari-hari, yaitu menggunakan
Bahasa Madura. Kegiatan yang biasa dilakukan yaitu proses tawar menawar
produk, melakukan promosi produk, berkomunikasi antar pekerja di luar urusan
bisnis, berkomunikasi dengan pengusaha yang memiliki latar belakang budaya
yang sama dan membicarakan hal di luar usaha agroindustrinya. Komunikasi
eksternal pada komunikasi antarbudaya juga dilakukan dengan orang lain yang
memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan pemilik usaha sehingga
mereka harus saling menyesuaikan diri terhadap lawan komunikasinya.
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk
atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya. Promosi dilakukan oleh Agroindustri Tempe Super Sumber
Mas untuk meningkatkan penjualannya dan diharapkan dapat memperluas
pemasara produknya. Promosi yang dilakukan tidak memandang latar belakang
budaya konsumennya. Pihak agroindustri akan mempromosikan dan menjual
produknya kepada konsumen yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda-
beda sehingga pihak agroindustri mempunyai cara tersendiri agar dapat menarik
minat konsumen dari latar belakang budaya yang berbeda-beda tersebut. Cara
yang dilakukan oleh agroindustri tempe tersebut adalah dengan memproduksi
tempe yang mempunyai citarasa yang dapat diterima oleh para konsumen, selain
itu agroindustri tempe super sumber mas juga menggunakan logo pada kemasan
tempenya agar menarik para konsumen.
Permasalahan dalam komunikasi eksternal pada komunikasi antarbudaya
adalah perbedaan budaya itu sendiri. Penjualan produk tempe pada Agroindustri
Tempe Super Sumber Mas telah dilakukan ke luar kota, misalnya Lumajang,
Banyuwangi, Probolinggo dan area Besuki. Penjualan produk tempe tersebut tentu
saja bukan tidak ada halangan. Kota satu dengan kota yang lain tentu saja
memiliki perbedaan budaya. Pihak agroindustri akan menyesuaikan kebudayaan
yang dimilikinya dengan kebudayaan yang ada di kota lain sehingga penjualan
produk tempe dapat berjalan dengan lancar. Penyesuaian yang dilakukan oleh
pihak agroindustri adalah dengan memahami budaya pada masing-masing
konsumen yang berasal dari kota yang berbeda tersebut.
4.3 Strategi Pengembangan Agroindustri Tempe Super Sumber Mas di
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Strategi pengembangan suatu agroindustri memerlukan adanya manajemen
strategi. Manajemen strategi adalah seni atau ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan. Manajemen strategis berfokus pada proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan
dan merencanakan pencapaian tujuan suatu organisasi. Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas lebih fokus pada manajemen pengelolahan dan target pasar.
Perusahaan lebih kompotetif dalam pengelolahan dan pemasaran yang lebih
terencana dan kemungkinan mempunyai rencana untuk pengembangkan usaha
tersebut lebih besar. Aktivitas di dalam perusahaan lebih terarah, karena pemilik
lebih efisien dan terarah dalam mewujudkan keberhasilan perusahaan.
Strategi perusahaan mempunyai tiga tahap dalam menjalankan bisnis
untuk kedepannya. Strategi pertama perumusan strategi, dalam hal ini perusahaan
ini lebih terarah dan terencana dalam melakukan suatu tidakan yang dianggap
penting dalam perusahaan tersebut, dalam hal ini membutuhkan perencanaan
untuk menyusun suatu trategi tersebut sehingga dapat diterima oleh semua
karyawan maupun yang mempunyai kepentingan dalam agroindustri tersebut.
Strategi kedua pelaksanaan strategi, semua rencana yang telah dibuat akan
dilaksanakan sebaik mungkin sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Strategi ketiga evaluasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan, secara
tidak langsung setiap kesalahan yang dihadapi bisa diselaikan dengan baik dan
kebersamaan anatara karyawan dengan pemilik pada Agroindustri Super Sumber
Mas. Perusahaan selain mempunyai strategi yang nantinya membantu dalam
proses produksi, juga mempunyai tujuan agar perusahaan mempunyai arah dalam
melaksanakan proses produksinya. Tujuan yang pertama adalah pengembangan
pasar, yaitu untuk memasarkan hasil produksinya harus mengetahui keadaan pasar
agar hasil produksi cepat lakuh. Tujuan kedua inovasi produk, agar konsumen
tidak mudah bosan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan sehingga
memerlukan suatu inovasi baik berbentuk ukuran harga pada produk tempe
tersebut. Tujuan ketiga meningkatkan kepercayaan masyarakat maupun konsumen
terhadap produk yang dihasilkan.
Perusahaan dalam menjual produknya lebih mengutamakan pasar sebagai
tempat pengembangan hasil produksi untuk bisa diterima oleh konsumen. Hasil
produk untuk dalam memasarkannya lebih banyak pada penjualan di pasar, hal ini
berdampak pada pendapatan yang diterima oleh pengusaha. Pemasaran produk
juga dipasarkan di tempat pengelolahan langsung, yaitu konsumen langsung
datang ke tempat tersebut untuk membeli hasil produksi tempe, tetapi hal ini
kurang efektif dan masih belum bisa memenuhi target perusahaan sehingga
dibutuhkan suatu pengenalan terhadap produk tempe tersebut dengan melakukan
berbagai cara yang efektif. Promosi adalah salah satu cara yang bisa dijadikan
tolak ukur untuk memperkenalkan hasil produksi tempe tersebut. Promosi yang
dilakukan oleh perusahaan dengan pemberitahuan dari karyawan maupun pemilik
kepada masyarakat sekitar dari mulut ke mulut bahwa hasil produksi tempe
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas lebih bersahabat baik itu harga, kualitas
dan rasanya.
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas untuk membuat konsumen agar
tidak mudah bosan terhadap produk yang dihasil membuat beberapa inovasi yang
nantinya akan meningkatkan penjualan tempe tersebut. Tempe yang dihasil bukan
hanya pada satu ukuran jenis saja, tetapi banyak sekali ukuran yang dihasilkan
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas, baik itu yang besar, agak besar,
sedangan, maupun ada yang kecil. Tujuan dari pembuatan inovasi ini agar semua
golongan bisa menikmati tempe tersebut, baik yang kaya maupun yang kurang
mampu. Harga dari setiap inovasi yang dikeluarkan juga berbeda tergantung besar
kecilnya tempe yang diproduksi oleh perusahaan Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas tersebut. Proses pembuatan tempe sekarang lebih canggi dan efisien
waktu dan tempat. Alat yang digunakan lebih canggi dan modern, sehingga
memudahkan perusahaan dalam menghemat tenaga kerja yang dibutuhkan dan
juga tida membutuhkan tempet yang terlalu besar dalam pebuatan tempe tersebut.
Strategi `pengembangan yang dilaksanakan oleh agroindustri Tempe Super
Sumber Mas adalah mempertahankan serta meningkatan kualitas produk dan
layanan kepada konsumen. Kualitas produk yang baik dan terjaga konsistensinya
akan membuat konsumen bersedia untuk menjadi pelanggan tetap, utamanya
didukung dengan layanan yang prima. Pengunjung atau pelanggan tidak serta
merta dalam memilih produk untuk mereka komsumsi, mereka membutuhkan
suatu penjelasan atau keterangan yang jelas tentang produk tersebut sehingga
menjadi keunggulan sendiri di mata konsumen. Penjelasan tentang produk
tersebut harus dibangun dengan komunikasi dengan konsumen baik secara verbal
maupun non verbal yang sifatnya mempengaruhi konsumen untuk membeli
produk tersebut. Penambahan jumlah pelanggan tentunya akan menambah
keuntungan perusahaan, sehingga tujuan dari strategi pengembangan yakni
peningkatan skala agroindustri menjadi lebih besar dan penambahan jumlah
karyawan untuk memberdayakan warga sekitar dapat terlaksana. Perbaikan
kualitas juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan , tetapi dalam hal ini fasilitas
yang dibutuhkan juga perlu dilakukan pembenahan baik dari alat maupun dari
tempat, sehingga konsumen dengan datang langsung ketempat untuk membeli
akan merasa nyaman melihat keadaan pabrik yang steril.
Proses kegiatan pembuatan tempe di Agroindustri Tempe Super Sumber
Mas lebih mengutamakan bahan baku yang digunakan bersifat steril dari berbagai
kotoran yang ada. Pemilihan bahan dalam pembuatan tempe sangat diperhatikan,
dengan kedelai mana yang akan digunakan. Bahan-bahan pembuat tempe sangat
menentukan mutu dari tempe tersebut. Bahan yang bagus untuk memperoleh hasil
tempe yang enak tentunya diperlukan kedelai yang baik. Pembuatan tempe harus
memperhatikan bahan-bahan apa saja yang nantinya diperlukan, karena kualitas
sangat tergantung dari pemilihan bahan utamanya dan secara tidak langsung akan
mempengaruhi laba yang akan diperoleh. Konsumen akan melihat hasil akhir dari
produksi yang dihasil.
Bahan baku tempe harus menggunakan kedelai yang baik dapat diketahui
dari ciri fisiknya, antara lain yaitu kulit kedelai tersebut bersih, biasanya
mengkilap, tidak keropos, tidak berwarna hitam atau busuk. Pemilihan kedelai
yang baik mempunyai ciri kulitnya berwarna merah tua atau coklat. Kedelai jenis
ini memudahkan dalam proses pembuatannya dan juga hasil produksi yang
dihasilkan mengpunyai ciri khas tertentu atau menjadi icon tersendiri bagi
pabriknya. Perusahaan seringkali menggunakan kedelai jenis ini karena
kualitasnya sangat baik jika dijadikan tempeh dan juga proses penanamannya
tidak terlalu ribet seperti kedelai lainnya. Kelemahannya terdapat pada harganya
yang sedikit lebih mahal dari kedelai yang ada dipasaran, tetapi kebanyakan
petani menanam kedelai jenis, sehingga perusahaan tidak terlalau bingung dalam
mencari bahan baku apabila bahan baku di gudang atau tempat penyimpanan
mulai menipis.
Pabrik tempe yang terdapat di Kecamatan Patrang termasuk dalam usaha
berskala menengah kebawah. Alat yang digunakan dengan menggunakan alat-alat
yang cukup sederhana dengan menitik beratkan pada penjualan dipasaran.
Produksi Agroindustri Tempe Super Sumber Mas milik perorangan, dimana dalam
hal ini produk yang dihasil masih terbilang sangat rendah dan belum memenuhi
permiintaan pasar sehingga pabrik ini lebih tertujuh pada pemenuhan permintaan
peroranngan. Pabrik Agroindustri Tempe Super Sumber Mas masih belum
mempunyai patner kerjasama yang dibutuhkan, sehingga pabrik tempe ini lebih
leluasa dalam menentukan harga. Pengguanaan alat yang sederhana akan akan
lebih lama dalam proses pembuatannya, sehingga hasil yang diperoleh lebih
sedikit.
Kendala pengembangan Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu
pemasaran tempe belum berlangsung dengan baik. Tempe mempunyai daya saing
yang tinggi berdasarkan harga jual tempe. Harga bahan baku kedelai yang
merupakan bahan baku pembuatan tempe, secara langsung mempengaruhi biaya
produksi pembuatan tempe. Agroindustri tempe mencari alternatif untuk
mengatasi tekanan biaya bahan baku. Proses produksi yang melebihi batas yang
dibutuhkan pasar dapat mengakibatkan terdapat sisa dari proses produksi sehingga
hal ini mempengaruhi pendapatan. Kuantitas penjualan berkurang maka akan
mengurangi pendapatan dari sisa produksi tersebut.
Solusi untuk menghadapi kendala-kendala pengembangan tempe yaitu
mengantisipasinya dengan memperkecil ukuran tempe dengan harga jual tetap
sehingga pihak Agroindustri Tempe Super Sumber Mas tidak kehilangan
pelanggan serta pelanggan tetap bisa menikmati. Solusi berikutnya yaitu perlunya
strategi dalam mengatasinya dengan menjual tempe sisa produksi yang diolah
kembali seperti olahan kripik tempe. Penjualan olahan tempe sisa produksi
tersebut bisa meminimalkan kerugian pendapatan dari pihak Agroindustri Tempe
Super Sumber Mas.
Perusahaan dengan melakukan inovasi produk akan memudahkan dalam
mencari pelanggan ataupun menambah pelanggan, sehingga pundi-pundi rupiah
akan terus meningkat. Inovasi produk juga akan bermanfaat bagi mereka yang
ekonominya menengah kebawah, sehingga mereka bisa menikmati tempe dari
Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yang rasanya terkenal enak dan
berkualitas. Konsumen yang sudah menjadi pelanggan perusahaan tidak akan
mudah pindah kepada produsen lainnya, jikan perusahaan bisa menjadi
konsistennya dalam melakukan produksi tempe.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Komunikasi yang dilakukan oleh agroindustri tempe super sumber mas yaitu
komunikasi melibatkan komunikasin internal dan komunikasi ekternal.
Komunikasi internal ini dilakukan dengan dua saluran yaitu formal dan
informal. Komunikasi informal dilakukan dengan metode tiga arus
komunikasi yaitu horizontal, vertikal dan diagonal . Komunikasi internal
melibatkan pemilik agroindusti, manajer dan karyawan. Komunikasi formal
berupa pemberihan arahan dan pelatihan mengenai keterampilan kerja dari
manajer pada karyawan. Komunikasi eksternal yang dilakukan agroindustri
tempe sumber mas juga memiliki dua bentuk yaitu formal dan informal.
Kontak Formal dilakukan diluar agroindustri seperti berinteraksi pada
konsumen tetap dan konsumen potensial. Kontak informal dilakukan sesama
karyawan dan pembeli.Komunikasi eksternal melibatkan pemilki usaha,
manajer, karyawan dan konsumen atau orang orang diluar agroindustri. .
Komunikasi ekternal juga dilakukan dengan promosi bisnis dan presentasi
bisnis pada agroindustri tempe super sumber mas.
2. Komunikasi antarbudaya secara internal yang ada di Agroindustri Tempe
Super Sumber Mas terjadi antara pemilik usaha ke pekerja, pekerja ke
pemiliki usaha, serta pekerja ke pekerja menggunakann komunikasi formal
dan informal. Komunikasi antarbudaya pada Agroindustri Tempe Super
Sumber Mas dapat dilihat dari cara berpakaian pekerja, umumnya pekerja
dengan etnis jawa maupun etnis madura tidak memiliki banyak perbedaan
saat berpakaian. Kesenjangan komunikasi antar pekerja di Agroindustri
Tempe Super Sumber Mas tidak terjadi. Bahasa yang digunakan oleh
karyawan Agroindustri Tempe Super Sumber Mas umumnya bahasa jawa dan
bahasa madura. Komunikasi eksternal antarbudaya penting dilakukan karena
banyak terdapat orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda di luar
usaha tersebut. Permasalahan dalam komunikasi eksternal pada komunikasi
antarbudaya adalah perbedaan budaya itu sendiri.
3. Agroindustri Tempe Super Sumber Mas lebih fokus pada manajemen
pengelolahan dan target pasar.. Strategi `pengembangan yang dilaksanakan
oleh agroindustri Tempe Super Sumber Mas adalah mempertahankan serta
meningkatan kualitas produk dan layanan kepada konsumen.. Kendala
pengembangan Agroindustri Tempe Super Sumber Mas yaitu pemasaran
tempe belum berlangsung dengan baik. Tempe mempunyai daya saing yang
tinggi berdasarkan harga jual tempe. Solusi untuk menghadapi kendala-
kendala pengembangan tempe yaitu mengantisipasinya dengan memperkecil
ukuran tempe dengan harga jual tetap sehingga pihak Agroindustri Tempe
Super Sumber Mas tidak kehilangan pelanggan serta pelanggan tetap bisa
menikmati.

5.2 Saran
1. Bagi Pemerintah sebaiknya mendukung usaha industri rumahan agar
perekonmian masyarakat seluruh lapisan dapat berkembang baik.
2. Bagi Agroindustri seabaiknya pemilik usaha lebih memahami tentang
komunikasi bisni untuk dapat mengembangkan dan memperbaiki usahanya.
3. Bagi Mahasiswa sebaiknya menggali kembali ilmu ilmu mengenai komunikasi
bisnis untuk menjadi bekal dalam melakukan kegiatan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai