Jarak yang ditempuh siswa tersebut berarti keseluruhan lintasan yang ditempuh yaitu 3
km + 4 km = 7 km, sedangkan perpindahannya sepanjang garis putus-putus pada
gambar di atas, yaitu
Contoh
Seorang siswa berjalan dengan lintasan ABC, seperti gambar . Selang waktu dari A ke C 10
sekon. Tentukan kelajuan dan Kecepatan siswa tersebut ?
1. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan
selang waktu yang diperlukan , sedangkan kelajuan rata-rata merupakan jarak yang
ditempuh seluruhnya dibagi dengan selang waktu tempuh. Kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut.
Menurut Sears dan Zemansky, kecepatan rata-rata adalah suatu besaran vektor yang sama
arahnya dengan vektor ∆ s.
Berikut ini merupakan contoh tabel perjalanan Bus dari Semarang- Solo
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditentukan kecepatan rata-rata dari Bus tersebut
2. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat, adalah kecepatan suatu benda yang bergerak pada suatu saat tertentu,
dengan interval waktu 't diambil sangat singkat, secara matematis ditulis sebagai berikut:
C. Percepatan
Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan akan mengalami perubahan
kecepatan dalam selang waktu tertentu. Benda tersebut dikatakan mengalami percepatan.
Besarnya percepatan atau perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan membagi
perubahan kecepatan dengan selang waktu yang ditempuh
Contoh Soal
Seorang polisi mengejar penjahat mula–mula dari keadaan diam kemudian menambah
kecepatannya menjadi 30 m/s dalam selang waktu 3 detik. Hitunglah percepatan benda ?
Jawab
Diketahui vo = 0 m/s vt = 30 m/s t = 3 detik
D. GERAK LURUS
Gerak lurus, adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya
seperti gerak mobil, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi
lagi menjadi gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan
tetap. Gerak lurus beraturan ialah gerak pada lintasan lurus dan kecepatannya tetap.
Secara sistematis persamaan gerak lurus beraturan dinyatakan dengan:
s = v·t
dengan: s= jarak (m), v= kecepatan (m/s), t = selang waktu (s)
Pada gerak lurus beraturan pertambahan Sedangkan kecepatan selalu konstan
jarak yang ditempuh terhadap waktu terhadap waktu, grafiknya dapat
dapat digambarkan dalam grafik berikut digambarkan
ini. sebagai berikut.
Contoh GLB: kereta listrik bawah tanah, bantalan berjalan di suatu pabrik, sepeda, mobil,
pesawat, planet mengitari matahari dan lain-lain
Contoh
Sebuah mobil bergerak kecepatan tetap 36 km/jam. Hitung jarak yang ditempuh mobil
selama 10 sekon. ?
Jawab :
Diketahui kecepatan v = 36 km/jam = 10 m/s t = 10 sekon
s = v x t = 10 m/s x 10 sekon = 100 m
Benda dari A ke B melakukan GLB, dari titik B sampai titik C mengalami GLBB
dipercepat, sedangkan dari C ke D mengalami GLBB diperlambat
Rumus-rumus yang terdapat di GLBB:
dengan:
vt = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = jarak (m)
Oleh karena perubahan kecepatan ada 2 macam, maka GLBB juga dibedakan
menjadi dua macam yaitu: GLBB dengan a > 0 (dipercepat) dan GLBB a < 0
(diperlambat), bila percepatan searah dengan kecepatan benda maka benda mengalami
percepatan, jika percepatan berlawanan arah dengan kecepatan maka benda mengalami
perlambatan.
3. Gerak Vertikal
a. Gerak Vertikal ke Atas
Merupakan GLBB diperlambat dengan kecepatan awal v0.Rumus GLBB:
s = v o t 1 at 2 v t = v 0 at
2
1 2
h = v0 t - gt v t 2 = v 0 2 - 2gh
2
Dengan:
h0 = ketinggian mula-mula (di permukaan bumi = 0)
h = ketinggian akhir (di atas permukaan bumi)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
Contoh Soal:
Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika
percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s 2, tentukan ketinggian benda pada saat
kecepatannya 20 m/s.
Penyelesaian:
Diketahui:v0 = 40 m/s
Vt = 20 m/s ; g = 10 m/s2
Ditanyakan: h = ?
Jawab:
Misalkan benda mula-mula berada di atas tanah, maka h0 = 0, maka:
v t 2 = v 0 2 - 2gh
20 2 = 40 - 2.10.h
2
400 = 1600 - 20 h
20h = 1200
1200
h= 60 m
20
Jadi, saat kecepatan benda 20 m/s, ketinggian benda adalah 60 m.
dengan:
h = ketinggian setelah t sekon (m) (di permukaan bumi)
h0 = ketinggian mula-mula (m) (di atas permukaan bumi)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
Contoh Soal:
Sebuah lift naik ke atas dengan kecepatan 3 m/s. Pada suatu saat sebuah
palu terlepas dan jatuh di lantai bawah gedung dengan waktu jatuh 2
sekon. Pada ketinggian berapa sekrup terlepas. (g = 10 m/s2)?
Penyelesaian:
Diketahui:V 0 = 3 m/s; g = 10 m/s2; t = 2 s
Ditanyakan: h = ?
Jawab:
Jadi ketinggian sekrup terlepas adalah h = 14 m.
a). Gerak jatuh bebas adalah gerak GLBB tanpa kecepatan awal (v0 =0), maka
berlaku:
Dengan:
h = ketinggian setelah t sekon (m) (di permukaan bumi)
h0 = ketinggian mula-mula (m) (di atas permukaan bumi)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
b). Syarat mencapai tanah: h = 0
2h
h = h0 – ½ gt2 t =
g
c). Kecepatan pada saat menyentuh tanah (h = 0):
vt 2 = 2g h0
d). Kecepatan pada saat ketinggian h:
vt 2 = 2g (h - h0 )
E. HUKUM NEWTON
Gerak benda ditinjau tanpa memperhatikan penyebabnya. Bila penyebab gerak
diperhatikan, tinjauan gerak, disebut dinamika, melibatkan besaran-besaran fisika yang
disebut gaya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan
gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong maka pada benda bekerja gaya dan
keadaan gerak benda dapat berubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran
vektor, karena gaya mempunyai besar dan arahnya.
1. Hukum I Newton
Contoh ketika kita naik kendaraan yang sedang melaju kencang, secara tiba- tiba
kendaraan tersebut mengerem, maka tubuh kita akan terdorong ke depan. Kasus lain
adalah ketika kita naik kereta api dalam keadaan diam, tiba-tiba melaju kencang maka
tubuh kita akan terdorong ke belakang. Keadaan tersebut disebut juga Hukum
Kelembaman.
Jika resultan (jumlah) dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan
nol (∑F = 0),
maka benda tersebut:
a) jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
b) jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Kesimpulan: sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan, jika tidak ada
gaya luar yang bekerja pada benda itu (∑F = 0).
2. Hukum II Newton
Besarnya percepatan a berbanding lurus dengan besarnya gaya F dan berbanding
terbalik dengan konstanta k yang merupakan ukuran kuantitas benda yang besarnya selalu
tetap, selanjutnya disebut massa benda. Hukum ini dikenal sebagai hukum II Newton, dan
secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Berat suatu benda (w) adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap benda tersebut dan
arahnya menuju pusat bumi (vertikal ke bawah).
Hubungan massa dan berat : w = m . g
dengan:
w = gaya berat. (N).
m = massa benda (kg).
g = percepatan gravitasi (m/s2)
F1 + F2 – F3 = ma
Kesimpulan:
Arah gerak benda = F 1 dan F 2 jika F1 + F2 > F3
Arah gerak benda = F 3 jika F 1 + F2 < F3 ( tanda a = - )
ii. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku:
Gaya yang bekerja pada m2 searah dengan gerakannya.
F1 + F2 - T = m2a
Gaya yang bekerja pada m1 searah dengan gerakannya.
T - F3 = m1a
Dari persamaan diatas, didapat hubungan sebagai berikut
F1 + F2 - F3 = (m1 + m2)a
iii. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut T dengan arah mendatar
maka berlaku : F cos Ɵ = m . a
F. GAYA GESEK
Gaya gesek adalah gaya yang timbul pada dua bidang permukaan benda yang
bersinggungan dan mempunyai kekasaran dan keduanya cenderung bergerak saling
berlawanan. Secara matematis gaya gesek dapat dituliskan sebagai berikut
dengan N: gaya normal (satuan newton),
μ: koefisien gesekan yang menyatakan tingkat kekasaran permukaan bidang
Gaya gesek ada dua macam yaitu:
a) Gaya gesek statis ( fs) adalah gaya gesek yang dialami benda dalam keadaan tepat akan
mulai bergerak,
b) Gaya gesek kinetis ( fk) adalah gaya gesek yang dialami benda dalam keadaan sedang
bergerak,
Contoh Soal:
Sebuah kotak bermassa 60 kg bergerak secara horisontal karena dipengaruhi gaya sebesar
140 N. Kotak tersebut bergerak dengan kecepatan konstan. Berapakah besar koefisien
gesekan antara lantai dan kotak?
Penyelesaian:
Contoh SoaL:
Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 30 m/s sepanjang jalan mendatar. Koefisien
gesekan antara jalan dan ban adalah Ps = 0,5 dan Pk = 0,3. Berapa jauh mobil bergerak
sebelum berhenti jika (a). mobil direm secara hati-hati sehingga roda-roda hampir selip, (b).
mobil direm keras agar roda terkunci.
Penyelesaian:
Perlu diingat, gaya yang menghentikan mobil saat direm adalah gaya gesekan yang
dikerjakan jalan pada ban. Jika direm secara halus sehingga ban tidak selip, gaya
penghentinya adalah gaya gesekan statis. Jika ban selip, gaya penghentinya adalah gaya
gesekan kinetik.
persamaan
serupa di (a) diperoleh jarak penghentian mobil x =
G. GERAK MELINGKAR
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan
konstan pada suatu lingkaran (di sekeliling lingkaran),
maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan
gerak melingkar beraturan.
1. Frekuensi dan perioda dalam gerak melingkar beraturan
Waktu yang diperlukan sebuah titik P untuk satu kali berputar mengelilingi lingkaran di
sebut waktu edar atau perioda dan diberi notasi T . Banyaknya putaran per detik disebut
frekuensi dan diberi notasi f . Satuan frekuensi ialah Hertz atau cps (cycle per second).Jadi
antara f dan T kita dapatkan hubungan :
Pembahasan
ω = 2ᴨf 50π rad/s = 2ᴨf f = 25 hz
Soal
Kecepatan sudut sebuah benda yang bergerak melingkar adalah 12 rad/s. Jika jari-jari putarannya
adalah 2 meter, tentukan besar kecepatan benda tersebut!
Pembahasan
V=ωr
V = 12. 2 = 24 m/s
3. Percepatan Sentripetal
Arah dari percepatan ini akan selalu tegak lurus dengan arah kelajuan, atau dengan kata
lain selalu menuju ke pusat lingkaran. Percepatan yang mempunyai sifat-sifat tersebut di
atas dinamakan Percepatan Sentripetalnya.Harga percepatan sentripetal (ar) adalah :
Gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar beraturan disebut Gaya Sentripetal
yang arahnya selalu ke pusat lingkaran. Sedangkan akibat dari gaya sentripetal (gaya
radial) ini disebut Gaya Sentrifugalyang arahnya menjauhi pusat lingkaran. Adapun
besarnya gaya-gaya ini adalah:
F = m.a
Fr = m.ar
dengan:
Fr = gaya sentripetal/sentrifugal
m = massa benda
v = kecepatan linier
R = jari-jari lingkaran.
Soal
Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran
benda adalah 2 meter tentukan percepatan sentripetal gerak benda tersebut !
Pembahasan
Data : ω = 120 rpm = 4π rad/s ; r = 2 meter ; m = 1 kg
asp = ...?
asp = V2/r = ω2 r
asp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2
Soal
Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang sedang bergerak
melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatan 3 m/s adalah....?
Pembahasan
Data : m = 1 kg ; r = 2 meter ; V = 3 m/s
Fsp = ....?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N
Soal
Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan kecepatan
sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda kedua!
Pembahasan
Data : r1 = 20 cm ; r2 = 10 cm ; ω1 = 50 rad/s ; ω2 = ...?
Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang sama :
V1 = v2
W1r1 = w2r2
50 . 20 = w2 . 10
W2 = 100 rad/s
Soal No. 8
Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
Pembahasan
Kecepatan sudut untuk hubungan dua roda seperti soal adalah sama: