Anda di halaman 1dari 12

Bab 2.

gerak dan gaya

A. Perpindahan, dan Jarak


 Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal.
 Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan bagaimana jauhnya sebuah benda telah
bergerak.
 Perpindahan adalah besaran vektor yang menyatakan seberapa jauh benda telah
berpindah dari posisi awal.
Contoh ada seorang siswa bergerak ke utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke timur
sejauh 4 km, lalu berhenti. Berapa jarak yang ditempuh siswa tersebut ? Berapa pula
perpindahannya ?

Jarak yang ditempuh siswa tersebut berarti keseluruhan lintasan yang ditempuh yaitu 3
km + 4 km = 7 km, sedangkan perpindahannya sepanjang garis putus-putus pada
gambar di atas, yaitu

B. Kecepatan Rata-Rata dan Kecepatan Sesaat


Dalam pembahasan gerak dikenal istilah kecepatan dan kelajuan. Kecepatan diartikan
sebagai perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan diartikan sebagai
jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Kecepatan termasuk besaran vektor, sedangkan
kelajuan merupakan besaran skalar.

Contoh
Seorang siswa berjalan dengan lintasan ABC, seperti gambar . Selang waktu dari A ke C 10
sekon. Tentukan kelajuan dan Kecepatan siswa tersebut ?

1. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan benda dengan
selang waktu yang diperlukan , sedangkan kelajuan rata-rata merupakan jarak yang
ditempuh seluruhnya dibagi dengan selang waktu tempuh. Kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut.

Menurut Sears dan Zemansky, kecepatan rata-rata adalah suatu besaran vektor yang sama
arahnya dengan vektor ∆ s.
Berikut ini merupakan contoh tabel perjalanan Bus dari Semarang- Solo

Berdasarkan tabel tersebut dapat ditentukan kecepatan rata-rata dari Bus tersebut

2. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat, adalah kecepatan suatu benda yang bergerak pada suatu saat tertentu,
dengan interval waktu 't diambil sangat singkat, secara matematis ditulis sebagai berikut:

C. Percepatan
Benda yang bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan akan mengalami perubahan
kecepatan dalam selang waktu tertentu. Benda tersebut dikatakan mengalami percepatan.
Besarnya percepatan atau perlambatan (akselerasi) dapat ditentukan dengan membagi
perubahan kecepatan dengan selang waktu yang ditempuh

dimana a adalah percepatan dalam m/s2


∆v adalah perubahan kecepatan (m/s)
∆t adalah selang waktu (s)

Contoh Soal
Seorang polisi mengejar penjahat mula–mula dari keadaan diam kemudian menambah
kecepatannya menjadi 30 m/s dalam selang waktu 3 detik. Hitunglah percepatan benda ?
Jawab
Diketahui vo = 0 m/s vt = 30 m/s t = 3 detik
D. GERAK LURUS
Gerak lurus, adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus. Contohnya
seperti gerak mobil, gerak jatuh buah apel, dan lain sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi
lagi menjadi gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan kecepatan
tetap. Gerak lurus beraturan ialah gerak pada lintasan lurus dan kecepatannya tetap.
Secara sistematis persamaan gerak lurus beraturan dinyatakan dengan:
s = v·t
dengan: s= jarak (m), v= kecepatan (m/s), t = selang waktu (s)
Pada gerak lurus beraturan pertambahan Sedangkan kecepatan selalu konstan
jarak yang ditempuh terhadap waktu terhadap waktu, grafiknya dapat
dapat digambarkan dalam grafik berikut digambarkan
ini. sebagai berikut.

Contoh GLB: kereta listrik bawah tanah, bantalan berjalan di suatu pabrik, sepeda, mobil,
pesawat, planet mengitari matahari dan lain-lain
Contoh
Sebuah mobil bergerak kecepatan tetap 36 km/jam. Hitung jarak yang ditempuh mobil
selama 10 sekon. ?
Jawab :
Diketahui kecepatan v = 36 km/jam = 10 m/s t = 10 sekon
s = v x t = 10 m/s x 10 sekon = 100 m

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan yang lurus
dan percepatannya tetap. Untuk menyelidiki gerak suatu benda dapat digunakan dengan
suatu alat yang dinamakan ticker timer atau pengetik waktu. Alat ticker timer dilengkapi
dengan troli atau mobil-mobilan yang dapat bergerak, papan luncur dan pita rekaman.
Dari pita rekaman akan terlihat jenis gerak benda.
Benda bergerak lurus beraturan (GLB) akan menghasilkan tanda ketikan/ketukan
yang jaraknya selalu sama dalam selang waktu tertentu.
Untuk benda yang bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) dipercepat akan
menghasilkan tanda ketukan yang jaraknya semakin besar dan perubahannya secara
teratur, dan sebaliknya apabila dihasilkan tanda ketikan semakin kecil berarti benda
melakukan GLLB diperlambat. Perhatikan contoh rekaman pita ketikan berikut ini.

Benda dari A ke B melakukan GLB, dari titik B sampai titik C mengalami GLBB
dipercepat, sedangkan dari C ke D mengalami GLBB diperlambat
Rumus-rumus yang terdapat di GLBB:
dengan:
vt = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = jarak (m)

Oleh karena perubahan kecepatan ada 2 macam, maka GLBB juga dibedakan
menjadi dua macam yaitu: GLBB dengan a > 0 (dipercepat) dan GLBB a < 0
(diperlambat), bila percepatan searah dengan kecepatan benda maka benda mengalami
percepatan, jika percepatan berlawanan arah dengan kecepatan maka benda mengalami
perlambatan.

Aplikasi dari GLBB diantaranya adalah


1. Gerak seorang penerjun payung
2. Gerak mobil dalam balapan mobil
3. Gerak Jatuh Bebas
4. Gerak benda dilempar vertikal ke atas
5. Gerak benda dilempar vertikal ke bawah.
Contoh soal
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 72 km/jam dalam waktu 2 menit mengalami
percepatan 5 m/s2 . Tentukan jarak yang ditempuh dan kelajuan akhirnya !
Jawab
Diketahui vo = 72 km/jam = 20 m/s
t = 2 menit = 120 sekon
a = 5 m/s2
Ditanya s = ? vt = ?
Jawab:

3. Gerak Vertikal
a. Gerak Vertikal ke Atas
Merupakan GLBB diperlambat dengan kecepatan awal v0.Rumus GLBB:
s = v o t  1 at 2 v t = v 0  at
2
1 2
h = v0 t - gt v t 2 = v 0 2 - 2gh
2

Dengan:
h0 = ketinggian mula-mula (di permukaan bumi = 0)
h = ketinggian akhir (di atas permukaan bumi)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
Contoh Soal:
Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika
percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s 2, tentukan ketinggian benda pada saat
kecepatannya 20 m/s.
Penyelesaian:
Diketahui:v0 = 40 m/s
Vt = 20 m/s ; g = 10 m/s2
Ditanyakan: h = ?
Jawab:
Misalkan benda mula-mula berada di atas tanah, maka h0 = 0, maka:
v t 2 = v 0 2 - 2gh
 20 2 =  40  - 2.10.h
2

400 = 1600 - 20 h
20h = 1200
1200
h=  60 m
20
Jadi, saat kecepatan benda 20 m/s, ketinggian benda adalah 60 m.

2. Gerak benda dilempar ke bawah


Merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal v0.

dengan:
h = ketinggian setelah t sekon (m) (di permukaan bumi)
h0 = ketinggian mula-mula (m) (di atas permukaan bumi)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
Contoh Soal:
Sebuah lift naik ke atas dengan kecepatan 3 m/s. Pada suatu saat sebuah
palu terlepas dan jatuh di lantai bawah gedung dengan waktu jatuh 2
sekon. Pada ketinggian berapa sekrup terlepas. (g = 10 m/s2)?
Penyelesaian:
Diketahui:V 0 = 3 m/s; g = 10 m/s2; t = 2 s
Ditanyakan: h = ?
Jawab:
Jadi ketinggian sekrup terlepas adalah h = 14 m.

3. Gerak jatuh bebas


Gerak jatuh bebas ini merupakan gerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan
awal (v0), dimana percepatannya disebabkan karena gaya tarik bumi dan disebut
percepatan gravitasi bumi (g ).Sebuah benda dikatakan mengalami jatuh bebas, jika
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Kecepatan awal nol (v0 = 0 )  benda dilepaskan
b) Gesekan udara diabaikan
c) Benda dijatuhkan dari tempat yang tidak terlalu tinggi (percepatan gravitasi
dianggap tetap)
Contoh Soal:
Bola dilepaskan dari ketinggian h0 meter di atas permukaan bumi. Jika percepatan
gravitasi adalah g m/s2, tentukanlah:
a) Ketinggian benda setelah t sekon
b) Waktu yang diperlukan untuk sampai di permukaan bumi
c) Kecepatan pada saat mencapai tanah
d) Kecepatan pada ketinggian h
Penyelesaian:

a). Gerak jatuh bebas adalah gerak GLBB tanpa kecepatan awal (v0 =0), maka
berlaku:

Dengan:
h = ketinggian setelah t sekon (m) (di permukaan bumi)
h0 = ketinggian mula-mula (m) (di atas permukaan bumi)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
b). Syarat mencapai tanah: h = 0
2h
h = h0 – ½ gt2  t =
g
c). Kecepatan pada saat menyentuh tanah (h = 0):
vt 2 = 2g  h0
d). Kecepatan pada saat ketinggian h:
vt 2 = 2g  (h - h0 )

E. HUKUM NEWTON
Gerak benda ditinjau tanpa memperhatikan penyebabnya. Bila penyebab gerak
diperhatikan, tinjauan gerak, disebut dinamika, melibatkan besaran-besaran fisika yang
disebut gaya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menimbulkan perubahan
gerak. Dengan demikian jika benda ditarik/didorong maka pada benda bekerja gaya dan
keadaan gerak benda dapat berubah. Gaya adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran
vektor, karena gaya mempunyai besar dan arahnya.
1. Hukum I Newton
Contoh ketika kita naik kendaraan yang sedang melaju kencang, secara tiba- tiba
kendaraan tersebut mengerem, maka tubuh kita akan terdorong ke depan. Kasus lain
adalah ketika kita naik kereta api dalam keadaan diam, tiba-tiba melaju kencang maka
tubuh kita akan terdorong ke belakang. Keadaan tersebut disebut juga Hukum
Kelembaman.
Jika resultan (jumlah) dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan
nol (∑F = 0),
maka benda tersebut:
a) jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
b) jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Kesimpulan: sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan, jika tidak ada
gaya luar yang bekerja pada benda itu (∑F = 0).
2. Hukum II Newton
Besarnya percepatan a berbanding lurus dengan besarnya gaya F dan berbanding
terbalik dengan konstanta k yang merupakan ukuran kuantitas benda yang besarnya selalu
tetap, selanjutnya disebut massa benda. Hukum ini dikenal sebagai hukum II Newton, dan
secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Berat suatu benda (w) adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap benda tersebut dan
arahnya menuju pusat bumi (vertikal ke bawah).
Hubungan massa dan berat : w = m . g
dengan:
w = gaya berat. (N).
m = massa benda (kg).
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Perbedaan massa dan berat:


a) Massa ( m) merupakan besaran skalar besarnya di sembarang tempat untuk suatu
benda yang sama selalu tetap.
b) Berat ( w) merupakan besaran vektor di mana besarnya tergantung pada tempatnya
(percepatan gravitasi pada tempat benda berada).
Aplikasi-aplikasi Hukum II Newton:
i. Jika pada benda bekerja 3 gaya horisontal seperti gambar di bawah, maka berlaku :

F1 + F2 – F3 = ma
Kesimpulan:
Arah gerak benda = F 1 dan F 2 jika F1 + F2 > F3
Arah gerak benda = F 3 jika F 1 + F2 < F3 ( tanda a = - )
ii. Jika pada beberapa benda bekerja banyak gaya yang horisontal maka berlaku:
Gaya yang bekerja pada m2 searah dengan gerakannya.
F1 + F2 - T = m2a
Gaya yang bekerja pada m1 searah dengan gerakannya.
T - F3 = m1a
Dari persamaan diatas, didapat hubungan sebagai berikut
F1 + F2 - F3 = (m1 + m2)a

iii. Jika pada benda bekerja gaya yang membentuk sudut T dengan arah mendatar
maka berlaku : F cos Ɵ = m . a

3. Hukum III Newton


Bila sebuah benda A melakukan gaya pada benda B, maka benda B juga akan
melakukan gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi berlawanan arah. Kedua gaya
yang bekerja bersamaan pada kedua benda disebut gaya aksi dan reaksi. Secara matematis
dapat ditulis: F aksi = - F reaksi
Hubungan Tegangan Tali Terhadap Percepatan:
a. Bila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadaan (b)
bergerak lurus beraturan: T=m.g
b. b. Bila benda bergerak ke atas dengan percepatan a:
T=m.g+m.a (a) (c)
c. Bila benda bergerak ke bawah dengan percepatan a:
T=m.g-m.a

Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Katrol

Persamaan ini digunakan untuk mencari percepatan benda


yang dihubungkan dengan katrol. Oleh karena itu semua
gaya yang terjadi yang searah dengan arah gerak sistem
diberi tanda Positif (+), yang berlawanan diberi tanda
Negatif (-).

F. GAYA GESEK
Gaya gesek adalah gaya yang timbul pada dua bidang permukaan benda yang
bersinggungan dan mempunyai kekasaran dan keduanya cenderung bergerak saling
berlawanan. Secara matematis gaya gesek dapat dituliskan sebagai berikut
dengan N: gaya normal (satuan newton),
μ: koefisien gesekan yang menyatakan tingkat kekasaran permukaan bidang
Gaya gesek ada dua macam yaitu:
a) Gaya gesek statis ( fs) adalah gaya gesek yang dialami benda dalam keadaan tepat akan
mulai bergerak,
b) Gaya gesek kinetis ( fk) adalah gaya gesek yang dialami benda dalam keadaan sedang
bergerak,

Contoh Soal:
Sebuah kotak bermassa 60 kg bergerak secara horisontal karena dipengaruhi gaya sebesar
140 N. Kotak tersebut bergerak dengan kecepatan konstan. Berapakah besar koefisien
gesekan antara lantai dan kotak?
Penyelesaian:

Karena ∑Fy= 0 , maka N = w = mg = 60. 9,8 =


588 N, selanjutnya karena bergerak mendatar
dengan percepatan nol (kecepatan konstan),
maka ∑Fx– f = m.ax = 0 menghasilkan 140 –
f = 0 dengan demikian
koefisien gesekan adalah :
Contoh Soal:
Sebuah kotak meluncur sepanjang lantai horisontal dengan kelajuan awal 2,5 m/s. Kotak
berhenti setelah meluncur, x = 1,4 m. Tentukan besar koefisien gesekan kinetik yang
dialami kotak tersebut.
Penyelesaian:

Contoh SoaL:
Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 30 m/s sepanjang jalan mendatar. Koefisien
gesekan antara jalan dan ban adalah Ps = 0,5 dan Pk = 0,3. Berapa jauh mobil bergerak
sebelum berhenti jika (a). mobil direm secara hati-hati sehingga roda-roda hampir selip, (b).
mobil direm keras agar roda terkunci.
Penyelesaian:
Perlu diingat, gaya yang menghentikan mobil saat direm adalah gaya gesekan yang
dikerjakan jalan pada ban. Jika direm secara halus sehingga ban tidak selip, gaya
penghentinya adalah gaya gesekan statis. Jika ban selip, gaya penghentinya adalah gaya
gesekan kinetik.

persamaan
serupa di (a) diperoleh jarak penghentian mobil x =

G. GERAK MELINGKAR
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan
konstan pada suatu lingkaran (di sekeliling lingkaran),
maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan
gerak melingkar beraturan.
1. Frekuensi dan perioda dalam gerak melingkar beraturan
Waktu yang diperlukan sebuah titik P untuk satu kali berputar mengelilingi lingkaran di
sebut waktu edar atau perioda dan diberi notasi T . Banyaknya putaran per detik disebut
frekuensi dan diberi notasi f . Satuan frekuensi ialah Hertz atau cps (cycle per second).Jadi
antara f dan T kita dapatkan hubungan :

2. Kecepatan linier dan kecepatan sudut


kecepatan linier (v) = s/t
Kecepatan linear (v) adalah kecepatan yang arahnya menyinggung lingkaran (satuan : m/s)
Kecepatan sudut () :Adalah besar sudut yang ditempuh oleh jari-jari lingkaran setiap
sekon

Dengan demikian besarnya sudut


yang ditempuh dalam t detik : Sehingga antara v dan Z kita
dapatkan hubungan :
dengan
v = kecepatan translasi (m/s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
R = jari-jari (m)
Contoh
Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut 50π rad/s. Tentukan frekuensi putaran
gerak benda!

Pembahasan
ω = 2ᴨf  50π rad/s = 2ᴨf f = 25 hz
Soal
Kecepatan sudut sebuah benda yang bergerak melingkar adalah 12 rad/s. Jika jari-jari putarannya
adalah 2 meter, tentukan besar kecepatan benda tersebut!
Pembahasan
V=ωr
V = 12. 2 = 24 m/s

3. Percepatan Sentripetal
Arah dari percepatan ini akan selalu tegak lurus dengan arah kelajuan, atau dengan kata
lain selalu menuju ke pusat lingkaran. Percepatan yang mempunyai sifat-sifat tersebut di
atas dinamakan Percepatan Sentripetalnya.Harga percepatan sentripetal (ar) adalah :

Gaya yang menyebabkan benda bergerak melingkar beraturan disebut Gaya Sentripetal
yang arahnya selalu ke pusat lingkaran. Sedangkan akibat dari gaya sentripetal (gaya
radial) ini disebut Gaya Sentrifugalyang arahnya menjauhi pusat lingkaran. Adapun
besarnya gaya-gaya ini adalah:
F = m.a
Fr = m.ar
dengan:
Fr = gaya sentripetal/sentrifugal
m = massa benda
v = kecepatan linier
R = jari-jari lingkaran.

Soal
Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran
benda adalah 2 meter tentukan percepatan sentripetal gerak benda tersebut !
Pembahasan
Data : ω = 120 rpm = 4π rad/s ; r = 2 meter ; m = 1 kg
asp = ...?
asp = V2/r = ω2 r
asp = (4π)2 (2) = 32π2 m/s2

Soal
Gaya sentripetal yang bekerja pada sebuah benda bermassa 1 kg yang sedang bergerak
melingkar beraturan dengan jari-jari lintasan sebesar 2 m dan kecepatan 3 m/s adalah....?
Pembahasan
Data : m = 1 kg ; r = 2 meter ; V = 3 m/s
Fsp = ....?
Fsp = m ( V2/r )
Fsp = (1)( 32/2 ) = 4,5 N

4. Sistem Gerak Melingkar Pada Beberapa Susunan Roda


Sistem langsung
Pemindahan gerak pada sistem langsung yaitu melalui
persinggungan roda yang satu dengan roda yang lain. Pada
sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuan anguler
tidak sama. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai
berikut:
Soal
Berdasarkan gambar berikut, tentukan kecepatan sudut roda kedua!

Sistem Tak Langsung


Pemindahan gerak pada sistem tak langsung yaitu pemindahan
gerak dengan menggunakan ban penghubung atau rantai. Pada
sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuaan
angulernya tidak sama.

Soal
Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan kecepatan
sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda kedua!
Pembahasan
Data : r1 = 20 cm ; r2 = 10 cm ; ω1 = 50 rad/s ; ω2 = ...?
Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang sama :
V1 = v2
W1r1 = w2r2
50 . 20 = w2 . 10
W2 = 100 rad/s

Sistem Roda Pada Satu Sumbu ( Co-Axle)


Jika roda-roda tersebut disusun dalam satu poros putar, maka pada
sistem tersebut titik-titik yang terletak pada satu jari mempunyai
kecepatan anguler yang sama, tetapi kecepatan liniernya tidak sama.

Soal No. 8
Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!

Jika kecepatan roda pertama adalah 20 m/s jari-jari roda pertama


dan kedua masing-masing 20 cm dan 10 cm, tentukan kecepatan
roda kedua!

Pembahasan
Kecepatan sudut untuk hubungan dua roda seperti soal adalah sama:

Anda mungkin juga menyukai