Disusun Oleh :
Kelompok 4
Demitrius Sopaba 1804084
Desi Endah Pujiyanti 1804034
Friskilla Nofiasari 1804040
Inka Risky Selodella 1804044
Juliati 1804047
Maskot Dwi Saputra 1804045
Mursiah 1804059
Prilly Ariska Nilasari 1804063
Setya Kristina 1804069
Titis Suryo Wanito 1804073
Yohanes Krisdiyanto 1804077
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan warga RW 12
mampu melakukan diit hipertensi dan diabetes mellitus dengan tepat.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan 1x pertemuan selama 30 menit diharapkan warga
RW 12 mampu:
a. Menyebutkan pengertian hipertensi dan diabetes mellitus
b. Menyebutkan penyebab hipertensi dan diabetes mellitus
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi dan diabetes mellitus
d. Menyebutkan pengertian diit hipertensi dan diabetes mellitus
e. Menyebutkan tujuan diit hipertensi dan diabetes mellitus
f. Menyebutkan contoh menu diit hipertensi dan diabetes mellitus
D. RENCANA KEGIATAN
E. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
a. Laporan pendahuluan telah siap dan dikonsulkan dengan
pembimbing minimal 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
b. Mahasiswa telah memahami dan menguasai materi mengenai
diet hipertensi
c. Media dan alat telah dibuat dan siap digunakan.
2. Proses
a. Mahasiswa menyampaikan materi tentang diet hipertensi dan
diabetes mellitus
b. Mahasiswa memberikan kesempatan untuk bertanya kepada
masyarakat / warga yang mengikuti penyuluhan diet hipertensi
dan diabetes mellitus.
c. Mahasiswa memberikan pertanyaan kepada warga dan kader
yang mengikuti penyuluhan
d. Evaluasi dari pembimbing akademik.
e. Masyrakat aktif selama proses diskusi.
3. Evalasi hasil
a. Semua warga yang mengikuti acara penyuluhan mampu
mnyebutkan tentang materi yang diberikan seperti pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, serta mengenai diit hipertensi dan
diabetes mellitus.
b. Semua warga yang mengikuti penyuluhan mampu menerapkan
dari hasil penyuluhan.
Keterangan :
: Leader
: Co-leader
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
Lampiran materi:
DIIT HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
B. PENYEBAB HIPERTENSI
1. Usia
Pengidap hipertensi yang berusia > 35 tahun meningkatkan insidensi
penyakit arteri dan kematian prematur
2. Jenis kelamin
Insidensi terjadinya hipertensi pada pria umumnya lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita
3. Pola hidup
a. Merokok
b. Mengkonsi alkohol
c. Kurang olahraga
d. Pola makan tidak seimbang (mengkonsumsi makanan tinggi
lemak atau tinggi kolestrol)
Tabel 3
Kandungan Narium Dalam Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan Natrium (mg)
Gandum utuh dan produk gandum
Sereal dimasak, pasta tanpa garam (1/2 gelas) 0–5
Sereal siap masak (1 gelas) 0 – 360
Roti tawar (1 lembar) 110 – 175
Sayuran
Segar atau beku, dimasak tanpa garam (1/2 gelas) 1 – 70
Sayuran kaleng atau beku dengan saus (1/2 140 – 460
gelas)
Jus tomat kaleng (1/2 gelas) 330
Buah – buahan
Segar, beku, kaleng (1/2 gelas) 0–5
Produk susu rendah atau bebas lemak
Susu (1 gelas) 107
Yoghurt (1 gelas) 175
Keju (1 ½ ons) 110 - 450
Kacang Dan Biji – Bijian
Kacang asin 1/3 gelas 120
Kacang tawar 1/3 gelas 0–5
Kacang polong kering atau beku dimasak tanpa 0–5
garam ½ gelas
Kacang polong kaleng ½ gelas 400
K. CONTOH MENU
Definisi Diabetes mellitus adalah suatu keadaan ketika tubuh tidak mampu
menghasilkan atau menggunakan insulin (hormon yang membawa glukosa
darah ke sel-sel dan menyimpannya sebagai glikogen). Dengan demikian
menyebabkan terjadi hiperglikemia yang disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, melibatkan kelainan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak serta menimbulkan berbagai komplikasi
kronis pada organ tubuh (Aini & Aridiana, 2016).
Diabetes Melitus (DM) berasal dari bahasa Yunani yaitu artinya pancuran
atau curahan, sedangkan melitus artinya gula atau madu. Dengan demikian
secara bahasa, diabetes melitus adalah curahan cairan dari tubuh yang
banyak mengandung gula, yang dimaksud dalam hal ini adalah air kencing.
Dengan demikian definisi diabetes melitus secara umum adalah suatu
keadaan yakni tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin sesuai
kebutuhan atau tubuh tidak dapat memanfaatkan secara optimal insulin yang
dihasilkan. Dalam hal ini terjadi lonjakan kadar gula dalam darah melebihi
normal (guladarah normal = 80 –120 mg/dl) (Tholib, 2016).
G. CONTOH MENU