Anda di halaman 1dari 10

LITERATURE REVIEW BLOK 8

“RANULA”

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Irvincha Aura Fasha Irawan (J520180021)

Agus Lukman Sacunda (J520180022)

Selvia Maysaroh (J520180023)

Ghina AP Rizqinavia (J520180024)

Dilla Septin Aulia (J520180025)

Halimah Rahmawati (J520180026)

Maretha Eka Pratiwi (J520180027)

Sabrina Talitha Aisyah (J520180028)

Juni Afriani (J520180029)

Adilla Ainin Munatasyani (J520181030)

Ziyad Agung Muyassar (J520180073)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan literature review ini
dengan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat
kelak.
Adapun penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas diskusi
literature review blok 8 : Kesokteran Gigi Klinik. Tersusunnya laporan ini tidak
lepas dari berbagai pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. drg. Nilasari R.,MDSc, pembimbing blok 8: Kedokteran Gigi Klinik, Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu memberikan semangat dalam penyelesaian
laporan ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kami tentu menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
untuk penyempurnaan tugas laporan selanjutnya. Demikian, semoga laporan hasil
review diskusi jurnal ini bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surakarta,

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Ranula adalah varian langka mucoceles dalam kelenjar ludah sublingual


terjadi di dasar mulut. Hal Ini selalu menyebabkan masalah yang menantang bagi
dokter karena morbiditas tinggi dan kekambuhan pada prosedur bedah.
Dikombinasikan bukti klinis, radiografi dan perioperatif dari ekstensi lesi dapat
memainkan peran penting untuk pemilihan prosedur bedah definitif. Penelitian ini
dilaporkan presentasi klinis, diagnosis, manajemen bedah konservatif dan hasil
ranula sublingual dibahas.

Varian langka mucoceles terletak di lantai mulut dan pertama kali


dijelaskan oleh Hippocrates. Etiologi dari lesi ini adalah trauma atau obstruksi
duktus

Gambaran Klinis Ranula tampak sebagai pembengkakan dengan


permukaan licin, disertai fluktuasi, tidak nyeri, terletak di dasar mulut pada sisi
lateral dari midline. Warna lesi bervariasi dari normal hingga translusen, kebiruan,
dan ukurannya biasanya ukurannya berkisar antara 1-3 cm atau lebih besar
diagnosis dibuat berdasarkan gambaran kinis. Pemeriksaan laboratorium yang
bisa dilakukan adalah pemeriksaan histopatologis.

Plunging Ranula merupakan kasus langka. Prevalensi ranula adalah 0.2%


per 1000 pasien. Ranula lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa, namun
pada plunging ranula bisa terjadi pada pasien lanjut usia.

Ranula dapat terjadi akibat penonjolan kelenjar sublingual melalui


milohyoid yang ada diarea serviks. Plunging Ranula dapat diidentifikasi melalui
pemeriksaan ekstraoral, intraoral, dan penunjang (MRI).
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi

Ranula adalah varian langka mucoceles dalam kelenjar ludah sublingual


terjadi di dasar mulut. Hal Ini selalu menyebabkan masalah yang menantang bagi
dokter karena morbiditas tinggi dan kekambuhan pada prosedur bedah.
Dikombinasikan bukti klinis, radiografi dan perioperatif dari ekstensi lesi dapat
memainkan peran penting untuk pemilihan prosedur bedah definitif. Penelitian ini
dilaporkan presentasi klinis, diagnosis, manajemen bedah konservatif dan hasil
ranula sublingual dibahas.

Plunging Ranula merupakan kasus langka. Prevalensi ranula adalah 0.2%


per 1000 pasien. Ranula lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa, namun
pada plunging ranula bisa terjadi pada pasien lanjut usia.

Ranula dapat terjadi akibat penonjolan kelenjar sublingual melalui


milohyoid yang ada diarea serviks. Plunging Ranula dapat diidentifikasi melalui
pemeriksaan ekstraoral, intraoral, dan penunjang (MRI).

Etiologi

Penyebab terjadinya ranula adalah:

1. Trauma, bisa karena kecelakaan atau trauma oklusal.

2. Obstruksi ductus

Histopatologi

Plunging ranula ditandai dengan :


1. Secara Histologis ranula muncul sebagai kista tanpa lapisan epitel

2. Dinding jaringan pembuluh darah fibrosa ikat yang mengandung sel-sel


inflamasi kronis

3. Makrofag diisi dengan mucin.

Hasil Pemeriksaan

A. Pemeriksaan ekstraoral mengungkapkan pembengkakan ukuran 5 × 4 cm di


area submental meluas ke posterior bilateral sampai ke area submandibular.

B. Pemeriksaan intraoral tidak terlihat pembengkakan namun saat palpasi ada


perubahan mucosa pada kiri ductus wharton.

C. Pemeriksaan MRI terdapat lesi jaringan lunak yang melibatkan dasar mulut
dengan ekstensi ke area submental sampai ke kelenjar submandibula bagian kiri

Penatalaksanaan

Pada Plunging Ranula dapat dilakukan :

1. Insisi serviks

2. Dilakukan insisi beberapa lapis

3. Identifikasi lesi

4. Pengambilan lesi

Studi Kasus

Seorang pria berusia 78 tahun dirujuk dengan keluhan pembengkakan


tanpa rasa sakit di rahang bawah sejak 2 bulan. Pemeriksaan ekstraoral
mengungkapkan pembengkakan ukuran 5 × 4 cm di area submental meluas ke
posterior bilateral sampai ke area submandibular. Pemeriksaan intraoral tidak
terlihat pembengkakan namun saat palpasi ada perubahan mucosa pada kiri ductus
wharton
PERAWATAN

Terlihat pembengkakan diarea submental melebar ke posterior bilateral ke


area submandibular (Gambar 1a)

Pemeriksaan MRI menunjukkan adanya lesi jaringan lunak didasar mulut


dengan ekstensi kearea submental hingga ke bagian kiri dari submandibular
(Gambar 2a)

Insisi serviks dilakukan pada beberapa layer. Kemudian lesi di identifikasi,


setelah itu pengambilan lesi pun dilakukan (Gambar 2b)
Laporan pasca operasi menunjukkan rongga pseudocystic diisi dengan
histiosit berbusa, extravasated RBC (Gambar 3a)

Setelah 2 tahun dilakukan follow up pasien bebas dari penyakit (Gambar 3b)

DISKUSI (dari Laporan kasus)

Plunging Ranula merupakan kasus langka. Prevalensi ranula adalah 0.2%


per 1000 pasien. Ranula lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa, namun
pada plunging ranula bisa terjadi pada pasien lanjut usia.
Ranula dapat terjadi akibat penonjolan kelenjar sublingual melalui
milohyoid yang ada diarea serviks. Plunging Ranula dapat diidentifikasi melalui
pemeriksaan ekstraoral, intraoral, dan penunjang (MRI).

Dari pemeriksaan tersebut ditemukan lesi jaringan lunak didasar mulut dengan
ekstensi diarea submental hingga ke submandibula.

Perawatan yang dilakukan untuk mengatasi plunging ranula dengan cara


insisi serviks dan mengambil lesi yang ada di serviks. Setelah operasi
pembedahan, tingkat kekambuhan yang dilaporkan setelah berbagai modalitas
pengobatan adalah insisi dan drainase (70% sampai 100%), marsupialisasi (36,4%
sampai 80%), Dalam hal ini mempertimbangkan, usia eksisi pasien. Pada kasus
ini, setelah 2 tahun dilakukan follow up dan pasien bebas dari penyakit. Dan
menunjukkan keberhasilan dari insisi plunging ranula.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Plunging ranula adalah kasus yang langka dari lesi leher. Diagnosis
komprensif plunging ranula dapat dikategorikan sebagai kombinasi klinis,
berdasarkan histologis. Pengobatan plunging ranula adalah kontroversial dan
modalitas pengobatan dengan tingkat kekambuhan terendah.

3.2 Saran

Kita harus berperan aktif menjaga kebersihan rongga mulut dalam rangka
mencegah terjadinya lesi pada rongga mulut seperti dengan menggosok gigi
secara teratur pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. Apabila telah
terjadi ranula dapat dilakukan perawatan berupa insisi atau perawatan sesuai
dengan kondisi ranula tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Kamalakaran, Arunkumar, dkk. 2018. Plunging Ranula in a 78- year- old Male-a
Rare Case Report. J Clin Exp Dent. 2018;10(1):e92-5.

Olojede, Akanbi Clement Olurotimi, dkk. 2017. Plunging ranula: Surgical


Management Of Case Series and The Literature Review. Clinical Case
reports 2018;6(1): 109-114.

Anda mungkin juga menyukai