Anda di halaman 1dari 9

THE JOURNEY OF ECOCREATIF KAMPOONG

(PERJALANAN KAMPUNG EKOKREATIF SURABAYA)

SELAYANG PANDANG SURABAYA SMART CITY, September 2019.

Gelombang aksi mahasiswa saat demonstrasi yang mengusung tuntuntan pembatalan Rancangan
Undang-Undang (RUU) bermasalah terjadi serentak se-Indonesia, tak terkecuali terjadi di Kota
Surabaya yang cerah pada tanggal 27 September 2019. Peristiwa ini telah menjadi sebuah
pendidikan demokrasi tersendiri bagi penduduk kota yang berlambangkan ikan Suro/Hiu dan
Boyo/Buaya itu. Pendidikan demokrasi melalui “demonstrasi” diharapkan memunculkan tunas-
tunas Pahlawan Demokrasi dari kota Pahlawan yang notabene berdasarkan riwayat sejarah telah
banyak sekali melahirkan Pahlawan pahlawan besar seperti HOS Tjokroaminoto, Dr. Soetomo, Bung
Karno, KH Mas Mansyur, Bung Tomo dan lain-lain.

Rupanya, semangat kePahlawanan para pendahulu terus menerus memompa jiwa arek arek
Suroboyo hingga kini.

Hal ini terbukti saat kota Surabaya menggelar program Surabaya Smart City (SSC) pun, ternyata
event kota tersebut dapat memunculkan pahlawan pahlawan lingkungan, ekonomi, sosial, edukasi
dan budaya berdaya di kampung kampung ibukota provinsi Jawa Timur ini.

Dengan jargon SSC : Saya bisa, Kamu bisa dan Kita semua bisa membuat para pahlawan kota ini
terpacu untuk melakukan inovasi dan kreatifitas, baik secara pribadi, hingga kampung sebagai
institusi.

Tak sebatas area, kiprah para Surabaya‘s Heroes dalam event skala kota yang notabene berlangsung
di kota penuh prestasi Internasional ini diharapkan mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa
negara yang sedang dirundung berbagai macam permasalahan lingkungan, ekonomi, sosial,
pendidikan, kependudukan, transportasi dan masalah lain sebagainya.

Surabaya Smart City hadir dalam kondisi bangsa yang penuh hiruk pikuk masalah seperti resiko
ancaman disentegrasi bangsa di Papua, masalah kabut asap kebakaran hutan mengepul yang di
Sumatra dan Kalimantan, bencana alam bertubi di kepulauan Maluku, dan masalah lainnya yang
terjadi di penghujung tahun 2019. SSC pun diharapkan mampu mewarnai negara ini menjadi Smart
Country yang tentunya berawal dari Smart City di setiap kotanya.

Visi Surabaya Smart City yakni agar terciptanya Smart Environtment, Smart Economy, Smart People,
Smart Mobility, Smart Living dan Smart Gonverment di kota Surabaya tercinta. Menurut Bapak Eri
Cahyadi selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKO) yang pernah dimuat di
Jawa Pos pada tanggal ............., bahwa “Penilaian SSC tidak hanya hijaunya tapi bagaimana gotong
royong, ramah tamah, bisa menghargai, toleransi, tidak cuek dengan tetangga dan program
unggulan kampung itu apa”.

Semua ini juga merujuk pada Enam Kriteria Smart City yang telah dilaunching oleh pemerintah pusat
dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Smart Lingkungan “ Gedung, energi dan perencanaan kota yang ramah lingkungan”
2. Smart Ekonomi, “Produktif, wirausaha, inovatif dan usaha lokal terkoneksi secara Global”.
3. Smart Pemerintahan “Transparansi anggaran dan kebijakan serta kemudahan layanan publik dan
e-government”.
4. Smart Tempat Tinggal, “ Sehat, aman bersemangat dan bahagia”
5. Smart Mobilitas, “Transportasi umum yang tersedia dan terkoneksi. Memprioritaskan kendaraan
ramah lingkungan”.
6. Smart Masyarakat, “Mengembangkan kreatifitas dan teredukasi”

Berdasarkan tujuan mulia event SSC ini maka Kami pun akhirnya yakin untuk ikut berpartisipasi
menjadi bagian dari warga hebate Smart City Kota Pahlawan Suroboyo.

LAGU KAMPUNG ECO KREATIF SURABAYA


“KAMPUNG ECOKREATIF SUROBOYO”
(Versi bahasa Suroboyoan)

Lenggang kangkung mlaku-mlaku wisata Kampung


Wisata nang Kampung Eco Kreatif Suroboyo
Ayo Cak dan Ning kabeh podo melu gabung
Dadi warga hebat Smart City ne Suroboyo

Penghijauan, kebun Kota gawenane


Olah limbah sampah dadi kreasine
Green ekonomi, ecoedukasi wargane
Dadi produksi warga usaha sejatine.

Milih ecomitera sahabat sing peduli


Makaryo gawe anak putu, langit bumi
Aku iso, sampeyan iso, kabeh iso, iku mesti.
Mugi mugi Gusti Allah ngijabahi

(Versi Bahasa Indonesia)

Mari kita jalan jalan berwisata kampung


Wisata ke Kampung EkoKreatif Surabaya
Ayo Cak dan Ning semua ikut bergabung
Jadi warga hebat Smart City Surabaya

Penghijauan, kebun kota kerja nyata


Olah limbah sampah kreasi warga
Ecogreen ekonomi, ecoedukasinya
Semua produksi, usaha sejati kita

Pilih Eco Mitera, sahabat yang peduli


Berkarya untuk anak cucu bumi ini
Aku bisa, Kamu bisa, kita semua bisa
Semoga Tuhan senantiasa beserta kita

Dengan semangat penuh keyakinan dan jiwa berjuang mengharap Ridho Allah semata, seperti yang
diajarkan oleh Bung Tomo melalui pidatonya yang membakar semangat Arek arek Suroboyo pada
peristiwa 10 Nopember 1945, kami warga RT1RT2RW8 Medokan Semampir Timur berusaha
mewujudkan dan mempersembahkan Kampung EcoKreatif kami untuk ibu pertiwi. Bersama cerita di
dalam buku ini kami ajak saudara dan handai taulan untuk melangkahkan kaki di kampung
EcoKreatif yang penuh dengan aksi hebat para SSC’s Heroes.

KREATIFITAS ECOSMART LINGKUNGAN FOR “SMART ENVIRONTMENT” &


“SMART LIVING”
Sudah hampir 2 dasawarsa, seluruh warga kota Surabaya bergerak, berhimpun bersama dalam
program Surabaya Green and Clean. Hasil yang didapatkan sangat signifikan, yaitu membuat
kampung kampung dan area di kota penuh dengan penghijauan. Gerakan yang tidak hanya Green
tapi Clean membuat kota ini lebih nyaman untuk bermukim. Tidak puas dengan Green and Cleen,
event Surabaya Berbunga juga menyulap Surabaya menjadi penuh keindahan bunga bewarna warni
menghibur setiap mata memandang yang memasuki kota.

BOLAK BALEK12 Tak pelak Surabaya akhirnya mampu menyabet


penghargaan......pada tanggal.............Kali ini kota Semanggi Surabaya harus meningkatkan level
menjadi SMART CITY, namun berdasarkan pengamatan Kepala Bappeko, Bapak Erik, yang diwartakan
di Jawa Pos pada tanggal............., didapatkan bahwa, banyak masyarakat kampung dan warga kota
sulit untuk move on dari event-event sebelumnya. Mereka hanya berkutat dengan penghijauan,
padahal enam kriteria sasaran program ini harus juga diperjuangkan. Untuk itu kami dari RW8
Medokan Semampir Timur yang terletak di Surabaya Timur berusaha sepenuh jiwa dan raga
membuat penghijauan kreatif/EcoKreatif dengan membuat penghijauan yang disinergikan dengan
kegiatan ekonomi, edukasi, sosial, transportasi dan lain-lain.

Kreatifitas diawali dengan pemilihan tanaman icon yang bisa efektif mendukung program. Warga
kami telah jatuh hati dengan tanaman kelor, sehingga pohon kelor jadi pilihan karena manfaat daun
kelaor yang ajaib serta mudah dan murahnya budidaya tanaman ini. Seringkali kita menggunakan
kelor terbatas sebagai bahan sayur mayur pendamping lauk pauk di meja hidang rumah masing-
masing. Namun sejauh ini tanaman kelor yang ditanam serentak oleh seluruh warga dengan bahu
membahu sudah menghasilkan berbagai macam produk.
Kreatifitas warga yang begitu tinggi telah mengubah kelor menjadi kue bolu, kue cupcake, es krim
dan teh kelor. Hasil produksi kelor tersebut mampu menambah nilai tambah ekonomi dari tanaman
ini sehingga mampu menambah gairah ekonomi sirkuler yang sebenarnya sudah sangat bergeliat
sejak mulai berdirinya kampung ini. Citra gairah ekonomi sirkuler RW8 akan tergambar jelas dalam
bahasan EcoGreen Ekonomi di bab 2.

Inovasi ekologi lain yaitu terbentuknya Mini Garden di lokasi lokasi lahan kosong area kampung.
Kosongnya area ini sekarang telah terhijaukan dengan kebun kota- kebun kota kreasi warga secara
swadana baik secara sendiri sendiri di rumah masing masing maupun secara komunal. Ada Mini
garden sayur mayur seperti sawi, labu putih, terong, tomat, lombok, labu, daun bawang dayak, daun
singkong, daun pepaya, daun ketela, bayam, kangkung dan daun kelor yang selalu menyembul
disetiap kebun kota.

Tanaman-tanaman kelor itu seakan ingin meyakinkan setiap orang yang melihatnya tentang
keberadaannya sebagai tanaman icon unggulan yang telah dibudidayakan oleh setiap warga
kampung. Teknik tanam dengan media polybag, media tanah berpot bahan sampah dari botol bekas,
kaleng bekas handuk bekas yang didaur ulang, dan media hidroponik menggunakan gabus atau air
secara langsung, diterapkan oleh masing masing warga untuk karya mini gardennya.

Di dalam pot pot berbahan bekas limbah rumah tangga itu, warga juga mengusahakan tanaman obat
keluarga (TOGA) yang diperlukan oleh masing masing keluarga. Jajaran tanaman Sanseivera atau
yang kita kenal dengan lidah mertua yang tersebar juga menjadi bahan inovasi warga untuk
membuat penghilang bau kulkas alami. Sekarang penghilang bau kulkas yang dikemas apik dalam
ukiran bambu kuning tersebut dijual kepada warga warga yang membutuhkannya.

Kebun kota dengan jenis buah-buahanpun juga tak luput dari usaha warga yang ditata apik di depan
rumah maupun di halaman belakang rumah. Mulai dari buah tomat sampai dengan strawberry juga
ditanam warga. Tercatat juga bahwa terdapat kebun anggur di halaman belakang rumah Ning Yana,
warga RT1. Kebun anggur ini memiliki 10 varietas unggulan antara lain.............................................

Kebun ini telah 3 kali berbuah akan tetapi semua buahnya seringkali tiba tiba habis secara misterius.
Misteri hilangnya buah-buahan di kampung kami ternyata disebabkan adanya seekor monyet liar
yang masih berkeliaran disekitaran lingkungan, sehingga buah buahan telah habis dimakan olehnya.
Kita bersyukur karena monyet liar itu kini berhasil tertangkap karena buah hasil para warga yang
bahu membahu mengepung, menangkap dan diberikan ke petugas yang berwenang.

Tak jauh dari kebun anggur Ning Yana kita bisa menikmati kebun mungil dengan tatanan elok yang
mengingatkan kita dengan kebun tegalan di desa desa. Akan tetapi sedikit berbeda dengan tegalan
yang ada, ketika kita lihat, ternyata ada paranet yang melingkari kebun berbentuk sawah mini itu.
Paranet berfungsi untuk menghalau unggas unggas kampung yang dengan cerdas berusaha
merangsek ingin ikut menikmati berbagai macam sayur mayur dan buah-buahan yang mulai ranum.
Rupanya ayam, angsa dan binatang binatang yang berkeliaran itu tahu bahwa tanaman organik yang
ada di RW 8 dapat menyehatkan tubuhnya, ujar Bapak RT dengan tawanya yang khas sambil
mengahalau predator predator tanaman kebun kota kami.

Berbagai macam bunga tak lupa ditanam untuk menghiasi pagarpagar rumah dan sudut sudut
kampung. Warna warni bunga, hijau, kuning, merah, jingga, biru, ungu, magenta, merah muda, putih
dll memanjakan setiap mata yang memandangnya, sekaligus menggairahkan setiap insan yang
menatapnya. Gairah yang tercipta saat melewati jalanan di kampung kami itu ternyata dapat juga
membasuh peluh perjuangan para SMART’s Heroes serta mendorong setiap warga untuk senantiasa
berkreasi dan berinovasi lebih untuk menguatkan sektor sektor “SMART”yang lain.

Sektor penghijauan, mini garden dan budidaya tanaman icon, sayur mayur, buah buahan dan
tanaman obat keluarga (TOGA) ini tentunya harus memiliki penunjang kehidupan seperti tanah
kompos untuk menyuburkan serta air untuk siraman tanaman di setiap pagi dan dan sore. Untuk itu
para wargapun secara berdikari, berusaha, bergotong royong, membuat Komposter Komunal yang
memproduksi tanah kompos dengan volume besar dan membuat Instalasi Pengolahan Air limbah
(IPAL) yang menghasilkan air siraman.

Komposter Komunal digawangi oleh Ibu Anik yang sangat berpengalaman dan berprestasi di bidang
lingkungan. Beliau adalah seorang guru di SD.........................yang dengan tangan dinginnya, Sekolah
Dasar tempat beliau bekerja sering mendapatkan penghargaan di bidang lingkungan. Komposting
Komunal digalakkan untuk mengolah sampah organik yang setiap harinya hanya kita buang percuma
sekarang bisa berubah menjadi kompos. Hadirnya komposting komunal ini, membuat masyarakat
mulai peduli lingkungan dengan cara memilah sampah karena jika sampah organik bercampur
dengan sampah non organik akan menghasilkan bau tidak sedap dan dapat mendatangkan penyakit
karena akibat mikroorganisme yang terbentuk.

Warga sudah mulai sadar untuk memilah sampah dari rumahnya sehingga sampah organiknya
dibuang ke bak komposting komunal. Menurut bu Anik jika kita menggunakan tong komposter dan
keranjang takakura volumenya teralu sedikit dan susah dalam pengadukannya. Panen kompos dari
komposting komunal sebanyak setengah kubik didapat dalam waktu setengah bulan dan
diharapakan dalam bulan depan dapat memanen kompos sebanyak 1 kubik. Kompos kompos inilah
yang menunjang green house para warga.

Air untuk siraman mini garden warga berasal dari air selokan yang disaring oleh 3 tabung di setaip
IPALnya. IPAL yang terbangun dapat mengubah air selokan menjadi air yang lebih jernih dan lebih
sehat untuk dapat digunakan menyiram tanaman dan mencuci sepeda motor. Terdapat 2 IPAL di
kampung kami yang dibuat dan dengan sengaja diletakkan di sekitaran selokan yang menggenang
dengan tujuan membuat saluran air juga lancar. Peran besar yang lain dari Komposting Komunal
yaitu mereduksi sampah organik yang ada.
Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil wawancara dari pahlawan pengepul sampah di kampung kami,
Bapak ...... . Beliau mengatakan bahwa volume sampah yang biasanya diangkut sebanyak
...gerobak namun telah sekarang telah banyak berkurang menjadi.... gerobak setiap harinya.
Penurunan volume sampah yang terjadi juga sangat dipengaruhi oleh perjuangan Bank Sampah
Lestari dan Bank Sampah......yang sudah beroperasi selama 3 tahun terakhir. Bank Sampah selalu
berkampanye tentang pentingnya pemilahan sampah di rumah masing-masing. Pilahan sampah
organik dapat dijadikan kompos, sedangkan pilahan sampah nonorganik dapat disetorkan ke Bank
Sampah di minggu ke 2 dan minggu ke 4 setiap bulannya yang selanjutkan ditimbang dan langsung
dapat dijual ke para pengepul sampah yang kita datangkan. Kegiatan ini dibidani oleh Mbak Eta’
untuk Bank Sampah Lesatri dan Mbak.....untuk bank Sampah.......... Perjuangan para pahlawan
lingkungan ini juga memotivasi warga lain untuk berpartisipasi menjadi The Heroes of Surabaya
Smart City dengan cara berkreasi dengan limbah sampah yang lain.

Kreatifitas olah sampah dan limbah maupun pemanfaatan sumberdaya alam dari lingkungan, sangat
giat dilakukan para warga. Banyak hasil kreasi dan inovasi dari produk produknya yang juga berhasil
terjual. Produk tersebut antara lain :

1. Kreasi sepeda bekas oleh Bapak Baim


2. Lampu hias dari botol bekas dan pipa paralon karya Kakek Subandi.
3. Pupuk cair alami, Kakek Subandi
4. Penghilang bau kulkas Viefresh
5. Dompet, baju dan produk unik limbah kain perca karya Mbak Sondakh
6. Panggung boneka dari sampah kardus dan limbah kain perca, sebagai sarana edukasi.
7. Baju koran bekas karya warga Rt2
8. Produk pentol “Rama” yang Ramah untuk Anak
9. Sinom dan jamu alami, Bu Paryo
10. Bandeng Asap dan Bakar Mak Da yang cinta lingkungan
11. ..............................................................................................................

Semangat juang ecocreative penghijauan, kebun kota dan berbagai kreatifitas pengolahan limbah
sampah yang terbentuk telah menjadi nilai tersendiri untuk menggapai cita-cita SMART LIVING/
Tempat Tinggal, “ Sehat, aman bersemangat dan bahagia”.

Bagi kami, sehat itu adalah sehat jasmani, rohani, ekonomi dan sehat sosialita, begitu ujar penggerak
lingkungan kita Budhe Anik. Penggerak kegiatan sosial Ning Endang, penggerak edukasi Bu Zulaikah,
penggerak kerohaniaan masyarakat Bu ....... serta ibu ibu Eco Mitera yang lainpun juga selalu
mendengungkan slogan sehat itu ke telinga telinga kami setiap saat ketika menyerukan ajakan untuk
mengikuti kegiatan kegiatan yang ada di kampung kami. Banyak sekali pilhan kegiatan sosialita yang
ada di RW8 ini. Kegiatan sosialita ini sudah lama ada jauh sebelum adanya event SSC. Namun SSC
telah mampu membuat kegiatan kumpul kumpul warga ini lebih guyub, rukun sehingga dapat
menyegarkan dan membakar semangat gotong royong warga.
Banyak genre bentukan kelompok sosialita yang ada antara lain yang bernapaskan keagamaan,
bernapaskan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya dan kesehatan. Semua berkiprah sesuai dengan
bidangnya masing masing. Kegiatan kegiatan ini manfaatnya sangat nyata dirasakan oleh masyarakat
kampung karena anggota kelompoknya selalu melakukan kegiatan rutin yang istiqomah tiada henti.

Kelompok sosialita religi/keRohanian misalnya dibentuk antara lain oleh:

1). Kelompok pengajian Sa’adah yang bermarkas di Masjid Mustofa di gang 6,

2). Kelompok pengajian Istighosah yang bermarkas di masjid Nasrulloh gang 3,

5). Kelompok Bapak-Bapak untuk kajian kitab di hari Rabu malam

6). Kelompok pengajian Anak dan Remaja Rt2.

Kegiatan kelompok sosialita kesehatan yang selalu berusaha menjaga kesehatan warganya mulai
dari usia anak, remaja, dewasa sampai lanjut usia yakni:

1). Kegiatan Posyandu Balita tiap hari...................

2). Kegiatan Posyandu Lansia tiap hari.................

3). Kegiatan Senam Ceria Ibu-ibu setiap hari minggu sore

4). Kegiatan.........................

Adapun usaha membentuk group sosialita ekonomi, akhirnya kelompok ECOMITERA RW8 hadir juga
dalam bentuk instagram “EcoMiteraRW8MeSemSmartCity” yang mulai memiliki ratusan folower.
Eco yang berarti ekologi alias lingkungan, dan Mitera yang diambil dari kata Ibu dalam bahasa Yunani
menggambarkan sebuah kelompok ibu ibu wirausaha yang juga peduli dengan ekologi environtment
sehingga Kampung EkoKreatif RW Medokan Semampir Timur ini berjuang mewujudkan EkoGreen
Ekonomi Rakyat.

SMART ECONOMI/ ECOGREEN EKONOMI


Denyut Smart Ekonomi, “Produktif, wirausaha, inovatif dan usaha lokal terkoneksi secara Global”
sesuai dengan visi dari Program SSC ini menjadi cita-cita kami, namun kami juga masih banyak
mengalami kendala untuk mewujudkannya. Kendala kami terutama dalam hal kurangnya
kemampuan kami untuk segera beradaptasi dengan strategi marketing di era industri 4.0 yang
sebentar lagi menuju 5.0. Namun kami tetap bisa memunculkan beberapa produk kami di media
sosial seperti instagram, facebook dan lain sebagainya.

Denyut perekonomian warga di tempat kami sudah berdegup cukup kencang untuk menunjang
kehidupan Smart Ekonomi di kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena banyaknya pahlawan
ekonomi dari yang muda maupun yang tua telah bekerja serta berjuang demi membuat bangsa ini
menjadi lebih berproduksi, berwirausaha, dan berinovasi khususnya dalam usaha lokal.

Berdasarkan data kependudukan bahwa terdapat .....Kepala Keluarga (KK) di Rt1 dan Rt2, dan
banyak sekali yang memiliki berbagai macam usaha lokal, nasional bahkan internasional. Jika kita
menyusuri jalanan kampung maka kita akan bertemu dengan berbagai macam toko kelontong yang
saat ini berusaha bertahan dengan cara mulai bergabung dengan Koperasi UKM ............yang digagas
dari Departemen Perindustrian bersama pemerintah Kelurahan Medikan Semampir. Tercatat ada
Toko Lumintu, Toko Berkah, ...................dan....... Toko-toko kelontong tersebut menjual berbagai
macam kebutuhan warga mulai dari sembako, alat tulis perkantoran, baju, makanan
minuman,.......... Para pahlawan ekonomi yang berjuang berwirausaha dibidang barang dan
jasapun banyak didapatkan di kampung kami.

Mulai dari jual beli sepeda dan mobil, jasa ............, ...........................................dan yang paling muda
usia usahanya yaitu usaha para Ecomitera dalam mengolah tanaman icon menjadi produk makanan
minuman seperti teh kelor, bolu kelor, cupcake kelor dan eskrim daun kelor. Semua Makanan itu
dikemas apik, menggugah selera sehingga dapat mencapai omset sekitar......juta rupiah dalam waktu
2 bulan saja melalui strategi pemasaran dengan menggunakan media sosial instagram, media
whatssapp, dan dari mulut ke mulut.

Perjuangan untuk mencapai cita cita memiliki perekonomian yang berwawasan lingkungan masih
terus dilakukan dengan cara kampanye lingkungan hidup melalui poster poster yang ditempel di
ruang ruang sudut kampung dan kampanye disetiap kegiatan kelompok kelompok sosialita di RW8 .
Sesungguhnya kampanye adalah kata elite yang digunakan di era sekarang untuk menggantikan kata
kata “Woro Woro” yang biasanya lebih sering dipakai rakyat untuk mengajak semua wargakampung
melestarikan lingkungan hidup sekitarnya.

SMART Mobilitas, SMART Masyarakat


Smart Mobilitas, “Transportasi umum yang tersedia dan terkoneksi serta memprioritaskan
kendaraan ramah lingkungan” sangat didambakan oleh negeri yang berpenduduk 250 juta ini
khusunya di daerah perkotaan. Surabayapun sebagai kota terbesar nomor dua di Indonesia, begitu
merindukan solusi masalah transportasi bisa segera hadir sebagai sarana smart living.

Kami sangat bersyukur bahwasanya sejak tahun......... ada warga yang berwirausaha di bidang
transportasi ramah lingkungan. Sedikit banyak masyarakat kita khususnya warga RW 8 sekarang
sudah mengenal adanya persewaan sepeda listrik “MIGO”. Ya....memang di kampung kita telah ada
stasiun MIGO yang memiliki......unit sepeda listrik yang sangat sering digunakan oleh warga kami
dalam beraktifitas, bekerja, bermain maupun berekreasi. Daya jangkau sepeda
listrik..................(Wawancara dengan pemilik MIGO). Semoga penggunaan transportasi ramah
lingkungan ini bisa ikut serta mewarnai kampanye lingkungan sehingga warga bisa melakukan
SMART Transportation .

Pengembangan Smart Masyarakat, dengan tagline “Mengembangkan kreatifitas dan


teredukasi”tampak sekali diupayakan oleh para pahlawan edukasi kami. Tercatat bahwa di
lingkungan kami terdapat Taman Pendidikan AlQuran, Kelompok pengajian, Paguyuban Karang
Taruna yang menampilkan boneka limbah cerdas, Perpustakaan terkoneksi antar warga dan yang
paling spesial yaitu adanya Taman Kanak Kanak (TK) BINA PRESTASI yang pemiliknya bernama Ibu
Zulaicha. Beliau adalah salah satu pahlawan Edukasi kami yang sering memberikan motivasi, nasehat
solutif untuk kebaikan pendidikan anak anak kami. Walaupun pesan pesan itu hanya disampaikan
melalui media group Whatsapp Media RT kami, namun kami sangat rasakan manfaatnya.

Sungguh program SSC telah membuat kami tak hanya bersosialita di media sosial (medsos) namun
hampir setiap bertemu sapa, kini semua warga aktif silih berganti melakukan kampanye lingkungan
hidup, lebih sering bergantian memberikan motivasi , lebih banyak bertukar informasi, dan saling
nasehat mensehati serta mendoakan satu sama lain dalam rangka kebaikan.

Sebagai penutup maka para penulis ingin menyampaikan beribu ribu ucapan terima kasih atas
semua konstribusi yang telah diberikan oleh semua warga RT1RT2RW8 Medokan Semampir dalam
penyusunan buku ini. Setiap warga di kampung Ekokreatif ini adalah pahlawan yang insyaallah akan
tercatat semua kegiatannya sebagai amal baik di sisi Tuhan Yang maha Esa. Akhirnya para penulis
THE JOURNEY OF ECOCREATIVE KAMPOONG, ingin mengutip slogan Surabaya Smart City dan kalimat
terakhir pada pidato Bung Tomo saat membakar api perjuangan Arek Arek Suroboyo yang terkenal
dengan semangat Bonek proaktif dari warga Surabaya : Satu Nyali, Wani..........., dan mari kita
ucapkan bersama-sama : “ SAYA BISA, KAMU BISA, KITA SEMUA BISA, Insyaallah SEMOGA TUHAN
BESERTA KITA.........AllahuAkbar, AllahhuAkbar, AllahuAkbar”, .

Amiiii YaRabbal Alamin

Anda mungkin juga menyukai