Makalah Penyimpanan Dan Gudang
Makalah Penyimpanan Dan Gudang
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sifat yang mengharuskan diakukan penyimpanan. Salah satu sifat tersebut adalah
Ketika masyarakan primitif beralih dari cara bercocok tanam yang selalu
simpan agar dapat dikonsumsi pada waktu yang akan datang dengan mutu yang
tetap baik.
berbeda. Ada bahan dan produk tertentu yang harus disimpan di suhu normal, ada
pula yang harus disimpan pada suhu rendah, suhu tinggi, dan sebagainya. Untuk
hasil pertanian tersebut agar tetap berada dalam kondisi yang baik. Masalah utama
susut kualitatif. Oleh karena itu dilakukan tindakan pengawetan bahan pangan
untuk memilih jenis kemasan dan perkiraan lama penyimpan hingga aspek
ekonomi.
Tujuan Makalah
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kerusakan
oleh sifat alamiah dari produk yang berlangsung secara spontan yang kedua
atau menunda proses kerusakan sehingga mempunyai daya tahan lebih lama untuk
dikonsumsi. Sifat terpenting dari pengemas meliputi permeabilitas gas dan uap air
serta luas permukaan kemasan. Kemasan dengan daya hambat gas yang baik dan
luas permukaan yang lebih kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama
(Nur, 2009).
Penyimpanan bahan bahan pangan dilakukan agar memiliki shelf life yang
bahan pangan disebabkan oleh beberapa faktor suhu, kelembaban dan kekeringan,
udara dan oksigen, cahaya dan waktu. Sedangkan pembusukan bahan pangan
Penurunan kuantitas dan kualitas dapat terjadi pada bahan pangan selama
serangan serangga, tikus, burung dan mikroorganisme. Iklim Negara kita yang
panas dan lembab merupakan kondisi yang sangat baik bagi pertumbuhan
atau selain biji, itu bergantung pada berapa lama produk biji-bijian tersebut ingin
relatif rendah (12-16%) yang dilakukan pada suhu kamar, akan sangat membantu
penyimpanan memiliki lantai kering (tidak lembab, berlantai semen, bahan tidak
kontak langsung dengan lantai), terdapat ventilasi yang cukup untuk sirkulasi
BAB III
ISI
a. Pengertian Penyimpanan dan Penggudangan
menumpuk suatu bahan dalam suatu ruang serta kondisi ruangan yang terkendali
dengan tujuan agar bahan tidak mudah rusak dalam waktu tertentu. Penyimpanan
adalah adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan pangan
kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan bahan pangan
kering dan basah. Tujuannya adalah agar tersedia bahan bahan pangan siap pakai
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan. Masalah
pada tingkat teknologi yang dimiliki. Kondisi penyimpanan yang kurang baik
pangan tersebut sehingga dapat digunakan dalam waktu yang relatif panjang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperpanjang usia bahan bahan
pada lama penyimpanan, jenis bahan bahan pangan dan cara penyimpanan yang
buah pun menjadi lebih awet. Karena itu mutlak diperlukan suatu metode
tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan dipakai khusus sebagai
yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan (sesuai UU No. 11 tahun 1965 tentang
teknologi lepas panen sebelum bahan pangan tiba di konsumen, dan hal itu sangat
Penyimpanan bahan bahan pangan dilakukan agar memiliki shelf life yang
kekeringan, udara dan oksigen, cahaya dan waktu. Sedangkan pembusukan bahan
bahan pangan tahan lama, bahan pangan semi tahan lama dan bahan pangan tidak
lemari, kulkas, freezer, lumbung dan lainnya. Namun, bahan pangan yang
disimpan tidak dapat bertahan lama dan kondisi bahan pangan pun rusak, dan
bahan pangan telah dikembangkan dengan harapan shelf life bahan pangan
semuanya).
misalnya daging, ikan, daging unggas, telur, yogurt, susu dan produknya, dan
dalam kulkas dengan pengaturan suhu 5 oC atau lebih rendah, dan suhu bahan
- Pendinginan (Chiling)
- Perawatan (Curing)
- Pembekuan
- Atmosfir Terkendali
Bahan pangan semi tahan lama merupakan bahan pangan yang mampu
beberapa bulan tanpa adanya dimana suhu dan kelembaban lingkungan menjadi
perbedaan besar. Misalnya sereal, tepung terigu, tepung terigu halus, roti, bawang
garam, asam jawa, dan berbagai rempah-rempah yang sering disimpan selama 1
tahun dan biasanya dibeli untuk stok bulanan (biasanya dilakukan di pedesaan).
c. Jenis Gudang
1. Gudang umum yaitu gudang yang digunakan untuk kepentingan umum (Public
Gudang yang sering digunakan dalam penyimpanan bahan pangan dan hasil
1. Cold Storage
barang yang mudah rusak karena pembusukan ataupun penurunan kualitas, untuk
pedagang, perantara/tengkulak, dan produsen. Selain itu, pada gudang ini biasanya
pertanian:
e. Bangunan Gudang
Lantai ditutup dengan ubin dari bahan galian (quarry tiles). Ubin ini harus
dipasang serapat mungkin satu sama lainnya, karena jika terbentuk celah yang
lebar antar ubin, kotoran dan pelumas akan terakumulasi. Yang juga penting
adalah pada sudut-sudut lantai dengan dinding harus dipasang lekukan ubin
memiliki kecenderungan mudah lepas dari dinding jika terkena panas yang tinggi.
Pada daerah ini lebih baik dipasang pelapis logam pada dinding, sejauh lapisan
Di semua bagian yang lebih tinggi, dindingnya dilapisi dengan perekat yang bagus
dan keras kemudian dilapisi dengan cat “high gloss” untuk membentuk
kondisinya baik, serta penyinaran dan ventilasi yang cukup adalah hal penting
langit-langit
- Rak mudah dibersihkan
- Penyimpanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (first in
first out)
- Semua lubang yang ada di gudang harus berkasa, serta bila terjadi
(racun).
Pertanian
a. Warna
Contoh : beras. Pada suhu yang tinggi dan kondisi penyimpanan yang jelek
warna beras yang berwarna putih akan menjadi kecoklatan, merah atau kuning
kecoklatan.
b. Bau
Terjadi perubahan bau yang tidak enak, dan ketengikan akibat akumulasi
gas-gas volatil seperti asetaldehid, aseton, metil ester, hidrogen sulfida, dan
amoniak.
c. Bentuk
Suhu yang terlalu tinggi maka akan membuat bahan pangan rusak.
2. Perubahan kimia
a. Karbohidrat
penyimpanan, yaitu :
b. Protein
Jumlah total asam amino menunjukkan perubahan yang berarti bila terjadi
c. Lemak
biasanya adalah kapang dan bakteri, dimana mikroba ini akan menyebabkan
sedang produk yang mengandung protein dan gula berpotensi mengalami reaksi
Maillard (warna coklat). Selain itu dipengaruhi oleh keadaan alamiah atau sifat
dan fisik.
b. Jenis dan karakteristik bahan kemasan
Permeabilitas bahan kemasan terhadap kondisi lingkungan (uap air, cahaya,
Oksigen dapat menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi, selain itu kondisi atmosfer
(terutama suhu dan kelembaban) akan mempengaruhi masa simpan bahan pangan
sebelum digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
bahan dalam suatu ruang serta kondisi ruangannya terkendali dengan tujuan
pada suhu kamar, ruang penyimpanan memiliki lantai kering (tidak lembab,
komposisi kimia yang terkandung dalam bahan pangan), dan perubahan yang
Saran
dan disesuaikan dengan sifat dari bahan yang ingin disimpan dan lamanya
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Nur, M. 2009. Pengaruh cara pengemasan, jenis bahan pengemas, dan lama
penyimpanan terhadap sifat kimia, mikrobiologi, dan organoleptik. Jurnal
Teknologi dan Industri Hasil Pertanian. 14 (1) : 1-11.
Sidik, M dan H. Halid. 1983. Sistem Penyimpanan dan Perawatan Kualitas Bahan
Pangan di Badan Urusan Logistik. Risalah Seminar Nasional Pengawetan
Makanan dengan Iradiasi.