Makalah Homeostatis
Makalah Homeostatis
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Biokimia
yang dibina oleh Ibu Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes
Oleh
Umu Zahro (P17111182050)
Antaresa Yusuf Maulida (P17111183060)
Amalia Resa Puspa Damayanti (P17111183062)
Fadhila Arum Wigati (P17111183075)
Farah Anisah Nurhasana (P17111183080)
Mega Dwi Permatasari (P17111183091)
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat,
dan karunia-Nya, makalah dengan judul “Homeostasis Glukosa pada Kondisi
Diabetes” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi
banyak pihak mengenai peran hormon dalam metabolisme lemak kondisi normal
pada matakuliah biokimia.
Kami selaku penyusun makalah ini tidak memungkiri masih banyaknya
kesalahan dan kekurangan dalam makalah yang kami susun. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih
baik kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
penduduk berusia 15 tahun keatas sebesar 1,5-2,3% dengan prevalensi di
daerah rural/pedesaan lebih rendah dibandingkan perkotaan dan hal ini
makin meningkat tiap tahunnya (Depkes, 2014).
1.2.Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan diabetes melitus?
b) Bagaimana reaksi biokimia karbohidrat yang terjadi pada tubuh
penderita diabetes melitus?
c) Bagaimana homeostasis glukosa yang terjadi pada tubuh penderita
diabetes melitus?
1.3.Tujuan
a) Mengetahui pengertian diabetes melitus.
b) Mengetahui reaksi biokimia karbohidrat yang terjadi pada tubuh
penderita diabetes melitus.
c) Mengetahui homeostasis glukosa yang terjadi pada tubuh penderita
diabetes melitus.
1.4.Manfaat
a) Dapat mengetahui pengertian diabetes melitus.
b) Dapat mengetahui reaksi biokimia karbohidrat yang terjadi pada tubuh
penderita diabetes melitus.
c) Dapat mengetahui homeostasis glukosa yang terjadi pada tubuh
penderita diabetes melitus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gambar 2.1. Gambaran metabolisme karbohidrat; jalur-jalur
utama dan produk akhir
Sumber: Murray, Granner, dan Rodwell, 2006
4
dan zat-zat antara dalam siklus asam sitrat yang menyediakan
kerangka karbon untuk sintesis asam amino, dan asetil-KoA sebagari
prekursor asam lemak dan kolesterol (Murray, Granner, dan Rodwell,
2006).
Selain berasal dari makanan, glukosa dalam darah juga berasal
dari proses glukoneogenesis dan glikogenesis (Kronenberg et al.,
2008). Proses glikogenesis diatur oleh hormon glukagon dan
epinefrin. Sel α-pankreas akan menghasilkan glukagon sebagai respon
kadar glukosa darah rendah. Hormone ini berfungsi untuk
memperlambat pemasukan glukosa kedalam sel jaringan,
meningkatkan laju pemecahan glikogen menjadi glukosa di dalam
hati, meningkatkan laju pemecahan lemak dan protein menjadi
turunannya untuk digunakan dalam proses glukoneogenesis, serta
meningkatkan laju reaksi gluconeogenesis yang merupakan
pembentukan glukosa dari asam lemak atau asam amino. Namun,
apabila kadar glukosa darah meningkat, maka sel β-pankreas akan
mengsekresi insulin. Hormone insulin bekerja untuk meningkatkan
kecepatan masuknya glukosa kedalam sel jaringan, meningkatkan
kecepatan pemecahan glukosa melalui proses glikolisis.
Meningkatkan sintesis glikogen dari glukosa di dalam hati dan otot,
serta meningkatkan sintesis lipida dan protein dari glukosa.
5
2.3 Homeostatis Glukosa
6
meningkatkan hidrolisis glikogen, mengubah asam amino dan asam
lemak menjadi glukosa dan memulai pelepasan glukosa secara
perlahan-lahan ke dalam sirkulasi. Ketika mekanisme homeostatis
glukosa menyimpang, terdapat konsekuensi yang serius. (Campbell et
al., 2004 dalam Dwinani,2014).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah yang telah dibuat dan didiskusikan didapat
kesimpulan bahwa Diabetes Melitus merupakan penyakit yang sangat
berbahaya dan menakutkan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
terserangnya seseorang dengan Diabetes Melitus diantaranya adalah
Obesitas (berat badan berlebih),faktor genetis, pola hidup yang tidak sehat
(jarang berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak yang lainnya.
8
DAFTAR RUJUKAN