Anda di halaman 1dari 11

CREATIVE PAPER

Faktor Manusia Dalam Keseharian


‘Kenyamanan pada
Penggunaan Toilet’

Chedia Putri K.L.


Arsitektur Interior
1706044484
Daftar Isi

1-Judul

2-Daftar Isi

3-Background

4-Analisis
a. Tombol Flush
b. Permukaan Duduk Toilet

7-Preseden yang Berhasil


a. Tombol dan Handle Flush
b. Karya Preseden

11-Referensi
BACKGROUND/PENDAHULUAN

Kita sehari-hari menjalani rutinitas dari rumah, tempat kerja atau sekolah,
lalu kembali lagi ke rumah. Rutinitas yang kita jalani pastinya terdiri dari berbagai
aktivitas yang membutuhkan postur tubuh serta fasilitas yang berbeda juga.
Disinilah pentingnya Faktor Manusia diperhitungkan. Faktor Manusia adalah studi
mengenai cara manusia berhubungan dengan ruang di sekitar mereka dengan
harapan meningkatkan performa kerja serta keselamatan (Nussbaumer Part 1).
Lalu, faktor manusia sendiri terbagi menjadi 3 yaitu, Proxemic, Anthropometri,
dan Ergonomi.

Proxemic mempelajari tentang interaksi manusia dengan manusia lain beserta


space-nya.

Ergonomi mempelajari tentang interaksi manusia dengan alat/mesin/fasilitas yang


digunakan.

Anthropometri mempelajari tentang ukuran tubuh manusia dan proporsi saat


melakukan berbagai aktivitas.

Ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi peletakan serta desain dari sebuah
furniture, ruangan, bahkan Gedung agar manusia yang menggunakan (User) dapat
menggunakannya secara efektif dan nyaman. Banyak kasus terjadi dimana objek
yang digunakan tidak sesuaidengan manusia sehingga membuat manusia tidak bisa
menggunakan atau bahkan tidak mau menggunakan.

Saya pun juga mengalami ketidaknyamanan saat menggunakan toilet yang ada di
kamar apartemen saya dan itulah masalah yang akan saya analisis pada makalah
ini. Sebelumnya, saya tidak menyadari bila ada masalah dengan penggunaan toilet,
tetapi karena belajar mengenai Faktor Manusia, saya akhirnya menyadari bahwa
ternyata ada perasaan yang mengganggu saat menggunakan objek dan hal itu
disebabkan adanya masalah pada toilet saya yang tidak sesuai dengan saya sebagai
User.
ANALISIS

Saya mengamati Kamar Mandi di Apartemen saya. Setelah saya amati dan
rasakan, saya menemukan toilet saya menimbulkan beberapa ketidaknyamanan.

a. Tombol flush

Tombol flush pada toilet saya terletak pada bagian atas Toilet dengan
bentuk Tombol yang ditekan.

Awalnya, saya kira hal ini baik-baik saja dan tidak ada masalah. Ternyata
setelah saya rasakan dan amati lebih teliti, penempatan tombol ini
menimbulkan masalah yang awalnya tidak disadari.
Posisi tombol membuat badan User atau Subjek berputar ke belakang untuk
menekan tombol flush.

Bagian badan yang tidak nyaman


saat badan berputar ke belakang
b. Permukaan Duduk Toilet

Selain masalah dengan tombol flush, karena toilet saya adalah toilet duduk,
tentunya saya menggunakan toilet tersebut dengan posisi duduk. Posisi
duduk memang nyaman dikarenakan proporsi toilet terhadap ukuran tubuh
manusia sudah pas, tetapi posisi duduk ternyata kurang baik terutama saat
buang air besar.

Otot
Puborectalis

Pada gambar, dijelaskan bahwa Usus Besar lebih tidak tertekuk saat posisi
Jongkok atau squat .
Hal ini sudah dibuktikan dengan eksperimen yang dilakukan oleh beberapa
ahli di seluruh dunia. Semuanya menunjukkan hasil akhir dimana para
peserta eksperimen merasa lebih mudah melakukan Defekasi/Buang Air
Besar dengan posisi jongkok dibandingkan posisi duduk.

Lalu, mengapa sekarang orang banyak yang menggunakan toilet duduk?

Dulu toilet jongkok lebih banyak ditemukan. Lalu, pada akhir abad ke-16, Sir
John Harington menemukan toilet duduk dengan flush, tetapi toilet tersebut
baru bisa dinikmati oleh public pada abad ke-19. Toilet duduk memiliki
banyak peminat dikarenakan desainnya yang terlihat lebih elegan dan
mewah serta lebih higienis.

Tetapi, walaupun toilet duduk lebih higienis, penggunaannya di tempat


umum menjadikannya tidak higienis. Hal itu disebabkan oleh penggunaan
toilet duduk yang membutuhkan kulit user menempel pada permukaan toilet
dan hal tersebut dapat menjadi tempat persebaran penyakit karena
pemakainya terdiri dari bermacam-macam orang.

Jadi, masing-masing, toilet duduk dan jongkok memiliki kelebihan dan


kekurangan. Akan lebih bagus kalau kelebihan dari dua-duanya dapat
digabungkan untuk menciptakan toilet yang efisien dan nyaman untuk
digunakan.
PRESEDEN YANG BERHASIL

Setelah melakukan analisis terhadap masalah yang saya temui, saya mencari
karya atau penelitian yang membahas masalah serupa untuk mencari tahu solusi
dengan mempelajari preseden yang sudah terbuktikan.

Dari analisis yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Masalah:

1. Posisi Tombol Flush membuat user tidak nyaman


2. Posisi jongkok lebih baik dalam memudahkan proses Defekasi
3. Posisi jongkok pada permukaan toilet jika terlalu lama dapat membuat
tubuh terasa Lelah
4. Tidak higienis apabila tubuh menyentuh permukaan toilet Duduk

Untuk masalah no.1, masalah tersebut timbul karena posisinya yang


mengharuskan posisi tubuh user menjadi tidak nyaman (adanya perputaran
badan beserta angle tangan yang tidak pas).

Saya mencari tahu tentang macam-macam tombol serta handle untuk flush
dan inilah macam-macamnya.

Menurut saya, handle


di samping ini paling
ideal karena posisinya
tidak membutuhkan
pergerakan tubuh yang
tidak nyaman.
Tangan cenderung lurus dan
tidak perlu membentuk
Posisinya di kanan ideal
sudut yang membuat tidak
bagi saya karena saya
nyaman.
adalah right-handed
person atau tidak kidal.
Badan tidak perlu berputar
ke arah lain sehingga tidak
menimbulkan rasa tidak
nyaman terutama di
bagian pinggang

Untuk masalah no.2 sampai 4, mereka masih berhubungan karena berasal


dari poin B pada analisis. Masalah-masalah tersebut timbul akibat kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki oleh toilet duduk dan jongkok itu sendiri.

Saya pun menemukan karya ini oleh Rhode International School of Design
yang juga dilatarbelakangi oleh masalah yang saya alami. Mereka memulai
dengan menganalisis masalah lalu membuat bermacam-macam sketch untuk
mencari ide-ide alternatif.
Lalu, setelah mempertimbangkan positif dan negatif dari desain,
ditemukanlah desain yang mereka pikir dapat menyelesaikan masalah hasil
analisis mereka.
Bagian ini dapat Bagian ini dapat
menyelesaikan meng-save
masalah ruang dan
ketidakhiginies-an menghilangkan
toilet duduk pada kemungkinan
toilet umum kaki (saat posisi
dengan duduk) untuk
menyediakan bersentuhan
adanya flush yang dengan bagian
ditekan dengan kaki tempat
agar tangan tidak menaruh kaki
perlu menyentuh saat jongkok.
toilet langsung.

User bisa dengan nyaman menggunakan


toilet dengan cara jongkok atau duduk
karena toilet sudah menyiapkan tempat
yang nyaman untuk melakukan kedua posisi.
Setelah itu, untuk mengecek apakah desain ini dapat digunakan dan
ergonomis, mereka mmebuat model dari desain ini dan melaksanakan User
Experiment.
Inilah hasil akhir dari desain tersebut. Desain ini sudah menggabungkan solusi dari
berbagai masalah yang telah dianalisis serta merupakan pengembangan dari final
sketch, yang terdiri dari:

1. Tombol flush diletakkan dibawah yang dimana dapat dijangkau dengan kaki.
Penempatan tombol di bagian depan selurus dengan arah kita saat duduk
memudahkan user untuk menjangkau tombol.

Dari preseden inilah, saya bisa belajar solusi apa yang terbaik dan yang bisa
menyelesaikan beberapa masalah yang saya alami.
REFERENSI
• http://portfolios.risd.edu/gallery/57366319/How-do-you-do-your-
poo-An-ergonomic-toilet
• https://theconversation.com/whats-the-best-way-to-go-to-the-toilet-
squatting-or-sitting-63991
• https://slate.com/technology/2010/08/how-bathroom-posture-
affects-your-health.html
• https://www.americanstandard.co.id/press-
room/articles/ergonomics-the-most-overlooked-element-in-your-
bathroom/
• NUSSBAUMER, LINDA L. Human Factors in the Built Environment .
FAIRCHILD Books, 2018.

Anda mungkin juga menyukai