Anda di halaman 1dari 4

3.

Rewalling

Karies yang parah menyebabkan gigi kehilangan sebagian besar


strukturnya. Restorasi struktur gigi praperawatan endodontik dapat
memudahkan proteksi dan isolasi gigi, dan menyisihkan gingiva berlebih
sehingga tepi gigi dapat terlihat (Gulabivala, 2014). Bahan restorasi yang
dapat digunakan adalah komposit light cured, glass ionomer cement (GIC),
atau semen seng fosfat. GIC atau semen seng fosfat disemenkan
menggunakan matriks copper band atau steel orthodontic band yang
diletakkan di sekeliling gigi. Band harus terpasang pas dan bebas dari
gingival margin (Yin Lai, 2006).

Rewalling dengan Copper Band


- Armamentarium: gunting crown, tang kontur, kondensor amalgam, dan
PKT3.
- Prosedur:
a. Preparasi akses.
b. Pemilihan copper band dan pengepasan.
- Kontak interproksimal gigi yang akan dirawat endodontik diperiksa
dengan strip poles. Copper band dipilih sedikit lebih kecil dari keliling
1/3 tengah (atau ketinggian kontur) mahkota klinis.
- Band dipanaskan di atas api Bunsen sampai warnanya terlihat
kemerahan. Setelah itu, band dimasukkan dalam sebuah wadah kecil
berisi alkohol 75%.
- Copper band dipaskan ke gigi. Batas free gingival margin dan
permukaan oklusal pada band ditandai dengan pensil.
- Kelebihan band dipotong dengan gunting crown sampai batas free
gingival margin dan permukaan oklusal yang telah ditandai. Band
akan dipasang supragingival jika masih terdapat cukup struktur gigi.
Jika tidak terdapat struktur gigi yang cukup akibat karies yang parah,
band akan dipasang subgingival.
- Bagian tengah sisi buccal dari margin oklusal band dibuat ceruk
berbentuk V. Baik margin oklusal maupun gingival band dibentuk
dengan tang kontur untuk meningkatkan adaptasi.
- Penghalusan dan pemolesan margin band yang telah dipotong dan
dibentuk dapat dilakukan dengan menggunakan green stone.
- Copper band dipaskan lagi ke gigi dan dilepas untuk sementasi.
c. Sementasi.
- Setelah gigi diisolasi, sementasi dilakukan dengan semen seng fosfat.
- Semen seng fosfat dimanipulasi sesuai aturan pabrik. Konsistensi
semen yang kental direkomendasikan untuk keperluan restorasi.
- Operator dapat menggunakan instrumen plastis untuk mengisi di
bagian kavitas, sementara asisten menempatkan semen ke dalam band
secara simultan. Asisten memberikan band kepada operator yang akan
memasangkan band tersebut pada gigi dengan jari dan jempolnya yang
telah diberi bubuk semen.
- Kondensor amalgam digunakan untuk menekan ceruk berbentuk V di
buccal oklusal.
- Instrumen PKT3 digunakan untuk mengadaptasikan margin gingiva
band pada daerah servikal gigi.
- Kelebihan semen dibuang setelah setting.
d. Pelepasan band.
- Copper band dapat dibiarkan pada tempatnya untuk memfasilitasi
perawatan yang akan datang; namun, band tersebut dapat dengan
mudah dilepas menggunakan tang.

4. Pengukuran Panjang Kerja (Working length)


a. Foto Rontgen Periapikal
Evaluasi guttap point menggunakan foto rontgen periapikal untuk
mengetahui apakah guttap point yang dimasukkan ke dalam saluran akar
memenuhi syarat, yaitu dapat masuk saluran akar sebatas panjang kerja dan
rapat dengan dinding saluran akar. Teknik periapikal dipakai karena teknik
ini dapat digunakan untuk menunjukan kondisi masing-masing gigi secara
individual beserta jaringan di sekitar apexnya. Film periapikal biasanya
memuat dua hingga empat gigi beserta gambaran lengkap mengenai kondisi
gigi dan jaringan tulang di sekitarnya. Teknik ini dapat dipergunakan untuk
mendeteksi adanya inflamasi pada daerah apical, mengevaluasi status
jaringan periodontal, mengetahui terhadap posisi dari gigi yang belum
erupsi, mengetahui morfologi akar sebelum dilakukan pencabutan gigi, dan
juga ketika melakukan perawatan endodontik (Whaites, 2003).

Diagnostic Wire Photo (DWP)


Setelah semua orifice didapat, maka digunakan jarum miller atau file
berukuran 10-15 ke dalam masing-masing saluran akar yang diberi tanda
stopper menggunakan bahan yang bersifat radiopaque (tampak warna putih
bila dibuat Rӧ photo) untuk pengukuran panjang gigi.

Lakukan rontgen foto, untuk DWP. 


Patokan oklusal untuk molar bawah adalah tonjol mesio bukal saluran akar
distal dan ujung tonjol distobukal saluran akar mesial.

Panjang Kerja
Kemudian dilakukan penghitungan panjang gigi pada tiap-tiap akarnya
dengan rumus:

PGS = PGF X PAS

PAF


Panjang kerja = PGS – 1

Keterangan:

PGS = panjang gigi sesungguhnya

PGF = panjang gigi pada foto



PAS = panjang alat sesungguhnya

PAF = panjang alat pada foto

Panjang kerja adalah panjang dari alat preparasi yang masuk ke dalam
saluran akar gigi. Panjang kerja alat preparasi saluran akar diukur 0,5-1mm
lebih pendek dari panjang saluran akar sebenarnya, hal ini untuk
menghindari rusaknya penyempitan saluran akar di apikal (apical
constriction) atau masuknya alat preparasi ke jaringan periapikal. Namun,
pada gigi anak, pengurangan bukan lagi 1mm, melainkan 2 mm,
dikarenakan menghindari masuknya alat preparasi ke jaringan periapical
dan mengenai gigi permanen yang akan muncul.
Tentukan teknik preparasi dan pengisian dari masing-masing saluran

akar
 dengan melihat hasil foto rontgen gigi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Gulabivala K. Ng YL. Endodontics. Mosby Elsevier; 2014:158-9.

Yin Lai Y. Chun Chung-Fu Yu D. Ping Chen C. Application of a copper band in


complex endodontic access preparations. J Dent Sci. 2006;1(1):44-6.

Whaites, E., 2003, Essentials of Dental Radiography and Radiology 3rd Edition,
Elsevier, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai