Anda di halaman 1dari 2

Siklus Stirling

Siklus Stirling melibatkan serangkaian peristiwa yang mengubah tekanan gas di dalam
mesin sehingga mesin dapat melakukan pekerjaan. Beberapa sifat gas yang sangat penting
untuk pengoperasian mesin Stirling:

1. Memiliki jumlah gas yang tetap dalam volume tetap diruang tersebut dan meningkatkan
temperatur gas itu sehingga tekanan akan meningkat.
2. Memiliki jumlah gas yang tetap dan mengkompres (mengurangi volume ruang nya)
sehingga suhu gas akan meningkatkan.

Siklus Stirling dirancang dengan baik sehingga gas yang bekerja umumnya dikompresi
dalam bagian yang lebih dingin dari mesin dan diperluas di bagian panas yang dihasilkan
dalam konversi yang panas menjadi kerja. Sebuah penukar panas internal regeneratif
meningkatkan efisiensi termal mesin Stirling sederhana dibandingkan dengan mesin udara
panas.

Diagram p-v dan T-s siklus Stirling

Siklus tersebut terdiri dari empat proses reversibel internal yang berurutan:

1. Kompresi isotermal dari 1  2 pada temperatur Tc, panas Q1 keluar dari sistem dan
kerja dilakukan terhadap sistem.
2. Pemanasan pada volume konstan dari 2  3 suhu naik dari Tc ke TH dan tekanan juga
naik dari p1 ke p2, tidak ada kerja yang dilakukan.
3. Ekspansi isotermal dari 3  4 pada temperatur TH panas Q2 masuk ke dalam sistem,
sementara kerja dilakukan oleh sistem.
4. Pendinginan pada volume konstan dari 4  1, suhu turun dari T2 ke T1 dan tekanan juga
turun dari p4 ke p1, tidak ada kerja yang dilakukan.

Regenerator yang memiliki nilai keefektifan 100% mengizinkan kalor yang terbuang
selama proses 4-1 untuk digunakan sebagai masukan kalor di dalam proses 2-3. Oleh sebab
itu, proses penambahan kalor secara eksternal ke dalam fluida kerja terjadi di dalam proses
isotermal 3-4 dan semua kalor yang terbuang ke lingkungan terjadi di dalam proses 1-2.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai efisiensi termal pada siklus Stirling
diberikan melalui persamaan yang sama seperti yang digunakan pada siklus Carnot maupun
Ericsson.

Anda mungkin juga menyukai