Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke-7 negara dengan prevalensi
diabetes melitus (DM) terbanyak, yaitu sekitar 10 juta penyandang. Prevalensi
DM yang tinggi tentu saja menjadi beban ekonomi dan kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian khusus. Dari sebuah survey diketahui bahwa penyandang
DM yang mendapatkan terapi kombinasi antihiperglikemik oral (AHO) memiliki
tingkat kepatuhan yang rendah. Rendahnya tingkat kepatuhan pada akhirnya akan
berdampak terhadap morbiditas dan mortalitas DM.2, Keadaan ini mendorong
para ahli untuk terus melakukan inovasi tatalaksana DM, diantaranya dengan
mengembangkan formulasi fixed dose combination (FDC).2
Gambar 2. Kelebihan monoterapi dengan FDC pada terapi Sebuah studi multisenter tersamar ganda telah
DM tipe 2.15 dilakukan di Perancis untuk membandingkan efek
kombinasi glimepirid/metformin dengan kedua
obat sebagai monoterapi. Sekitar 370 penyandang
Mekanisme kerja kombinasi glimepirid-
DM tipe 2 secara acak mendapatkan metformin,
metformin
glimepirid, atau metformin+glimepirid. Kombinasi
Metformin menstimulasi uptake glukosa, menekan metformin+glimepirid secara bermakna lebih
produksi glukosa hepatik berlebih, dan mengurangi efisien dalam mengendalikan HbA1c (P<0,001),
absorpsi glukosa di usus. Golongan biguanid ini glukosa darah puasa (P<0,001), maupun glukosa
juga memperbaiki resistensi insulin, memiliki darah post-prandial (P<0,001). Studi menunjukkan
kecepatan respons awal yang tinggi, aman, bahwa penambahan glimepirid terhadap metformin
tidak menyebabkan kenaikan berat badan, dan pada penyandang DM tipe 2 yang tidak terkendali
menguntungkan terhadap profil lipid. Sulfonilurea hanya dengan pemberian metformin, menghasilkan
dan biguanid memiliki mekanisme kerja yang saling kendali glikemik yang superior dibandingkan dengan
melengkapi, dengan efek antihiperglikemik yang *p < 0.001 vs Met
6.79% 6.52% 6.42% #p < 0.001 vs Amaryl®
sinergis dan tidak meningkatkan reaksi simpang dari 0.3
0.2 +0.07 +0.27
masing-masing golongan. Sulfonilurea (glimepirid) 0.1 +0.14 +0.09
∆ in HbA1c (%)
0
menstimulasi sel Beta untuk melepaskan insulin, -0.1
-0.2
sedangkan metformin mengurangi produksi glukosa -0.3 -0.74*#
+0.08
-0.4
hepatik, menurunkan absorpsi glukosa di usus, serta -0.5
-0.6
memperbaiki sensitivitas insulin melalui perbaikan -0.7
Metformin Amaryl® Metformin + Amaryl®
uptake dan penggunaan glukosa perifer.17,18,19 n=75 n=150 n=147
80.0
60.0 54%
Ringkasan
40.0
20.0 FDC merupakan terapi yang efisien, aman,
dan dapat ditoleransi oleh penyandang DM
tipe 2, serta meningkatkan kepatuhan pasien
Free Combination Fixed-dese Combination dan efikasi dalam menurunkan glukosa darah,
Gambar 6. Tingkat kepatuhan yang lebih baik pada
dibandingkan kombinasi lepas atau monoterapi
pemberian FDC.24 dosis tinggi.
Daftar Pustaka
1 7
International Diabetes Foundation. IDF Diabetes Atlas 7th Holman RR, Paul SK, Bethel MA, Matthews DR, Neil
edition 2015. Accessed on March 11th 2016, available from: HA. 10-year follow-up of intensive glucose control in
http://www.diabetesatlas.org/ type 2 diabetes. The New England journal of medicine.
2
Ho PM, Magid DJ, Masoudi FA, McClure DL, Rumsfeld JS. 2008;359:1577-89.
Adherence to cardioprotective medications and mortality 8
Karnal SK. Aggressive treatment in newly diagnosed
among patients with diabetes and ischemic heart disease. diabetes with fixed dose combinations. Medicine Update.
BMC cardiovascular disorders. 2006;6:48. 2012;22:249-53.
3
Sokol MC, McGuigan KA, Verbrugge RR, Epstein RS. Impact 9
Skyler JS. Evidence for glycated hemoglobin targets from
of medication adherence on hospitalization risk and The Diabetes Control and Complications Trial. Consensus
healthcare cost. Medical care. 2005;43:521-30. Conference Proceedings. Endocrine Practice. 2002;8:27-
4
Abdul-Ghani MA, Tripathy D, DeFronzo RA. Contribution 30.
of B-cell dysfunction and insulin resistance to the 10
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus
pathogenesis of impaired glucose tolerance and impaired Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di
fasting glucose. Diabetes Care. 2006;29:1130-39. Indonesia. Jakarta: PB Perkeni; 2015. Hal.27-47.
5
Lardizabal JA, Deedwania PC> The role of renin-angiotensin 11
Cefalu WT. Pharmacotherapy for the treatment of patients
agents in altering the natural history of type 2 diabetes with type 2 diabetes mellitus: rationale and specific agents.
mellitus. Curr Cardiol Rep. 2010;12:464–71 Clinical pharmacology and therapeutics. 2007;81:636-49.
6
Rojas LBA, Gomes MB. Metformin: an old but still the best 12
Blonde L, San Juan ZT. Fixed-dose combinations for
treatment fortype 2 diabetes. Diabetology & Metabolic treatment of type 2 diabetes mellitus. Advances in therapy.
Syndrome. 2013;5:6. 2012;29:1-13.
5