Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATAKULIAH

Manajemen Stratejik Lanjutan

DOSEN:
Prof. Dr.Surachman Sumawihardja, SE, MS
Popy Rufaidah, SE, MBA, Ph.D

Topik Presentasi:
Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif
Berkelanjutan:
Pandangan Dinamis dan berkelanjutan Perusahaan
(Sustainable Development And Sustainability Of Competitive Advantage:
A Dynamic And Sustainable View Of The Firm)

Nama : Muhammad Yunus Kasim


NPM : 120130100019
No HP : 0811459874
Email : noespalu@yahoo.com
Rencana Keminatan Disertasi: Keuangan

Nilai
Nilai Power
Nilai Makalah Penguasaan Materi
Point
Presentasi

PROGRAM PASCASARJANA - PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS PADJADJARAN
SELASA, 3 MEI 2011
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
1
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan:


Pandangan Dinamis dan berkelanjutan Perusahaan

Oleh:
Muhammad Yunus Kasim.

Abstrak.

Tujuan makalah ini adalah untuk perkembangan literature review pembangunan


berkelanjutan yang berasal dari sepuluh penulis. Selanjutnya dikaji hubungan
pembangunan berkelanjutan dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan yang
bersumber dari sepuluh penulis. Rumusan masalah yang di angkat dalam makalah ini
adalah, apa saja karakteristik pembangunan perkelanjutan berdasarkan empat jenis
pandangan yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah deksriptif.
Berdasarkan hasil studi kepustakaan tentang cara untuk mendapatkan SCA, tulisan ini
menganggap sumber daya, kemampuan dan aktivitas sebagai sumber utama
keunggulan kompetitif perusahaan. Dari sudut pandang praktis, sumber daya,
kemampuan dan aktivitas diidentifikasi sebagai sumber penting dari SCA, dengan
mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya fisik, sosial, etika, dan bisnis, terutama
bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di lingkungan yang dinamis dan
kompetitif. Melalui analisis lingkungan ekternal perusahaan, pendekatan ini
dikembangkan untuk membantu para manajer perusahaan mengidentifikasi sumber
unik mereka, demi mencapai SCA. Implikasi akademis yang diharapkan dari makalah
adalah agar makalah ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian terkait dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan, dan implikasi
praktis adalah, makalah ini dapat di jadikan sebagai sebuah pendekatan yang
menawarkan dasar bagi manajer untuk mengidentifikasi mencapaian SCA perusahaan
mereka dengan mempertimbangkan pembangunan berkelanjutan. Temuan penelitian
ini menunjukkan bahwa perhatian pihak manajemen perusahaan terhadap fisik, sosial,
etika dan bisnis yang merupakan faktor pembangunan berkelanjutan akan menjadikan
perusahaan tetap bertahan dan pandangan dinamis tentang peningkatan sumber daya,
kemampuan dan aktivitas akan menghasilkan produk yang bernilai inovasi dan dapat
meningkatkan reputasi perusahaan, dan pada akhirnya menghasilkan keunggulan
competitive berkelanjutan.

Kata Kunci: Pembangunan berkelanjutan, Stakeholder, Pandangan dinamis dan


berkelanjutan, Kenggulan competitive berkelanjutan,
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
2
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

I. Pengantar
Pembangunan berkelanjutan telah menjadi konsep terdepan pada abad
ke 21. Pembangunan berkesinambungan memaparkan suatu pembangunan, yang
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak membahayakan
kesempatan bagi generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Istilah tersebut telah menjadi tujuan penting bagi semua bidang kehidupan seperti
ekonomi, ekologi, dan kesetimbangan sosial. Pembangunan dan pembentukan
masa depan kita telah menjadi diskusi internasional seperti pada pertemuan
tingkat tinggi Konferensi di Rio de Janeiro dan di Johannesburg. Tetapi ini
juga menjadi topik pada tingkat nasional di berbagai Negara.
Istilah kesinambungan di dalam konteks perlindungan alam and biosfer
dunia pertama kali digunakan pada tahun 1980-an, di dalam program "World
Nature Protection for Conservation of Nature (IUCN)" dan "World Wide Fund for
Nature (WWF)". Ini artinya dan tujuannya adalah penggunaan sistem biologi
yang ada tanpa mengubah karakterisktik esensialnya.
Ide dari konsep ini kemudian lebih lanjut diperluas dengan penggunaan
"pembangunan berkelanjutan". Aspek ekonomi ditambahkan pada aspek ekologi
dan sosial terdahulu seperti dinyatakan oleh the Brundtland Report pada 1987.
Dari asal muasalnya pada istilah dan ide telah digunakan dan disempurnakan.
Tanda kemajuan berikut dibentuk badan PBB "United Nations’s Conference on
Environment and development" (UNCED) yang diselenggarakan di Rio de
Janeiro. Sekitar 170 negara menandatangani Agenda 21 dengan "pembangunan
berkelanjutan" sebagai tujuan global (dunia). Karena karakter global dari
Agenda 21 tidak terlalu jelas pada beberapa aspek. Ini menggambarkan hanya
pada tujuan global tetapi tidak menunjukkan jalan untuk mencapainya. Dengan
demikian, ’spirit’ daripada Agenda 21 kelihatannya lebih penting daripada kata-
kata dari dokumen: hanya kerja sama dan kemitraan global antar negara dapat
memecahkan masalah ekologi dan sosial dunia yang sangat pent ing.
Organisasi dan bisnis telah berkembang pesat selama tahun terakhir. Sebelumnya,
fokus organisasi adalah pada barang dan produksi, namun, kemudian pada perspektif
ini telah berubah menjadi pengetahuan yang lebih dan fokus modal intelektual saat ini.
Dengan demikian, konsep-konsep pengetahuan organisasi, serta pemangku
kepentingan dan hak-hak masyarakat semakin sering diangkat dan dibahas dalam
studi baru-baru ini.
Masalah terberat dalam pendefinisian misi perusahaan adalah masalah yang
terkait dengan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah
gagasan bahwa suatu perusahaan memiliki tugas untuk melayanii masyarakat
sekaligus kepentingan keuangan pemegang sahamnya. Pendekatan pemangku
kepentingan memberikan sudut pandang yang, paling jelas mengenai masalah
tersebut. Pada umumnya, pihak luar sering kali menunt ut agar klaim pihak dalam
diletakkan di bawah kepentingan masyarakat; atau dengan perkataan lain,
kepentingan pihak luar harus lebih diutamakan.
Mereka berpendapat bahwa masalah seperti polusi, pembuangan limbah padat
dan cair, dan pelestarian sumber daya alam harus menjadi pertimbangan utama
dalam mengambil keputusan strategis. Selain itu, pada umumnya juga, pihak dalam,
cenderung berpendapat bahwa klaiin pihak luar yang saling bersaing harus saling
diseimbangkan dengan cara sedemikian rupa sehingga melindungi misi perusahaan.
Misalnya, mereka berpendapat bahwa kebutuhan pelanggan akan suatu produk
harus diseimbangkan dengan polusi air yang dihasilkan dari proses produksi produk
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
3
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

tersebut jika polusi tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dan tetap memperoleh
keuntungan. Beberapa pihak dalam juga berpendapat bahwa tuntutan masyarakat,
sebagaimana tercermin dalam aturan pemerintah akan menghasilkan dana pajak
yang dapat digunakan untuk membersihkan polusi air dan lainnya jika masyarakat umum
menginginkannya.
Masalah-masalah yang ada sangat banyak, rumit, dan bergantung pada situasi
tertentu. Dengan demkian, aturan kode bisnis yang ketat tidak dapat mengatasi masalah
tersebut. Setiap perusahaan, tanpa memerhatikan ukurannya, harus menentukan
bagaimana mereka akan memenuhi tanggung jawab sosial yang diminta. Sementara
perusahaan besar dengan modal besar memiliki akses yang mudah ke konsultan
lingkungan, ini bukanlah strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan-perusahaan yang
lebih kecil. Namun, pengalaman dari banyak bisnis kecil mernperlihatkan bahwa adalah
mungkin untuk mencapai pencegahan polusi yang signifikan dan pengurangan limbah tanpa
biaya besar dan tanpa menggunakan jasa konsultan. Jika suatu bidang masalah sudah
diidentifikasi, sering kali pegawai lini perusahaan dapat menemukan suatu solusi. Salah
satu strategi pencegahan polusi yang penting mencakup perubahan bahan baku yang
digunakan atau mendesain ulang bagaimana operasi dilakukan. Membuat pencegahan polisi
menjadi tanggung jawab sosial dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan yang lebih
kecil. Perusahaan publik juga dapat memperoleh manfaat langsung dari strategi tanggung
jawab sosial.
Demikian pula, bukti bahwa banyak praktek-praktek pembangunan ekonomi saat
ini menyebabkan sisi negatif lingkungan dan efek sosial terus menumpuk. Namun
untuk mengubah keyakinan bahwa pasar dan harga sendiri dapat, harus dan akan
mengurus segala dampak negatif bahwa perusahaan-perusahaan terhadap
masyarakat adalah tujuan yang sulit. Untuk membuktikan bahwa adalah mungkin untuk
melakukannya dengan baik dengan melakukan yang benar, dan bahwa, dalam jangka
panjang, satu-satunya cara untuk melakukannya dengan baik adalah dengan
melakukan yang benar.
Setiap perusahaan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda untuk
mencerminkan perbedaan dalam posisi kompetitif, industri, negara, tekanan lingkungan
dan ekologi, dan sejumlah faktor lainnya. Dengan perkataan lain, pendekatan-
pendekatan tersebut akan mencerminkan faktor-faktor situasional maupun perbedaan
prioritas dalam pengakuan.
Tulisan ini menyajikan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang pentingnya
melakukan peran pembangunan berkelanjutan oleh organisasi dan efek yang dapat
memiliki pada organisasi. Makalah ini juga akan membahas bagaimana organisasi bisa
mendapatkan keuntungan dari bertindak untuk peran pembangunannya yang
berkelanjutan dan menganggapnya sebagai sarana keunggulan kompetitif, bukan
sebagai ancaman organisasi.
Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan kontribusi untuk gagasan utama
berkaitan dengan peran bisnis dalam pandangan masyarakat pada umumnya. Dengan
demikian, kami akan pertama cepat meninjau literatur tentang masalah ini. Karena
makalah kami untuk yang dinamis dan berkelanjutan perusahaan sangat menarik pada
pandangan berbasis sumber daya dari perusahaan dan sastra pembangunan
berkelanjutan, kami merangkum mantan dan menjelaskan karakter normatif dan
instrumental dasar-dasar kedua. Setelah menjelaskan alasan di balik makalah kami
untuk pandangan yang dinamis dan berkelanjutan perusahaan, kami menyimpulkan
dengan menyorot perubahan tata kelola perusahaan yang inheren datang dengan itu
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
4
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

Sistematika penulisan makalah disusun berdasarkan urutan sebagai berikut:


1. Pengantar.
2. Ringkasan berdasarkan artikel jurnal utama
3. Review atas artikel jurnal lainnya yang terkait dengan topik, yaitu :

a. Hangbiao Shang, Huang Peilun, Guo Yan, 2010, “Managerial Cognition: The
Sources of Sustainable Competitive Advantage in Hypercompetition. A Case
Study”, Business Review Internasional. Bingley:. Vol. 1, ISS. 4; pg. 444.
b. Liqin Ren, Xie Guangya, Krabbendam Koos, 2010, “Sustainable Competitive
Advantage and Marketing Innovation within Firm, A Pragmatic Approach for
Chines Firm”. Management Research Review. Vol. 33, ISS. 1; pg. 79.
c. David Walker, 2008, “Sustainability: Environmental Management,
Transparency, and Competitive Advantage”. Journal of Retail & Leisure
Property. Vol. 7, ISS. 2; pg. 119.
d. Mostafa Nejati, Shah Shahbudin Amirul Bin Md, Amran Bin Azlan 2010,
“Sustainable Development: a Competitive Advantage or treath?. Seri Bisnis
Strategi. Northampton: 2010. Vol. 11, ISS. 2; pg. 84
e. Kazem Chaharbaghi, Richard Lynch, 1999, “Sustainable competitive
advantage: towards a dynamic resource-based trategy”, Management
Decision. London:. Vol. 37, Iss. 1; pg. 45.
f. Riesenberg, J.R.: 1998, ‘Executive Insights: Knowledge the Source of
Sustainable Competitive Advantage’, Journal of International Marketing
6(3), 94-107.
g. Pratima Bansal, 2002, The Corporate of Sustainable Development,
Academy of Management Executive, 2002, Vol. 16, No. 2, Pg. 122.
h. Williams, Jeffrey R. 1992, How Sustainable Is Your Competitive Advantage?,
Management Review; Spring; 34, 3; pg. 29
i. Kalevi Kyla¨heiko and Jaana Sandström 2007 “Strategic options-based
framework for management of dynamic capabilities in manufacturing
firms” Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 18, ISS.
8. Pp. 966.
j. Donaldson, Thomas, Preston, Lee E. 1995, “The Stakeholder Theory of
Corporation: Concepts, Evidance, and Implication” The Academic of
Management Review. Vol. 20, ISS. 1; pg. 65.

4. Rekomendasi.

II. Ringkasan Artikel Jurnal Utama


2.1 Pandangan Hubungan antara Perusahaan dan Masyarakat
Hubungan antara perusahaan dan masyarakat telah banyak disajika di literatur
manajemen. Dari pandangan efisiensi, tanggung jawab sosial bisnis adalah untuk
meningkatkan keuntungan mereka (Friedman, 70) tanpa batas selain yang ditetapkan
oleh hukum dan kepatutan umum (Sternberg, 99, paper kerja, Jensen, 01). Ada
untaian lain literatur yang menganggap bahwa ada atau harus ada hubungan yang
lebih dekat antara perusahaan dan masyarakat. Yang paling penting dari ini mengacu
pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR1), yang pada dasarnya menyatakan
mengapa perusahaan-perusahaan harus bertanggung jawab secara sosial atau tidak;
respon sosial perusahaan (CSR2), tujuannya adalah untuk menggambarkan respon
perusahaan untuk tuntutan sosial; kinerja sosial perusahaan (CSP), yang dimulai
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
5
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

sebagai cara untuk merangkul kontribusi utama CSR1 dan CSR2 dan kemudian
berfokus pada hasil perilaku perusahaan, dan teori stakeholder (ST), yang tujuannya
adalah untuk menentukan kepada siapa perusahaan bertanggung jawab dan
bagaimana dan mengapa perusahaan harus mengatur hubungan mereka dengan
stakeholder.
Pendekatan normatif menyatakan apa perusahaan harus atau tidak harus
melakukan; pendekatan deskriptif menyelidiki perusahaan apa yang sebenarnya
dilakukan, dan, akhirnya, pendekatan instrumental berpendapat bahwa perusahaan-
perusahaan akan memperoleh hasil yang spesifik jika mereka mengadopsi perilaku
tertentu. Ada juga upaya berbuah untuk berbaur pendekatan ini menjadi apa yang kita
sebut pendekatan integratif.
Menimbang bahwa konsep pembangunan berkelanjutan melibatkan faktor
ekonomi, sosial dan lingkungan (Gladwin et al., 95), dan bagaimana pandangan
dinamis perusahaan (Ghemawat, 99) menjelaskan keunggulan kompetitif
keberlanjutan, teori yang dikembangkan dalam makalah ini baik cocok ke dalam apa
yang bisa dicap sebagai pandangan yang dinamis dan berkelanjutan perusahaan.
Sebelum memperkenalkan makalah kami dari pandangan yang dinamis dan
berkelanjutan perusahaan, kami akan meninjau secara singkat fitur utama dari dua
pandangan perusahaan sehubungan dengan makalah ini.

2.2. Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan


literatur manajemen bisnis telah menganalisis keunggulan kompetitif terus
menerus terutama didasarkan pada dua teori: teori bisnis berbasis sumber daya
(Wernefelt, 84; Barney, 91) dan teori bisnis berdasarkan aktivitas (Andrews, 71; Porter,
96). Secara garis umum, yang terdahulu menekankan sumber daya dan kemampuan
yang dihasilkan oleh bisnis dan terakhir, kegiatan usaha sendiri. Kedua garis pemikiran
telah berhasil saling berhubungan di bawah payung penciptaan nilai dalam pandangan
teori bisnis yang dinamis (Ghemawat, 99).
Pandangan berkelanjutan perusahaan didasarkan pada kebutuhan bagi
perusahaan untuk sepenuhnya menerima kenyataan bahwa dunia usaha adalah
bagian dari alam (Shrivastava, 94) dan sosial (Eells dan Walton, 61; Davis dan
Blomstrom, 66) sistem; ini Bahkan memiliki dua implikasi dramatis bagi dunia usaha:
penerimaan kelangkaan sumber daya alam (Hart, 95) dan konsep bisnis dan tanggung
jawab masyarakat terkait dengan penggunaan dan pengembangan sumber daya sosial
(Eells, 60; Frederick, 87) . Pandangan berkelanjutan perusahaan didasarkan pada
empat pilar. Semuanya berhubungan satu sama lain dan mendukung gagasan bahwa
perusahaan harus menciptakan nilai berkelanjutan (artinya, ekonomi, sosial dan nilai
lingkungan) dalam pengertian ganda dari kata berkelanjutan: dengan cara yang gigih
dan koheren dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Juga, pendekatan
normatif dan instrumental ada di mereka semua.
Alasan fisik. Sampai dengan pertengah industri, abad ke 20 dan perdagangan
mampu tumbuh seolah-olah tidak ada kendala alam. Hal ini dimungkinkan karena
konsekuensi global dari kegiatan ini di planet ini cukup terbatas, atau bahkan
diabaikan. Besarnya polusi dan penggunaan sumber daya alam yang berasal dari
industri dan perdagangan tidak cukup untuk mewakili ancaman bagi biosfer. Alasan
sosial. Di masa lalu, peran sosial perusahaan dibilang terbatas untuk menciptakan
lapangan kerja, membayar pajak dan operasi dalam batas-batas hukum. Dan memang,
bagi sebagian sarjana ini masih terjadi. Dalam hal apapun, ini mungkin bila
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
6
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

perusahaan dibatasi bermain jelas di lapangan dan masyarakat, sementara


mempercayakan kepuasan orang lain perlu pemerintah dan lembaga lain, tidak
berharap banyak dari bisnis dari perilaku wajar sebagai penyedia lapangan kerja dan
produk. Alasan Etis. Perusahaan adalah sistem struktur yang secara fundamental
berbasis pada masyarakat dan hubungan antara mereka. Dari sudut pandang etika,
untuk menjadi anggota suatu perusahaan atau jenis organisasi harus memberikan
kontribusi untuk perbaikan secara keseluruhan masyarakat sebagai individu. Dan
adalah jelas bahwa hal ini tidak memungkinkan jika mereka harus meninggalkan nilai-
nilai pribadi mereka ketika di tempat kerja. Alasan Bisnis. alasan bisnis adalah hasil
dari alasan fisik, sosial dan etika. Jika kita lagi memperhatikan tiga pernyataan di atas
merupakan pendekatan instrumental, kita dapat dengan mudah menyepakati garis
keturunan bisnis mereka. Namun, alasan bisnis tidak murni instrumental. Jika
perusahaan bertindak benar hanya karena itu terbayar, itu tidak bekerja. Orang-orang
dan mencari masyarakat untuk koherensi. Dan ini hanya mungkin bila perusahaan
melakukan, adalah hasil dari keyakinan yang mendalam dan nilai-nilai bersama antara
semua anggota mereka. Oleh karena itu, alasan bisnis juga normatif. Atau, lebih baik
lagi, ini adalah integrasi sempurna dari pendekatan normatif dan instrumental.
Ini adalah pesan inti dari artikel ini: seperti yang akan kita jelaskan secara
detail, mengingat kebutuhan untuk menunjuk ke arah sebuah model pembangunan
berkelanjutan yang lebih mendalam dan positif mempengaruhi keunggulan kompetitif
keberlanjutan perusahaan.
Proposal kami untuk pandangan yang dinamis dan berkelanjutan perusahaan
dibangun berdasarkan alasan berikut: (1). Kebutuhan untuk pembangunan yang lebih
berkelanjutan secara signifikan perubahan lanskap kompetitif perusahaan, (2)
Internalisasi kebutuhan pembangunan yang lebih radikal berkelanjutan mempengaruhi
cara di mana perusahaan mengembangkan sumber daya mereka, kemampuan dan
kegiatan, (3). Internalisasi kebutuhan pembangunan yang lebih berkelanjutan positif
mempengaruhi sifat strategis, kemampuan, sumber daya dan kegiatan perusahaan, (4)
Sumber daya baru, kemampuan dan kegiatan diambil berdasarkan kebutuhan untuk
pembangunan yang lebih berkelanjutan meningkatkan reputasi perusahaan dan
inovasi sebagai sumber keunggulan kompetitif berkesinabungan.

2.3. Sebuah Lanskap Baru Perusahaan


Kecepatan dan pentingnya perubahan teknologi dan diskontinuitas tidak datang
untuk mewakili akhir era industri, tetapi akselerasi dan pertumbuhan (Senge dan
Carstedt, 01). Untuk menggunakan jangka pasca- era industri menyiratkan, seperti
yang diusulkan oleh pembangunan berkelanjutan, perubahan mendasar mengacu
pada bagaimana sistem ekonomi mempengaruhi dan berhubungan dengan sistem
sosial dan alam di mana ia beroperasi. Dalam hal ini, pembangunan berkelanjutan
memperkenalkan gagasan tentang kelangkaan sumber daya alam dan tanggung jawab
perusahaan dan masyarakat di mana mereka beroperasi untuk pengembangan dan
penggunaan sumber daya sosial.
Kelangkaan sumber daya alam (1). Era industri dimulai, dikembangkan dan
terus beroperasi berdasarkan gagasan implisit bahwa sumber daya alam bersifat
terbatas. Hal ini mengakibatkan sistem industri untuk menjadi konfigurasi linier, di
mana elemen dasar mengikuti urutan yang terdiri dari ekstraksi-pengolahan-penjualan-
penggunaan- pembuangan, menghasilkan sampah di setiap langkah. Ini dampak dari
jenis operasi pada pemeliharaan aset alam itu tidak parah sepanjang tingkat
perkembangan masih dalam batas-batas tertentu. Namun, percepatan dan
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
7
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

pertumbuhan jumlah penerima manfaat, ditambah kebutuhan etis untuk memanfaatkan


seluruh penduduk dunia, telah dengan jelas mengidentifikasi sifat intrinsik non-
berkelanjutan dari model pembangunan. Dalam hal ini, pengakuan dari kelangkaan
sumber daya alam dan, oleh karena itu, kebutuhan untuk mengurangi penggunaan
sumber daya dan limbah yang dihasilkan oleh jenis kegiatan usaha, mungkin
signifikansi utama untuk pengembangan kemampuan baru dan kegiatan, yang dapat
menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (Hart, 95).
Tanggung jawab antara perusahaan dan masyarakat untuk
pengembangan sumber daya sosial (2). Dalam prakteknya, bisnis beroperasi secara
independen dari sistem sosial dan alam yang mengelilingi mereka. Pembangunan
berkelanjutan memperkenalkan perlu mengubah ini baik dalam operasi bisnis di
negara maju dan, terutama, di negara-negara di bawah-maju dan berkembang. Ada
dua alasan untuk hal ini: meningkatnya pengalihan kekuasaan, dan karena itu
tanggung jawab, dari masyarakat untuk dunia bisnis, berasal dari proses globalisasi,
dan kemungkinan menciptakan nilai ekonomi untuk shareholders.

2.4. Pengembangan Sumber Daya Baru, Kemampuan dan Kegiatan


Perusahaan harus mengembangkan sumberdaya baru, kemampuan dan
kegiatan untuk penerimaan gagasan kelangkaan sumber daya alam dan co-tanggung
jawab antara perusahaan dan masyarakat untuk pengembangan sumber daya sosial
untuk menimbulkan keunggulan kompetitif persisten. Mengingat karakteristik khusus
dan keadaan masing-masing perusahaan, sumber daya, kemampuan dan kegiatan
akan menjadi hasil dari menjalin hubungan baru dengan stakeholder. Hal ini jelas
sesuatu yang baru (Freeman, 84; Jones, 95; Donaldson dan Preston, 95). Memang,
perusahaan memiliki banyak pengalaman beragam di bidang ini. Apa yang diusulkan
adalah mereka mengambil bentuk-bentuk baru, berdasarkan nilai-nilai baru dan konten
baru, sehingga mereka menimbulkan keunggulan kompetitif berkesinambungan.
Dalam hal apapun, tidak semua pemangku kepentingan atau perusahaan memiliki
karakteristik yang sama. Oleh karena itu, meskipun kami sekarang akan memberikan
pandangan umum dari bisnis yang berkelanjutan dengan para stakeholder, setiap
perusahaan perlu mengembangkan sendiri.
Bisnis berkelanjutan dan pemangku kepentingan. Para stakeholder yang
lebih atau kurang umum untuk kebanyakan perusahaan adalah sebagai berikut:
pemegang saham dan investor, administrasi publik, pelanggan, masyarakat lokal,
negara dan masyarakat, pemuka pendapat, karyawan, lembaga keuangan, pemasok
dan sub-kontraktor, dan mitra strategis. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
hubungan antara perusahaan dan pemangku kepentingan mereka ternyata tidak
semua dari jenis yang sama. Tergantung pada apa yang mereka suka, dan tanpa
implikasi untuk kepentingan masing-masing para pemangku kepentingan untuk
perusahaan, kita dapat mengklasifikasikan hubungan ini sebagai tiga jenis utama atau
tingkat: tingkat consubstantial, tingkat contractual dan tingkat contectual. Oleh para
pemangku kepentingan consubstantial kita maksud para pemangku kepentingan yang
penting bagi bisnis itu sendiri ada. Pemangku kepentingan contractual, seperti
namanya, memiliki beberapa jenis kontrak formal dengan bisnis. Akhirnya, para
pemangku kepentingan contextual memainkan peranan penting dalam mendapatkan
kredibilitas bisnis dan, akhirnya, penerimaan kegiatan mereka (izin usaha). Mereka
mewakili, apalagi, mempertahankan aset perusahaan umumnya seperti itu,
perdamaian lingkungan, kebebasan keselamatan, dan keadilan. Pada akhirnya, tentu
saja, hubungan ini akan tergantung pada keadaan tertentu dalam setiap kasus.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
8
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

2.5. Sifat Strategis Sumberdaya Baru, Kemampuan Dan Kegiatan.


Untuk sumber daya, kemampuan dan kegiatan untuk memiliki nilai strategis
dan, oleh karena itu, menimbulkan keunggulan kompetitif yang terus-menerus, mereka
harus memenuhi persyaratan berikut (Barney, 91; Wernefelt, 84; Rumelt, 84): mereka
harus sulit ditiru oleh pesaing saat ini, mereka harus sulit untuk diganti oleh kompetitor
saat ini dan baru, dan mereka harus berharga, yaitu dinilai positif di pasar. Sekarang
kita akan melihat bagaimana sumber daya, kemampuan dan kegiatan pengembangan
yang tergantung pada hubungan dengan pemangku kepentingan yang telah ditentukan
membantu kita untuk mematuhi kondisis ini.
Sulit untuk meniru. kemampuan tertentu yang terkait dengan subyek seperti
lokasi, teknologi, produk atau proses produksi mungkin sulit untuk meniru. Namun
demikian, mereka semua tunduk pada kemungkinan disalin, atau bahkan diakuisisi,
dengan pesaing kita sampai batas tertentu dan pada beberapa waktu. Namun, sumber
daya, kemampuan dan kegiatan yang secara sosial kompleks, karena sejumlah besar
individu yang terlibat dalam pengembangan dan pemeliharaan, yang sejarah dan
pengalaman merupakan faktor penting, dalam arti bahwa status mereka saat ini
tergantung pada status mereka sebelumnya, dan yang sifatnya diam-diam, dicirikan
bahwa mereka tidak bisa melisankan atau diformalkan, yang dalam prakteknya yang
tak ada bandingannya.
Sulit untuk mengganti. Semua model bisnis yang dijalankan beresiko
digantikan cepat atau lambat. Menerima perubahan yang diperkenalkan oleh
pembangunan berkelanjutan pada lanskap kompetitif dan hubungan dengan
pemangku kepentingan berkembang tidak benar-benar melindungi perusahaan
terhadap risiko ini, tetapi sangat berkurang. Di tempat pertama, karena informasi dan
perngetahuan tersebut akan jauh dan terus-menerus lebih lengkap. Kedua, karena
sebagian besar risiko substitusi sumber daya, kemampuan dan kegiatan akan semakin
terkait dengan implikasi baru yang berasal dari kebutuhan untuk pembangunan
berkelanjutan lebih.
Berharga. Sumber daya, kemampuan dan kegiatan yang diusulkan akan
berharga jika, di samping membedakan model bisnis kita dari pesaing kita, mereka
mengembangkan keunggulan kompetitif dan meningkatkan ketekunan mereka. Hal ini
sebagian tergantung pada evolusi masyarakat, dan semakin jelas bahwa masyarakat
maju dalam tuntutannya yang melakukan bisnis harus memungkinkan pembangunan
yang lebih berkelanjutan. Selain itu, hubungan pihak seperti yang dijelaskan
sebelumnya tidak menjamin, tetapi tentu meningkatkan kemungkinan bahwa inovasi
yang secara langsung atau tidak langsung hasil dari mereka adalah mereka
dibutuhkan oleh pasar dan masyarakat pada umumnya, dan karenanya secara positif
dihargai.

2.6. Pembangunan Berkelanjutan dan Inovasi Sebagai Sumber Keunggulan


Kompetitif Terus Menerus
Penerimaan perubahan lanskap kompetitif berasal dari pembangunan
berkelanjutan dan pengembangan jenis sumber daya, kemampuan dan kegiatan yang
ditentukan di atas, terutama mengarah pada penguatan dua sumber yang jelas
keunggulan kompetitif terus menerus: inovasi dan reputasi. Keduanya membantu kita
untuk membangun sebuah model bisnis yang berbeda dari pesaing kami, dan seperti
yang kita semua tahu, ini merupakan elemen strategis mendasar. Mereka,
bagaimanapun, telah secara radikal karakteristik yang berbeda: reputasi, karena ini
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
9
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

adalah sumber yang langka, berharga dan ditiru, berdasar hasil Ricardian, sedangkan
inovasi, karena mengandung arti kemampuan untuk terus mengembangkan kombinasi
baru sumber daya, berdasar hasil Schumpterian. Meskipun reputasi Oleh karena itu,
penting bisa dipungkiri, terutama jika kita menganggap bahwa itu adalah salah satu
alasan untuk perbedaan paling besar antara nilai buku dan nilai pasar bisnis (Kotha et
al, 01; Srivastava et al, 00; Hitam dan Carnes, 00 ; Vergin dan Qoronfleh, 98), kita
akan fokus pada inovasi, karena merupakan sumber keunggulan kompetitif yang
menghasilkan nilai tidak hanya untuk perusahaan tetapi untuk masyarakat secara
keseluruhan.
Inovasi. Inovasi, dipahami sebagai hasil penelitian dan pengembangan (R & D
& I) telah menjadi syarat penting bagi keberhasilan kompetitif. Dalam dunia terputus-
putus, inovasi strategis adalah kunci penciptaan kekayaan. Sebagai Hamel (98)
mengatakan, "Strategi inovasi adalah kemampuan untuk memahami model industri
yang ada dengan cara-cara yang menciptakan nilai baru bagi pelanggan, pesaing dan
menghasilkan kekayaan baru untuk stakeholder". Dalam hal ini, banyak yang telah
dikatakan dan ditulis (Edvinsson dan Sullivan, 96; Riesenberg, 98; Bouty, 00), dan
sebagian kecil diterapkan, tentang pentingnya aset intelektual sebagai masukan untuk
proses R & D & I.

2.7. Kesimpulan
Perusahaan yang dinamis dan berkelanjutan adalah berbasis pengetahuan,
menciptakan pengetahuan perusahaan. Penciptaan pengetahuan ini dan
penggunaannya sebagai generator tidak bebas, antara lain, pada faktor-faktor terkait
berikut: pembesaran lingkungan perusahaan untuk menyertakan fisik dan sistem
sosial; perluasan kewajiban etik perusahaan, dan pembentukan hubungan stakeholder
baru berdasarkan dialog terbuka, cair dan jujur. Sebagai akibatnya, kemampuan untuk
memproduksi dan memperoleh pendapatan secara terus-menerus tergantung pada
dan terjalin erat dengan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan sosial untuk
inovasi meraka.
Perusahaan yang dinamis dan berkelanjutan, jelas, soal pemerintahan. Ini
menyiratkan perubahan mendasar dalam pemahaman kita tentang tata kelola
perusahaan, dan dalam nilai-nilai dan tujuan ke arah yang harus bertujuan. Semenjak
tradisional nilai inti membimbing tata kelola perusahaan pada dasarnya telah bersifat
ekonomi, tujuannya adalah untuk memaksimalkan nilai saham melalui kepuasan
investor. Dalam proposal kami untuk sebuah perusahaan yang dinamis dan
berkelanjutan, nilai core bukan pertumbuhan ekonomi tetapi pembangunan yang
berkelanjutan. Karena itu, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan nilai bagi
pemegang saham perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan dengan cara yang
terus-menerus dan berkelanjutan melalui kepuasan dan keterlibatan stakeholder. Dan
ini hanya mungkin jika perusahaan tidak hanya melakukan hal yang benar, namun
melakukannya untuk alasan yang tepat.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
10
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

III. Review Artikel Jurnal Lainnya

3.1. Hangbiao Shang, Huang Peilun, Guo Yan, 2010, “Managerial Cognition: The
Sources of Sustainable Competitive Advantage in Hypercompetition. A Case
Study”, Business Review Internasional. Bingley:. Vol. 1, ISS. 4; pg. 444.
Makalah ini mengeksplorasi peran yang dimainkan oleh kognisi manajerial
manajemen puncak dalam upaya perusahaan untuk mendapatkan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif dalam lingkungan yang dinamis.
Kerangka penelitian dari hubungan antara perubahan lingkungan, kognisi
manajemen, langkah strategis, evolusi kemampuan organisasi dan kinerja
organisasi dibangun. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumen internal dan
dokumen eksternal dan akibatnya. Database kualitatif dibangun untuk membangun
sebab akibat antara lingkungan, kognisi, tindakan strategis, dan kemampuan
organisasi. Kemudian dengan menerapkan hubungan kausalitas, studi kasus
analisis Vanward Grup dilakukan untuk mengeksplorasi kognisi manajemen,
strategi, dan kemampuan organisasi dalam lingkungan yang dinamis.
Kesimpulan dari makalah ini menunjukkan bahwa peran manajer puncak
harus disorot dalam penelitian kemampuan dinamis. Kita harus memperluas
kerangka penelitian yang ada pada kemampuan, memberikan nasihat kepada
para peneliti di masa depan.

3.2. Liqin Ren, Xie Guangya, Krabbendam Koos, 2010, “Sustainable Competitive
Advantage and Marketing Innovation within Firm, A Pragmatic Approach for
Chines Firm”. Management Research Review. Vol. 33, ISS. 1; pg. 79.
Makalah memberikan pendekatan bagi perusahaan Cina untuk digunakan
sebagai batu loncatan untuk mengidentifikasi sumber dari SCA melalui inovasi
pemasaran. Desain / metodologi / pendekatan - Berdasarkan hasil penelaahan
sepintas literatur umum tentang cara untuk mendapatkan SCA, tulisan ini
menganggap inovasi sebagai sumber utama keunggulan kompetitif perusahaan.
Dari sudut pandang praktis, inovasi pemasaran diidentifikasi sebagai sumber
penting dari SCA, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di
lingkungan yang dinamis dan kompetitif ekonomi Cina. Melalui analisis inovasi
pemasaran di Huawei Technologies Co Ltd di Cina, pendekatan dikembangkan
untuk membantu para manajer untuk mengidentifikasi sumber unik mereka SCA
melalui inovasi pemasaran. Temuan penelitian ini menunjukkan hasil inovasi
pemasaran dari analisis dianggap faktor pemasaran berbagai lingkungan dan
hubungan antara faktor-faktor. Selanjutnya, sumber-sumber baru dari SCA dapat
diidentifikasi, berdasarkan sumber-sumber sebelumnya sebuah keunggulan
kompetitif perusahaan.
Kesimpulan makalah ini bahwa Cina bergerak cepat menuju sistem pasar
yang berorientasi sepenuhnya sempurna membuat peningkatan jumlah manajer
Cina menyadari tentang bagaimana proses perubahan juga merupakan kekuatan
yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sumber baru SCA.
Mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan inovatif
adalah bagian dari proses perubahan. Selain itu, pendekatan modern untuk
manajemen dan sistem manajemen perusahaan berteknologi maju baik
menambah kompleksitas dari proses perubahan dan mendorong manajer Cina
untuk berpindah dari ide-ide tradisional tentang praktek manajemen untuk
merangkul perkembangan baru di lapangan.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
11
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

3.3. David Walker, 2008, “Sustainability: Environmental Management, Transparency,


and Competitive Advantage”. Journal of Retail & Leisure Property. Vol. 7, ISS. 2;
pg. 119.
Makalah menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan yang bertanggung
jawab, dan pelaporan sosial, melampaui batas-batas organisasi multinasional
untuk organisasi komersial yang lebih kecil seperti pusat perbelanjaan. Berbagai
karya yang dipublikasikan, lebih dari satu dekade yang berkaitan dengan
pelaporan perusahaan, manajemen lingkungan dan manajemen informasi telah
ditinjau. Menelusuri literatur pembangunan berkelanjutan selama 20 tahun terakhir
dan kebutuhan yang terus meningkat untuk organisasi dari semua ukuran untuk
memberikan informasi yang transparan rinci kepada investor, dan pemegang
saham, untuk menjaga kepercayaan dan menarik investasi.
Kesimpulan makalah ini, bahwa mengadopsi EMS seperti ISO 14001
menciptakan manfaat bagi organisasi, memiliki potensi untuk meningkatkan citra
lingkungan. Meskipun seringkali sulit untuk dihitung, ini menggambar peningkatan
bisa menimbulkan hal-hal seperti penjualan meningkat, kemampuan yang lebih
baik untuk merekrut karyawan yang berbakat dan hubungan baik dengan regulator
lingkungan dan pemangku kepentingan lainnya. Keuntungan yang terakhir ini bisa
mengakibatkan pengaruh industri yang lebih besar atas proses pembuatan
kebijakan. Karena perintah dan kontrol peraturan (yang masih berupa struktur
dasar kebijakan lingkungan) sering dianggap tidak ramah untuk industri dan
perdagangan, dan secara ekonomi tidak efisien, akses yang lebih baik dan
pengaruh atas proses pengawasan bisa membawa manfaat nyata bagi
perusahaan yang terlibat.

3.4. Mostafa Nejati, Shah Shahbudin Amirul Bin Md, Amran Bin Azlan 2010,
“Sustainable Development: a Competitive Advantage or treath?. Seri Bisnis
Strategi. Northampton: 2010. Vol. 11, ISS. 2; pg. 84
Makalah ini menguraikan pergeseran inti organisasi dari modal dan / atau
tenaga kerja untuk konteks teknologi dan pengetahuan intensif, kompleksitas
keputusan manajerial meningkat. Namun, organisasi bergeser dari perspektif
pemegang saham lebih pada perspektif stakeholder lebih berarti bahwa mereka
semakin diberitahu dan informasi tentang peran mereka terhadap stakeholders
dan masyarakat. Selain itu, organisasi dapat memiliki dampak penting pada
keadaan ekonomi dunia, dan kondisi lingkungan dan sosial, dan membuat
perubahan positif dalam masyarakat di mana mereka ada. stakeholder yang
berbeda dari sebuah perusahaan termasuk pihak eksternal dan internal seperti:
Eksternal stakeholder:- Pelanggan,- Pemasok, - Pesaing,- kungan,
Masyarakat.Internal stakeholder:- Sumber daya manusia,- Pemegang saham.
Mengingat kesadaran global meningkat terkait dengan keberlanjutan, organisasi
diwajibkan untuk melakukan peran pembangunannya yang berkelanjutan dan
memberikan kontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
KesimpUlannya bahwa organisasi tidak bertindak dalam ruang hampa.
Kegiatan mereka dan hasil kerja tidak hanya akan berpengaruh pada pelanggan
langsung, tetapi juga berpengaruh terhadap lingkungan, orang lain dan
masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, perusahaan harus menciptakan
keseimbangan antara stakeholder yang berbeda dan tidak harus mengabaikan
hak-hak dari satu pihak atas yang lain. Selain itu, beberapa umum diterima berarti
untuk melaporkan komitmen secara efektif tentang organisasi terhadap
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
12
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

pembangunan berkelanjutan telah diperkenalkan. Sangat penting bahwa


organisasi menggunakan cara ini untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan
dalam hal ini. Jika tidak, jika organisasi tidak melaporkan upaya mereka,
masyarakat mungkin tidak menyadari praktek-praktek berkelanjutan pembangunan
mereka, dan karena itu, organisasi tidak dapat menuai hasil positif. Kami
mendorong penelitian yang akan datang untuk menguji konsep pembangunan
berkelanjutan dari perspektif industri yang berbeda untuk menentukan kebutuhan
industri Pesifik

3.5. Kazem Chaharbaghi, Richard Lynch, 1999, “Sustainable competitive advantage:


towards a dynamic resource-based trategy”, Management Decision. London:. Vol.
37, Iss. 1; pg. 45.
Makalah ini memperkenalkan konsep keunggulan strategis dan
membedakannya dari keunggulan kompetitif. Konsep ini membantu untuk
menjelaskan sifat penuh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui
mengungkap dinamika strategi berbasis sumber daya. Sebuah klasifikasi baru
sumber daya baru, menunjukkan bahwa sewa lebih relevan daripada keuntungan
dalam analisis keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan merupakan sebuah proses yang memenuhi kebutuhan yang
kompetitif saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan organisasi untuk
memenuhi kebutuhan yang kompetitif di masa depan.
Kesimpulan makalah ini telah menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan adalah produk dari menikmati baik keunggulan kompetitif dan
keuntungan strategis. Dilihat dengan cara ini, keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan merupakan sebuah proses yang memenuhi kebutuhan yang
kompetitif saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan organisasi untuk
memenuhi kebutuhan yang kompetitif di masa depan.

3.6. John R Riesenberger. 1998, “Executive insight: Knowladge – The Sources of


Sustainable Competitive Advantage”. Journal of International Marketing Chicago.
Vol. 6, ISS. 3; pg. 94
Lingkungan bisnis hari ini ditandai dengan pasar yang tidak pasti dengan
terus berkembang secara global, pelanggan, pesaing dan pemasok. Siklus hidup
produk menjadi pernah lebih pendek, menuntut lebih proses pengembangan
produk yang cepat dan kompleks yang unik menampilkan tuntutan pelanggan
yang selalu berubah. Permintaan global pelanggan konsistensi dalam pelayanan
dan berkualitas dengan harga global yang kompetitif. Besok pemenang akan
ditentukan oleh beberapa perusahaan-perusahaan yang menciptakan kemampuan
untuk mengembangkan inovasi yang konstan dan terus menerus dan transformasi.
Kemampuan ini akan berhasil diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan yang
mengerti, benar memanfaatkan dan mengeksploitasi secara global belajar dan
penggunaan modal intelektual organisasi. Mungkin aman untuk mengatakan
bahwa sejumlah besar sistem manajemen pengetahuan dalam operasi hari ini
telah membuat hanya memberikan sedikit dampak pada keberhasilan organisasi
mereka. Penentu kunci keberhasilan adalah kemampuan untuk
mendokumentasikan bahwa sistem menghasilkan nilai bisnis yang signifikan,
sebagaimana didefinisikan oleh manajemen senior.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
13
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

Pengembang sistem manajemen pengetahuan perlu untuk masing-masing


faktor kunci keberhasilan berikut. Hubungan langsung ke imperatif bisnis kunci
strategis. Fokus pada satu atau dua prioritas strategis atau tujuan. Dukungan dan
partisipasi manajemen senior. Suatu budaya perusahaan yang fokus pada belajar
dan berbagi pengetahuan.kemitraan teknologi Informasi yang menyesuaikan
dengan kebutuhan pekerja dan kompetensi. Keuangan dan alat pengukuran
nonfinansial yang mengidentifikasi penciptaan nilai oleh sistem. Penekanan pada
manfaat dari proses organisasi berbasis tim versus kerusakan struktur organisasi
tradisional. Pengakuan dan sistem penghargaan untuk mengakui dan mendukung
manfaat dari pemanfaatan sistem.

3.7. Pratima Bansal, 2002, The Corporate of Sustainable Development, Academy of


Management Executive, 2002, Vol. 16, No. 2, Pg. 122
Makalah ini menjelaskan lingkungan, keadilan sosial, dan ancaman
ekonomi, hanya sedikit perusahaan AS telah menerima prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Sikap diam ini digambarkan melalui analisis dari
penerapan ISO 14001, sistem manajemen lingkungan internasional dimaksudkan
untuk memajukan agenda pembangunan berkelanjutan dalam organisasi. Manajer
yang diwawancarai mengatakan mereka menolak standar karena manfaat ISO
14001 tidak lebih besar daripada biaya dan karena sistem lingkungan di rumah
melayani tujuan yang sama. Sedangkan bagian dari keengganan ini dapat
dikaitkan dengan standar itu sendiri, juga sebagian karena sifat isu pembangunan
berkelanjutan. Ini adalah masalah sosial yang kebanyakan perusahaan tidak tahu
bagaimana menanggapi. Untuk menjembatani kesenjangan ini, pembangunan
berkelanjutan harus menjadi lebih dilembagakan dalam peraturan, norma, dan
pola pikir orang Amerika. Dengan menerjemahkan prinsip-prinsip umum
pembangunan berkelanjutan ke dalam praktik bisnis, dengan mengembangkan
langkah-langkah yang lebih baik dari pembangunan berkelanjutan, dan dengan
memberdayakan dan melibatkan karyawan, perusahaan lebih mungkin untuk
menerima pembangunan berkelanjutan sehingga menembus semua kegiatan
organisasi.
Institute memperkirakan bahwa perusahaan AS harus meningkatkan
efisiensi produksi dengan faktor (yaitu, pengurangan 90% dalam penggunaan
sumberdaya untuk keluaran yang sama) untuk mencapai keberlanjutan
lingkungan. Tapi ada kesenjangan besar antara bagaimana masyarakat
mengartikulasikan kebutuhan pembangunan berkelanjutan dan bagaimana
organisasi berlatih. Manajer berpendapat bahwa sertifikasi memberikan sedikit
manfaat marjinal bagi perusahaan. Untuk mengatasi tantangan pembangunan
berkelanjutan, harus dilembagakan dalam peraturan, norma, dan pola pikir orang
Amerika, serta dalam sistem, struktur, dan praktek-praktek organisasi. Hanya
ketika proses pengembangan dinilai mampu dan diterima sebagai norma oleh para
pemangku kepentingan organisasi akan organisasi¬ organisasi kemasayarakatan
berlangganan prinsip-prinsipnya. Ironisnya, perusahaan enggan untuk
mengadopsi standar karena keuntungan relatif sedikit. Namun manfaat tersebut
tidak akan pernah sepenuhnya terwujud kecuali perusahaan lebih banyak
mengadopsi standar.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
14
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

3.8. Williams, R. Jeffrey, 1999, How Sustainable is Your Competitive Advantage?


. California Management Review. Berkeley: Vol. 34, ISS. 3; pg. 29, 23 pgs
Artikel ini berfokus pada time-based saling ketergantungan antara sumber
daya organisasi dan lingkungan, dan tentang peran strategi dalam menciptakan
link tersebut tidak pasif, tapi proaktif. Burgelman telah mempelajari ini saling
ketergantungan dalam hal pembuatan strategi dan inersia - apa yang ia istilah
"ekologi intraorganizational," bagaimana strategi organisasi datang tentang dan
bagaimana hal itu berkembang erat terkait adalah dinamika populasi perusahaan,
jalur dependensi atau pola aliran keputusan, aliran tindakan organisasi,
bagaimana suatu organisasi tumbuh dan menurun, bertahap, melalui pencarian
untuk keunggulan kompetitif.
Artikel ini didasarkan pada studi yang berkelanjutan pola keberlanjutan
dalam berbagai industri. Sampel, didasarkan pada tingkat unit bisnis perusahaan
yang mencakup manufaktur, layanan dan teknologi tinggi, dirancang untuk
memperpanjang di seluruh spektrum dari perubahan ekonomi dan teknologi. Bukti
yang diperoleh dengan memeriksa perusahaan untuk hubungan antara
kesinambungan produk dan kemampuan yang mendasari mereka. Upaya dipandu
oleh hipotesis didasarkan pada teori ekonomi dan organisasi.
Hasil penelitian menunjukkan pola-keberlanjutan perbedaan yang
sistematis dan dapat diprediksi. Beberapa perusahaan dalam sampel, USAir di
Pittsburgh dan Bristol-Myers Squibb, misalnya, blok imitasi melalui efek isolasi
yang kuat dari satu sumberd, seperti geografi, paten, dan hubungan pelanggan
dekat. Pada ujung spektrum, perusahaan-perusahaan seperti Motorola dan Sony
mengandalkan pada sumber daya yang cepat diduplikasi. produk Ide-driven,
seperti telepon seukuran telapak tangan selular Motorola dan Sony Walkman
stereo pribadi.
3.9. Kalevi Kyla¨heiko and Jaana Sandström 2007 “Strategic options-based
framework for management of dynamic capabilities in manufacturing
firms” Journal of Manufacturing Technology Management, Vol. 18, ISS. 8.
Pp. 966.
Tujuan makalah ini adalah untuk meluncurkan sebuah kerangka kerja
strategis yang dinamis untuk sebuah perusahaan manufaktur untuk era digital.
Kapabilitas dinamis kerangka pilihan berbasis strategis terdiri dari isu-isu utama.
Desain / metodologi / pendekatan - Paradigma menciptakan CA dibuka dalam
konteks rekayasa berbasis pengetahuan dan manufaktur digital. Kelima kekuatan
model, pandangan berbasis sumber daya dan khususnya perpanjangan
dinamisnya, pandangan kemampuan dinamis, digunakan sebagai titik awal
teoretis. Temuan makalah adalah sumber utama dari CA berkelanjutan dalam
pembuatan digital dapat ditangkap dari pemilihan aset aktif (investasi strategis di
kedua aset berwujud dan tidak berwujud), dan efisien mendalangi dari jaring nilai
global pasar aktiva tidak berwujud.
Kesimpulan dan implikasi manajerial Makalah ini memperkenalkan
kerangka teori didasarkan pada pandangan kemampuan dinamis dan strategis
pendekatan opsi. Tujuan dari kerangka kerja ini adalah untuk menerangi faktor-
faktor penentu implementasi strategi manufaktur di era digital dan cara ini
membantu para manajer untuk membuat keputusan menciptakan CA.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
15
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

3.10. Donaldson, Thomas, Preston, Lee E. 1995, “The Stakeholder Theory of


Corporation: Concepts, Evidance, and Implication” The Academic of
Management Review. Vol. 20, ISS. 1; pg. 65-91.
Makalah ini menjelaskan teori stakeholder telah maju dan dibenarkan
dalam literatur manajemen berdasarkan akurasi deskriptifnya, kekuasaan
instrumental, dan validitas normatif. Ini 3 aspek teori, meskipun saling terkait,
sangat berbeda, mereka melibatkan berbagai jenis bukti dan argumen dan
memiliki implikasi yang berbeda. Sebuah studi ini mengkaji 3 aspek teori dan kritik
dan mengintegrasikan kontribusi penting untuk literatur yang berhubungan dengan
masing-masing. Disimpulkan bahwa 3 aspek teori stakeholder yang saling
mendukung dan bahwa dasar teori normatif yang meliputi teori modern hak milik
merupakan hal yang fundamental.
Kesimpulan makalah ini bahwa teori stakeholder adalah "manajerial" dan
merekomendasikan sikap, struktur, dan praktik yang, secara bersama-sama,
merupakan filosofi manajemen stakeholder. Teori melampaui pengamatan murni
deskriptif bahwa "organisasi memiliki stakeholder." yang, walaupun benar, tidak
membawa implikasi manajerial langsung. Selain itu, gagasan bahwa manajemen
stakeholder berkontribusi terhadap kinerja ekonomi yang berhasil, meskipun
secara luas diyakini tidak memadai untuk berdiri sendiri sebagai dasar bagi teori
stakeholder.

IV. Taksonomi Makalah

Berdasarkan berbagai uraian di atas, baik pada jurnal utama dan jurnal
pendukung, maka penulis merangkum dalam bentuk taksonomi sebagai berikut:

Tabel. 4.1.
Taksonomi Penelitian 1
Pandangan Pandangan Keunggulan
Pembangunan
No Pengarang Tahun Dinamis Berkelanjutan Kompetitif
Berkelanjutan
Perusahaan Perusahaan Berkelanjutan
Wernefelt
1 , 84 Sumber daya
1 Barney 91
Adrew
2 71 Aktivitas
2 Porter 96
Ghemawat
3 99 Sumber daya.
3 Kapabilitas dan
aktivitas
Srivastava
4 94 Alam
4
Eells,5 61 Sosial
5 Walton 66
Davis
Hart 6 95 Kelangkaan sumber
6 daya alam
Eells7 60 Tanggung jawab
7 Frederic 87 masyarakat terkait
dengan SD sosial
UNCED
8 87 Ekologi, ekonomi
8 (UN) dan kesimbangan
sosial
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
16
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

Pandangan Pandangan Keunggulan


Pembangunan
No Pengarang Tahun Dinamis Berkelanjutan Kompetitif
Berkelanjutan
Perusahaan Perusahaan Berkelanjutan
Edvisson,
9 96 Inovasi dan
9 Sulivan 98 Reputasi
Reisenberg 00
Bouty

Tabel. 4.1.
Taksonomi Penelitian 2

Pandangan Pandangan Keunggulan


Pembangunan
No Pengarang Tahun Dinamis Berkelanjutan Kompetitif
Bekrlanjutan
Perusahaan Perusahaan Berkelanjutan
1 UNCED 87 Pemenuhan kebutuhan
generasi saat ini, tetapi
tidak membahayakan
kesempatan bagi
generasi yang akan
datang untuk
memenuhi
kebutuhannya
2 Wernefelt 84 Pandangan perusahaan
Barney 91 untuk
Adrew 71 mengintegrasikan,
Porter 96 membangun dan
mengkonfigurasi ulang
perusahaan untuk
mengantasipasi
lingkungan yang cepat
berubah.
3 Srivastava 94 Perusahaan harus
Eels, Walton 61 melaksanakan
David, Bloomstrom 66 kegiatan bisnis
Hart 95 yang terus
Eels 60 menerus dapat
Frederick 87 menciptakan nilai
lebih

4 Cristensen, Fahey 84 Perusahaan memiliki nilai


Kay 94 lebih dari pesaingnya yang
Porter 80 dapat dipertahankan dalam
jangka panjang.

V. Kesimpulan dan Rekomendasi.


Berdasarkan hasil penelaahan menyimpulkan bahwa sumber daya,
kemampuan dan aktivitas sebagai sumber utama keunggulan kompetitif perusahaan.
dengan mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya fisik, sosial, etika, dan bisnis,
terutama bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di lingkungan yang dinamis
dan kompetitif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan sumber daya,
kemampuan dan aktivitas akan menghasilkan produk yang bernilai inovasi dan dapat
meningkatkan reputasi perusahaan, dan pada akhirnya menghasilkan keunggulan
competitive berkelanjutan, dan menemukan bahwa pandangan pembangunan
berkelanjutan mempengaruhi dinamika internal perusahaan dan lebih lanjut
mempengaruhi keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan.
Makalah-Pembangunan Berkelanjutan dan Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan :
17
Pandangan Dinamis dan Berkelanjutan Perusahaan

Berdasarkan makalah ini penulis merekomendasikan beberapa hal, sebagai


berikut:
1. Perlunya peningkatan peranan pemerintah yang lebih jauh dalam hal kebijakan
bagi perusahaan untuk selalu mengedepankan pembangunan berkelanjutan
dalam mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan.
2. Perlunya melakukan penelitian pada industri yang berbeda untuk melihat
implikasi yang lebih dalam terhadap pandangan dinamis dan berkelanjutan
perusahaan pada masing-masing industri untuk mencapai keunggulan
kompetitif berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Bansal, P., 2002, “The Corporate of Sustainable Development”, Academy of


Management Executive, 2002, Vol. 16, No. 2, Pg. 122.
Chaharbaghi, K., Lynch, R., 1999, “Sustainable competitive advantage: towards a
dynamic resource-based trategy”, Management Decision. London:. Vol. 37,
Iss. 1; pg. 45.
Donaldson, T., Preston, Lee. E, 1995, “The Stakeholder Theory of Corporation:
Concepts, Evidance, and Implication” The Academic of Management
Review. Vol. 20, ISS. 1; pg. 65.
Kyla¨heiko, K., and Sandström., J., 2007 “Strategic options-based framework for
management of dynamic capabilities in manufacturing firms” Journal
of Manufacturing Technology Management, Vol. 18, ISS. 8. Pp. 966.
Mostafa Nejati, Shah Shahbudin Amirul Bin Md, Amran Bin Azlan 2010, “Sustainable
Development: a Competitive Advantage or treath?. Seri Bisnis Strategi.
Northampton: 2010. Vol. 11, ISS. 2; pg. 84
Ren, L., Guangya, X., Koos, K., 2010, “Sustainable Competitive Advantage and
Marketing Innovation within Firm, A Pragmatic Approach for Chines Firm”.
Management Research Review. Vol. 33, ISS. 1; pg. 79.
Riesenberg, J.R.: 1998, “Executive Insights: Knowledge the Source of Sustainable
Competitive Advantage’’, Journal of International Marketing 6(3), 94-107.
Rodriguez, M., E., Ricart, Joan, E., & Sanchez, P., 2002, “Sustainable Development
and Sustainability of Competitive Advantage: a Dynamic and Sustaianble
view of Firm”., IESE, Research paper no. 462.
Shang, H., Peilun, H., Yan, G., 2010, “Managerial Cognition: The Sources of
Sustainable Competitive Advantage in Hypercompetition. A Case Study”,
Business Review Internasional. Bingley:. Vol. 1, ISS. 4; pg. 444.
Walker, D., 2008, “Sustainability: Environmental Management, Transparency, and
Competitive Advantage”. Journal of Retail & Leisure Property. Vol. 7, ISS.
2; pg. 119.
Williams, Jeffrey R. 1992, “How Sustainable Is Your Competitive Advantage?”,
Management Review; Spring; 34, 3; pg. 29.

Anda mungkin juga menyukai