Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESSAY

“HIDUP SEHAT DENGAN MENJAGA KESEHATAN MATA

DI ERA DIGITAL ”

SIGIT YULIANTO
196070300111007

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
“Hidup Sehat Dengan Menjaga Kesehatan Mata Di Era Digital ”

Pada zaman digital seperti ini masyarakat semakin ketergantungan untuk selalu
mengguankan hanphone dengan waktu yang berlebihan. Salah satu perubahan gaya hidup dan
pola hidup adalah dengan mengguankan gadget. Saat ini penggunaan gadget seakan sudah
menjadi kebutuhan yang sulit di lepaskan dari kegiatan sehari-hari. Banyak orang yang
menggunakan gadget untuk mempermudah tugas dan pekerjaan atau sebagai pengisi waktu
luang. Tanpa disadari penggunaan gadget secara terus menerus dapat mengakibatkan berbagai
masalah pada mata,seperti mata lelah ,merah, penglihatan yang buram, mata kering hingga iritasi
ringan. Mata adalah salah satu alat indera yang dimiliki oleh setiap manusia dan mempunyai
fungsi yang sangat vital bagi aktifitas kita sehari-hari yaitu untuk melihat.

Telepon seluler bekerja dengan cara memancarkan sejenis radiasi elektromagnetik radio
frekuensi. Pengeluaran energi maksimal radiasi elektromagnetik dari telepon seluler berkisar 0,6-
1 watt. Pengukur energi radio frekuensi (RF) yang diserap oleh jaringan tubuh pengguna telepon
seluler bisa dinyatakan sebagai unit dari watt perkilogram (W/kg). Pengukuran ini bertujuan
untuk menentukan apakah telepon seluler sesuai dengan panduan-panduan keselamatan.6 Optik
merupakan alat bantu penglihatan yang penting dalam kehidupan, salah satunya adalah mata.
Mata merupakan indra penglihatan yang dapat menangkap berkas cahaya yang dipantulkan dari
sebuah benda. Jika lensa yang dilalui cahaya menjadi sangat kecil sehingga ukurannya
mendekati panjang gelombang dari cahaya tersebut, maka muncullah fenomena difraksi. 7
Cedera dan penyakit mata bisa mempengaruhi penglihatan. Kejernihan penglihatan disebut visus.
Jika ketajaman menurun, penglihatan menjadi kabur. Ketajaman penglihatan biasanya diukur
dengan skala yang membandingkan penglihatan seseorang pada jarak 6 meter. Visus 6/6 artinya
seseorang melihat benda jarak 6 meter dengan tajam penuh.

Dampak negatif gangguan penglihatan sangat berpengaruh pada saat proses kegiatan
belajar di sekolah maupun interaksi sosial yang terjadi dimana saja yang mengakibatkan
perkembangan anak secara alamiah dan intelegensi serta kemampuan akademis, profesi dan
sosial mengalami penurunan (Giannini,2004). Selain gadget yang di gunakan untuk bermain
game yang merupakan salah satu Kemajuan teknologi penyebab gangguan penglihatan pada
anak .Kekurangan vitamin A , C dan E pada mata juga berpengaruh negatif terhadap kesehatan
mata . Gangguan mata karena kekurangan vitamin tersebut sering di alami anak sekolah dasar
yang dapat diatasi dengan memperbanyak mengkonsumsi buah dan sayuran (Ruwaidah, 2007) .
Vitamin yang berada pada makanan memiliki senyawa organik dan hanya memiliki kandungan
yang berjumlah sedikit tetapi dibutuhkan dalam jumlah besar untuk fungsi metabolisme di dalam
tubuh (Dorland, 2006). Menurut Dahlman Noor (2014) Kandungan vitamin A ,C Dan E pada
buah dan sayuran sangat penting untuk pengelihatan mata serta menutrisi bagi bagian mata agar
terhindar dari penyakit dan infeksi .

Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari buah-buahan dan sayuran yang berguna
untuk menjaga kesehatan mata dari dalam, Gangguan pada mata dapat disembuhkan dengan
mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin dan nutrisi tertentu yang
berguna bagi kesehatan mata kita, jenis buah-buahan dan sayuran yang akan dibahas tidak hanya
ampuh dalam mengobati mata rabun ataupun mata minus, tetapi juga menjadi pencegah dari
gangguan mata lainnya seperti mata katarak dan sebagainya, Banyak sayuran atau buah yang
dapat dimanfaatkan sebagai terapi tanpa obat untuk mengontrol gangguan pada mata . Salah
satunya yang banyak memiliki manfaat dan kaya akan vitamin adalah wortel. Wortel dikenal
sebagai sayuran umbi dengan rasa yang enak dan mudah diperoleh dipasaran. Selain rasa yang
enak, wortel juga relatif murah dan mudah diolah sehingga selalu menjadi favorit disebagian
masyarakat. Wortel dapat dijadikan jus, dimasak dengan sup, dijadikan salad dan masih banyak
yang lainnya. Hal ini sudah banyak dibuktikan dengan berbagai macam penelitian yang
menjelaskan manfaat wortel untuk kesehatan mata.

Kandungan wortel sendiri yakni Beta karoten, vitamin B6 dan C, kalsium, kalium, fosfor, dan
serat yang terdapat dalam wortel akan diubah oleh tubuh menjadi Vitamin A yang berperan
penting dalam manjaga kesehatan mata kita. Wortel juga berguna melepaskan radikal bebas yang
berada dalam tubuh kita. Tak hanya vitamin A, wortel juga mengandung vitamin C dan E.
Vitamin A, C, dan E bekerja sama dalam menjaga sel-sel dan jaringan tetap kuat dan terlindungi
dari efek peradangan. Tidak hanya dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia,
kombinasi ketiga vitamin tersebut juga dapat meningkatkan penyembuhan dan penglihatan pada
orang yang menjalani operasi laser mata.
Wortel juga mengandung karotenoid lain, yaitu lutein dan zeaxanthin, dengan sifat antioksidan
potensial. Lutein dan zeaxanthin ditemukan dalam jumlah yang relatif tinggi di mata sehingga
memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan mata. Seiring bertambahnya usia, tingkat
lutein dan zeaxanthin cenderung menurun khususnya di bagian mata yang membantu untuk
memfokuskan cahaya, yaitu makula. Kemampuan antioksidan lutein dan zeaxanthin membantu
melawan kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, pola
makan yang buruk dan faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko kehilangan penglihatan
terkait usia ataupun penyakit mata seperti degenerasi makula dan katarak. Pada orang yang telah
mengalami kerusakan mata, menambahkan lutein dan zeaxanthin dalam diet dapat membantu
mencegah terjadinya kerusakan mata yang lebih parah.

Ruwaidah, Amin. 2007. Penyakit Akibat Lalai Mengkonsumsi Buah dan Sayur serta Solusi
Penyembuhannya. Diakses pada 19 oktober 2019 dari
www.healindonesia.com/2009/05/15/

Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta:Badan Penerbit FKUI;2015. p. 1-296

Anda mungkin juga menyukai