Dinding sel kayu tersusun oleh tiga unsur utama yaitu selulosa, hemiselulosa
dan lignin, yang semuanya merupakan polimer. Selain ketiga komponen utama
tersebut terdapat pula sejumlah unsur atau bahan yang disebut ekstraktif.
Zat ekstraktif dapat digunakan untuk mengenali suatu jenis kayu. Jenis kayu yang
berbeda menyebabkan kandungan zat ekstraktif yang berbeda pula, sehingga dapat
dijadikan sebagai alat identifikasi/ pengenalan kayu (Dumanauw, 1982). Sedangkan
menurut Sjostrom (1995) bahwa tipe-tipe ekstraktif yang berbeda adalah perlu untuk
memepertahankan fungsi biologi pohon yang bermacam-macam. Sebagai contoh
lemak merupakan sumber energi sel-sel kayu, sedangkan terpenoid-terpenoid rendah,
asam-asam resin, dan senyawa-senyawa fenol melindungi kayu terhadap kerusakan
secara mikrobiologi atau serangan serangga.
Air ekstrak dari sebagian besar kayu adalah sedikit asam. Kondisi asam dapat
mempercepat proses korosi pada logam (Farmer 1967). Pengujian korosi atau karat
pada baja dalam larutan asam lemah atau yang kurang terionisasi seperti asam asetat,
telah menunjukkan bahwa pH sekitar 4,0-4,3 merupakan batasan bawah dimana
tingkat korosi meningkat dengan cepat (Farmer 1962 dalam Krilov et al. 1988).
Keasaman kayu disebabkan oleh asam organik dan zat-zat polifenol yang
ditemukan dalam jenis kayu tertentu merupakan faktor penting sebagai petunjuk bagi
masalah umum yang terjadi pada korosi logam, khususnya korosi yang terjadi pada
bilah gergaji baja (Krilov et al. 1988).
Selain zat ekstraktif pada kayu berfungsi untuk sebagai morfologi atau fisiologi
dari tumbuhan kayu, zat ini juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan
manusia. Misalnya bisa dijadikan obat antikanker, antimalaria, dan antidiabetes yang
ini telah dikembangkan oleh salahsatu guru besar dari IPB. Hal ini dikarenakan zat
ekstraktif bersifat bioreaktif
Sebenarnya masih banyak yang mungkin untuk diteliti apa saja kegunaan dari zat
ekstraktif ini. Jika memiliki kegunaan yang sangat bermanfaat bagi keperluan
manusia hal ini bisa dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan.
Daftar Pustaka
Lukmandaru,G. (2009). Pengukuran Kadar Ekstraktif dan Sifat Warna pada Kayu
Teras Jati Doreng. Jurnal Ilmu Kehutanan, 3(2), 67-69.
https://berbagibahanilmu.blogspot.com/2015/02/zat-ekstraktif-dalam-ka
yu-kimia-kayu.html