0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
55 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia, meliputi pentingnya proses MSDM dan faktor eksternal yang mempengaruhinya, mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan yang kompeten, memberikan pelatihan dan orientasi kepada karyawan, serta strategi mempertahankan karyawan berkinerja tinggi seperti manajemen kinerja dan kompensasi.
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia, meliputi pentingnya proses MSDM dan faktor eksternal yang mempengaruhinya, mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan yang kompeten, memberikan pelatihan dan orientasi kepada karyawan, serta strategi mempertahankan karyawan berkinerja tinggi seperti manajemen kinerja dan kompensasi.
Dokumen tersebut membahas manajemen sumber daya manusia, meliputi pentingnya proses MSDM dan faktor eksternal yang mempengaruhinya, mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan yang kompeten, memberikan pelatihan dan orientasi kepada karyawan, serta strategi mempertahankan karyawan berkinerja tinggi seperti manajemen kinerja dan kompensasi.
Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Genap 2019
Tim : 3 (tiga) Mata Kuliah : Pengantar Manajemen Tanggal : 11 April 2019 Dosen : Drs. John Edwar, MM.
Jurusan DIII Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2019 Judul : Manajemen Sumber Daya Manusia Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pentingnya proses manajemen sumber daya manusia dan pengaruh- pengaruh eksternal yang mungkin mempengaruhi proses tersebut; 2. Mendiskusikan tugas yang terkait dengan mengidentifikasi dan memilih karyawan yang kompeten; 3. Menjelaskan berbagai jenis orientasi dan pelatihan; 4. Mendeskripsikan strategi-strategi untuk mempertahankan karyawan yang kompeten dan berkinerja tinggi; 5. Mendiskusikan permasalahan kontemporer dalam mengelola sumber daya manusia. Pembahasan : A. Pentingnya Proses MSDM dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhinya 1. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia 1) MSDM bisa menjadi sumber yang signifikan bagi keunggulan kompetitif. Human Capital Index, menyimpulkan bahwa manajemen SDM yang berorintasi manusia memberikan kemajuan bagi organisasi dengan menciptakan nilai pemegang saham yang unggul. 2) MSDM merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Untuk meraih kesuksesan kompetitif melalui karyawan, manajer harus memperlakukan karyawan sebagai mitra, bukan semata-mata biaya yang harus diminimalisasi atau dihindari. 3) Perlakuan organisasi terhadap orang-orangnya berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Praktik kerja yang lebih baik bisa meningkatkan nilai pasar hingga 30%. Praktik-praktik yang menghasilkan kinerja yang tinggi dikenal sebagai praktik kerja berkinerja tinggi. 2. Proses Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pengaruh Eksternal Proses manajemen SDM terdiri atas delapan kegiatan untuk mengisi staf organisasi dan mempertahankan kinerja karyawan yang tinggi. Tiga kegiatan pertama (perencanaan SDM;rekrutmen dan dekrutmen;seleksi) menjamin bahwa karyawan yang berkompeten dapat diidentifikasikan dan dipilih; dua kegiatan berikutnya (orientasi;pelatihan) memberikan karyawan kemampuan dan keahlian terkini; dan tiga kegiatan terakhir(manajemen kinerja;kompensasi dan manfaat;pengembangan karier) menjamin bahwa organisasi mempertahankan karyawan yang kompeten dan berkinerja tinggi. Seluruh proses manajemen SDM itu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Faktor-faktor yang paling mempengaruhi secara langsung adalah serikat pekerja, peraturan pemerintah, dan tren demografis. Serikat Pekerja--Serikat pekerja adalah organisasi yang mewakili para pekerja dan berusaha melindungi kepentingan mereka melalui perundingan bersama. Peraturan Pemerintah--Praktik manajemen SDM suatu organisasi dipengaruhi oleh kebijakan hukum negara bersangkutan. Tren Demografis--Data statistik yang memperlihatkan tentang angkatan kerja yang menua dan tren demografis lainnya menjadi sangat penting karena bisa mempengaruhi praktik manajemen SDM masa kini dan mendatang. B. Mengidentifikasi dan Menyeleksi Karyawan yang Kompeten Fase pertama dari proses manajemen SDM mencakup tiga tugas: perencanaan SDM, rekrutmen dan dekrutmen, serta seleksi. 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan SDM merupakan metode perencanaan yang memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat. Perencanaan SDM mencakup dua langkah, meliputi : 1) Menilai sumber daya manusia yang ada sekarang melalui pengamatan inventaris karyawan yang ada. Kegiatan yang akan dilakukan diantaranya analisis Pekerjaan(penilaian yang merinci sebuah pekerjaan dan perilaku yang diperlukan dalam mengerjakannya); deskripsi pekerjaan(pernyataan tertulis yang menggambarkan suatu pekerjaan); spesifikasi pekerjaan(pernyataan tertulis yang merinci kualifikasi minimum yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik). 2) Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di masa mendatang. Kebutuhan SDM di masa mendatang ditentukan oleh misi, tujuan, dan strategi organisasi. Permintaan akan tenaga kerja berasal dari permintaan akan produk atau layanan organisasi. Setelah menilai kemampuan SDM yang ada dan kebutuhan mendatang, manajer bisa memperkirakan bidang-bidang yang mengalami kelebihan ataupun kekurangan staf. 2. Rekrutmen dan Dekrutmen Rekrutmen adalah melokasikan, mengidentifikasi dan menarik para pelamar kerja yang kompeten. Jika perencanaan SDM menunjukkan kelebihan karyawan, manajer dapat mengurangi angkatan kerja organisasi melalui dekrutmen. Sumber-Sumber Rekrutmen : 1) Internet. Keunggulan : Menjangkau banyak kalangan; bisa mendapat umpan balik langsung. Kelemahan : Menghasilkan banyak kandidat yang kurang berkualitas. 2) Rujukan karyawan. Keunggulan : Mengetahui tentang seluk beluk organisasi yang merujuknya; bisa memberikan kandidat potensial karena rujukan yang baik mencerminkan yang merekomendasikannya. Kelemahan : Mungkin tidak akan menambah keragaman dan bauran karyawan. 3) Web site perusahaan. Keunggulan : Distribusinya luas; bisa ditergetkan ke kelompok tertentu. Kelemahan : Menghasilkan banyak kandidat yang kurang berkualitas. 4) Rekrutmen melalui kampus. Keunggulan : Banyak kandidat yang berpusat di satu tempat. Kelemahan : Terbatas hanya pada posisi karier awal. 5) Organisasi rekrutmen professional. Keunggulan : Mengetahui dengan baik tantangan dan kebutuhan industry. Kelemahan : Sedikit berkomitmen pada organisasi yang spesifik. Riset membuktikan bahwa rujukan dari karyawan biasanya menghasilkan kandidat terbaik. Karena karyawan yang ada mengetahui pekerjaannya dan mengenal baik orang yang direkomendasikan, mereka cenderung merujuk pelamar yang sangat berkualitas. 3. Seleksi Seleksi yaitu menyaring para pelamar kerja untuk menentukan siapa yang paling memenuhi kualifikasi atas pekerjaan tersebut. Manajer harus memilih secara cermat karena kesalahan penerimaan dapat menimbulkan implikasi yang sangat signifikan. Jenis-jenis alat seleksi. 1) formulir aplikasi(paling tepat digunakan untuk menghimpun informasi karyawan); 2) tes tertulis(harus terkait dengan pekerjaan); 3) tes simulasi kinerja(menggunakan perilaku pekerjaan yang actual); 4) wawancara(lazim digunakan;tetapi paling cocok untuk posisi manajerial, terutama puncak); 5) investigasi latar belakang pelamar(berguna untuk memverifikasi data pelamar); 6) pemeriksaan fisik(berguna untuk pekerjaan yang melibatkan persyaratan fisik tertentu dan untuk tujuan yang terkait asuransi). C. Memberikan Karyawan Kemampuan dan Pengetahuan yang Dibutuhkan Tahapan yang akan dilalui oleh pekerja diantaranya adalah orientasi dan pelatihan. 1. Orientasi Orientasi merupakan pendidikan yang memperkenalkan karyawan baru pada pekerjaan dan organisasinya. Terdapat dua jenis orientasi,diantaranya : 1) Orientasi Unit Kerja, memperkenalkan karyawan dengan sasaran-sasaran dari unit kerja, menjelaskan bagaimana pekerjaannya berkontribusi pada pencapaian sasaran unit kerja. 2) Orientasi Organisasi, menginformasikan karyawan baru tentang sasaran perusahaan, riwayatnya, filosofinya, prosedurnya, dan peraturannya. Orientasi ini juga harus mencakup kebijakan SDM yang relevan dan bahkan mungkin berkeliling ke fasilitas- fasilitas perusahaan. Orientasi yang sukses akan menghasilkan transisi dari pihak luar menjadi pihak dalam yang membuat karyawan baru tersebut merasa nyaman dan mudah beradaptasi, menurunkan kecenderungan kinerja pekerjaan yang buruk, dan mengurangi kemungkinan pengunduran diri yang mendadak. 2. Pelatihan Jenis-jenis Pelatihan Karyawan : 1) Pelatihan Umum, meliputi keterampilan komunikasi, kemampuan komputer, layanan pelanggan, pengembangan eksekutif, pengembangan diri dll. 2) Pelatihan Khusus, meliputi kemampuan pekerjaan/hidup dasar, kreativitas, pendidikan konsumen, kesadaran budaya/keanekaragaman, mengelola perubahan. Metode Pelatihan Karyawan : 1) Metode Pelatihan Tradisional, meliputi : on the job; rotasi kerja; mentoring dan coaching; latihan pengalaman; buku kerja/manual; kelas pelatihan. 2) Metode Pelatihan Berbasis Teknologi, meliputi : CD-ROM/DVD/rekaman video/audio; Videoconference/Teleconference/TVsatelit; E-learning. D. Strategi Untuk Mempertahankan Karyawan yang Kompeten dan Berkinerja Baik Ketika suatu organisasi menginvestasikan dana yang besar dalam rekrutmen, seleksi, orientasi, dan pelatihan karyawan, pihak organisasi akan mempertahankan karyawan tersebut, terutama karyawan yang kompeten dan berkinerja baik. Kegiatan MSDM yang berperan diantaranya; 1. Manajemen Kinerja Karyawan. Untuk mengetahui apakah karyawan telah melaksanakan pekerjaannya secara efisien dan efektif atau ada yang perlu diperbaiki, manajer akan menerapkan sistem manajemen kinerja guna mengevaluasi kinerja karyawan. Terdapat tujuh metode penilaian kinerja, diantaranya : 1) Menulis Esai 5) Perbandingan Multikaryawan 2) Peristiwa Penting 6) MBO 3) Skala Penilaian Grafis 7) Penilaian 360 Derajat 4) BARS(Behaviorally Anchored Rating Scale) 2. Kompensasi dan Manfaat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi dan manfaat karyawan meliputi jabatan kinerja karyawan, jenis pekerjaan yang dilakukan, jenis bisnis/organisasi, adanya serikat pekerja, padat modal/karya, filosofi manajemen, lokasi geografis, profitabilitas perusahaan, dan ukuran perusahaan. Berdasarkan lingkungan dinamis yang dewasa ini banyak dihadapi organisasi, tren yang terjadi adalah membuat sistem penggajian yang kebih fleksibel dan mengurangi jumlah level gaji. Akan tetapi, pendekatan apapun yang diambil manajer, mereka tetap harus menerapkan sistem kompensasi yang adil, setara, dan memotivasi yang memungkinkan organisasi untuk merekrut serta mempertahankan angkatan kerja yang produktif dan berbakat. E. Isu-isu Kontemporer Dalam Mengelola Sumber Daya Manusia 1. Mengelola Perampingan. Manajer bisa mengelola perampingan usaha dengan berkomunikasi secara jujur dan terbuka, mengikuti peraturan hukum yang berlaku terkait dengan pembayaran pesangon atau manfaat, menyediakan dukungan/konseling untuk karyawan yang masih bertahan, merombak kembali peran pekerjaan berdasarkan talenta dan latar belakang karyawan, memfokuskan diri dalam meningkatkan semangat kerja, serta memiliki rencana untuk mengisi ruang kerja yang kosong. 2. Mengelola Keanekaragaman Angkatan Kerja Manajer harus mengelola keanekaragaman angkatan kerja dengan merekrut karyawan dari berbagai latar belakang, menjamin bahwa proses seleksi karyawan tidak diskriminatif, dan kemudian memastikan bahwa proses transisi pihak luar-pihak dalam berjalan mulus. 3. Mengelola Pelecehan Seksual Pelecehan seksual merupakan tindakan atau kegiatan yang tidak diinginkan atas dorongan seksual yang secara eksplisit atau implisit mempengaruhi pekerjaan, kinerja, atau suasana kerja individu. Manajer perlu menyadari hal-hal apa saja yang termasuk dalam lingkungan kerja yang kurang ramah, mendidik karyawan tentang pelecehan seksual. Juga, mereka mungkin harus memiliki kebijakan khusus terkait dengan hubungan percintaan di tempat kerja. 4. Mengelola Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi-Pekerjaan Organisasi kini sedang mengatasi masalah keseimbangan kehidupan pribadi-pekerjaan karyawan dengan menawarkan manfaat yang ramah-keluarga seperti penitipan anak di kantor, flextime, dan telecomuniting. Manajer harus memahami bahwa oang-orang mungkin lebih memilih program yang memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sedangkan yang lain lebih memilih program yang lebih mengintegrasikan pekerjaan dan pribadi. 5. Mengendalikan Biaya SDM Organisasi mengendalikan biaya SDM dengan mengontrol biaya perawatan kesehatan karyawan (mendorong gaya hidup sehat dan memberi sanksi tindakan yang tidak menyehatkan) dan mengontrol rencana pensiun karyawan dengan menghilangkannya atau membatasinya. DAFTAR PUSTAKA Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen edisi 10. Terjemahan Bob Sabran dan Devri Barnadi Putera. Jakarta: Erlangga. Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. 2012. Management 11th edition. New Jersey: Prentice Hall.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional